• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Pembayaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Sistem Pembayaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar Latar BelakangBelakang

Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki latar belakang yaitu agar kami dapat mengisih nilai ekonomi, dapat Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki latar belakang yaitu agar kami dapat mengisih nilai ekonomi, dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan sistem pembayaran. Serta menambah wawasan bagi pembaca mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan sistem pembayaran. Serta menambah wawasan bagi pembaca makalah ini. Pada dasarnya sistem pembayaran tersebut adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer  makalah ini. Pada dasarnya sistem pembayaran tersebut adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer  sua

suatu tu nilanilai i (v(valualue) e) antantara ara pempembelbeli i dan dan penpenuaual l daldalam am suasuatu tu tratransansaksksi. i. SisSistem tem pempembaybayaraaran n memmemfasfasilitilitasiasi pertukaran barang dan asa dalam

pertukaran barang dan asa dalam suatu perekonomian.suatu perekonomian. B. Rumusan Masalah

B. Rumusan Masalah

!erdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah pada penulisan makalah ini

!erdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah pada penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.yaitu sebagai berikut. ". !agaimanakah sistem pembayaran#

". !agaimanakah sistem pembayaran#

$. !agaimanakah evolusi sistem pembayaran# $. !agaimanakah evolusi sistem pembayaran#

%. !agaimanakah peran !& dalam sistem pembayaran# %. !agaimanakah peran !& dalam sistem pembayaran# C. Tujuan Masalah

C. Tujuan Masalah

!erdasarkan rumusan masalah di atas, maka tuuan penulisan ini

!erdasarkan rumusan masalah di atas, maka tuuan penulisan ini yaitu sebagai berikut.yaitu sebagai berikut. ". 'engetahui apa itu

". 'engetahui apa itu Sistem PembayaranSistem Pembayaran $. 'engetahui volusi Sistem

$. 'engetahui volusi Sistem PembayaranPembayaran %. 'engetahui Peran !& dalam

%. 'engetahui Peran !& dalam sistem pembayaransistem pembayaran

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Sistem Pema!aran A. Sistem Pema!aran ".

". Pengertian Pengertian Sistem PSistem Pema!aranema!aran

Pada tingkat yang paling dasar, sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk Pada tingkat yang paling dasar, sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk men

mentratransnsfer fer suasuatu tu nilnilai ai (value(value) ) antantara ara pempembelbeli i dan dan penuapenual l daldalam am suasuatu tu tratransaksinsaksi. . SisSistem tem pempembaybayaraarann memfasilitasi pertukaran barang dan asa dalam suatu perekonomian.

memfasilitasi pertukaran barang dan asa dalam suatu perekonomian. Dal

Dalam am panpandandangan gan 'an'anuel uel uiuitiatian n manmantan tan DirDirektektur ur the the 'on'onetaetary ry and and *c*chanhange ge +f+ffaifairsrs Depar

Department &', sistetment &', sistem m pembpembayaraayaran n mencmencakup seperangakup seperangkat kat alat alat dan dan saransarana a umum yang umum yang diteriditerima ma dalamdalam melakukan pembayaran, kerangka kelembagaan dan organisasi yang

melakukan pembayaran, kerangka kelembagaan dan organisasi yang mengatur pembayaran tersebut (termasukmengatur pembayaran tersebut (termasuk peraturan prudensial), dan prosedur operasi serta aringan komunikasi yang digunakan untuk memulai dan peraturan prudensial), dan prosedur operasi serta aringan komunikasi yang digunakan untuk memulai dan mengirimkan informasi pembayaran dari pembayar kepada

mengirimkan informasi pembayaran dari pembayar kepada penerima dan menyelesaikan pembayaran.penerima dan menyelesaikan pembayaran.

Dalam ndang-ndang epublik &ndonesia /omor $% 0ahun "111 0entang !ank &ndonesia Dalam ndang-ndang epublik &ndonesia /omor $% 0ahun "111 0entang !ank &ndonesia dikatakan bahwa sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkap aturan, lembaga, dan dikatakan bahwa sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkap aturan, lembaga, dan mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suati kewaiban yang mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suati kewaiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sementara itu menurut !ank for &nternasional Settlement (!&S), sistem timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sementara itu menurut !ank for &nternasional Settlement (!&S), sistem pembayaran mencakup seperangkat sarana, prosedur perbankan dan sistem transfer dana antarbank yang pembayaran mencakup seperangkat sarana, prosedur perbankan dan sistem transfer dana antarbank yang menamin sirkulasi uang.

menamin sirkulasi uang.

2adi, dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan 2adi, dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan seumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. 3al ini uga melibatkan berbagai lembaga, seperti pemindahan seumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. 3al ini uga melibatkan berbagai lembaga, seperti bank sentral, bank umum, bank komersial dan lembaga keuangan lainnya. !ank sentral dan bank umum atau bank sentral, bank umum, bank komersial dan lembaga keuangan lainnya. !ank sentral dan bank umum atau bank komersial menadi penyelenggara dan penguna sistem pembayaran yang besar.

bank komersial menadi penyelenggara dan penguna sistem pembayaran yang besar. #.

#. $%m&%nen' k%m$%m&%nen' k%m&%nen !ang Memen&%nen !ang Mementuk Sistem Pema!tuk Sistem Pema!aranaran  +dapun komponen-komponen

 +dapun komponen-komponen yang membentuk sisyang membentuk sistem pembayaran adalah sebagai beritem pembayaran adalah sebagai berikut.kut. a.

a. +la+lat t pempembaybayaran aran (pa(paymyment ent insinstrutrumenments)ts). . SetSetiap iap tratransansaksi ksi pempembaybayaraaran n memerlmemerlukaukan n bebbeberaerapa pa benbentuktuk alat pembayaran yang memenuhi standar fisik, hukum dan peraturan. +lat pembayaran dapat dikelompokkan alat pembayaran yang memenuhi standar fisik, hukum dan peraturan. +lat pembayaran dapat dikelompokkan atas alat pembayaran tunai dan alat pembayaran nontunai. +lat pembayaran tunai contoh sederhana dari alat atas alat pembayaran tunai dan alat pembayaran nontunai. +lat pembayaran tunai contoh sederhana dari alat

(2)

pembayaran. +lat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Sementara itu, alat pembayaran nontunai memerlukan penggunaan satu atau lebih untuk menyelesaikan transaksi.

b. Sistem pembayaran yang memproses berbagai instrumen pembayaran (interbank fund transfer system). 4ariasi cukup banyak tergantung pada alat pembayaran yang diprosesnya. aktor penting yang memengaruhi pengoprasian sistem transfer dana antarbank adalah penggunaan teknologi informasi. Pengolahan data elektronik dan telekomunikasi, misalnya, telah memungkinkan pengenalan eal 0ime ross Settlement System (0S). 0S adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per  transaksi dan bersifat real time.

c. 5embaga yang memproses sistem pembayaran (payment systems operators). Di &ndonesia lembaga tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

") !ank &ndonesia menggunakan sistem !&-0S dan S6/!&. Dengan !&-0S, !ank &ndonesia memproses setelmen transfer kredit antarbank untuk high value transfer, setelmen kliring !&, setelmen kliring pasar modal, setelmen kliring switching company, setelmen surat berharga dan transfer dalam rangka pengelolaan dan fiskal. Semuanya menggunakan central bank money. Sementara itu dengan S6/!&, !ank &ndonesia melakukan kliring antarbank untuk alat pembayaran cek, !, nota debet lainnya, dan transfer kredit antarbank.

$) P0. 6ustodian Sentral fek &ndonesia (6S&) menggunakan 7entral Depository and !ook ntry Settlement System (7-!S0). Perusahaan ini menyelenggarakan kliring surat berharga pasar modal di !ursa fek &ndonesia. Settlement kliring surat berharga ini disetel pada Sistem !&-0S.

%) Switching atau penyelenggara 6liring +lat Pembayaran 'enggunakan 6artu (+P'6). Sistem yang digunakan adalah Shared +0' /etwork, Shared Debit /etwork dan Shared 7redit 7ard /etwork. Dengan sistem ini mereka memproses kliring +P'6 dan melakukan setelmen pada bank atau lembaga lain yang ditunuk sebagai lembaga setelmen.

d. Saluran pembayaran (delivery channel), antara lain mencakup hal-hal berikut.

") lectronic Data 7apturing (D7) yang ada di merchant8took untuk membaca transaksi yang dilakukan menggunakan alat pembayaran, seperti katu +0', debet, kartu kredit.

$) 0eller input atau petugas teller di bank yang melakukan pengiriman dana atas dasar draft perintah transfer yang dibuat oleh pengirim dana.

%) 'esen +0' (+nungan 0unai 'andiri) pengganti teller yang dapat melanutkan instruksi pengiriman dana.

9) &nternet, mobile banking dan phone banking. (. Peran Sistem Pema!aran )alam Perek%n%mian

 +dapun peran sistem pembayaran dalam perekonomian adalah sebagai berikut. a. 'enamin kelancaran pasar sebagai tempat di mana transaksi teradi.

b. 'emungkinkan teradinya spesialisasi pada produksi.

c. 'embantu menentukan seberapa efisien transaksi dilakukan dan diselesaikan. d. 'empengaruhi tingkat dan lau pertumbuhan ekonomi serta efisien pasar keuangan.

e. lemen penting dalam infrastruktur keuangan untuk mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan. f. Sebagai channel utama transmisi kebiakan moneter untuk mendukung kebiakan pengendalian moneter yang lebih efektif dan efisien.

g. 'endukung efisiensi dan efektivitas fungsi intermediasi lembaga keuangan.

h. 'endorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat melalui layanan sistem pembayaran yang lebih beragam.

*. Risik% )alam Sistem Pema!aran )an Pengen)alian

Perkembangan teknologi informasi denagn segala bentuknya memang member berbagai kemudahan, kecepatan dan kelancaran sistem pembayaran. Di balik ini semua, ada uga ketergantungan. 'isalnya ketergantungan sistem transfer dana elektronik terhadap kehandalan infrastruktur aringan komunikasi. 6inera yang kurang baik dari aringan komunikasi dapat menimbulkan risiko operasional. angguan operasional uga berpotensi memperlambat mekanisme settlement dana. 0imbullah risiko likuiditas. isiko ini teradi karena pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewaiban pada waktunya. +kibatnya, likuiditas pihak lain terpengaruh. Pada gilirannya risiko likuiditas dapat meningkat menadi risiko kredit. 3al yang paling ditakuti karena dapat menggoncangkan stabilitas sistem keuangan adalah risiko sistemik.

Selain risiko-risiko ini masih banyak risiko lain yang akan dihadapi ika sistem pembayaran tidak dikendalikan dengan baik. 3al ini menadi tanggung awab masing-masing penyelenggara sistem pembayaran.

(3)

ntuk itu, !ank &ndonesia yang berperan sebagai operator, regulator, dan pengguna sistem pembayaran mempunyai kewaiban sebagai berikut.

a. 'erumuskan dan menetapkan kebiakan, baik yang dituangkan dalam bentuk regulasi atau bentuk lainnya.

b. 'emberikan i:in penyelenggaraan sistem pembayaran.

c. 6onsultasi dan fasilitas pada penyelenggara sistem pembayaran.

d. Pengawasan (oversight) terutama kepada penyelenggara sistem pembayaran untuk menilai kesesuaian sistem yang dikelolanya dengan kebiakan-kebiakan !ank &ndonesia di bidang sistem pembayaran.

e. 'elakukan sosialisasi dan edukasi.

B. E+%lusi Sistem Pema!aran, Dari Barter ke Sistem Pema!aran E'C%mmer-e

Sistem pembayaran mengikuti tahapan perkembangan ekonomi. 0ahapan evolusi si;stem pembayaran dimulai dari sistem barter. Sistem ini merupakan sistem perekonomian yang paling sederhana di kalangan masyarakat primitif. Dalam masyarakat primitif, transaksi melibatkan pertukaran fisik langsung barang atau barter. !arter merupakan sistem pembayaran dengan komoditas barang tertentu yang merepresentasikan suatu nilai tertentu.

6elemahan utama barter sebagai sistem pembayaran terletak pada kenyataan bahwa transaksi dapat teradi karena ada dua keinginan pada waktu tertentu. Dalam transaksi ini <penual= harus mau menerima apa yang akan diserahkan oleh <pembeli=. 3al ini teradi karena masyarakat primitif hanya memiliki seperangkat barang yang terbatas yang akan ditukar dalam sistem barter. Dalam perekonomian masyarakat primitif, masih sedikit spesialisasi tenaga kera atau produksi.

Seiring dengan perkembangan :aman, muncullah spesialisasi tenaga kera dalam perekonomian. !ila ada spesialisasi tenaga kera, perekonomian akan menadi lebih mau. Spesialisasi membuat produktivitas lebih besar. +kibatnya, pendapatan meningkat dan barang yang akan dikonsumsi akan lebih banyak. Selain itu, spesialisasi mengarah pada kebutuhan akan adanya perdagangan. Dengan spesialisasi, masing-masing anggota masyarakat tidak lagi menghasilkan semua atau sebagian besar dari kebutuhannya. &tulah sebabnya mereka harus mencarinya melalui perdagangan. Dalam kondisi seperti ini sistem barter menadi lebih sulit. Perlu ada alat pertukaran yang dapat diterima secara umum sebagai pembayaran dalam transaksi, penyimpan nilai yang aman, dan mewakili unit hitung standar. Dalam hal ini uang komoditas memfasilitasi spesialisasi dan perdagangan. ang komoditasi adalah barang yang diterima secara umum sebagai alat tukar. !arang itu tetap memilikinilai meskipun tidak sedang digunakan sebagai uang. 7ontoh uang komoditas adalah logam mulia, merica, tembakau, kulit hewan, dan garam.

Dengan adanya uang komoditas, perdagangan menadi semakin luas. 0idak perlu ada dua keinginan yang saling timbale balik sebagai dasar teradinya transaksi. +kibatnya, uang komoditas dapat menurunkan biaya transaksi dan memfasilitasi perdagangan, yang ada gilirannya memungkinkan spesialisasi dan produktivitas yang lebh besar.

'eskipun demikian uang komoditas uga mempunyai kelemahan. 6elemahannya antara lain sebagai berikut.

". ang komoditas tidak berlaku secara universal. ang komoditas diterima sebagai alat tukar secara lokal.

$. ang komoditas tidak memiliki nilai yang stabil. 3al ini karena nilainya berfluktuasi sesuai dengan pasokan dan permintaan untuk komoditas tersebut.

%. ang komoditas tidak dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan.

9. !anyak enis uang komoditas yang besar, berat, atau tidak nyaman untuk dibawa.

Dengan kelemahan uang komoditas, akhirnya, sistem pembayaran berevolusi sampai pada situasi yang kita lihat sekarang. ang fiat sebagian besar menggantikan uang yang terbuat dari logam mulia. Secara historis, kebanyakan negara menggunakan standar emas. 3al ini teradi pada periode waktu ketika nilai nominal mata uang yang diperlukan harus didukung ">>? oleh emas dengan nilai yang sama. 2umlah uang yang beredar  dalam negeri pada waktu itu selalu ditukarkan dengan emas. 2umlah uang yang beredar itu hanya bisa berkembang ika cadangan emas semakin banyak. Searah mencatat bahwa penemuan emas besar-besaran di 7alifornia dan +laska menyebabkan peningkatan besar persediaan emas di seluruh dunia yang pada gilirannya menyebabkan periode inflasi harga di seluruh dunia. Saat ini, sebagian besar mata uang dalam negeri tidak didukung oleh emas. Stok mata uang ditentukan oleh negara sendiri.

(4)

ang fiat adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah. ang fiat melibatkan pengaturan secara hukum dan negara dapat mengubahnya sesuai dengan keinginannya. ang fiat diterima secara luas, karena dinyatakan oleh pemerintah8berdasarkan undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah dan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah utang piutang.

6elemahan utama uang kertas dan uang logam antara lain adalah mudah dicuri dan cukup berat untuk dibawa dalam umlah besar. ntuk mengatasi masalah ini, digunakanlah cek dalam sistem pembayaran.

7ek adalah perintah dari seseorang ke bank tempat dia memiliki rekening untuk mengirimkan uang dari rekeningnya ke rekening orang lain ketika orang tersebut meyetorkan cek yang diterimanya. Dengan adanya cek, transaksi ekonomi dapat teradi tanpa ada seumlah besar uang. Dengan ini sistem pembayaran pun semakin efisien. 6elebihan cek dibanding dengan alat tukar sebelumnya antara lain sebagai berikut.

". Dengan cek, pembayayaran yang saling membatalkan dapat diselesaikan dengan pembatalan cek tanpa perpindahan uang secara fisik.

$. Pembayaran transaksi dalam umlah besar dapat dilakukan dengan mudah. %. 7ek memberikan bukti pembelian dengan nyaman.

'eskipun demikian. 6ita uga menghadapi kesulitan dalam menggunakan cek. Pertama, kita tidak dapat melakukan pembayaran yang cepat dengan orang yang di lokasi yang berbeda. Selain itu, biaya administrasinya  uga mahal. 6esulitan-kesulitan ini mulai teratasi dengan perkembangan teknologi komunikasi. &nternet telah mempermudah kita untuk melakukan transaksi pembayaran. 0eknologi pembayaran secara elektronik tidak hanya menggantikan cek tetapi uga tunai dengan e-money. !entuk pertama e-money adalah kartu debit. 6artu debit memungkinkan konsumen membeli barang dan asa secara langsung dengan memindahkan dana secara elektronik dari rekening pribadinya ke rekening penualnya.

Pembayaran secara elektronik semakin berkembang seiring dengan perkembangan e-commerce. 7ontoh sistem pembayaran elektronik untuk e-commerce dapat dilihat pada peraga berikut.

Sistem Pembayaran 6eterangan 7ontoh

Sistem pembayaran kartu kredit digital (Digital credit card payment system) Pelayanan yang aman untuk pembayaran kartu kredit melalui internet. 0uuannya agarinformasi yangditransmisikan antara pengguna, penual, dan bank terlindungi. e-7harge

Dompet digital (digital wallet) Piranti lunak untuk menyimpan informasi kartu kredit dan informasi lainnya yang digunakan dalam pengisian formulir dan pembayaran barang melalui aringan internet. 'S/ @allet 'asterPass @allet

Sistem pembayaran digital dengan saldo terakumulasi (accumulated balance digital payment system) 'engakumulasi pembelian micropayment sebagai saldo utang yang harus dibayar secara berkala pada kartu kredit dan tagihan telpon. 'icropayment adalah sistem pembayaran untuk pembelian barang yang nilainya sangat kecil, seperti mengunduh sebuah artikel atau klip music dari situs internet.Apass, 4alista. Peppercoin Sistem pembayaran nilai tersimpan (stored value payment system) 'emungkinkan konsumen melakukan pembayaran langsung kepada penual berdasarkan nilai yang tersimpan dalam rekening digital. e7ount 'onde* 7ard

ang tunai digital (e-cash) 'ata uang digital yang dapat digunakan untuk pembayaran 7lear!it

Sistem pembayaran rekan ke rekan (peer-to-peer payment system) berbasis @eb 'engirimkan uang menggunakan @eb ke seseorang atau penual yang tidak memiliki sarana untuk menerima pembayaran kartu kredit. PayPal

7ek digital (digital checking) 7ek elektronik dengan tanda tangan digital untuk pengamanan -7heck Sistem pembayaran dan penyampaian tagihan elektronik 'endukung pembayaran elektronik untuk pembelian barang secara online maupun secara fisik untuk produk dan layanan setelah pembeliannya dilakukan.

7heckree, BahooC!ill Pay

C. Peran Bank In)%nesia )alam Sistem Pema!aran ". Peran Bank In)%nesia

0uuan bank &ndonesia adalah menaga stabilitas nilai tukar rupiah. ntuk mencapai tuuan tersebut, diperlukan pengaturan dan pengelolaan kelancaran sistem pembayaran nasional (SP/). 6elanacaran SP/ uga perlu didukung oleh infrastruktur yang andal. Semakin lancar dan andal SP/, semakin lancar pula transmisi kebiakan moneternya. 6elancaran kebiakan moneter tersebut pada akhirnya akan bermuara pada stabilitas nilai tukar.

(5)

!ank &ndonesia adalah lembaga yang mengatur dan menaga kelancaran SP/. Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan dan memberlakukan kebiakan SP/. Selain itu, !ank &ndonesia uga memiliki wewenang memberikan persetuuan dan peri:inan serta melakukan pengawasan atas SP/.

Selain itu, masih ada tugas !ank &ndonesia dalam SP/, misalnya, peran sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank untuk enis alat-alat pembayaran tertentu. !ank sentral adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah. !& uga berhak mencabut, menarik, hingga memusnahkan uang rupiah yang sudah tak berlaku dari peredaran.

Dalam hal alat pembayaran tunai, !ank &ndonesia adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah, serta mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dari peredaran. 0erkait dengan peran tersebut, !ank &ndonesia senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, enis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisiyang layak edar (clean money policy).

Sebelum mengeluarkan uang rupiah, dilakukan perencanaan terlebih dahulu agar uang yang dikeluarkan memiliki kualitas yang baik. Perencanaan yang dilakukan !ank &ndonesia meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan mempertimbangkan tingkat pemalsuan, nilai intrinsik, serta masa edar uang. Selain itu, dilakukan pula perencanaan terhadap umlah serta komposisi pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun ke depan. !erdasarkan perencanaan tersebut, kemudian dilakukan pengadaan uang baik untuk uang emisi baru maupun pencetakan rutin terhadap uang emisi lama yang telah dikeluarkan.

ang rupiah yang telah dikeluarkan kemudian diedarkan ke seluruh wilayah melalui kantor !ank &ndonesia. 6egiatan pengedaran uang uga dilakukan melalui pelayanan kas kepada bank umum maupun masyarakat umum. 5ayanan kas kepada bank umum dilakukan melalui penerimaan setoran dan pembayaran uang rupiah. Sementara itu, kepada masyarakat dilakukan melalui penukaran secara langsung melalui loket-loket penukaran di seluruh kantor !ank &ndonesia atau melalui kerasama dengan perusahaan yang menyediakan asa penukaran uang kecil.

Setelah mengeluarkan uang rupiah, kegiatan pengelolaan yang dilakukan !ank &ndonesia adalah pencabutan uang terhadap pecahan dengan tahun emisi tertentu yang tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Pencabutan ini dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan. ang rupiah yang dicabut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke !ank &ndonesia atau pihak lain yang ditunuk oleh !ank &ndonesia.

Sementara itu, untuk menaga kualitas uang rupiah dalam kondisi yang layak edar di masyarakat, !ank &ndonesia melakukan kegiatan pemusnahan uang. ang yang dimusnahkan adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetakan yang kurang sempurna, dan uang yang sudah tidak layak edar. $. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran /ontunai

 +lat pembayaran nontunai sudah berkembang dan la:im digunakan masyarakat. 3al ini menunukkan bahwa asa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga keuangan bukan bank, baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring, maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di &ndonesia.

0ransaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan !ank &ndonesia melalui sistem !&-0S (eal 0ime ross Settlement) dan sistem kliring.

3ampir 1? transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat mendesak. 7ontohnya, transaksi di Pasar ang +ntar!ank (P+!), transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing, serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem !&-0S. Pada tahun $>">, misalnya, !&-0S telah melakukan transaksi sedikitnya p"E9,% triliun per hari. Sementara itu, sebagai perbandingan, transaksi nontunai dengan  +lat Pembayaran 'enggunakan 6artu (+P'6) dan uang elektronik yang dilakukan bank atau lembaga

keuangan bukan bank hanya sekitar p;,; triliun per hari.

'engingat pentingnya peran !&-0S dalam sistem pembayaran nasional, maka kontinuitas dan stabilitasnya harus diaga. 2ika sesaat saa sistem !&-0S mengalami gangguan, maka akan sangat mengganggu kelancaran dan stabilitas sistem keuangan. Fleh karena itu, !ank &ndonesia sangat peduli dalam menaga stabilitas !&-0S yang dikategorikan sebagai Systemically &mportant Payment System (S&PS). S&PS adalah sistem yang memproses transaksi pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak. Selain S&PS, dikenal pula System @ide &mportant Payment System (S@&PS), yaitu sistem yang digunakan oleh masyarakat luas. Sistem 6liring dan +P'6 termasuk dalm kategori S@&PS ini. !ank &ndonesia uga peduli dengan S@&PS karena sistem ini digunakan secara luas oleh masyarakat. 2ika teradi gangguan, maka kepentingan masyarakat dalam melakukan pembayaran akan terganggu.

(6)

!ank &ndonesia tidak hanya peduli pada terciptanya efisiensi dalam sistem pembayaran, tapi uga kesetaraan akses dan perlindungan konsumen. 0erciptanya efisiensi sistem pembayaran berarti member  kemudahan bagi pengguna untuk memilih metode pembayaran yang dapat diakses di seluruh wilayah dengan biaya serendah mungkin. 6esetaraan akses berarti !ank &ndonesia memperhatikan penerapan asas kesetaraan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran. Sementara itu, aspek perlindungan konsumen dimaksudkan !ank &ndonesia mewaibkan penyelenggara sistem pembayaran nontunai untuk mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara waar dalam penyelenggaraan sistemnya.

BAB III

PENUTUP

A. $esim&ulan

Pada tingkat yang paling dasar, sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan penual dalam suatu transaksi. Sistem pembayaran memfasilitasi pertukaran barang dan asa dalam suatu perekonomian. Dalam mentransfer pasti memiliki kendala-kendala, maupun risiko-risikonya.

B. Saran

Dalam melakukan sistem pembayaran apalagi dala mentransfer uang hendaklah berhati-hati, karena terdapat banyak kendala atau risiko yang teradi pada sistem pembayaran.

DATAR PUSTA$A

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, akan dibangun suatu sistem informasi pembayaran elektronik untuk menangani seluruh jenis transaksi pembayaran yang berkaitan dengan layanan

Transaksi pembayaran kemudian merupakan kebalikan dari metode prepayment, dimana eksportir mengirim barang dan mengharapkan pembeli untuk melakukan pembayaran sesuai dengan

Cara Pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dalam hal cara pembayaran dimuka, importir

Ekosistem Platform Pembayaran Pemerintah sistem monitoring DASHBOARD PPP core system layanan digitalisasi administrasi keuangan mediasi keperdataan repositori dokumen

Sebagai alat pembayaran Cek dan Bilyet Giro (BG) dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksi ekonomi tertentu tanpa perlu membawa uang tunai

Syarat- syaratnya adalah: Harga barang ditentukan jelas dan pasti diketahui pihak penjual dan pembeli, pembayaran cicilan disepakati kedua belah pihak

Selain di hari-hari khusus tersebut, kebijakan perpanjangan waktu juga digunakan untuk mengakomodir peningkatan transaksi beberapa peserta sistem pembayaran yang memiliki

Teknologi pembayaran digital adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan merangsang pertumbuhan pendapatan Kata Kunci: Pembayaran Digital, Pendapatan, UMKM, Penjualan