• Tidak ada hasil yang ditemukan

Talun 2011, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kriteria Pemberian Tambahan Penghasitan Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerai Kabupaten Luwu Timur;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Talun 2011, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kriteria Pemberian Tambahan Penghasitan Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerai Kabupaten Luwu Timur;"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI I-UWU TIMUR

NOMOR

6

TAHUN 2016 TENTANG

KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN

BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbarg

Mengingat

:

I

bahwa

untuk

melaksanakan ketentuan Pasal 39 ayat (8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13

Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana

telah diubah

beberapa

kaii

teralhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor

21

Talun

2011,

perlu

menetapkan Peraturan Bupati tentang Kriteria Pemberian Tambahan Penghasitan Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerai Kabupaten Luwu Timur; Undang-Undang

Nomor

7

Talun

2003

tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur DarI Kabupaten

Mamuju

Utara

di

Provinsi

Sulawesi

Selatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor

27

Tambahan

L€mbaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4270)i

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2OO3

tentang

Keuangan

Negara

(Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2OO3

Nomor

47,

Tambahan

kmbaIan

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Undang-Undang

Nomor

I

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan Negara (Irmbaran Negara Republik

lndonesia

Taiun

2OO4

Nomor

5,

Tambahan

kmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Undang-Undang

Nomor

15

Taiun

2004

tentang

Pemeriksaan

Pengelolaan

dan

Talggungjawab

Keuangan Negara

(Lembaran

Negara

Republik

lndonesia

Tahun

2004

Nomor

66,

Tambahan

L€mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 44OO); Undang-Undarg

Nomor

12

Tahun

2O11

tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-Undangan

(kmbaran

Negara Republik Indonesia

Tahun

2011

Nomor

82,

Tambalan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Undang-Undang

Nomor

5

Tahun

2014

tentang

Aparatur

Sipil

Negara (L€mbaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan l€mbaran

Negara Republik Indonesia Nom()t s4e4)t

9l

2 3 4 5 6

(2)

7.

Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2014

tentang

Pemerintahan Daerah

(kmbararl

Negara Republik

lndonesia

Talun

2014

Nomor

244,

Tambahan

kmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana

telal

diubah

beberapa

kaii

terakhir

dengajl

Undang-Undang

Nomor

9

Tahun

tentang

Perubahan Kedua

Atas

Undang-Undang

Nomor

23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik lndonesia Tahun

2015

Nomor 58, Tambaha-n

kmbarar

Negara Republik Indonesia Nomor

5679)i

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang

Cuti

Pegawai Negeri

(tfmbaran

Nega.ra Republik

Indonesia

Nomor

57,

Tambahan kmba-ran Negara Republik Indonesia Nomor 3093);

9.

Peraturan Pemerintai

Nomor

58

Tahun

2005

tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah

(Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 14O, Tambahan

Irmbaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor 4578);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Disiplin

Pegawai

Negeri

Sipil

(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambalan

I€mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

11,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana

telah diubah

beberapa

kali

terakhir

dengar Peraturan Mentefi Dalam Negeri Nomor 21

Taiun

2011 tentaig Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 I 1 Nomor 3 10);

12.

Peraturan Mehteri Negara Pendayaguaaan Apaiatur

Negara dan Relormasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Rcformasi Birokrasi 2010-2014;

13.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokmsi Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan;

14.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun 20i 1

tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja

Pegawai Negeri Sipil;

15.

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang

Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan

Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2OO9 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Daerah l(abupaten Luwu Timur

Nomor 23) sebagaimana telal diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 12 Tahun 2014

tentarg

Perubatrar Atas Peraturan Daerah Nomor 5

Tahun

2OO9

tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan KeuaJrgan Daerah (l,embaran Daerah Kabupaten Luwu

Timur Tahun 2014 Nomor 12, Tambahan kmbaran

(3)

t6 Peraturan Bupati Luwu Timur Nomor 11 Tahun 2014

tentang

Pembentukan

Produk

Hukum

Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Berita

Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2014 Nomor

1 1);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN BUPATI TENTANG KRITERLA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimal<sud dengan:

1.

Pemerintah Daerah adalah

adalah kepala daerah

sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah

yang

memimpin pelal<sanaan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daera_h otonom.

2.

Bupati adalah Bupati Luwu Timur.

3.

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

4.

Kepala SKPD adalah Kepala SKI'D Kabupaten Luwu Timur.

5.

Pegawai Negeri Sipil Daerai yang selanjutnya disingkat PNSD adalah Pegawai Negeri

Sipil

dan

Calon Pegawai Negerl

Sipil

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

6.

Tambahar Penghasilan Pegawaj Negeri

Sipil

Daerah, selanjutnya

disingkat TP PNSD adalah tambahan penghasilan pegawai negeri sipil daerah berdasarkan beban kerja, tempat bertugas,

dan

kelangkaan profesi.

7.

Tambahan penghasilan berdasarkan

beban

kerja

ada.lah berupa

tunjangan

kinerja yang

diberikan

kepada Pegawai Negeri yang

merupakan fungsi

dari

keberhasilan pelaksanaar reformasi birokrasi

dan

didasarkan pada capaiar

kinela

pegawai negeri tersebut yang

sejalan dengan capaian

kinerja

organisasi dimana pegawai negeri tersebut beke{a.

8.

Tambahan penghasilan berdasarkan tempat bertugas adalah Tambahan Penghasilan bagi pegawai yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi sehari-hari berada pada tempat kerja yang mempunyai kesulitan dalam

hal

transportasi, sarana kesehatan, pendidikan

dan

hiburan, dan daerah terpencil.

9.

Tambalan

penghasilan berdasarkan kelangkaan

profesi

adala-h Tambalan Penghasilan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang

dalam mengemban tugas memiliki keterampilan khusus dan langka, pendidikan khusus, dan sertifikat dalam melaksanakan tugas.

10. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungiawab, wewenang,

dan

hak

seorang Pegawai Negeri dalam

suatu

satuar

organisasi Negara.

11. Nilai jabatan adalah a-kumulasi poin faktor evaluasi jabatan struktural maupun fungsional yang digunakan untuk menentukan kelas jabatan.

(4)

12. Kelas

jabatar

adalag tingkatan jabatan

struktural

maupun jabatan

fungsional da.lam satuan organisasi negara yang digunakan sebagai dasar pemberian besaran tunjangan kinerja.

13. Evaluasi jabatan adalah

suatu

proses

untuk

menilai suatu jabatan secara sistematis dengan menggunakan kriteria yang disebut sebagai

faktor jabatan terhadap informasi jabatan

untuk

menentukan nilai

jabatan dan kelas jabatan.

14. Kehadiran ada.lah keberadaan pegawai di tempat

keia/unit

keia

yang

dibuktikan dengan absensi kehadiran pegawai yang bersangkutan baik secara manual atau elektronik.

15. Cuti adalah keadaan tidak masuk

ke{a

yang diijinkan dalam jangka

waktu tertentu.

16. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil

untuk menaati kewajiban dan menghindari larargan yang ditentukan

dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peratura,n kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

17.

Pelangga-ran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS

yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangar ketentuan

disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di tuar jam keda.

BAL} II

DASAR PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 2

(1)

Pemerintah Daerah memberikan tambahan penghasilan kepada PNSD

berdasarkar pertimbangan

yang

obyektif

dengan memperhatikan

kemampuan keuangan daerah

dan

memperoleh persetujuan DPRD sesuai ketentuan p€raturan perundang-undangan.

(2)

Tambahan Penghasilaa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa

tunjangan

kinerja,

tunjangan

daerah terpencil

dan

tunjangan

berdasarkan kelangkaan

profesi

yang

diberikan dalam

rangka prningkaran kesejahteraan pega' ai.

Pasal 3

(1)

Tambahan penghasilan

berupa

Tunjangan

Kinerja

sebagaimana

dimal<sud dalam Pasal

2

ayat 12) didasarkan pada tin8kat capaian pelaksanaan reformasi birokrasi instansi, nilai dan ketas jabatan hasil evaluasi jabatan, indeks harga nilai jabatan, faktor penyeimbang dan indeks tunjangan kinerja daeral propinsi;

(2)

Besaran

jumlah

tunjangan kineI1a yang

diberika!

kepada PNSD di

lingkungar

Pemerintah Kabupaten

Luwu

Timur

setiap

bulannya didasarkan pada penitaian Disiplin dan kinerja Pegawai Negeri tersebut.

Pasal 4

(1)

Tambahan Penghasilan berdasarkan tempat bertugas diberikan kepada PNSD yang melaksala.kan tugasnya berada

di

daerai yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan daerah terpencil.

(2)

Ketentuan mengenai Daerah

tingkat

kesulitan

tinggi

atau

daerah terpencil ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 5

( I

)

Tambahan penghasilan berdasarkan kelafl gkaan profesi sebagaimena

dimaksud

dalam

Pasal

ayat (2)

diberikan kepada PNSD dalam mengemban tugas yang memiliki keterampilan khusus dan laJr^gka.q

(5)

(2)

Keterampilan khusus dan langka sebagaimala dimaksud pada ayat (1) merupakan pekerjaan yang tidak semua orang bisa melakukannya dan keahtiannya sangat langka sehingga sangat dibutuhkan.

BAB III

PEMBERIAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN TUNJANGAN KINER.JA

pasal 6

PNSD Kabupaten Luwu Timur diberikan tunjangan kineda (1) l2l (3) (.+) (s) (6)

Besa-ran Tunjangan Kinerja yang diberikan kepada PNSD Kabupaten

Luwu Tlmur sebagalmana dimaksud pada ayat (1) dttetapkan dengan Keputusan Bupati.

Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada :

a.

PNSD

Kabupaten

Luwu Timur

yang tidak

mempunyai tugas/jabatan/pekedaan tertentu pada SKPD tersebut;

b.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang diberhentikafi ufltuk sementara atau dinonaktifkan;

c.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat;

d.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang diperbantukan/dipekerjakan pada Badan/lnstansi lain diluar lingkungan Unit Keda Pemerintah Kabupaten Luwu Timur; dan

e.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang diberikan cuti dilua-r tanggungan Negara atau dalam beban tugas

untuk

menjalani masa persiapan pensiun.

Pemberia-n Tunjargan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tetap

diberikan apabila

PNSD Kabupaten

Luwu

Timur

dapat mempertahankan kinerjanya dengan nilai paling rendah yaitu Baik. Pegawai dapat diberikan penambahan tunjangan kinerja pada tahun berikutnya paling tinggi 5O7. (lima puluh persen) dari setisih tunjangan

kineia antara kelas jabatan 1(satu) tingkat diatasnya dengan tunjangan

kinerja yang diterimarya apabila PNSD Kabupaten Luwu Timur yang bersangkutan mendapatkan nilai kinerja pada tahun bedalan yaitu nilai Sangat (Amat) Baik.

Pengurangan Tunjangan Kinerja diberlakukan kepada :

a.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang mendapat nilai kerja pada tahun

bel]alafl dibawah nitai Baik, sebagai berikut :

1. PNSD Ihbupaten Luwu Timur yang mendapatkan

nilai

kinclja

pada

tahun

bel]alan adalah

nilai

Cukup, mal<a pada tahun berikutnya diberikar pengurangan tunjangan kinerjanya sebesar

25y"

(d\a

puluh

lima

persen)

dari

tunjangan

kine{a

yang diterimanya,

2.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang mendapatkan

nilai

kinelja pada tahun beialan adalah

nilai

Kurang (Sedang), maka pada

talun

berikutnya diberikan pengurangan tunjangan kinerjanya sebesar 507o (lima

puluh

persen) da-ri tunjangan kinerja yang diterimanya.

3.

PNSD Kabupaten Luwu Timur

yalg

mendapatkan

nilai

kinerja pada tahun be{a1ar adalah

nilai

Buruk

(Kurang), maka pada

-taiun

berikutnya diberikar pengurangan tunjangan kinerjanya$

(6)

sebesar 759'0 (tujuh

puluh

lima persen)

dari

tunjangan kineda

yang diterimanya.

b.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang tidak masuk kerja pada bulan

berjalan,

maka pada

bulan

berikutnya diberikan pengurangan tunjangan kinerja :

1). sebesa.r 3% (tiga persen)

untuk

tiap

1 (satu) ha-ri tidak masuk kerja; dan

2). paling banyak sebesar 10O9i, (seratus persen) untuk tiap 1 (satu)

bulan tidal( masuk kelja.

c.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang terlambat masuk keda pada

bulan berjalan, maka pada bulan berikutnya diberikan pengurangan tunjangan kinerja sebagai berikut :

XETERLAIBATAN (TLI LAMA XETERLA.IBATAN

TLI I Menit s.d. < 31 menit o,5%

31 Menit s.d. < 61 menit

TL3 61 Menit s.d. < 91 menit t,250/0

TLl > 91 menit dan atau tidak ocneisi

daJtar hadir masuk k€rja l,5o/o

d.

PNSD Kabupaten Luwu Timur yang pulang kella sebelum waktunya

pada bulan

berjalan, mal<a

pada

bulan

berikutnya diberikan pengurangan tunjangan kinerja sebagai berikut :

PIIIAIIG SEBELI'I VAI(TU (P!rv) LAiIA UEIIIITGGAIXA.f, PEKERJAAIT AEBELT'I WAI{TUTYA PERSENTAITE PEf,CURAIIGAI{

TL1 I Menit s.d. < 3l menit o,5olo TL2 3t Menit s.d. < 61 mcnit

TL3 61 Menit s.d. < 9l menit t,250/o

TL4 > 91 menit de atau tidak men8isi

daftar hadir pulsna kgrltor 1,5%

(7)

Pemberian, Penambahan,

dan

Pengurangan

Tunjangan

Kinerja

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (4) dan ayat (5), tidak dapat

melebihi pagu anggaran tunjangan kinerja

yang

ditetapkan pada masing-masing SKPD.

(8)

Penambahan tunjangan

kinela

yang berkine4'a Saagat (Amat) Baik

diambil dari pengurangan tunjangan kinerja kepada PNSD Kabupaten Luwu Timur :

a.

yang bekeda Cukup, Kurang (Sedang), maupun Buruk (Kurang);

b.

yang tidak masuk keta;

c.

yang terlambat masuk kerja; dan

d.

yang pulang

keia

sebelum waktunya.

(9)

Besaran Tambahan Penghasilan

yang

dibayarkan kepada PNSD Kabupaten Luwu

Timur

setiap

bulan

merupakan akumulasi hasil perhitungan pada ayat (4) ditambah hasil perhitungan Oada aVat

l5l/rl

PERSENTAITE

PENGURAI|GAII

(7)

(10) Untuk penyerapan TP PNSD pada bulan Desember proses rekapitulasi kinerja maksimal sampai tanggal 20 Desember.

Pasal 7

Pembiayaan Tambahan Penghasilan bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Luwu Timur pada masing-masing SKPD Tahun Anggaran be{a.lan.

Pasal 8

Pembayaran pemberian TP PNSD setiap bulan berpedoman pada Peraturan Bupati ini.

Pasal 9

Pada saat berlakunya Peraturan Bupati

ini,

maka Peraturan Bupati Luwu

Timur

Nomor

5

Tahun

201

1

tentang

Kriteria

Pemberian Tambalan

Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu

Timur (Berita Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun

20l1

Nomor 5) dicabut dan dinyatakan tida,k berlaku.

Pasal 10

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan

Bupati

ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Luwu

Timur

q

TELAH DIPERIKSA SEKDA L ASISTEN KA8A6. /

t/

1-tld Diundangkan di Malili

pada tanggal

,

15

Januari

2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR,

Ditetapkan di Malili

pada tanggal

,

15

Januari

2Ot6 UPATI LUWU TIMUR,

^1L-YASIN LIMPO

BAHRI ST]I,I

BEzuTA DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2016 NOMOR

:

6

PARAF

KASUBAG,

Referensi

Dokumen terkait

Keluarga sejahtera merupakan keluarga yang sah menurut agama dan undang- undang serta memiliki ketahanan, baik secara fisik maupun non-fisik, mampu memperbaiki dan meningkatkan

4 (a) 1 Inference : The brightness of the bulb depend on the speed of blade rotation// The brightness of the bulb depend on the speed of magnet (b) 1 Hypothesis : If the

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa menggunakan Text Mining dengan algoritma klasifikasi yaitu K-Nearest Neighbor (KNN)

1. ANDRIN MADYANI, S.Pi. SURYONO YUGO PRAMONO, S.H. SLAMET SANTOSO, S.Pd. PURY DEWI RIYOKO, S.E.. Ditetapkan di Sidoarjo Pada Tanggal 12 Juni 2013 KOMISI PEMILIHAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjective well-being pada lansia berdasarkan Aspek hubungan positif dengan orang lain berada pada kategori sedang, dimana pada

Dari analisis pada bab III, dapat disimpulkan bahwa sosok ibu adalah sosok yang menjadi figur lekat atau attachment figure bagi Tamura, tokoh utama dalam novel Homuresu

Permasalahan informasi interoperabilitas dengan adanya keragaman merupakan sebuah hal yang perlu diperhatikan dalam bidang jasa penyedia informasi seperti portal

RINCIAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KODE REKENING URAIAN JUMLAH (Rp) RINCIAN PERHITUNGAN Volume Harga