Pemetaan Kabupaten/Kota di Jawa
Timur Menurut Jaminan Kesehatan
dengan Metode Biplot
Oleh:
Intan Nur Aini (1309 030 064)
Dosen Pembimbing:
Dr. Sutikno,S.Si, M.Si
Surabaya, 11 July 2012
Agenda
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian
Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka
Permasalahan
Latar
Belakang
Tujuan
Manfaat
Masalah
Batasan
UUD 1945
Pasal 28H
Pasal 34
ayat 2
Jaminan
Sosial
50,07%
terlindungi
jaminan sosial
Penduduk
Jawa Timur
37.400.000
Metode
Biplot
Tahun 2010
Tahun 2010
Pendahuluan
• Bagaimana karakteristik rumah tangga yang memperoleh jaminan kesehatan di Provinsi Jawa Timur ?
1
• Bagaimana pemetaan dan kecenderungan perolehan jaminan kesehatan di setiap kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur dengan metode biplot ?
2
Permasalahan
Latar
Belakang
Tujuan
Manfaat
Masalah
Batasan
Permasalahan
Latar
Belakang
Tujuan
Manfaat
Masalah
Batasan
Pendahuluan
• Mendeskripsikan karakteristik rumah tangga yang memperoleh jaminan kesehatan di Provinsi Jawa Timur.
1
• Memetakan dan menganalisis kecenderungan perolehan jaminan kesehatan di setiap kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur dengan metode biplot.
Permasalahan
Latar
Belakang
Tujuan
Manfaat
Masalah
Batasan
Pendahuluan
• Memberikan informasi tentang karakteristik kabupaten/kota yang memperoleh jaminan kesehatan dan penyebarannya di Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya diharapkan dapat digunakan pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk persebaran jaminan kesehatan di Provinsi Jawa Timur.
1
• Mengaplikasikan ilmu statistika untuk penyelesaian permasalah-an pemerintahpermasalah-an khususnya di bidpermasalah-ang kesehatpermasalah-an
Permasalahan
Latar
Belakang
Tujuan
Manfaat
Masalah
Batasan
Pendahuluan
Jaminan
pembiayaan
JPK PNS/veteran/pensiun JPK Jamsostek
Asuransi kesehatan swasta
Tunjangan/penggantian biaya olehperusahaan
JPK MM/kartu sehat/JPK Gakin/kartu miskin/kartu Jamkesmas Dana sehat JPKM/JPK lain
Jaminan
kesehatan
Asuransi
kesehatan
Metode
Biplot
Statistika
Deskriptif
Jaminan Pembiayaan/
Asuransi Kesehatan
Tinjauan Pustaka
Statistika Deskriptif (Walpole, 1997)
statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna dan lebih mudah dipahami. Salah satu bentuk penyajian statistika deskriptif adalah dengan menggunakan peta tematik.
Peta Tematik (Barus dan Wiradisastra,
2000)
Peta tematik adalah gambaran dari sebagian permukaan bumi yang dilengkapi dengan informasi tertentu, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi yang mengandung tema tertentu.
Tinjauan Pustaka
Gabriel (1971) mengembangkan metode biplot sebagai suatu alat analisis data yang dapat meringkas informasi dari suatu matriks data yang besar, yaitu menyajikan matriks data yang berisi baris dan kolom ke dalam suatu plot yang berdimensi dua. Selain menyajikan posisi relatif objek beserta variabel, metode biplot juga menyajikan ragam dan korelasi antar variabel.
Metode biplot merupakan pengembangan dari PCA (Principal Components Analysis) yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel baru dengan mengurangi banyaknya dimensi variabel asal pada data multivariat (variabel ganda).
Metode
Biplot
Statistika
Tinjauan Pustaka
Misal suatu pangkat (rank) matriks X(nxp) lebih atau sama dengan dua (r ≥ 2) maka dapat diuraikan sebagai berikut.
Dimana:
Adapun matrik G dah H pada biplot adalah sebagai berikut. Keterangan:
Metode
Biplot
Statistika
Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penguraian konsep SVD diperoleh penguraian matriks X(nxp) menjadi
. Di mana J merupakan matriks satu yang berukuran m x n. Selanjutnya dilakukan penguraian nilai singular terhadap matriks X*
(nxp) yang baru sehingga diperoleh:
Matriks X*
(nxp) diperoleh dengan mengganti matriks Ʌ menjadi Menurut teorema Eckart-Young sehingga matriks X*
(nxp) menjadi: Dengan:
Metode
Biplot
Statistika
Tinjauan Pustaka
Dalam metode biplot, kedekatan antar obyek dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelompokan. Tingkat keragaman variabel ditunjukkan pada panjang vektor. Sedangkan untuk mengetahui jarak antara dua titik dapat dihitung besarnya sudut-sudut antara dua titik tersebut dengan rumus (Johnson dan Wichern, 2002).
Dimana:
Lx1 = panjang vektor x1 dan Lx2 = panjang vektor x2
Jarak antara dua vektor, misal P(x1, x2) dapat diperoleh dengan menghitung jarak
Euclideanantara dua titik koordinat berikut.
Metode
Biplot
Statistika
Tinjauan Pustaka
Hubungan antara koefisien korelasi (r) dengan sudut (θ) yaitu.
Besar dari koefisien korelasi antara kedua vektor dapat diketahui dengan menghitung nilai cosinus dari sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Titik variabel yang mempunyai sudut paling kecil dengan titik obyek maka jarak antara obyek dengan variabel tersebut paling dekat .
Metode
Biplot
Statistika
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah suatu program pemerintah dan masyarakat/rakyat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.
• Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah suatu program pemerintah dan pemberi kerja dengan tujuan memberikan kepastian jaminan pelayanan dan santunan apabila tenaga kerja mengalami kecelakaan saat menuju, menunaikan, dan selesai menunaikan tugas pekerjaan dan berbagai penyakit yang berhubungan denan pekerjaan.
• Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program jangka panjang yang diberikan secara sekaligus sebelum peserta memasuki masa pensiun, bisa diterimakan kepada janda/duda, anak atau ahli waris peserta yang sah apabila peserta meninggal dunia.
Tinjauan Pustaka
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Metode
Biplot
Statistika
• Jaminan Pensiun (JP) adalah pembayaran berkala jangka panjang sebagai subtitusi dari penurunan/hilangnya penghasilan karena peserta mencapai usia tua (pensiun), mengalami cacat total permanen, atau meninggal dunia.
• Jaminan Kematian (JKM) adalah santunan kematian yang merupakan program jangka pendek sebagai pelengkap program jaminan hari tua, dibiayai dari iuran dan hasil pengelolaan dana santunan kematian, dan manfaat diberikan kepada keluarga atau ahli waris yang sah pada saat peserta meninggal dunia.
Tinjauan Pustaka
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Metode
Biplot
Statistika
• Asuransi Kesehatan (ASKES) adalah asuransi kesehatan bagi PNS, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya dan berlaku nasional.
• Asuransi Sosial TNI/POLRI (ASABRI) adalah program asuransi dan pembayaran dana pensiun bagi anggota TNI dan Polri.
• Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) adalah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu.
• Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) adalah asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun PNS.
• Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) adalah suatu program yang dibuat pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan bagi masyarakat kurang/tidak mampu.
Tinjauan Pustaka
Pra Sistem Jaminan Sosial Nasional (Pra SJSN)
Metode
Biplot
Statistika
Variabel
Penelitian
Sumber
Data
Analisis Data
Metode
Metodologi Penelitian
Struktur
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaminan pembiayaan atau asuransi kesehatan di Provinsi Jawa Timur yang diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2010 Badan Pusat Statistik (BPS).
Metodologi Penelitian
•
PersentaseJPK PNS/veteran/pensiun X
1•
PersentaseJPK Jamsostek X
2•
PersentaseAsuransi kesehatan swasta X
3•
Persentase Tunjangan/penggantian biaya oleh perusahaan X
4•
PersentaseJPK MM/kartu sehat/JPK Gakin/kartu miskin/kartu Jamkesmas X
5•
PersentaseDana sehat X
6•
PersentaseJPKM/JPK lain X
7Variabel
Penelitian
Sumber
Metodologi Penelitian
No. Kabupaten/Kota Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 1 Pacitan 2 Ponorogo : : 37 Surabaya 38 BatuVariabel
Penelitian
Sumber
Metodologi Penelitian
Variabel
Penelitian
Sumber
Data
Struktur
Data
Analisis Data
Metode
Melakukan pra-pemrosesan data
menyusun data dari unit analisis rumah tangga menjadi unit analisis kabupaten/kota. Pada data unit analisis kabupaten/kota merupakan hasil rataan dari data rumah tangga.
Mendeskripsikan rumah tangga yang memperoleh jaminan pembiayaan atau asuransi kesehatan di Provinsi Jawa Timur
melalui perhitungan nilai tengah dan varian serta disajikan dalam peta tematik.
Melakukan metode biplot untuk mengetahui pemetaan dan kecenderungan perolehan jaminan pembiayaan atau asuransi kesehatan di kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan pendekatan analisis biplot
a. Mengurangi jumlah variabel dengan menggunakan PCA (Principal Components Analysis) b. Menghitung nilai sudut antara variabel ke-i dan ke-j berdasarkan matriks korelasi dengan menggunakan sifat trigonometri yaitu arcus cosinus.
c. Menghitung jarak antar variabel dengan nilai cosinus. Kedekatan jarak antara titik-titik atribut dilihat dari titik atribut yang mempunyai sudut paling kecil, maka jarak antara titik-titik atribut itu paling dekat.
d. Menggambar titik-titik atribut sesuai koordinat x dan y. e. Interpretasi biplot
1
2
Analisis dan Pembahasan
Jenis Jaminan Kesehatan Rataan Standar
deviasi Minimum Maksimum
JPK PNS/Veteran/ Pensiun 8,157 4,799 2,940 27,110 JPK Jamsostek 4,723 4,842 0,280 18,640 Asuransi Kesehatan Swasta 1,381 1,508 0,000 6,520 Tunjangan/Penggantian Biaya oleh
Perusahaan 1,404 1,773 0,000 7,090
JPK MM/Kartu Sehat/JPK
Gakin/Kartu Miskin/Jamkesmas 20,770 9,220 7,780 57,240
Dana Sehat 0,501 1,400 0,000 8,040
JPKM/JPK Lain 0,947 1,488 0,000 8,080
Deskripsi Rumah Tangga yang
Memperoleh Jamian Kesehatan
PACITAN PONOROGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG LUMAJANG BONDOWOSO PASURUAN JOMBANG NGANJUK MADIUN MAGETAN NGAWI BOJONEGORO TUBAN LAMONGAN BANGKALAN PAMEKASAN KEDIRI (KOTA) BLITAR (KOTA) MALANG (KOTA) PROBOLINGGO (KOTA) PASURUAN (KOTA) MOJOKERTO (KOTA) MADIUN (KOTA) SURABAYA (KOTA) BATU (KOTA) BLITAR KEDIRI MOJOKERTO BANYUWANGI GRESIK JEMBER MALANG PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP Keterangan (%) 2.94 - 5.12 5.12 - 7.75 7.75 - 10.97 10.97 - 18.11 18.11 - 27.11 Max 27,11% Min 2,94%
Analisis dan Pembahasan
Persentase JPK
PACITAN PONOROGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG LUMAJANG BONDOWOSO PASURUAN JOMBANG NGANJUK MADIUN MAGETAN NGAWI BOJONEGORO TUBAN LAMONGAN BANGKALAN PAMEKASAN KEDIRI (KOTA) BLITAR (KOTA) MALANG (KOTA) PROBOLINGGO (KOTA) PASURUAN (KOTA) MOJOKERTO (KOTA) MADIUN (KOTA) SURABAYA (KOTA) BATU (KOTA) BLITAR KEDIRI MOJOKERTO BANYUWANGI GRESIK JEMBER MALANG PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP Keterangan (%) 0.28 - 1.05 1.05 - 2.48 2.48 - 4.03 4.03 - 7.5 7.5 - 18.64 Min 0,28% Max 18,64%
Analisis dan Pembahasan
Persentase JPK Jamsostek
X
3X
4X
5X
6X
7PACITAN PONOROGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG LUMAJANG BONDOWOSO PASURUAN JOMBANG NGANJUK MADIUN MAGETAN NGAWI BOJONEGORO TUBAN LAMONGAN BANGKALAN PAMEKASAN KEDIRI (KOTA) BLITAR (KOTA) MALANG (KOTA) PROBOLINGGO (KOTA) PASURUAN (KOTA) MOJOKERTO (KOTA) MADIUN (KOTA) SURABAYA (KOTA) BATU (KOTA) BLITAR KEDIRI MOJOKERTO BANYUWANGI GRESIK JEMBER MALANG PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP Keterangan (%) 0 - 0.39 0.39 - 1.1 1.1 - 2.4 2.4 - 3.86 3.86 - 6.52 Max 6,52%
Min: Kab. Bondowoso, Kab. Sampang, dan Kab. Sumenep yaitu
masing-masing sebesar 0 persen
Analisis dan Pembahasan
Persentase Asuransi Kesehatan
Swasta
X
4X
5X
6X
7X
2X
1PACITAN PONOROGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG LUMAJANG BONDOWOSO PASURUAN JOMBANG NGANJUK MADIUN MAGETAN NGAWI BOJONEGORO TUBAN LAMONGAN BANGKALAN PAMEKASAN KEDIRI (KOTA) BLITAR (KOTA) MALANG (KOTA) PROBOLINGGO (KOTA) PASURUAN (KOTA) MOJOKERTO (KOTA) MADIUN (KOTA) SURABAYA (KOTA) BATU (KOTA) BLITAR KEDIRI MOJOKERTO BANYUWANGI GRESIK JEMBER MALANG PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP Keterangan (%) 0 - 0.31 0.31 - 0.74 0.74 - 1.56 1.56 - 2.38 2.38 - 7.09 Max 7,09% Min 0%
Analisis dan Pembahasan
Persentase Tunjangan/Penggantian
Biaya oleh Perusahaan
X
5X
6X
7X
3X
2X
1PACITAN PONOROGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG LUMAJANG BONDOWOSO PASURUAN JOMBANG NGANJUK MADIUN MAGETAN NGAWI BOJONEGORO TUBAN LAMONGAN BANGKALAN PAMEKASAN KEDIRI (KOTA) BLITAR (KOTA) MALANG (KOTA) PROBOLINGGO (KOTA) PASURUAN (KOTA) MOJOKERTO (KOTA) MADIUN (KOTA) SURABAYA (KOTA) BATU (KOTA) BLITAR KEDIRI MOJOKERTO BANYUWANGI GRESIK JEMBER MALANG PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP Keterangan (%) 7.81 - 12.38 12.38 - 19.4 19.4 - 24.87 24.87 - 34.35 34.35 - 57.24 Max 57,24% Min 7,81%
Analisis dan Pembahasan
Persentase JPK MM/Kartu Sehat/JPK
Gakin/Kartu Miskin/Jamkesmas
X
6X
7X
4X
3X
2PACITAN PONOROGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG LUMAJANG BONDOWOSO PASURUAN JOMBANG NGANJUK MADIUN MAGETAN NGAWI BOJONEGORO TUBAN LAMONGAN BANGKALAN PAMEKASAN KEDIRI (KOTA) BLITAR (KOTA) MALANG (KOTA) PROBOLINGGO (KOTA) PASURUAN (KOTA) MOJOKERTO (KOTA) MADIUN (KOTA) SURABAYA (KOTA) BATU (KOTA) BLITAR KEDIRI MOJOKERTO BANYUWANGI GRESIK JEMBER MALANG PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP Keterangan (%) 0 0 - 0.39 0.39 - 0.96 0.96 - 3.73 3.73 - 8.04 Max 8,04%
Min: Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Jember, Kab. Bondowoso, Kab. Pasuruan, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Bojonegoro, Kab.
Bangkalan, Kab.Sampang serta Kota Blitar, dan Kota Pasuruan yaitu masing-masing sebesar 0 persen
Analisis dan Pembahasan
Persentase Dana Sehat
X
7X
5X
4X
3X
2PACITAN PONOROGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG LUMAJANG BONDOWOSO PASURUAN JOMBANG NGANJUK MADIUN MAGETAN NGAWI BOJONEGORO TUBAN LAMONGAN BANGKALAN PAMEKASAN KEDIRI (KOTA) BLITAR (KOTA) MALANG (KOTA) PROBOLINGGO (KOTA) PASURUAN (KOTA) MOJOKERTO (KOTA) MADIUN (KOTA) SURABAYA (KOTA) BATU (KOTA) BLITAR KEDIRI MOJOKERTO BANYUWANGI GRESIK JEMBER MALANG PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP Keterangan (%) 0 - 0.27 0.27 - 0.85 0.85 - 2.1 2.1 - 4.18 4.18 - 8.08 Max 8,08%
Min: Kab. Ponorogo, Kab. Lumajang, Kab. Bondowoso, Kab. Bangkalan,
dan Kab. Sampang yaitu masing-masing sebesar 0 persen
Analisis dan Pembahasan
Persentase JPKM/JPK lain
X
6X
5X
4X
3X
2X
11 23 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 71 72 73 74 75 76 77 78 79 X1 X2 X3X4 X5 X6X7 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Dimension 1 (64.1%) -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Analisis dan Pembahasan
Pemetaan Jaminan Kesehatan
Kab. Sidoarjo, dan Kab. Gresik, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, dan Kota Surabaya
Kab. Bondowoso, dan Kab. Pasuruan
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab.
Banyuwangi, Kab. Situbondo, Kab. Probolinngo, Kab. Nganjuk, Kab.
Ngawi, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang,
Kab. Lumajang, Kab. Jember, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab.
Kesimpulan dan Saran
Saran
Kesimpulan
Jaminan kesehatan yang banyak diterima atau digunakan oleh rumah tangga di setiap kabupaten/kota adalah JPK MM/Kartu Sehat/JPK Gakin/Kartu Miskin/Jamkesmas, yaitu sebesar 20,770 persen, kemudian disusul JPK PNS/Veteran/ Pensiun, sedangkan rata-rata terkecil jaminan kesehatan yang diterima adalah dana sehat dan JPKM/JPK Lain. Keragaman jaminan kesehatan yang diterima antar kabupaten/kota terbesar adalah JPK MM/kartu sehat/JPK Gakin/kartu miskin/ Jamkesmas karena memiliki standar deviasi terbesar, yaitu 9,220. Terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara persentase jumlah rumah tangga penerima JPK PNS/veteran/pensiun dan asuransi kesehatan swasta di kabupaten dan kota. Pola persebaran JPK Jamsostek dan tunjangan/penggantian biaya oleh perusahaan di Provinsi Jawa Timur mengikuti pola persebaran industri. Persebaran JPK MM/ kartu sehat/JPK gakin/kartu miskin/jamkesmas di Provinsi Jawa timur lebih rendah di sebagian besar wilayah Provinsi Jawa Timur bagian Utara dan Selatan. Sebagian besar persentase perolehan dana JPKM/JPK lain yang sangat rendah ada di sebagian besar daerah tapal kuda, dan Pulau Madura, sedangkan dana sehat tidak memiliki pola persebaran.
Kesimpulan dan Saran
Saran
Kesimpulan
Jaminan kesehatan yang memiliki keragaman terbesar adalah JPK MM/kartu sehat/JPK gakin/kartu miskin/jamkesmas. Kemudian disusul oleh JPK PNS/Veteran/ Pensiun dan JPK Jamsostek. Sementara tunjangan/penggantian biaya oleh Perusahaan, Asuransi Kesehatan Swasta, JPKM/JPK Lain, dan dana sehat memiliki keragaman kecil. Berdasarkan jenis jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan, terdapat 6 (enam) jenis jaminan kesehatan yang memiliki korelasi tinggi, yaitu JPK PNS/veteran/pensiun, JPK Jamsostek, asuransi kesehatan swasta, tunjangan/ penggantian biaya oleh perusahaan, dana sehat, JPKM/JPK lain. Berbeda dengan JPK MM/kartu sehat/JPK gakin/kartu miskin/jamkesmas yang cenderung tidak berkorelasi dengan ke enam jenis jaminan kesehatan tersebut di atas. JPK PNS/veteran/ pensiun, JPK Jamsostek, asuransi kesehatan swasta, tunjangan /penggantian biaya oleh perusahaan, dana sehat, JPKM /JPK lain lebih banyak digunakan di kota di Provinsi Jawa Timur, sedangkan JPK MM/kartu sehat/ JPK gakin/ kartu miskin/jamkesmas yang lebih banyak digunakan di kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Kesimpulan dan Saran
Saran
Kesimpulan
Dapat meratakan jumlah persebaran jaminan kesehatan di Provinsi Jawa Timur agar tidak terjadi perbesaan persebaran jaminan kesehatan yang mencolok antara kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.
Pemerintah
Menggunakan data SUSENAS 2011 agar dapat diketahui perkembang-an perolehperkembang-an jaminperkembang-an kesehatperkembang-an di Provinsi Jawa Timur.
Penelitian
Selanjutnya
Barus, Baba. dan U.S. Wiradisastra. (2000). Sistem Informasi Geografi; Sarana
ManajemenSumberdaya. Bogor: Laboraturium Pengindraan Jauh dan Kartografi Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian IPB.
Bambang, Aris. (2009). Gizi dan Kesehatan.http://arisbambang.wordpress.com/kesehatan/, [diakses pada tanggal 22 Februari 2012].
Gabriel, K.R. (1971). The Biplot Graphics Display with Applications for Principal Component
Analysis. Biometrika 58, 3, page 453- 467.
Jamsos. (2011). SJSN dan pra SJSN. http://www.jamsosindonesia.com, [diakses pada tanggal 17 Februari 2012].
Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (2002). Applied Multivariate Analysis, Third Edition Prentice
Hall. Inc: New Jersey.
Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (2007). Applied Multivariate Analysis, sixth Edition Prentice Hall. Inc: New Jersey.
Pradipta, Vega A. 2010. Jabar Jadi Provinsi Terpadat di Indonesia. http://www. kaskus.us/showthread.php?t=5583108, [diakses pada tanggal 22 Februari 2012].
Presiden Republik Indonesia. (1945). Undang Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 28H dan
Pasal 34 Ayat 2 Tentang: Hak Asasi Manusia, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial. Jakarta.
Presiden Republik Indonesia. (1960). Undang Undang Republik Indonesia No. 9 Pasal 2 Tahun 1960
Tentang: Pokok Pokok Kesehatan. Jakarta.
Walpole, Ronald E. (1997. )Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
SEKIAN
DAN
Pemetaan Kabupaten/Kota di Jawa
Timur Menurut Jaminan Kesehatan
dengan Metode Biplot
Oleh:
Intan Nur Aini (1309 030 064)
Dosen Pembimbing:
Dr. Sutikno,S.Si, M.Si
Surabaya, 11 July 2012