RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Batu
Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mampu memahami pengertian
gerak
2. Melalu kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu memahami fungsi
tulang, bagian-bagian tulang, dan jaringan penyusun rangka.
3. Melalui kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu menjelaskan
macam-macam persendian
4. Melalui kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu menjelaskan perbedaan
Otot antagonis dan otot sinergis
5. Melalui penjelasan guru siswa diharapkan mampu memahami otot yang
tersusun dari filamen dan miosin
6. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu membedakan struktur tulang
paha ayam yang direndam HCl dengan yang tidak direndam HCl
7. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu mengaitkan struktur, fungsi dan
kelainan sistem gerak dengan praktikum femur ayam
8. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu menjelaskan pengaruh garam
terhadap kontraksi otot katak
9. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu menganalisis hasil pengamatan
gerak otot dengan mekanisme kontraksi otot
10. Melalui kegiatan diskusi kliping siswa mampu menganalisis kelainan pada
sistem rangka yaitu gangguan fisik, gangguan fisiologis, gangguan
persendian, gangguan tulang belakang dan gangguan pada sistem otot
11. Melalui kegiatan diskusi siswa mampu menyebutkan teknologi untuk
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
1.1.1 Menunjukkan sikap rasa
syukur kepada Tuhan atas rangka,
otot dan sendi yang telah diberikan
dalam tubuh manusia.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam
dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan
di dalam kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium.
2.1.1 Menunjukkan sikap peduli
terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium, serta
berpendapat secara ilmiah dan kritis
dalam melakukan pengamatan dan
diskusi kelompok.
3.5 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ pada
sistem gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan,
dan simulasi.
3.5.1 Menyebutkan fungsi rangka
pada manusia
3.5.2 Menyebutkan bagian-bagian
tulang penyusun rangka manusia
3.5.3 Menyebutkan macam-macam
tulang
3.5.4 Menjelaskan macam-macam
persendian
3.5.5 Menganalisis penyusun otot
sebagai gerak aktif
3.5.6 Menjelaskan fungsi otot
3.5.8 Membedakan antara jenis
gerak otot antagonis dan sinergis
3.5.9 Mengaitkan struktur, fungsi,
proses, dan kelainan atau penyakit
yang dapat terjadi pada sistem gerak
pada manusia melalui praktikum
femur ayam
3.5.10 Menganalisis hasil
pengamatan gerak otot dengan konsep
mekanisme kontraksi otot melalui
praktikum katak
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
4.5.1 Membuat kliping mengenai
kelainan dan teknologi untuk
membantu kelainan pada sistem gerak
C. Materi Pembelajaran Fakta
Penyusun rangka manusia, yaitu tengkorak, tulang badan, dan anggota gerak. Gerak
pada manusia dapat terjadi bila ada dua faktor yang bekerja secara sinergi, yaitu alat
gerak aktif (otot) dan gerak pasif (tulang/kerangka).
Konsep
a. Fungsi tulang dalam sistem rangka Sebagai alat gerak pasif
Menegakkan badan, misalnya tulang-tulang punggung Memberikan bentuk badan
Melindungi bagian-bagian tubuh yang penting misalnya jantung Tempat melekatnya otot-otot
b. Bagian-bagian rangka
Didalam tubuh kita terdapat banyak tulang yang membentuk sebuah sistem
yang bernama sistem rangka. Sistem rangka pada manusia dibedakan menjadi 2
yaitu sebagai berikut:
Rangka Aksial (sumbu tubuh), merupakan tulang-tulang yang berada dibagian tengah sumbu tubuh. Contohnya yaitu tulang tengkorak, ruas-ruas tulang
belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
Rangka Apendikular (anggota tubuh), tersusun dari tulang anggota gerak atas, gelang bawah, tulang anggota gerak bawah, dan gelang panggul yang
kemudian membentuk anggota gerak tubuh.
c. Macam-macam tulang
Dibagi menjadi 2 berdasarkan jaringan penyusunnya dan berdasarkan
bentuknya
Pembagian Tulang Berdasarkan Jaringan Penyusunnya
Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dibagi menjadi 2 yaitu tulang
rawan dan tulang keras.
a) Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri dari sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut
b) Tulang Keras (Osteon)
Tersusun dari sel tulang (osteosit) dan matriksnya mengandung kalsium
dan fosfat sehingga bersifat keras.
Pembagian Tulang Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3 yaitu tulang pipih, tulang
pendek, dan tulang pipa.
1. Tulang Pipih, contohnya tulang tengkorak, tulang belikat, dan tulang
rusuk.
2. Tulang Pendek, contohnya tulang pangkal lengan, tulang pangkal kaki,
ruas jari, dan ruas tulang belakang.
3. Tulang Pipa, contohnya yaitu tulang hasta, pengumpil, betis, dan tulang
kering.
d. Persendian
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang mampu digerakkan.
Hubungan antara dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasi.
a) Macam-macam persendian
Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah secara leluasa atau bebas. Diartrosis masih dibagi lagi
Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak terjadi gerakan Amfiartrosis adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan.
e. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif karena otot memiliki kemampuan untuk
berkontraksi. Struktur otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat bergerk karena adanya sel otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
Karena gerak kontraksi dan relaksasi ini, maka dapat disimpulkan
bahwa otot mempunyai karakter sebagai berikut:
1. Kontraksibiitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek (berkontraksi)
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang (berelaksasi)
3. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukuran
semula setelah memendek atau memanjang. Fungsi otot
Fungsi otot antara lain:
1. Melaksanakan kerja, misalnya: berjalan, memegang, mengangkat
(otot lurik)
2. Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot
polos)
3. Menggerakkan jantung (otot polos)
Jenis gerak otot
a) Gerak antagonis (berlawanan)
Gerak antagonis adalah gerak otot yang berlawanan arah. Contohnya:
biseps dan trisep pada otot lengan atas. Jika otot pertama berkontraksi
dan otot yang kedua berelakasi, sehingga mneyebabkan tulang
tertarik/terangkat atauu sebaliknya.
1. Ekstensor-fleksor: meluruskan-membengkokkan
2. Abduktor-adduktor: menjauhkan-mendekatkan
3. Depressor-elevator: ke bawah-ke atas
4. Supinator-pronator: menengadah-menelungkup
b) Sinergis (bersamaan)
Gerak sinergis adalah gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot
berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Contoh: otot pronator
teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah.
Macam-macam otot
Mekanisme gerak otot
f. Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem gerak antara lain Kelainan pada tulang
1. Fraktura sederhana
2. Fraktura kompleks
3. Fraktura greenstick
4. Fraktura comminuted
Kelainan pada tulang belakang 1. Lordosis
3. Kifosis
Kelainan pada sendi 1. Dislokasi
2. Keseleo
3. Ankilosis
4. Artritis
Kelainan pada otot 1. Atrofi
2. Hipertrofi
3. Kejang otot
4. Kaku leher/stiff
5. Tetanus
6. Miastenia gravis
7. Distrofi otot
8. Hernia abdominalis
g. Teknologi untuk membantu Kelainan pada Sistem Gerak
Berikut ini beberapa teknologi yang mungkin dilakukan untuk mengatasi
gangguan pada sitem gerak manusia.
Pada penderita arthritis dapat dibantu dengan sendi buatan atau penggunaan sepatu khusus
Penyembuhan patah tulang dilakukan dengan cara
a) Pemasangan gips, bahan kapur yang diletakkan di sekitar tulang
yang patah
b) Pembidalan, benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling
tulang yang patah
c) Pembedahan internal, pembedahan untuk menempatkan batang
logam atau piringan pada tulang yang patah
Kursi roda, merupakan alat abntu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh
penyakit, cedera, maupun cacat.
Tangan dan kaki palsu, bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya tangan dan kaki dapat dibantu dengan menggunakan kaki, baik
dikarenakan tangan dan kaki palsu.
Biopsi otot merupakan salah satu teknik pengambilan otot untuk mendiagnosis penyakit kanker.
Prinsip
Manusia dapat bergerak secara aktif, yaitu pergerakan yang dapat terlihat dan
menimbulkan perubahan kedudukan.
Prosedur
Membuat kliping mengenai kelainan dan teknologi untuk membantu kelainan pada
sistem gerak
E. Metode Pembelajaran Pertemuan I
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, presentasi, dan ceramah
Pertemuan II
Pendekatan : Cooperative
Model Pembelajaran : Student Team Achievement Divisions (STAD)
Metode Pembelajaran : Ceramah, Percobaan dan Presentasi
Pertemuan III
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi, dan Presentasi
F. Media Pembelajaran Pertemuan I
Media visual : Gambar/foto, Power point
Projected still media : LCD projector Projected motion media : Video dan Leptop
Pertemuan II
Media/Alat : LCD dan Leptop
Bahan : LKS, Larutan HCl, Tulang paha ayam dan Katak
Pertemuan III
Media/Alat : LCD dan Leptop
Bahan : Kliping mengenai kelainan dan teknologi untuk membantu kelainan
pada sistem gerak
G. Sumber Belajar
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku Biologi kelas XI dan sumber lainnya (Internet, buku literatur).
Video Manusia Karet
Kliping
Bahan Ajar Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
Power points
H. Langkah-langkah Pembelajaran
KEGIATAN WAKTU
Pertemuan I (2x45 menit)
1. KEGIATAN PENDAHULUAN
a. Mengucapkan salam dan berdoa sebelum pelajaran dimulai
b. Memberi apersepsi dan motivasi belajar peserta didik dengan
melakukan senam kecil untuk meningkatkan konsentrasi
siswa. Dengan senam kecil siswa mampu melakukan berbagai
gerakan yang dapat dilakukan untuk itu kita harus senantiasa
bersyukur atas karunia tersebut. Salah satu bentuk rasa syukur
kita adalah menjaga tulang kita dengan mengkonsumsi
makanan sayur-sayuran dan buah-buahan terutama makanan
yang tinggi kalsium untuk itu dengan mempelajari materi kali
ini dengan sungguh-sungguh.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai melalui power point
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus yaitu mengenai diskusi mengenai tulang, otot
dan sendi.
Dengan mengamati temannya tersebut siswa diharapkan
mampu mengemukakan pertanyaan dengan dibantu guru: Mengapa tubuh temanmu itu dapat duduk dengan tegak? Apa yang membuatnya tubuhnya seperti itu?
Bagaimana kalau tidak ada sistem rangka pada manusia? c. Mengumpulkan Data
Membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok dibagikan LKS
Guru meminta siswa untuk mengkaji literatur melalui berbagai sumber mengenai rangka, sendi dan otot.
d. Mengasosiasikan
Meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan mencocokkan dengan literatur yang telah diperoleh.
Meminta siswa untuk mempraktikkan macam-macam sendi Bersama siswa guru mengajak siswa untuk menyanyikan
lagu “Jenis gerak otot” e. Mengkomunikasikan
Siswa menyimpulkan dan mempresentasikan hasil diskusi dari
LKS ke depan kelas. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi
yang dipresentasikan. Guru memfasilitasi jalannya diskusi.
3. KEGIATAN PENUTUP
Guru bersama siswa secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi hasil pembelajaran.
70 menit
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Memberi tugas individu membawa literatur tentang struktur tulang dan kontraksi otot
Memberikan tugas kelompok masing-masing membawa tulang paha ayam segar dan 1 ekor katak untuk setiap
kelompok.
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya melakukan praktikum mengenai
struktur tulang dan percobaan pengaruh garam fisiologis
terhadap kontraksi otot.
Memberitahukan bahwa pada pertemuan tersebut diadakan pretes dan postes
KEGIATAN WAKTU
Pertemuan 2 (2x45 menit)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Melakukan pre-test tentang struktur tulang dan kontraksi otot
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
Membagikan LKP pada setiap kelompok dan menjelaskan prosedur praktikum yang akan dilakukan siswa
Meminta siswa melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur yang tertulis di LKP
Meminta siswa mengerjakan pertanyaan di LKP
Meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan data yang diperoleh dari praktikum
Meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Guru akan memberi tambahan materi dan memberi penguatan dari hasil praktikum
KEGIATAN PENUTUP
Guru bersama siswa secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi hasil pembelajaran. Memberi penjelasan tentang materi sebagai penguatan
untuk siswa. Guru memberikan penekanan konsep
70 menit
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Meminta siswa membuat laporan hasil praktikum
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya mengenai Kelainan pada sistem
gerak dan teknologi yang mungkin untuk membantu
kelainan pada sistem gerak
KEGIATAN WAKTU
Pertemuan I (2x45 menit)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Menayangkan video ice breaking agar siswa lebih berkonsentrasi
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
Memberikan 5 masalah kelainan pada sistem gerak dan teknologi yang membantu kelainan sistem gerak dengan
menggunakan artikel
Mempresentasikan diskusi masalah kelainan gerak dan teknologi yang membantu kelainan sistem gerak
Meminta semua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lainnya bertanya serta memberikan
tanggapan
Guru akan memberi tambahan materi kelainan pada sistem gerak dan teknologi untuk membantu kelainan pada sistem
gerak dan memberi penguatan dari diskusi masing-masing
artikel
KEGIATAN PENUTUP
Guru bersama siswa secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi hasil pembelajaran. Bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
Meminta setiap kelompok membuat kliping mengenai kelainan dan teknologi untuk membantu kelainan pada
sistem gerak
70 menit
G. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik penilaian
Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut.
Jenis Bentuk Instrumen
Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes penilaian kinerja pengamatan praktikum struktur tulang dan kontraksi otot
Tes Tertulis Pre test Laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Sikap
1. Lembar pengamatan sikap/perilaku pada saat mendiskusikan dan
mengerjakan Lembar Kerja Siswa tentang rangka, otot dan persendian
No Aspek yang diobservasi (yang dinilai)
Hasil Pengamatan
1 2 3 4
1
Interaksi siswa dalam konteks
pembelajaran kelompok
2
Kesungguhan dalam mengerjakan tugas
kelompok
3
Kerjasama antar siswa dalam belajar
kelompok
4
Menghargai pendapat teman dalam satu
kelompok
5
Menghargai pendapat teman dalam
kelompok lain
Jumlah
Total
Nilai Akhir (Total/5)
Aspek Kriteria Skor
Interaksi siswa dalam konteks
pembelajaran kelompok
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Kesungguhan dalam mengerjakan tugas
kelompok
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Kerjasama antar siswa dalam belajar
kelompok
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Menghargai pendapat teman dalam satu
kelompok
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Menghargai pendapat teman dalam
1 ...
2 ...
3 ...
4 ...
5 ...
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama
Keterangan: diisi dengan ceklis (√)
Skor : Ya = 1, Tidak = 0
Nilai = � �ℎ� � �� � � �
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Rubrik Penilaian Kinerja (Psikomotor) dalam Presentasi dan diskusi
Aspek Skor maksimal
Mempresentasikan hasil diskusi
dengan jelas
10
Artikulasi dalam mempresentasikan
materi cukup jelas
Rubrik Penilaian Kinerja (Psikomotor) dalam Pelaksanaan Praktikum
Dapat bekerjasama dengan baik dengan
anggota kelompok
Kurang dapat bekerjasama dengan anggota
kelompok
Tidak dapat bekerjasama dengan anggota
kelompok
Kurang aktif dalam menyelesaikan soal
Tidak aktif menyelesaikan soal
Lembar Penilaian Psikomotor
A :Keterampilan menggunakan alat dan bahan
B :Kerjasama dalam kelompok
Format Pemberian Skor Laporan Praktikum
Kelompok :
Kelas :
Tanggal Pengumpulan :
No Aspek Penilaian Skor
6 Jawaban Pertanyaan
SKOR TOTAL
SKOR RATA-RATA
Rubrik Penilaian
No Aspek Penilaian
1 Judul (5)
2
Latar Belakang
Latar belakang lengkap sesuai dengan tujuan praktikum (20) Latar belakang kurang sesuai dengan tujuan praktikum (15) Latar belakang sangat kurang (10)
3 Data (5)
4
Analisis Data
Analisis data rinci, sistematis dan sesuai dengan data (15)
Analisis data rinci, kurang sistematis dan sesuai dengan data (10) Analisis data kurang rinci, sistematis (5)
5
Pembahasan
Pembahasan pada laporan sangat lengkap, dan membahas dengan benar (25)
Pembahasan pada laporan lengkap dan membahas dengan benar (20) Pembahasan pada laporan kurang lengkap (15)
6
Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan data dan sebagai konsep yang benar (10) Kesimpulan berdasarkan data dan sebagai konsep yang kurang benar
(7)
Kesimpulan tidak berdasarkan data (3)
7 Daftar Rujukan (5)
Batu, Oktober 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing Magang (GPM) Guru Magang
Wartono, S.Pd Uswatu Hasanah
Lampiran 1 LKS (Pertemuan I)
A. Tujuan
1. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian rangka manusia
2. Siswa mampu menyebutkan fungsi rangka pada manusia
3. Siswa mampu mencocokkan nama-nama sendi dengan benar
4. Siswa mampu membandingkan otot-otot yang digunakan tubuh
B. Alat dan Bahan
1. Gambar Kerangka tubuh manusia
2. Alat tulis
3. Buku, Literatur dan Internet
Lembar Kerja Peserta Didik Rangka Manusia, persendian, dan otot Mengamati Sistem Rangka Manusia
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
C. Tulislah Bagian-bagian rangka sesuai dengan nomer pada gambar
Nama Gambar Keterangan
1. 2. 3. 4.
D. Menjodohkan jenis sendi yang ada pada tubuh manusia Hubungan antara tulang telapak tangan dan jari tangan Hubungan antara tulang pengumpil dan hasta
Hunbungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat Sendi pada siku dan lutut
Hubungan antara sendi-sendi tulang pergelangan Tangan dan kaki
Sendi pada tulang leher
E. Menyanyikan Lagu Jenis Gerak Otot dengan lirik seperti berikut ini
(Lagu Ampar-ampar pisang)
Otot antagonis itu banyak macamnya.. mari kita coba mempelajarinya..
Abduksi (menjauhkan) Adduksi (mendekatkan)
Supinasi (menengadah) Pronasi (menelungkup)
Depresi (kebawah) Elevasi(keatas)
Fleksi(membengkokkan) Ekstensi(meluruskan)
Lengan yang dibengkokkan otot bisep berkontraksi sedangkan otot trisep
akan berelaksasi sedangkan otot trisep akan berelaksasi
Lengan yang diluruskan itu kebalikannya bisep berelaksasi trisep
berkontraksi
bisep berelaksasi trisep berkontraksi itulah macam2 gerak antagonis..
marilah kita coba mempelajarinya..
Lampiran 2 (Pertemuan 2)
Petunjuk Praktikum Otot
1. Percobaan gerak otot katak Alat
Section set 5 buah Statif 5 buah Golvani 5 buah Tali raffia Jarum pentul Stopwatch
Bahan
Katak 1 ekor H2SO4 0,2 % NaCl 20 %, 30% CH3COOH Api bunsen
Cara kerja.
Gerak reflek otot katak
1. Mengikat kedua alat gerak anterior katak dengan menggunakan tali
raffia dan menyambung pada statif
2. Mencubit bagian brachium posterior katak
3. Mengamati dan mencatat respon katak
4. Mendekatkan api dengan brachium posterior katak, mengamati dan
mencatat respon yang diberikan oleh katak
5. Memberikan rangsangan listrik dengan golvani terhadap brachium
posterior katak, mengamati dan mencatat respon yang diberikan oleh
Data Hasil Pengamatan
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengamatan gerak reflek katak terhadap rangsangan mekanik, kimia dan listrik
No Perlakuan Reflek
Sebelum Deserebrasi Setelah Deserebrasi
1 Cubit
2 Panas
3 Golvani (listrik)
+ : lambat
++ : sedang
+++ : cepat
++++ : sangat cepat
Analisis :
...
...
...
...
...
...
Pengamatan gerak otot katak terhadap rangsangan kimia
NaCl 30 % CH3COOH H2SO4
1 Thorax
2 Brachium posterior
Ket: ada/tidak
Analisis :
...
...
...
...
...
...
Soal Pretest (Pertemuan II)
1. Sebutkan dan jelaskan 2 Mekanisme gerak otot!
2. Jelaskan Mekanisme gerak otot?
3. Sebutkan jaringan penyusun tulang!
4. Apa fungsi kalsium (zat kapur) bagi tulang?
Lampiran 3 (Pertemuan 3)
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Myasthenia Gravis, Penyakit yang Hampir Membuat Hidupku Segera Berakhir
Kompasiana.com
Kehidupan yang pada awalnya berjalan dengan mulus berubah begitu saya didiagnosa penyakit Myasthenia Gravis. Penyakit Autoimun yang menyebabkan kelemahan otot secara menyeluruh, hingga dapat mengakibatkan kematian.
Gejala awal saya rasakan pada akhir th 2007, saya merasakan rasa mengantuk yang amat sangat, seperti orang kurang tidur, mata seperti enggan membuka, bagaikan 2 hari 2 malam tidak tidur. Hingga suatu saat di awal th 2008, kelopak mata saya menutup sebelah. Nah.. Dari situlah saya mulai merasakan panik, bingung, kemudian saya memeriksakan kondisi mata saya ke dokter Spesialis mata di salah satu rumah sakit di Semarang. Dari hasil pengamatan dokter mata sejak awal sudah di curigai adanya Myasthenia Gravis, suatu nama yang aneh dan susah diucapkan. Yah.. bagiku perlu beberapa hari untuk fasih dan lancar untuk mengucapkan kata Myasthenia Gravis. Kemudian dokter mata tersebut memberi obat dan vitamin, dokter tersebut meminta untuk konsul 1 minggu lagi untuk diketahui perkembangannya.
Penyakit yang dapat menyebabkan pasien mengalami kelemahan, gagal nafas hingga kematian, dan biaya pengobatan dan perawatan yang juga tidak murah. Mungkin saya bukan orang yang begitu beruntung seperti MGers lain (Mgers adalah sebutan bagi penderita penyakit Myasthenia Gravis) yang dapat melakukan terapi pengobatan secara menyeluruh, seperti Plasmapheresis, Thymectomi, ataupun Gamaras, Dan semakin hari, saya semakin larut dalam kesedihan, hingga keadaan semakin drop, karena penyakit ini seakan menggerogoti tubuhku, keadaanku semakin parah, dengan kondisi ptosis kedua belah mata, jari jari kaku, lemah tangan dan kaki, cadel susah bicara, hingga susah mengunyah.
Demi kesembuhan akupun mulai melakukan terapi obat Mestinon dan Methyl prednisolone, dan juga melakukan pengobatan alternatif, dari akupuntur, reflexi dan juga herbal. Semakin lama kondisiku semakin baik, bahkan akupun sudah bisa melakukan banyak aktifitas layaknya orang normal yang ada disekitarku. Sekarang aku sudah dapat bersepeda, berenang, dan makan apa saja.
Lembar Diskusi Kelompok
1. Apakah penyakit Myasthenia Gravis?
2. Bagaimana gejala penyakit Myasthenia Gravis?
3. Apa penyebab penyakit Myasthenia Gravis?
4. Bagaimana solusi atau teknologi untuk pengobatan penyakit penyakit Myasthenia Gravis
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu keadaan berkurangnya massa tulang. Osteoporosis akan menghilangkan elastisitas tulang sehingga menjadi rapuh dan menyebabkan mudah terjadi patah tulang (fraktur). Pada osteoporosis, penanda bone turn over dapat digunakan untuk memperkirakan kehilangan tulang pada wanita postmenopause, untuk memperkirakan kejadian fraktur osteoporotik dan untuk memantau efikasi pengobatan, terutama terapi anti resorpsi (HRT, bifosfonat dan calsitonin). Gejala yang terjadi biasanya: tinggi badan berkurang, bentuk tubuh berubah, tulang rapuh dan patah.
Data pasien baru osteoporosis rawat jalan di RS DR Wahidin Sudirohusodo Makassar selama tahun 2003 adalah 128 orang umur 45 – 64 tahun, dan 32 orang yang berumur + 65 tahun. Ada beberapa faktor risiko/penyebab osteoporosis diantaranya genetik, jenis kelamin dan masalah kesehatan kronis, defisiensi hormon, merokok, kurang olah raga serta rendah asupan kalsium. Bila dalam suatu keluarga mempunyai riwayat osteoporosis maka kemungkinan peluang anak mengalami hal yang sama adalah 60-80 %. Dilihat dari jenis kelamin 80 % wanita mengidap osteoporosis.
Risiko osteoporosis juga akan meningkat apabila mengidap penyakit kronis. Sedangkan hubungan antara perempuan osteoporosis karena menopause akibat dari penurunan hormon estrogen. (Siswono, 2003). Minum alkohol yang berlebihan dan merokok juga meningkatkan risiko patah tulang dua sampai tiga kali dibandingkan dengan laki-laki yang tidak merokok. Kafein dapat meningkatkan pengeluaran kalsium melalui air seni. Begitu juga dengan minuman soft Drink yang mengandung karbonat dapat menghambat penyerapan kalsium oleh tubuh, ini bisa berakibat osetoporosis. (Siswono, 2003 ).
total asupan protein hewani dapat memperbesar risiko patah tulang pinggul pada wanita post menopause (Munger, 1999 ). Sekarang ada hal yang perlu dipertimbangkan untuk melindungi diri dari retak tulang yaitu dengan mengkonsumsi sayuran dan buah yang tinggi dimana Sebastian et al, melaporkan bahwa kalium dapat meningkatkan keseimbangan formasi mineral tulang. (Hegsted, 2001)
Teriparatide disetujui untuk mengobati osteoporosis pada pria dan wanita yang berada pada peningkatan risiko fraktur dan pengobatan juga mungkin termasuk nutrisi,. Jika keropos tulang karena penggunaan glukokortikoid, dokter mungkin meresepkan bifosfonat (misalnya, alendronate atau risedronate), memonitor kepadatan tulang dan tingkat testosteron, dan menyarankan menggunakan dosis efektif minimum glukokortikoid - dokter juga mungkin menyarankan penghentian obat ketika praktis , dan / atau pemberian topically (melalui kulit). Lain yang mungkin pendekatan pencegahan atau pengobatan termasuk kalsium dan / atau suplemen vitamin D dan aktivitas fisik secara teratur.
Vertebroplasti adalah teknik perbaikan patah tulang pada bagian tulang belakang dengan cara memasukkan semen tulang melalui jarum suntik khusus. Pemberian semen tulang di maksudkan untuk menyangga dan memberi kekuatan pada tulang dari dalam. Dalam hal ini semen akan mengeras setelah 15 menit kemudian dan keesokan harinya pasien sudah dapat berjalan. Veselplasti adalah teknik bedah endolaparoskopik terbaru. Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik Vertebroplasti. Di sebut veselplasti karena teknik ini menggunakan balon sebagai pengganti pembuluh darah buatan. Kemudian balon tersebut diisi dengan bahan tulang yang memiliki sistem hidrolik sehingga pasien dapat tegak seperti sediakala. Pada teknik ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan. Untuk perbaikan tulang tersebut, pasien hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan alat pengisi bahan tulang.
Lembar Diskusi Kelompok
1. Apakah Osteoporosis itu?
2. Bagaimana gejala penyakit Osteoporosis?
3. Apa penyebab penyakit Osteoporosis?
4. Bagaimana solusi atau teknologi untuk pengobatan penyakit penyakit Osteoporosis?
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Fraktur / Patah Tulang
KOMPAS.com - Seorang pria di Inggris menderita patah tulang paha ketika melakukan gerakan yoga. Pria anonim ini sudah latihan yoga selama dua tahun dan baru saja mencoba yoga Asthanga gaya Mysore. Selama delapan pekan terakhir pria berusia 39 tahun ini berlatih yoga selama satu jam. Dalam satu kelas pagi, ia melakukan gerakan bernama Marichyasana B tanpa diawasi gurunya. Gerakan itu membuatnya meletakkan kaki di atas paha lalu meregangkan pinggul dan lutut sehingga kaki berada di garis berbentuk V di bawah perut. Lalu terjadilah kejadian horor, terdengar bunyi krak. Pria itu merasakan sakit luar biasa di paha kirinya. Demikian laporan dokter dalam case reports jurnal BMJ.
Di ruang gawat darurat dokter menemukan kaki bawah pria itu lebih pendek dari biasanya dan terotasi karena cedera tersebut. Pemeriksaan sinar X menunjukkan ia mengalami patah di poros femoralis, bagian panjang dan lurus dari tulang pahanya. Dokter mengatakan ini merupakan kasus terdokumentasi pertama bahwa seorang pria sehat mengalami fraktur tulang ketika sedang beryoga. Tulang paha merupakan yang terpanjang, terkuat dan terberat dalam tubuh manusia. Tulang paha bertugas sebagai salah satu tulang utama yang menyangga tubuh manusia. Fraktur tulang paha dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Termasuk di antaranya perdarahan di dalam, cedera pada organ dalam dan infeksi dari luka tersebut. Sebagian besar penyebab patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh. Pria itu dikirim untuk menjalani operasisekrup dengan tangkai didisain khusus yang diselipkan di tulangnya melewati sepanjang fraktur agar tulang tetap berada di posisinya. Sekrup diselipkan lewat irisan kecil untuk memaku kedua ujung tulang agar tulang dan paku berada di posisinya yang benar selama masa penyembuhan. Sepuluh hari setelah operasi, ia diperbolehkan pulang dan delapan bulan kemudian ia dapat berjalan kembali. Bebas dari rasa nyeri serta kembali ke kelas yoganya.
akibat dari extravasi daerah di jaringan sekitarnya; Krepitasi, Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang digerakkan; Defirmitas, Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya; Gambaran X-ray menentukan fraktur. Teknologi yang digunakan dalam kasus ini diantaranya: Pembidaian, yaitu proses melekatkan papan kayu atau benda keras yang lain pada bagian sebelah kanan dan kiri tulang yang patah. Selanjutnya dilakukan pembalutan dengan perban; Pemasangan gips, yang dilakukan dengan cara pembalutan di daerah patah berbahan gips atau kapur; Pembedahan, dilakukan dengan cara membedah otot yang selanjutnya memasukkan dan memasangkan batang platina pada bagian tulang yang patah.
Lembar Diskusi Kelompok
1. Apakah Patah Tulang itu?
2. Bagaimana gejala penderita Patah Tulang?
3. Apa penyebab terjadinya Patah Tulang?
4. Bagaimana solusi atau teknologi untuk pengobatan Patah Tulang?
Kelas : sehingga ibunya, Donna (35) harus membuatnya berdiri di wastafel dan mencuci kulitnya dengan kain flanel.
Charlie Ferris menderita skoliosis, tulang belakang yang membengkok secara tidak normal. Ia didiagnosis dengan skoliosis di Belfast’s Musgrave Park Hospital dengan kurva 28 derajat. Keanehan ini pertama kali disadari oleh ayahnya, Jody (36), ketika ia sedang menggendongnya pada Oktober 2015.
“Saya patah hati dan menangis selama berhari-hari. Para dokter saat itu ingin menunggu tiga bulan untuk melihat apakah kurvanya akan memburuk. Namun saya sangat khawatir dan berdoa agar ada keajaiban sehingga anakku tidak perlu membutuhkan pengobatan,” ujar Donna. Bila ada obat saran dokter adalah menggunakan obat-obatan biasanya diberikan kepada penderita skoliosis dewasa dan bertujuan meredakan rasa nyeri. Obat yang diberikan biasanya parasetamol atau obat antiinflamasi non-steroid (AINS), seperti ibuprofen.
Pada Februari tahun ini, keluarga tersebut kembali datang ke rumah sakit tersebut, berharap mendengar ada kabar baik. Namun ternyata, setelah diperiksa, kurvanya bertambah menjadi 42 derajat. “Saya hampir pingsan saat mendengarnya,” ujarnya. Ada beberapa beberapa penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang yang bisa menyebabkan skoliosis degeneratif, seperti osteoporosis, penyakit Parkinson, motor neurone disease, sklerosis multipel, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat operasi. skoliosis kongenital.
Lembar Diskusi Kelompok 1. Apakah skoliosis itu?
2. Bagaiman gejala skoliosis?
3. Apa penyebab skoliosis?
4. Apakah ada teknologi yang mendukung skoliosis?
Kelas : Kelompok :
Nama Anggota :
Rematik Arthritis
Rematik Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis dari sendi. Rematik Arthritis dapat juga menyebabkan peradangan jaringan di sekitar sendi, serta organ-organ lain dalam tubuh. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem imunnya sendiri yang keliru. Karena dapat memengaruhi beberapa organ tubuh, rematik arthritis disebut sebagai penyakit sistemik dan kadang-kadang disebut penyakit rematik. Sementara rematik arthritis adalah penyakit kronis, berarti ia bisa bertahan selama bertahun-tahun, pasien mungkin mengalami waktu yang lama tanpa gejala. Biasanya, bagaimanapun, rematik arthritis adalah penyakit progresif yg memiliki potensi utk menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan fungsional.
Rematik arthritis adalah penyakit rematik yang umum, mempengaruhi sekitar 1,3 juta orang di Amerika Serikat, menurut data sensus saat ini. Penyakit ini tiga kali lebih sering terjadi pada wanita seperti pada pria. Dapat menimpa siapapun juga. Penyakit ini dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi paling sering dimulai setelah usia 40 dan sebelum 60. Dalam beberapa keluarga, beberapa anggota dapat dipengaruhi, menunjukkan dasar genetik untuk gangguan ini.
Sendi adalah dimana dua tulang bertemu untuk memungkinkan gerakan bagian tubuh. Arthritis berarti peradangan sendi. Peradangan sendi rematik arthritis menyebabkan pembengkakan, nyeri, kekakuan, dan kemerahan pada sendi. Peradangan dari penyakit rematik dapat juga terjadi pada jaringan di sekitar sendi, seperti tendon, ligamen, dan otot. Pada beberapa pasien dengan rematik arthritis, peradangan kronis menyebabkan hancurnya tulang rawan, tulang, dan ligamen, menyebabkan deformitas sendi. Kerusakan sendi dapat terjadi pada awal penyakit dan semakin parah seiring bertambahnya usia individu.
mata. Faktor lingkungan juga tampaknya memainkan beberapa peran dalam menyebabkan rematik arthritis. Baru-baru ini, para ilmuwan telah melaporkan bahwa merokok tembakau meningkatkan risiko perkembangan rematik arthritis.
Ketika penyakit ini aktif, gejala-gejala dapat termasuk kelelahan, kurang nafsu makan, demam ringan, nyeri otot dan sendi, dan kekakuan. Otot dan kekakuan sendi biasanya paling sering di pagi hari dan setelah periode tidak aktif. Rematik adalah umum selama gejala. Juga selama gejala, sendi sering menjadi merah, bengkak, nyeri, dan lembut. Hal ini terjadi karena lapisan jaringan sendi (synovium) menjadi meradang, sehingga produksi cairan sendi berlebihan (synovial fluid). Sinovium juga mengental dengan peradangan (synovitis).
Sinar X pada sendi dapat normal atau hanya menunjukkan pembengkakan jaringan lunak pada awal penyakit. Sebagaimana penyakit berkembang, sinar-X dapat menunjukkan erosi tulang yang khas dari rematik arthritis pada sendi. Sinar-X joint juga dapat membantu dalam memantau perkembangan penyakit dan kerusakan sendi dari waktu ke waktu. Pemindaian tulang, prosedur uji radioaktif, dan pemindaian MRI dapat menunjukkan sendi yang meradang atau terkikis.
Tidak ada obat dikenal untuk rematik arthritis. Untuk saat ini, tujuan pengobatan di rematik arthritis adalah untuk mengurangi peradangan dan nyeri sendi, memaksimalkan fungsi sendi, dan mencegah kerusakan sendi dan deformitas. Intervensi medis awal telah terbukti penting dalam meningkatkan hasil. Manajemen yang agresif dapat meningkatkan fungsi, menghentikan kerusakan sendi seperti yang terlihat pada X-ray, dan mencegah kecacatan bekerja. Pengobatan optimal untuk penyakit ini melibatkan kombinasi obat, istirahat, bersama-latihan penguatan, perlindungan sendi, dan pendidikan pasien (dan keluarga). Pengobatan disesuaikan dengan banyak faktor seperti aktivitas penyakit, jenis sendi yang terlibat, kesehatan umum, usia, dan pekerjaan pasien. Pengobatan yang paling berhasil bila ada kerja sama yang erat antara dokter, pasien, dan anggota keluarga.
Lembar Diskusi Kelompok
1. Apakah Rematik Arhritis itu?
2. Bagaiman gejala rematik arthritis?
3. Apa penyebab rematik arthritis?
4. Apakah ada teknologi yang mendukung penyembuhan rematik arthritis?
SOAL ULANGAN HARIAN BAB IV
Soal Pilihan Ganda
1. Sistem gerak melibatkan tulang, otot dan sendi. Berikut yang bukan merupakan fungsi dari tulang adalah…
a. Alat gerak pasif
b. Tempat penimbunan zat mineral
c. Memberi bentuk tubuh
d. Alat gerak aktif
e. Penyusun rangka
2. Berdasarkan struktur tulang dan matriksnya, tulang dibedakan menjadi… a. Kartilago dan osteon
b. Tulang rawan dan tulang pipa
c. Osteon dan tulang rawan hialin
d. Tulang pipa dan tulang pipih
e. Tulang keras dan tulang pipuh
3. Berdasarkan bahan pembentuknya, tulang rawan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu.
a. Hialin, kartilago, dan elastis
b. Hialin, fibrosa, dan elastis
c. Hialin, elastis, dan kondrin
d. Fibrosa, kartilago, dan osteoblas
e. Elastis, kartilago, dan osteon
4. Secara garis besar, rangka manusia dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu rangka aksial dan rangka apendikular. Yang termasuk ke dalam rangka aksial adalah… a. Tulang lengan
b. Tulang tungkai
c. Tulang tengkorak
d. Tulang telapak tangan
e. Tulang betis
5. Tulang keras atau osteon tersusun atas empat bagian, kecuali… a. Osteoblas
b. Osteosit
c. Osteoklas
d. Kondroblas
e. Osteoprogenator
6. Hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan erat oleh jaringan ikat yang menulang adalah…
b. Simfisis
c. Sindesmosis
d. Sinovial
e. Sinartrosis
7. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh… a. Jaringan ikat serabut padat
b. Kartilago hialin
c. Kartilago elastis
d. Kartilago serabut pipih
e. Jaringan ikat serabut ligamen
8. Sendi yang terdapat pada hubungan antar tulang atlas dan tulang aksis yang
9. Tulang kelangkang manusia terdiri dari ruas-ruas yang jumlahnya… a. 12 ruas
b. 10 ruas
c. 7 ruas
d. 6 ruas
e. 5 ruas
10. Otot yang dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali adalah…
11. Kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran semula disebut… a. Iritablilitas
b. Konduktivitas
c. Ekstensibilitas
d. Kontraksibilitas
12. Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan disebut…
a. Miestenia gravis
b. Stiff
c. Atrofi
d. Tetanus
e. Distrofi
13. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan . . . .
a. lordosis
b. skoliosis
c. kifosis
d. nekrosis
e. osteoporosis
14. Hubungan antartulang nomer 5 dan 6 adalah…
a. Sendi engsel
b. Sendi pelana
c. Sendi geser
d. Sendi peluru
e. Sendi luncur
15. Seseorang yang menderita kanker tulang dapat dibantu dengan teknologi di bawah ini, kecuali…
a. Kemoterapi
b. Radioterapi
c. Amputasi
d. Pembedahan
Uraian
1. Tuliskan 5 fungsi rangka bagi tubuh manusia!
2. Jelaskan mekanisme terjadinya kontraksi dan relaksasi otot!
3. Pada tangan kita terdapat sendi apa saja? Jelaskan!
4. Apakah perbedaan tulang keras dan tulang rawan!
5. apa yang dimaksud biopsi otot!
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
1. D
2. A
3. C
4. C
5. D
6. E
7. A
8. C
9. E
10. B
11. C
12. A
13. B
14. D
15. E
Uraian
1. Memberikan bentuk tubuh
Menahan dan menegakkan tubuh
Menjaga agar organ tubuh tetap berada ditempatnya
Melindungi organ-organ tubuh
Untuk bergerak yang dihendaki otot
2. Kontraksi terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Rangsangan yang datang
asetilkolin yang menyebabkan aktomiosin mengerut (berkontraksi) dimana
kontraksi ini memerlukan energi.
Relaksasi terjadi jika otot sedang beristirahat. ATP yang digunakan untuk
kontraksi dikembalikan ke dalam otot.
3. Sendi luncur yaitu memungkinkan gerakan terbatas ke semua arah
Sendi peluru yaitu memungkinkan gerakan bebas kesegala arah
Sendi pelana yaitu memungkinkan gerakan dua arah
4. Tulang keras adalah tulang yang bersifat keras dan kaku yang tersusun dari zat
fosfor dan kapur. Tulang keras atau tulang yang biasa kita sebut sebagai tulang
saja atau tulang sejati ini merupakan alat gerak pasif, artinya tulang ini tidak dapat
bergerak sendiri kecuali digerakkan oleh otot.
Tulang rawan adalah sejenis jaringan ikat lentur yang terdapat di berbagai anggota
badan manusia maupun hewan, termasuk sendi di antara tulang, sangkar rusuk,
telinga, hidung
5. Biopsi otot adalah salah satu pengambilan otot untuk mendiagnosis penyakit