Firman Setiawan, 2014
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian
Secara umum, terdapat pengaruh antara PAI dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap peningkatan akhāq mulia siswa. Adapun secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar PAI siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan mempunyai kategori yang baik. hal tersebut dibuktikan dengan adanya siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 95, nilai terendah sebesar 76 dan nilai rata-ratanya sebesar 85,37. Sebanyak 12 orang siswa atau 22,22 % memiliki kategori pestasi belajar PAI yang baik sekali, 39 orang siswa atau 72,22 % memiliki prestasi belajar PAI yang baik, sedangkan sisanya 3 orang siswa atau 5,56 % memiliki pestasi belajar yang cukup. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA memiliki prestasi belajar PAI yang baik, karena rata-rata nilai paling rendahnya sebesar 76 dan pada ketentuan kategorinya tidak ada siswa yang mendapat kategori sedang maupun buruk.
2. Aktifitas siswa SMA Negeri 1 Lembang yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA mempunyai keaktifan yang tegolong kategori cukup tinggi. Terbukti dengan perhitungan angket secara keseluruhan sebanyak 48 orang siswa atau 88,89 % berkategori tinggi dan 6 orang siswa atau 11,11 % berkategori sedang. Apabila dirincikan setiap indikatornya, minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA ini sebesar 16,74%, ketersediaan waktu siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA sebesar 15,94%, ketaatan siswa dalam mematuhi peraturan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA sebesar 9,07%, Intensitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA sebesar 37,66%, dan manfaat yang dirasakan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
IKRISMA sebesar 20,59%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa indikator intensitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan merupakan persentase paling besar diantara indikator lainnya yakni sebesar 37,66%, sedangkan sisanya indikator lain.
3. Kualitas akhlak siswa SMA Negeri 1 Lembang yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA tergolong baik. Terbukti dengan perhitungan angket secara keseluruhan sebanyak 13 orang siswa atau 24,1 % memiliki kategori tinggi, 40 % orang siswa atau 74,1 % memiliki kategori sedang, dan sisanya 1 orang siswa atau 1,8 % memiliki kategori rendah. Apabila dirincikan setiap indikatornya, persentase dimensi akhlak terhadap Allah sebesar 32%, akhlak terhadap guru dan aturan sekolah sebesar 15%, akhlak terhadap guru dan peraturan sekolah sebesar 16%, akhlak terhadap teman sebesar 17%, dan akhlak terhadap diri sendiri sebesar 20%. Dari hasil perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa persentase indikator akhlak terhadap Allah merupakan persentase paling besar diantara indikator lainnya yakni sebesar 32%, sedangkan sisanya indikator lain.
4. Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa pengaruh prestasi belajar PAI terhadap akhlak mulia siswa sebesar 17,8 %, jika dibandingkan dengan r tabel maka hasil tersebut tergolong pada kategori yang lemah. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh prestasi nilai mata pelajaran PAI terhadap peningkatan akhlak mulia siswa sangat lemah atau tidak signifikan. Walaupun demikian, peneliti berasumsi bahwa rendahnya pengaruh PAI siswa terhadap akhlak bukan disebabkan oleh pembelajaran PAI itu sendiri, akan tetapi data prestasi yang peneliti gunakan hanya dari aspek kognitif saja tanpa nilai psikomotor dan afektif. Sehingga data yang peneliti gunakan tidak menggambarkan prestasi PAI siswa secara utuh. Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak mulia siswa sebesar 57 %, jika dibandingkan dengan r tabel maka hasil tersebut tergolong pada kategori yang kuat. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap
peningkatan akhlak mulia siswa. Selanjutnya, Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa hubungan prestasi belajar PAI dengan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dibawah angka positif yakni hanya -0,7 %, jika dibandingkan dengan r tabel maka hasil tersebut tergolong pada korelasi yang sangat lemah. Dapat disimpulkan bahwa hubungan prestasi belajar PAI dengan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan sangat lemah atau tidak signifikan. Hasil perhitungan analisis secara simultan atau bersama-sama menunjukkan bahwa pengaruh prestasi belajar PAI dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak mulia siswa sebesar 35,8 % sedangkan sisanya disebabkan oleh faktor lain. Dari kaidah pengujian signifikansi yang sudah dibahas sebelumnya, mendapatkan hasil yang tergolong pada kategori yang cukup. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Prestasi belajar PAI siswa dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap peningkatan akhlak mulia siswa.
B. Saran
Melihat hasil penelitian yang diperoleh, ada beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan kepada pihak sekolah, diantaranya:
1. Bagi staf pengajar SMA Negeri 1 Lembang khususnya para guru PAI hendaknya dalam setiap pembelajaran di kelas, tidak hanya materi pelajaran saja yang disampaikan, akan tetapi perlu adanya penekanan tentang penerapan nilai-nilai akhlak yang baik pada siswa.
2. Bagi siswa agar berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA. Karena kegiatan ekstrakurikuler keagamaan IKRISMA ini mempunyai peranan yang cukup baik dalam peningkatan akhlak mulia siswa dan terbukti merupakan kegiatan yang positif dan bermanfaat.
3. Bagi guru PAI dan pembina ekstrakurikuler agar berkoordinaasi dengan baik agar hubungan diantara keduanya bisa mempengaruhi perilaku siswa terutama pada akhlaknya.
4. Bagi peneliti berikutnya yang meneliti tentang prestasi PAI siswa (sehubungan dalam penelitian ini hanya diambil dari kognitif saja) agar datanya diambil dari tiga aspek, yaitu nilai kognitif, psikomotor, dam afektif. Sehingga lebih komprehensif dalam menggambarkan prestasi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
...(2010). al Quran dan Terjemahnya. (Tim Penerjemah Depag RI, Penerj) Bandung : Sygma Publishing.
Ahmadi, A., dan Salimi, N. (2008). Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto, S. (2010a). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010b). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daradjat, Z. (2008). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.
Darwan, S., Supardi, Nurdin, A., dan Hasibuan, A. A. (2007). Perencanaan
Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Fakhruddin, A. (2009). Manajemen Ekstrakurikuler Keagamaan di Sekolah.
Jurnal Pendidikan Agama Islam , 169-184.
Fitriani, N. (2013, Februari 5). Kenakalan Remaja Usia sekolah SMP dan SMA. Dipetik Maret 21, 2014, dari My Blog: http://niafitriani-nia.blogspot.com/2013/02/kenakalan-remaja-usia-sekolah-smp-dan.html Hidayat, F. (2013, Maret 17). Social Project Firman Hidayat (Indonesia Youth
Forum 2013). Dipetik Maret 21, 2014, dari Dayat Ahoy Bloggers:
http://ahoys.blogspot.com/2013_03_01_archive.html
Isnaini. (2013, Desember 20). Sepanjang Tahun 2013, 20 Pelajar Tewas Akibat
Tawuran. Dipetik Maret 20, 2014, dari Okezone.com: http://jakarta.okezone.com/read/2013/12/20/500/915133/sepanjang-tahun-2013-20-pelajar-tewas-akibat-tawuran
Majid, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran PAI. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Majid, A., dan Andayani, D. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mujib, A., dan Mudzakkir, J. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana. Muslim, dkk. (2010). Pendidikan Islam Humanistik. Bandung: PT. Refika
Aditama
Pusat Bahasa Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ramayulis. (2002). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Riduwan. (2013). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Riduwan, dan Sunarto. (2010). Pengantar Statistika untuk penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Rosdiana. (2011). Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap pembiasaan
Akhlakul Karimah Siswa SMK Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir.
Jakarta: Tidak Diterbitkan
Saebani, B. A., dan Hamid, A. (2010). Ilmu Akhlak. Bandung: CV Pustaka Setia. Salamullah, A. (2008). Akhlak Hubungan Horizontal. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Salamullah, A. (2008). Akhlak Hubungan Vertikal. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandani.
Sauri, S. (2011). Filsafat dan Teosofat Akhlak. Bandung: Rizqi Press.
Sub Koordinator MKDP Mata Kuliah Landasan Pendidikan. (2010). Landasan
Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RdanD. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2004). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sunyoto, D. (2010). Uji Khi Kuadrat dan Regresi Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supriyadi, U. (2013). Pendidikan Akhlak. Bandung: Value Press.
Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syah, dkk. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Putra Grafika.
Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur'an. Bandung. Alfabeta
Sya'idah. (2010). Efektifitas Kegiatan Keputrian Pada Ekstrakulikuler Rohis
Terhadap Pembentukan Akhlak Siswa di SMA Negeri 29 Jakarta. Jakarta:
Tidak Diterbitkan.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (2013). Himpunan Peraturan
Perundang-undangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Fokusmedia. Zahruddin dan Sinaga. (2004). Pengantar Studi
Akhlak. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Zahruddin dan Sinaga. (2004). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada