PROSEDUR PMT PENYULUHAN PROSEDUR PMT PENYULUHAN SOP
SOP No. No. DokumenDokumen No. Revisi No. Revisi Tanggal terbit Tanggal terbit Halaman Halaman Ditetapkan
Ditetapkan oleh oleh kepala kepala UPTD UPTD Puskesmas Puskesmas Batuputih Batuputih : : Dr. Dr. Suci Suci HernawatiHernawati M.kes M.kes NIP.1979061 NIP.1979061620100620100 1.2. 1.2. 004 004 1.
1. Pengertian Pengertian PMT PMT adalah adalah makana makana tambahan tambahan yang yang diberikan diberikan kepada kepada balitabalita yang disediakan oleh kader pos
yang disediakan oleh kader posyanduyandu 2.
2. Tujuan Tujuan a.a. Sebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua balitaSebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua balita tentang makanan kudapan (snack) yang baik diberikan tentang makanan kudapan (snack) yang baik diberikan untuk balita
untuk balita b.
b. Sebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhanSebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi balita, dan
gizi balita, dan c.
c. Sebagai sarana untuk menggerakkan peran sertaSebagai sarana untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam mendukung kesinambungan masyarakat dalam mendukung kesinambungan penyelenggaraan posyandu penyelenggaraan posyandu 3. 3. RuangRuang Lingkup Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Batuputih Wilayah kerja Puskesmas Batuputih 4.
4. Kebijakan Kebijakan SK SK Kepala Kepala PuskesmasPuskesmas 5.
5. Referensi Referensi a.a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 23Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014
Tahun 2014 b.
b. Depkes RI, Pedoman Pelaksana Pendistribusian danDepkes RI, Pedoman Pelaksana Pendistribusian dan pengelolaan MP-ASI, Depkes, 2005
pengelolaan MP-ASI, Depkes, 2005 c.
c. Depkes RI, Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk DepkesDepkes RI, Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk Depkes RI, 2007
RI, 2007 6.
6. Peralatan danPeralatan dan perlengkapan perlengkapan
--
ATKATK--
Bahan Makanan LokalBahan Makanan Lokal7.
7. Prosedur/LangProsedur/Lang kah-langkah kah-langkah
a.
a. Petugas gizi Puskesmas mengirimkan data balita giziPetugas gizi Puskesmas mengirimkan data balita gizi buruk set
buruk setelah elah dilakukan validasi dilakukan validasi terlebih terlebih dahulu ke dahulu ke dinasdinas kesehatan kabupaten
kesehatan kabupaten b.
b. Data balita gizi buruk yang masuk ke dinas kesehatanData balita gizi buruk yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten dilakukan validasi ulang
kabupaten dilakukan validasi ulang c.
c. Jika data balita gizi buruk sudah valid dan benar makaJika data balita gizi buruk sudah valid dan benar maka akan diususlkan untuk mendapatkan PMT Penyuluhan akan diususlkan untuk mendapatkan PMT Penyuluhan d.
d. Setelah dibuat surat alokasi tiap puskesmas, danSetelah dibuat surat alokasi tiap puskesmas, dan puskesmas
puskesmas mengambil mengambil bahan bahan PMT PMT penyuluhan penyuluhan ke ke dinasdinas kesehatan alokasi.
kesehatan alokasi. e.
e. Puskesmas memberikan bahan PMT penyuluhan kepadaPuskesmas memberikan bahan PMT penyuluhan kepada petugas Pembina Desa (PPD) sesuai alokasi balita terpilih petugas Pembina Desa (PPD) sesuai alokasi balita terpilih 8.
8. Hal-hal yangHal-hal yang perlu perlu diperhatikan diperhatikan --9.
9. Unit terkaitUnit terkait
--
PosyanduPosyandu10. Dokumen terkait
-
Buku bantu PMT-
Berita acara penyerahanPROSEDUR PMT PEMULIHAN SOP No. Dokumen
No. Revisi Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. 2. Tujuan Meningkatkan status gizi balita gizi kurang
3. Ruang Lingkup
Wilayah Kerja Puskesmas Batuputih
4. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / 2016 tentang PMT Balita gizi kurang
5. Referensi
-
Buku Panduan penyelenggaraan Pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK-
Peraturan Pemerintah Tahun 2012 Tentang PercepatanPerbaikan Gizi 6. Peralatan dan
perlengkapan
1. Alat Tulis
2. Bahan Makanan Lokal 7. Prosedur/Lang
kah-langkah
1. Persiapan
Mengidentifikasi balita gizi kurang dari laporan kader
bulanan dan laporan Pemantauan Status Gizi setiap 6 bulan.
Menghitung kebutuhan asupan gizi balita serta selisih
kebutuhan yang belum terpenuhi ( lihat SOP Penghitungan Kebutuhan Gizi Balita).
Mengkonversi kekurangan asupan gizi ke bahan
makanan dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) , (lihat SOP Konversi Kekurangan Asupan Gizi Bahan Makanan).
Memberikan contoh menu makanan
Membuat daftar kebutuhan bahan makanan lokal
2. Pelaksanaan
Membeli bahan makanan lokal sesuai dengan daftar
menu
Mengantar bahan makanan lokal dengan contoh menu
kepada ibu balita tiap seminggu sekali
Mencatat distribusi bahan makanan dalam buku
Melaporkan hasil kepada Pimpinan Puskesmas dan DKK
setiap 1 bulan sekali. 3. Pemantauan
Memastikan pemberian bahan makanan lokal tepat
sasaran dengan cara menanyakan kepada ibu apakah makanan tambahan sudah diberikan
Memantau peningkatan status gizi balita penerima PMT
setiap dua minggu sekali
( lihat SOP Pemantauan Status Gizi) 4. Pencatatan dan Pelaporan
Mencatat hasil kegiatan PMT dalam buku pemantauan Melaporkan hasil kepada Pimpinan Puskesmas dan DKK
setiap 1 bulan sekali 8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
-9. Unit terkait 1. Posyandu 2. Kelurahan 3. Puskesmas 4. Disnakersos 10. Dokumen terkait 1. KMS Balita 2. SOP terkait 3. Kohor Balita 4. Buku Pemantauan
PROSEDUR SURVAILAN
PELACAKAN KASUS GIZI BURUK SOP No. Dokumen
No. Revisi Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian Rangkaian kegiatan Penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk lainnya di wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan 1. Ditemukannya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara cepat. Tepat dan konferhensif
2. Terindentifikasinya faktor resiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi
3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk secara konferhensif.
3. Ruang Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Batuputih
4. Kebijakan Semua balita gizi buruk yang dilaporkan dapat teridentifikasi dan terlaporkan serta mendapat pelayanan
5. Referensi 1. Buku PedomanPenanganan dan Pelacakan Kasus Balita Gizi Buruk, Depkes RI, 2009
2. Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Depkes RI 2007 3. Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
6. Peralatan dan perlengkapan
-
ATK-
Alat pengukur berat badan (Timbangan digital/ dacin)-
Alat pengukur tinggi badan dan panjang badan(Microtoise dan atau alat lengboard)
-
Buku catatan pelacakan balita BGM dan gizi buruk7. Prosedur/Lang kah-langkah
1. Persiapan
-
Mempelajari laporan gizi buruk-
Menyiapkan alat antropometri (Timbangan beratbadan dan alat pengukur tinggi badan)
-
Menyiapkan Instrumen Pelacakan (formPelacakan Gizi buruk)
-
Berkoordinasi dengan Petugas Surveilans, dandokter puskesmas untuk melaksanakan pelacakan 2. Pelaksanaan
-
Klarifikasi laporan balita gizi buruk-
Konfirmasi status gizi-
Bersama dengan Petugas surveilans dan dokterPuskesmas melakukan kasus balita gizi buruk sesuai dengan form pelacakan kasus gizi buruk
(menimbang BB, mengukur TB dan memeriksa balita Gizi Buruk)
-
Pencatatan dan pelaporan kasus Balita Gizi Buruk8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
-9. Unit terkait 1. Bidan Poskenkel 2. Kader posyandu 10. Dokumen
terkait
-
Buku catatan pelacakan balita BGM dan Gizi buruk-
Buku SK antropometri untuk penentuan status gizi kasusPROSEDUR PEMBERIAN PMT IBU HAMIL KEK
SOP No. Dokumen No. Revisi
Tanggal terbit Halaman
Puskesmas Batuputih Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.004 1. Pengertian Ibu hamil yang berisiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai
ukuran lingkar lengan atas (LILA) <23,5 cm 2. Tujuan Untuk meningkat asupan gizi sasaran
3. Ruang Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Batuputih
4. Kebijakan 1. Undang- undang RI No. 36 Tentang Kesehatan Tahun 2009 Bab IV Pasal 141 yang bertujuan untuk meningkatkan Mutu Gizi Perseorangan dan Masyarakat 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014
Tentang Pedoman Gizi Seimbang
5. Referensi 1. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hmil Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi 2010
2. Pedoman Pelaksanaan Survelans Gizi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2015
3. Pedoman operasional program gizi berkelanjutan Dinas Kesehatan Provinsi Tahun 2015
6. Peralatan dan perlengkapan
1. Bolpoin 2. Buku register
3. Antropometri (timbangan, alat ukur TB/PM, Pita LILA) 4. Biskuit lapis Bumil
7. Prosedur/Lang kah-langkah
1. Persiapan
-
Poskesdes/ Pustu/ Polindes MenyerahkanFormulir Rekapitulasi Data Sasaran PMT ibu hamil ke Puskesmas
-
Menyiapkan data sasaran PMT ibu hamil (Gakindan Non gakin) di Puskesmas Batuputih untuk dikrirm ke Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Pelaksanaan
-
Petugas puskesmas menerima PMT ibu hamil dariDinas kesehatan
-
Petugas mendistribusikan PMT ibu hamil kePoskesdes/Pustu/ Polindes
-
Petugas memantau PMT ibu hamil yang telah diDitribusikan ke Poskesdes/ Pustu/ Polindes dan melakukan evaluasi
8. Hal-hal yang perlu
-diperhatikan
9. Unit terkait 1. Posyandu 2. Poseksdes 3. Puskesmas 4. Pustu 5. polindes
PROSEDUR PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
SOP No. Dokumen No. Revisi
Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian Vitamin A untuk bayi dan anak balita sangat penting untuk kesehatan mata dan juga membantu pembentukan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Kapsul Vitamin A pada bayi dan anak
3. Ruang Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Batuputih 4. Referensi
5. Peralatan dan perlengkapan
-
Kapsul vitamin A-
KMS-
Buku bantu vitamin A6. Prosedur/Lang kah-langkah
1. Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan kapsul vitamin A sesuai dengan sasran, ke DKK
2. Petugas gizi membagi kapsul vitamin A sesuai dengan register sasaran setiap bulan Februari- Agustus
3. Di akhir bulan kader melaporkan hasil pencapaian pemberian vitamin A ke petugas Gizi Puskesmas
4. Selanjutnya Petugas Gizi merekap hasil kegiatan dan laporan ke DKK pada awal bulan berikutnya.
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan -8. Dokumen terkait
-
Laporan pemberian kapsul vitamin A-
Buku catatan kaderPROSEDUR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
SOP No. Dokumen No. Revisi
Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian Penilaian Pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan BB setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status Pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan BB
2. Tujuan Mencegah memburuknya keadaan gizi, sebagai upaya meningkatkan keadaan gizi dan mempertahankan keadaan gizi yang baik
3. Ruang Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Batuputih
4. Kebijakan Semua balita (0-5Bln) di wilayah kerja Puskesmas Batuputih 5. Dasar Hukum 1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasai Teknis MP-ASI
3. Permenkes No.741/Menkes/PER/II/2008 Tentang SMP Bidang kesehatan di kabupaten/kota
4. Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu 6. Peralatan dan
perlengkapan
1. KMS
2. Buku bantu daftar hadir 3. Buku bnatu
7. Prosedur/Lang kah-langkah
1. Persiapan
-
Bersama Lintas Program Membuat JdwalKegiatan Posyandu
-
Merencanakan dan mendristribusikan saranaPosyandu 2. Pelaksanaan
-
Bersama Bidan Desa dan Petugas PromkesMelaksanakan kegiatan Rakor Desa sesuai jadwal
-
Kader Posyandu Menyebarluaskan informasitentang jadwal posyandu
-
Bersama Bidan desa dan kader serta TIMmelaksanakan Pemantauan di meja 4 sesuai dengan rujukan kader posyandu
-
Membuat pencatatan dan pelaporan(SKDNT/TOB)
-
Evaluasi Hasil Kegiatan Posyandu8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
9. Referensi 1. Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas, Dinas Kesehatan Provinsi
2. Buku Pedoman Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI 2007
PROSEDUR PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH UNTUK REMAJA
PUTRI (WUS) SOP No. Dokumen
No. Revisi Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi yang
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat
Anemia adalah suatu keadaan dimana Hb dalam darah
kurang dari normal yang disebabkan karena kurangnya zat besi dalam tubuh
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan pemberian tamblet tambah darah kepada WUS
3. Ruang Lingkup
Puskesmas, Pustu, PKD
4. Referensi Buku Penanggulangan anemia
Program Penamnggulangan anemia pada gizi pada WUS 5. Prosedur/Lang
kah-langkah
1. Pasien menadftar
2. Pemeriksaan kesehatan pasien oleh bidan/dokter 3. Pemeriksaan kadar Hb & Pemeriksaan Klinis 4. KIA
5. Pemberian obat tablet tambah darah 6. Pasien pulang 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan -7. Dokumen terkait
1. Lembar permintaan obat tablet tambah darah 2. Buku bukti penyerahan obat
PROSEDUR PENYULUHAN KELOMPOK TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SOP No. Dokumen
No. Revisi Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan ( pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, dll ) maupun cairan ( susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dll ) kecuali vitamin, mineral dan obat yang diberikan oleh petugas kesehatan apabila bayi membutuhkan.
2. Tujuan Setelah mengikuti penyuluhan tentang Asi Eksklusif dan MP-ASI selama 35 menit , diharapkan sasaran mampu memahami tentang ASI Eksklusif
3. Ruang Lingkup
Wilayah kerja puskesmas Batuputih 4. Kebijakan
5. Referensi
-
Buku panduan penyuluhan-
Pedoman pemberian ASI eksklusif6. Peralatan dan perlengkapan
-
Bukur register hadir-
Lembar balik tentang ASI eksklusif7. Prosedur/Lang kah-langkah
1. Persiapan
-
Melakukan kerja sama dengan bidan desa dankader posyandu
-
Menyebarkan informasi tentang diadakanpenyuluhan ASI eksklusif pada ibu bayi dan anak balita dua hari sebelum hari pelaksanaan oleh
kader 2. Pelaksanaan
-
Menyiapkan alat peraga dan daftar hadir-
Memberikan salam dan perjanjian waktu-
Memberikan materi tentang pentingnya ASIeksklusif
-
Memberikan gambaran cara menyusui denganbaik
-
Memberikan motivasi kepada ibu-ibu balita yanghadir
-
Memberikan waktu sesi tanya jawab-
Melakukan evaluasi tentang pemberian ASIEksklusif 8. Hal-hal yang
- perlu
PROSEDUR PENYULUHAN KELOMPOK TENTANG GIZI
SEIMBANG SOP No. Dokumen
No. Revisi Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian Makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan pengatur dana jumlah yang seimbang tergantung dengan kebutuhan tubuh setiap individu.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam memberikan penyuluhan gizi tentang makanan seimbang
3. Ruang Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Batuputih 4. Referensi
-
Buku panduan penyuluhan-
Pedoman gizi seimbang5. Peralatan dan perlengkapan
-
contoh bentuk makanan seimbang baik dalam bentuk foodpicture/food model
-
Buku register6. Prosedur/Lang kah-langkah
3. Persiapan
-
Melakukan kerja sama dengan bidan desa dankader posyandu
-
Menyebarkan informasi tentang diadakanpenyuluhan gizi seimbang pada anak dan balita dua hari sebelum hari pelaksanaan oleh kader 4. Pelaksanaan
-
Menyiapkan alat peraga dan daftar hadir-
Memberikan salam dan perjanjian waktu-
Memberikan materi tentang gizi seimbang-
Memberikan motivasi kepada ibu-ibu balita yanghadir
-
Memberikan waktu sesi tanya jawab-
Melakukan evaluasi tentang gizi seimbang7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
-PROSEDUR VALIDASI DATA KE POLINDES
SOP No. Dokumen No. Revisi
Tanggal terbit Halaman
Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes
NIP.1979061620100 1.2.
004
1. Pengertian Suatu tindakan terhadap data indikator mutu, untuk membuktikan bahwa data tersebut benar
2. Tujuan Untuk memastikan bahwa data yang diambil sudah benar 3. Ruang
Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Batuputih
4. Kebijakan Data hasil pemantauan indikator ditetapkan melalui proses verivikasi sebelum dilakukan entri dan analisis data
5. Referensi 6. Peralatan dan
perlengkapan
1. Buku pedoman validasi 2. Alat tulis
7. Prosedur/Lang kah-langkah
1. Petugas validasi melakukan identifikasi indikator/data yang akan divalidasi
2. Petugas mengunjungi dan melakukan validasi kepada penanggung jawab Polindes
3. Petugas mengambil data dengan cara mengobservasi sumber data yang sama
4. Data yang dikumpulkan direkap dan kemudian dibandingkan dengan data orisinil
5. Bila data yang diambil kurang valid, maka harus dilakukan evalusi pengumpulan data
6. Hasil validasi data dibuatkan berita acara validasi dan disampaikan kepada pihak terkait yang membutuhkan 8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan