• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP GIZI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOP GIZI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PMT PENYULUHAN PROSEDUR PMT PENYULUHAN SOP

SOP No. No. DokumenDokumen  No. Revisi  No. Revisi Tanggal terbit Tanggal terbit Halaman Halaman Ditetapkan

Ditetapkan oleh oleh kepala kepala UPTD UPTD Puskesmas Puskesmas Batuputih Batuputih : : Dr. Dr. Suci Suci HernawatiHernawati M.kes M.kes  NIP.1979061  NIP.1979061620100620100 1.2. 1.2. 004 004 1.

1. Pengertian Pengertian PMT PMT adalah adalah makana makana tambahan tambahan yang yang diberikan diberikan kepada kepada balitabalita yang disediakan oleh kader pos

yang disediakan oleh kader posyanduyandu 2.

2. Tujuan Tujuan a.a. Sebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua balitaSebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua balita tentang makanan kudapan (snack) yang baik diberikan tentang makanan kudapan (snack) yang baik diberikan untuk balita

untuk balita  b.

 b. Sebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhanSebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi balita, dan

gizi balita, dan c.

c. Sebagai sarana untuk menggerakkan peran sertaSebagai sarana untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam mendukung kesinambungan masyarakat dalam mendukung kesinambungan  penyelenggaraan posyandu  penyelenggaraan posyandu 3. 3. RuangRuang Lingkup Lingkup

Wilayah kerja Puskesmas Batuputih Wilayah kerja Puskesmas Batuputih 4.

4. Kebijakan Kebijakan SK SK Kepala Kepala PuskesmasPuskesmas 5.

5. Referensi Referensi a.a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 23Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014

Tahun 2014  b.

 b. Depkes RI, Pedoman Pelaksana Pendistribusian danDepkes RI, Pedoman Pelaksana Pendistribusian dan  pengelolaan MP-ASI, Depkes, 2005

 pengelolaan MP-ASI, Depkes, 2005 c.

c. Depkes RI, Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk DepkesDepkes RI, Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk Depkes RI, 2007

RI, 2007 6.

6. Peralatan danPeralatan dan  perlengkapan  perlengkapan

--

ATKATK

--

Bahan Makanan LokalBahan Makanan Lokal

7.

7. Prosedur/LangProsedur/Lang kah-langkah kah-langkah

a.

a. Petugas gizi Puskesmas mengirimkan data balita giziPetugas gizi Puskesmas mengirimkan data balita gizi  buruk set

 buruk setelah elah dilakukan validasi dilakukan validasi terlebih terlebih dahulu ke dahulu ke dinasdinas kesehatan kabupaten

kesehatan kabupaten  b.

 b. Data balita gizi buruk yang masuk ke dinas kesehatanData balita gizi buruk yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten dilakukan validasi ulang

kabupaten dilakukan validasi ulang c.

c. Jika data balita gizi buruk sudah valid dan benar makaJika data balita gizi buruk sudah valid dan benar maka akan diususlkan untuk mendapatkan PMT Penyuluhan akan diususlkan untuk mendapatkan PMT Penyuluhan d.

d. Setelah dibuat surat alokasi tiap puskesmas, danSetelah dibuat surat alokasi tiap puskesmas, dan  puskesmas

 puskesmas mengambil mengambil bahan bahan PMT PMT penyuluhan penyuluhan ke ke dinasdinas kesehatan alokasi.

kesehatan alokasi. e.

e. Puskesmas memberikan bahan PMT penyuluhan kepadaPuskesmas memberikan bahan PMT penyuluhan kepada  petugas Pembina Desa (PPD) sesuai alokasi balita terpilih  petugas Pembina Desa (PPD) sesuai alokasi balita terpilih 8.

8. Hal-hal yangHal-hal yang  perlu  perlu diperhatikan diperhatikan --9.

9. Unit terkaitUnit terkait

--

PosyanduPosyandu

(2)
(3)

10. Dokumen terkait

-

Buku bantu PMT

-

Berita acara penyerahan

(4)
(5)

PROSEDUR PMT PEMULIHAN SOP No. Dokumen

 No. Revisi Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan  pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. 2. Tujuan Meningkatkan status gizi balita gizi kurang

3. Ruang Lingkup

Wilayah Kerja Puskesmas Batuputih

4. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / 2016 tentang PMT Balita gizi kurang

5. Referensi

-

Buku Panduan penyelenggaraan Pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK

-

Peraturan Pemerintah Tahun 2012 Tentang Percepatan

Perbaikan Gizi 6. Peralatan dan

 perlengkapan

1. Alat Tulis

2. Bahan Makanan Lokal 7. Prosedur/Lang

kah-langkah

1. Persiapan

 Mengidentifikasi balita gizi kurang dari laporan kader

 bulanan dan laporan Pemantauan Status Gizi setiap 6  bulan.

 Menghitung kebutuhan asupan gizi balita serta selisih

kebutuhan yang belum terpenuhi ( lihat SOP Penghitungan Kebutuhan Gizi Balita).

 Mengkonversi kekurangan asupan gizi ke bahan

makanan dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) , (lihat SOP Konversi Kekurangan Asupan Gizi Bahan Makanan).

 Memberikan contoh menu makanan

 Membuat daftar kebutuhan bahan makanan lokal

2. Pelaksanaan

 Membeli bahan makanan lokal sesuai dengan daftar

menu

 Mengantar bahan makanan lokal dengan contoh menu

kepada ibu balita tiap seminggu sekali

 Mencatat distribusi bahan makanan dalam buku

(6)
(7)

 Melaporkan hasil kepada Pimpinan Puskesmas dan DKK

setiap 1 bulan sekali. 3. Pemantauan

 Memastikan pemberian bahan makanan lokal tepat

sasaran dengan cara menanyakan kepada ibu apakah makanan tambahan sudah diberikan

 Memantau peningkatan status gizi balita penerima PMT

setiap dua minggu sekali

( lihat SOP Pemantauan Status Gizi) 4. Pencatatan dan Pelaporan

 Mencatat hasil kegiatan PMT dalam buku pemantauan  Melaporkan hasil kepada Pimpinan Puskesmas dan DKK

setiap 1 bulan sekali 8. Hal-hal yang

 perlu

diperhatikan

-9. Unit terkait 1. Posyandu 2. Kelurahan 3. Puskesmas 4. Disnakersos 10. Dokumen terkait 1. KMS Balita 2. SOP terkait 3. Kohor Balita 4. Buku Pemantauan

(8)
(9)

PROSEDUR SURVAILAN

PELACAKAN KASUS GIZI BURUK SOP No. Dokumen

 No. Revisi Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian Rangkaian kegiatan Penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi  buruk lainnya di wilayah kerja puskesmas

2. Tujuan 1. Ditemukannya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara cepat. Tepat dan konferhensif

2. Terindentifikasinya faktor resiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi

3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk secara konferhensif.

3. Ruang Lingkup

Wilayah kerja Puskesmas Batuputih

4. Kebijakan Semua balita gizi buruk yang dilaporkan dapat teridentifikasi dan terlaporkan serta mendapat pelayanan

5. Referensi 1. Buku PedomanPenanganan dan Pelacakan Kasus Balita Gizi Buruk, Depkes RI, 2009

2. Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Depkes RI 2007 3. Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012

6. Peralatan dan  perlengkapan

-

ATK

-

Alat pengukur berat badan (Timbangan digital/ dacin)

-

Alat pengukur tinggi badan dan panjang badan

(Microtoise dan atau alat lengboard)

-

Buku catatan pelacakan balita BGM dan gizi buruk

7. Prosedur/Lang kah-langkah

1. Persiapan

-

Mempelajari laporan gizi buruk

-

Menyiapkan alat antropometri (Timbangan berat

 badan dan alat pengukur tinggi badan)

-

Menyiapkan Instrumen Pelacakan (form

Pelacakan Gizi buruk)

-

Berkoordinasi dengan Petugas Surveilans, dan

dokter puskesmas untuk melaksanakan pelacakan 2. Pelaksanaan

-

Klarifikasi laporan balita gizi buruk

-

Konfirmasi status gizi

-

Bersama dengan Petugas surveilans dan dokter

Puskesmas melakukan kasus balita gizi buruk sesuai dengan form pelacakan kasus gizi buruk

(10)
(11)

(menimbang BB, mengukur TB dan memeriksa  balita Gizi Buruk)

-

Pencatatan dan pelaporan kasus Balita Gizi Buruk

8. Hal-hal yang  perlu

diperhatikan

-9. Unit terkait 1. Bidan Poskenkel 2. Kader posyandu 10. Dokumen

terkait

-

Buku catatan pelacakan balita BGM dan Gizi buruk

-

Buku SK antropometri untuk penentuan status gizi kasus

(12)
(13)

PROSEDUR PEMBERIAN PMT IBU HAMIL KEK

SOP No. Dokumen  No. Revisi

Tanggal terbit Halaman

Puskesmas Batuputih Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.004 1. Pengertian Ibu hamil yang berisiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai

ukuran lingkar lengan atas (LILA) <23,5 cm 2. Tujuan Untuk meningkat asupan gizi sasaran

3. Ruang Lingkup

Wilayah kerja Puskesmas Batuputih

4. Kebijakan 1. Undang- undang RI No. 36 Tentang Kesehatan Tahun 2009 Bab IV Pasal 141 yang bertujuan untuk meningkatkan Mutu Gizi Perseorangan dan Masyarakat 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014

Tentang Pedoman Gizi Seimbang

5. Referensi 1. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hmil Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi 2010

2. Pedoman Pelaksanaan Survelans Gizi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2015

3. Pedoman operasional program gizi berkelanjutan Dinas Kesehatan Provinsi Tahun 2015

6. Peralatan dan  perlengkapan

1. Bolpoin 2. Buku register

3. Antropometri (timbangan, alat ukur TB/PM, Pita LILA) 4. Biskuit lapis Bumil

7. Prosedur/Lang kah-langkah

1. Persiapan

-

Poskesdes/ Pustu/ Polindes Menyerahkan

Formulir Rekapitulasi Data Sasaran PMT ibu hamil ke Puskesmas

-

Menyiapkan data sasaran PMT ibu hamil (Gakin

dan Non gakin) di Puskesmas Batuputih untuk dikrirm ke Dinas Kesehatan Kabupaten

2. Pelaksanaan

-

Petugas puskesmas menerima PMT ibu hamil dari

Dinas kesehatan

-

Petugas mendistribusikan PMT ibu hamil ke

Poskesdes/Pustu/ Polindes

-

Petugas memantau PMT ibu hamil yang telah di

Ditribusikan ke Poskesdes/ Pustu/ Polindes dan melakukan evaluasi

8. Hal-hal yang  perlu

(14)
(15)

-diperhatikan

9. Unit terkait 1. Posyandu 2. Poseksdes 3. Puskesmas 4. Pustu 5.  polindes

(16)
(17)

PROSEDUR PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A

SOP No. Dokumen  No. Revisi

Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian Vitamin A untuk bayi dan anak balita sangat penting untuk kesehatan mata dan juga membantu pembentukan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Kapsul Vitamin A pada bayi dan anak

3. Ruang Lingkup

Wilayah kerja Puskesmas Batuputih 4. Referensi

5. Peralatan dan  perlengkapan

-

Kapsul vitamin A

-

KMS

-

Buku bantu vitamin A

6. Prosedur/Lang kah-langkah

1. Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan kapsul vitamin A sesuai dengan sasran, ke DKK

2. Petugas gizi membagi kapsul vitamin A sesuai dengan register sasaran setiap bulan Februari- Agustus

3. Di akhir bulan kader melaporkan hasil pencapaian  pemberian vitamin A ke petugas Gizi Puskesmas

4. Selanjutnya Petugas Gizi merekap hasil kegiatan dan laporan ke DKK pada awal bulan berikutnya.

7. Hal-hal yang  perlu diperhatikan -8. Dokumen terkait

-

Laporan pemberian kapsul vitamin A

-

Buku catatan kader

(18)
(19)

PROSEDUR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

SOP No. Dokumen  No. Revisi

Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian Penilaian Pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan BB setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status Pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan BB

2. Tujuan Mencegah memburuknya keadaan gizi, sebagai upaya meningkatkan keadaan gizi dan mempertahankan keadaan gizi yang baik

3. Ruang Lingkup

Wilayah kerja Puskesmas Batuputih

4. Kebijakan Semua balita (0-5Bln) di wilayah kerja Puskesmas Batuputih 5. Dasar Hukum 1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Kepmenkes RI No 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasai Teknis MP-ASI

3. Permenkes No.741/Menkes/PER/II/2008 Tentang SMP Bidang kesehatan di kabupaten/kota

4. Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu 6. Peralatan dan

 perlengkapan

1. KMS

2. Buku bantu daftar hadir 3. Buku bnatu

7. Prosedur/Lang kah-langkah

1. Persiapan

-

Bersama Lintas Program Membuat Jdwal

Kegiatan Posyandu

-

Merencanakan dan mendristribusikan sarana

Posyandu 2. Pelaksanaan

-

Bersama Bidan Desa dan Petugas Promkes

Melaksanakan kegiatan Rakor Desa sesuai jadwal

-

Kader Posyandu Menyebarluaskan informasi

tentang jadwal posyandu

-

Bersama Bidan desa dan kader serta TIM

melaksanakan Pemantauan di meja 4 sesuai dengan rujukan kader posyandu

-

Membuat pencatatan dan pelaporan

(SKDNT/TOB)

-

Evaluasi Hasil Kegiatan Posyandu

8. Hal-hal yang  perlu

(20)
(21)

diperhatikan

9. Referensi 1. Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas, Dinas Kesehatan Provinsi

2. Buku Pedoman Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI 2007

(22)
(23)

PROSEDUR PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH UNTUK REMAJA

PUTRI (WUS) SOP No. Dokumen

 No. Revisi Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian  Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi yang

mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat

 Anemia adalah suatu keadaan dimana Hb dalam darah

kurang dari normal yang disebabkan karena kurangnya zat  besi dalam tubuh

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan pemberian tamblet tambah darah kepada WUS

3. Ruang Lingkup

Puskesmas, Pustu, PKD

4. Referensi Buku Penanggulangan anemia

Program Penamnggulangan anemia pada gizi pada WUS 5. Prosedur/Lang

kah-langkah

1. Pasien menadftar

2. Pemeriksaan kesehatan pasien oleh bidan/dokter 3. Pemeriksaan kadar Hb & Pemeriksaan Klinis 4. KIA

5. Pemberian obat tablet tambah darah 6. Pasien pulang 6. Hal-hal yang  perlu diperhatikan -7. Dokumen terkait

1. Lembar permintaan obat tablet tambah darah 2. Buku bukti penyerahan obat

(24)
(25)

PROSEDUR PENYULUHAN KELOMPOK TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SOP No. Dokumen

 No. Revisi Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan ( pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, dll ) maupun cairan ( susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dll ) kecuali vitamin, mineral dan obat yang diberikan oleh petugas kesehatan apabila bayi membutuhkan.

2. Tujuan Setelah mengikuti penyuluhan tentang Asi Eksklusif dan MP-ASI selama 35 menit , diharapkan sasaran mampu memahami tentang ASI Eksklusif

3. Ruang Lingkup

Wilayah kerja puskesmas Batuputih 4. Kebijakan

5. Referensi

-

Buku panduan penyuluhan

-

Pedoman pemberian ASI eksklusif

6. Peralatan dan  perlengkapan

-

Bukur register hadir

-

Lembar balik tentang ASI eksklusif

7. Prosedur/Lang kah-langkah

1. Persiapan

-

Melakukan kerja sama dengan bidan desa dan

kader posyandu

-

Menyebarkan informasi tentang diadakan

 penyuluhan ASI eksklusif pada ibu bayi dan anak  balita dua hari sebelum hari pelaksanaan oleh

kader 2. Pelaksanaan

-

Menyiapkan alat peraga dan daftar hadir

-

Memberikan salam dan perjanjian waktu

-

Memberikan materi tentang pentingnya ASI

eksklusif

-

Memberikan gambaran cara menyusui dengan

 baik

-

Memberikan motivasi kepada ibu-ibu balita yang

hadir

-

Memberikan waktu sesi tanya jawab

-

Melakukan evaluasi tentang pemberian ASI

Eksklusif 8. Hal-hal yang

(26)
(27)

- perlu

(28)
(29)

PROSEDUR PENYULUHAN KELOMPOK TENTANG GIZI

SEIMBANG SOP No. Dokumen

 No. Revisi Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian Makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan pengatur dana jumlah yang seimbang tergantung dengan kebutuhan tubuh setiap individu.

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam memberikan  penyuluhan gizi tentang makanan seimbang

3. Ruang Lingkup

Wilayah kerja Puskesmas Batuputih 4. Referensi

-

Buku panduan penyuluhan

-

Pedoman gizi seimbang

5. Peralatan dan  perlengkapan

-

contoh bentuk makanan seimbang baik dalam bentuk food

 picture/food model

-

Buku register

6. Prosedur/Lang kah-langkah

3. Persiapan

-

Melakukan kerja sama dengan bidan desa dan

kader posyandu

-

Menyebarkan informasi tentang diadakan

 penyuluhan gizi seimbang pada anak dan balita dua hari sebelum hari pelaksanaan oleh kader 4. Pelaksanaan

-

Menyiapkan alat peraga dan daftar hadir

-

Memberikan salam dan perjanjian waktu

-

Memberikan materi tentang gizi seimbang

-

Memberikan motivasi kepada ibu-ibu balita yang

hadir

-

Memberikan waktu sesi tanya jawab

-

Melakukan evaluasi tentang gizi seimbang

7. Hal-hal yang  perlu

diperhatikan

(30)
(31)

-PROSEDUR VALIDASI DATA KE POLINDES

SOP No. Dokumen  No. Revisi

Tanggal terbit Halaman

Ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Batuputih : Dr. Suci Hernawati M.kes

 NIP.1979061620100 1.2.

004

1. Pengertian Suatu tindakan terhadap data indikator mutu, untuk membuktikan bahwa data tersebut benar

2. Tujuan Untuk memastikan bahwa data yang diambil sudah benar 3. Ruang

Lingkup

Wilayah kerja Puskesmas Batuputih

4. Kebijakan Data hasil pemantauan indikator ditetapkan melalui proses verivikasi sebelum dilakukan entri dan analisis data

5. Referensi 6. Peralatan dan

 perlengkapan

1. Buku pedoman validasi 2. Alat tulis

7. Prosedur/Lang kah-langkah

1. Petugas validasi melakukan identifikasi indikator/data yang akan divalidasi

2. Petugas mengunjungi dan melakukan validasi kepada  penanggung jawab Polindes

3. Petugas mengambil data dengan cara mengobservasi sumber data yang sama

4. Data yang dikumpulkan direkap dan kemudian dibandingkan dengan data orisinil

5. Bila data yang diambil kurang valid, maka harus dilakukan evalusi pengumpulan data

6. Hasil validasi data dibuatkan berita acara validasi dan disampaikan kepada pihak terkait yang membutuhkan 8. Hal-hal yang

 perlu

diperhatikan

(32)

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA VIDEO, POSTER DAN PERMAINAN KWARTET GIZI TERHADAP PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI

tentang gizi seimbang dengan pemilihan makanan jajanan pada anak balita. di wilayah

Pedoman ini memuat tentang kebutuhan gizi anak sekolah (sumber makanan dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan), pesan gizi seimbang untuk anak sekolah, cara

 Setelah pasien diobservasi dan dievaluasi olet dokter ataupun perawat, petugas Gizi menentukan jenis diet yg diberikan serta menyusun kebutuhan gizi pasien atas

positif dalam memberikan makanan kepada batita maka ibu akan berperilaku benar dalam memberikan makanan pada batita, misalnya memberikan makanan dengan gizi seimbang

Terdapat dua penyebab langsung yang berpengaruh terhadap terjadinya masalah gizi yaitu asupan dan penyakit infeksi.Gizi seimbang merupakan pedoman dalam mengonsumsi makanan

Dalam pedoman umum gizi seimbang terdapat 13 (tiga belas) pesan yang perlu diperhatikan yaitu : (1) makanlah aneka ragam makanan, (2) makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan

Pedoman ini memuat tentang kebutuhan gizi anak sekolah sumber makanan dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan, pesan gizi seimbang untuk anak sekolah, cara memilih pangan dan PJAS yang