• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH TAMU KURETAKESO

KEMANG HOTEL JAKARTA

Diajukan oleh :

Nama

: Muhammad Angga Ghifari

NIM

: 2015-41-210

Konsentrasi

: Hubungan Masyarakat

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Jakarta

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Strategi Marketing Public Relations Dalam

Meningkatkan Jumlah Tamu Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta” yang

telah diselesaikan sebaik mungkin.

Skripsi ini peneliti buat merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata (S1) di program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Hubungan Masyarakat (HUMAS) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Sebagaimana tujuan penulisan ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian kualitatif, maka penulis berupaya menyuguhkan sebagian besar isi tulisan skripsi ini dalam bentuk yang praktis dan operasional, yang dengan begitu diharapkan untuk mudah dipahami dan dipraktikan.

Strategi Marketing Public Relations dalam meningkatkan jumlah tamu menjadi sangat penting. Karena marketing public relations menjadi sangat penting dalam sebuah perusahaan yang menjadi penopang pemasaran, penjualan, pemberian informasi kepada khalayak dan menarik perhatian khalayak. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui strategi marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu di Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta.

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahun strategi

marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu di Kuretakeso

Kemang Hotel Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian dengan mengadakan pengamatan tentang suatu kejadian dalam suatu keadaan alamiah.

Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara secara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis

(3)

ii

desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta.

Untuk menguji keabsahan data dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber penelitian ini melakukan triangulasi sumber dengan pakar marketing public relations, pakar tersebut menjelaskan bahwa strategi marketing public relations yang baik terutama di era modern lebih kepada brand positioning.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi marketing public

relations dalam meningkatkan jumlah tamu telah sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh Edward J. Robinson tentang teori The Four –Step

Public Relatios Process dan PENCILS.

Jakarta, 14 Agustus 2019

(4)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kepada Allah Subhanahuwata’ala atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga Peneliti diberi kelacaran dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini tidak akan selesai berkat motivasi, bimbingan, dan doa kepada Peneliti selama menimba ilmu di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Dengan kerendahan hati, Peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Mislaini dan Ibu Ardiana beserta adik saya, Alyssa Putri Maharani yang sudah memberikan doa, kasih sayang, dan dukungannya selama ini.

2. Prof. Dr. Rudy Harjanto, S.Ikom., M.M., M.Sn., selaku Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

3. Dr. Prasetya Prayoga Santoso MM, selaku Dekan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

4. Dr. Novita Damayanti, M.Si, selaku Wakil Dekan I Universitas Prof. Dr. Moestopo dan Dr. Hendri Prasetya M.Si selaku Wakil Dekan II

5. Wahyudi M. Praptopo, Dr. S.IP. M.Si., selaku Ketua Program Studi FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

6. Drs. M. Muminto Arief M. Ikom., selaku Kepala Konsentrasi Humas FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

7. Dr. Aminah Swarnawati. M,si selaku Pembimbing I yang sudah memberikan arahan dan motivasi serta memberitahu pengetahuan-pengetahuan yang baru dalam Penelitian skripsi.

8. Nunuk Prihatiningsih, S.Sos, M.si selaku Pembimbing II atas segala waktu, arahan, pengetahuan, dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.

9. Seluruh dosen beserta staff pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) atas semua dedikasi untuk mendidik dan memberikan bekal dengan ilmu yang berguna.

(5)

iv

10. Maurizka Yudhea sebagai pendamping penulis dalam memberikan semangat, motivasi, dan saran selama penulis melakukan penelitian skripsi dan proses pembuatan skripsi.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan, bantuan, dan kerjasamanya.

Akhir kata, Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat memberi manfaat dan berguna bagi para pembaca. Oleh karena itu, Peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Jakarta, 14 Agustus 2019

(6)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix ABSTRAK ... x ABSTRACT ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Fokus Penelitian ... 8 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 8 1.4 Tujuan Penelitian ... 9 1.5 Signifikasi Penelitian ... 9 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 9 1.5.2 Manfaat Praktis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN ALUR PIKIR ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10 2.1.1 Penelitian Sejenis ... 13 2.2 Konsep Teoritis ... 14 2.2.1 Komunikasi ... 14 2.2.2 Strategi ... 18 2.2.3 Strategi Komunikasi ... 20 2.2.4 Public Relations ... 22

2.2.4.1 Fungsi Public Relations ... 24

2.2.4.2 Tujuan Public Relations ... 27

(7)

vi

2.2.6 Strategi Marketing Public Relations ... 29

2.2.6.1 Marketing Public Relations (MPR) ... 31

2.2.6.2 Peranan Marketing Public Relations ... 32

2.2.6.3 Tujuan Marketing Public Relations ... 33

2.2.7 Konsep Hotel ... 35

2.2.7.1 Pengertian Tamu ... 36

2.3 Kerangka Teori ... 37

2.3.1 Public Relations PENCILS Strategic ... 37

2.3.2 The Four Step Public Relations Process ... 40

2.4 Bagan Alur Pikir ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

3.1 Paradigma Penelitian ... 45

3.2 Pendekatan Penelitian ... 47

3.3 Jenis atau Format Penelitian ... 48

3.4 Metode Penelitian ... 50

3.5 Objek dan Subjek Penelitian ... 52

3.5.1 Objek Penelitian ... 52

3.5.2 Subjek Penelitian ... 52

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.7 Teknik Keabsahan Data ... 56

3.8 Teknik Analisis Data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

4.1 Deskripsi Objek ... 63

4.1.1 Sejarah Singkat Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta ... 64

4.1.2 Visi dan Misi Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta ... 65

(8)

vii

4.1.4 Struktur Organisasi ... 66

4.1.5 Marketing Public Relations Hotel ... 66

4.1.1.5 Brand Positioning ... 67

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian ... 70

4.3 Deskripsi Hasil Penulisan ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Simpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis ... 13

Tabel 4.1 Hasil wawancara dengan General Manager ... 73

Tabel 4.2 Hasil wawancara dengan Assistant Sales Manager ... 76

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tampak Luar Kuretakeso Kemang Hotel ... 5

Gambar 2.1 Skema Teori “The Four – Step Public Relatios Process” ... 40

Gambar 2.2 Bagan Alur Fikir ... 44

Gambar 4.1 Logo Kuretakeso Hotel ... 65

Gambar 4.2 Kamar Tatami Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta ... 69

(11)

x

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

ABSTRAK

Nama : Muhammad Angga Ghifari NIM : 2015-41-210

Program studi : Public Relations

Judul Skripsi : Strategi Marketing Public Relations dalam Meningkatkan Jumlah Tamu Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta

Bab/Halaman : 5 Bab + 96 Halaman

Blibiografi : 21 Buku + 1 Website + 2 Jurnal + 1 Skripsi Pembimbing 1 : Dr. Aminah Swarnawati. M,si

Pembimbing 2 : Nunuk Prihatiningsih, S.Sos, M.si

Strategi Marketing Public Relations dalam meningkatkan jumlah tamu menjadi sangat penting. Karena marketing public relations menjadi sangat penting dalam sebuah perusahaan yang menjadi penopang pemasaran, penjualan, pemberian informasi kepada khalayak dan menarik perhatian khalayak. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui strategi marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu di Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta.

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahun strategi

marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu di Kuretakeso

Kemang Hotel Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian dengan mengadakan pengamatan tentang suatu kejadian dalam suatu keadaan alamiah.

Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara secara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta.

Untuk menguji keabsahan data dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber penelitian ini melakukan triangulasi sumber dengan pakar marketing public relations, pakar tersebut menjelaskan bahwa strategi marketing public relations yang baik terutama di era modern lebih kepada brand positioning.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi marketing public

relations dalam meningkatkan jumlah tamu telah sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh Edward J. Robinson tentang teori The Four –Step

Public Relatios Process dan PENCILS.

Kata kunci : Strategi Marketing Public Relations, Public Relations, Jumlah tamu.

(12)

xi

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

ABSTRACT

Name : Muhammad Angga Ghifari NIM : 2015-41-210

Study program : Public Relations

Thesis Title : Public Relations Marketing Strategy in Increasing the Number of Guests of Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta

Chapters / Pages : 5 Chapters + 96 Pages

Blibiography : 21 Books + 1 Website + 2 Journals + 1 Thesis Advisor 1 : Dr. Aminah Swarnawati. M, si

Advisor 2 : Nunuk Prihatiningsih, S. Sos, M.si

Strategy Marketing Public Relations in increasing the number of guests becomes very important. Because marketing public relations becomes very important in a company that supports marketing, selling, providing information to the public and attracting the attention of the public. Therefore, researchers want to know the marketing strategy of public relations in increasing the number of guests at Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta.

The purpose of this research is to know the marketing strategy of public relations in increasing the number of guests at Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta. This research is a field research (Field research), which is a study conducted at the research location by holding observations about an event in a natural state.

While the data collection in this study uses in-depth interview data collection methods, observation and documentation.This research uses descriptive analysis method with a qualitative approach. The location of the study was conducted at Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta.

To test the validity of the data from interviews with several sources of this research triangulation of sources with marketing public relations experts, the expert explained that a good public relations marketing strategy especially in the modern era is more about brand positioning.

The results of this study are that the marketing strategy of public relations in increasing the number of guests is in accordance with the theory conveyed by Edward J. Robinson about the theory of The Four-Step Public Relatios Process and PENCILS.

Keywords : Strategy Public Relations Marketing, Public Relations, The number of guests.

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hubungan Masyarakat atau sering disingkat Humas adalah posisi yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu instansi atau organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan yang harmonis antara instansi atau organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya. Suatu informasi yang direncanakan dan disebarluaskan, akan mencapai kerjasama yang lebih produktif dan lebih effisien untuk memenuhi kepentingan bersama.

Kebutuhan akan informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam berbagai kegiatan manusia. Dari sinilah eksistensi hubungan masyarakat (humas) difungsikan melalui hubungan-hubungan yang harmonis dan simbiosis mutualisme antara instansi dengan stakeholder-nya. Inilah yang secara tidak langsung menimbulkan persaingan antar berbagai instansi/perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam organisasi/perusahaan yang menyadari pentingnya komunikasi yang terkoordinir dengan baik dengan semua pihak maka akan sangat membutuhkan kehadiran humas (hubungan masyarakat) sebagai pembina komunikasi dan hubungan yang harmonis baik internal ataupun eksternal, peranan humas mutlak

(14)

dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan karena 2 dengan mengunakan jalur humas perusahaan dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kepada publiknya.

Pengertian humas yang diutarakan oleh Dr. Rex Harlow yang berjudul “A Model for Public Relations Education for Profesional Practices adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, penerimaan dan kerja sama melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan (Ruslan, 2016:16).

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa Public Relations merupakan salah satu bentuk yang dapat mendukung terbentuknya sebuah pengertian di dalam sebuah komunikasi dan kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan perusahaan dan publik terutama masyarakat pada umumnya untuk mencapai tujuan itu di antara mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan Public Relations harus dikerahkan ke dalam dan luar. Humas tidak hanya diperlukan di perusahaan swasta saja tetapi pada instansi pemerintah bagian humas pun diperlukan.

Fungsi Public Relations dalam mencapai tujuan perusahaan yakni meningkatkan kunjungan tamu hotel, seorang PR harus mempunyai strategi Marketing Public Relations sebagai suatu rencana yang

(15)

diutamakan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Melihat persaingan bisnis dalam bidang perhotelan ini membuat para pebisnis harus berpikir keras untuk menciptakan strategi Marketing Public Relations terbaik agar dapat menarik minat pelanggan. Keadaan ini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi para pengusaha perhotelan untuk memenangkan persaingan, semakin tinggi tingkat persaingan antara perusahaan perhotelan menyebabkan penyedia jasa perhotelan akan meningkatkan pelayanan serta fasilitas untuk menarik para pengguna jasa perhotelan dengan harga yang bervariasi.

Saat ini perkembangan industri jasa khususnya hotel sangat mampu menarik para pengusaha dan menanamkan modalnya di bidang jasa. Hal ini dikarenakan Indonesia sering menjadi tempat kunjungan para turis mancanegara bahkan menjadi tempat bertemunya para businessman, untuk mengadakan transaksi bisnis, seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan baik dari instansi pemerintah maupun perusahaan swasta.

Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen lokal. Dampak globalisasi menyebabkan industri jasa yang terdiri dari berbagai macam industri seperti industri telekomunikasi, manufaktur, perhotelan, transportasi, dan perbankan berkembang dengan cepat.

(16)

Salah satunya yang berkembang dengan cepat adalah industri perhotelan, dimana industri ini bergerak pada bidang jasa yang memadukan antara produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior kamar hotel serta restoran, suasana yang tercipta di dalam kamar hotel, restoran serta makanan dan minuman yang dijual beserta keseluruhan fasilitas yang ada merupakan contoh produk yang dijual. Sedangkan layanan yang dijual adalah keramah-tamahan dan ketrampilan staf / karyawan hotel dalam melayani pelanggannya. Fungsi hotel pada masa lalu hanya sebagai tempat bermalam bagi konsumen yang melakukan perjalanan bisnis atau wisata dan tidak memiliki relasi di tempat tujuan. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi hotel mengalami peningkatan, yaitu digunakan untuk acara pernikahan, rapat perusahaan dan launching produk baru suatu perusahaan. Hotel erat kaitanya dengan sektor pariwisata karena hotel adalah sebagai tempat tinggal sementara bagi para wisatawan yang berkunjung, sehingga hotel juga menjadi salah satu penunjang dari keberhasilan pariwisata di kota tersebut.

Salah satu hotel yang terlibat dalam persaingan di Jakarta yaitu Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta, Kuretakeso Kemang Hotel yang berada di Jl. Bangka Raya no. 7A Jakarta Selatan. Kuretakeso Kemang Hotel memiliki tempat yang sangat strategis di daerah pusat perniagaan. Kuretakeso Kemang Hotel bisa dibilang hotel baru yang berada di Jakarta Selatan. Kuretakeso Kemang Hotel memiliki design bernuansa Jepang yang membuat pengunjung berasa menginap di Jepang.

(17)

Hotel kuretakeso memiliki 108 kamar, 63 kamar deluxe, 39 kamar executive, dan 6 kamar tatami yang memiliki ciri khas jepang, dan adanya fasilitas gym, fasilitas osen yaitu tempat berendam air panas seperti di jepang, manga corner, rooftop bar dan restaurant, untuk membuat tamu kuretakeso kemang hotel puas dan merasakan suasana jepang di kuretakeso kemang hotel. Berikut bangunan Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta pada gambar 1.1

Gambar 1.1

Tampak Luar Kuretakeso Kemang Hotel (http://kuretakesoindonesia.com)

Kuretakeso Kemang Hotel dibuka pada bulan Desember 2018 jadi rata-rata pertumbuhan perbulan tidak signifikan dikarenakan terbilang dari bulan januari sampai bulan juni mengalami kenaikan dan penurunan dalam tingkat hunian kamar. Dari kegiatan yang sudah dilakukan masih dalam tahap evaluasi yang di lihat dari sektor tingkat hunian kamar.

(18)

Penggunaan function hall atau meeting room pada bulan desember tingkat penggunaannya menurun. Pada bulan Desember rata rata orang Jakarta sudah punya planning untuk ke luar negeri atau mudik. Biasanya

function hall atau meeting room di Kuretakeso Kemang Hotel banyak

sekali dibooking untuk lembaga pemerintahan seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Agrarian, Kementrian Pekerjaan Umum, dan juga beberapa kantor Dinas dan juga kantor kantor swasta. Namun dikarenakan akhir tahun dan awal tahun biasanya lembaga pemerintahan belum mengeluarakan anggaran karena adanya persiapan pemilu pada bulan april. Namun di bulan maret bertambah lebih baik di karenakan pemerintah melakukan meeting.

Namun didalam bidang bisnis perusahaan hotel memiliki persaingan antar hotel, salah satunya hotel yang menjadi pesaing bagi Kuretakeso Kemang Hotel adalah Hotel Monopoli. Hotel Monopoli hotel bintang 3 sama dengan kuretakeso kemang hotel. Namun Hotel Honopoli sendiri itu karena konsepnya berbeda dengan Kuretakeso, jadi Hotel Monopoli itu adalah hotel yang konsepnya lebih mengutamakan food and beverages dari pada hotelnya sendiri, karena bisnisnya di food and beverages atau di restoran dan meeting room serta bar, dan untuk segmentasi pasar hotel Monopoli memiliki segmentasinya dari semua negara bisa masuk dan yang diutamakan orang orang milenial. Hotel Monopoli, memiliki ciri khas gaya milenial untuk konsepnya dan untuk kamarnya, sifatnya kamar yang lebih berkonsep anak muda dan mereka mempunyai bar dan rooftop yang buka sampai jam 2 pagi dan mereka

(19)

juga mempunyai makanan yang harganya di atas standar. Banyak artis Indonesia yang dating ke hotel Monopoli untuk melakukan bisnis untuk shooting makan dan menginap.

Hotel Kuretakeso Kemang memiliki konsep yang berbeda dengan hotel Monopoli karena kuretakeso sendiri mempunyai konsep authentic Jepang atau ciri khas Jepang dan di karenakan berkonsep Jepang jadi lebih identik semua fasilitas berkonsep ala Jepang dan untuk makanan pun Kuretakeso tidak hanya makanan jepang saja tetapi juga menyediakan makanan Indonesia dan Eropa dan untuk segmentasi pasarnya pun hotel ini lebih menargetkan orang Indonesia dan orang jepang karena hotel ini ingin membawa orang orang jepang yang ada di little Tokyo Blok M untuk beralih ke hotel Kuretakeso untuk menginap atau makan dan menikmati onsen yang tersedia, Kuretakeso sendiri pun memiliki tipikal hotel Jepang. Jadi, hotel ini memiliki beberapa tamu yang menginap lama, dan hotel ini juga menerima tamu asing Amerika yang sudah menginap dari awal Januari sampai 1 April dan mulai setelah lebaran akan datang lagi untuk menginap, untuk harga kuretakeso hotel tidak berbeda jauh dari hotel monopoli untuk kamar, dan untuk harga pasar hotel di Kemang sudah relatife tinggi untuk hotel sekelas bintang 4 rata rata mulai dari Rp. 700.000 sampai Rp. 2.000.000, karena Kemang identik dengan area atau kawasan anak muda milenial, dan untuk di pagi hari lebih sering diisi untuk tamu tamu berbisnis, dan untuk sore hari untuk tamu tamu yg entertainment.

(20)

Untuk meningkatan persaingan dengan hotel monopoli, Kuretakeso kemang hotel memiliki segmentasi cara sendiri dalam meningkatkan tingkat fasilitas yang ada dihotel tersebut. Selain itu di dalam perusahaan tentu saja butuh sekali adanya public relations untuk membantu menjalankan sesuatu cara mempromosikan hotel tersebut, public relations memang tidak dapat dipisahkan dalam suatu kegiatan pemasaran, sehingga memunculkan istilah Marketing Public Relations (MPR).

Menurut Harris yang di kutip dari Kriyantono (2008, p58), Marketing Publics Relations didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program yang mendorong atau menganjurkan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang kredibel dalam menyampaikan informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dapat rumuskan masalah yaitu bagaimana strategi marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu Hotel Kuretakeso Kemang Jakarta.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana strategi marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta ?

2. Bagaimana cara membangun citra perusahaan di Hotel Kuretakeso Kemang Jakarta ?

(21)

3. Bagaimana cara untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta ?

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui strategi

Marketing Public Relations dalam meningkatkan jumlah tamu Kuretakeso

Kemang Hotel Jakarta.

1.5 Signifikasi Penelitan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat dalam dua rangka berikut :

1.5.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya bidang public relations dan strategi Marketing Public Relations.

1.5.2 Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam membentuk, mempertahankan, memperbaiki, bagi perusahaan pada saat melakukan strategi marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta, Strategi marketing public relations juga dapat meningkatkan citra perusahaan agar jumlah tamu yang datang semakin meningkat.

(22)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP TEORI DAN ALUR PIKIR

2.1 Kajian pustaka

Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti ini, penulis mencari referensi hasil penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan pada fokus penelitian yang ingin di teliti dan juga sebagai bahan perbandingan sehingga dapat di bedakan. Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu berupa skripsi yang terkait dengan penelitian ini :

Pada eJournal Ilmu Komunikasi, 4 (3), 2016, Hal 510-519 yang ditulis oleh Widayawati jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman yang berjudul “Strategi Marketing Public

Relations Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda Dalam Meningkatkan

Jumlah Pelanggan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi Marketing Public Relations swiss bell hotel borneo samarinda dalam meningkatkan jumlah pengunjung, Metode Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan atau melukiskan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada dilapangan. Menggunakan informan sebagai sumber data, data-data yang disajikan menggunakan data primer dan data sekunder melalui wawancara, observasi dan dokumentasi laporan, yang berkaitan dengan penelitian, kemudian teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan model interaktif dari Matthew B. Miles dan A.Michael

(23)

Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Swiss Bell-Hotel Borneo Samarinda melakukan beberapa strategi yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan yaitu melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dengan meliputi unsur 4 P dan dimix melalui product,

price, promotion, place, partisipan dan proses, Phisycal Evidance. Strategi

yang dilakukan Swiss-Bell Hotel borneo Samarinda ternyata dalam pencapaiannya dalam meningkatkan jumlah pelanggan dapat dikatakan cukup berhasil dan baik untuk contoh hotel lain, ini terbukti dengan jumlah tingkat huniannya dalam setiap tahun meningkat. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah strategi marketing public relations melalui perencanan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan di mix 7P secara keseluruhan Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda merupakan perusahaan yang cukup sukses dalam industri perhotelan juga didukung oleh kekuatan internal yang cukup baik.

Penelitian yang dilakukan Vinny Alvia (2015), mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas yang berjudul “Analisis Strategi Marketing Public Relations (MPR) Hotel Santika Bengkulu dalam Meningkatkan Jumlah Penghuni”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi marketing public relations Hotel Santika Bengkulu dalam meningkatkan jumlah hunian dan hambatan komunikasi dalam melakukan strategi MPR tersebut dengan menggunakan model komunikasi dalam public relations dan teori

promotion mix (bauran promosi), penelitian ini menggunakan pendekatan

(24)

wawancara dengan pihak hotel seperti general manager, marketing, public

relations, dan human resource serta tamu hotel yang menjadi triangulasi

sumber. Hasil yang dicapai dari penelitian ini menunjukan bahwa Hotel Santika Bengkulu telah menerapkan strategi marketing public relations yang digolongkan dalam strategi promotion mix (bauran promosi). Kegiatan MPR yang dilaksanakan oleh Hotel Santika Bengkulu yaitu dengan menggunakan iklan media cetak dan elektronik,melakukan sales

call ke kantor-kantor,memberikan sponsor untuk berbagai kegiatan,

mengadakan aktivitas layanan sosial,media identitas,direct marketing melalui situs website travel agent dan via mobile,dan melaksanakan PR internal untuk membangun hubungan yang baik antar karyawan. Hambatan komunikasi yang ada yaitu kurangnya staf kerja dan kurangnya pemahaman mengenai public relations seperti tidak adanya latar belakang yang berkaitan dengan public relations,kurangnya fasilitas graphic design, dan seringnya terjadi kesalah pahaman antar karyawan.

(25)

2.1.1 Penelitian Sejenis

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis

No Aspek Widayawati Universitas Mulawarman Vinny Alvia Universitas Andalas Muhammad Angga Ghifari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) 1 Judul Penelitian Strategi Marketing Public RelationSwiss Bell Hotel Borneo dalam Meningkatkan Jumlah Pelanggan Analisis Strategi Marketing Public Relations (MPR) Hotel Santika Bengkulu dalam Meningkatkan Jumlah Penghuni Strategi Marketing Public Relations dalam Meningkatkan Jumlah Tamu Kuretakeso Kemang Hotel Jakarta 2 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana Strategi Marketing Public Relations Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Marketing Public Relations Hotel Santika Bengkulu dalam meningkatkan jumlah hunian Untuk mengetahui strategi marketing public relations dalam meningkatkan jumlah tamu kuretakeso kemang hotel Jakarta. 3 Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif bersifat deskriptif Pendekatan Kualitatif bersifat deskriptif Pendekatan Kualitatif bersifat deskriptif 4 Teori/Konsep 4p (product, price, promotion, place)

Promotion Mix Four step dan Pencils

(26)

6 Hasil peneltian

Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda melakukan beberapa strategi yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan yaitu melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dengan meliputi unsur 4 P dan di mix melalui produk price, promotion, place, partisipan dan proses. Hasil yang dicapai dari penelitian ini menunjukan bahwa hotel Santika Bengkulu telah menerapkan stratgei MPR yang digolongkan dalam strategi promotion mix (bauran promosi). 7. Persamaan

Penelitian 1. Tujuan penelitian 2. Metode penelitian 3. Paradigma 1. Tujuan penelitian 2. Metode penelitian 3. Paradigma 8 Perbedaan Penelitian 1. Judul penelitian 2. Teori/konsep 3. Hasil penelitian 1. Judul penelitian 2. Teori/konsep 3. Hasil penelitian 2.2. Konsep Teoritis 2.2.1 Komunikasi

Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari komunikasi, karena manusia membutuhkan komunikasi untuk berhubungan dengan manusia lain baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dimana saja mereka berada.

Menurut Onong Uchjana Effendy kata komunikasi atau

Communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin Communis

(27)

berarti “membuat sama” (to make common) (Effendy, 2011:3). Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang mendasar bagi manusia dan juga merupakan kegiatan penting dalam kehidupan manusia, yang telah lama mendorong para ahli ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian di bidang ini agar dapat dijadikan ilmu tersendiri, telah banyak definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai lamdasan untuk mengetahui pengertian komunikasi.

Definisi komunikasi menurut para ahli lain seperti Carl L. Hovland, bahwa “komunikasi adalah upaya sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapatan sikap”. (Effendy, 2011:10).

Jadi dalam komunikasi yang terpenting ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komuikator dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikaikan menurut kadarnya, yakni :

a. Dampak kognitif, yang timbul pada komunikan yang menyebabkan komunikan menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya kepada pikiran si komunikan.

b. Dampak afektif, lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif, tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya; menimnulkan perasaan iba, terharu, gembira, sedih, marah dan sebagainya

c. Dampak behavioral ini yang tinggi kadarnya yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam benuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2011:7).

(28)

Dalam kehidupan, komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar, karena seseorang atau kelompok harus mempelajari bagaimana proses komunikasi itu berlangsung. Tujuan untuk mempelajari bagaimana proses komunikasi yang baik, salah satunya adalah untuk dapat saling memahami antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya.

Syarat untuk terjadinya proses komunikasi adalah tersedianya unsur-unsur komunikasi. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi dan terjadi penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah penyampaian suatu pesan yang dilakukan oleh seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai panduan dari perasaan yang berupa ide, gagasan, informasi, keluhan dan sebagainya. Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (2011:11-16), turut membagi proses komunikasi menjadi beberapa tahapan, yaitu : a. Proses komunikasi secara primer

Yaitu proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan penggunaan lambing (simbol) sebagai medianya. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi, umumnya adalah bahasa. Dikatakan demikian karena ada juga lambang lain dipergunakan dalam berkomunikasi, antara lain gesture, yaitu gerakan tubuh, gambar, warna dan sebagainya.

(29)

b. Proses komunikasi secara sekunder

Yaitu peroses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain dengan penggunaan alat/sarana sebagai media kedua. Setelah penggunaan lambang/simbol sebagai media pertama. Seseorang menggunakan media kedua dalam berkomunikasi dikarenakan komunikasi sebagai sasarannya berada ditempat relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,fax, radio dan majalah adalah sebagai contoh media yang sering dipakai dalam berkomunikasi.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua proses. Proses secara primer meupakan proses penyampaian perasaan komunikator ke komunikan secara langsung dengan simbol sebagai media. Proses secara sekunder merupakan proses penyampaian perasaan komunikator ke komunikan secara tidak langsung dengan menggunakan alat pendukung sebagai media untuk menyampaikan pesan.

Secara garis besar dapat disimpulkan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain dan selanjutnya menghasilkan umpan balik yang diinginkan. Sehingga diharapkan dalam kegiatan komunikasi humas dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat atas pesan yang terkandung didalamnya dan dapat dipahami juga memperoleh fedback dari komunikan.

Komunikasi yang efektif diperlukan oleh Marketing Public

(30)

Hotel Jakarta. Untuk menginap dan menggunakan fasilitas hotel yang tersedia.

2.2.2 Strategi

Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan produk adalah bagian dari perencanaa, oleh karena itu keduanya saling berhubungan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik jika suatu organisasi atau program kegiatan tidak melakukan strategi dan perencanaan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi juga dapat berarti seni atau ilmu dalam menggunakan sember daya yang ada untuk melaksanakan kebijakan tertentu. (Budiono, 2005:615)

Menurut J L Thompson yang dikutip Sandra Oliver dalam bukunya Strategi Public Relations mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir; “hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strateg fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif”. (Oliver, 2006:2)

(31)

Pernyataan strategi secra eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsepstrategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu: level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsonal. (Oliver, 2006:2)

Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, strategi merupakan faktor yang mendasar dalam melaksanakan suatu program baik yang sudah berlangsung maupun yang belum berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memfouskan usaha-usaha yang dilakukan agar mencapai sebuah tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Strategi juga mrupakan prinsip pengerak dri titik awal kearah yang diinginkan. Jika strategi dan tujuan yang sudah dibentuk tercapai dengan baik, maka dengan otomatis segala aspek yang lain akan berjlan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya.

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah dibutuhkan untuk pencapaian visi dan misi yang sudah di terapkan oleh perusahaan. Maupun untuk pencapaian sasaran dan tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

(32)

Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis.

2.2.3 Strategi Komunikasi

Alo Liliweri mendefinisikan strategi komunikasi adalah “metode teknik atau cara komunikasi bekerjasehingga kita dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Dengan demikian, strategi komunikasi, baik secara makro (planned multimedia strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda :

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis untuk memperoleh hasil yang optimal. b. Menjembatani “kesenjangn budaya” (cultural gap) akibat kemudahan

diperolehnya dan kemudahan dioperasikannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

Menurut Ali Liliweri dalam bukunya komunikasi serba ada serba makna (2011:248-249), tujuan strategi komunikasi terbagi menjadi :

a. Memberitahu (Announcing)

Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah Announcing, yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi (one of

the first goals of your communications strategy is to announce the availability of information on quality).oleh karena itu, informasi yang

(33)

akan dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting.

b. Memotivasi (Motivating)

Mengusahakan agar informasi yang disebarkan ini harus dapat memberikan motivasi bagi masyarakat untuk mencari dan mendapatkan kesempatan.

c. Mendidik (Educating)

Tujuan strategi komunikasi berikut adalah educating, tiap informasi tentang rekrutann pegawai baru dari perusahaan, atau tentang pendaftaran pasien katarak harus disampaikan dalam kemasan educating atau yang bersifat mendidik.

d. Menyebarkan Informasi (Informing)

Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran kita. Diusahakan agar informasi yang disebarkan ini merupakan informasi yang spesifik dan aktual, sehingga dapat digunakan konsumen. Apalagi jika informasi ini tidak saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi semata-mata tetapi mengandung unsur pendidikan, ini yang kita sebut dengan strategy of

informing.

e. Mendukung Pembuatan Keputusan (Supporting Decision Makaing) Dalam rangka pembuatan keputusan , maka informasi yang dikumpulkan, dikategorisasikan, dianalisis sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi pembuatan keputusan.

(34)

2.2.4 Public Relations

Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik

itu organisasi yang bersifat komersial maupun yang non-komersial. Kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak. Sebenernya, Public Relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa yang menjalin kontak dengannya

Public Relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing,

harus terlebih dahulu dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk.

Public Relations digunakan dalam perencanaan markeing untuk

mencapai sejumlah sasaran :

1. Membantu perusahaan dan nama produknya agar lebih dikenal. 2. Membantu mengenalkan produk atau jasa baru atau peningkatan

produk atau jasa

3. Membantu mengingkatkan suatu produk atau jasa life stlye contohnya menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan online dengan menambah informasi baru.

4. Mencari pangsa pasar baru dan memperluas keberadaannya.

5. Menetapkan semua image (citra) yang positif bagi produk atau jasa dan usahannya. (Soemirat, 2004: 154)

Pengertian Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahanan hubungan yang baik dan bermanfaat

(35)

antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Cutlip, et al, 2009:6). Dalam buku “Effective Public Relations” Menurut Rex F Harlow, dalam definisinya mencakup elemen konseptual dan operasional. Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya; Public Relations melibatkan manajemen problem atau manajemen isu; Public Relations membantu membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentng opini publik; Publik Relations mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik. Public Relations membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif, dan Public Relations dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan Public Relations menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya (Cutlip, Center, & Broom, 2009:9).

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:117), “Public Relations (hubungan masyarakat) ialah membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan”.

Menurut Cutlip et al (2007:5), “ Public Relations adalah sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan

(36)

publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik”.

Jadi berdasarkan definisi-definisi tersebut, peneliti memahami bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations adalah komunikasi dua arah atau timbal balik, dengan tujuan agar pesan atau informasi yang disampaikan mendapat respon atau tanggapan sehingga terciptanya suatu opini baru. Karena itu, Public Relations sebagai fungsi manajemen, pembuat kebijaksanaan, pelayanan dan bukan hanya menciptakan opini publik, tetapi juga memperdalam suatu kepercayaan publik. Dengan adanya suatu kepercayaan yang diberikan kepada publik, maka Public Relations dapat dikatakan berhasil melakukan komunikasi dua arah atau timbal balik.

2.2.4.1 Fungsi Public Relations

Menurut Edward L. Berna, dalam bukunya Public Relation (1952, University of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama Humas, yaitu : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.

Dari pemaparan definisi dan fungsi Public Relations tersebut di atas, dapat diartikan suatu kesimpulan bahwa ciri khas proses dan fungsi

(37)

manajemen humas (Public Relations Managment), adalah sebagai berikut:

a. Menunjukan kegiatan tertentu (action), b. Kegiatan yang jelas (activities),

c. Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different), d. Terdpat suatu kepentingan tertentu (important),

e. Adanya kepentingan bersama (common interest),

f. Terdapat komunikasi dua arah atau timbal balik (reciprocal two ways

traffic communication).

Kemudian, bedasrkan ciri khas kegiatan Humas/PR tersebut, menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Center, and Canfield (1982) fungsi Public Relation dapat dirumuskan, sebagai berikut.

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi). 2. Membina hubungan yang harmonis antara baan/organisasi dengan

publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pemimpin manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan mengatur

(38)

publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Rosady Ruslan (2014:12)

Menurut Cutlip, Center and Broom (2000:4) Public Relations atau PR memiliki beberapa fungsi yang secara umum antara lain adalah : 1. Memelihara arah komunikasi yang menciptakan pengertian,

2. Penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya,

3. Melibatkan diri dalam manajemen untuk memecahkan atau mengatasi masalah,

4. Membantu manajemen untuk menginformasikan dan merespon terhadap opini public,

5. Membatasi dan menegaskan akan tanggung jawab manajemen untuk melayani publik yang berkepentingan,

6. Membantu manajemen membuat suatu kebijakan untuk suatu perubahan yang bermanfaat.

Maka berdasarkan sumber diatas Peneliti mengerti bahwa Public

Relations mempunyai fungsi untuk memberikan penerangan kepada

masyarakat tentang aktifitas perusahaan serta memberi pendekatan terhadap publiknya untuk mengubah sikap dan perilaku sehingga masyarakat dapat mengerti, menerima serta mendukung keberadaan suatu perusahaan atau organisasi.

(39)

2.2.4.2 Tujuan Public Relations

Tujuan Public Relations (PR) menurut Oxley dalam Iriantara (2010:17) menyebutkan tujuan Public Relations sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari tujuan organisasi, mengingat Public Relations adalah fungsi manajemen satu organisasi dan PR pun bekerja di dalam organisasi itu. Bahkan dalam pandangan Oxley, hal ini harus dipandang sebagai salah satu prinsip PR. Lebih lanjut, Oxley menegaskan bahwa prinsip “tujuan PR jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif

organisasi secara keseluruhan”.

Tujuan Pubic Relations dalam bukunya Public Relations, edisi kelima, menurut Jefkins (2004:54) adalah :

a. Mengubah citra umum dimata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan.

b. Meningkatkan bobot kualitas pada calon pegawai

c. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan

d. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.

2.2.5 Strategi Public Relations

Menurut Peter Ducker, definisi strategi secara umum adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) (Peter Ducjer dalam Rosady, 2002 : 139). Berdasarkan dari definisi tersebut, Rosady mengembangkan secara lebih rinci, yaitu bahwa strategi adalah

(40)

memutuskan apa yang harus dikerjakan dalam langkah-langkah tertentu dalam proses manajemen dimulai dengan penentuan suatu rencana (plan) , dimana renana tersebut merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dadi proses manajemen.

Rosady Ruslan dalam bukunya kiat dan strategi kampenya Public

Relations (2010:51) mengatakan strategi itu pada hakikatnya adalah suatu

perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. Untuk mencapai tujuan awal perusahaan, seorang Public Relations memiliki tugas-tugas operasionalnya yang berkaitan dengan komunikasi.

Scott M. Cutlip & Allen H. Center, menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian (Research)

Dalam tahap ini penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini. Sikap dan reaksi dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijakan-kebijakan suatu organisasi. Setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta, dan informasi yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya. Pada tahap ini akan ditetapkan suatu fakta damn informasi yang berkaitan dengan kepentingan organisasi, yaitu (Apa yang menjadi problem kita?)

(41)

2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision)

Dalam tahap ini sikap, opini ide-ide dan reaksi yang berkaitan dengan kebijakan serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan mulai diberikan. (Apa yang dapat kita kerjakan).

3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication and Action) Dalam tahap ini informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan dilakukan dijelaskan sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara efektif dapat mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk memberikan dukungan sepenuhnya : (Apa yang telah kita lakukan dan mengapa begitu?

4. Mengevaluasi (Evaluation)

Pada tahapan ini, pihak Public Relations/ Humas mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari program-program kerja atau aktivitas Humas yang dilaksanakannya. Termasuk mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan : (Bagaimana yang telah kita lakukan?). (Rosady Ruslan 2014:148)

2.2.6 Strategi Marketing Public Relations

Pendekatan antara Corporate Public Relations dan Marketing

Public Relations adalah strategi Marketing public relations. Fungsi Marketing Public Relations adalah menyelaraskan. Mengupayakan

(42)

integrasi dan sinkronisasi antara tujuan corporate public relations yang membangun citra perusahaan (corporate image) dan memelihara reputasi perusahaan dengan tujuan Marketing Public Relations yang mengenalkan, membentuk perpepsi mendorong preferensi, hingga menjaga loyalitas pelanggan terhadap reputasi. Alat ukur strategi Marketing Public Relations adalah jika berhasil memadukan atau memanfaatkan nama besar korporasi untuk mendukung sukses pemasaran jasa (Alifahmi, 2008:59). Jadi, strategi Marketing Public Relations adalah sarana yang dipakai untuk menjalankan perancanaan Marketing Public Relations adalah sarana yang dipakai untuk menjalankan perencanaan Marketing Public Relations (Ruslan, 2005:257).

Kotler (2000:692), strategi Marketing Public Relations meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konsumen diantaranya yaitu:

a. Publikasi Kegiatan komunikasi untuk menjakau dan mempengaruhi sasaran mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, audio visual, majalah perusahaan.

b. Peristiwa (event) Kegiatan menarik khalayak sasaran atas produk atau kegiatan perusahaan lainnya dengan mengatur suatu peristiwa atau parisipasi dalam acara tertentu seperti seminar, konferensi, olahraga, peringatan hari jadi, serta pemberian sponsor olahraga dan budaya yang akan menjangkau masyarakat sasaran.

c. Berita Kegiatan menemukan dan menciptakan informasi yang mendukung perusahaan maupun produk.

(43)

d. Kegiatan layanan publik Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat melalui pemberian sumbangan, aksi sosial.

e. Pidato Kegiatan memberi ceramah atau mengisi acara pada berbagai jenis kegiatan.

f. Media identitas Identitas atau ciri khas perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.

Buku Alifahmi merangkum segitiga emas Marketing Public Relations, seperti tampak pada gambar ini mempeliharakan keterkaitan tiga aspek utama, yaitu strategi atau korporat, pemasaran dan public relations. irisan gambar ini gambar ini menghasilkan strategi Marketing Public Reltions.Berikut gambar irisan dari strategi Marketing Public Relations.

2.2.6.1 Marketing Public Relations (MPR)

Menurut Harris yang di kutip dari kriyantono (2008, p58),

Marketing Publics Relations didefinisikan sebagai sebuah proses

perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program yang mendorong atau menganjurkan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang kredibel dalam menyampaikan informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen.

(44)

2.2.6.2 Peranan Marketing Public Relations

Marketing Public Relations merupakan perpaduan (sinergi) antara

pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy

implementation) dengan aktivitas program kerja public relations (work program of PR) dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai

kepuasan konsumen (customer satisfaction).

Menurut Philip Kotler (dalam Ruslan, 2005: 254-255) peranan

Marketing Public Relations dalam mencapai tujuan organisasi secara garis

besarnya sebagai berikut:

a. Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah diluncurkan.

b. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat atas produk yang ditawarkan atau atau digunakan.

c. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor

(advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.

d. Menekan biaya promosi iklan, baik di media cetak maupun elektronik demi tercapainya efisiensi biaya.

e. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complaint handling) dan lainnya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.

f. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.

g. Mengkonsumsikan terus menerus melalui media public relations tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian

(45)

sosial dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata publik.

h. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segi kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.

i. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negative yang mungkin akan muncul di masa mendatang. Keberadaan Marketing Public Relations di perusahaan dianggap efektif, hal ini dikarenakan:

1. Marketing Public Relations dianggap mampu dalam membangun

brand awareness (kesadaran akan merek) dan brand knowledge

(pengetahuan akan merek).

2. Marketing Public Relations dianggap potensial untuk membangun efektifitas pada area “increasing category usage” dan “increasing

brand sales.

3. Dengan adanya Marketing Public Relations dalam beberapa hal dianggap lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan perusahaan memasukkan produknya melalui iklan.

2.2.6.3 Tujuan Marketing Publics Relations

Menurut Suparmo (2011, p57) penggunaan Marketing Public

Relations dilakukan ketika:

1. Memposisikan perusahaan sebagai leader dan ahli di bidangnya

(46)

2. Membangun kepercayaan konsumen. 3. Introduksi produk baru

4. Menghidupkan kembali dan repositioning produk yang sudah mentas, 5. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama.

6. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama. 7. Melibatkan orang dengan produk.

8. Membangun interest atas kategori produk. 9. Membuka pasar baru.

10. Mencapai pasar sekunder. 11. Memperkuat pasar lemah. 12. Mendorong pencapaian iklan.

13. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan. 14. Menembus kesemrawutan banyaknya iklan.

15. Menjadikan iklan sebagai berita.

16. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan.

Menurut Kotler dan Keller (2007, p279) Marketing Public Relations (MPR) dapat membangun kesadaran dengan menempatkan berita di media untuk menarik perhatian orang pada suatu produk, jasa, orang, organisasi atau gagasan. Marketing Public Relations dapat membangun untuk meningkatkan antusiasme tenaga penjualan dan penyalur dengan cerita-cerita mengenai produk baru sebelum di luncurkan. Marketing

(47)

Publics Relations menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat

langsung dan iklan media.

2.2.7 Konsep Hotel

Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus.

Konsep service (pelayanan) oleh Kotler (dalam Yoeti, 2001:1) adalah suatu aktifitas yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain dalam bentuk tidak nyata (intangible) dan menimbulkan pemindahan kepemilikan, seperti halnya terjadi pada produk manufaktur.

Jadi pemasaran hotel adalah aktivitas yang menggunakan strategi dan taktik yang direncanakan sedemikian rupa untuk mencapaikan cerita tentang pelayanan yang dapat diberikan suatu hotel, dengan memberikan ransangan yang bergairah kepada tamu untuk mau memilih pesan yang disampaikan hotel untuk dibandingkan dengan hotel pesaing (Yoeti, 2001:5)

Hotel yang saya teliti dalam penelitian ini yaitu Kuretakeo Kemang Hotel Jakarta, Dalam industri perhotelan kita mengenal istilah tamu

(guest) dan pelanggan (client atau costumer). Kita menggunakan guest

(48)

tersebut. Tetapi, kalau tamu itu sudah sering datang dan menginap di hotel tersebut mereka biasa tersebut client atau costumer.

2.2.7.1 Pengertian Tamu

Tamu adalah bagian yang tak terpisahkan dari sebuah usaha hotel. Oleh karena itu, seorang tamu layak mengharapkan dan mendapatkan pelayanan yang profesional dari sebuah hotel. Setiap tamu ingin memperoleh sesuatu yang melebihi nilai yang diharapkannya dari harga yang mereka bayar. Untuk itu seorang resepsionist jangan sampai membuat tamu memiliki kesan bahwa harga yang mereka bayar tidak sepadan dengan pelayanan yang mereka peroleh.

Menurut Bambang Sujatno (2006 : 6 – 7) “tamu adalah orang – orang yang menghendaki pelayanan yang disediakan oleh hotel. Tamu adalah orang – orang yang sangat penting yang menggunakan fasilitas hotel. Tamu bukanlah benda mati, tetapi manusia yang mempunyai perasaan, emosi, rasa suka dan curiga”.

Umumnya jenis-jenis tamu yang menginap di suatu hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Domestic Tourist

Yaitu wisatawan yang berasal dari dalam negeri atau wisatawan yang hanya pindah didalam lingkungan wilayah di negerinya sendiri untuk sementara waktu (pendit:2006)

(49)

FITs (Free Independent Travellers)

Yaitu wisatawan internasional yang melakukan perjalanan secara individual dan tidak terikat dalam suatu rombongan/grup. Biasanya jenis tamu FITs melakukan reservasi kamar secara langsung ke hotel dan umumnya hanya memesan kamar (room only).

2.3 Kerangka Teori

2.3.1 Public Relations PENCILS Strategic

Public Relation Mix yang juga biasa disebut sebagai bauran Public Relation atau bisa disingkat menjadi PENCILS, adalah sebuah strategi PR dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sesuai pada jalurnya dan didalam konsep ini memiliki komponen – komponen yang saling berhubungan dalam praktek kerja PR. jika dijabarkan secara rinci menurut Ruslan dalam Ardianto (2009:71- 73) memiliki komponen dari utama Public Relations PENCILS itu sendiri, adalah sebagai berikut :

1. Publications and publicity (Publikasi dan Publisitas)

Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau meyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan atau organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh publik. Selain itu, Public Relations juga menghasikan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat.

(50)

2. Event (Penyusunan Program Acara)

PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi publik. Biasanya event tersebut ada beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:

a. Calender event, yang rutin (regular event) yang dilaksanakan pada bulan tertentu sepanjang tahun.

b. Special Events, yaitu event yang bersifat khusus, dan yang dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja PR.

c. Moments Events, yaitu event atau acara yang bersifat momental, atau lebih khusus lagi.

3. News (Menciptakan Berita)

Upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news

letter, bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu pada teknis

penulisan 5W+1H (Who, What, Where, When, Why, dan How). Sistematika penulisannya adalah “piramida terbalik”. Yang paling penting diletakan ditengah batang berita.

4. Community Involvement (Kepedulian Pada Komunitas)

Tugas sehari-hari seorang Public Relation Officer (PRO) adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik (community relations dan humanity

(51)

5. Inform or Image (Memberitahukan Atau Meraih Citra)

Ada dua fungsi utama dari Public Relation, yakni memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari “nothing” menjadi “something”. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (something) yaitu berupa citra.

6. Lobbying and Negotiating (Pendekatan Dan Bernegosiasi)

Keterampilan untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PRO (Public Relation

Officer), agar semua rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu

lembaga memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan (win-win

solution).

7. Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)

Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public relation sangat penting. PR tidak hanya memikirkan keuntungan bagi lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat. Hal ini penting, supaya ia memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya. Inilah yang di dalam teori public

(52)

2.3.2 The Four Step Public Relations Process

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori “The Four –

Step Public Relatios Process” sebagai teori umum mengenai ilmu Public Relations(Cutlip, 2006). “The Four –Step Public Relatios Process”dipopulerkan buku Edward J. Robinson yang berjudul Public Relations Research and Survey Research: Achieving Organizational Goals in a Communication Context. Berikut adalah skema dari

penggambaran teori “The Four –Step Public Relatios Process”.

Gambar 2.1: Skema Teori “The Four – Step Public Relatios Process” (Sumber: Public Relations Research and Survey Research: Achieving

Organizational

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis
Gambar 2.1: Skema Teori “The Four – Step Public Relatios Process”
Gambar 2.2 Bagan Alur Fikir
Gambar 4.1 logo Kuretakeso Hotel
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan produktivitas etanol yang disertai dengan kualitas yang tinggi, maka dilakukan percobaan dengan teknik fermentasi dari molases secara kontinyu menggunakan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik dengan ANOVA tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap

Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam Pelaksanaan Program Profil Desa di Desa Dauh Puri Kangin Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar bersumber pada

Untuk proses penyinaran yang sangat lama telah dihasilkan produk terdegradasi yang semakin banyak sehingga produk tersebut dapat menghalangi interaksi antara

Dua jenis pertama juga merupakan produk dari penyulingan bahan bakar fosil sehingga juga tergantung pada cadangan minyak bumi, sedangkan methanol (methyl alcohol ) yang

Pelatihan dapat meningkatkan performance kerja pada posisi jabatan yang sekarang. Kalau level of performance-nya naik/meningkat, maka berakibat peningkatan

Dari hasil penelitian kemampuan lompat jauh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara dominan dalam kategori baik dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa atau

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak menunjukkan