• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Antibiotika (sitotoksik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. Antibiotika (sitotoksik)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

4. Antibiotika (sitotoksik)

Beberapa antibiotika yang berasal dari jenis jamur

Streptomyces juga berkhasiat sitostatis, disamping

kerja antibakterinya.

- Mekanisme kerja; mengikat DNA secara kompleks,

sehingga sintesanya terhenti

- Yang terpenting; doksorubisin, daunorubisin dan

derivat sintetisnya; epirubisin, idarubisin,

mitoxantron, bleomisin, (d)-actinomisin dan

mitomisin (alkilasi).

- Sitostatika ini tidak digunakan sebagai antibiotik

karena terlalu toksik.

(2)

4a. Anthracycline

Mekanisme kerja;

- pengikatan afinitas tinggi ke DNA melalui interkelasi yang mengakibatkan penghambatan sintesis DNAn dan RNA, dan pengguntingan rantai DNA melalui efeknya pada

topoisomerase II

- pengikatan ke membran untuk mengubah fluiditas dan transpor ion

- pembentukan radikal bebas semiquinone dan radikal oksigen melalui proses reduksi dimediawsi enzim (bertanggung jawab thd toksistas jantung melaui kerusakan membran yang

dimediasi oleh radikal oksigen.

(3)

A1. Doksorubisin; (Adriamycin RD, adriblastina) - struktur;

- derivat antrasiklin ini bersama daunorubisin, diperoleh dari biakan Streptomyces peutycus (1971).

- Lazimnya digunakan dalam bentuk kombinasi, CAF= cyclofosfamida+adriamicin+fluoruracil.

- Efektif untuk lekemia akut dan limfoma non-Hodkin, kanker payudara, ovarium, bronchus.

- Efek samping; Kardiotoksik (gagal jantung), myelotoksis, alopesia, mual muntah, neutropenia.

- Selama terapi dilakukan monitoring ECG dan darah. - Biasanya kemih dapat berwarna merah

(4)

A2. Daunorubisin; daunoblastina (1966) - struktur;

- khasiat dan efek sampingnya sama dengan doksorubisin. - efektif untuk leukemia akut

- dosis; 30-60 mg/m2 sehari sebagai infus cepat selama 3-5 hari setiap 4-6 minggu.

A3. Epirubisin; farmorubisin RD (1984)

- mrp streoisomer dari doksorubisin dengan penggunaan sama

- kelebihannya; kurang toksik thd jantung dan sumsum, nausea dan muntah juga kurang

(5)

A4. Idarubisin (Zavedos), 1990.

- bersifat lebih lipofil, maka absorbsinya ke

dalam sel lebih baik

- obat ini terutama digunakan pada

leukemia akut sbg monoterapi atau terapi

kombinasi.

(6)

c. Bleomisin (Bleosin, Bleomycin)

- merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh;

Streptomyces verticillus (1966)

- mekanisme kerjanya; menyebabkan

terpecahnya rantai tunggal dan ganda

(penghambatan biosintesa DNA).

- mrp CCS-G2

(7)

b. Mytomycin - struktur;

- antibiotik yang diisolasi dr Streptomyces caespitosus.

- mengandung gugus quinone, carbamate dan aziridine yang semuanya berkontribusi pada aktifitas obat ini.

- merupakan agen alkilasi

- sering dikombinasi dengan blemycin dan vinkristin untuk mengobati kanker servik, lambung dan pankreas.

- dosis; 20 mg/m2 i.v. setiap 6 minggu.

(8)

- Efektif untuk kanker testis (kombinasi dengan

vinblastin dan cisplastin.

- Juga untuk mengobati; limfoma Hodgkin,

serviks, kulit dan rektum.

- Efek samping; pneumotoksis (plg berat), o.k.i

terapi perlu disertai monitoring fungsi paru,

myelotoksis ringan.

(9)

5. Imunomodulansia

- Zat – zat ini dinamakan juga dgn; Biological Response Modifiers (BRM)

- Dapat mempengaruhi scr positif reaksi biologis tubuh thd tumor.

- Fungsi imun dapat distimulir dg baik (imunostimulator) maupun ditekan (imunosupresor)

- Imunostimulansia; karena sistem imun pd umumnya sudah sangat diperlemah oleh kanker itu sendiri,ditambah lagi dgn penanganan dg sitostatika, radiasi atau pembedahan, maka scr tdk langsung, imunostimulator berkhasiat mereaktivasi

(10)

- Dg cara;

> stimulasi perbanyakan limfo-T4, NK-

cells

dan machrophage.

> peningkataan pelepasan inteferon dan

interleukin

- Efek akhir; sel sel ganas dapat dikenali dan lalu

ditanggulangi.

(11)

5a. Siklosporin (Sandimmun, Neoral)

- merupakan polipeptida siklis yang diperoleh

dari jamur Tolypocladium dan

Cyclindrocarpon (1983).

- kerjanya; menghambat perbanyakan

T-helper dan T-killercells yg tgt dr IL-2 dan

menstimulir produksi T-suppressorcells, shg

penolakan dr sumsum tranplantasi dapat

dihambat.

(12)

- Efek samping; rasa terbakar di kaki tangan

(selama minggu I), gangguan lambung usus,

hipertensi, sakit kepala, tremor, udema muka,

kelainan fungsi ginjal dan hati, resiko

pemakaian lama; kanker kulit.

- Dosis; oral permulaan 10-15 mg/kg selama 1-2

minggu, lalu berangsur-angsur diturunkan

(13)

5b. Interferon-alfa (IFN-alfa 2, Roferon-A(2a),

intron-A(2b).

- interferon alfa, -beta dan –gama adalah sitokin

alamiah yg memicu respon imunitas seluler serta

humoral, dan lazimnya dibentuk sbg reaksi terhadap

infeksi viral.

- bersifat antitumor berdasarkan pengikatan

kompleks secara khusus pada reseptor di membran

sel dan menginduksi serangkaian reaksi intra sel, shg

dapat merintangi perbanyakan dari sel tumor.

(14)

- Efek samping; diakibatkan oleh sifat interferon

sbg protein asing; mirip gejala influenza pd

minggu I, gangguan lambung-usus, mulut

kering, tremor, alopesia

- Dosis; i.m. atau s.c.3 MUI sehari selama 16-24

minggu.

(15)

5c. Interleukin-2; IL-2, aldesleukin, proleukin

- dalam tubuh, dibentuk oleh limposit-T, monosit,

makrofag dan sel endotel.

- fungsinya; sbg molekul pesuruh (messeger) antara

leukosit dan antara berbagai sistem sel dan organ,

dan juga berperan penting dalam regulasi berbagai

respon imun.

- obat ini meningkatkan aktivitas dan perbanyakan

limfosit sistem lainnya hingga sistem imun distimulir

dan sel-sel tumor dimusnahkan.

(16)

- penggunaannya; pada imunoterapi melanoma

dan kanker ginjal yg tersebar.

- Efek samping; influenza, gangguan lambung

usus, adakalanya efek sentral (pikiran kacau,

halusinasi, desorientasi).

- Dosis; infus i.v. 1mL= 18 juta UI/m2 sehari

selama 5 hari. Kur diulang setelah 2-6 hari.

(17)

5e. Vaksin BCG (oncotice)

- BCG (basil Calmette Guerin) mrp strain dr Mycobacterium

bovis yg telah digunakan untuk imunisasi melawan

tuberkulosis.

- BCG bekerja melalui pengaktifan makrofag untuk

membuatnya lebih menjadi sel pembunuh yg lebih efektif - sistem imun seluler yg merupakan senjata ampuh thd

kanker, dapat distimulir oleh vaksin BCG terutama untuk kanker kandung kemih, terbukti telah memberikan respon pada 60% dr penderita.

- digunakan sbg terapi tambahan setelah pembedahan atau radiasi untuk memusnahkan micromestase dan meniadakan imunosupresi yg disebabkan oleh penanganan penyakit.

(18)

5f. Levamisol; tetramisol, ascaridil, ergamisol, ketrax

- mrpk obat cacing (1969) yg berkhasiat menstimulir sistem imun seluler, yaitu meningkatkan perbanyakan dan migrasi limfo-T dan memperkuat fagositosis dan kemotaksis dr

makrofag.

- obat ini berguna pada terapi kanker dg sitostatika dan prednison yang menekan sistem itu. Khusus digunakan berselang seling terkombinasi dgn 5-FU pada kanker usus besar setelah pembedahan.

- efek samping; gangguan lambung dan neurologi, jarang terjadi gangguan darah.

- dosis; bersama 5-FU oral 3 dd 50 mg selama 3 hari setiap 10 hari, total maksimal 52 minggu.

(19)

6. Hormon dan antihormon

a. Hormon kelamin

Pertumbuhan dr sejumlah tumor, ada yg

bersifat estrogen/androgen dependent,

sebagian bergantung dr hormon kelamin,

mis. Kanker buah dada & prostat, masing 2x

memiliki reseptor estrogen/progesteron dan

testosteron.

(20)

Proses pertumbuhan ini dapat dihambat dg

pemberian hormon yg berlawanan ataupun dg

pengeluaran kelenjar yg memproduksi

hormon bersangkutan.

Antihormon kelamin adalah yang menghambat

hormon di jaringan tujuan dan dg demikian

melawan kerjanya. Yang digunakan adalh zat

anti-estrogen dan zat anti-androgen

(21)

Anti-estrogen (estrogen antagonis) seperti tamoksifen

(Nolvadex) bekerja dgn jalan menempati resptor estrogen pada tumor payudara yang bersifat estrogen-dependent. Antihormon ini khusus digunakan pd kanker mamma yg

tersebar pd wanita post-menopouse.

Kanker endometrium memiliki reseptor bagi estrogen maupun progesteron. Pemberian progestagen sintetis

(medroksiprogesteronasetat) menghentikan l.k. 20% dr

metastase untuk jangka waktu 20 bulan, sdgkan tamoksifen prkatis tdk bermanfaat.

(22)

A2. Anti-androgen

Antiandrogen yg banyak digunakan;

a. Siproteron (androcur)

b. Flutamida (fugerel)

c.

Nilutamida (anandron)

Mekanisme kerja; atas dasar blokade dr pengikatan

DHT (= dihidrotestoteron aktif) pada reseptornya

dalam sel-sel prostat shg DHT tdk dapat berfungsi.

Tidak tersedianya hormon androgen pada kanker

prostat yang berlanjut, dapat mengurangi regresi

l.k.70% dari kasus selama 24 bulan.

(23)

.a. Siproteron

- daya antiandrogennya karena blokade

reseptor androgen

- kegunaan; kanker prostat hanya diberikan

bila estrogen tidak memberikan efek lagi.

- efek samping; lesu, letih, keluhan lambung,

berkurangnya fertilitas

(24)

b. Flutamida; Fugerel, Eulexin

anti-androgen kuat berdasarkan blokade

reseptor androgen kuat shg testosteron tidak

dapat bekerja, juga menghambat konversi

testosteron menjadi DHT.

- digunakan khusus untuk kanker prostat

- efek samping; nyeri buah dada,

(25)

-reaksi yg tidak diinginkankan dr terapi dg hormon

kelamin; ; dapat menimbulkan retensi cairan melalui

efek penahanan natriumnya dan

penggunaan dalam jangka panjang dapat

menyebabkan maskulinisasi dan feminisasi.

(Tamoxifen)

Tamoxifen penghambat estrogen terbukti sangat

berguna untuk mengobati;

- kanker payudara

- kanker endometrium yang resisten progesteron

(26)

Tamoxifen berfungsi sbg penghambat agonist

partial kompetitif terhadap estrogen dan

mengikat reseptor estrogen dari jaringan dan

tumor yg peka terhadap estrogen.

(27)

-efek negatif tamoxifen pada dosis lazim; sgt

ringan, muka kemerahan (host fluhes), kadang

mual dan muntah.

- Pada kanker payudara stadium lanjut,

perbaikan klinis teramati pada 40-50 % pasien

yg menerima tamoxifen

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Gambaran efusi pleura, atelektasis dan trombositosis merupakan faktor risiko kegagalan respon terapi antibiotika empirik pada pneumonia anak di RSUD Dr.. Kata

Perlu dilakukan terapi pada penderita kanker serviks yaitu dengan pemberian vaksin, deteksi dini (Pap smear dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), Radioterapi (RT) dengan

gangguan pada sitem gerak manusia.  Penyembuhan kanker tulang dengan kemoterapi, radioterapi, pembedahan, atau amputasi..  Pada penderita arthritis dapat dibantu dengan

Mengkaji perbedaan Disease Free Survival penderita kanker payudara stadium awal yang mendapatkan terapi antiHER2 di RSUP DR Sardjito (2007-2014) durasi kurang/sama dengan 6