• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Tumor Parotis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Tumor Parotis"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR PAROTIS TUMOR PAROTIS 2.1

2.1 Konsep Konsep DasarDasar 2.1.1

2.1.1 DefenisiDefenisi  T

 Tumor umor jinak jinak rongga rongga mulut mulut yang yang timbul timbul dari dari kelenjer kelenjer saliva saliva minorminor at

atau au mamayoyor r bibiasasananya ya titimbmbul ul papada da kkelelenenjejer r paparrototis is susubmbmakaksisila la dadann sub

sublinlinguagual. l. SelSel-se-sel l padpada a tumtumor or intinti i mamasih sih mememilmiliki iki funfungsi gsi yanyang g samsamaa dengan asalnya. (Arif mansoer, 200!

dengan asalnya. (Arif mansoer, 200!  T

 Tumorumor-tumor -tumor jinak jinak dari dari glandula glandula parotis parotis yang yang teretak teretak di di bagianbagian medial n.fa"ialis dapat menonjol ke dalam oropharyn#, dan mendorong medial n.fa"ialis dapat menonjol ke dalam oropharyn#, dan mendorong tonsil ke medial. ($%aveling, 200&!

tonsil ke medial. ($%aveling, 200&!  T

 Tumor umor dide'nisikan dide'nisikan sebagai sebagai pertumbuhan pertumbuhan baru baru suatu suatu jaringanjaringan dengan multiplikasi sel-sel yang tidak terkontrol dan progresif, disebut dengan multiplikasi sel-sel yang tidak terkontrol dan progresif, disebut  juga

 juga neoplasma. neoplasma. elenjar elenjar )ar)arotis otis adalah adalah kelenjar kelenjar air air liur liur terbesar terbesar yangyang terletak di depan telinga. (kamus kedokteran *orland edisi 2+, 200!

terletak di depan telinga. (kamus kedokteran *orland edisi 2+, 200!

2.1.2

2.1.2 Anatomi Fisioo!iAnatomi Fisioo!i er

erdasdasarkarkan an ukukururannannya ya kkeleelenjanjar r salsaliva iva terterdirdiri i dardari i 2 2 jenjenis, is, yaiyaitutu ke

kelenjar saliva lenjar saliva mayomayor r dan dan kelkelenjar saliva enjar saliva minominorr. . elenjaelenjar r salivsaliva a mayomayorr te

terrdidiri ri dadari ri kkelelenenjajar r paparrototisis, , kkelelenenjajar r susubmbmanandidibubulalariris, s, dadan n kkelelenenjajarr sublingualis (*a%es, 200/ oth and

sublingualis (*a%es, 200/ oth and 1almes, +!.1almes, +!.

elenjar parotis yang merupakan kelenjar saliva terbesar, terletak elenjar parotis yang merupakan kelenjar saliva terbesar, terletak se"ara bilateral di depan telinga, antara ramus mandibularis dan prosesus se"ara bilateral di depan telinga, antara ramus mandibularis dan prosesus ma

mastostoideideus us dendengan gan bagbagian ian yanyang g memelualuas s kke e mumuka ka di di ba%ba%ah ah lenlengkgkungung i

igogomamatitik k (3(3eeeesoson n dkdkk, k, +++0+0/ / enensbsbururg, g, ++++!. !. elelenenjajar r paparrototisis ter

terbunbungkgkus us daldalam am selselubuubung ng parparotiotis s (pa(parorotis tis shshealealth!th!. . SalSalurauran n parparotiotiss me

melinlintas tas hohoririontontal al dardari i teptepi i antanterierior or kekelenlenjarjar. . ))ada ada teptepi i antanterierior or otootott ma

masssseteterer, , sasaluluraran n paparrototis is beberbrbeloelok k kke e ararah ah memedidialal, , memenenembmbus us otototot bu"

bu""in"inatoator, r, dan dan mememamasuksuki i rrongongga ga mumulut lut di di sebseberaerang ng giggigi i momolar lar kke-2e-2 permanen rahang atas (3eeson dkk., ++0/ 4oore dan Agur, ++!.

permanen rahang atas (3eeson dkk., ++0/ 4oore dan Agur, ++!.

elenjar submandibularis yang merupakan kelenjar saliva terbesar elenjar submandibularis yang merupakan kelenjar saliva terbesar kedua, terletak pada dasar mulut di ba%ah korpus mandibula (ensburg, kedua, terletak pada dasar mulut di ba%ah korpus mandibula (ensburg, ++!. Saluran submandibularis bermuar

++!. Saluran submandibularis bermuara melalui satu a melalui satu sampai tiga lubangsampai tiga lubang yang terdapat pada satu papil ke"il di samping frenulum lingualis. 4uara yang terdapat pada satu papil ke"il di samping frenulum lingualis. 4uara ini dapat dengan mudah terlihat, bahkan seringkali dapat terlihat saliva ini dapat dengan mudah terlihat, bahkan seringkali dapat terlihat saliva yang keluar (4oore dan Agur, ++!.

yang keluar (4oore dan Agur, ++!. 

eleelenjanjar r susubliblingungualialis s adaadalah lah kkeleelenjanjar r salsaliva iva mamayor yor terterkke"ie"il l dandan terletak paling dalam. 4asing-masing kelenjar berbentuk badam (almond terletak paling dalam. 4asing-masing kelenjar berbentuk badam (almond s

shhaappee!!, , ttererlleettaak k ppaadda a ddaassaar r mmuulluut t aannttaarra a mmaannddiibbuulla a ddan an oottoott genioglossus. 4asing-masing kelenjar sublingualis sebelah kiri dan kanan genioglossus. 4asing-masing kelenjar sublingualis sebelah kiri dan kanan bersatu untuk membentuk massa kelenjar yang berbentuk ladam kuda di bersatu untuk membentuk massa kelenjar yang berbentuk ladam kuda di sekitar frenulum lingualis (4oore dan

(2)

elenjar saliva minor terdiri dari kelenjar lingualis, kelenjar bukalis, kelenjar labialis, kelenjar palatinal, dan kelenjar glossopalatinal (ensburg, ++!. elenjar lingualis terdapat bilateral dan terbagi menjadi beberapa kelompok. elenjar lingualis anterior berada di permukaan inferior dari lidah, dekat dengan ujungnya, dan terbagi menjadi kelenjar mukus anterior dan kelenjar "ampuran posterior. elenjar lingualis posterior berhubungan dengan tonsil lidah dan margin lateral dari lidah. elenjar ini bersifat murni mukus (ensburg, ++!.

elenjar bukalis dan kelenjar labialis terletak pada pipi dan bibir. elenjar ini bersifat mukus dan serus. elenjar palatinal bersifat murni mukus, terletak pada palatum lunak dan uvula serta regio posterolateral dari palatum keras. elenjar glossopalatinal memiliki sifat sekresi yang sama dengan kelenjar palatinal, yaitu murni mukus dan terletak di lipatan glossopalatinal (ensburg, ++!.

5ungsi kelenjer ludah ialah mengeluarkan saliva yang merupakan "airan pertama yang men"erna makanan. *eras nya air liur dirangsang oleh adanya makanan di mulut, melihat, membaui, dan memikirkan makanan.

5ungsi saliva atau ludah adalah "airan yang bersifat alkali. 3udah mengandung musin, enim pen"erna, at tepung yaitu ptialin dan sedikit at padat. 5ungsi ludah bekerja se"ara 'sis dan se"ara kimia%i.

2.1." Etioo!i . 6diopatik

6diopatik adalah jenis yang paling sering dijumpai. Siklus ulserasi yang sangat nyeri dan penyembuhan spontan dapat terjadi beberapa kali disdalam setahun. 6nfeksi virus, de'siensi nutrisi, dan stress emosional, adalah fa"tor etiologik yang umum.

2. 7enetik

esiko kanker 8 tumor yang paling besar diketahui ketika ada kerabat utama dari pasien dengan kanker 8 tumor diturunkan dominan autososom. 9nkogen merupakan segmen dna yang menyebabkan sel meningkatkan atau menurunkan produk produk penting yang berkaitan dengan pertumbuhan dan difesiensi sel .akibatnya sel memperlihatkan pertumbuhan dan penyebaran yang tidak terkendali semua sifat sieat kanker fragmen fragmen geneti" ini dapat merupakan bagian dari virus virus tumor.

:. ahan-bahan kimia

9bat-obatan hormonal aitan hormon hormon dengan perkembangan kanker tertentu telah terbukti. ;ormon bukanlah karsinogen, tetapi dapat mempengaruhi karsigogesis ;ormon dapat mengendalikan atau menambah pertumbuhan tumor.

(3)

<. 5aktor imunologis

egagalan mekanisme imun dapat mampredisposisikan seseorang untuk mendapat kan kanker tertentu.Sel sel yang mempengaruhi perubahan = bermutasi> berbeda se"ara antigenis dari sel sel yang normal dan harus dikenal oleh system imun tubuh yang kemudian memusnahannya.*ua pun"ak insiden yang tinggi untuk tumbuh nya tumor pada masa kanak kanak dan lanjut usia, yaitu dua periode ketika system imun sedang lemah (4ari aradero, 200!.

2.1.# Pato$sioo!i

elainan peradangan )eradangan biasanya mun"ul sebagai pembesaran kelenjer difus atau nyeri tekan. 6nfeksi bakterial adalah akibat obstruksi duktus dan infeksi retograd oleh bakteri mulut. )arotitis ba"terial akut dapat dijumpai pada penderita pas"aoperasi yang sudah tua yang mengalami dehidrasi dan biasanya disebabkan oleh staphylo"o""us aureus.

 Tumor-tumor *ari semua tumor kelenjer saliva, ?0@ adalah tumor benigna, dan dari tumor benigna ?0@ adalah adenoma plemor'k. Adenoma plemor'k adalah proliferasi baik sel epitel dan mioepitel duktus sebagaimana juga disertai penigkatan komponen stroma. Tumor-tumor ini dapat tumbuh membesar tanpa menyebabkan gejala nervus vasialis. Adenoma plemor'k biasanya mun"ul sebagai masa tunggal yang tak nyeri pada permukaan lobus parotis. *egenerasi maligna adenoma plemor'k terjadi pada 2@ sampai 0@.

 Tumor-tumor jinak dari glandula parotis yang terletak di bagian medial n.fa"ialis, dapat menonjol ke dalam oropharyn#, dan mendorong tonsil ke medial. Tumor-tumor jinak bebatas tegas dan tampak bersimpai baik dengan konsistensi padat atau kistik.

 Tumor parotis juga dapat disebabkan oleh infeksi telinga yang berulang dan juga dapat menyebabkan ganguan pendengaran. Tumor parotis juga dapat disebabkan oleh peradangan tonsil yang berulang.

(4)

2.1.* Tan+a +an !e,aa

. Adanya benjolan yang mudah digerakkan 2. )ertumbuhan amat lambat

:. Tidak memberikan keluhan

<. )aralisis fasial unilateral (Shirley . 9tto, 200:!

2.1.- Kasi$asi

)enggolongan histologik tumor-tumor kelenjer ludah, (Tha"kray, +?2!. Tumor B tumor epithelial

. Adenoma

! )leimorph adenoma (meng. tumor! 2! 4onomorph adenomas

(! Adenolimfoma (tumor dari %arthin! (2! 9#i'l adenoma (onkositoma!

(:! Cenis-jenis lain (tipe lain! 2. Tumor muko epidermoid

:. Tumor sel asinus <. arsinoma

! arsinoma adenoid kistik (silindroma! 2! Adenokarsinoma

:! arsinoma planoselulare <! DndiEerentiated "ar"inoma

! arsinoma dalam adenoma pleimorph (maligna meng. tumor!

2.1./ Kompiasi

omplikasi B komplikasi pengobatan kanker kepala dan leher dapat di kelompokkan sebagai anatomis, 'siologis, teknik atau fungsional. )endekatan paling baik pada komplikasi adalah pen"egahan. )erbaikan dini keseimbangan mellitus, dan penghentian ketergantungan al"ohol

(5)

adalah pengukuran non-spesi'k yang penting. )enggunaan antibioti" praoperasi tampaknya menurunkan ke"endrengunan infeksi luka dan gejala sisa nya. )engobatan radiasi pra operasi diberikan dalam dosis terapeutik jelas meningkatkan resiko komplikasi. )endidikan untuk penderita sangat penting untuk mendapatkan kerjasama dimana mungkin terjadi penyulit rehabilitasi pas"aoperasi.(S"h%art ,2000!

2.1.0 Pemerisaan Pen)n,an! . )emeriksaan rontgen

5oto B foto rontgen tengkorak dan leher kadang-kadang dapat menunjukan ikut sertanya tulang-tulang. Sedangakan foto thora# diperlukan untuk penilaian kemungkinan metastasis hematogen.

)emeriksaan rontgen glandula parotis dan submandibularis dengan bahan kontras (sialogra'! dapat menunjukan, apakah tumor yang ditetapkan klinis itu berasal dari atau berhubungan dengan kelenjer-kelenjer ludah tersebut. )emeriksaan ini penting untuk membedakan antara suatu tumor dengan radang (khronik!, dan kalau dapat ditambah dengan temogra'. 4etode ini kurang berguna untuk membedakan antara tumor jinak dan ganas. ($%aveling, +!

2. )emeriksaan laboratorium

! )emeriksaan darah lengkap, urin. 2! 3aboratorium patologi anatomi

:. )emeriksaan 1T-S"an

*iagnosa dari suatu tumor dapat tergantung pada batas-batas tumor dan hasil biobsi dari lesi. anker dari organ-organ vis"eral lebih sulit di diagnosis dan di biobsi. 6nformasi dari pemeriksaan 1T-S"an dapat bermanfaat untuk membantu mendiagnosis.

2.1.1 Penataasanaan Penataasanaan me+is

)enatalaksanaan medis untuk tumor parotis yaitu dengan tindakan ekstervasi (pengangkatan!

7landula submandibularis dan glandula sublingualis

 Tumor B tumor jinak F ksis lo"al yang luas dari seluruh kelenjer ludah dengan sebagian daerah sekitarnya.

 Tumor-tumor ganas F *isseksi kelenjer leher Gen-blo"H dan eksisi luas kedua kelenjer ludah, radioterapi.

4assa tersendiri pada kelenjer saliva harus dipertimbangkan sebagai suatu kemungkinan keganasan. i%ayat dan pemeriksaan 'sik

(6)

memberikan tanda-tanda penting apakah suatu lesi kelenjer saliva adalah keganasan. esolusi lengkap dan trial terapeutik adekuat. Aspirasi jarum halus dapat membantu untuk meren"anakan bedah eksisi. 46 memberikan informasi anatomi paling baik tentang ukuran tumor dan penetrasi. Sialogra', atau injeksi bahan kontras ke dalam duktus stenson atau Iharton, berguna untuk memperlihatkan perbedaan perubahan stenotik kronis pada lesi-lesi limfoepitelial dari penyumbatan karena batu. 0@ batu kelenjer submandibular adalah radioopak. (S"h%art, 2000!

Penataasanaan non me+is

 Tumor parotis juga dapat diobati dengan obat tradisional atau disembuhkan dengan meminum rebusan daun sirsak. anker merupakan penyakit yang mematikan dan pengobatan nya mele%ati kemoterapi. )engobatan-pengobatan kimia %alaupun berhasil membunuh kanker, tetapi tidak menutup kemungkinan, sel-sel akan tumbuh kembali dan menyebar. *aun sirsak baru diketahui memiliki khasiat sebagai pembunuh kanker, %alaupun sebenarnya khasiat ini sudah ditemukan dari beberapa tahun silam. 4enurut hasil riset *r. Cerry 4"3aughlin dari Dniversitas )urdue, Amerika Seikat, daun sirsak mengandung senya%a a"etoginis yang terdiri dari annomuri"in 5 yang bersifat sitotoksik atau membunuh kanker. Dntuk pengobatan, daun sirsak selain di konsumsi tunggal, akan lebih baik bila di konsumsi berbarengan dengan herbal jenis lainnya seperti sambiloto, temu putih atau temu mangga. )erpaduan beberapa  jenis herbal akan bersifat sinergis dan saling mendukung untuk

memper"epat proses penyembuhan penyakit.

2.2 As)an Kepera3atan Teoritis 2.2.1 Pen!a,ian

)engakjian merupakan langkah a%al dasar dari proseskepera%atan.  Tujuan utama dari pengkajian ini adalah untuk mendapatkan data

se"ara lengakap dan akurat karena dari data tersebut akan ditentukan masalah kepera%atan yang dihadapi klien.

. )engkajian umum F

! 6dentitas klien F nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, tanggal pengkajian, diagnosa medis, ren"ana terapi

2! 6dentitas penanggung ja%ab F nama, umur, tanggal lahir,  jenis kelamin, alamat

:! Alasan masuk rumah sakit 2. *ata ri%ayat kesehatan ! i%ayat kesehatan dahulu

i%ayat klien pernah menderita penyakit akut 8 kronis, i%ayat klien pernah menderita tumor lainnya, i%ayat klien pernah memakai kontrasepsi hormonal, pil ,suntik dalam %aktu yang lama, i%ayat klien sebelumnya sering mengalami peradangan kelenjer parotis.

(7)

2! i%ayat kesehatan sekarang )erlu diketahuiF

(! 3amanya sakit

3amanya klien menderita sakit kronik 8 akut (2! 5a"tor pen"etus

Apakah yang menyebabkan timbulnya nyeri, sters, posisi, akti'tas tertentu

(:! Ada tidak nyakeluhan sebagai berikutF demam, batuk, sesak nafas, nyeri dada, malaise

:! i%ayat kesehatan keluarga

i%ayat ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular atau kronis.4enderita penyakit kanker atau tumor.

:. )emeriksaan 'sik ! eadaan umum 2! TTJ

:! Tingkat kesadaran

<! ambut dan hygiene kepala.

eadaan rambut biasanya kotor, berbau, biasanya juga ada lesi, memar,dan bentuk kepala

! 4ata

)emeriksaan mata meliputi konjungtiva, s"lera mata, keadaan pupil &! 7igi dan mulut

4eliputi kelengkapan gigi, keadaan gusi, mukosa bibir, %arna lidah, peradangan pada tonsil.

?! 3eher

(! 6nspeksi dalam keadaan istirahat

pembengkakan yang abnormal, )enderita juga diperiksa dari belakang. ulitnya abnormal, *inilai saluran-saluran keluar kelenjer ludah dan melakukan pemeriksaan intraoral

(2! 6nspeksi pada gerakan

*inilai fungsi n.fa"ialis, n.hipoglosus dan otot-otot, trismus 'ksasi pada sekitarnya ada pembnengkakkan atau tidak.

(:! )alpasi

Selalu bimanual, dengan satu jari di dalam mulut dan jari-jari tangan lainnya dari luar. Tentukan lokalisasi yang tepat, besarnya (dalam ukuran "m!, bentuk, konsistensi dan 'ksasi kepada sekitarnya.

(<! Stasiun-stasiun kelenjer regional

Selalu dinilai dengan teliti dan di"atat besar, lokalisasi, konsistensi, dan perbandingan terhadap sekitarnya. Selalu diperlukan pemeriksaan klinis daerah kepala dan leher seluruhnya.

! *ada 8 thorak

iasanya jenis pernapasan klien dada dan perut, terjadi perubahan pola nafas dan lain-lain

(8)

+! 1ardiovaskuler

iasanya akan terjadi perubahan tekanan darah klien dan gangguan irama jantung

0! )en"ernaan8Abdomen

Ada luka, memar, keluhan (mual, muntah, diare! dan bising usus ! 7enitalia

ebersihan dan keluhan lain nya 2! kstremitas

)embengkakan, fraktur, kemerahan, dan lain-lain. :! Akti'tas sehari-hari

)ada akti'tas ini biasanya yang perlu diketahui adalah masalah, makan, minum, bak, bab, personal, hygine, istirahat dan tidur. iasanya pada klien dengan tumor parotis tidak terjadi keluhan pada saat berakti'tas karena kien tidak ada mengeluhkan nyeri sebelum dilakukan operasi.

<! *ata so"ial ekonomi

4enyangkut hubungan pasien dengan lingkungan so"ial dan hubungan dengan keluarga

! *ata psikologis

esadaran emosional pasien &! *ata spiritual

*ata diketahui, apakah pasien8keluarga punya keper"ayaan yang bertentangan dengan kesehatan

2.2.2 Dia!nosa Kepera3atan

. esiko tinggi terhadap perubahan nutrisiF kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan pada lambung sekunder akibat dari terapi radiasi.

2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang terapi radiasi, takut terhadap aspek-aspek tindakan.

:. esiko infeksi berhubungan dengan kulit yang rusak, trauma  jaringan (insisi bedah!

<. urang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan pemajanan8mengingat, kesalahan interprestasi informasi

(9)

DAFTAR PUSTAKA

ster, 4oni"a, 2002, Keperawatan Medikal Bedah; Pendekatan Sistem Gastrointestinal, 71, Cakarta.

)ersatuan Ahli )enyakit *alam 6ndonesia, 200, Buku Ajar Ilmu Penyakit  Dalam, Cilid 6, alai )enerbit 5D6, Cakarta.

 Tambayong, Can, 2000, Patofsioloi !ntuk Keperawatan, 71, Cakarta.

1or%in, liabeth C. 2000. Buku Saku Patofsioloi "disi #. CakartaF )enerbit uku edokteranF 71

4ansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran "disi $ %ilid $. CakartaF 4edia Aes"ulapi"us )enerbit 5 D6

Soemarmo. 200. Buku Ajar In&eksi dan Pediatri 'ropis "disi $. Cakarta F )enerbit 6*A6

(10)

;erdam ;.T (202!. KAK*A Dianosa Keperawatan Defnisi dan Klasifkasi 202-20<. CakartaF 71

4orhead, Sue,. et al. (20:!. (ursin )ut*omes +lassif*ation ()+- 5ifth dition. 4issouriF 4osby

ule"hek, 7loria, 4., et al. (20:! (ursin Inter.entions +lassif*ation (I+-/ Si#th dition. 4issouriF 4osby

Referensi

Dokumen terkait

Resusitasi jantung paru merupakan usaha yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung

“Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu

Pada Tabel 4.1 dapat pula diketahui bahwa pada bilangan kuantum utama yang sama, semakin besar bilangan kuantum orbitalnya maka semakin kecil koreksi relativistiknya

Agar dapat mengetahui keadaan Sistem Informasi dan gambaran proses pengawasan pada RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal, maka penulis akan melakukan penelitian yang

design principle yang ada dan inovasi teknologi 3) melakukan proses berulang untuk menguji dna memperbaikisolusi secara praktis 4) refleksi untuk menghasilkan design principle

Ketika poros menerima sebuah beban axial (F) dengan pembebanan gabungan torsi dan bengkokan seperti pada poros baling-baling kapal dan poros penggerak roda gigi cacing,

Komponen pencemaran pada sungai jomblang yaitu adalah sampah padat, Komponen pencemaran pada sungai jomblang yaitu adalah sampah padat, sampah rumah tangga atau dari sisa makanan

[r]