• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SUMBERDAYA LAHAN Semester VI Pendidikan Geografi FKIP - UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI SUMBERDAYA LAHAN Semester VI Pendidikan Geografi FKIP - UHAMKA"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI

SUMBERDAYA LAHAN

Tricahyono NH Jakarta

2021

Semester VI Pendidikan Geografi

FKIP - UHAMKA

Bahan Kuliah Sesi-4

ESL – Kemampuan Lahan

METODE PENGHARKATAN (scorring)

Mertode Pengharkatan (scorring) merupakan suatu cara menilai

potensi lahan dengan memberikan harkat pada setiap

parameter lahan, sehingga diperoleh kelas kemampuan lahan

berdasarkan perhitungan harkat dari setiap parameter lahan

tersebut

Ada dua macam teknik pengharkatan :

1. Teknik Penjumlahan/pengurangan

(2)

ESL – Pengharkatan

Teknik Penjumlahan/Pengurangan

Dicontohkan oleh SUPRAPTOHARJO yang diistilahkan sebagai

Kemampuan Wilayah untuk Pertanian.

Penetapan

Kemampuan

wilayah

memerlukan

peninjauan

beberapa sifat tanah dan faktor keliling

Sifat-sifat tersebut meliputi

faktor menguntungkan dan faktor

merugikan

Faktor menguntungkan meliputi :

1. PN = Kandungan unsur hara a. Kandungan N b. Kandungan P2O5 c. Kandungan K2O

2. PSM = Kandungan kelembaban tanah thd tanaman a. Tekstur tanah

b. Struktur tanah

c. Kandungan bahan organik 3. FHC = Kapasitas penyerapan hara

a. Keasaman (pH) b. Fraksi Lempung c. Bahan organik 4. ED = kedalaman tanah efektif 5. P = Permeabilitas

6. ES = Kepekaan tanah terhadap erosi a. Kandungan debu

b. Bentuk struktur

(3)

Faktor penghambat :

1. R = Batuan/Singkapan Batuan

2. St = Kebatuan

3. Cn = konkresi

4. GW = muka air tanah

5. MR = mikrorelief

6. Re = makrorelief

7. SL = lereng

Faktor merugikan dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu

faktor penghambat dan faktor bahaya

Faktor bahaya :

1. D = kekeringan

2. Sa = kegaraman/salinitas

3. O = banjir

4. E = erosi

Kemampuan Wilayah

= Faktor Menguntungkan – Faktor Merugikan

= Faktor Menguntungkan – Faktor (Penghambat + Bahaya)

= PN + PSM + FHC + ED + P + ES – R – S – Cn – GW – MR – Re – SL

-D – Sa – O – E

(4)

Kriteria/Standar Kemampuan Wilayah/Lahan

metode Scorring (pengharkatan)

Kelas Kemampuan

Jumlah Harkat

Arti Kelas Kemampuan Wilayah Tanah

I >= 20 Wilayah baik sekali, hampir tdk ada penghambat, dapat digunakan untuk segala macam usaha pertanian

ALUVIAL (bahan vulkanik) REGOSOL (Abu Vulkanik dikaki gunung api)

II 16 – 19 Wilayah baik, ada sedikit penghambat, dapat digunakan untuk berbagai usaha pertanian dengan sedikit intensifikasi

ALUVIAL (bahan Tersier) LATOSOL (agak Kurus) ANDOSOL (di lembah) Non-CALCIC BROWN (Kurang Air)

III 12 – 15 Wilayah agak baik, beberapa penghambat memerlukan investasi untuk usaha pertanian

LATOSOL (vulkanik, bergelombang)

IV 8 – 11 Wilayah sedang, beberapa penghambat perlu diatasi untuk suatu usaha pertanian

MEDITERAN pada gunung api

GRUMUSOL di dataran (agak jelek, kurang air)

Kelas Kemampuan

Jumlah Harkat

Arti Kelas Kemampuan Wilayah Tanah

V 4 – 7 Wilayah agak jelek, beberapa penghambat memerlukan usaha intensifikasi lebih banyak, usaha pertanian mekanis tidak mungkin

LATOSOL pada Breksi (kurus, banyak tonjolan batu, berbukit)

VI 0 – 3 Wilayah jelek, berbagai penghambat alam membatasi penggunaan lahan untuk pertanian biasa, baik untuk tanaman tahunan, hutan produksi dan peternakan

REGOSOL dan ANDOSOL di kerucut vulkan, RENSINA dan Grumusol di bukit (Berbatu, dangkal, peka erosi), PODSOLIK MERAH-KUNING di dataran I(kurus, masam, jelek, konkresi), ORGANOSOL Eutrof (air tanah, mudah terbakah, irreversible)

(5)

Kelas Kemampuan

Jumlah Harkat

Arti Kelas Kemampuan Wilayah Tanah

VII -3 – 0 Wilayah jelek sekali, pertumbuhan

tanaman/penggunaan lahan sangat terbatas oleh faktor alam, agak baik untuk tanaman tahunan, hutan produksi

PODSOLIK MERAH-KUNING di bukit dan LATERITIK di dataran (kurus, jelek, peka erosi, konkresi, dangkal, curam), ORGANOSOL Oligotrof (kurus, air tanah, mudah terbakar, peka erosi, irreversible)

VIII <= 14 Wilayah amat jelek, faktor-faktor alam tidak

memungkinkan untuk suatu usaha pertanian, hanya baik untuk hutan lindung atau margasatwa

PODSOL (kurus sekali, masam, jelek, air gtanah, peka erosi, konkresi)

Kriteria untuk menentukan harkat (scor)

A. Faktor Menguntungkan

1. PN = Kandungan unsur Hara

Kandungan N (%) Keterangan Harkat (Skor) < 0,1 Amat rendah 1 0,1 – 0,2 Rendah 2 0,2 – 0,3 Sedang 3 0,3 – 0,5 Tinggi 4 > 0,75 Amat tinggi 5 a. Kandungan N

Kandungan P2O5(%) Keterangan Harkat (Skor)

< 0,021 Amat rendah 1 0,021 – 0,040 Rendah 2 0,040 – 0,060 Sedang 3 0,060 – 0,100 Tinggi 4 > 0,100 Amat tinggi 5 b. Kandungan P2O5

(6)

Kandungan K2O (%) Keterangan Harkat (Skor) < 0,021 Amat rendah 1 0,021 – 0,040 Rendah 2 0,040 – 0,060 Sedang 3 0,060 – 0,100 Tinggi 4 > 0,100 Amat tinggi 5 c. Kandungan K2O

Harkat PN (kandungan unsur hara) merupakan jumlah dari ketiga harkat parameter hara tersebut (N, P2O5, dan K2O).

Tabel berikut ini dapat digunakan sebagai harkat PN

Jumlah Harkat (N + P2O5 + K2O) Harkat (Skor) PN

< 4 1 +

4 – 7 2 +

8 – 11 3 +

12 - 15 4 +

> 15 5 +

2. PSM = hubungan antara kelembaban tanah dan tanaman

Tekstur Harkat (Skor)

Kasar 1 Agak Kasar 2 Sedang 3 Agak Halus 4 Halus 5

a. Tekstur tanah = T

Struktur Tanah Harkat (Skor) Butir Tunggal 1 Gumpal/Pejal/Kubus/Prisma 2

Remah 3

(7)

Kandungan Bahan Organik Keterangan Harkat (Skor) < 2 Rendah 1 2 – 6 Sedang 2 6 - 10 Agak tinggi 3 10 - 30 tinggi 4 >30 Sangat tinggi 5

c. Kandungan Bahan Organik = BO (%)

Jumlah Harkat (T + ST + BO) Harkat (Skor)

< 4 1 +

4 – 6 2 +

7 – 9 3 +

10 – 12 4 +

> 12 5 +

Harkat PSM (hubungan antara kelembaban tanah dg tanaman)

merupakan jumlah dari ketiga harkat parameter –parameter (Tekstur + Struktu r + Kandungan Bahan Organik).

Tabel berikut ini dapat digunakan sebagai harkat PSM

3. FHC = Kapasitas Penyerapan Unsur Hara

pH Keterangan Harkat (Skor) < 4,5 Sangat Masam 1 4,5 – 5,5 Masam 2 5,5 – 6,5 Agak Masam 3 6,5 – 7,5 Netral 4 7,5 – 8,5 Agak Alkalis 3 8,5 – 9,0 Alkalis 2 >9,0 Sangat Alkalis 1

a. Kemasaman (pH) tanah

Fraksi Lempung (%) Keterangan Harkat (Skor)

< 20 Rendah 1

20 - 40 Sedang 2

40 - 60 Agak Tinggi 3

>60 Tinggi 4

(8)

Perbandingan C/N Keterangan Harkat (Skor) < 7 Rendah 1 7 – 10 Sedang 2 10 – 14 Agak Tinggi 3 14 – 20 Tinggi 2 >20 Sangat Tinggi 1

c. Bahan Organik

c.2. Kandungan Bahan Organik (%) c.1. Perbandingan C/N

Kandungan Bahan Organik Keterangan Harkat (Skor)

< 2 Rendah 1

2 – 6 Sedang 2

6 - 10 Agak tinggi 3

10 - 30 tinggi 4

>30 Sangat tinggi 5

Harkat bahan organik adalah jumlah harkat antara perbandingan C/N dgn Kandungan Bahan Organik dibagi dua

Jumlah Harkat (pH + Fraksi

Lempung + Bahan Organik)

Harkat (Skor)

< 5

1 +

4 – 6

2 +

7 – 9

3 +

10 – 12

4 +

> 12

5 +

Harkat FHC (kapasitas penyerapan unsur hara)

merupakan jumlah dari ketiga harkat parameter kapasitas penyerapan unsur hara (pH + Fraksi Lempung + Bahan Organuk).

(9)

3. ED = Kedalaman Tanah Efektif

Kedalaman Tanah Efektif (cm)

Keterangan Harkat (Skor)

< 25 Dangkal 1 25 – 50 Sedang 2 > 50 Dalam 3

Permeabilitas (cm/jam) Keterangan Harkat (Skor) > 12,50 Cepat/Sangat Cepat 1 6,25 – 12,50 Agak Cepat 2 2,00 – 6,25 Sedang 3 0,50 – 2,00 Agak Lambat 1 < 0,50 Lambat/Sangat Lambat 2

4. P = Permeabilitas (cm/jam)

6. ES = Kepekaan terhadap Erosi

Kandungan Debu (%) Keterangan Harkat (Skor) > 50 Tinggi 1 50 – 30 Agak Tinggi 2 30 – 15 Sedang 3 < 15 Rendah 4

a. Kandungan debu (KD)

Bentuk Struktur Tanah Harkat (Skor) Lempeng/prisma/gumpal 1

Butir tunggal 2

Remah 3

Kubus 4

(10)

Perkembangan Struktur Harkat (Skor) Tanpa Struktur 1

Lemah 2

Sedang 3

Kuat 4

Jumlah Harkat (KD + ST + PS Harkat (Skor)

< 5 1 +

5 – 6 2 +

7 – 8 3 +

9 – 10 4 +

> 10 5 +

c. Taraf Perkembangan Struktur Tanah (PS)

Harkat ES (kepekaan tanah terhadap erosi)

merupakan jumlah dari ketiga harkat parameter kepekaan tanah terhadap erosi (Kandungan Debu + Bentuk Struktur tanah + Taraf Perkembangan Struktur). Tabel merupakan harkat ES

B. Faktor Merugikan

B.1. Faktor Penghambat

Singkapan Batuan (%) Keterangan Harkat (Skor) 0 Tanpa batu besar 0 1 – 10 Sedikit 1 -10 – 25 Sedang 2 -> 25 banyak 3 -1. R = Batu besar/Singkapan Batuan (%)

Kebatuan (%) Keterangan Harkat (Skor) 0 Tanpa batu kecil 0 1 – 3 Sedikit 1 -3 – 15 Sedang 2 -> 15 banyak 3 -2. S = batu kecil/kebatuan (%)

(11)

Konkresi (%) Keterangan Harkat (Skor) 0 Tanpa Konkresi 0 1 – 3 Sedikit 1 -3 – 50 Sedang 2 -> 50 Banyak 3 -3. Cn = Konkresi (khusus untuk dataran dalam %)

4. GW = muka air tanah (khusus untuk dataran dalam cm)

Muka Air Tanah (cm) Keterangan Harkat (Skor) Tanpa air tanah 0 > 100 Dalam 1 -50 – 100 Agak dalam 2 -< 50 Dangkal 3

-Mikrorelief Keterangan Harkat (Skor) 0 Tanpa mikrorelief 0 1 – 10 Sedikit 1 -10 – 50 Sedang 2 -> 50 Banyak 3 -5. MR = mikrorelief (khusus untuk dataran)

6. Re = makrorelief (khusus perbukitan/pegunungan)

Makrorelieff Harkat (Skor)

Datar 0

Berombak 1 -Bergelombang 2 -Berbukit-bergunung 3

(12)

-Kemiringan Lereng (%) Keterangan Harkat (Skor) < 3 Datar 0 3 – 8 Landai 1 -8 – 15 Miring 2 -> 15 Curam 3 -7. Sl = lereng (khusus perbukitan/pegunungan, dalam %)

B.2. Faktor Bahaya

Kekeringan (%) Keterangan Harkat (Skor) < 40 Sedikit pasir 0 40 – 60 Cukup pasir 1 -60 – 80 Agak banyak pasir 2 -> 80 Banyak Pasir 3 -1. D = kekeringan (indikator pasir kedalaman < 100 cm)

Kadar Garam (%) Keterangan Harkat (Skor) < 0,15 Tanpa 0 0,15 – 0,35 Sedikit 1 -0,35 – 0,65 Sedang 2 -> 0,65 banyak 3 -2. Sa = Salinitas a. Kadar Garam (%)

(13)

Kadar Garam (%) Keterangan Harkat (Skor)

0 Tanpa 0

1 – 5 Sedikit 1 -5 – 3-5 Sedang 2 -> 35 banyak 3 -b. Rata-rata luas wilayah (%)

Jumlah Harkat (Kadar Garam + Rata-rata Luas Wilayah)

Harkat (Skor) 0 0 1 – 2 1 -3 – 4 2 -5 – 6 3 -Harkat Sa (salinitas)

merupakan jumlah skor dari kedua parameter salinitas (Kadar Garam + Rata-rata Luas Wilayah).

Tabel di bawah ini merupakan harkat Sa

Banjir (Bulan/Tahun) Keterangan Harkat (Skor)

0 Tanpa 0

> 0 - < 2 Jarang 1 -2 – 6 Sering 2 -> 6 Selalu 3 -3. O = banjir (bulan/tahun)

Erosi Keterangan Harkat (Skor)

0 Tanpa 0

e1 Ringan 1

-e2 Sedang 2

-e3, e4 Berat 3 -4. E = Erosi

(14)

Contoh

ESL  Kemampuan Lahan

Metode Pengharkatan (Scoring)

Contoh DIAGRAM ALIR EVALUASI LAHAN (Kemampuan Lahan) metode Scorring

Peta Hujan Peta Suhu

Peta Rupa Bumi Peta Tanah Peta Penggunaan Lahan Peta Lain-2

Peta Kemiringan Lereng

OVERLAY

Peta Satuan Lahan

Sampel Tanah (Pengamatan dan Pengukuran Lapangan) Untuk beberapa karakteristik lahan

Sampel Tanah (Analisis Laboratorium) Untuk beberapa Karakteristik Lahan

Kualitas Lahan

Standar/Kriteria Kemampuan Lahan

Skor/harkat faktor menguntungkan

Kelas Kemampuan Lahan

Jumlah skor/harkat

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Kelas VII Kelas VIII faktor menguntungkan -faktor merugikan Skor/harkat faktor

(15)

Didapatkan data spasial Kecamatan MISAL

berupa

a) Peta Kemiringan Lereng,

b) Peta Tanah

sebagai berikut

PETA KEMIRINGAN LERENG KECAMATAN MISAL B A A = 0 – 3% (datar) B = >3 - 8% (landai)

(16)

PETA TANAH KECAMATAN MISAL Al Lt Al : Aluvial Lt : Latosol

Pengambilan sampel pengamatan/pengukuran

lapangan

dan

sampel

uji

laboratorium

dilakukan dengan Teknik

Area Sampling dan

Purposive

Sampling

berdasarkan

SATUAN

LAHAN

Untuk

mendapatkan

Peta

Satuan

Lahan

dilakukan

overlay

(tumpang susun) Peta

(17)

OVERLAY 2 PETA KECAMATAN MISAL SL1 SL2 SL3 SL4 A, Al A, Lt B, Lt B, Al

PETA SATUAN LAHAN KECAMATAN MISAL SL1 SL2 SL3 SL4 SL 1 = Satuan Lahan 1 SL 2 = Satuan Lahan 2 SL 3 = Satuan Lahan 3 SL 4 = Satuan Lahan 4

(18)

Berdasarkan Pengambilan sampel, selanjutnya

dilakukan pengamatan/pengukuran lapangan, dan

analisis laboratorium diperoleh

Data tentang

Karakteristik Lahan Kecamatan MISAL yang telah

dipetakan sebagai berikut

(19)

PETA 1 KANDUNGAN N TANAH KECAMATAN MISAL SD TG LEGENDA AR = Amat Rendah RD = Rendah SD = Sedang TG = Tinggi AT = Amat Tinggi Skor 3 Skor 4 PETA 2 KANDUNGAN P2O5 KECAMATAN MISAL TG AT LEGENDA AR = Amat Rendah RD = Rendah SD = Sedang TG = Tinggi AT = Amat Tinggi Skor 4 Skor 5

(20)

PETA 3 KANDUNGAN K2O KECAMATAN MISAL SD TG LEGENDA AR = Amat Rendah RD = Rendah SD = Sedang TG = Tinggi AT = Amat Tinggi Skor 3 Skor 4 PETA SKOR

KANDUNGAN UNSUR HARA (PN)

KECAMATAN MISAL

3+4+3 =10

4+5+4 =13

Skor PN = 3+

(21)

PETA 4 TEKSTUR TANAH KECAMATAN MISAL SD AH LEGENDA KS = Kasar AK = Agak Kasar SD = Sedang AH = Agak Halus HL = Halus Skor 3 Skor 4 PETA 5 STRUKTUR TANAH KECAMATAN MISAL GP RM LEGENDA BT = Butir Tunggal GP = Gumpal RM = Remah Skor 2 Skor 3

(22)

PETA 6 KANDUNGAN BAHAN ORG

KECAMATAN MISAL SD TG LEGENDA RD = Rendah SD = Sedang AT = Agak Tinggi TG = Tinggi ST = Sangat Tinggi AT Skor 2 Skor 3 Skor 4 PETA SKOR PSM KECAMATAN MISAL Skor 3+2+2 = 7 Skor 4+3+3 = 10 Skor 4+3+4 = 11 Skor PSM = 3+ Skor PSM = 4+ Skor PSM = 4+

(23)

PETA 7 KEMASAMAN TANAH KECAMATAN MISAL AM NT LEGENDA SM = Sangat Masam MS = Masam AM = Agak Masam NT = Netral AA = Agak Alkalis AK = Alkalis AL = Amat Alkalis Skor 3 Skor 4 PETA 8 FRAKSI LEMPUNG TANAH

KECAMATAN MISAL SD TG LEGENDA RD = Rendah SD = Sedang AT = Agak Tinggi TG = Tinggi AT Skor 2 Skor 3 Skor 4

(24)

PETA 9 PERBANDINGAN CN KECAMATAN MISAL RD AT LEGENDA RD = Rendah SD = Sedang AT = Agak Tinggi TG = Tinggi ST = Sangat Tinggi SD Skor 1 Skor 2 Skor 3 PETA 10 KANDUNGAN BAHAN ORG

KECAMATAN MISAL SD TG LEGENDA RD = Rendah SD = Sedang AT = Agak Tinggi TG = Tinggi ST = Sangat Tinggi AT Skor 2 Skor 3 Skor 4

(25)

PETA SKOR FHC KECAMATAN MISAL Skor 3+2+(1+2)/2 =6,5 Skor 4+3+(2+3)/2 = 9,5 Skor 4+4+(3+4)/2 = 11,5 Skor FHC = 2+ Skor FHC = 3+ Skor FHC = 4+ PETA 11

KEDALAMAN TANAH EFEKTIF KECAMATAN MISAL SD DL LEGENDA DK = Dangkal SD = Sedang DL = Dalam Skor 2 Skor 3

(26)

PETA SKOR ED KECAMATAN MISAL Skor ED = 2+ Skor ED = 3+ PETA 12 PERMEABILITAS TANAH KECAMATAN MISAL AC SD LEGENDA CP = Cepat AC = Agak Cepat SD = Sedang AL = Agak Lambat LB = Lambat Skor 2 Skor 3

(27)

PETA 12 SKOR P KECAMATAN MISAL Skor P = 2+ Skor P = 3+ PETA 13 KANDUNGAN DEBU KECAMATAN MISAL SD RD LEGENDA TG = Tinggi AT = Agak Tinggi SD = Sedang RD = Rendah Skor 3 Skor 4

(28)

PETA 14

BENTUK STRUKTUR TANAH

KECAMATAN MISAL LP RM LEGENDA LP = Lempeng BT = Butir Tunggal RM = Remah KB = Kubus Skor 1 Skor 3 PETA 15

TARAF PERKEMBANGAN STRUKTUR TANAH KECAMATAN MISAL LM SD LEGENDA TS = Tanpa Struktur LM = Lemah SD = Sedang KA = Kuat Skor 2 Skor 3

(29)

PETA SKOR ES KECAMATAN MISAL Skor 3+1+2 = 6 Skor 4+3+3 =10 Skor ES = 2+ Skor ES = 4+

(30)

PETA 16 SINGKAPAN BATUAN KECAMATAN MISAL TB LEGENDA TB = Tanpa Batu SK = Sedikit SD = Sedang BN = Banyak Skor 0 PETA SKOR R KECAMATAN MISAL Skor R = 0

(31)

PETA 17 BATU KECIL KECAMATAN MISAL SK TB LEGENDA TB = Tanpa Batu SK = Sedikit SD = Sedang BN = Banyak Skor 1-Skor 0 PETA SKOR S KECAMATAN MISAL Skor S = 1-Skor S = 0

(32)

PETA 18 KONKRESI TANAH KECAMATAN MISAL TK LEGENDA TK = Tanpa Konkresi SK = Sedikit SD = Sedang BN = Banyak Skor 0 PETA SKOR Cn KECAMATAN MISAL Skor Cn = 0

(33)

PETA 19 MUKA AIR TANAH KECAMATAN MISAL LEGENDA TG = Tanpa GW DL = Dalam AG = Agak Dalam DK = Dangkal DL Skor 1-PETA SKOR GW KECAMATAN MISAL Skor GW =

(34)

1-PETA 20 MIKRO RELIEF KECAMATAN MISAL TM LEGENDA TM = Tanpa Mikrorelief SK = sedikit SD = Sedang BN = Banyak SK Skor 1-Skor 0 PETA SKOR MR KECAMATAN MISAL Skor MR = 1-Skor MR = 0

(35)

PETA 21 MAKRO RELIEF KECAMATAN MISAL DT LEGENDA DT = Datar BB = Berombak BG = Bergelombang BK = Berbukit BB Skor 1-Skor 0 PETA SKOR Re KECAMATAN MISAL Skor Re = 1-Skor Re = 0

(36)

PETA 22 LERENG KECAMATAN MISAL DT LEGENDA DT = Datar LD = Landai MR = Miring CR = Curam LD Skor 1-Skor 0 PETA SKOR SL KECAMATAN MISAL Skor SL = 1-Skor SL = 0

(37)

PETA 23 KEKERINGAN KECAMATAN MISAL LEGENDA SP = Sedikit Pasir CP = Cukup Pasir AP = Agak Banyak Psr BP = Banyak Pasir SP Skor 0 PETA SKOR D KECAMATAN MISAL Skor D = 0

(38)

PETA 24 KADAR GARAM KECAMATAN MISAL LEGENDA TP = Tanpa SK = Sedikit SD = Sedang BN = Banyak TP Skor 0 PETA SKOR SA KECAMATAN MISAL Skor SA =0

(39)

PETA 25 BANJIR KECAMATAN MISAL TP LEGENDA TP = Tanpa JR = Jarang SR = Sering SL = Selalu Skor 0 PETA SKOR O KECAMATAN MISAL Skor O = 0

(40)

PETA 26 EROSI KECAMATAN MISAL RG LEGENDA TP = Tanpa RG = Ringan SD = Sedang BR = Berat Skor 1-TP Skor 0 PETA SKOR E KECAMATAN MISAL Skor E = 0 Skor E =

(41)

1-PETA SKOR

KANDUNGAN UNSUR HARA (PN)

KECAMATAN MISAL

Skor PN = 3+

(42)

PETA SKOR PSM KECAMATAN MISAL Skor PSM = 3+ Skor PSM = 4+ Skor PSM = 4+ PETA SKOR FHC KECAMATAN MISAL Skor FHC = 2+ Skor FHC = 3+ Skor FHC = 4+

(43)

PETA SKOR ED KECAMATAN MISAL Skor ED = 2+ Skor ED = 3+ PETA 12 SKOR P KEC. ANTAH BERANTAH

Skor P = 2+

(44)

PETA SKOR ES KECAMATAN MISAL Skor ES = 2+ Skor ES = 4+ PETA FAKTOR MENGUNTUNGKAN PSM=3+ FHC=3+ Skor PN = 3+ Skor PN = 4+ Skor PN = 3+ Skor PN = 4+ Skor PSM = 3+ Skor PSM = 4+ Skor PSM = 4+ Skor PSM = 4+ Skor FHC = 2+ Skor FHC = 3+ Skor FHC = 4+ Skor FHC = 4+ Skor ED = 2+ Skor ED = 3+ Skor ED = 3+ Skor ED = 3+ Skor P = 2+ Skor P = 3+ Skor P = 3+ Skor P = 3+ Skor ES = 2+ Skor ES = 4+ Skor ES = 4+ Skor ES = 4+ 14+ 21+ 22+ 21+

(45)

PETA SKOR MENGUNTUNGKAN KECAMATAN MISAL 14+ 21+ 22+ 21+

(46)

PETA SKOR R KECAMATAN MISAL Skor R = 0 PETA SKOR S KECAMATAN MISAL Skor S = 1-Skor S = 0

(47)

PETA SKOR Cn KECAMATAN MISAL Skor Cn = 0 PETA SKOR GW KECAMATAN MISAL Skor GW =

(48)

1-PETA SKOR MR KECAMATAN MISAL Skor MR = 1-Skor MR = 0 PETA SKOR Re KECAMATAN MISAL Skor Re = 1-Skor Re = 0

(49)

PETA SKOR SL KECAMATAN MISAL Skor SL = 1-Skor SL = 0 PETA SKOR D KECAMATAN MISAL Skor D = 0

(50)

PETA SKOR SA KECAMATAN MISAL Skor SA =0 PETA SKOR O KECAMATAN MISAL Skor O = 0

(51)

PETA SKOR E KECAMATAN MISAL Skor E = 0 Skor E = 1-PETA MERUGIKAN Skor R = 0 Skor R = 0 Skor R = 0 Skor S = 0 Skor S = 0 Skor S = 1-Skor Cn = 0 Skor Cn = 0 Skor Cn = 0 Skor GW = Skor GW = Skor GW = Skor MR = 1-Skor MR = 0 Skor MR = 0 Skor Re = 1-Skor Re = 0 Skor Re = Skor SL = 1-Skor SL = 0 Skor SL = 0 Skor D = 0 Skor D = 0 Skor D = 0 Skor SA =0 Skor SA =0 Skor SA =0 Skor O = 0 Skor O = 0 Skor O = 0 Skor E = 1-Skor E = 0 Skor E = 0

2-

5-

(52)

2-PETA SKOR MERUGIKAN KECAMATAN MISAL

2-

(53)

5-PETA SKOR AKHIR KECAMATAN MISAL 14+ 21+ 22+ 21+

5-

2-

5-

2-PETA SKOR AKHIR KECAMATAN MISAL 21-5 = 16 14-2 = 12 22-5 = 17 21-2 = 19

III

ws

II

ew

II

w

II

ew

(54)

PETA KEMAMPUAN WILAYAH

KECAMATAN MISAL

II = Wilayah baik, ada sedikit penghambat, dapat digunakan untuk berbagai usaha pertanian dengan sedikit intensifikasi III = Wilayah agak baik,

beberapa penghambat memerlukan investasi untuk usaha pertanian

III

ws

Gambar

Tabel berikut ini dapat digunakan sebagai harkat PN
Tabel berikut ini dapat digunakan sebagai harkat PSM
Tabel berikut ini  merupakan harkat FHC
Tabel  merupakan harkat ES
+2

Referensi

Dokumen terkait