• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK MOTIVASI BELAJAR SISWA SD PADA MASA PANDEMI COVID- 19 TERHADAP HASIL BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK MOTIVASI BELAJAR SISWA SD PADA MASA PANDEMI COVID- 19 TERHADAP HASIL BELAJAR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

98

DAMPAK MOTIVASI BELAJAR SISWA SD PADA MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR

Oleh :

Wati Karmila,1 dan Asep Muslim Nurdin2

watifazrin1@gmail.com, asepmuslimnurdin@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to describe the impact of elementary student learning motivation during the Covid-19 pandemic on learning outcomes. This research is a descriptive quantitative study that focuses on evaluating learning using online media. The study population was all students at SD Karangpawitan Garut. While the sample was only 30 students, who were selected using simple random sampling technique taking into account the homogeneity of the population. The data collection instrument used an online learning questionnaire. Data analysis using descriptive statistics. The results illustrate the degree of closeness between motivation and learning outcomes during the pandemic in elementary school children in Karangpawitan Garut can be seen from the value of the contribution (contribution) X1 to Y seen from R = 0.845 and the coefficient of determination (R Square) = 0.715 including in the very strong category. This shows that learning outcomes are influenced by 71.5% of learning motivation. While the remaining 100% - 71.5% = 28.5% is influenced by other variables not examined in this study.

Keywords: Motivation to learn, Covid-19 pandemic period, Learning Outcomes

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dampak motivasi belajar siswa SD pada masa pandemi covid-19 terhadap hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang fokus pada evaluasi pembelajaran menggunakan media online. Populasi penelitian yakni seluruh peserta didik di SD Karangpawitan Garut. Sedangkan sampelnya hanya 30 orang siswa, yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling dengan mempertimbangkan homogenitas populasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner pembelajaran onlen. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan derajat keeratan antara motivasi dan hasil belajar pada masa pandemi pada anak SD diKarangpawitan Garut dapat dilihat dari nilai sumbangan (kontribusi) X1 terhadap Y dilihat dari R = 0,845 dan koefisien determinasi (R Square) = 0,715 termasuk pada kategori sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dipengaruhi sebesar 71,5% motivasi belajar. Sedangkan sisanya 100% - 71,5 % = 28,5%

1

Dosen Tetatp STAI Darul Arqom Muhamadiyah Jalan Bratayuda no 39 Garut 2

(2)

99

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Motivasi belajar, Masa pandemi covid-19, Hasil Belajar

A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh individu secara sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dengan tujuan mendidik peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya.3 Namun Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh virus berasal dari Wuhan China, yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO, 2020) menyatakan bahwa virus ini penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan data (Worldometer, 2020) Coronavirus Casses menyatakan 2.176.744 Pasien yang terpapar virus ini dan beberapa meninggal dunia sehingga wabah penyebaran virus ini disebut dengan pandemi Covid-19 dunia. Sedangkan menurut web resmi (Kemenkes, 2020) pada hari Senin, 04 Mei 2020 korban meninggal dunia sebanyak 864 jiwa, terkonfirmasi terpapar Covid-19 sebanyak 11.587 jiwa, Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 238.178, sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 24.020.

Tentunya keadaan ini sangat memprihatinkan dan merupakan PR besar bagi seluruh negara tak terkecuali bagi bangsa Indonesia. Keadaan ini sangat berdampak sangat patal karena berimbas pada semua sisi kehidupan yang salah satunya faktor pendidikan. Akibat dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Isi dari surat ini salah satunya adalah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi pendidikan.

Keadaan ini tentu saja memberikan dampak pada kualitas pembelajaran, siswa dan guru yang sebelumnya berinteraksi secara langsung dalam ruang kelas sekarang harus berinteraksi dalam ruang virtual yang terbatas. guru dituntut memberikan pengajaran yang baik, menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dan secara kreatif dan

3

Nurhasanah Nurhayati Dahliana, “Dinamika Motivasi Belajar Pada Siswa Mandiri di SMPN 10 Banda Aceh,” Universitas Syiah Kuala1, no. 2 (2016): 73–79.

(3)

100

inovatif menggunakan media belajar yang menarik agar siswa dapat memahami materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, motivasi belajar siswa juga berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Emda bahwa proses pembelajaran akan mencapai keberhasilan apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Oleh karena itu motivasi belajar sangat penting untuk dimiliki oleh setiap siswa, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik.Iklim belajar yang diciptakan pembelajaran daring turut mempengaruhi motivasi belajar siswa, jika dalam pembelajaran luring guru mampu menciptakan suasana kelas kondusif untuk menjaga motivasi belajar siswa agar pembelajaran dapat tercapai karena iklim kelas memiliki pengaruh yang signifikan dengan motivasi belajar.

Namun kondisi pembelajaran daring menyebabkan guru kesulitan untuk mengontrol dan menjaga iklim belajar karena terbatas dalam ruang virtual. Kondisi ini menyebabkan motivasi belajar siswa dapat menurun bahkan mempengaruhi hasil belajar siswa. Melalui wawancara pra-penelitian yang dilakukan dengan beberapa guru bahwa selama pembelajaran daring, motivasi belajar siswa menurun, hanya sedikit yang berpartisipasi dan aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara, guru menyatakan bahwa selama pembelajaran daring ini menimbulkan hambatan bagi siswa yang tidak mengerti dan mengalami kesulitan dalam belajar pada ank SD di Karangpawitan Garut. Hal ini menjadi tantangan seorang guru dalam menerapkan kebijakan dalam pembelajaran agar siswa tetap fokus dalam belajar PAI selain itu juga kreativitas guru dalam menggunakan strategi pembelajaran maupun metode pembelajaran guna menarik perhatian siswa agar tetap memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran yang maksimal .4

Ada dua faktor yang mempengaruhi terhadap suksesnya pembelajaran PAI, baik secara internal maupun eksternal. Faktor internal diantaranya guru, siswa, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa dan kurikulum. Sedangkan faktor internal setidaknya terdapat sebelas faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar,

4

Hidayati. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. (Yogyakarta: FIP UN, 2014), h.54.

(4)

101

mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi kepercayaan diri siswa, intelegensi, kebiasaan siswa dalam belajar, dan cita-cita siswa.5

Faktor-faktor tersebut sangat menentukan bagi peningkatan kualitas dan hasil belajar siswa, diantaranya adalah motivasi belajar. Motivasi dipandang sangat berperan dalam belajar karena dengan motivasi inilah yang mendorong siswa menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula kualitas hasil belajar siswa dapat diwujudkan dengan baik. Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam memicu semangat atau gairah belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar.6 Sedangkan siswa yang mempunyai motivasi belajar lemah maka akan mempengauhi terhadap kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar pun menjadi rendah.7

Berdasarkan survey awal pada anak SD di daerah Karangpawitan Garut, bahwa dengan adanya masa pandemi ini, maka pembelajaran daring menimbulkan suatu permasalahan yaitu motivasi siswa menurun seperti siswa jadi cenderung malas belajar, bangun sering kesiangan, jarang mengerjakan tugas, karena dibantu orangtua sehingga jadi kurang percaya diri. Padahal pada hakikatnya khususnya Pembelajaran keagamaan adalah pembelajaran yang mencantumkan konsep abstrak dan kejadian yang memerlukan observasi, hingga siswa harus diharuskan melihat apa yang dapat dipelajari. Penggunaan media online atau media berbasis multimedia merupakan salah satu solusi untuk membuat peserta didik mampu memahami materi pelajaran dengan baik dan dapat meningkatkan motivasi sertahasil belajarnya.

Penelitian yang mengkaji tentang dampak motivasi belajar siswa SD pada masa pandemi covid-19 terhadap hasil belajar telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, seperti yang telah dilakukan oleh brahim & Suardiman (2014) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif penggunaan e-learning terhadap motivasi dan prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Wajo. Pembelajaran daring menggunakan media online telah diterapkan di SMA Negeri 1 Wajo sejak mulai diberlakukannya work from home pada 16 Maret 2020 selama masa pandemi covid-19.

5

Dimyati & Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta.2013), h.41. 6

Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. (Jakarta:Grasindo, 2014), h.17 7

(5)

102

Media online yang digunakan seperti youtube, whatsapp group, google classroom, dan quizzes. Materi diberikan dalam bentuk powerpoint, video singkat, dan bahan bacaan. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran daring tersebut, perlu dilakukan evaluasi agar didapatkan langkah perbaikan jelas yang berbasis data.

Hal inilah yang mendasari penulis untuk mengetahui gambaran bagaimana “Dampak motivasi belajar siswa SD pada masa pandemi covid-19 terhadap hasil belajar pada siswa di Karangpawitan Garut.”

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran bagaimana dampak motivasi belajar siswa SD pada masa pandemi covid-19 terhadap hasil belajar di Karangpawitan Garut. Adapun penelitian ini memiliki dua variabel yaitu motivasi belajar sebagai Variabel (X) sedangkan hasil belajar (Y). Populasi penelitian ini yakni seluruh peserta didik SD di karangpawitan Garut yang menggunakan metode daring dengan media onlen yang berjumlah 300 siswa. Sedangkan Sampelnya mengacu pada teorinya Suharsimi bahwa yang menjadi responden penelitian ini yakni sebanyak peserta didik SD yang berada di araangpawitan Garut, yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling dengan mempertimbangkan homogenitas populasi jadi 10 % dari 300 adalah 30 siswa. Adapun Instrumen pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang berisi jenis pertanyaan tertutup, semi tertutup, dan terbuka yang dibagikan menggunakan google form. Sedangkan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif dengan bantuan komputerisasi SPSS Versi 26.

C. HASIL PENELITIAN

1. Motivasi Belajar Siswa SD Pada masa Pandemi Covid 19 SeKecamatan Karangpawitan Garut

Motivasi adalah hasrat, dorongan dan kebutuhan seseorang untuk dapat melakukan aktivitas tertentu. Sehingga motivasi diartikan sebagai kekuatan yang

(6)

103

mendorong tindakan menuju suatu tujuan.8 Berdasarkan hasil wawancara dan kunjungan rumah terhadap orang tua dan siswa SD di Kecamatan Karangpawitan cukup mengejutkan. Motivasi Belajar Siswa SD Pada masa Pandemi Covid 19 SeKecamatan Karangpawitan Garut, sebagian besar anak sebenarnya sudah di dorong oleh orang tua untuk belajar, tetapi anak sendiri terkadang kurang mengindahkan karena kondisi tidak sama seperti di sekolah. Di rumah anak cenderung merasa bebas, kurangnya target dalam menyelesaikan sesuatu, tidak adanya kompetisi dengan siswa lain untuk mencapai nilai tertinggi, kesibukan kerja orang tua, lingkungan menjenuhkan karena fase social distancing dan lain sebagainya.

Hal itu cukup wajar karena memang ada peralihan terhadap proses pendidikan akibat COVID 19. Kumpulan data ini merujuk kepada salah satu hambatan penting yang di alami oleh siswa SD yang ada di kecamatan Karangpawitan Garut, yaitu terkait motivasi belajar, yang apabila tetap dibiarkan tentu akan mengarah kepada prestasi belajar siswa yang tidak optimal di masa pendemi ini. Daryanto (2020) bahwa terdapat hal yang mempengaruhi pola kegiatan belajar siswa yaitu faktor psikologis, antara lain minat, bakat, motivasi, kematangan serta kesiapan, Motivasi dan prestasi belajar merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi. Prestasi belajar akan menjadi lebih optimal jika di dalamnya terkandung nilai motivasi yang tinggi, itulah kenapa jika seorang siswa berkurang motivasinya, maka prestasi belajarnya pun juga ikut terdampak.9

Berdasarkan hasil penelitian deskriptif menggambarkan, bahwa motivasi belajar Siswa SD di Karangpawitan Garut Pada masa Pandemi Covid 19, dapat diukur melalui 8 (delapan) indikator yang terdiri atas tekun menghadapi tugas, Ulet menghadapi kesulitan, Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah, Lebih senang bekerja mandiri, Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, Dapat mempertahankan pendapatnya, Tidak mudah melepaskan hal yang baru,Senang mencari dan memecahkan soal-soal pengaruh ideal, motivasi inspirasional, simulasi intelektual dan pertimbangan individual.

8

Cleopatra, M. (2015). Pengaruh gaya hidup dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika.Formatif: JurnalIlmiah Pendidikan MIPA,5(2)

9

Daryanto dan Suryatri, Darmiatun. Pendidikan Karakter di Sekolah.(Yogyakarta : Gava Media, 2020), h.67.

(7)

104

Kedelapan indikator tersebut diukur dengan cara menyebarkan kuesioner kepada seluruh siswa sebanyak 30 orang yang menjadi sasaran penelitian. Adapun rekapitulasi hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan hasil analisis deskripsi terhadap data-data penelitian dengan menggunakan program Microsoft Excel 2016. Hasil pengujian menampilkan deskripsi data yang memberikan gambaran mengenai nilai variable motivasi belajar, nilai setiap indikator variabel dan distribusi masing-masing angket. Berikut deskripsi data variabel motivasi belajar yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 1.

Nilai Variabel motivasi belajar (X1)

Variabel Jumlah Skor Skor Ideal Nilai

Motivasi belajar

(X1) 1662 2100

Sumber: Data primer yang diolah peneliti, 2021

Berdasarkan Tabel 1. menyajikan data motivasi belajar berdasarkan hitungan jumlah skor yang didapat dibagi jumlah skor ideal dari setiap item instrumen penelitian yang berjumlah 16 item angket yang dipakai dan disebar kepada 30 responden penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa SD Pada masa Pandemi Covid 19 SeKecamatan Karangpawitan Garut memperoleh nilai sebesar 79% dari 100% yang diharapkan. Dan sisanya 21% di dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dalam teori yang diberikan Maslow yaitu teori kebutuhan yang kemudian dikembangkan oleh Suryabrata bahwa motivasi merupakan keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan tertentu.10 Guru dituntut untuk berupaya sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siwa dan berupaya supaya siswa memiliki motivasi sendiri (self motivation) yang baik, sehingga keberhasilan belajar akan tercapai.

10

(8)

105

Motivasi dikatakan sebagai suatu faktor yang penting dalam proses belajar, karena:

a. Motivasi memberi semangat terhadap seseorang dalam kegiatan-kegiatan belajar.

b. Motivasi perbuatan merupakan pemilih dari tipe kegiatan-kegiatan dimana seseorang berkeinginan untuk melakukannya.

c. Motivasi memberi petunjuk pada tingkah laki-laki.11

Hal ini seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi Robandi (2020) tentang Dampak Pembelajaran Dari Masa Pandemi Covid-19 terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP di Kota Bukittinggi, hasilnya menyatakan, bahwa Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang siknifikan baik dalam segi ekonomi maupun pendidikan. Pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan dengan penjaminan mutu yang baik serta cocok dengan kebutuhan pemangku kepentingan ialah salah satu mekanisme ekspansi akses pembelajaran besar. Berdasarkan hasil penelitian diketehui bahawa motivasi belajar siswa pada pembelajaran berbasis daring 11% siswa berada pada kategori sangat tinggi, 38% siswa berada pada kategori cukup, 27% siswa berada pada kategori motivasi sedang dan 24% siswa berada pada kategori motivasi rendah. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa pencapain hasil motivasi belajar belum maksimal, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga lebih maksimal.

2. Hasil Belajar Siswa SD Pada masa Pandemi Covid 19 SeKecamatan Karangpawitan Garut

Hasil belajar, yaitu perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar maerupakan berakhirnya puncak proses belajar .

Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan hasil belajar yang maksimal oleh siswa, baik itu hasil belajar dalam bentuk kognitif, afektif maupun

11

Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja Karya, 2011), h.79.

(9)

106

psikomotor. Akan tetapi, keberhasilan belajar setiap siswa tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Ada sebagian siswa yang mengalami masalah dalam belajar, akibatnya hasil belajar yang dicapai kurang optimal. Untuk mengatasi hal tersebut perlu ditelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar dapat diukur melalui 5 (tiga) indikator yang terdiri atas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisisdan mengevaluas . Kelima indikator tersebut diukur dengan cara menyebarkan tes sebanyak 12 item soal yang disebarkan pada kepada 30 siswa SD di Karngpawitan yang menjadi sasaran penelitian. Adapun rekapitulasi hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan hasil analisis deskripsi terhadap data-data penelitian dengan menggunakan program Microsoft Excel 2016. Hasil pengujian menampilkan deskripsi data yang memberikan gambaran mengenai nilai variable hasil belajar, nilai setiap indikator variabel dan distribusi masing-masing angket. Berikut deskripsi data variabel hasil belajar siswa SD di Karngpawitan yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 2

Nilai Variabel Hasil belajar PAI (Y)

Variabel Jumlah Skor Skor Ideal Nilai

Hasil belajar

(X1)

1790 2100

Sumber: Data primer yang diolah peneliti, 2020

Berdasarkan Tabel 2 menyajikan data hasil belajar berdasarkan hitungan jumlah skor yang didapat dibagi jumlah skor ideal dari setiap item instrumen penelitian yang berjumlah 12 item soal yang dipakai dan disebar kepada 30 siswa sebagai responden penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa hasil belajar SD di Karangpawitan pada masa pandemi memperoleh nilai sebesar 85% dari 100% yang diharapkan. Sedangkan 15% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indra Bangkit Komara. (2016). “Hubungan antara Prestasi Belajar dan Perencanaan karir Siswa SMP Negeri 3 Bantul”. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2)

(10)

107

=0,528 yang mempunyai arti bahwa tingginya perencanaan karir siswa disebabkan oleh prestasi belajar siswa sebesar 52,8% dan sisanya sebesar 47,2% disebabkan oleh variabel lain seperti jasmani, psikologi dan lingkungan. Hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan perencanaan karir siswa kelas VIII SMP Negeri 3 bantul.

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik yaitu : 1)Faktor internal meliputi dua aspek yaitu: Aspek fisiologis dan Aspek psikologis. 2) Faktor eksternal meliputi: Faktor lingkungan sosial dan Faktor lingkungan nonsosial . Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

1) Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik misalnya faktor lingkungan.

3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.12

3. Dampak Motivasi Belajar Siswa SD pada Masa pandemi covid-19 terhadap Hasil Belajar Sekecamatan Karangpawitan

Motivasi belajar dalam diri seseorang akan menimbulkan gairah atau meningkatkan semangat dalam belajar. Motivasi belajar mengandung usaha ntuk mencapai tujuan belajar yaitu pemahaman materi dan pengembangan belajar. Selain itu, motivasi belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong yang membuat seseorang akan tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-menerus.13

Berdasarkan hasil analisis korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan serta arah hubungan dua variabel atau lebih antara motivasi dan hasil belajar siswa SD di Karangpawitan pada masa pandemi. Maka dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

12

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru.(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010), h 7.

13

Novianti, N. R. (2011). Kontribusi pengelolaan laboratorium dan motivasi belajar siswa terhadap efektivitas proses pembelajaran.Jurnal Pendidikan MIPA. Edisi khusus,1, 158-166

(11)

108

Tabel 3

Hasil Uji Analisis Korelasi Variabel X1 terhadap Y

Correlations

Motivasi_Belajar Hasil_Belajar

Motivasi_Belajar Pearson Correlation 1 .845**

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

Hasil_Belajar Pearson Correlation .845** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 3, nilai signifikansi Sig. (2-tailed) antara variabel motivasi Belajar dengan variabel hasil belajar adalah sebesar 0,000 < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara kedua variabel. Kemudian uji analisis regresi variabel X terhadap Y, dilakukan untuk

memprediksi seberapa jauh pengaruh yang terjadi pada motivasi belajar dengan hasil belajar. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis regresi sederhana karena yang di ukur pada tahap ini yatu dua varibel saja; variabel motivasi belajar (X) dengan hasil belajar (Y) langkah ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara kedua variabel tersebut. Tabel 4

Tabel Anova Variabel X1 terhadap Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 317.258 1 317.258 70.163 .000b

Residual 126.609 28 4.522

Total 443.867 29

a. Dependent Variable: Hasil_Belajar b. Predictors: (Constant), Motivasi_Belajar

(12)

109

Dari Tabel 4 menjelaskan bahwa nilai signifikansi F = 70.163 dan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai probabilitas sig = 0.000 lebih kecil dari 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi ini dapat digunakan untuk pengujian

hipotesis pengaruh motivasi dengan hasil belajar siswa. Sedangkan Berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. Nilai koefisien yang dihasilkan merupaka angka posistif (+)

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar; dengan persamaan regresi yang dihasilkan Y = 30.945 + 6.497 X.

Tabel 5

Tabel Model Summary Variabel X1 terhadap Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .845a .715 .705 2.126

a. Predictors: (Constant), Motivasi_Belajar

Sedangkan berdasarkan Tabel 5, menggambarkan derajat keeratan hubungan antar variabel. Dari tabel Model Summary dapat dilihat nilai sumbangan (kontribusi) X1 terhadap Y dilihat dari R = 0,845 dan koefisien determinasi (R Square) = 0,715 termasuk pada kategori sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

dipengaruhi sebesar 71,5% motivasi belajar. Sedangkan sisanya 100% - 71,5 % =

28,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Makna dari hasil analisis korelasi tersebut yaitu menunjukkan semakin tinggi motivasi belajar maka semakin baik pula hasil belajarnya atau hasil belajarnya. Berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa SD di Karangpawitan Garut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa dimasa pandemi , maka akan memberikan hubungan yang signifikan dengan peningkatan hasil belajarnya.

(13)

110

Guru dituntut untuk berupaya sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siwa dan berupaya supaya siswa memiliki motivasi sendiri (self motivation) yang baik, sehingga keberhasilan belajar akan tercapai.

Belajar sendiri merupakan perilaku yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Proses belajar tersebut dapat terjadi bila seseorang berinteraksi langsung dengan obyek atau hanya dengan menggunakan alat inderanya. Belajar merupakan suatu aktivitas psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap, dimana perubahan yang ada berlangsung relatif konstan dan berbekas.14

Sebab motivasi belajar dapat timbul karena adanya dua macam factor yang mempengaruhinya, yaitu :

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu ada rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.15 Motivasi ini merupakan motivasi yang datang dari dalam individu itu sendiri karena adanya rasa senang atau suka untuk melakukan sesuatu, misalnya belajar.

Orang yang memiliki motivasi intrinsik dalam melakukan belajar atas dasar kesadaran sendiri. Karena betul-betul mengetahui atau betul-betul ingin mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai agar memiliki tingkah laku yang baik, bukan karena tujuan-tujuan lain seperti ingin dipuji, disayang karena hadiah, karena takut, dan lain sebagainya. Orang yang termotivasi instrinsik menganggap bahwa apabila ia telah berhasil memenuhi kebutuhan maka ia akan merasa puas dan cukup.

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa siswa yang memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, ia akan dapat belajar tanpa harus didorong oleh orang lain, Seperti orang tua, guru atau dosen. Dengan kata lain motivasi intrinsik itu memungkinkan seseorang siswa bersikap mandiri dalam melakukan aktivitas belajar.

14

Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. (Jakarta:Grasindo, 2014), h.14. 15

A.M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.( Jakarta: Rajawali Pers, 2014),h.34.

(14)

111

Karena itu, motivasi belajar seorang siswa atau mahasiswa dapat dibangkitkan dengan mengusahakan agar siswa atau mahasiswa memiliki motif instrinsik dalam belajar. Cara menimbulkan motif intrinsik tersebut, antara lain sebagai berikut :

a) Memahami manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari setiap pelajaran. b) Memilih bidang studi yang paling disenangi dan paling sesuai dengan minat. c) Memilih jurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan pengetahuan. d) Memilih bidang studi yang paling menunjang untuk masa depann .16

b. Motivasi ekstrinsik

Berbeda dengan motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan daari luar. Pengertian ini dapat dipahami bahwa motivasi itu bukanlah bentuk motivasi yang berasal dari luar peserta didik, misalnya dari pendidik, tetapi motivasi itu berasal dari dalam peserta didik itu sendiri namun kemunculannya itu karena dirangsang dari luar individu (peserta didik). 17

Selanjutmya, dorongan ekstrinsik yang digunakan guru agar dapat merangsang minat siswa dalam belajar, seperti memberikan penghargaan dan celaan, persaingan atau kompetisi, hadiah dan hukuman, serta memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa. Motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang disebabkan oleh faktor dari luar situasi belajar seperti angka, kridit, ijazah, tingkatan, hadiah, pertentangan dan persaingan.18

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsure yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa

16

Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 165

17

A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 21. 18

Ahmad Asrori, Hubungan kecerdasan Emosional dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa. (Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 2009)..

(15)

112 dapat belajar dengan baik.19

Dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi intrinstik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar walau dimasa pandemi ini.

D. KESIMPULAN

Pandemi Covid-19 merubah sistem pendidikan di Indonesia menjadi pembelajaran jarak jauh dengan media daring. Hal ini dilakukan guna mengurangi dan menghentikan rantai penyebarannya. Pendidik memiliki peran yang sangat menentukan kesuksesan pembelajaran daring ini. Pendidik harus membuat metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan rekreatif memotivasi siswa untuk rela terlibat aktif dalam pembelajaran daring dan merasakan kebermaknaan dari pembelajaran sewhingga prestasinya meningkat walau dimasa pandemi ini.

Simpulan akhir dari penelitian ini bahwa derajat keeratan antara motivasi dan hasil belajar pada masa pandemi pada anak SD diKarangpawitan Garut dapat dilihat dari nilai sumbangan (kontribusi) X1 terhadap Y dilihat dari R = 0,845 dan koefisien determinasi (R Square) = 0,715 termasuk pada kategori sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dipengaruhi sebesar 71,5% motivasi belajar. Sedangkan sisanya 100% - 71,5 % = 28,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sarannya untuk membuat pembelajaran anak SD di masa pandemi lebih efektif lagi, kedepannya guru atau pendidik diharapkan menerapkan sepuluh saran , yakni (1) pembelajaran dilakukan melalui video call; (2) pemberian materi pembelajaran yang ringkas; (3) meminimalisir mengirim materi dalam bentuk video berat untuk menghemat kuota; (4) pemilihan materi dalam video harus berdasarkan kriteria bahasa yang mudah dipahami; (5) tetap memberikan materi sebelum penugasan; (6) pemberian soal yang bervariatif dan berbeda tiap peserta didik; (7) pemberian tugas harus disertakan cara kerjanya; (8) memberikan tugas sesuai dengan jadwal pelajaran; (9) mengingatkan peserta didik jika ada tugas yang diberikan; dan (10) mengurangi tugas.

19

(16)

113

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Ahmad Asrori, Hubungan kecerdasan Emosional dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa. Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 2009.

Braham H. Maslow, Motivation and Personalityi, Jakarta: Rajawali, 2010.

Cleopatra, M. Pengaruh gaya hidup dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika.Formatif: JurnalIlmiah Pendidikan MIPA, 2015

Daryanto dan Suryatri, Darmiatun. Pendidikan Karakter di Sekolah.Yogyakarta : Gava Media, 2020.

Dimyati & Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2013. Dimyati & Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2013.

Hakim, Abdul. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. 2006. hal: 165

Hamzah B. Uno, M. Teori motivasi dan pengukurannya Jakarta: PT Bumi Aksara.2010. Hidayati. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Yogyakarta: FIP UN,

2014.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Novianti, N. R. (2011). Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran. Jurnal Pendidikan MIPA. Edisi khusus,1, 158-166

Nurhasanah Nurhayati Dahliana, “Dinamika Motivasi Belajar Pada Siswa Mandiri di SMPN 10 Banda Aceh,” Universitas Syiah Kuala1, No. 2 (2016): 73–79.

Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Karya, 2011.

Gambar

Tabel Anova Variabel X1 terhadap Y  ANOVA a

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan terhadap dimensi meja dan kursi sekolah pada SD ABC, terdapat beberapa ketidaksesuaian dimensi dari kedua jenis meja

Oleh itu, usaha ke arah meningkatkan keterlibatan dalam program latihan dalam kalangan pekerja bertaraf tetap dan kontrak perlu diteruskan.Dalam sektor

Jika guru yang lain memiliki masalah pembelajaran yang sama atau hampir sama dengan guru yang telah berhasil melakukan PTK dengan tindakan tertentu, maka dia dapat

Puji syukur kepada Tuhan Yesus, karena atas anugerah dan kasih-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul ” PENGARUH SUBSTITUSI KORO GUDE

[r]

Pada bagian pertama akan dijelaskan tentang tipe dan jenis penelitian yang akan dipakai, bagian kedua akan menjelaskan fokus penelitian, bagian ketiga akan menjelaskan

menit untuk sayuran terung dan wortel dapat menurunkan total fenol dari 54 – 71 % menjadi 38 – 43 %.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh

Dari hasil penelusuran terhadap sumber data yang digunakan dalam analisis ini, istilah yang digunakan dalam DK tersebut menunjukkan bahwa jarang sekali terjadi penerjemahan istilah