• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP GEografi K 13 Bumi Sebagai Planet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP GEografi K 13 Bumi Sebagai Planet"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

1 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

A. Kompetensi Inti :

1. KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja

sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2. KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3. KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4. Menganalisis

dinamika planet Bumi sebagai ruang

kehidupan

3.4.1 Mengidentifikasi Teori pembentukan planet Bumi. 3.4.2 MendeskripsikanTeori pembentukan planet Bumi. 3.4.3 Menjelaskan Perkembangan kehidupan di Bumi. 3.4.4 Membandingkan perkembangan kehidupan di

Bumi masa ke masa

3.4.5 Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

3.4.6 Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

4.4. Menyajikan

karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video

4.4.1 Mengasosiasikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta dan gambar

4.4.2 Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, dan gambar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA ………

Mata pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan Alokasi Waktu : 12 X 45’ (4 X Pertemuan)

(2)

2 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran berbasis aktivitas diharapkan peserta didik mampu menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan penuh rasa syukur, ingin tahu, teliti dan bertanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran

1) Teori pembentukan Jagat Raya 2) Teori Pembentukan Tata Surya 3) Karakteristik anggota tata surya

4) Karakteristik bumi sebagai anggota tata surya 5) Perkembangan Bumi

6) Rotasi dan revolusi bumi

7) Dampak rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan di Bumi 8) Karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : INQUIRY LERNING

Metode : Diskusi Kelompok dan Penugasan

F. Media Pembelajaran

 Video pembentukan tata surya dan jagat raya

Youtube: My solar system, Birth of the solar system, rotation and revolution  Gambar-gambar anggota tata surya

LCD Projector

G. Sumber Belajar

 Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga, Artikel, Web, Flash Animasi  Buku \Riwayat Alam Semesta

H. Langkah Langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (3 JP)

Indikator :

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya 3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya 3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)

1) Memberi salam, berdo’a dan mengabsen

2) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3) tanya jawab terkait kompetensi yang sudah dipelajari

4) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

(3)

3 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

5) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

6) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (100’) (Model Pembelajaran Penyingkapan)

1) Peserta didik diminta memperhatikan permasalahan-permasalahan yang diberikan, dan mencermati objek-objekyang

diberikanberupa video tentang jagat raya sambil mengajak mereka untuk mensyukuri karya sang Pencipta

2) Setelah melihat tayangan video tentang jagat raya, peserta didik memprediksi

permasalahan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, diharapkan muncul pertanyaan:

a. Bagaimana jagat raya dan tatasurya tercipta? Adakah teori yang mendukungnya?

b. Bagaimana berkembangnyateori-teori tersebut sampai saat ini?

3) Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 3-4 orang

4) Setiap kelompok mencari informasi tentang teori-teori terbentuknya jagat raya dan teori pembentukan tata suryadengan memanfaatkan buku, informasi internet, dan sumber lainnya

5) Setiap kelompok memvisualisasikan dengan membuat tabel tentang teori teori terbentuknya jagat raya dan teori pembentukan tata surya

Teori Terbentuknya

Jagat Raya Tata Surya

1) ... 1) ... 2) ... 2) ... 3) ... dst 3) ... dst

Berpikir Kritis

Literasi dan Kolaborasi Religius dan Rasa

ingin tahu

Teliti, bertanggung jawab

(4)

4 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

6) Hasil kerja kelompok didiskusikan bersama-sama

7) Diberikan tayangan slide tentang anggota-anggota tata surya

8) Anggota tata surya dibagi ke dalam kelompok untuk dideskripsikan

karakteristiknya melalui berbagai sumber belajar dilengkapi dengan gambar. 9) Setiap kelompok menyimpulkan dan mereview karakteristik anggota tata surya.

c. Kegiatan Penutup (15’)

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

d) mempersiapkan diri untuk materi yang akan datang yaitu karakteristik bumi berupa rotasi, revolusi dan dampaknya terhadap kehidupan di bumi

2) Kegiatan guru yaitu: a) melakukan penilaian;

b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik individu maupun kelompok

c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan Kedua: (3 JP)

3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi 3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu menggambarkan karakteristik bumi dan mengemukakan perkembangan Bumi

Kreativitas, Kolaborasi

Komunikasi Literasi

(5)

5 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (100’)

Setelah pada pertemuan pertama peserta didik melakukan pembelajaran Discovery Learning, pada pertemuan ke-2 kegiatan ini melanjutkan pembelajaran pada

pertemuan pertama.

1) Pemberian Stimulus

 Peserta didik menyimak tayangan dinamika/perkembangan bumi

 Peserta didik secara berkelompok ditugaskan membaca referensi sesuai topik masing-masing

 Peserta didik mencatat pengetahuan awal tentang topik bahasan

 Setiap kelompok secara bergiliran mengemukakan hasil diskusinya

2) Menyiapkan Problem statement

 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui dan hal-hal yang ingin diketahui lebih jauh

 Peserta lain diberi kesempatan memberikan jawaban, tanggapan

 Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan sesuai topik bahasan setiap kelompok

PEMBELAJARAN HOTS

Berpikir Kritis Literasi Komunikasi Berpikir kritis Religius Cri tical Th in kin g, Collab o ra tio n , Cre at iv ity , Co m m u n icatio n , H OT S, Literacy Aktif

Rasa Ingin Tahu

(6)

6 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

3) Mengumpulkan Data

 Peserta didik diminta mengumpulkan data/informasi sesuai topik masing-masing kelompok tentang pembagian tugasnya bentuk narasi, gambar, video dan data

4) Mengolah Data

 Secara berkelompok peserta didik mengolah informasi, mengklasifikasi dan menganalisis data informasi tentangdinamika perkembangan bumi dalam bentuk bagan, gambar, grafik, tabel atau peta

5) Menyimpulkan

 Masing-masing kelompok berdiskusi merumuskan kesimpulan atas topik setelah mengolah,mengklasifikasi dan menganalisis data tentang dinamika perkembangan bumi.

 Peserta didik secara berkelompok memajang hasil kerja kelompok  Selanjutnya secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan

mengemukakan/mempresentisikan hasil kerja kelompoknya

 Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan

c. Kegiatan Penutup (15’)

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:

a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang dinamika perkembangan bumi

b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: a) melakukan penilaian;

b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas baik individualmaupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4. Pertemuan Ketiga: (3 JP)

3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

Kolaborasi, Inovatif

Kreatif, Inovatif

Komunikasi

(7)

7 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

2) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu membedakan rotasi, revolusi dan dampaknya terhadap

3) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

4) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (100’)

Peserta didik melanjutkan materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya 1) Guru menampilkan gambar tentang posisi matahari saat pagi, siang dan sore,

siswa diminta mengamati dan bertanya tentang fenmena tersebut

2) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas mencari tentang dampak rotasi dan revolusi bumi dengan bantuan internet

3) Setiap kelompok mencatat hasil temuannya dan mengkomunikasikannya di depan kelas

4) Peserta didik (perwakilan kelompok) menyampaikan hasil pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu karakteristik bumi

5) Guru melakukan elaborasi bersama siswa 6) Guru kemudian melakukan penguatan

materi

c. Kegiatan Penutup (15’)

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:

a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang dampak rotasi dan revolusi bagi kehidupan di bumi

b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: a) melakukan penilaian

b) merencanakan kegiatan tindak lanut c) pemberian tugas

d) menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya

4. Pertemuan Keempat: (3 JP)

3.4.8 Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

4.4.2. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai sumber

PEMBELAJARAN HOTS

Kreatif, Literasi

Berpikir kritis, Kolaborasi

(8)

8 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

4.4.3. Melakukan langkah-langkah pembuatanposter/video/powerpoint tentang karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan.

4.4.4. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster/video/powerpoint

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; 5) mempersiapkan untuk kegiatan keterampilan; dan

6) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (100’)

Peserta didik melanjutkan materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya

Stimulasi

1) Peserta didik (perwakilan kelompok) menyampaikan hasil pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu dampak rotasi dan revolusi bagi kehidupan di bumi

2) Peserta didik tanya jawab tentang karakteristik bumi

3) Guru menayangkan slide/video tentang karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

4) Peserta didik secara berkelompok membahas tentang karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan(Identifikasi Masalah)

PEMBELAJARAN HOTS

Komunikasi

Berpikir kritis

Rasa Ingin Tahu

Kolaborasi, Literasi

Religius Tanggung jawab

(9)

9 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

5) Setiap kelompok mempersiapkan alat dan bahan untuk menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster (Mengolah Informasi)

6) Setiap kelompok mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data tentang dinamika planet sebagai ruang kehidupan dari berbagai

sumber(Verifikasi Hasil)

7) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kinerjanya(Generalisasi) 8) Kegiatan Penutup (15’)

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:

a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan.

b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: a) melakukan penilaian;

b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian pembelajaran remedial dan sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian Teknik Penilaian Rubrik Penilaian Instrumen Penilaian Remedial ( < KKM) Pengayaan ( >KKM) Sikap : Observasi Terlampir 1) Pembelajaran ulang 2) Pemberian bimbingan secara khusus 3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus 4) Pemanfaatan tutor sebaya 1) Belajar kelompok 2) Belajar mandiri 3) Pembelajaran berbasis tema Pengetahuan : Tes tertulis Keterampilan : Unjuk kerja Kreatif Komunikasi Teliti

(10)

10 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Penilaian Teknik Penilaian Rubrik Penilaian Instrumen Penilaian Remedial ( < KKM) Pengayaan ( >KKM) Mengetahui, Kepala Sekolah Bekasi, Juni 2017 Guru Mata Pelajaran

(11)

11 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Lampiran Penilaian

Pertemuan 1-4

1. Penilaian Sikap

Observasi melalui Jurnal Guru Nama Satuan Pendidikan : SMA ……

Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kelas/Semester : X-.../1 Mata Pelajaran : Geografi

No .

Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Pos /Neg Tindak lanjut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

(12)

12 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Pertemuan 4

2. Penilaian Keterampilan

PENILAIAN KINERJA Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kompetensi Dasar :

Indikator :

4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai sumber.

4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatanposter tentang karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan.

4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster Langkah Kerja :

a. Kumpulkan berbagai informasi tentang karakteristik planet bumi b. Siapkan kertas poster

c. Susun informasi tentang karakteristik planet bumi mulai dari awal pembentukannya d. Sajikan informasi yang jelas, lengkap dan menarik tentang karakteristik planet bumi

sebagai ruang kehidupan

RUBRIK PENILAIAN KINERJA

Kriteria Skor Indikator

Persiapan (skor maks 3)

3 Pemilihan alat dan bahan tepat 2 Pemilihan alat atau bahan tepat 1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat 0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan

Pelaksanaan (skor maks 7)

3 Menyusun keterangan dan gambar tepat dan rapi 2 Menyusun keterangan dan gambar tepat atau rapi 1 Menyusun keterangan dan gambar tidak tepat dan

tidak rapi

0 Tidak menyusun

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat 1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat

4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video

(13)

13 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Kriteria Skor Indikator

0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan kerapihan dan kebersihan 1 Memperhatikan kerapihan atau kebersihan 0 Tidak memperhatikan kerapihan dan kebersihan

Hasil

(skor maks 6)

3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat 2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat 1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat 0 Tidak mencatat dan mengolah data

3 Menyampaikan simpulan dengan tepat 2 Menyampaikan simpulan kurang tepat 1 Menyampaikan simpulan tidak tepat 0 Tidak menyampaikan kesimpulan

Format Penilaian kinerja

No. Nama Skor untuk Jumlah Nilai

(14)

14 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

3. PENILAIAN PENGETAHUAN A. Teknik Penilaian : Tes tertulis Pertemuan 3 3.4.5 Membedaka n rotasi dan revolusi bumi rotasi dan revolusi bumi Diberikan pernyataan peserta didik dapat menjelaskan dampak dari rotasi bumi

C4 6 D Budi akan pergi ke amerika serikat pada tanggal 3 januari 2017 untuk melakukan penelitian ia berencana kembali ke indonesia pada 30 desember 2017, saat budi kembali ke indonesia amerika serikat sedang mengalami musim . . A a. Panas b. Semi c. Gugur d. Dingin e. Hujan

(15)

15 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

B. Pedoman Penskoran

PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL

Sekolah : SMA……….

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas : X

Jenis Remedial : Pemanfaatan tutor sebaya KKM Mata Pelajaran : 76

Materi : Dinamika bumi sebagai ruang kehidupan KD:

3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan

4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video Indikator:

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya 3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya 3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya 3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi

3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi 3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi 3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

NO NAMA SISWA NU KD / INDIKATOR YANG

BELUM DIKUASAI

NO. IPK

(16)

16 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Sekolah : SMA………

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas : X

Rencana Pengayaan : Belajar mandiri mengenai sesuatu yang diminati KKM Mata Pelajaran : 76

KD:

3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan

4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video Indikator :

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya 3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya 3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya 3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi

3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi 3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi 3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

NO. NAMA SISWA NU BENTUK

(17)

17 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Pembelajaran Remedial

Pembelajaran Remedial diberikan bagi siswa yang tidak tuntas (memperoleh Nilai KD kurang dari nilai KKM yakni 76 dengan mengikuti program pembelajaran kembali baik dengan memberikan pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal) atau memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator atau kompetensi dasar yang belum tuntas kemudian melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan indikator/kompetensi yang belum tuntas melalui pemanfaatan tutor sebaya.

b. Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas (memperoleh Nilai KD ≥ KKM = 76) dengan memberikan program pembelajaran tambahan berupa materi dan pembahasan soal-soal dengan variasi yang lebih tinggi dan memberikan pembahasan soal-soal olimpiade, uji kompetensi atau menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal) melalui pembelajaran mandiri.

(18)

18 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Materi Pertemuan 1

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI,

TATA SURYA DAN JAGAD RAYA

A. PROSES PEMBENTUKAN JAGAD RAYA

1. Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold)

Alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap, perlu diciptakan bahan baru secara berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan memaksa semesta memuai secara terus menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul karena pemuaian.

2. Teori Ledakan Besar (George Gamow)

Alam semesta bermula dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi meluas tanpa batas seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut ‘ylem (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem meledak dengan dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang

kepadatannya dan temperaturnya turun dari milyaran derajat hingga jutaan derajat. Pada temperatur sekitar 60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan temperatur yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah galaksi.

3. Teori Berayun

Menurut teori ini semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Selanjutnya materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi akibat gaya gravitasi, lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta tetapi hanya berubah tatanan. Selain teori-teori diatas, ada juga beberapa anggapan tentang jagat raya yaitu :

1. Anggapan Antroposentris

Antroposentris berasal dari anthropos = manusia dan centrum = pusat yang

beranggapan bahwa manusia adalah pusat segalanya. Anggapan ini di mulai sejak manusia primitif. Pada waktu manusia menyadari adanya bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang dan bumi dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.

(19)

19 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

2. Anggapan Geosentris

Anggapan GeosentrisGeosentris berasal dari kata geo = bumi dan centrum = pusat yang beranggapan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Anggapan ini dimulai lebih kurang abad ke-6 sebelum masehi yang di dukung oleh beberapa ahli yaitu Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Phytagoras.

3. Anggapan Heliosentris

Heliosentris berasal dari kata helios = matahari dan centrum = pusat. Yang beranggapan bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran

pandangan yang menggantikan kedudukan bumi sebagai akibat majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang kritis. Ahli pendukung anggapan ini adalah Nicolaus Copernicus, Plotomeus, Bruno, Galileo, Johanes Kepler, dan Isaac Newton.

B. PROSES PEMBENTUKAN TATA SURYA 1. Teori Kabut atau Nebula (Kant-Laplace)

Tata surya terbentuk dari sebuah nebula atau kabut besar dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga menyebabkan penyusutan dan membentuk sebuah cakram di bagian tengahnya. Penyusutan berlanjut hingga terbentuk Matahari di bagian pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

2. Teori Planetesimal (T.C.Chamberlain dan FR.Moulton)

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang. Suatu ketika sebuah bintang berpapasan dengan Matahari dengan jarak yang tak terlalu jauh sehingga terjadi tarik menarik pada permukaan Matahari maupun bintang tersebut. Akibatnya sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh lagi ke permukaan Matahari dan sebagian lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari. Hal ini dinamakan

planetesimal, dimana massa yang terhambur tersebut menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.

3. Teori Pasang Surut (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys)

Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan mengelilingi Matahari, kemudian berubah menjadi bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.

4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper)

(20)

20 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih meyerupai cakram. Karena bagian tengahnya berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk Matahari. Bagiana tepi cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan tersebut membeku menjadi planet dan satelit.

D. TATA SURYA DAN JAGAD RAYA

Tata surya merupakan susunan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang mengelilinginya, meliputi planet, komet, meteor, asteroid, satelit, dan sebagainya. Tata surya hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintang yang disebut galaksi.

1. Planet

Merupakan anggota terpenting dalam tata surya. Planet artinya pengembara atau selalu bergerak, seolah-olah menjelajahi langit dari satu kelompok bintang ke kelompok bintang yang lain. Cahaya planet bersumber dari pantulan cahaya Matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet dapat dikelompokkan berdasarkan:

a. Asteroid sebagai pembatas 1)Planet dalam

Planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

2) Planet luar

Planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

b. Bumi sebagai pembatas 1) Planet Inferior

Planet yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi, yaitu Merkurius dan Venus.

(21)

21 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Planet yang orbitnya berada di luar orbit Bumi yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

c. Komposisi bahan penyusun (massa) 1) Planet Terestrial

Planet-planet yang komposisi penyusunnya adalah batuan. Terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

2) Planet Jovian

Planet-planet yang berukuran besar, komposisinya adalah es dan hidrogen. Terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Planet dalam Tata Surya

1) Karakteristik Merkurius

Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari. Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfer. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Jarak merkurius ke matahari 57 juta km, dan jarak Merkurius dengan Bumi 92 juta km. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila

efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3

● Suhu Siang : 430°C ● Suhu Malam : -170°C

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Merkurius

2 Kala Rotasi 59,0 Hari

3 Kala Revolusi 88,0 Hari

4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium Yang Tipis

5 Satelit Alam -

6 Jarak Di Matahari 57,9 Juta km

7 Diameter Planet 4,879 km

(22)

22 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

2) Karakteristik Venus

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km. Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan

bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.

● Suhu Siang : 500°C ● Suhu Malam : -200°C

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Venus

2 Kala Rotasi 244,0 Hari

3 Kala Revolusi 224,7 Hari

4 Atmosfer Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen

5 Satelit Alam -

6 Jarak Di Matahari 108,2 Juta km 7 Diameter Planet 12.140 km

8 Warna Planet Coklat Keputihan

3) KARAKTERISTIK BUMI

Bumi merupakan satu-satunya planet yang sampai saat ini diketahui oleh manusia terdapat kehidupan makhluk hidup. Diameter bumi ini adalah 12.756 Km (di

khatulistiwa). Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomis (SA). Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Beda dengan venus dan merkurius, di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan. Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari. ● Suhu Siang :

(23)

23 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Bumi

2 Kala Rotasi 23,9 Jam

3 Kala Revolusi 365,3 Hari

4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain 5 Satelit Alam (1) Bulan

6 Jarak Di Matahari 150 Juta km 7 Diameter Planet 12,756 km 8 Warna Planet Biru Kehijauan

4) KARAKTERISTIK MARS

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

● Suhu Siang : 6°C ● Suhu Malam : -70°C

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Mars 2 Kala Rotasi 24,62 Jam 3 Kala Revolusi 687 Hari

4 Atmosfer Karbon Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain

5 Satelit Alam (2) Phobos dan Deimos 6 Jarak Di

Matahari 230 Juta km 7 Diameter Planet 6.790 km

8 Warna Planet Merah Kehitaman

5) KARAKTERISTIK YUPITER

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta

(24)

24 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Volume Jupiter 1.319 kali volume Bumi. ● Suhu Siang : 21°C ● Suhu Malam : -140°C

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Jupiter 2 Kala Rotasi 9,8 Jam 3 Kala Revolusi 11,86 tahun

4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb 5 Satelit Alam (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto 6 Jarak Di Matahari 778,3 Juta km

7 Diameter Planet 14.980 km 8 Warna Planet -

6) KARAKTERISTIK SATURNUS

Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, maka dari itu Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer

tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

● Suhu Siang : Rata-rata -190°C ● Suhu Malam : Rata-rata -190°C

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Saturnus

2 Kala Rotasi 10 Jam 14 menit 3 Kala Revolusi 29,46 Tahun

4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb 5 Satelit Alam (56) di antaranya Dione, Rhea, Titan 6 Jarak Di Matahari 1,4 milyar km lebih

7 Diameter Planet 60.268 km

8 Warna Planet Kuning keputihan

7) KARAKTERISTIK URANUS

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan

terberat keempat dalam Tata Surya. Jarak rata-rata antara Uranus dan Matahari adalah sekitar 3 milyar km. Uranus memiliki massa 14,5 kali massa Bumi. Uranus adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya

(25)

25 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus. Meskipun bergaristengah sedikit lebih besar daripada Neptunus, Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km.

● Suhu Siang : Rata-rata -180°C ● Suhu Malam : Rata-rata -180°C

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Uranus 2 Kala Rotasi 17,25 Jam 3 Kala Revolusi 84 tahun

4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb 5 Satelit Alam (27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel 6 Jarak Di Matahari 3 milyar km

7 Diameter Planet 51.118 km 8 Warna Planet hijau dan biru

8) KARAKTERISTIK NEPTUNUS

Neptunus merupakan planet terjauh kedelapan jika ditinjau dari Matahari.

Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat.

Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. ● Suhu Siang : Rata-rata -220°C

● Suhu Malam : Rata-rata -220°C

NO JENIS HASIL

1 Nama Planet Neptunus 2 Kala Rotasi 16,1 Jam 3 Kala Revolusi 164,8 tahun

4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb 5 Satelit Alam (8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid 6 Jarak Di Matahari 4.450 juta km

7 Diameter Planet 49.530 km 8 Warna Planet Biru

(26)

26 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi 1. Teori Kabut(Nebula)

Teori Kabut Nebula

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu

 Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.

 Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.

 Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

(27)

27 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

2.Teori Planetisimal

Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

(28)

28 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

(29)

29 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5.Teori Big Bang

Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk

(30)

30 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

 Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

 Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.

 Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

 Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.

Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak

seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).

Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti: Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara

(31)

31 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.

Teori Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet – planet.Dalam teorinya beliau juga mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah matahari.

Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.

Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.

Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut “Steady-State”.Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.

Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di

(32)

32 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal. Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.

Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".

Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.

Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti

(33)

33 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :

(34)

34 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Materi Pertemuan 2

C.PERKEMBANGAN BUMI

Teori-teori tentang Perkembangan Bumi

1.Teori Kontraksi dari James Dana dan Elie de Baumant

Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.

Teori Kontrasi Pembentukan Bumi

2.Teori Descartes dan Suess

Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut teori kontraksi.

(35)

35 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

3.Teori Geosinklin

Teori Geosinklin

Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.

Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.

(36)

36 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

4.HIPOTESA PENGAPUNGAN BENUA(CONTINENTAL DRIFT)

Condinental Drift

Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan konsep Pengapungan Benua (Continental drfit). Dalam The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah satu “super continent” yang disebut Pangaea (artinya semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini. Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua super kontinen , yaitu pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan yang disebut juga Gondwanaland.

(37)

37 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Proses Terbentuknya Lapisan Bumi

Setelah planet bumi ini terbentuk dari massa gas, lambat laun mengalami proses pendinginan. Akibatnya bagian terluarnya menjadi keras, sedangkan, bagian dalamnya masih tetap merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.

Sepanjang proses pendinginan berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun, zat-zat pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi mempunyai komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.

Pengertian, Fungsi, dan Ciri - Ciri / Karakteristik Lapisan Bumi

Pada dasarnya planet bumi mempunyai struktur utama (dari permukaan sampai ke dalam), yaitu sebagai berikut.

1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)

Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan

(38)

38 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

2. Astenosfer (lapisan selubung atau mantle)

Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 derajat C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu tinggi.

3. Barisfer (lapisan inti bumi atau core)

Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.

a. Inti luar (Outer core)

Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900 derajat Celcius.

b. Inti dalam (Inner core)

Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.800 derajat C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3 . Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.

Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang terdiri atas partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.

(39)

39 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Materi Pertemuan 3

D. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu putaran memerlukan waktu 23 jam 56 menit (dibulatkan 24 jam). Rotasi Bumi terjadi dari barat ke timur dengan kecepatan rotasi yang tidak sama, di equator bergerak dngan cepat namun semakin ke kutub semakin lambat. Rotasi Bumi menyebabkan:

1. Pergantian siang dan malam

2. Peredaran semu benda-benda langit 3. Perbedaan waktu

4. Bentuk Bumi agak tumpul (pepat Bumi) 5. Penyimpangan arah angin.

Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari yang memerlukan waktu selama satu tahun (365 1/3 hari). Sesuai dengan hukum Kepler, lintasan peredaran Bumi mengelilingi Matahari berbentuk elips dan bidang lintasannya dinamakan ekliptika. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa Bumi melakukan revolusi dengan kecepatan cahaya dan paralaks bintang. Gejala alam akibat revolusi:

1. Pergantian musim

2. Peredaran semu tahunan Matahari 3. Paralaks bintang

4. Perbedaan panjang siang dan malam. 5. Galaksi

(40)

40 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Materi Pertemuan 4

Kelayakan Planet Bumi untuk Kehidupan

1. Bumi Punya Air dan Sistem Penjernihannya

Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dariair, sebagaimana firman-nya berikut ini:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatumenjadi hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al-Anbiya’: 30)

Allah SWT tidak hanya menurunkan air di muka Bumi, tetapi juga mempertahankan keseimbangan mekanisme yang ada di dalamnya. Dalam hal penyediaan air bersih misalnya, Bumi diberiAllah SWT mekanisme penyulingan air yang sangat

mengagumkan. Tidak kurang dari 400 miliar ton air disirkulasi setiap tahunnya. Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari seluruh aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari ekosistem laut untuk diberisihkan kembali.

Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari menjadi awan. Maka terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang tahun. Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai hujan. Maha suci Allah. Sungguh besar

(41)

41 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

energi yang terlibat dalam proses penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton air itu.

Dan air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di bumi, di planet lain memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya masih menjadi perdebatan.

Sementara bumi kita ini sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3

permukaannya ditutupi oleh air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada ‘saudara-saudara’ Bumi di tata surya ini. Kalau pun di planet lain ada air, maka air di planet yang jauh dari matahari membeku, sedangkan yang dekat matahari airnya malah mendidih dan menguap.

Asal Muasal Air

Menurut para ahli di masa kini, asal muasalkeberadaan air itu sebenarnya bukan terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar angkasa.Air yang sedemikian banyak itu memerlukan proses ledakan raksasa yang bisa

membahayakan Bumi. Reaksi Hidrogen dengan Oksigen dalam tekanan yang sangat tinggimenimbulkan energi panas yang luar biasa dahsyatnya dan menyemburkan apilalu menghasilkan H2O alias air.

Beberapa ahli berpendapat ledakan ini bukan di bumi tapidi luar angkasa. Lalu diturunkan oleh Allah SWT ke bumi dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku seperti komet yang menyerbu Bumi. Dan air kiriman itu sengaja

dipertahankan menetap di Bumi. Kalau kita hubungkan teori ini dengan salah satu firman Allah SWT, mungkin ada benarnya.

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa

menghilangkannya. (QS. Al-Mu’minuun: 18)

2. Bumi Punya Udara

Ciri khas makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen dan tumbuhan butuh Karbondiksida. Di Bumi, keduanyatersedia dalam jumlah yang seimbang.

Atmosfer kitamengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah gas karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.

Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan problem

(42)

42 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

oksidasi di muka Bumi berjalan tidak terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam bakal melonjak secara dramatis.

3. Punya Daratan

Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter, Saturnus dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan, semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat berpijak.

Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia ditempatkan oleh Allah SWT di daratan dan juga lautan.

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. (QS. Yunus: 22)

4. Suhu Yang Cocok

Bumi punya sistem pemanasan dan pendingan otomatis yang sangat canggih, sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstim, meski kerjanya keliling matahari.

Bandingkan dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga planet tata suryayang suhunya yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu

‘sesejuk’ ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan seperti itu.

Atau sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, tidak adamanusia atau hewan yangakan tahan tinggal di planet ini.

Konon satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari,

daratanMercuriusmembeku.Dan yang terus menerus menghadap matahari, suhunya menjadi sangat ekstrim.

5. Bumi Punya Atap Pelindung Buat Penghuninya

Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari sinar matahari.

(43)

43 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Di langitternayta banyak bertebaranbendaangkasa, mulai dari yang kecil sampai yang sebesar gunung. Setiap saatbenda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik grafitasinya. Sehingga planet itu dihujani benda-benda itu dan menimbulkan ledakah dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnyahancur berkeping-keping. Lihatlah wajah permukaan bulan kita yang bopeng dengan serbuan meteorit.

Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua makhluk hidup mati seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu ada resiko kematian.

Maka diperlukan sebuah atapyang melindungi makhluk hidup dari serbuan meteorit dandan jugacahaya yang mematikan itu. Dan atap itudimiliki oleh bumi kita tercinta hasil pemberian Allah SWT. Atmosfer kita initernyata berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya maut matahari.

Lapisan Ozon di bagian atas atmosferberfungsi untuk melindungi makhluk hidup di planet ini dari serbuan sinar matahari yang mematikan yaitu sinar ultraviolet. Lapisan magnetosfernya melindungi dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa luar.Atmosfer yang setebal 1000 km ini benar-benar suatu desain atap planet yang menyelimuti bumi. Sungguh aneh dan luar biasabermanfaat buat kehidupan di dalamnya.

Maha benarlah Allah SWT ketika berfirman:

Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara , sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS. Al-Anbiya’: 32)

6. Bumi Punya Gunung dan Lembah

Untuk terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya seperti gasing. Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni bumi, kecepatannya mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari pesawat jet komersial.

Dan menurut para ahli, perputaran permukaan bum itutelah menyebabkan timbulnya angin kencang di atmosfernya. Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai? Karena angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang tinggi rendah berbentuk gunung dan lembah.

Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di berbagai wilayah Bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23, 5 derajat.

Maka sekilas kalah kita baca ayat berikut ini, kita akan sadar bahwa bumi ini memang diciptakan untuk manusia dan makhluk hidup.

(44)

44 © 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An Naml: 88 )

7. Bumi Mempunyai Pabrik Makanan Buat Makhluk Hidup Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran:

Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )

Planet Bumi ini secara sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai kebutuhan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka ragam kebutuhan manusia. Darinyalah kita memperoleh sumber karbohidrat, protein dan lemak nabati.

Di sisi lain Allah menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak. Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudera,

binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.

Dan anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk bereproduksi secara berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan ekosistem yang ada. Maka rusaklah mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula sumber-sumber makanan kita.

Kesimpulan

Sementara ini kalau kita renungkan, rasanya bumi ini adalah tempat yang paling layak untuk dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.

Planet lain meski banyak memiliki kemiripan, tapi tidak ada satu pun yang memenuhi kriteria layak untuk dihuni. Demikian kesimpulan para ilmuwan dan rasanya Al-Quran pun memang selalu menyebutkan bumi untuk tempat tinggal manusia.

Akan tetapi semua itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau makhluk lain yang bisa hidup di luar sana. Tetapi sampai hari ini temuan ilmiyah dan isyarat yang ada di dalam Al-Quran belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan alien berupa manusia atau makhluk hidup cerdas lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Subsistem perusahaan agribisnis hulu berfungsi menghasilkan dan menyediakan sarana produksi pertanian terbaik agar mampu menghasilkan produk usahatani

Pengujian kekerasan dan keausan pada sampel memberikan hasil bahwa sampel 5 dengan komposisi 60% arang kulit buah mahoni, 15% arang tempurung kelapa, dan 25% resin

Universitas Negeri Semarang berusaha memfasilitasi tersedianya tenaga pendidik dan pengajar yang profesional.Rektor Universitas Negeri Semarang dengan Surat

Secara individu praktikan memilih program paket C sebagai spesifikasi bidang kajian yang ditekuni. Kegiatan pembelajaran di program paket C Tunas Harapan sudah cukup variatif dengan

Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut signifikan dan terdapat hubungan positif antara kelekatan dengan ibu dan body image pada remaja

Pada era keempat ini, kita harus semakin menyadari pentingnya penghargaan terhadap keanekaragaman (diversity). Kelangsungan hidup masyarakat dan bisnis tergantung pada

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Rendaman Dingin dan Kombinasi Kayu terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Tiga Jenis Kayu Cepat Tumbuh