• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyiapan Dokumen Akreditasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyiapan Dokumen Akreditasi"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

(4)

%&0&5"!;"

L&Y"%&0?()"

q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit

apabila Rumah Sakit diduga memberikan

pelayanan yang tidak sesuai dengan standar

baik secara perdata ataupun pidana; dan

r.  mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak

sesuai dengan standar pelayanan melalui media

cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan

(5)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

Pasal 29

02"

+*)-$%/$?-' %#$' +*+P*&-9#$' P#$"/#$'

0/9/+'

a&C?" 0(A>&" O(*>C&0" B>A&D"

/&Y?*".&5&A"A(5&Y0&)&Y&)"*>C&0

(6)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

Pasal 46

Rumah Sakit

bertanggung jawab secara

hukum

terhadap

semua kerugian

yang

ditimbulkan atas

kelalaian

yang dilakukan

(7)

;;"

Adanya kewajiban

hukum RS

Bukti legal/

hukum

Dokumen

(8)

;!"

Bukti legal/

hukum

Dokumen

Termasuk

Dokumen Rekam

Medis

(9)

;#"

!  Regulasi RS

!  Rekam medis

!  Dokumen bukti pelaksanaan

"  Asesmen "  Informasi "  Edukasi "  Informed consent "  DNR "  Permintaan pelayanan "  Pemberian pelayanan

"  Daftar tilik (a.l. save surgery, 7 benar

pemberian obat

(10)
(11)

Standar TKP.2/GLD

Seorang manajer senior atau direktur bertanggung jawab untuk menjalankan rumah sakit dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku. "

Elemen Penilaian TKP.2

1. Pendidikan dan pengalaman senior manajer sesuai dengan persyaratan di dalam deskripsi posisi.

2. Manajer senior atau direktur mengelola operasional rumah sakit sehari-hari, termasuk mereka yang bertanggung jawab yang digambarkan di dalam deskripsi posisi

3. Manajer senior atau direktur mengajukan rekomendasi tentang kebijakan-kebijakan kepada governing body

4. Manajer senior atau direktur menjamin kepatuhan terhadap kebijakan yang telah disetujuinya

5. Manajer senior atau Direktur harus patuh terhadap undang-undang

dan peraturan yang berlaku

6. Manajer senior atau Direktur bertindak terhadap laporan dari lembaga pengawasan dan regulator

(12)

;G" A*#8/&#P)*'()*+*$"8'2R'E\C74' " 12  ^D("(.>=&'4)"&)."(fO(-?()=("46"*D("0()?4-"A&)&C(-"A&*=D"*D(" -(g>?-(A()*0"?)"*D("O40?'4)".(0=-?O'4)2" ;2  ^D("0()?4-"A&)&C(-"4-".?-(=*4-"A&)&C(0"*D("4-C&)?M&'4)]0".&7+ *4+.&7" 4O(-&'4)0Q" ?)=5>.?)C" *D40(" -(0O4)0?a?5?'(0" .(0=-?a(." ?)" *D("O40?'4)".(0=-?O'4)2"

!2  ^D(" 0()?4-" A&)&C(-" 4-" .?-(=*4-" -(=4AA().0" O45?=?(0" *4" *D(" C4P(-)?)C"a4.72""

#2  ^D(" 0()?4-" A&)&C(-" 4-" .?-(=*4-" ()0>-(0" =4AO5?&)=(" d?*D" &OO-4P(."O45?=?(02"

B7  10*' 8*$-2&' +#$#?*&' 2&' %-&*U"2&' *$8/&*8' U2+:)-#$U*' ^-"0' #::)-U#P)*')#^8'#$%'&*?/)#I2$82"9<504"0(("<,,2FQ"HK0"1"&).";:" F2  ^D("0()?4-"A&)&C(-"4-".?-(=*4-"-(0O4).0"*4"&)7"-(O4-*0"6-4A"

(13)

Standar MFK 1

Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas

"

Elemen penilaian MFK 1

1.  Pimpinan rumah sakit mengetahui adanya peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit.

2.  Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan alternatif yang disetujui

3.  Pimpinan memastikan rumah sakit memenuhi hasil laporan atau catatan pemeriksaan terhadap kondisi fasilitas

(14)

II"##h;WWV"%&0&5";V"

Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban :

b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,

antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;

g.  membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;

(15)

!1" KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

(16)

XG!QOXG\' ,(YG1ZYGX',(YZXCGXE_ ZXCGXEGX' ' Z$%#$?_/$%#$?' ,*&#"/&#$',*+*&-$"#0' ,A<V'<A<' ,*%2+#$' BIH<L"/<[3^" BK8IR</3" [(a?Z&Y&)"%(5&7&)&)"B/" %(.4A&)h%&).>&)"%(5&7&)&)"" /%E" B[<hBX<" I_3^"[KB\<" BK8IR</3" 9[K^K_^I<_"^KB^IR3/:" " [(a?Z&Y&)"%(5&7&)&)"I)?*"[(-Z&" %(.4A&)"%()C4-C&)?0&0?&)" %(.4A&)"%(5&7&)&)" /%E" %-4C-&A"

(17)

!!"

ISTILAH PENGERTIAN

Kebijakan Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam

pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak

Pedoman Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan; hal pokok yang menjadi dasar (pegangan,

petunjuk, dsb) untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu

Panduan (buku) petunjuk

(18)

Yang dimaksud dengan standar prosedur operasional adalah :

" Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang

dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.

"   SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik

berdasarkan konsensus ber sama untuk

melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi

pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan

(19)

XG!QOXG\' ,(YG1ZYGX',(YZXCGXE_ ZXCGXEGX' ' Z$%#$?_/$%#$?' ,*&#"/&#$',*+*&-$"#0' ,A<V'<A<' ,*%2+#$' BIH<L"/<[3^" BK8IR</3" [(a?Z&Y&)"%(5&7&)&)"B/" %(.4A&)h%&).>&)"%(5&7&)&)"" /%E" B[<hBX<" I_3^"[KB\<" [K^K_^I<_"^KB^IR3/" " [(a?Z&Y&)"%(5&7&)&)"I)?*"[(-Z&" %(.4A&)"%()C4-C&)?0&0?&)" %(.4A&)"%(5&7&)&)" /%E" %-4C-&A" L/9I'`#^#$U#&#' a#&#',*+P/9I#$'

%&0?()" [(5>&-C&" %?AO"B/" /*&6"B/"

(20)

!F" B(C>5&0?" _&0?4)&5h" B(6(-()0?" B(C>5&0?"B/i" •  [(a?Z&Y&)" •  %(.4A&)h" %&).>&)" •  /%E"

(21)

!G" B(C>5&0?" _&0?4)&5h" B(6(-()0?" B(C>5&0?"B/i" •  [(a?Z&Y&)" •  %(.4A&)h" %&).>&)" •  /%E"

(22)
(23)
(24)

SZ4'"+"<*A4.Z4" "   Kebijakan pelayanan "   Pedoman pengorganisasian !  Struktur organisasi !  Uraian tugas !  Persyaratan jabatan !  Pola ketenagaan !  Penilaian kinerja "   Pedoman Pelayanan "   SPO

"   Program ( Rencana Kerja Tahunan ) "   Bukti pelaksanaan

"   Laporan bulanan "   Rapat

"   Orientasi "   Pelatihan

"   Kerangka acuan / TOR

"   Bukti kegiatan (jadwal, tanda tangan kehadiran) "   Pre test dan Post test

(25)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

%BE8B<H"

" Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka Acuan Program (TOR) dan tidak boleh hanya berbentuk time table

" Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan Direktur RS

" Format program :

#  Pendahuluan

#  Latar belakang

#  Tujuan umum dan tujuan khusus

#  Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

#  Cara melaksanakan kegiatan

#  Sasaran

#  Jadwal pelaksanaan kegiatan

#  Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

(26)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

Y*$U#$#'<*?-#"#$' .#$' W*P' A&"' G:&'

%-4.>Y'P?*&0" /SH"i" +"E-?()*&0?" /(0>&?"Y(a>*>D&)" +"%(5&'D&)" """j"KY0*(-)&5" /(0>&?"Y(a>*>D&)" j"3)*(-)&5" f" H>*>" f" f" f" f" [(0(5&A&*&)"O&0?()" f" f" f" f"

(27)

Pedoman Pelayanan

Input Proses Output/

Outcome /"%"E" Kebijakan pelayanan Pedoman Pengorganisasian Tatalaksana !  Survei kepuasan !  Indikator Mutu : " Indikator Klinik " Indikator Mutu Yan

!  I K P : " K T D : Sentinel Event " K T C " K N C " K P C Standar SDM Standar Fasilitas

Peraturan dan perundangan Pedoman

(28)

Input Proses Output/ Outcome

!  Survei kepuasan

!  Indikator Mutu :

" Indikator Klinik

" Indikator Mutu Yan

!  I K P : " K T D K T C " K N C K P C $  Laporan $  Rapat !  SDM !  Fasilitas !  Produktivitas Tindak lanjut Setiap bulan

(29)
(30)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

!   Pedoman Organisasi Rumah Sakit

!   Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit !   Pedoman Keselamatan Pasien

!   Program Penanggulangan Bencana (Disaster Plan) !   Hospital Bylaws (Corporate Bylaws)

!   Peraturan Kepegawaian ( Kesepakatan Kerja Bersama ) !   Pedoman Penyusunan Anggaran Rumah Sakit

!   Rencana Strategis

!   Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan ( RBA / RKA ) !   Perhitungan unit cost

!   Ketentuan tarip rumah sakit

!   Ketentuan tertulis tentang pertemuan formal (rapat) !   Informasi pelayanan

!   Tata tertib rumah sakit

!   Hak dan kewajiban pasien, dokter, rumah sakit !   Medikolegal dan etik

(31)
(32)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

Pasal 33

Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.

(33)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 971/MENKES/PER/XI/2009

TENTANG

STANDAR KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL KESEHATAN

(34)
(35)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

Direktur RS

KOMITE MEDIS

!  Sub Kom Kredensi !  Sub Kom Audit Medis

!  Sub Kom Etik dan Disiplin !  Sub Kom Farmasi & Terapi !  Sub Kom Rekam Medis

!  Sub Kom Transfusi Darah !  Panitia Mutu dan

Keselamatan Pasien !  Panitia Etik dan

Disiplin RS !  Panitia K3

!  Panitia Dalin RS !  Panitia Peristi

(36)

!  Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien !  Panitia Etik dan

Disiplin RS

!  Panitia Farmasi & Terapi

!  Panitia Rekam Medis !  Panitia K3 !  Panitia PPI RS !  Panitia TB !  Panitia PONEK SZ4'"+"<*A4.Z4" !  Subkom Kredensial !  Subkom Mutu Profesi

!  Subkom Etika dan Disiplin

(37)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.

Pasal 13

Standar pelayanan RS :

%  Panduan pelayanan RS

(38)

V$" !"!# $"%&'"%# ## ## "()*)#(*#$*+","%"%#-# (.%/0%'0/")#$*+","%"%# $123412#)5672728#$197:2# $123412#/;0"<*# $123412#03:2=7>75197#$197:2# $123412#$:231>=1612#$197:2#;1?1=#@1A12#-#;1?1=#021B# $123412#$615=75#(:3C5=:612# $123412#$:2423112#$:A1D1212#$197:2# $123412#02>C6E197#$:A1D1212#$197:2## $123412#$:A1D1212#'27=#02=:297># $123412#$:E4A12812#$197:2# $123412#/6129>:6#F37#31A1EG#5:A416#;)H#$197:2# $123412#$:A1D1212#"EI4A12J:# ! K"(#$")0*%#-#(*+'";<"# $123412#(:I4=4L12#$67M197#312#$:6A72342812#K16=1# $123412#$:6A72342812#=:6L131B#(:5:61912#N7975## $123412#$:2CA1512#/7231512#F;:9497=197H#312#B:28CI1=12## $123412#E:212881B7#5:A4L12## $123412#B:A1D1212#5:6CL12712#B197:2# ## ## ")*)O*%#$")0*%# $123412#"9:9E:2#$197:2#P## 1Q#"9:9E:2#O:379# IQ#"9:9E:2#(:B:61?1=12# JQ#"9:9E:2#%4=6797## 3Q#"9:9E:2#%D:67# !

(39)

VF" !"#$%$&$&'!$()"&' !*+,-*+''!*./0+'1/./23'4*5-6' !*+,-*+'7*+*8090+'&:0;/' !0,39*+'!0<*:*+*+'#*=3;*53;/-9' !0,39*+'!0<*:*+*+'1*,/3<3>/' !0,39*+'!0<*:*+*+'?;*+.@-./'A*;*6' !0,39*+'!0<*:*+*+'B/C/'1(' !*+,-*+'D0<*:*+*+'D*./0+'5*6*D'50;9/+*<' '' '' !"#$%$&$&'$&"(?"()'E' F"A$G' !0,39*+'!0<*:*+*+'H*9*;'ID0;*./' !*+,-*+'!0<*:*+*+'*+0.50./' !*+,-*+'!0<*:*+*+'F0,*6' !*+,-*+'!09=-*5*+'#*D3;*+'ID0;*./' '' '' 7$&$4"7"&'E'!"&BBJ&$$&' IF$?' !0,39*+'!0<*:*+*+'K*;9*./'' ! !

(40)

VG" !"#$%&%!#'%()(*+,-%-%!#,( '.#&( */012/0(('3/01/4(&/56763/5( *819:/0(:/0/;8:80('-<(=( />(*/012/0(*8067/6/0(!6084;/(*49?85690/7( @>(*/012/0(*80846://0('3/?( A>(*/012/0(*845B/4/3/0(C/@/3/0( 1>(*/012/0("4/6/0(C/@/3/0( 8>(*/012/0(!8380/D//0( (( (( <#,#C+<+,(&#'%$%.#'()( !+'+$#<#.#,( *819:/0(E87/B/0/0(!F( */012/0(!F(!905342G56( */012/0(*80D8797//0(H/I/0()($6:@/I(H84@/I/B/( */012/0(*80/0DD27/0D/0(!8@/G/4/0J(!8K/5E/1//0(H80A/0/()( +L/G2/56( */012/0(*8:@876/0(#7/3(<8165(( */012/0(*8:876I/4//0(#7/3(<8165( (( (( <#,#C+<+,(!M<",%!#'%( )(%,&MN<#'%( */012/0(!9:206G/56(O/0D(+?8G36?( *819:/0(*87/B/0/0(N8G/:(<8165( (( (( '#'#N#,(!+'+$#<#.#,( *#'%+,( */012/0(%18036?6G/56(*/5680( */012/0(!9:206G/56(O/0D(+?8G36?( */012/0(9@/3(I6DI(/7843J(,MN"<(( '24D6A/7('/?83B(PI8AG7653( */012/0(Q/01(QBD6808( (( (( <-R5( */012/0(E80B8780DD/4//0(*M,+!(ST(;/:(16(N'( *819:/0(E87/G5/0//0(E49D4/:(N'(5/B/0D(6@2(1/0(@/B6( */012/0(E87/B/0/0(G858I/3/0(HH$N(180D/0(E84/K/3/0(:83918( G/0D242( */012/0(4/K/3(D/@20D(6@2(1/0(@/B6( */012/0(E87/B/0/0(94/0D(180D/0(Q%UV#%-'(WM-Q#X( */012/0(E87/B/0/0(.HP(180D/0(534/38D6(-M.'( !

(41)
(42)

Standar PMKP.2.1.

Pedoman praktek klinik dan clinical pathway dan atau protokol klinis digunakan untuk pedoman dalam memberikan asuhan klinik

"

Elemen Penilaian PMKP.2.1.

1.  Setiap tahun pimpinan departemen menentukan paling sedikit 5 area prioritas dengan fokus penggunaan panduan praktik klinis, clinical pathways dan atau protokol

2.  Rumah sakit dalam melaksanakan panduan praktik klinis, clinical

pathways dan atau protokol klinik melaksanakan proses di a) sampai h)

yang diuraikan di maksud dan tujuan

3.  Rumah sakit melaksanakan pedoman klinik dan clinical pathways atau protokol klinik di setiap area prioritas yang ditetapkan

4.  Pimpinan departemen dapat membuktikan bahwa penggunaan pedoman klinik, clinical pathways dan atau protokol klink telah mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil (outcomes) "

(43)

1!G" Measurable Elements of QPS.2.1

1.  On an annual basis, clinical leaders determine at least five priority areas on which to focus the use of guidelines, clinical pathways, and/or clinical protocols.

2.  The organization follows the process described in a) through

h) of the intent in implementing clinical practice

guidelines, clinical pathways, and/or clinical protocols.

3.  The organization implements clinical guidelines and a

clinical pathway or clinical protocol for each identified priority area.

4.  Clinical leaders can demonstrate how the use of clinical practice guidelines, clinical pathways, and/or clinical protocols has reduced variation in processes and outcomes.

(44)

SZ4'"+"<*A4.Z4" UU Praktik Kedokteran

Pasal 44 Pasal 50 dan 51

Standar Pelayanan Kedokteran Standar Prosedur Operasional ,*&+*$9*8'5@3J'1#0/$'4M5M'

(45)

% 

/*&).&-" %(5&7&)&)" [(.4Y*(-&)" A(5?O>'"

%(.4A&)" _&0?4)&5" %(5&7&)&)" [(.4Y*(-&)"

9%_%[:" .&)" /*&).&-" %-40(.>-" EO(-&0?4)&5"

9/%E:"

% 

%_%[" A(->O&Y&)" /*&).&-" %(5&7&)&)"

[(.4Y*(-&)" 7&)C" a(-0?6&*" )&0?4)&5" .&)"

.?a>&*" 45(D" 4-C&)?0&0?" O-46(0?" 0(-*&"

.?0&DY&)"45(D"H()*(-?"

(46)

& 

SPO disusun oleh staf medis pada fasilitas pelayanan

kesehatan yang dikoordinasi oleh Komite Medis dan

ditetapkan oleh Pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

& 

SPO harus selalu ditinjau kembali dan diperbaharui

sekurang-kurangnya 2(dua) tahun sekali sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran atau kedokteran gigi.

(47)

1)  Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan wajib memprakarsai penyusunan SPO sesuai dengan jenis dan strata fasilitas pelayanan kesehatan yang dipimpinnya.

2)  SPO harus dijadikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatan

difasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

3)  SPO disusun dalam bentuk panduan praktis klinis (clinical practice

guidelines) yang dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinical

pathway), algoritme, protokol, prosedur atau standing order.

4)  Panduan praktis klinis (PPK) harus memuat sekurang-kurangnya

mengenai pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisis, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, prognosis, dan kepustakaan

(48)

BENTUK SPO

"   Panduan praktik klinis

(Clinical Practice Guideline)

"   Alur klinis

(Clinical Pathways)

"   Algoritme

"   Prosedur

"   Protokol

"   Standing Orders

(49)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

PENDEKATAN PENGELOLAAN PASIEN •  Diagnosis kerja

•  Kondisi klinis

Standar pelayanan di RS :

Panduan Praktik Klinis

•  Definisi •  Anamnesis •  Pemeriksaan fisis •  Kriteria diagnosis •  Diagnosis banding •  Pemeriksaan penunjang •  Terapi •  Edukasi •  Prognosis •  Kepustakaan Alur klinis Algoritme Protokol Prosedur Standing orders dapat dilengkapi dengan

(50)
(51)
(52)

[4A>)?Y&0?"A(5&5>?"*(5(O4)"

• 

\#

:2&9#$'

• 

a#

"#"'

• 

L#

U#9#$'

(53)

1#G"

!"+"/?*>&'4)i"rD&*"?0"D&OO()?)C"&*"*D("O-(0()*"

'A(q"

L"+"X&=YC-4>).i"rD&*"&-("*D("=?-=>A0*&)=(0"5(&.?)C"

>O"*4"*D?0"0?*>&'4)q"

G"+"<00(00A()*i"rD&*".4"3"*D?)Y"*D("O-4a5(A"?0"

B"+"B(=4AA().&'4)i"rD&*"0D4>5."d(".4"*4"=4--(=*"

*D("O-4a5(Aq"

!-"/#I2$i"rD&*"?0"C4?)C"4)"d?*D"*D("O&'()*q""

L#U9?&2/$%b'rD&*"?0"*D("=5?)?=&5"a&=YC-4>)."4-"

=4)*(f*q""

G88*88+*$"b'rD&*".4"3"*D?)Y"*D("O-4a5(A"?0q""

Y*U2++*$%#I2$b'rD&*".4"3"*D?)Y")((.0"*4"a("

.4)("64-"*D("O&'()*q"

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

1$#"

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA

KESEHATAN

Tenaga kesehatan terdiri dari : a.  tenaga medis;

b.  tenaga keperawatan; c.  tenaga kefarmasian;

d.  tenaga kesehatan masyarakat; e.  tenaga gizi;

f.  tenaga keterapian fisik; g.  tenaga keteknisian medis.

(60)

1$$" Pasal 23

(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk m e n y e l e n g g a r a k a n p e l a y a n a n kesehatan.

(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah.

(61)

SZ4'"+"<*A4.Z4"

(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit

harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar

pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.

(62)

1$J" <2%*'/$"/9'X#9*8'b' 12  [4AO(*()"0(O()>D)7&2"" ;2  H(A(-5>Y&)"0>O(-P?0?2" !2  ^?.&Y".?A?)*&Y&)"Y(d()&)C&))7&Q"Y&-()&".?5>&-" Y4AO(*()0?)7&2" ' <2%*'/$"/9'A-"&#'L*8"#&-'b' 12  S?0(*>Z>?"a(-d()&)C"O()>D2"" ;2  S?0(*>Z>?".?"a&d&D"0>O(-P?0?2"" !2  ^?.&Y"S?0(*>Z>?Q"Y&-()&"a(5>Aha>Y&)" Y4AO(*()0?)7&2"

(63)

1$V"

<*^*$#$?#$'9)-$-8'

\()?0"%(5&7&)&)" S?A?)*&" B(Y4A().&0?" B(0>0?*&0?"\&)*>)C"%&->"S&0&-" 9X&0?="R?6("/>OO4-*"j"XR/:" B(0>0?*&0?"Z&)*>)C"%&->"R&)Z>*" 9<.P&)=(."R?6("/>OO4-*"j"<R/:" ^?).&Y&)"3)*>a&0?" K).4*-&Y(&5" 9E-&5".&)"_&0&5:" ^?).&Y&)"<)(0*(0?&"IA>A"

(64)
(65)

1F1" ! 

%-40(0"-(Y->*A()"

! 

%-40(0".&)"D&0?5"0(5(Y0?"

! 

3Z&0&D"9.?5&Y>Y&)"P(-?UY&0?:Q""

! 

/(-'UY&*"Y4AO(*()0?"

! 

/>-&*"*&).&"-(C?0*-&0?"9%H["1GVFh;W11:

'

! 

/>-&*"%()>C&0&)"

! 

I-&?&)"*>C&0Q"/&0&-&)"[(-Z&"%(C&d&?"

9%_/"%%"#Fh;W11:"

! 

/>-&*"O()>C&0&)"Y5?)?0"

! 

B?)=?&)"Y(d()&)C&)"Y5?)?0"

! 

B?d&7&*"O(Y(-Z&&)"

! 

,&*&*&)"O().?.?Y&)".&)"O(5&'D&)"

! 

L&0?5"(P&5>&0?"Y?)(-Z&"

(66)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perjanjian ijarah kedua belah pihak harus bersikap jujur dan adil, sehingga tidak ada pihak yang merasa teraniaya ataupun dirugikan.Penganiayaan terhadap

perubahan orientasi produksi dari usahatani jagung (panen muda) ke usahatani jagung panen pipilan kering, 2) pemanfaatan dan pengembangan teknologi budidaya yang spesifik lokasi,

Dapat dilihat bahwa pembacaan nilai VSWR dengan menggunakan VSWR meter analog lebih sulit pembacaannya dari pada VSWR meter digital yang sudah bisa menampilkan nilai

Penyakit yang terjadi karena virus HIV dan HPV berturut-turut ditunjukkan oleh nomor. Penyakit yang

Berdasarkan evaluasi hasil ujian pada mata kuliah proses berpikir matematis yang peneliti ampu, nilai mata kuliah yang diperoleh mahasiswa untuk mata kuliah

Gaya kompen- sasi diperoleh dengan menggunakan pe- ngatur sikap satelit lainnya (sub-sistem sekunder) di orbit, misal sub-sistem (a) pendorong thruster atau (b)

Untuk mengetahui metode perkuatan lebih lanjut, sebagai pengembangan dalam hal penggunaan bahan-bahan alternatif terutama yang berhubungan dengan perkuatan kuat geser nya maka

Penjelasan: Default Authenticate memungkinkan seluruh client dapat terhubung tanpa diseleksi oleh Router jika mode ini di non aktifkan maka kita dapat menentukan Kebijakan klient