• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan dan kemajuan organisasi dalam suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari besarnya profit yang diperoleh oleh perusahaan tersebut, tetapi ada banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan mengalami kemajuan dan keberhasilan, salah satu diantaranya adalah kualitas sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai suatu tujuan yang telah ditetapkan, tujuan tersebut akan tercapai jika terdapat faktor-faktor penunjang kelangsungan perusahaan, antara lain; modal, sumber daya alam, sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam hal ini adalah tenaga kerja atau karyawan yang berperan langsung dalam perusahaan. Karyawan yang terampil dan bersemangat tinggi yang dapat menciptakan cara kerja yang efektif dan efisien sehingga tercipta produktivitas kerja karyawan yang meningkat.

Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata

maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1979 dalam Sedarmayanti, 2011:196). Sedangkan Mali (1978:6-7) dalam Sedarmayanti (2011:198),

Produktivitas diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu. Sehingga produktivitas kerja karyawan dapat diartikan sebagai

(2)

perbandingan antara hasil produksi dengan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk tersebut yang menyangkut kuantitas dan kualitas produk.

Meningkatkan produktivitas kerja berarti bekerja lebih giat dan cepat, meningkatkan mutu barang, kerja dan kehidupan. Untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, upah yang wajar dan untuk meningkatkan kondisi kerja, perlu mempertimbangkan produktivitas sebagai faktor penyumbang terbesar. Karena manusia adalah sumber daya yang penting dan merupakan tujuan dari pembangunan, maka kita harus meningkatkan produktivitas bukan atas beban biaya mereka tetapi atas beban biaya dari waktu yang terbuang, pengurangan pegawai, birokrasi yang tidak perlu dan sebagainya.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor internal, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh manajemen sumber daya manusia yang diarahkan secara efektif dan efisien. Tenaga pemimpin yang mampu mengatur, mengarahkan, dan mendayagunakan sumber daya

manusia sangat diperlukan. Melalui gaya kepemimpinannya, seorang pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja dengan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan karyawannya. Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi, maka karyawan akan bekerja semaksimal mungkin menuju peningkatan

produktivitas kerja.

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan, sehingga seorang pemimpin sangat penting dalam pengelolaan suatu perusahaan. Kepemimpinan yang baik diharapkan bisa meningkatkan

(3)

yang diharapkan (baik oleh karyawannya maupun bagi perusahaan yang bersangkutan).

Sejalan dengan peningkatan produktivitas karyawan melalui penggunaan sumber daya manusia yang ada, maka seorang pemimpin dapat memperhatikan hal-hal berikut :

1. Mengetahui kebutuhan karyawan untuk masa depan dan kaitannya dengan pengembangan perusahaan, termasuk kualifikasi pendidikan atau profesi yang dimiliki karyawan untuk masa-masa yang akan datang,

2. Merencanakan keseimbangan masa depan karyawan dengan pengaruh masuknya teknologi terhadap jumlah karyawan yang ada dan kebutuhan karyawan dalam generasi berikutnya. Pemilihan yang tepat terhadap rangsangan yang akan diberikan kepada karyawan agar produktivitas kerja karyawan dapat tercapai,

3. Mengadakan kompetisi yang sehat bagi karyawan melalui seleksi bagi karyawan yang akan direkrut,

4. Meningkatkan kualitas karyawan melalui pendidikan dan pelatihan atau mengadakan studi banding kepada perusahaan lain.

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting, karena tanpa didukung sumber daya manusia yang baik perusahaan akan menghadapi masalah khususnya dalam pengelolaan sumber daya manusia. Untuk meminimalisasi masalah tersebut perusahaan melihat karyawan bukan lagi sebagai beban (biaya) bagi perusahaan melainkan sebagai aset (partner) dalam

(4)

bekerja, sehingga terciptanya hubungan yang baik antara atasan dan bawahan dalam lingkungan perusahaan.

Faktor lain yang diduga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah lingkungan kerja karyawan itu sendiri. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan para pekerja itu sendiri yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya serta yang telah menjadi tanggung jawabnya. Lingkungan kerja yang kondusif membuat karyawan mampu menciptakan suasana pekerjaan yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil kerja karyawan.

Lingkungan kerja yang kondusif dipengaruhi banyak faktor seperti watak dan pribadi seseorang yang terbuka dan bersahaja, minat dan sikap menerima atas pekerjaan yang telah dipilihnya. Lingkungan kerja akan kondusif saat karyawan tidak terganggu oleh pekerjaan lain dan karyawan selalu berusaha untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka setiap harinya. Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif merupakan fasilitas yang seharusnya dapat diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai sarana pendukung dalam melakukan aktivitas kerja. Karyawan akan merasa nyaman dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya apabila lingkungan kerja yang ada sangat mendukung pekerjaan yang sedang dilakukan.

Menurut Agus Ahyari (1999:129) yang dikutip oleh Lian R Gultom (2007:2) menyebutkan bahwa untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, perusahaan harus menyediakan hal-hal sebagai berikut :

(5)

1. Adanya pelayanan karyawan oleh perusahaan seperti : pelayanan makanan, kesehatan, kamar mandi,

2. Kondisi kerja seperti : Penerangan, suhu udara, suara bisisng, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja dalam perusahaan, 3. Hubungan antara karyawan dengan pimpinan, maksudnya karyawan sebagai

individu memerlukan adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan serta hubungan yang baik antar karyawan.

Jika perusahaan mampu menyediakan fasilitas-fasilitas pekerjaan dengan baik, maka karyawan akan melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Adanya semangat dan kegairahan dalam bekerja inilah yang menjadi salah satu unsur dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Suatu perusahaan juga memerlukan seorang karyawan yang memiliki

keterampilan kerja yang tinggi. Keterampilan kerja dalam dunia usaha juga tidak kalah pentingnya, terutama bagi pengusaha, baik itu pengusaha besar maupun pengusaha kecil. Hal ini dikarenakan dengan adanya seorang yang memiliki keterampilan yang tinggi, maka orang tersebut akan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas kerja dalam suatu perusahaan.

Menurut Upriyatna mengatakan bahwa :

Keterampilan kerja akan terbentuk apabila didukung oleh adanya pembinaan dan ketersediaan fasilitas kerja yang memadai, baik dalam perusahaan besar maupun perusahaan kecil, termasuk juga dalam industri rumah tangga, dimana di

dalamnya terdapat sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu : 1. Pengalaman kerja

2. Penguasaan prosedur atau teknik kerja 3. Latar belakang pendidikan

4. Keuletan dalam berusaha 5. Disiplin dalam berusaha

6. Adanya pembinaan dan pelatihan

7. Tersedianya fasilitas atau alat produksi yang cukup.

(6)

Keterampilan kerja yang tinggi sangat diperlukan oleh seorang karyawan, misalnya dalam bidang produksi, dengan adanya keterampilan kerja yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan maka tingkat produksi yang ditargetkan perusahaan akan tercapai sehingga produktivitas kerja karyawan juga meningkat.

Dalam meningkatkan produktivitas kerja, berbagai cara harus ditempuh oleh perusahaan agar karyawan bersedia melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar sehingga mereka memiliki dedikasi yang tinggi bagi perusahaan, salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah menciptakan gaya kepemimpinan yang baik. Peningkatan motivasi kerja dan kegairahan kerja yang mengarah kepada peningkatan produktivitas kerja ditentukan juga oleh kepemimpinan seseorang, maka seorang pemimpin perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi dan kondisi perusahaan yang sedang dipimpinnya.

Tugas pemimpin salah satunya adalah melakukan motivasi. Motivasi tersebut dapat terbentuk dengan memberikan kebutuhan ekonomis dan non ekonomis. Kebutuhan ekonomis yang dapat menimbulkan motivasi, misalnya; upah beserta tunjangan, fasilitas kerja, insentif dan lain-lainnya. Sedangkan kebutuhan non ekonomis dapat berupa lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan dari pimpinan, hubungan baik antara pimpinan dan bawahan.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di pabrik roti Agogo kota Metro, dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang dilaksanakan pada pabrik roti Agogo masih tergolong gaya kepemimpinan otoriter. Hal ini ditandai dengan terbatasnya peran bawahan atau karyawan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Dalam hal pengambilan keputusan seorang pemimpin yang otoriter

(7)

akan bertindak sendiri dan memberitahukan kepada bawahannya bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu dan bawahannya itu hanya berperan sebagai pelaksana karena mereka tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan karena merasa bahwa mereka kurang dihargai, sehingga karyawan akan bekerja sesuai dengan keinginannya yang pada akhirya akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja karyawan itu sendiri.

Pabrik roti Agogo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan jadi, dan berlokasi di Jl. Imam Bonjol No. 30, 22 Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro. Dalam produksinya, pabrik roti Agogo membuat berbagai macam variasi baik dari bentuk maupun isinya, diantaranya roti yang berbentuk bulat maupun lonjong dan dengan isian nanas, kelapa, cokelat dan sebagainya.

Secara umum, karyawan bagian produksi yang bekerja pada pabrik roti Agogo dibagi ke dalam 2 golongan, yaitu :

 Karyawan tetap yang berjumlah 62 orang

 Karyawan borongan yang jumlahnya tidak tetap.

Dalam penelitian ini, penulis memilih karyawan tetap sebagai objek penelitian karena karyawan tetap memiliki jumlah yang tetap sehingga dapat dengan mudah untuk diteliti, berbeda dengan karyawan borongan yang jumlahnya tidak tetap dan tidak selalu ada. Karyawan tetap bekerja dari hari senin sampai sabtu pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, dengan diberikan waktu istirahat 1

(8)

jam pada pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, kecuali pada hari jum’at istirahat diberikan dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Dalam upaya peningkatan produktivitas kerja karyawannya, Pabrik roti Agogo memberikan beberapa fasilitas untuk memenuhi kebutuhan karyawan, berupa :

1. Pelayanan Karyawan  Makanan

Dalam memenuhi kebutuhan makan karyawannya, Pabrik roti Agogo menggunakan layanan catering yang diantar ke perusahaan, Perusahaan memenuhi kebutuhan makan karyawnnya pada saat makan siang. Apabila karyawan merasa bosan dengan makanan yang telah disediakan, karyawan diizinkan mambeli makanan di warung makan dekat perusahaan atau warung makan lain asalkan tidak memotong jam kerja. Selain itu, perusahaan juga memberikan minuman berupa kopi untuk mengurangi rasa lelah dalam bekerja. Dalam satu harinya, perusahaan hanya memberikan satu kali kebutuhan makan pada tiap karyawan.

 Kamar mandi

Fasilitas kamar mandi yang disediakan perusahaan dapat dikatakan cukup, karena perusahaan menyediakan fasilitas kamar mandi di masing-masing bagian dan cukup terjaga kebersihannya.

 Kesehatan

Perusahaan menyediakan obat-obatan P3K seperti plester, betadine, obat pereda rasa sakit , dan obat-obat lainnya, yang digunakan bagi karyawannya

(9)

yang mengalami kecelakaan ringan dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan yang fatal pada saat bekerja, perusahaan langsung memberikan rujukan pada rumah sakit umum Ahmad Yani Kota Metro. Di mana rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan. Fasilitas kesehatan ini diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawannya.

2. Ruang Kerja

Ruang kerja merupakan tempat di mana karyawan melakukan semua aktifitas pekerjaannya. Fasilitas yang disediakan dalam ruang kerja diantaranya :

 Penerangan

Pabrik roti Agogo menggunakan lampu sebagai sarana penerangan. Lampu yang digunakan dalam ruangan kerja adalah sebanyak 4 buah atau lebih, hal ini disesuaikan dengan besar kecilnya intensitas cahaya yang dapat memasuki ruangan melalui celah-celah yang sengaja dibuat di atap ruangan yang berfungsi sebagai pendukung masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan.

 Pewarnaan ruangan kerja

Pabrik roti Agogo menggunakan warna putih dalam pewarnaan ruang kerjanya. Pergantian warna ruangan kerja jarang sekali dilakukan karena mengingat besarnya ruangan kerja tersebut dan juga terdapatnya alat-alat produksi yang sulit untuk dipindahkan. Hal ini dapat mengakibatkan kejenuhan bagi

karyawan, karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan seseorang.

(10)

 Alat produksi

Pabrik roti Agogo menyediakan alat-alat produksi yang digunakan dalam proses memproduksi roti diantaranya :

a. Mesin adon atau mixer, digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan dasar pembuatan roti hingga menjadi adonan yang kemudian adonan ini disiapkan untuk proses selanjutnya, yang berjumlah 2 mesin (mixer).

b. Cetakan, digunakan untuk mencetak adonan-adonan yang telah disiapkan untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.

c. Oven, digunakan untuk memanggang adonan yang sudah dicetak. Oven memiliki ukuran yang berbeda sesuai dengan besar kecilnya roti yang dipanggang. Untuk roti yang berukuran besar dioven dalam oven yang berukuran 4x6 m.

d. Mesin packing, digunakan untuk mengepak roti-roti yang sudah siap untuk dikonsumsi, berjumlah 2 mesin.

3. Hubungan Karyawan

Hubungan yang harmonis antara karyawan dengan pimpinan merupakan salah satu faktor motivasi karyawan bekerja dengan baik. Salah satu cara untuk menjalin hubungan tersebut adalah pimpinan Pabrik Roti Agogo mengadakan rapat koordinasi dengan semua bagian. Namun rapat tersebut hanya dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

Hubungan yang harmonis dalam perusahaan juga harus tercipta antara karyawan dengan karyawan sebagai pelaku organisasi. Dengan hubungan yang baik akan menciptakan semangat dan kegairahan dalam bekerja. Apabila dalam suatu

(11)

perusahaan sering terjadi konflik, maka karyawan akan malas bekerja sehingga menyebabkan turunnya produktivitas. Untuk meminimisasi masalah tersebut Pabrik roti Agogo membuat program-program diantaranya :

 Rekreasi, dilakukan 1 kali dalam satu tahunnya

 Silaturahmi bersama-sama pada saat hari raya idul fitri, idul adha maupun hari-hari besar yang lain.

Namun sekarang ini, program-program tersebut tidak berjalan dengan rutin yang dikarenakan kurangnya komunikasi atau pembahasan akan hal tersebut.

Lingkungan kerja yang tidak nyaman akan sangat berpengaruh pada diri karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Kurangnya semangat dalam bekerja dan adanya kebosanan dalam bekerja karena lingkungan kerja akan mempengaruhi tingkat kejenuhan karyawan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan.

Selain itu, berdasarkan hasil pra-riset yang dilakukan pada Pabrik Roti Agogo di Jl. Imam Bonjol No. 30, 22 Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, dapat diketahui pula tingkat keterampilan kerja karyawan pada pabrik roti Agogo sebagai berikut.

Tabel 1. Keadaan Keterampilan kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro tahun 2011

No Indikator Keterampilan Kerja Kriteria Jumlah Karyawan Persentase (%) 1 2 3 1-4 1-3 1-2 Tinggi Sedang Rendah 20 14 28 32 23 45 Jumlah 62 100

(12)

Keterangan :

Berdasarkan asumsi dari perusahaan menyatakan ada beberapa indikator keterampilan kerja, yaitu:

1. Keterampilan kerja tinggi, yaitu kecakapan karyawan dalam melakukan pekerjaan antara lain:

a. Cepat dalam bekerja b. Menguasai teknik kerja

c. Mampu mewujudkan kualitas kerja d. Mampu mencapai target hasil kerja

2. Keterampilan kerja sedang, yaitu kecakapan kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan antara lain:

a. Cepat dalam bekerja b. Menguasai teknik kerja

c. Mampu mewujudkan kualitas kerja

3. Keterampilan kerja rendah, yaitu keterampilan kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan antara lain:

a. Cepat dalam bekerja b. Menguasai teknik kerja

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa karyawan yang memiliki

keterampilan kerja tinggi sejumlah 20 karyawan (32%), keterampilan kerja sedang sejumlah 14 karyawan (23%) dan keterampilan kerja rendah sejumlah 28

karyawan (45%). Sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan kerja karyawan masih rendah.

(13)

Tinggi atau rendahnya produktivitas kerja karyawan antara lain dapat dilihat pada pencapaian target produksi. Untuk melihat keberhasilan pemanfaatan karyawan dapat dilihat dari produktivitasnya. Menurut Assauri (1998:30) dalam Lian Rochani Gultom (2007:13) Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan daya yang digunakan.

Produktivitas tenaga kerja =

Berikut ini adalah tabel produktivitas kerja karyawan pada bulan Januari sampai bulan Desember 2011 pada pabrik roti Agogo kota Metro.

Tabel 2. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Pabrik Roti Agogo Kota Metro Tahun 2011 Bulan Target (bungkus) Realisasi (bungkus) Jumlah Karyawan (orang) Pencapaian (%) Produktivitas (bngkus/orng) Januari 1.000.000 968.000 62 97 15.613 Februari 1.000.000 800.000 62 80 12.903 Maret 1.200.000 1.200.000 62 100 19.355 April 1.200.000 1.152.000 62 96 18.581 Mei 1.200.000 1.104.000 62 92 17.806 Juni 1.200.000 850.000 62 71 13.710 Juli 1.200.000 960.000 62 80 15.484 Agustus 1.000.000 800.000 62 80 12.903 September 1.000.000 840.000 62 84 13.548 Oktober 1.200.000 1.248.000 62 104 20.129 November 1.200.000 924.000 62 77 14.903 Desember 1.000.000 780.000 62 78 12.581 Rata-rata 87% 15.626

(14)

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa target dan realisasi produksi roti dapat mengalami perubahan setiap bulannya. Hal ini terlihat bahwa pada bulan Februari, Maret dan Oktober tercapainya realisasi produksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sedangkan di bulan-bulan yang lain belum tercapinya realisasi produksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian target dan realisasi terendah terjadi pada bulan Juni sebesar 71%, sedangkan pencapaian target dan realisasi produksi roti tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 104%, dengan rata-rata pencapaian target dan realisasi sebesar 87% dan produktivitas kerja karyawannya sebesar 15.626 bungkus/orang. Sedangkan standar produktivitas pabrik roti Agogo kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Standar Produktivitas Karyawan Pabrik Roti Agogo Kota Metro tahun 2011 Bulan Target (bungkus) Jumlah Karyawan (orang) Produktivitas (bungkus/orang) Januari 1.000.000 62 16.129 Februari 1.000.000 62 16.129 Maret 1.200.000 62 19.355 April 1.200.000 62 19.355 Mei 1.200.000 62 19.355 Juni 1.200.000 62 19.355 Juli 1.200.000 62 19.355 Agustus 1.000.000 62 16.129 September 1.000.000 62 16.129 Oktober 1.200.000 62 19.355 November 1.200.000 62 19.355 Desember 1.000.000 62 16.129 Rata-rata 18.011

(15)

Berdasarkan uraian pada tabel 2 diketahui bahwa rata-rata produktivitas yang dicapai adalah sebesar 15.626 bungkus/orang. Sedangkan pada tabel 3 diketahui standar produktivitas perusahaan adalah sebesar 18.011 bungkus/orang, hal ini berarti produktivitas karyawan masih di bawah standar produktivitas yang diharapkan oleh perusahaan.

Rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan tersebut menimbulkan anggapan bahwa faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan belum dijalankan dengan baik. Misalnya gaya kepemimpinan yang kurang dapat memperhatikan kesejahteraan karyawannya, lingkungan kerja yang kurang nyaman maupun tingkat keterampilan yang dimiliki karyawan pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik merumuskan judul penelitian sebagai berikut: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan

Keterampilan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pabrik Roti “AGOGO” Kota Metro Tahun 2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Tingkat produktivitas kerja karyawan masih tergolong rendah. Hal ini tampak

dari tidak tercapainya target produksi yang sudah direncanakan. 2. Rendahnya keterampilan kerja yang dimiliki karyawan, karena banyak

karyawan bekerja tidak sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. 3. Kurangnya komunikasi yang terjalin antara pimpinan dengan karyawan. Hal

(16)

4. Gaya kepemimpinan yang masih tergolong otoriter. Hal ini tampak dari tidak adanya partisipasi karyawan dalam setiap pengambilan keputusan.

5. Lingkungan kerja yang kurang menarik, hal ini tampak dari pewarnaan ruangan kerja yang jarang sekali dilakukan.

6. Pelatihan-pelatihan untuk karyawan dalam hal pekerjaan jarang sekali dilakukan.

7. Sistem kerja yang belum tersusun dengan baik, hal ini terlihat dari perbedaan teknik kerja yang dilakukan masing-masing karyawan.

8. Kurangnya minat karyawan untuk meningkatkan hasil produksinya, hal ini terlihat dari tidak adanya peningkatan yang signifikan hasil produksi setiap bulannya.

9. Pengalaman kerja yang dimiliki karyawan banyak yang tidak sesuai dengan pekerjaannya.

10. Kurangnya penguasaan teknologi yang dapat digunakan dalam pembuatan roti.

11. Tidak adanya penghargaan yang diberikan atasan untuk karyawan yang berprestasi, sehingga motivasi kerja karyawan berkurang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah pada penelitian ini dibatasi pada kajian tentang Gaya Kepemimpinan (X1), Lingkungan

Kerja (X2), Keterampilan kerja (X3), dan Produktivitas kerja karyawan (Y) dalam

(17)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah jika gaya kepemimpinan meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat?

2. Apakah jika lingkungan kerja meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat?

3. Apakah jika keterampilan kerja meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat? 4. Apakah jika gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan keterampilan kerja

meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Jika gaya kepemimpinan meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat.

2. Jika lingkungan kerja meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat.

3. Jika keterampilan kerja meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat.

4. Jika gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan keterampilan kerja

meningkat, maka produktivitas kerja karyawan pada pabrik roti Agogo kota Metro Tahun 2011 meningkat.

(18)

5. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis

a. Untuk melengkapi dan memperkaya khasanah keilmuan serta teori yang sudah diperoleh melalui penelitian sebelumnya.

b. Menyajikan suatu wawasan khusus tentang penelitian yang menekankan pada pengembangan gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, keterampilan kerja dan produktivitas kerja.

2. Secara praktis a. Bagi Pimpinan

Memberikan masukan dalam usaha dan informasi kepada pimpinan perusahaan tentang pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan keterampilan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan sehingga dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan produktivitas karyawan.

b. Bagi Karyawan

Sebagai bahan pijakan untuk meningkatkan produktivitas kerja melalui gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan keterampilan kerja yang baik.

6. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dibedakan menjadi beberapa bagian : 1. Obyek Penelitian

Ruang lingkup obyek dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, keterampilan kerja dan produktivitas kerja karyawan.

(19)

2. Subjek penelitian

Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap bagian produksi di pabrik roti “Agogo” Kota Metro.

3. Tempat penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan pada pabrik roti “Agogo” di 22 Hadimulyo Barat Kecamatan Metro Pusat Kota Metro.

4. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada tahun 2011. 5. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup Ilmu dalam penelitian ini adalah : Pengantar Ilmu Manajemen, Manajemen Personalia.

Gambar

Tabel 1. Keadaan Keterampilan kerja karyawan pada pabrik roti Agogo  kota Metro tahun 2011
Tabel 2. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Pabrik Roti Agogo Kota  Metro Tahun 2011  Bulan  Target  (bungkus)  Realisasi  (bungkus)  Jumlah  Karyawan  (orang)  Pencapaian (%)  Produktivitas  (bngkus/orng)  Januari  1.000.000  968.000  62  97  15.613  Fe
Tabel 3. Standar Produktivitas Karyawan Pabrik Roti Agogo Kota Metro  tahun 2011  Bulan  Target  (bungkus)  Jumlah  Karyawan  (orang)  Produktivitas  (bungkus/orang)  Januari  1.000.000  62  16.129  Februari  1.000.000  62  16.129  Maret  1.200.000  62  19

Referensi

Dokumen terkait

Pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, yang merupakan alasan pemilihan penelitian mengenai pengaruh peran guru terhadap motivasi belajar siswa dalam membaca

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, latihan skipping dan side hop memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan latihan konvensional terhadap

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning

Berdasarkan hasil penelitian pada departemen perusahaan tersebut, penulis mendapatkan data atau informasi selama penelitian berlangsung yaitu tentang sistem absensi

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk pengembangan dibidang sumber daya manusia dan

Maka penulis merumuskan penelitian ini dengan judul Pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas serta inkonsistensi hasil dari penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

Adapun pengelolaan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai upaya penerapan manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan kebijakan prosedural dan praktek