• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Game Shooting 2D "Berburu Bebek Bersama Voe Menggunakan Macromedia Direcktor MX Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembuatan Game Shooting 2D "Berburu Bebek Bersama Voe Menggunakan Macromedia Direcktor MX Naskah Publikasi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

Pembuatan Game Shooting 2D "Berburu Bebek Bersama Voe”

Menggunakan Macromedia Direcktor MX 2004.

Naskah Publikasi

Disusun oleh:

Feraari Andari

08.12.3390

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA

(2)
(3)

iii

Making Game Shooting 2D “Berburu Bebek Bersama Voe” Using

Macromedia Direcktor MX 2004

Pembuatan game shooting 2D “Berburu Bebek Bersama Voe”

menggunakan macromedia direcktor MX 2004.

Feraari Andari

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Progression from one year to make the world game reached its prime when the game is now able to become a lucrative industry, it proves that now the game is not only the consumption of children - children only, but can be enjoyed by all walks of life.

The development of a variety of game graphics to the game play is enhanced each production. One example is a gaming house that did not merely highlight the quality of 3D graphics. by using 2D or 3D gaming house can be an option gamers who do not have a PC or laptop that has a good performance. Mini game game play sell more attractive and intaractif to iure player.

In this thesis, the author tries to make mini game shooting 2 dimensions using Macromedia mx 2004 through the Pre-Production, Production, and Post Production. Expected to help advance the gaming world in Indonesia.

(4)

iv

1. Pendahuluan

Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dikarenakan game merupakan salah satu alternatif hiburan yang mudah dan praktis yang banyak digemari oleh masyarakat disemua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Perkembangan game saat ini dapat dilihat baik dari segi grafik maupun jenisnya. Meskipun saat ini beredar banyak jenis game, namun setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Negara Indonesia masih terhitung sebagai konsumen game, ini dilihat dari tingkat konsumsi game yang sangat tinggi. Banyak perusahaan-perusahaan yang membawa game-game bagus dari luar negeri untuk dimainkan di Indonesia. Dibalik semua itu, tersirat keinginan dari masyarakat Indonesia untuk membuat game mereka sendiri, dan untuk saat ini tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang bisa membuat game meskipun game yang mereka buat masih sederhana, dikarenakan masih saja terbentur dengan masalah ilmu, biaya dan tingkat kesulitan pembuatan game yang memang cukup tinggi. Para pengembang game berlomba untuk menghasilkan game yang dapat digemari para pecinta game. Beberapa game yang pernah kita mainkan misalnya, dibuat dan dikembangkan oleh banyak orang dengan keahlian pemrograman yang tinggi dan dibuat dengan biaya yang relatif besar.

2. Landasan Teori

Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya.

2.1 Konsep dasar Game

Konsep dasar game mungkin tidak terlalu banyak mengalami perubahan, misalnya pada game dengan jenis Role Playing Game yang berciri action dan umumnya menitik beratkan pada pertempuran.

2.1.1 Pembuatan Game

Berikut tahap-tahap dalam pembuatan sebuah game :

a. Genre Game

Tentukan Genre Game

Pertama pikirkan jenis game apakah berjenis, RPG(Role Playing Game) seperti harvest moon, FPS(First Person Shooter) seperti Counter Strike, SPS(Second Person Shooter) seperti 25 To Life, Arcade seperti Riden, Fighting seperti Street Fighter, Racing seperti Need For Speed,Adventure seperti Toy Story2 atau RTS(Real Time Strategy) seperti Age Of Empire.

(5)

v

b. Tool

Tentukan Tool yang ingin digunakan

Ini bagian yang terpenting, dengan apakah membuat game tersebut, biasanya game dibuat dengan bahasa pemograman. Seperti game house sendiri dibuat menggunakan bahasa pemorgaman lingo atau java.

c. Gameplay

Tentukan gameplay game Gameplay adalah sistem jalannya game tersebut, mulai dari menu, area permainan, save, load, game over, story line, misiion sukses, mission failed, cara bermain dan sistem lainnya harus ditentukan, misal dalam sistem save hanya akan membuat pemain bisa save permainan jika tokohnya sudah menuju kesebuah lokasi, kemudian ketika load karakter akan kembali ketempat area save, atau ketika dalam menu pemain hanya akan mendapat pilihan menu play game, load game, credit dan quit, atau ingin membuat game yang bercerita tentang seorang mahasiswa yang terlibat dalam perang antar geng jalanan dan mencoba untuk keluar dari permasalahan tersebut. Semua sistem yang digunakan dalam game disebut dengan gameplay. gameplay game yang enak untuk dimainkan dan tidak menyulitkan pemain sehingga pemain akan nyaman ketika memainkan game.

d. Grafis

Tentukan grafis yang ingin digunakan

Jenis grafis secara sederhana dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu jenis kartun, semi realis, atau realis. Pilih jenis grafis yang sesuai dengan kebutuhan game, kemudian pilih software apa yang ingin digunakan dalam membuat gambarnya.

e. Suara

Tentukan suara yang ingin digunakan

Tanpa suara akan membuat game kehilangan nilainya, karena itulah pilih suara yang ingin digunakan dalam permainan. Pilihan suara bisa dibagi-bagi menjadi beberapa bagian seperti bagian main menu, save menu, load menu, shoot, dead, mission sukses, mission failed, loading dan bagian-bagian lainnya, pemilihan suara yang digunakan harus seirama dengan bagiannya, misal untuk bagian mission failed tidak cocok jika menggunakan musik yang bersemangat, haruslah musik yang mengandung kesedihan untuk didengar sehingga akan membuat pemain makin sedih ketika tokohnya kalah

(6)

vi

f. Timeline

Lakukan perencanaan waktu

Dengan perencanaan waktu akan membuat perancang game makin bebas melakukan hal lainnya karena perasaan perancangan tidak lagi terganggu dengan game yang belum selesai dibuat, kemudian ketika waktu pembuatan game sudah tiba perancang akan membuat game sesuai dengan urutan waktu yang sudah ditentukan sehingga tidak bingung bagian game mana yang belum selesai dikerjakan dan yang sudah selesai dikerjakan. Perencanaan waktu pembuatan sangat baik untuk dilakukan.

2.1.2 Sumber Daya Manusia

Dalam pembuatannya, game tidaklah hasil karya satu orang saja. Tiap 1 game pastinya terdapat beberapa orang atau kelompok didalamnya yang mempunyai tugas masing-masing. Mereka diantaranya :

a. Designer : Orang yang mendesain suatu karya di dalam game(masih

dalam lingkup game)
Didalam design orang yang mendesain biasanya sangatlah ahli dalam pembuatan
enviroment,mimik wajah,body dan pakaian yang cocok.

b. Programmer : Orang yang memprogram suatu game atau suatu aplikasi

lain,atau dengan kata lain
dialah otak dari sebuah game atau aplikasi lainnya.

c. Music Art : Didalam pembuatan game tentu sangatklah di butuhkan untuk

desain music aluran cerita
akan hangat bila di background oleh music art.

d. Psychology : Digunakan untuk menentukan sebuah karakter di lihat dari

seorang psikolog
bersifat apa di dalam game tersebut atau bisa di gunakan untuk memotivasi game developer.

e. Marketing : Sangatlah di gunakan untuk menjual suatu produk game ini di

butuhkan.

f. Animator : di gunakan untuk membuat suatu film di dalam game jika di

perlukan, orang ini yang berperan
dengan semua yang di atas termasuk di dalam design.

g. Artist : Artist di gunakan untuk hal yang mengikuti suatu film atau artist

sendiri di gunakan sebagai peran utama dalam game. Bisa juga sebagai pengisi suara tokoh.

(7)

vii

2.1.3 Jenis-jenis Game

Didalam dunia game terdapat beberapa jenis game, diantaranya :

a. Shooting (tembak-tembakan)

Game jenis ini sangat memerlukan kecepatan reflex, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak-tembakan. Contoh : GTA dan Crysis.

b. Fighting (Pertarungan)

Game yang permainanya memerlukan reflex dan koordinasi mata dan tangan ini dengan cepat, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan hafalan jurus. Contoh : Mortal Kombat dan Tekken.

c. Petualangan (Adventure)

Game yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berfikir pemain dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan tekateki maupun menyimpulkan berbagai peristiwa. Contoh : Kings Quest, dan Space Quest.

d. Simulasi, Konstruksi, Manajemen

Video Game jenis ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Contoh : The Sims,Roller Coster Tycoon.

e. Strategi

Game jenis ini memerlukan koordinasi dan strategi dalam memainkan permainan ini. Kebanyakan game stategi adalah game perang. Contoh : Warcraft, Age of Empires.

f. Olahraga (Sport)

Game ini merupakan adaptasi dari kenyataan, membutuhkan kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Contoh : PES 2012 dan NBA.

g. Puzzle

Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut. Contoh : Tetris, Minesweeper dan Bejeweled.

h. Edugames (Edukasi)

Video Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula

(8)

viii

disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya. Contoh edugames : Bobi Bola, Dora the explorer, Petualangan Billy dan Tracy.

2.2 Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.2.1 Macromedia Director MX 2004

Macromedia Director MX adalah sebuah software yang berfungsi menyatukan berbagai media : images (bitmap & Vector), animasi, video, audio, dan teks. Untuk membuat sebuah produk presentasi yang lazim disebut multimedia .Untuk membuat game, direcktor memang sedikit kurang bisa di explor lagi sehingga membutuhkan software lain untuk membantunya. Keunggulan director ialah dapat memanggil banyak ekstensi untuk dipanggil. Macromedia Director MX 2004 menawarkan beberapa kemampuan baru untuk di gunakan baik di lingkungan website.

2.2.2 Adobe Photoshop CS 2

Adobe Photoshop merupakan program pengolahan gambar yang sangat populer dikalangan desainer grafis. Kemampuan yang dimiliki software ini dalam pengolahan citra membuat Adobe Photoshop menjadi standard dalam olah grafis. Adobe photoshop dapat mengedit, memanipulasi, atau mengolah objek yang berbasis pixel dengan baik seperti layaknya fotografer professional yang mampu mengolah objek gambar menjadi foto yang lebih menarik, dalam Adobe Photoshop ini diterapkan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti penerapan filter atau efek layer.

2.2.3 Macromedia Flash

Macromedia Flash merupakan sebuah progam aplikasi yang standar authoring tool propesional yang digunakan untuk membuat animasi vektor dan bipmap yang sangat menapjubkan untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web, banner, tombol animasi, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan pembuatan keseluruhan pembuatan aplikasi-aplikasi.

2.2.4 Adobe Illustrator CS2

Adobe Illustrator CS2 adalah program yang digunakan untuk desain dan gambar vektor. Di versi CS2 lebih banyak memiliki kemudahan dan keunggulan dibanding versi-versi sebelumnya . Program aplikasi grafis ini menawarkan fasilitas yang lengkap dan bervariasi sehingga memberi kemudahan kepada pengguna dalam mengolah gambar kerja secara optimal. Program ini memiliki

(9)

ix

berbagai alat yang memungkinkan untuk membuat dan mengedit vektor grafis dengan presisi tinggi.

2.2.5 Adobe Audition 1.5

Adobe Audition 1.5 adalah sebuah software dari Adobe Sistem untuk merekam suara, mengedit (memperbaiki kualitas suara dan menambah berbagai efek suara), serta mencampur (mix) atau menggabungkan dengan berbagai track suara menjadi satu track.

3. Analisis dan Perancangan 3.1 Identifikasi Masalah

Tahap ini merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam tahapan analisis sistem. Mengidentifikasi masalah dapat dimulai dengan mengkaji subjek permasalahan yang ada. Masalah yang ada dapat didefinisikan sebagai pertanyaan, misalnya:

1. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk membangun aplikasi ini? 2. Aplikasi ini akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman apa? 3. Aplikasi pendukung apa saja yang dibutuhkan?

4. Langkah apa saja yang harus dilakukan untuk membangun aplikasi ini?

Dengan melakukan identifikasi terhadap masalah akan membuat proses perancangan atau pembuatan game menjadi lebih terarah.

3.2 Analisis SWOT

Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pembuatan game, yaitu faktor kekuatan, kelemaham, peluang, dan hambatan atau sering disebut dengan analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, and Threat ).

a. Strength (Kekuatan)

Permainan dalam game “Berburu Bebek Bersama Voe” menggunakan motion animasi sehingga game ini terlihat hidup saat dimainkan. Dalam game ini banyak terdapat karakter yang jarang ditemukan pada game-game lain yang menggunakan director.

b. Weaknes (Kelemahan)

Game ini belum dilengkapi oleh save dan load mode karena software yang digunakan belum bisa membuat mode tersebut dan jika digabungkan dengan software yang lain yang dapat membuat mode save dan load maka game menjadi berat sehingga tidak nyaman untuk dimainkan. Selain itu game ini hanya terdiri atas 3 level permainan sehingga kurang efektif apabila menggunakan mode tersebut.

(10)

x

c. Opportunity (Peluang)

Game ini tidak memerlukan kapasitas memori yang besar dan dapat dimainkan dikomputer, laptop, dan notebook yang terinstal sistem operasi windows. Game shooting yang berjenis mini game sangat jarang dibuat. Game ini bisa dioperasikan pada sistem operasi mac.

d. Threat (Hambatan)

Jika suatu saat listrik padam (jika dimainkan pada PC) maka game akan diulang dari level awal walaupun player sudah bermain hingga level 2 dari 3 level yang ada.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

3.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dalam game ini meliputi :

1. Game harus dapat menampilkan skor nilai disetiap levelnya. 2. Game harus memiliki petunjuk permainan.

3. Game harus dapat menginputkan nama pemain.

4. Game harus dapat menentukan pemain menang dan kalah.

3.3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional pada game ini meliputi :

1. Digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows XP & MAC. 2. Spesifikasi komputer minimum Pentium III.

3. Kebutuhan memori 256-512MB RAM.

3.4 Merancang Konsep 3.4.1 Ide Cerita

Ide cerita dalam pembuatan game shooting 2D ini adalah perburuan bebek, yang mana disetiap levelnya terdapat target skor yang harus dimenangkan oleh pemain untuk dapat melanjutkan ke level selanjutnya. Dalam game ini akan terdapat beberapa hewan lain yang apabila diburu dapat mengurangi skor permainan.

3.4.2 Tema

Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema pada sebuah game. Tema adalah makna yang dikandung dalam sebuah cerita. Disini penulis mengambil tema pokok “Perburuan” yang berjenis game shooting. Game ini ditujukan untuk semua kalangan. Selain sebagai media hiburan, game ini juga dapat melatih konsentrasi bagi pemainnya.

(11)

xi

3.4.3 Rule

Setelah ide cerita dan tema telah ditentukan, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan rule dari game tersebut. Rule yang sesuai akan memudahkan produksi dan menghasilkan game yang berkualitas. Berdasarkan ide cerita dan tema diatas, maka game “Berburu bebek Bersama Voe” ini dapat menggunakan rule game dengan sekali eksekusi dan hanya dengan satu karakter utama dengan sistem mengumpulkan poin untuk memenangkan level.

3.4.4 Charakter Board 3.4.5 Sinopsis

Setelah ide cerita, tema, rule, dan character board sudah ditentukan maka yang perlu dilakukan pada proses selanjutnya adalah sinopsis. Sinopsis pada game merupakan gambaran keseluruhan konsep alur cerita pada sebuah game yang dibagi pada setiap level permainan.

a. Level Pertama

Pada level pertama dan level-level selanjutnya, target yang harus diburu sama yaitu hewan bebek. Setiap bebek yang diburu akan memiliki nilai 1 point, namun disetiap level juga akan terdapat hewan lain yang tidak boleh diburu karena apabila diburu akan mengurangi point permainan. Target perburuan akan muncul dan hilang secara tiba-tiba, sehingga apabila pemain tidak segera menembak target hewan buruannya maka point tidak akan didapat. Tampilan pada setiap levelnya berbeda sehingga permainan tidak akan terkesan monoton. Background pada level pertama menggambarkan suasana siang hari. Pada level pertama, skor yang harus dicapai pemain minimal 4 skor untuk dapat melanjutkan ke level selanjutnya.

b. Level Kedua

Untuk level kedua, petunjuk permainan sama dengan level pertama, yaitu target permainan bebek yang memiliki nilai 1 point dan hewan lain yang tidak boleh diburu karena dapat mengurangi point permainan. Target perburuan akan muncul dan hilang secara tiba-tiba seperti halnya level pertama, namun pada level kedua ini target akan muncul lebih banyak dari level pertama. Hal ini dikarenakan point permainan yang harus dicapai pemain pada level kedua semakin banyak yaitu pemburu harus mencapai minimal 8 skor untuk dapat melanjutkan ke level selanjutnya. Background pada level kedua menggambarkan suasana sore hari.

(12)

xii

c. Level Ketiga

Petunjuk permainan pada level ketiga sama dengan level-level sebelumnya, namun target perburuan pada level ini akan muncul paling banyak dari level-level sebelumnya karena pada level ini point yang harus dicapai pemain untuk menyelesaikan permainan minimal 11 skor. Level ini merupakan level terakhir pada permainan ini. Background pada level ketiga menggambarkan suasana malam hari.

3.4.6 Template

4. Pembahasan 4.1 Pra Produksi

4.1.1 Merancang genre game

Dalam merancang game bagian utama setelah perancangan konsep telah dilakukan adalah menentukan genre game tersebut. Untuk menentukan genre yang tepat maka disesuaiakan dengan sinopsis yang sudah dibuat dan sesuai dengan rule atau konsep game yang sudah dibuat maka game “Berburu Bebek Bersama Voe” menggunakan genre FPS (First Person Shooter) yang mana game ini tidak menggerakkan tokoh utama sehingga seolah-olah pemain memainkan game ini secara langsung.

4.1.2 Merancang tool

Sesuai dengan konsep dan genre game maka tool yang diterapkan pada game “Berburu Bebek Bersama Voe” menggunakan bahasa pemrogaman lingo sebagai mesin gamenya.

4.1.3 Merancang game play

Langkah berikutnya adalah membuat gameplay dari game tersebut. Game ini tanpa menggunakan save dan load serta hanya menggunakan satu tokoh utama sebagai karakter dan tokoh pembantu. Game hanya melakukan satu kali eksekusi dan controlernya menggunakan mouse 90% dan menggunakan keyboard 10%.

4.1.4 Merancang grafis

Rancangan grafis frontground menggunakan 2D bitmap dengan tehnik drawing dan coloring anime jepang dan menggunakan animation sebagai background. Dibuat menggunakan photoshop dan illustrator sebagai software utama pembuatan. Dibuat menggunakan pen tablet genius untuk membuat detail dari 2D dan menggunakan flash untuk membuat animation.

(13)

xiii

4.1.5 Merancang sound

Rancangan suara menggunakan tipe data mp3 dan WAV. Untuk backsound menggunakan suara dengan tema funny, action, dan dramatic. Sedangkan soundtrack menggunakan lagu dari band seperti Bloodydie dan Killing Me Inside.

4.1.6 Merancang timeline

Pembuatan timeline dibagi menjadi 3 yaitu praproduksi, produksi, pasca produksi. Jika dipersentase berarti menjadi pra produksi 40%, produksi 50%, dan testing 10%. Lebih detailnya adalah pasca produksi membutuhkan waktu 2 Minggu, produksi membutuhkan waktu 3 minggu, dan pasca produksi membutuhkan waktu 5 hari.

4.2 Produksi

Setelah proses pra produksi telah ditentukan maka selanjutnya melalui proses produksi yang meliputi :

1. Produksi karakter

Pembuatan sketsa karakter game ini menggunakan tehnik anime Jepang. Tehnik yang lain sebenarnya ada yaitu tehnik menggambar kartun Amerika dimana keduanya menggunakan cara yang berbeda untuk membuat sebuah sketsa. Pembuatan sketsa pada game ini dimulai dengan membuat garis penanda. Setelah itu membuat titik-titik persendian agar jika ingin dibuat animasi gerakanya menjadi realistis. Langkah berikutnya membuat kulit dan pakaian sehingga sudah menjadi sketsa jadi yang siap di sempurnakan menjadi gambar. Langkah berikutnya adalah membuat detal gambar karakter.

2. Produksi property dan background

Dalam perancangan game ini background dan properti menggunakan animasi yang di kerjakan di macromedia flash. Background animasi akan membuat suasana game lebih hidup serta membuat tampilan menjadi menarik. Langkah pertama pembuatannya dikerjakan di photoshop dengan menggunakan brush untuk membuat tanah dan awan. Keduanya dipisahkan dilayar yang berbeda untuk dibuat animasi.

3. Pembuat opening

Didalam game opening sangatlah penting. Opening biasanya menampilkan iklan perusahaan pembuat game itu atau sponsor dan juga cerita atau animasi game itu sendiri. Didalam game ini juga terdapat opening yang dibuat dengan macromedia director. Langkah pertama adalah menyiapkan objek yang akan dibuat opening. Bisa menggunakan animasi 3D ataupun animasi 2D.

(14)

xiv

Di dalam game “Berburu Bebek Bersama Voe” menggunakan animasi 2D untuk opening sponsor dan menggunakan animasi 2D untuk opening game.

4. Pembuatan Button

Pembuatan button disebuah game tentu saja sangat berbeda dengan membuat button biasa karena harus sesuai dengan konsep background dan juga foreground. Button dibuat dengan menggunakan adobe photosop agar dapat mempunyai animasi saat diedit didirector nanti. Prosesnya ada 2 tahap yaitu membuat button mati dan button hidup. Button hidup digunakan jika mouse melintas di button tersebut maka akan berubah ke bentuk yang lain seperti dianimasikan. Sedangkan button mati berguna untuk mengembalikan button ke bentuk semula saat mouse tidak melintas di area button lagi. Proses pengerjaanya sama seperti membuat karakter diatas hanya saja kita harus membuat versi mati dan hidup.

5. Pembuatan Animasi

Didalam sebuah game, animasi wajib untuk ada. Jenis apapun game pasti menggunkan animasi karena game tercipta karena adanya animasi. Didalam projek game ini animasinya dibuat dengan flash. Proses animasi diprojek ini hanya sederhana dan mudah untuk dibuat. Langkah pertama mebuat bagian bagian terpisah yang akan dibuat animasi lalu tinggal digerakan pada timeline flash.

6. Pembuatan game

Bagian ini adalah bagian yang terpenting dan utama untuk membuat projek game ini. Projek ini menggunakan director sebagai software utamanya dan lingo sebagai mesin gamenya. Director dipilih penulis karena mampu menampung banyak ektensi untuk dipanggil dan juga berbasiskan bitmap sehingga lebih praktis untuk pembuatanya. Director menggunakan lingo dan juga java membangun sebuah game atau company profil dan projek multimedia yang lain.

4.3 Pasca Produksi

Setelah proses perancangan konsep, pra produksi, dan produksi sudah dilakukan, maka proses terakhir yang dilakukan dalam pembuatan game adalah pasca produksi yang meliputi :

(15)

xv

1. Pengujian game

a. Testing Internal

Pada tahap ini game coba di jalankan di komputer setelah di publish atau di render dan cek kesalah atau ada hilangnya suatu file sehingga segera diperbaiki hingga menjadi game yang siap dipasarkan.

b. Testing External

Tahap selanjutnya adalah testing di komputer lain dengan menggunakan media dvd. Testing tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan jika di jalankan di komputer lain.

c. Testing Game play

Yang terakhir adalah testing kualitas permainan dengan memberi game ini versi trial untuk dicoba dimainkan oleh orang lain. Dan hasilnya game ini layak karena semua penguji game ini memberikan apresiasi pada

2. Publishing

Ketika sudah selesai membuat sebuah game, maka langkah terakhir yang harus dilakukan adalah mempublish game menjadi setup. Game ini dipublish menjadi exe agar bisa langsung dimainkan tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan game “Berburu Bebek Bersama Voe” ini maka dapat diambil 2 kesimpulan yaitu :

1) Dalam pembuatannya, game harus melewati 3 tahapan yaitu Pra produksi, Produksi, dan Pasca produksi yang merupakan kunci dari keberhasilan suatu game. Apabila salah satu proses tersebut gagal atau tidak maksimal maka game tersebut pasti hasilnya kurang memuaskan bahkan bisa gagal produksi.

2) Game bagus bukan dinilai dari kualitas grafiknya semata namun aspek lain seperti karakter/tokoh, ide cerita ,dan konsep bisa menjadi senjata utama dari sebuah game tersebut.

5.1.1 Keunggulan

1) Game ini terdapat motion animation dan karakter yang banyak sehingga game ini mempunyai tampilan yang menarik.

2) Disetiap levelnya mempunyai tingkat kesulitan tersendiri sehingga membuat pemain tidak bosan untuk memainkan game ini.

3) File game ini kecil sehingga dapat diinstal pada PC, Laptop, Notebook yang memiliki performance low.

(16)

xvi

4) Dapat dimainkan semua kalangan. 5) User Friendly dan interaktif.

5.1.2 Kekurangan

1) Game ini hanya terdiri atas 3 level. 2) Belum terdapat save dan load game.

5.2 Saran

1. Game ini harusnya bisa lebih di explor lagi karena konsepnya sudah bagus.

2. Sebaiknya memperbanyak bahan dan literatur sebagai referensi dalam pembuatan game shooting 2D ini.

3. Harusnya dilakukan dengan kerja tim untuk hasil yang lebih baik lagi dan menghemat waktu pengerjaan. Karena sangat diperlukan kemampuan orang lain untuk setiap bagian dalam proses pengerjaan game shooting 2D ini.

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, M, Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2004

Suyanto, M, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2003

Sofyan F., Amir. 2005. Modul Multimedia, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

MSV Animation, 2006. Modul Perancangan Film Kartun. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Yogyakarta.

G. Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie using 3DstudioMax. Bandung: Informatika.Hendratman, Hendi. 2008. The Making Of 3D Studio Max Edisi Revisi. Bandung:Informatika.

Hendratman, Hendi. 2006. The Magic of Director. Bandung:Informatika. /http://www.ea.com , 1 Juni 2011.

/http://www.ea.com , 4 Juni 2011.

http://www.tecmokoeiamerica.com/ 5 Juni 2011. http://www.klstudio.mk/ 5 Juni 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui apakah penggunaan antibiotik yang meliputi golongan antibiotik, nama antibiotik, dosis antibiotik, frekuensi dan durasi antibiotik pada demam tifoid di

Beban yang timbul pada saat terjadi retak lentur dan geser awal pada balok BRB pozzolan dengan jarak sengkang 20 cm dapat dilihat pada Tabel 5.. Pola kehancuran balok

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan nilai indeks validitas Xie dan Beni yang minimum pada lembah pertama,

Tujuan dari praktikum ini adalah Memahami pengoperasian rotary drum filter, mulai dari prosedur start up, operasi normal, sampai shut down, mengamati karakter proses

Dari data hasil analisis maka penilaian kebutuhan penduduk usia sekolah tingat SLTP di kabupaten Tambrauw tahun 2014 adalah Kecamatan Fef cukup, Kecamatan Syujak

Panduan UAT adalah dokumen yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah untuk memverifikasi apakah semua kebutuhan pengguna akhir (fitur yang diinginkan) sudah dapat dipenuhi oleh

Dalam hasil penelitian ini akan dijelaskan sesuai dengan keadaan dan kejadian sebenarnya tentang konsep yang berupa sumber ide penciptaan, pola susun motif, fungsi dan

Nilai AvLOS yang memendek ikut menyebabkan BTO yang meningkat karena dengan memendeknya AvLOS berarti jumlah pasien yang dirawat bertambah cepat sehingga rata-rata