• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAI 1001367 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAI 1001367 Chapter3"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

39

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengambil tempat di SMA Negeri 1 Lembang tepatnya di Jl. Maribaya Kabupaten Bandung Barat. Adapun waktu pelaksanaannya yaitu pada bulan Maret 2014.

SMA Negeri 1 Lembang merupakan sekolah yang lokasinya lumayan dekat dari kampus UPI sehingga mudah dijangkau oleh penulis. Sekolah ini juga merupakan sekolah yang dijadikan sebagai tempat PPL (Praktek Kerja Lapangan) oleh penulis selama satu semester sehingga peneliti setidaknya mengetahui bagaimana keadaan sekolah dan mengenal guru-guru serta siswa-siswinya dan hal ini memudahkan bagi penulis dalam membantu proses penelitian

2. Populasi Penelitian

Untuk memperoleh sumber data dalam menganalisis suatu objek penelitian, diperlukan adanya populasi dan teknik penarikan sampel. Selain itu, dalam penelitian juga diisyaratkan adanya data yang akurat dari sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan tujuan penelitian.

Sugiyono (2012, hlm. 80) mengungkapkan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Senada dengan Sugiyono, Sukardi (2004, hlm. 53) berpandangan bahwa “populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”.

(2)

40

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau subjek itu sendiri. Adapun populasi yang peneliti gunakan adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Lembang yang mengikuti ekstrakurikuler keagamaan baik yang sudah menjadi pengurus maupun masih anggota.

3. Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel

Sugiyono (2012, hlm. 81) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan Sukardi (2004, hlm. 54) mengungkapkan bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut”.

Dengan demikian apabila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Teknik penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah studi sensus. Arikunto (2010b, hlm. 185) “apabila peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka studi atau penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus”. Penelitian populasi dilakukan apabila ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi. Karena subjeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka peneliti mengambil responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang tergabung dalam kepengurusan dan anggota IKRISMA (Ikatan Remaja Mesjid Al-amanah). Jumlah responden yang berpartisipasi berjumlah 54 orang siswa. Berikut adalah daftar responden yang menjadi sample penelitian :

Tabel 3.1

Anggota Sampel Penelitian siswa yang mengikuti ekstrakurikuler keagamaan

No. Nama Responden Kelas No. Nama Responden Kelas

1 Asep Yuhandi XII IPA 2 28 Irfan Permana XI IPS 4

2 Dian Wulansari XII IPA 3 29 Reni Astuti X SOS 5

3 Rani Suryani XII IPA 1 30 Restian Suryani XI IPA 4

4 Novi Sulastini XII IPA 2 31 Lisnawati XI IPA 4

5 Muhammad Malih XII IPA 1 32 Via Oktapiani XII IPS 4

(3)

41

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 Fazar Sukmawan XII IPS 5 34 Syiva Silvia XI IPA 3

8 Maulana Yusuf XII IPS 3 35 Indira Istifarin XI IPA 1

9 Wawan Setiawan XII IPA 2 36 Chandra Wulandari XI IPA 3

No. Nama Responden Kelas No. Nama Responden Kelas

10 Yopi Supriyana XII IPA 4 37 Yana Muhamadinah XII IPA 4

11 Anwar Hudaya XII IPA 1 38 Dinni Septiyani XI IPS 3

12 Dita Sukmayanti X MS 1 39 Rohimat NH XI IPS 4

13 Ayu Wulan W X MS 1 40 Afni Nur Alifah XI IPA 2

14 Ryan Saepul Hayat X MS 5 41 Silvi Salamatu W XI IPS 4

15 Lia Lestari X MS 1 42 Nadya FW X SOS 5

16 Nur Jihan F X SOS 5 43 Nurul Ulfi R X MS 2

17 Muhammad Nuha X SOS 4 44 Rina Sumarni X MS 3

18 Hanan Sadikin X MS 1 45 Maria Ulfah XI IPA 5

19 Sonya Permata XI IPA 2 46 Fitri Milati H XI IPS 2

20 Aep Saepudin XI IPA 5 47 Yuliana XI IPA 5

21 Syifa Islamiati XI IPA 2 48 Siti Nur Azizah X MS 2

22 Indah Nurur Rohmi XI IPA 3 49 Nuraeni X MS 1

23 Rani Triani XI IPA 2 50 Wiwin Winarti X MS 2

24 Qabul Muhammad XI IPA 2 51 Fatin Fauziyyah XI IPA 2

25 Siti Utami N XI IPA 1 52 Nita Pramesti N XI IPA 2

26 Rian Rizki XI IPS 4 53 Tegar Cahyo S XI IPA 1

27 Putri Wulandari XI IPA 2 54 Reno Reptri J XI IPS 1

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 7), “kuantitatif dinamakan metode tradisonal, karena metode ini sudah cukup lama digunakan, disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivism”. Metode ini disebut dengan metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

C. Metode Penelitian

(4)

42

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. West (dalam Sukardi, 2004, hlm. 157) mengungkapkan bahwa,

penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujuan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena perbuatan manusia.

Selanjutnya, West (dalam Sukardi, 2004, hlm. 157) menjelaskan bahwa, dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Selain itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadan sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian berdasarkan filsafat positivisme, digunakan pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji dimana sampe tersebut diambil (Arikunto, 2010a, hal. 9).

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah karena untuk mendapatkan data yang riil yang terjadi di lapangan pada saat melakukan penelitian dan setelah mendapatkan data kemudian dianalisis. Selain itu, penulis ingin memperoleh gambaran antara tiga variabel, yaitu dua variabel bebas (X1 dan X2) dan satu variabel terikat (Y).

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami dan menafsirkan variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

(5)

43

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dimaksud dalam penelitian ini ialah mata pelajaran PAI. Adapun prestasi belajar PAI adalah nilai raport PAI dari aspek kognitif yang diraih responden.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang ada di sekolah yang diteliti. Dalam penelitian ini kegiatan ekstrakurikuler keagaman merupakan variabel bebas kedua yang akan menjadi tolak ukur akhlak mulia siswa. hal ini dilihat dengan cara menyebarkan angket kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Adapun yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah minat, waktu, ketaatan, intensitas, dan manfaat.

3. Akhlak mulia

Akhlak mulia yang dimaksud dalam penelitian ini ialah akhlak mulia siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah yang diteliti. Dalam penelitian ini akhāq mulia merupakan variabel terikat. hal ini akan dilihat dengan cara menyebarkan angket kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Adapun yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah akhlak terhadap Allah Swt., akhlak terhadap orangtua dan keluarga, akhlak terhadap guru dan peraturan sekolah, akhlak terhadap teman, dan akhlak terhadap diri sendiri.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012, hlm. 102) menjelaskan bahwa, “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Senada dengan Sugiyono, Arikunto (2010b, hlm. 203) menjelaskan instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”

(6)

44

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel pertama yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Devendent Variabel). Variabel X1 dalam penelitian ini

adalah Mata Pelajaran PAI dengan mengkaji prestasi nilai PAI yang diraih responden. Kemudian angket yang digunakan merupakan angket tertutup yang memiliki sifat langsung dan angket yang tersebut terdiri dari 81 pertanyaan. 31 pertanyaan merupakan angket tentang kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan 50 pertanyaan merupakan angket tentang akhlak. Adapun kisi-kisi instrumen kegiatan ekstrakurikuler dan akhlak adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

NO. KOMPONEN RINCIAN NO. ITEM

Kisi-kisi Angket Penelitian Akhlak

NO. KOMPONEN

AKHLAK RINCIAN PERILAKU AKHLAK

JML ITEM

(7)

45

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Akhlak terhadap Allah

Mengukur kualitas perilaku akhlak mulia siswa terhadap Allah dan Rasulullah, yakni:

a. Mentaati Allah b. Ṣalat khusyū’ c. Ṣalat malam

d. Ṣalat sunat menyertai shalat 5 waktu

e. Puasa untuk meningkatkan taqwa f. Puasa sunat

g. Beribadah secara ikhlas

8

2. Akhlak terhadap orangtua dan keluarga

Mengukur kualitas perilaku akhlak mulia siswa terhadap orang tua dan keluarga, yakni:

a. Berbakti kepada ibu-bapak b. Lebih mendahulukan bakti

kepada ibu

c. Menyampaikan amanah orangtua d. Membantu permasalahan saudara

4

3. Akhlak terhadap guru dan aturan sekolah

Mengukur kualitas perilaku akhlak mulia siswa terhadap guru dan aturan sekolah, yakni:

a. Sopan santun

b. Melaksanakan perintah guru c. Mentaati aturan yang ada di

sekolah

4. Akhlak terhadap teman

Mengukur kualitas perilaku akhlak mulia siswa terhadap teman, yakni:

a. Berbuat ihsan

b. Meminta maaf dan memaafkan c. Berterima kasih atas kebaikan

orang

5. Akhlak terhadap diri sendiri

Mengukur kualitas perilaku akhlak mulia siswa terhadap dirinya sendiri, yakni:

a. Kejujuran vs dusta, khianat, ingkar janji

b. Tawau` (rendah hati) vs sombong

c. Menahan amarah vs marah dan dendam

d. Sederhana vs boros

(8)

46

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum penulis melakukan pengolahan data berikutnya, terlebih dahulu penulis melakukan uji validitas dan uji realibilitas. Uji validitas dan realibilitas tersebut dilakukan hanya untuk alat utama pengumpul data yaitu angket.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kebenaran suatu instrumen. Arikunto (dalam Riduwan, 2013 hlm. 97) mengungkapkan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Sedangkan Sugiyono (2012, hlm. 121) menjelaskan, “hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti”. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Dengan demikian uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sebelum melaksanakan penelitian, Peneliti melaksanakan uji validitas angket terlebih dahulu karena angket yang baik adalah angket yang sudah diketahui kevalidannya dengan diujicobakan. Uji validitas hanya dilakukan pada instrumen kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, sedangkan instrumen akhlak tidak diuji validitas karena sudah digunakan.

Peneliti melakukan validitas isi dengan pendekatan panel juri. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Zainal (2012, hlm. 248) bahwa, “Pengujian validitas isi dapat menggunakan dua pendekatan yakni panel juri dan validitas muka”. Selanjutnya, Zainal (2012, hlm 249) juga mengungkapkan :

(9)

47

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas isi dilakukan dengan cara kisi-kisi instrumen yang telah terbentuk sebelum peneliti pergunakan di lapangan terlebih dulu peneliti mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing dan dosen ahli, adapun dosen yang mengevaluasi angket penelitian ini diantaranya: Drs. Udin Supriadi, M.Pd., Dr. Wawan Hermawan, M.Ag., Drs. Toto Suryana, M.Pd., dan Dr. Edi Suresman, S.Pd. M.Ag.

Berdasarkan judgment dari dosen tersebut didapatkan hasil 31 buah item intrumen yang selanjutnya oleh peneliti lakukan validitas kriteria. Instrumen hasil validitas isi ini dilampirkan.

Dalam uji validitas ini, peneliti menggunakan software SPSS versi 20 dengan alasan agar mudah untuk dikerjakan dan data tidak keliru. Peneliti melaksanakan uji validitas di sekolah yang sederajat dengan sekolah yang dijadikan objek penelitian. Adapun uji coba angket dilakukan di SMA Negeri 15 Bandung. Adapun langkah pengujiannya sebagai berikut :

a. Buka file data hasil penelitian yang akan diolah

b. Pilih menu statistic/ analyze, kemudian pilih submenu correlate, lalu bivariate

c. Box variabel diisi skor butir pertanyaan dan skor total variabel (dilakukan satu persatu konstruk)

d. Pilih coeficient correlation pearson e. Tekan OK (muncul output SPSS)

Berikut ini adalah hasil dari pengujian validitas menggunakan bantuan software SPSS versi 20 (lihat lampiran no. 12).

Dari hasil perhitungan software SPSS versi 20 tersebut, bila nilai korelasi diatas 0,05 maka item tersebut valid. Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi terendah adalah -0,548 dan yang tertinggi 0,702. Jadi, dapat dinyatakan bahwa item yang valid sebanyak 31 item (dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Corelation) dan item yang invalid hanya 4 item. Berikut interpretasi

dari setiap itemnya:

(10)

48

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interpretasi Uji Validitas

No. Item

Nilai

Korelasi Interpretasi Keterangan No. Item

Nilai

Korelasi Interpretasi Keterangan

1 0,529 Valid Digunakan 19 0,090 Valid Digunakan

Arikunto (2010a, hlm. 221) menyatakan bahwa, “reliabilitas merupakan persyaratan pokok dari instrumen pengumpulan data”. Hal ini berarti bahwa instrumen tidak akan bisa dipakai tanpa melaksanakan uji reliabilitas terlebih dahulu.

(11)

49

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam uji reliabilitas, Sunyoto (2010, hlm. 84) menjelaskan bahwa, “peneliti menggunakan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Perlu diketahui bahwa pengukuran reliabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu yakni repeated measure atau pengukuran ulang dan one shot atau pengukuran sekali saja.”

Peneliti mengukur kehandalan butir pertanyaan dengan sekali menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer program SPSS statistik 20 dengan fasilitas Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Adapun langkah analisisnya sebagai berikut:

a. Buka file data hasil penelitian yang akan diolah

b. Pilih menu statistic/analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability analysis

c. Masukkan skor pertanyaan tiap konstruk kedalam box items d. Kemudian pilih alpha

e. Klik statistic, muncul windows reliability analysis statistic

f. Bagian descriptive for item, scale, scale if item deleted dan correlation g. Kemudian klik continue

h. Klik OK (selesai)

Dalam uji realibilitas ini terdapat kriteria tinggi rendahnya koefisien realibilitas instrument. Adapun klasifikasi koefisien korelasi menurut Azwar (2012, hlm. 149) :

Tabel 3.5

Koefisien Reliabilitas Instrumen Menurut Gulidford

Nilai Klasifikasi

(12)

50

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,91 – 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi Sumber : Azwar (2012, hlm. 149) Berikut ini adalah hasil dari pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 20 :

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Menggunakan software SPSS versi 20

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of Items

,867 ,882 35

Dari uji reliabilitas ini dihasilkan, bahwa instrumen yang diujikan memiliki nilai reliabilitas 0,867 (lihat pada kolom Cronbach’s Alpha). Data ini menunjukkan bahwa instrumen memiliki reliabilitas tinggi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai suatu objek penelitian. Tujuan dari teknik pengumpulan data adalah untuk memperoleh ukuran tentang pengaruh PAI dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap peningkatan akhlak mulia siswa. Dalam pelaksanaaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara:

(13)

51

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2012, hlm. 142) menjelaskan bahwa, “angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Pada tahap pelaksanaanya peneliti menyebarkan angket berisi daftar pertanyaan dan pernyataan yang harus diisi siswa untuk mendapatkan skor akhlak siswa. Angket ini disampaikan pada siswa-siswi SMA Negeri 1 Lembang.

Bentuk angket yang diberikan kepada seluruh siswa yang tergabung dalam keanggotaan dan kepengurusan Ikrisma (Ikatan Remaja Islam Mesjid Al-Amanah) SMA Negeri 1 Lembang adalah angket tertutup dengan menggunakan kategori Likert skala penilaian tiga, yaitu pada setiap pertanyaan telah disediakan alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap responden.

Penggunaan angket tertutup dengan menggunakan kategori Likert skala penilaian tiga dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa alasan diantaranya yaitu: a) sesuai dengan permasalahan yang diteliti yaitu bersifat kuantitatif; b) responden lebih leluasa dalam memberikan jawaban; c) waktu yang diperlukan relatif singkat dalam penghimpunan data; d) pengumpulan data akan lebih efisien ditinjau dari segi biaya, tenaga, dan memudahkan dalam pengolahan data.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, yaitu dengan memberikan nilai pembobotan untuk setiap jenis pertanyaan yang berskala ordinal. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 93) “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Skor 3-2-1 digunakan untuk pertanyaan yang bersifat mendukung dan skor 1-2-3 untuk pertanyaan yang bersifat tidak mendukung”.

Berikut adalah tabel pemberian skor terdapat dua bagian sesuai dengan bentuk item apakah positif atau negatif.

Tabel 3.7

Pemberian Skor pada Instrumen Bentuk

Item

Pemberian Skor

(14)

52

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

+ (Positif)

3 2 1

- (Negatif)

1 2 3

Untuk pengkategorian interpretasinya, peneliti menggunakan tiga kategori diagnosis untuk tingkat atau jenjangnya, adapun rumus tiga kategori ini adalah sebagai berikut :

X < (µ - 1,0 �) = Rendah (µ - 1,0 �) X < (µ + 1,0 �) = Sedang (µ + 1,0 �) X = Tinggi

Sumber: Azwar (2012, hal. 149) 2. Dokumentasi

Arikunto (2010b, hlm. 274) menjelaskan bahwa,

metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Berbeda dengan metode lain, metode dokumentasi ini tidak begitu sulit karena sumber data yang diperoleh mash tetap dan tidak berubah.

Dalam mengumpulkan data, selain menggunakan angket dan wawancara, peneliti juga menggunakan metode dokumentasi. Peneliti meminta data nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seluruh siswa kepada guru yang bersangkutan. Kemudian setelah terkumpul data, peneliti mencari nilai siswa yang aktif di ekstrakurikuler keagamaan untuk dijadikan nilai variabel penelitian yakni variabel X1.

(15)

53

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis Data

Peneliti disini menggunakan analisis regresi ganda. Oleh karena itu persyaratan analisis regresi berganda menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik model regresi berganda meliputi uji multikolieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Multikolieritas

Sunyoto (2010, hlm. 97) mengungkapkan,

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/ independent variable (x1, x2, x3, x4,....xn ), dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r).

Sunyoto (2010, hlm. 97) menambahkan bahwa, “dikatakan multikolieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas ( x1 dan x2, x2 dan x3, x3 dan x4, dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain 0,50 eqn 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas dapat digunakan cara lain yaitu dengan”:

1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (α)

2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.

Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :

 Besar nilai tolerance : α = 1 / VIF

 Besar nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 1 / α

(16)

54

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung > α dan VIF hitung < VIF

Sunyoto (2010, hlm. 98) menjelaskan mengenai cara mengatasi multikolinieritas:

1) Menghilangkan salah satu atau lebih variabel bebas yang mempunyai koefisien korelasi tinggi atau menyebabkan multikolinieritas.

2) Jika tidak dihilangkan (nomor 1) hanya digunakan untuk membantu memprediksi dan tidak untuk diinterpretasikan.

3) Mengurangi hubungan linier antar variabel bebas dengan menggunakan logaritma natural (ln).

4) Menggunakan metode lain misalnya metode regresi Bayesian, dan metode regresi ridge.

Adapun yang peneliti gunakan untuk melakukan uji multikolieritas adalah dengan menggunakan Statistik SPSS versi 20. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

1) Buka file data (atau sebelumnya buat dulu data mengenai satu variabel terikat dan dua atau lebih variabel bebas)

2) Klik menu statistic/ analyze

3) Pilih submenu regression, klik linier

4) Box dependent isikan : variabel terikatnya (Y= akhlak)

5) Box independent isikan : variabel bebasnya (X1 = PAI, X2 = Ekskul) 6) Klik method, pilih enter

7) Klik tombol statistic, akan muncul regression statistic:  Non aktifkan : estimates dan model fit

 Aktifkan : covariance matrix dan collinieritas diagnotics 8) Klik continue

(17)

55

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Sunyoto (2010, hlm. 100) Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.

Sunyoto (2010, hlm. 100) kemudian menjelaskan persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi Heteroskedastisitas. Misalkan :

1) Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas A yaitu 70, 69, 71, 73, 70 cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya kecil, kejadian ini disebut homoskedastisitas

2) Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40 cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi, karena selisihnya besar, kejadian ini disebut heteroskedastisitas

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X= Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y= Y prediksi – Y riil). Ketentuannya adalah:

1) Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. 2) Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola

yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang. Adapun langkah pengujiannya peneliti menggunakan Statistik SPSS versi 20 sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Sunyoto (2010, hlm. 101) sebagai berikut :

1) Buka file data yang berisi variabel bebas dan variabel terikat 2) Klik menu statistic/ analyze

(18)

56

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Box independent isikan : variabel bebasnya (X1 = PAI, X2 = Ekskul) 6) Klik plots, muncul linier regression plots dan isikan :

7) Variabel SRESID disumbu Y 8) Variabel ZPRED disumbu X 9) Klik continue

10) Klik OK (muncul output SPSS) c. Uji Normalitas

Sunyoto (2010, hlm. 103) mengungkapkan,

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi bisa dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dalam diktat ini ada dua cara yang dibahas yaitu cara statistik dan semi manual.

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva (skewness= α3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis= α4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.

Rumusan nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) : Z skewness = Skewness / 6 / N atau Zα3 = α3 / 6 / N Rumusan nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) : Z kurtosis =kurtosis / 24 / N atau Zα3 = α4 / 24 / N Dimana N = banyak data

Ketentuan analisis :

(19)

57

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Misalnya diketahui Z5% = 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96

3) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Zα4) > Z tabel. 4) Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96

Adapun langkah pengujian asumsi klasik normalitas Sunyoto (2010, hlm. 104)

dapat dilakukan semi manual, maksudnya kita dalam mencari nilai skewness (α3) dan nilai kurtoris (α4) dari data variabel bebas (X) maupun data variabel terikat (Y) menghitung dengan rumus yang ada dalam buku statistik deskriptif, baru setelah ketemu nilainya, kemudian dicari Zα3 dan Zα4 rumus di atas. Atau dapat pula melalui perhitungan komputer program SPSS untuk mencari nilai skewness (α3) dan nilai kurtosis (α4)

Kemudian Sunyoto (2010, hlm. 104) menjelaskan langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Buka file data yang berisi variabel bebas dan variabel terikat 2) Klik menu statistic/ analyze, pilih deskriptive statistic 3) Klik frequencies

4) Kemudian masukkan data variabel (bebas atau terikat, hanya satu variabel dulu diolah)

5) Klik tombol statistic, tandai √ pada skewness dan kurtosis 6) Tekan continue, kemudian OK

7) Muncul output SPSS d. Uji Autokorelasi

Sunyoto (2010, hlm. 110) menjelaskan bahwa,

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah dan autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya).

(20)

58

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Terjadi autokorelasi positif, jika DW dibawah -2 (DW < -2)

 Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada di antara -2 dan 2 atau -2 ≤ DW ≤ 2

 Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2

Sunyoto (2010, hlm. 104) kemudian menjelaskan mengenai langkah pengujian Durbin-Watson menggunakan statistik SPSS versi 20 sebagai berikut:

1) Buka file data

2) Klik menu statistic/ analyze, pilih regression, pilih linier 3) Box dependent isikan : variabel terikatnya (Y= akhlak)

4) Box independent isikan : variabel bebasnya (X1 = PAI, X2 = Ekskul) 5) Case labels isikan : periode waktunya

6) Klik tombol statistic 7) Aktifkan durbin-watson 8) Tekan continue

9) Klik OK (muncul output SPSS) 2. Analisis Data

Untuk keperluan analisis data, peneliti menggunakan regresi sederhana dan regresi ganda. Peneliti menggunakan kedua analisis ini adalah untuk menjawab rumusan masalah nomor empat. Sunyoto (2010, hlm. 29) mengungkapkan bahwa “analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat”. Selanjutnya Riduwan dan Sunarto (2010, hlm. 96) menyebutkan :

(21)

59

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian Riduwan dan Sunarto (2010, hlm. 96) menjelaskan bahwa: kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Sunyoto (2010, hlm. 29) menjelaskan bahwa,

Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) terhadap satu variabel terikat (Y) dinamakan analisis regresi linier sederhana yang dirumuskan : Y = a + bX. Nilai konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk variabel X. Dan apabila pengukuran melibatkan dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat dinamakan analisis regresi berganda.

Riduan (2013, hlm. 155) mengungkapkan bahwa “analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih”. Kemudian Riduan (2013, hlm. 155) menjelaskan bahwa,

Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3),... (Xn) dengan satu variabel

terikat.

Analisis regresi sederhana digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor empat secara parsial. Sedangkan analisis regresi ganda digunakan untuk menjawab rumusan masalah masih nomor empat secara ganda.

Asumsi dan arti persamaan regresi sederhana berlaku pada regresi ganda, tetapi bedanya terletak pada rumusnya, sedangkan analisis regresi ganda dapat dihitung dengan cara komputer dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20 dan ada juga dengan menggunakan kalkulator atau

(22)

60

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

(23)

61

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

a = nilai konstanta dan b1, b2= nilai koefisien regresi variabel �1, �2

Sebenarnya secara statistik penggunaan nilai konstanta dilakukan jika satuan-satuan variabel X dan variabel Y tidak sama. Sebaliknya jika variabel X dan variabel Y baik linier sederhana maupun linier berganda mempunyai satuan yang sama, maka nilai konstanta dihilangkan atau diabaikan dengan asumsi setiap perubahan variabel Y akan proporsional dengan perubahan nilai variabel bebas (X) (Sunyoto, 2010, hlm. 29).

Dalam menganalisis, peneliti menghitung nilai yang didapatkan oleh setiap responden diperoleh dengan menggunakan rumus sebagaimana yang dirumuskan oleh Arikunto (2009, hlm. 236) sebagai berikut :

Jumlah Benar

Jumah item keseluruhan 100%

Riduwan (2013, hlm. 155) menjelaskan mengenai langkah-langkah menjawab regresi ganda sebagai berikut :

a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat b. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik

c. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik d. Hitung nilai-nilai persamaan b1, b2, dan a dengan rumus: Rumus nilai persamaan untuk 2 variabel bebas cara pertama :

Y = a1+ b1 X1+b2 X2

X1Y = a X1+ b1 X12+ b2 X1X2

(24)

62

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus nilai persamaan untuk dua variabel bebas cara kedua : Tabel 3.8

Persamaan regresi ganda

Resp. X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1Y X2Y X1X2

1 2 3 .. N

Statistik X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1Y X2Y X1X2

Kemudian memasukkan hasil dari jumlah kuadrat ke persamaan b1, b2, dan a :

b1= X2 2 . X

1Y − X1X2 .( X2Y)

X1 2 . X2 2 −( X1X2)2

b2=

X1 2 . X2Y − X1X2 .( X1Y)

X1 2 . X2 2 −( X1X2)2

a = Y−b1. ( X1)

−b2. ( X2)

e. Mencari korelasi ganda dengan rumus:

(� 1 2 ) = b1. X1Y+b2. X2Y

Y2

f. Mencari nilai kontribusi korelasi ganda dengan rumus:

KP= (� 1 1 )2 . 100%

g. Menguji signifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan

rumus:

�ℎ� 〰� =

�2( − −1)

(25)

63

Firman Setiawan, 2014

PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana:

n= jumlah responden m=jumlah variabel bebas Kaidah pengujian signifikansi :

Jika Fhitung Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

Fhitung Ftabel, maka terima Ho artinya signifikan

Dengan taraf signifikan: α = 0,05

Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:

Ftabel = F 1− α dk pembilang = m , dk penyebut = n−m−1

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.5
Tabel 3.6
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis pada kelompok responden dengan derajat II menurut kellgren lawrence tidak didapatkan hubungan signifikan antara latihan fisik dengan alat

Hasil Penelitian dapat mengetahui sebaran kelerengan terlandai dan tercuram, topogafi terendah dan tertinggi, pola pemanfaatan lahan yang tergunakan, dan titik sumber air,

Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan resolusi tinggi

Frame adalah sebuah kolom yang berada pada timeline yang berfungsi untuk membuat suatu pergerakan objek dari satu titik ke titik yang lain.. Open Mini Curve

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN D AN PEMBERIAN FEED BACK TERHAD AP PENINGKATAN SELF ESTEEM PAD A SISWA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diiginkan banyak cara yang dapat dilakukan salah contohnya adalah dengan meng-enkripsi data tersebut sehingga data

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh laba setelah pajak, arus kas dari aktivitas operasi, dan arus kas dari aktivitas investasi terhadap harga saham

Untuk menguji apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara. parsial terhadap