• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Poli Gizi -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Poli Gizi -"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN POLI GIZI PUSKESMAS WAEPANA

1. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa berupa konseling gizi dan intervensi

2. Jam Kerja : Pelayanan Rawat Jalan diberikan pada :

 Senin - Kamis : Pukul 08.00 – 12.00 WITA

 Jumat : Pukul 08.00 – 11.00 WITA Pelyanan Rawat Inap, diberikan pada :

 Makan pagi : Pukul 06.30 – 07.30 Wita

 Makan siang : Pukul 12.00 – 13.00 Wita

 Makan malam : Pukul 19.00 – 20.00 Wita

3. Persyaratan Pelayanan :

a. Membawa formulir permintaan konseling Gizi dari program lain b. Rawat Inap : Permintaan Kebutuhan Makanan per jam makan. 4. Biaya /Tarif Pelayanan :

Tarif pelayanan terlampir (sesuai Perda Ngada No 11 tahun 2011).

5. Waktu Penyelesaian Pelayanan : a. Konseling : 10 – 20 menit

b. Penyajian makanan/terapi diet : 1 jam per 1 kali penyajian (Rawat Inap)

6. Prosedur Pelayanan

a. Pasien datang ke Poli Gizi

Setelah mendaftarkan diri di Loket pasien akan di arahkan ke Poli sesuai kasus pasien, selanjutnya dari poli akan membuat surat pengantar konseling gizi ke Poli Gizi untuk mendapatkan konseling

b. Di Poli Gizi pasien akan mendapatkan pelayanan yang diinginkan sesuai standar.

Pasien

7. Kompetensi Petugas

Pasien/Klien ditangani oleh Petugas sesuai bidangnya. Yaitu Tenaga Nutrisionist.

Sarana dan Prasarana yang membawa surat pengantar/permintaan pemeriksaan

selanjutnya dilakukan pengukuran antropometri, penimbangan Berat Badan, Tinggi

(2)

PASIEN DATANG

LOKET

POLI KIA & KB

POLI GIZI

POLI UMUM KLINIK KONSELINgPOLI TB

UGD

RAWAT INAP

APOTIK PASIEN PULANG

THERAPI DIET

DAPUR GIZI Badan, Anamnese Gizi dan intervensi terapi diet serta diberikan konseling oleh petugas nutrisionist.

8. Alur Pelayanan Rawat Jalan

 Meja  Kursi

 Timbangan dan Alat Ukur Antropometri

 ATK dan Media Penyuluhan (lembar Balik dll)  Peralatan Masak

 Panduan Nutrisi dan Diet

9. Petugas yang menangani Fungsi 1) Pelayanan informasi publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas (Promkes).

2) Penanganan pengaduan

Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas (KTU). Ditetapkan di : Waepana

Pada Tanggal : 16 Desember 2011

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

(3)

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN GIZI BURUK PUSKESMAS WAEPANA

1. Jenis Pelayanan/ : : Pelayanan jasa berupa konseling gizi dan intervensi

Pengertian : Pelayanan Gizi Buruk adalah Pelayanan bagi Bayi/Balita

yang keadaan kurang Gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi Energi dan Protein dalam makanan sehari-hari yang ditandai dengan satu atau lebih tanda klinis berikut:

 Wajah membulat

 Kelihatan sangat kurus

 Edema/pembengkakan pada kedua pungung kaki

 BB/PB atau BB/TB <-3 SD

(4)

2. Tujuan : Dapat meningkatkan status Gizi dan menurunkan Angka kematian Anak Gizi

Buruk

3. Waktu Pelayanan : Pelayanan Rawat Jalan diberikan pada :

 Penanganan intervensi makanan bagi bayi/balita gizi buruk adalah 30 hari makan atau 90 hari makan

Pelyanan Rawat Inap, diberikan pada :

 Makan pagi : Pukul 06.30 – 07.30 Wita

 Makan siang : Pukul 12.00 – 13.00 Wita

 Makan malam : Pukul 19.00 – 20.00 Wita

4. Persyaratan Pelayanan :

Menjelaskan Langsung ke penanganan gizi buruk

a. Penemuan Anak Gizi Buruk ,dengan menggunakan hasil penimbangan anak di posyandu, menggunakan hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan, adanya hasil laporan dari masyarakat

b. Anak Gizi Buruk yang dibawah oleh orang Tuanya yang berdasarkan atas hasil pengukuran LiLA <12,5 cm, 2 T dan BGM yang dirujuk dari posyandu, maka dilakukan pemeriksaan Antropometri dan tanda-tanda klinis , semua anak diperiksa tanda-tanda komplikasi :Pneumonia berat, Anemia berat, Dehidrasi berat, Demam sangat tinggi, serta penurunan kesadaran, serta dilakukan pemeriksaan nafsu Makan oleh anak-anak dengan cara menanyakan kepada orang tuanya apakah anak mau makan atau tidak,minimal dalam 3 hari terakir berturut-turut

c. Dengan adanya hasil pemeriksaan pada anak, ditemukannya tanda-tanda sebagai:

 Anak kelihatan tampak sangat kurus

 Wajah seperti orang tua

 Adanya pembengkakan pada kedua kaki

 Kulit keriput kelihatan

 Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut

 BB/PB atau BB/TB <-3 SD

 LiLA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)

Maka anak dikategorikan Gizi buruk tanpa komplikasi dan perlu diberikan penanganan secara rawat jalan

d. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai berikut:

 Tampak sangat kurus

 Edema/pembengkakan pada seluruh tubuh

 BB/PB atau BB/TB <-3 SD

 LiLA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)

Dan disertai dengan tanda-tanda komplikasi medis sebagai berikut:

 Anoreksia

 Pneomonia berat

 Anemia berat

 Dehidrasi berat

 Demam sangat tinggi

Maka anak tersebut dapat dikategorikan Gizi Buruk dengan komplikasi dan perlu dilakukan penanganan secara Rawat Inap

(5)

e. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai berikut:

 BB/TB<-2 s/d-3 SD

 LiLA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)

 Tidak ada edema/pembengkakan

 Nafsu makan membaik

 Tidak ada komplikasi medis

Maka Anak dikategorikan Gizi kurang dan perlu diberikan konseling ,pemberian makanan tambahan serta PMT pemulihan jika ada dana

f. Bila kondisi Anak Rawat Inap sudah membaik dan tidak lagi ditemukan komplikasi medis, serta tanda klinis membaik (kedua pungung kaki dan lengan )dan nafsu makan membaik maka penanganan anak tersebut dilakukan secara Rawat Jalan

5. Biaya / Tarif Pelayanan :

Biaya penanganan disesuaikan dengan peraturan daerah sesuai SK Bupati Ngada

6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

Dirawat sampai kondisi anak membaik atau sembuh total

7. Prosedur Pelayanan

a. Pada fase stabilitas diberikan :

 Hari 1-2 F 75 atau Modisco ½ sebanyak 12 kali dan ASI sesering mungkin

 Hari 3-4 F 75 atau Modisco ½ sebanyak 8 kali dan ASI sesering mungkin

 Hari 5-7 F 75 atau Modisco ½ sebanyak 6 kali dan ASI sesering mungkin b. Pada Fase Transisi diberikan

 Hari ke 8-14 F 100 atau Modisco ½ sebanyak 6 kali dan ASI sesering mungkin c. Pada fase Rehabilitasi diberikan

 Minggu ke 2 sampai minggu ke 6 kalau BB,7 kg dapat diberikan F 135 atau Modisco 3 sebanyak 3 kali dan Asi sesering mungkin

 Makanan bayi atau makanan lumat sebanyak 3 kali

 Sari buah sebanyak 3 kali ,BB. 7 kg diberikan F135 atau modisco 3 sebanyak 3 kali dan ASI sesering mungkin

 Diberikan Vitamin A sebulan sekali sampai masa pemulihan

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan kompeten dalam memberikan penanganan kasus Gizi Buruk

9. Sarana dan Prasarana

 Meja, Kursi

 ATK, Buku Registrasi

 Format

 Poster Gizi buruk, Lembar Balik dan Lefalet

 PMT Penyuluhan

10. Petugas yang menangani TPG

11. Unit Terkait : Dokter , KIA, Rawat Inap, Rawat Jalan.

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2011

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

(6)

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN PEMBERIAN VITAMIN A PUSKESMAS

WAEPANA

1. Jenis Pelayanan/ : : Pelayanan jasa berupa pemberian Vitamin A

Pengertian : Vitamin A adalah salah satu jenis suplemen zat Gizi yang

sangat diperlukan oleh tubuh untuk anak Gizi buruk, Ibu nifas,bayi dan balita serta dapat mencegah kesehatan mata agar dapat melihat dengan baik dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit bagi ibu nifas,bayi,balita dan anak gizi buruk

2. Tujuan : mencegah terjadinya kejadian kekurangan Vitamin A serta mencegah penyakit

gizi buruk dan Ibu Nifas

3. Waktu Pelayanan : Sesuai jadwal posyandu dalam bulan Februari dan Agustus dan pada setiap ibu postpartum. Dan bila di temukan kasus gizi buruk.

4. Persyaratan Pelayanan :

 Bayi umur 6-11 bulan mendapat 1 kapsul biru (100.000 sI) 2 kali dalam setahun

 Bayi umur 12-59 bulan mendapat 1 kapsul merah (200.000 sI) 2 kali dalam setahun

 Ibu Nifas mendapat 2 kapsul merah (200.000 sI) 2 kali dalam setahun

 Balita Gizi Buruk selama masa perawatan mendapat kapsul merah (200.000 sI)

5. Biaya / Tarif Pelayanan : Pemberian Gratis 6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

5 menit

7. Prosedur Pelayanan

a. Petugas pustu atau poskesdes menganfrak kapsul Vitamin A pada bulan januari dan Juli sesuai dengan jumlah sasaran

b. Petugas puskesmas menerima anfrak dari desa dan menganfrak ke tingkat kabupaten sesuai dengan sasaran pada bulan berjalan dan ditambah 10% c. Petugas menerima kapsul Vitamin A dari dinas kesehatan kabupaten

,kemudian mengdistribusikan ke pustu atau polindes sesuai dengan jumlah sasaran

d. Vitamin A diteteskan pada mulut bayi dan balita

e. Bayi dan Balita yang tidak hadir diposyandu di sweeping

f. Bagi ibu nifas 1 kapsul satu jam setelah melahirkan dan satu kapsul 24 jam setelah melahirkan

(7)

g. Bayi dan Balita yang gizi buruk diberikan 1 kapsul dalam sebulan sekali sampai proses penyembuhan

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan kompeten dalam memberikan penanganan pemberian kapsul Vitamin A

9. Sarana dan Prasarana

 Meja, Kursi

 ATK, Buku Registrasi  Format

 Poster Vitamin A, Lembar Balik dan Lefalet

10. Petugas yang menangani TPG (Tim Pengelolah Gizi)

11. Unit Terkait

Dokter , KIA, Rawat Inap, Rawat Jalan, Bidan, Parawat, Kader Posyandu.

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2012

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

NIP: 19690628 198903 2 005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN PENGUKURAN TINGGI BADAN DI

(8)

1. Jenis Pelayanan/ : : Pelayanan jasa berupa pengukuran Tinggi Badan

Pengertian : Pengukuran Tinggi Badan adalah serangkaian penentuan

Tinggi Badan pada bayi dan balita dengan menggunakan alat microtoise,pita meter, dan pengukur panjang bayi yang dibuat sendiri

2. Tujuan : Untuk mengetahui panjang badan dan tinggi badan bagi bayi dan balita 3. Waktu Pelayanan : Pelayanan Rawat Jalan diberikan pada :

 Senin - Kamis : Pukul 07.00 – 12.00 WITA

 Jumat : Pukul 07.00 – 11.00 WITA

 DiSesuaikan dengan jadwal posyandu

4. Persyaratan Pelayanan :

a. Balita diukur setiap bulan mulai 0(Nol) bulan sampai dengan 59 bulan b. Balita yang mendapat PMT-P diukur setiap 2 minggu sekali

c. Bayi dan balita yang mengikuti posyandu diukur tinggi badan setiap bulan

5. Biaya / Tarif Pelayanan :

Gratis

6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

5 menit/anak

7. Prosedur Pelayanan

 Klien umur diatas 2 tahun

a. Tempelkan dengan paku microtoise tersebut pada dinding yang lurus datar setinggi tepat 2 meter angka 0(nol) pada lantai yang datar rata

b. Lepaskan sepatu atau sendal

c. Anak harus berdiri seperti sikap siap sempurna dalam baris berbaris ,kaki lurus,tumit,pantan,punggung dan kepala bagian belakang harus menempel pada bagian dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan kedepan d. Turunkan microtoise sampai rapat pada kepala bagian atas , siku-siku harus

lurus menempel pada dinding

e. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam ,gulungkan microtoise, angka tersebut menunjukan tinggi badan anak yang diukur

 Untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri

a. Alat pengukur diletakan diatas meja atau tempat yang datar

b. Bayi ditidurkan lurus didalam alat pengukur,kepala diletakan hati-hati sampai menyingung bagian atas alat pengukur

c. Bagian alat pengukur sebelah bawah kaki digeser sehingga tepat menyingung telapak kaki bayi, dan skala pada sisi alat pengukur dapat dibaca

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan kompeten dalam memberikan penanganan pengukuran tinggi badan

9. Sarana dan Prasarana

 Meja, Kursi, ATK, Buku Registrasi, Format Pelaporan  Alat pengukur TB (microtoys)

 Meteran kain

10. Petugas yang menangani TPG

(9)

KIA, Rawat Inap,Rawat Jalan,Posyandu

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2012

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

NIP: 19690628 198903 2 005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN PENIMBANGAN BERAT BADAN DI

POSYANDU DAN PUSKESMAS WAEPANA

1. Jenis Pelayanan/ : Pelayanan penimbangan berat Badan

Pengertian :Penimbangan berat Badan adalah serangkaian kegiataan

penimbangan berat badan pada bayi dan balita dengan menggunakan dacin

2. Tujuan : Untuk mengetahui berat badan bagi bayi dan balita 3. Waktu Pelayanan :

Pelayanan Rawat Jalan diberikan pada :

 Senin - Kamis: Pukul 07.00 – 12.00 WITA

 Jumat : Pukul 07.00 – 11.00 WITA

 DiSesuaikan dengan jadwal posyandu

4. Persyaratan Pelayanan :

a. Balita ditimbang setiap bulan mulai 0(Nol) bulan sampai dengan 59 bulan b. Balita yang mendapat PMT-P ditimbang setiap 2 minggu sekali

c. Bayi dan balita yang mengikuti posyandu ditimbang Berat badan setiap bulan

5. Biaya / Tarif Pelayanan : Gratis

6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

5 menit /anak

(10)

a. Gantungkan dacin pada:

 Dahan pohon

 Palang rumah

 Penyangga kaki tiga

b. Periksa apakah dacin sudah tergantung kuat,tarik batang dacin kebawah kuat-kuat

c. Sebelum dipakai,letakan bandul geser pada angka nol, batang dacin dikaitkan pada tali pengaman

d. Pasanglah celana timbang,kotak timbang,atau sarung timbang,yang kosong pada dacin,ingat bandul harus digeser pada angka nol

e. Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang,kotak timbang,atau sarung timbang dengan cara memasukan pasir kedalam kantong plastik f. Anak ditimbang dan seimbangkan dacin

g. Tentuksn berat badan anak,dengan membaca angka di ujung bandul geser h. Catat hasil penimbangan diatas dengan secarik kertas

i. Geserkan kembalike angka nol, letakkan batang dacindalam tali pengaman,setelah itu bayi atau balita diturunkan

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan kompeten dalam memberikan penimbangan berat badan

9. Sarana dan Prasarana

 Meja, Kursi

 ATK, Buku Registrasi  Format

 Alat penimbangan

10. Petugas yang menangani TPG

11. Unit Terkait

KIA, Rawat Inap,Rawat Jalan,Posyandu,Klinik MTBS.

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2012

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

(11)

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN PEMBERIAN MODISCO DI PUSKESMAS

WAEPANA

1. Jenis Pelayanan/ : : Pelayanan jasa berupa Pemberian Modisco

Pengertian : Modisco adalah salah satu jenis pemberian minuman zat gizi

yang berfungsi sebagai penambah berat badan bagi anak yang kekurangan gizi,anak gizi buruk, lansia,dan juga orang-orang yang ingin menambah berat badan

2. Tujuan : Sebagai penambah berat badan bagi anak yang kekurangan gizi,anak gizi buruk, lansia,dan juga orang-orang yang ingin menambah berat badan

3. Waktu Pelayanan : diberikan bagi anak yang kekurangan gizi,anak gizi buruk, lansia,dan juga orang-orang yang ingin menambah berat badan sampai Berat badannya mencapai target

4. Persyaratan Pelayanan :

a. Anak dengan kekurangan energi protein/Gizi buruk tingkat berat b. Anak dengan gizi kurang

c. Semua orang yang mau menambah berat badan d. Lansia yang menambah berat badan

e. Tidak boleh diberikan pada anak yang kelebihan berat badan

f. Tidak boleh diberikan pada penderita Ginjal, Hati(kuning), dan Jantung 5. Biaya / Tarif Pelayanan

Dari dana BOK

6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

Diberikan Sampai berat badannya mencapai status gizi baik

7. Prosedur pelayanan

a. Prosedur Pembuatan Formula Modisco

Modisco ½ Modisco I Modisco II Modisco III

Nilai Gizi dalam 100 cc  Energi : 80 Kkal

 Protein:3,5 Gr

 Lemak:2,5 Gr

Nilai Gizi dalam 100 cc  Energi : 100 Kkal

 Protein:3,5 Gr

 Lemak:3,5 Gr

Nilai Gizi dalam 100 cc  Energi : 100 Kkal

 Protein:3,5 Gr

 Lemak:4 Gr

Nilai Gizi dalam 100 cc  Energi : 130 Kkal

 Protein:3 Gr

(12)

Bahan

 Susu skim :10 gr/ 1 sdm

 Gula pasir :5 gr atau 1/2 sdm

 Minyak kelapa:2 ½

gr(1/2 sdt)

Diberikan pada bayi yang berat badannya < 7 kg Bahan  Susu skim :10 gr/ 1 sdm  Gula pasir :5 gr atau 1/2 sdm  Minyak kelapa:5 gr(1 sdt) Bahan  Susu skim :10 gr/ 1 sdm

 Gula pasir :5 gr atau 1/2 sdm  Minyak kelapa:5 gr(1 sdt) Bahan  Full Cream :12 gr/1 1/4 sdm atau Susu segar 100 gr atau ½ gelas  Gula pasir : 7,5 gr atau 1 1/2 sdt  Margarine : 5 gr(1/2 sdm) Indikasi

Diberikan pada bayi yang berat badannya < 7 kg Indikasi  Diberikan pada : KEP berat + Edema  Dapat diberikan : 100Kal/Kgbb/hari Indikasi

 Diberikan pada : KEP tanpa Edema  Dapat diberikan : 125Kal/Kgbb/hari Indikasi  Dapat diberikan : 150 Kal/Kgbb/hari  Diberikan setelah pemberian Modisco I dan II  Pemberian Modisco III + 10 hari  Pemberian makanan keluarga sesuai umur,selera,daya cerna ,disamping pemberian Modisco

b. Cara Membuat Modisco

 Susu bubuk dicampur gula dan minyak,margarine cair,kemudian diberi air panas sedikit sambil diaduk sampai tercampur rata

 Kemudian disaring

 Minuman ini biasa langsung diminum

 Supaya lebih tahan lama, dapat ditim dahulu selama 15 menit, baru diminum

 Pemberian jumlah Modisco, dihitung berdasarkan kebutuhan anak

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan kompeten dalam memberikan Pemberian Modisco

9. Sarana dan Prasarana

 Susu skim

 Gula pasir

 Minyak kelapa

 Alat penimbangan

(13)

 Kompor

 Dandang,atau tacu,atau periuk

 Sendok

10. Petugas yang menangani

TPG (Tim Pengelolah Gizi) 11. Unit Terkait

Dokter , Rawat Inap,Rawat Jalan

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2012

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

NIP: 19690628 198903 2 005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN PEMBERIAN KEKURANGAN ENERGI

KRONIK(KEK) DI PUSKESMAS WAEPANA

1. Jenis Pelayanan/ : Pelayanan jasa berupa Penanganan kekurangan Energi Kronik Pengertian : Kekurangan Energi kronik adalah salah satu kekurangan

masalah gizi yang sering terjadi pada Wanita Usia Subur(WUS),Ibu Hamil(Bumil) yang disebabkan oleh kekurangan energi dalam jangka waktu yang cukup lama selama usia masih mudah atau usia masih subur serta selama hamil dikarenakan oleh ketidak seimangan asupan untuk

(14)

memenuhi kebutuhan dan pengeluaran energi yang ditandai dengan adanya pengukuran LiLA yang kurang dari 23,5 cm

2. Tujuan : Dapat mencegah terjadinya kejadian Kekurangan Energi Kronik pada

Wanita Usia Subur(WUS), Ibu Hamil(Bumil)

3. Waktu Pelayanan : 10 menit 4. Persyaratan Pelayanan :

a. Ibu Hamil (Bumil) dengan pengukuran LiLA yang kurang dari 23,5Cm

b. Wanita Usia Subur(WUS) dengan pengukuran LiLA yang kurang dari 23,5Cm

5. Biaya / Tarif Pelayanan : Gratis 6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

Diberikan pada Wanita Usia Subur(WUS) dan Ibu Hamil(Bumil) yang KEK sampai pada masa pemulihan

7. Prosedur pelayanan

Petugas pustu/ polindes mengukur LiLA pada Wanita Usia Subur(WUS) dan Ibu Hamil(Bumil) yang pengukuran LiLAnya kurang dari 23,5 cm serta mengirim kepuskesmas

 Petugas puskesmas menerima nama-nama Wanita Usia Subur(WUS) dan Ibu Hamil(Bumil) yang Kekurangan Energi Kronik dari Desa dan dari puskesmas oleh para bidan dan melaporkan ke Dinas Kesehatan

 Petugas Dinas Kesehatan menerima Nama-nama tersebut dan melakukan pengadaan PMT-P untuk Wanita Usia Subur(WUS) dan Ibu Hamil(Bumil) Kekurangan Energi Kronik lalu melakukan pengadaan PMT-P (biscuit dll)

 Petugas Puskesmas menerima PMT-P(Biscuit dll) dari Dinas Kesehatan,kemudian dibagikan kepada Wanita Usia Subur(WUS) dan Ibu Hamil(Bumil) yang Kekurangan Energi Kronik sesuai dengan jumlah sasaran dan kebutuhan

 PMT-P(Biscuit dll) dapat diberikan pada Wanita Usia Subur(WUS) dan Ibu Hamil(Bumil) yang Kekurangan Energi Kronik selama 30 hari sampai dengan 90 hari

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan kompeten dalam memberikan Pemberian PMT-P

9. Sarana dan Prasarana

a. Meja, Kursi

b. ATK, Buku Registrasi c. Format dll

10. Petugas yang menangani

TPG (Tim Pengelolah Gizi)

11. Unit Terkait

KIA

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2012

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

(15)

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN MAKANAN UMUM RAWAT INAP DI

PUSKESMAS WAEPANA

1. Jenis Pelayanan/ : Pelayanan jasa berupa Pelayanan makanan umum rawat inap

di puskesmas waepana

Pengertian : Standar pelayanan makanan umum rawat inap di puskesmas

waepana adalah salah satu jenis pelayanan makanan biasa, makanan lunak, dan makanan saring yang diberikan kepada pasien berdasarkan jenis penyakitnya yang memerlukan diet dalam bentuk mudah dicernah dan tidak merangsang saluran cerna

2. Tujuan : Tujuan dari pada standar pelayanan makanan umum rawat inap

puskesmas waepana adalah :

 Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh

 Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicernah sesuai dengan kebutuhan gizi dan keadaan penyakit

3. Waktu Pelayanan :

Pelyanan Rawat Inap, diberikan pada :

 Makan pagi : Pukul 06.30 – 07.30 Wita

(16)

 Makan malam : Pukul 19.00 – 20.00 Wita

4. Persyaratan Pelayanan :

a. Anak-anak dan orang dewasa yang sakit dan dirawat di rawat inap puskesmas waepanan yang memerlukan diet dalam keadaan istirahat di rawat inap

5. Biaya / Tarif Pelayanan : Dari dana JKMN 6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

3-4 jam

7. Prosedur pelayanan

 Pasien datang diperiksa oleh Dokter atau perawat dan dicatat pada rekam medik

 Setelah pasien diobservasi dan dievaluasi olet dokter ataupun perawat, petugas Gizi menentukan jenis diet yg diberikan serta menyusun kebutuhan gizi pasien atas dasar rekomendasi dari dokter dalam bahan makanan dan menu lalu diberikan kepada petugas tata boga sesuai dengan kebutuhan yang sudah ditetapkan pada perencanaan menu pada lampiran 1 oleh petugas gizi kepada petugas tata boga

 Makanan disediakan sesuai dengan standar makanan yang sudah direncanakan oleh petugas gizi kemudian diantar keruangannya masing-masing sesuai dengan jenis penyakitnya oleh petugas tata boga

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan memberikan Pelayanan makanan umum rawat inap di puskesmas waepana

9. Sarana dan Prasarana

a. Meja, Kursi

b. ATK, Buku status pasien c. Format pelayanan makanan d. Makanan dan alat makan

10. Petugas yang menangani

TPG (Tim Pengelolah Gizi) dan Tata Boga

11. Unit Terkait

Dokter,Perawat

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2012

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

(17)

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN

KECAMATAN SOA

PUSKESMAS WAEPANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN MAKANAN KHUSUS RAWAT INAP DI

PUSKESMAS WAEPANA

1. Jenis Pelayanan/ : Pelayanan jasa berupa Pelayanan makanan Khusus rawat inap di puskesmas waepana

2. Pengertian : Standar pelayanan makanan Khusus rawat inap di

puskesmas waepana adalah salah satu jenis pelayanan makanan Khusus yang meliputi Energi Tinggi Protein Tinggi(ETPT),

Diet Rendah Garam, Diet Penyakit Diabetes Melitus,serta Asam Urat yang diberikan kepada pasien berdasarkan jenis penyakit yang ada yang memerlukan makanan

Khusus dalam bentuk mudah dicernah dan tidak merangsang saluran pencernaan

2. Tujuan : Tujuan dari pada standar pelayanan makanan Khusus rawat inap

puskesmas waepana adalah :

 Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi serta dengan jenis penyakitnya masing-masing

 Memberikan makanan untuk menambah berat badan sehingga mencapai berat badan normal

 Memberikan makanan untuk dapat memnbantu menghilangkan retensi atau kelebihan garam serta air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi

 Memberikan makanan kepada pasien untuk memperbaiki kebiasaan makan serta mempertahankan kadar gula darah

(18)

supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan bagi para penderita Diabetes Melitus

 Memberikan makanan kepada pasien untuk dapat menurunkan kadar asaam urat dalam plasma darah,serta meingkatkan Ph urine

3. Waktu Pelayanan :

Pelyanan Rawat Inap, diberikan pada :

 Makan pagi : Pukul 06.30 – 07.30 Wita

 Makan siang : Pukul 12.00 – 13.00 Wita

 Makan malam : Pukul 19.00 – 20.00 Wita

4. Persyaratan Pelayanan :

a. Anak-anak dan orang dewasa yang sakit dan dirawat di rawat inap puskesmas waepanan yang memerlukan diet dalam keadaan istirahat di rawat inap

5. Biaya / Tarif Pelayanan : Dari dana JKMN 6. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

3-4 jam

7. Prosedur pelayanan

 Pasien datang diperiksa oleh Dokter atau perawat dan dicatat pada rekam medik

 Setelah pasien diobservasi dan dievaluasi olet dokter ataupun perawat, petugas Gizi menentukan jenis diet yg diberikan serta menyusun kebutuhan gizi pasien atas dasar rekomendasi dari dokter dalam bahan makanan dan menu lalu diberikan kepada petugas tata boga sesuai dengan kebutuhan yang sudah ditetapkan pada perencanaan menu pada lampiran 1 oleh petugas gizi kepada petugas tata boga

 Makanan disediakan sesuai dengan standar makanan yang sudah direncanakan oleh petugas gizi kemudian diantar keruangannya masing-masing sesuai dengan jenis penyakitnya oleh petugas tata boga

8. Kompetensi Petugas :

Petugas yang terampil dan memberikan Pelayanan makanan khusus rawat inap di puskesmas waepana

9. Sarana dan Prasarana

a. Meja, Kursi

b. ATK, Buku status pasien c. Format pelayanan makanan d. Makanan dan alat makan

10. Petugas yang menangani

TPG (Tim Pengelolah Gizi) dan Tata Boga

11. Unit Terkait

Dokter,Perawat

Ditetapkan di : Waepana Pada Tanggal : 19 Juni 2012

(19)

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA MARGARETA U. KROMEN, A.Md.Keb.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kebutuhan gizi secara khusus dan penerapannya dalam bentuk modifikasi diet atau diet khusus pada pasien penyakit ginjal

Tujuan mengatur makanan dan minuman (Diet) pada pasien kanker adalah Membuat status gizi optimal dengan cara: Memberikan makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan zat gizi dan

Data yang dikumpulkan meliputi data tentang diet yang diminta oleh dokter, kebutuhan gizi pasien, makanan yang disajikan, asupan makan pasien dan penilaian pasien terhadap makanan

Pelayanan dari aspek emphaty (empati) dokter, perawat dan petugas rumah sakit bersedia mendengarkan masukan dan saran dari pasien setuju (56%) dan (44%)

Penggunaan obat untuk kebutuhan pasien dilakukan berdasarkan resep dokter/petugas yang berkompeten (dengan memperharikan Fornas 2014 dan Daftar Obat Tambahan Puskesmas) serta

Untuk mengetahui kemampuan perawat yang akan melaksanakan praktek klinik dalam menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit guna mengetahui keadaan umum pasien dan kelainan

Melakukan rapat koordinasi dengan perawat wilayah (menentukan jadwal kegiatan) Perawat dan dokter gigi Presensi rapat koordinasi, ATK, undangan 60 menit Jadwal kegiatan,

Gizi Seimbang untuk Ibu Menyusui Busui membutuhkan zat2 gizi yg lebih banyak daripada ibu yg tdk menyusui Zat2 gizi dalam ASI berasal dari makanan yg dimakan ibunya Kebutuhan zat