• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN Konsep Teori dan Aplikasi. Oleh: H. Kasful Anwar.Us.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN Konsep Teori dan Aplikasi. Oleh: H. Kasful Anwar.Us."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN Konsep Teori dan Aplikasi

Oleh: H. Kasful Anwar.Us. Abstrak

Setiap institusi mutu adalah agenda utama, oleh karena itu meningkatkan mutu merupakan tugas yang sangat penting. Meskipun demikian bagi sebagian orang mutu dianggap sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki, mereka mengangap bahwa mutu adalah suatu hal yang membingungkan dan sulit diukur. Disatu sisi, kita memang bisa mengetahui mutu ketika kita mengalaminya, namun disisi lain, kita tetap merasa kesulitan ketika kita mencoba mendeskripsikan dan menjelaskannya, kita hanya bisa menyadari keberadaan mutu tersebut tatkala mutu tersebut hilang. Satu hal yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa mutu merupakan suatu yang dapat membedakan antara yang baik dan yang sebaliknya.

Berangkat dari kenyataan di atas, jika kita berbicara tentang pendidikan maka mutu dalam pendidikan merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan dalam pendidikan. Oleh karena itu, mutu jelas sekali menjadi masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan dunia pendidikan. Untuk itu, dalam makalah yang singkat ini nantinya kan dibahas tentang mutu pendidikan mulai dari konsep, teori sampai bagaimana pengaplikasiannya dalam dunia pendidikan, semoga makalah yang singkat ini dapat bermanfaat.

Kata Kunci: Manjamen Mutu Pendidikan

A. PENGERTIAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

Sebelum kita membicarakan tentang pengertian manajemen mutu pendidikan, ada baiknya disini penulis jelaskan secara terpisah antara pengertian; manajemen, mutu, dan pendidikan. Dengan demikian, maka akan mempermudah mudah kita dalam memahami apa yang dimaksud dengan manajeman mutu pendidikan. Secara sederhana manajemen dapat kita artikan sebagai sebuah proses pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pengelolaan sumber daya yang baik harus menggunakan fungsi-fungsi manajemen, yakni; planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),

actuating (penggerakan), dan controlling (pengontrolan).

Para ahli masih berbeda pendapat tentang pengertian manajemen, namun demikian terdapat konsensus bahwa manajemen menyangkut derajat keterampilan

(2)

tertentu.1 Untuk memahami istilah manajemen maka pendekatan yang digunakan di sisna adalah berdasar pada pengalaman manejer, ini artinya bahwa manajemen dilihat dari suatu sistem yang setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen merupakan suatu proses sedangkan manajer dikaitkan dengan aspek organisasi (organ – struktur – tugas – teknologi) dan bagaimana mengaitkan aspek yang satu dengan yang lain, serta bagaimana mengaturnya sehingga mencapai tujuan sistem.2

Sementara itu mutu sering diartikan dengan kepuasan pelanggan. Alex Trotman menyatakan “bahwa kita tahu pada saat ini, masa-masa sulit ini, kita harus benar-benar memberikan kepuasan pada pelanggan, akan tetapi langkah awal untuk mencapai mutu tidaklah gampang, dengarkan pelanggan anda dan beri respon pada mereka maka semua hal akan tercipta dengan sendirinya”.3 Dalam dunia pendidikian, pelaku-pelaku dunia pendidikan menyadari keharusan meraih mutu tersebut dan menyampaikannya pada pelajar dan anak didik, pada hakikatnya sangat banyak sumber mutu dalam pendidikan, misalnya sarana gedung yang baik, guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejujuran, dorongan orang tua, bisnis dan komunitas lokal, sumber daya yang melimpah, aplikasi teknologi dan lain-lain, jika semua ini dapat dimanfaatkan dengan baik maka akan muncul mutu yang baik pula.

Selanjutnya, jika kita berbicara tentang pendidikan, lalu kita bertanya tentang apa itu pendidikan, maka banyak penjelasan yang kita peroleh dari pengertian pendidikan, salah satunya pendapat yang dikemukakan oleh Prof. Drs. S. Brojonegoro. Dalam usaha menerangkan pengertian pendidikan S. Brojonegoro, mengadakan analisa terhadap istilah-istilah yang mengandung arti mendidik :4

1. Paedagogiek atau teori pendidikan berasal dari kata pais yang berarti anak dan agogos yang berarti penuntun. Pada zaman Yunani Kuno,

1Lihat, Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 1.

2

Ibid.

3Edward Sallis, Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu Pendidikan, alih bahasa, Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurozi, (Yogyakarya: IRCiSoD, 2008), hlm. 31.

(3)

seorang anak yang pergi kesekolah diantar oleh seorang yang disebut

gogos. Ia mengantar si anak membawakan alat-alatnya dan setelah

sekolah ditutup, gogos membawa anak pulang ke rumah. Dalam lingkungan keluarga gogos diberi tugas pula mengamat-amati sang anak. Maka oleh karena itu paedagogiek berarti Ilmu menuntun anak.

2. Opvoeding (Bahasa Belanda) pada permulaannya berarti “membesarkan” dengan makanan, jadi membesarkan anak dalam arti jasmaniah. Akan tetapi lambat laun “tindakan membesarkan” ini dikenakan juga pada pertumbuhan rohani anak, jadi pertumbuhan pikiran, perasaan dan kemauan anak dan pertumbuhan watak anak. Dalam arti yang luas,

opvoeding berarti tindakan untuk membesarkan anak dalam arti geestelyk

(kebatinan, Jawa)

3. Dalam bahasa Romawi ada istilah “educare”= mengeluarkan dan menuntun. Istilah ini menunjukkan tindakan untuk merealisasikan potensi anak, yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Jadi educare berarti membangunkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan potensi yang dimiliki anak.

4. Pendidikan atau mendidik adalah tuntunan kepada manusia yang belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau dengan secara singkat : Pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan, dalam arti jasmaniah dan rohaniah.

Dari pengertian semacam ini dapat kita menyimpulkan tentang apa yang dimaksud dengan manajemen mutu pendidikan. Manajemen mutu pendidikan adalah sebuah proses peningkatan kinerja pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada agar terciptanya kepuasan pelanggan, dengan demikan institusi-institusi pendidikan perlu mengembangkan sistem-sistem mutunya, agar

(4)

dapat membuktikan kepada publik bahwa mereka dapat memeberikan layanan yang bermutu. Pelanggan dalam hal ini adalah peserta didik atau pelajar.5

B. KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

Manajemen berasal dari bahasa latin “manus” yang artinya tangan dan “agere” yang artinya melakukan, kemudian diterjemahkan ke Bahasa Inggris dengan kata kerja “ to manage “ dengan kata benda management dan manager sebagai pelakunya. Kemudian, management diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi menejemen atau pengelolaan (pengaturan).

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu, jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada umumnya orang menilai sebuah restoran yang mahal atau mobil yang mewah.6 Sedangkan dalam konteks TQM (Total Quality

Management), mutu merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang membantu

institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan yang berlebihan.

Konsep manajemen mutu pendidikan (Total Quality Education/ TQE) merupakan sebuah konsep yang berasal dari Total Quality Management (TQM). TQM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920-an oleh Edward Deming di Jepang. Deming adalah seorang warga Amerika yang menjadi salah satu konsultan perusahaan di Jepang. Konsep TQM pada awalnya berkembang dari pemikiran untuk mewujudkan produk yang bermutu sampai pada akhirnya meliputi semua aspek dalam organisasi. 7

Para ahli manajemen telah banyak yang mengemukakan pengertian tentang Total Quality Management (TQM) atau yang dalam Bahasa Indonesia

5Edward Sallis, Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu…, hlm. 32. 6

Hari Suderajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), (Bandung: Cipta Cekas Grafika, 2005), hlm. 1.

7Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen

(5)

disebut dengan Menejemen Mutu Terpadu. Salah satu diantaranya adalah Deming, secara tegas menekankan pentingnya pencegahan dari pada memperbaiki kerusakan, hal inilah yang dinilai sebagai kontribusi unik dalam memahami bagaimana menjamin peningkatan mutu. Studi penting Deming adalah analisa mengenai kegagalan mutu. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa penyebab kegagalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penyebab kegagalan khusus dan umum. Penyebab umum adalah adanya kegagalan sistem, yaitu berkaitan dengan proses internal lembaga. Hal tersebut dapat diatasi atau dikurangi jika dilakukan perubahan sistem, proses, dan prosedurnya. Sedangkan penyebab khususnya adalah gangguan yang datang dari komponen sistem yang bervariasi.8

Manajemen Mutu Terpadu (TQM) merupakan suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan pimpinan organisasi dan personilnya untuk melakukan program perbaikan mutu secara berkelanjutan yang terfokus pada pencapaian kepuasan dari para pelanggan. Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam konteks pendidikan merupakan sebuah filosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akan datang.9 Total Quality

Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.10

TQM atau mungkin bisa kita sebut sebagai Gerakan Mutu Terpadu dalam pendidikan masih tergolong baru. Hanya sedikit literatur yang memuat referensi tentang hal ini sebelum tahun 1980-an, beberapa upaya reorganisasi terhadap praktek kerja dengan konsep TQM telah dilaksanakan di beberapa universitas di Amerika dan beberapa pendidikan tinggi lainnya di Inggris. Ada banyak gagasan yang dihubungkan dengan mutu yang dikembangkan dengan baik oleh

8

Ibid., hlm. 294.

9Edward Sallis, Total Quality Management In Education: Manajemen Mutu…, hlm. 73. 10Nasution. M. N. Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 18.

(6)

institusi pendidikan tinggi dan gagasan-gagasan mutu tersebut yang terus-menerus di teliti dan diimplementasikan di sekolah-sekolah.

Secara praktis sekolah-sekolah yang mengunakan indikator-indikator prestasi dalam meningkatkan mutu pendidikan secara tidak langsung telah menggunakan TQM sebagai suatu nilai untuk meningkatkan standar pelayanannya. Dengan kata lain bahwa untuk saat ini sangat diperlukan sebuah konsep untuk meningkatkan mutu pelayan pendidikan sebagai sebuah upaya untuk memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam bidang layanan seperti dengan menggunakan konsep TQM.

Pada hakekatnya tujuan institusi pendidikan adalah untuk menciptakan dan mempertahankan kepuasan para pelanggan (dalam hal ini adalah siswa/masyarakat) dan dalam TQM kepuasan pelanggan ditentukan oleh stakeholder lembaga pendidikan tersebut. Semua usaha/ manajemen dalam TQM harus diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu kepuasan pelanggan, apa yang dilakukan manajemen tidak ada gunanya bila tidak melahirkan kepuasan para pelanggan.

C. APLIKASI MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN 1. Konsep Dasar Mutu Terpadu

Manajemen berasal dari kata “to manage“ yang artinya mengatur. Hasibuan (2004:1) mengemukakan bahwa manajemen merupakan pengaturan yang dilakukan melalui proses dan didasarkan pada urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya Total Quality Management (TQM) ialah

continuous improvement (perbaikan terus-menerus) dan quality improvement

(perbaikan mutu). Sebagai suatu strategi manajemen, sprektum aktivitas manajemen mutu terpadu yang berorientasi pada upaya untuk memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan organisasi, memperbaiki upaya dalam

(7)

memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada masa kini dan masa yang akan datang.11

Para ahli Total Quality Management (TQM), seperti Nasution M.N (2004:18) menyatakan bahwa Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan lingkungan. Edward Sallis menyatakan bahwa manajemen mutu terpadu merupakan suatu filsafat dan metodologi yang membantu berbagai institusi, dalam mengelola perubahan dan menyusun agenda masing-masing untuk menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal. Manajemen mutu terpadu merupakan suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan pimpinan organisasi dan personelnya untuk melakukan program perbaikan mutu secara berkelanjutan yang terfokus pada pencapaian kepuasan dari para pelanggan.12

Dalam kontek pendidikan ini merupakan sebuah filosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institutsi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akan datang. Jargon utama yang mendasari falsafah manajemen mutu terpadu terfokus pada pernyataan “Do

the right things, first time, every time”, yang artinya kerjakan sesuatu yang benar

sejak pertama kali, setiap waktu.

2. Hakikat Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan

Ada tiga faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu : kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational

production function atau input-input analisis yang tidak consisten; 2)

penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik; 3) peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat

11Ibid.

(8)

minim (Husaini Usman, 2002). Dalam aplikasinya, istilah mutu terpadu dalam pendidikan disebut pula Total Quality Education (TQE). Dalam konteks aplikasi konsep manajemen mutu terpadu terhadap pendidikan dapat saja disebutkan “mengutamakan pelajar” atau “program perbaikan sekolah” yang dilakukan secara lebih kreatif dan konstruktif. Penekanan paling penting bahwa mutu terpadu dalam programnya dapat mengubah kultur sekolah. Para pelajar dan orang tuanya menjadi tertarik terhadap perubahan yang ditimbulkan manajemen mutu terpadu melalui berbagai program perbaikan mutu.13

Keuntungan yang dicapai dengan menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan di antaranya adalah: memperkuat organisasi sekolah dan memberikan peta jalan atau arah bagi perusahaan, menolong kita untuk bekerja sebagai teman dalam kelompok kerja, bukan sebagai musuh, mengupayakan suatu program yang akan mengusahakan bukan hanya penanganan satu aspek saja dari pendidikan, tetapi menjadi pendekatan yang holistik dan menyebabkan semua unsur sekolah mengubah cara yang mengarahkan drinya, mengarahkan para orang tua dan pelajar untuk memberikan saran untuk memajukan keadaan sekolah, mengarahkan dan mengendalikan pengaruh segala sesuatu yang kita lakukan dan cara kita mengendalikan

3. Kepemimpinan untuk Mutu Pendidikan

Kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi pada saat ini tergantung pada kemampuannya dalam mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam konteks ini, organisasi harus memiliki pimpinan yang efektif dalam menjalankan manajemen untuk mengelola perubahan yang ada dan berkelanjutan. Tantangan bagi seorang manajer pendidikan (kepala sekolah/madrasah, pimpinan pesantren, rektor atau direktur) adalah bagaimana menjadi pendorong atau pelopor perubahan lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

Upaya memperbaiki kualitas suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu kepemimpinan dan manajemen yang efektif. Dukungan dari bawahan hanya

13Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan; Konsep, Strategi, dan

Aplikasi, (Jakarta: PT Grasindo, 2002).

(9)

akan muncul secara berkelanjutan ketika pimpinannya benar-benar berkualitas dan unggul. Yang dimaksud dengan pemimpin dalam pendidikan adalah semua orang yang bertanggung jawab dalam proses perbaikan yang berada pada semua level kelembagaan pendidikan. Para pemimpin pendidikan harus memiliki komitmen terhadap perbaikan mutu dalam fungsi utamanya. Oleh karena itu, fungsi dari kepemimpinan pendidikan haruslah tertuju pada mutu belajar serta semua staf lain yang mendukungnya.14

Menurut Edwin A. Locke (1997), fungsi utama pemimpin adalah menetapkan sebuah visi untuk organisasi dan mengkomunikasikannya kepada anggota. Sedangkan peranan kepemimpinan pada setiap level organisasi akan menentukan pencapaian perbaikan mutu. Menurut Sallis ada beberapa peranan utama pemimpin pendidikan dalam mengembangkan kultur (budaya) mutu,15 di antaranya adalah:

a. Memiliki visi yang jelas mengenai mutu terpadu bagi organisasinya b. Memiliki komitmen yang jelas terhadap perbaikan mutu

c. Menjamin bahwa kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan dan pekerjaan organisasi

d. Menjamin bahwa kejelasan struktur organisasi menegaskan tanggung jawab dan memberikan pendelegasian yang cocok dan maksimal

e. Membangun kelompok kerja aktif

f. Membangun mekanisme yang sesuai untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan

4. Pemberdayaan Guru

Pemberdayaan berarti memberikan pegawai suatu pekerjaan untuk dilakukan dan kebebasan bagi mereka untuk melakukannya secara kreatif. Konsep pemberdayaan bersifat humanistik. Pemberdayaan guru termasuk pegawai salah satunya adalah melalui pembagian tanggung jawab. Keberadaan guru sebagai staf dalam proses pembelajaran dan pengajaran di lembaga pendidikan menjadi salah

14Ibid.

(10)

satu pilar kepemimpinan pendidikan. Proses memberdayakan guru bukan suatu hal yang mudah. Kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinan pendidikan, perlu melakukan beberapa hal penting dalam rangka pemberdayaan guru. Hal-hal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Melibatkan guru dan semua staf dalam aktivitas penyelesaian masalah dengan menggunakan metode ilmiah dan prinsip pengawasan mutu dengan statistik.

b. Meminta pendapat dan aspirasi mereka tentang sesuatu dan bagaimana sebuah proyek ditangani, jangan menggurui mereka.

c. Memahami keinginan untuk perbaikan yang berarti bagi guru tidak cocok dengan pendekatan top down terhadap manajemen.

d. Memberikan otonomi dan keberanian mengambil resiko Membangun tim kerja, proses manajemen, pelayanan pelanggan, kmunikasi dan kepemimpian.16

5. Kelompok Kerja untuk Meraih Mutu

Kerja sama tim dalam menangani suatu proyek perbaikan atau pengembangan mutu pendidikan merupakan salah satu dari pemberdayaan pegawai dan kelompok kerjanya, dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar. Keberadaan tim kerja sama sebagai modal utama untuk meraih mutu melalui proses perbaikan mutu. Mereka perlu saling mendorong atau bersinergi untuk bekerja sama dalam bidang akademik dan pendukung lainnya, seperti tim pengajar.

Berkaitan dengan pentingnya suatu tim dalam penerapan manajemen mutu terpadu untuk mengejar mutu pendidikan, maka beberapa langkah yang harus dilalui dalam membentuk tim kerja perbaikan mutu adalah (1) pembentukan tim; (2) penggugahan; (3) penetapan norma atau tata kerja; dan (4) melakukan kegiatan.

(11)

6. Alat dan Teknik Perbaikan Mutu

Alat-alat dan teknik mutu berarti mengenali penyelesaian masalah secara kreatif. Beberapa alat yang dapat digunakan dalam perbaikan mutu pendidikan adalah: Gugah pikiran (brainstorming), jaringan kerja kemiripan (affinity

network), diagram tulang ikan (fishbone diagram or ishikawa), analisis keadaan

lapangan (force-field analysis), pendiagraman (process charting), diagram arus

(flowcharts), analisis pareto (pareto analysis), pengukuran kinerja

(benchmarking), pemetaan arah karier (career path-maping).

7. Strategi Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan

Untuk menerapakan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan, ada sepuluh langkah yang harus dilalui, yaitu: Mempelajari dan memahami manajemen mutu terpadu secara menyeluruh, memahami dan mengadopsi jiwa dan filosofi untuk perbaikan terus menerus, menilai jaminan mutu saat ini dan program pengendalian mutu, membangun system mutu terpadu, mempersiapkan orang-orang untuk perubahan, menilai budaya mutu sebagai tujuan untuk mempersiapkan perbaiakan, melatih orang-orang untuk bekerja pada suatu kelompok kerja, mempelajari teknik untuk menyerang atau mengatasi akar persoalan dan mengaplikasikan tindakan koreksi dengan menggunakan teknik dan alat manajemen mutu terpadu, memilih dan menetapkan pilot project untuk diaplikasikan, tetapkan prosedur tindakan perbaikan dan sadari akan keberhasilannya, menciptakan komitmen dan strategi yang benar mutu terpadu oleh pemimpin yang akan menggunakannya, memelihara jiwa mutu terpadu dalam penyelidikan dan aplikasi pengetahuan yang amat luas.

D. KESIMPULAN

Dari uraian-uraian yang telah dituliskan pada pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu terpadu merupakan suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan pimpinan organisasi dan personelnya untuk melakukan program perbaikan mutu secara berkelanjutan yang terfokus pada pencapaian kepuasan dari para pelanggan.

(12)

Keuntungan yang dicapai dengan menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan di antaranya adalah (1) Memperkuat organisasi sekolah dan memberikan peta jalan atau arah bagi perusahaan; (2) Menolong kita untuk bekerja sebagai teman dalam kelompok kerja, bukan sebagai musuh; (3) Mengupayakan suatu program yang akan mengusahakan bukan hanya penanganan satu aspek saja dari pendidikan, tetapi menjadi pendekatan yang holistik dan menyebabkan semua unsur sekolah mengubah cara yang mengarahkan drinya; (4) Mengarahkan para orang tua dan pelajar untuk memberikan saran untuk memajukan keadaan sekolah; dan (5) Mengarahkan dan mengendalikan pengaruh segala sesuatu yang kita lakukan dan cara kita mengendalikan

Sedangkan penerapkan manajemen mutu pendidikan di sekolah harus didukung oleh kepemimpinan mutu pendidikan, pemberdayaan guru, kelompok kerja untuk meraih mutu, alat dan teknik perbaikan mutu; serta strategi implementasi manajemen mutu pendidikan. Demikianlah beberapa pembahasan yang dapat kami sampaikan pada makalah ini khususnya tentang manajemen mutu dalam pendidikan, semoga makalah singkat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan diskusi yang menarik amin.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.

Nasution. M. N. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004. Sallis, Edward. Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu

Pendidikan, alih bahasa, Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurozi, Yogyakarya:

IRCiSoD, 2008.

Suderajat, Hari. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), Bandung: Cipta Cekas Grafika, 2005.

Sukirman, (dkk). Administrasi dan Supervisi. Yogyakarta: UNY Press. Suwarno. Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.

Syafaruddin. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan; Konsep, Strategi, dan

Aplikasi, Jakarta: PT Grasindo, 2002.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang terorganisasi untuk memecahkan permasalahan. Kemampuan berpikir kritis ini perlu dikembangkan

Jadi pada saat masa garansi kami tidak berani karena sudah di maintenance oleh. pihak distributor UPS, jadi tidak sampai sebulan dilakukan perawatan atau

Definisi Kampanye Kampanye menurut Roger dan Storey dalam Venus, 2009 dapat diartikan sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu

Pemboran berarah adalah salah satu seni membelokan lubang sumur untuk kemudian diarahkan ke suatu sasaran tertentu di dalam formasi yang tidak terletak vertikal di bawah mulut

penjualan tunai harus diotorisasi oleh fungsi penjualan agar menjadi dokumen yang sah, yang dapat dipakai sebagai dasar bagi fungsi penerimaan kas untuk menerima kas dari pembeli,

Menurut bahasa fundraising berarti penggalangan dana atau penghimpunan dana, sedangkan pengertian menurut istilah fundraising merupakan suatu upaya dan proses kegiatan

Data karakteristik kualitas proses produksi air di Kualitas Pengolahan Air II PDAM Tirta Moedal Kota Semarang pada periode bulan Februari 2017 hingga Februari 2018

Film Statement adalah intisari dari film yang akan. diungkapkan dengan kalimat singkat mengenai