1
LAPORAN
KEGIATAN PROMOSI GIZI
PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BUKAN LAGI 4 SEHAT 5
SEMPURNA PADA SISWA/I KELAS IX-E SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA 240 NEGERI JAKARTA, JAKARTA SELATAN
TAHUN 2015
Anggota :
HELENA LISA ROSALIN (1310714006)
LESTAMI INDAH MAHARDHIKA (1310714008)
VERONICA DEWI BINTANG Y. P. (1310714009)
LINTANG YUNARITA (1310714010)
DEBINITA STEFANI (1310714020 )
SILMI SETYO PERTIWI (1310714023)
S1 ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Laporan ini disampaikan kepada pembina mata kuliah Promosi Gizi Ibu Nurintania
Sofianita, S.I.Kom, MKM sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada beberapa banyak pihak yang telah membantu dan memotivasi kami selama menyusun dan mengerjakan laporanh ini. Tanpa bantuan dari pihak tersebut, laporan ini tidak akan selesai tepat pada waktunya.
Kami sangat mengharapkan lapran ini dapat berguna untuk kedepannya dan juga dapat menambah wawasan bagi yang membaca. Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada beberapa kekurangan maka dari itu, kami sebagai tim penyusun mengharapkan kritik, saran maupun usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Karena kami menyadari di dunia ini tidak ada yang sesempurna diri-Nya.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Jakarta, 18 Desember 2015 Hormat Kami,
3
K. PETA LOKASI KEGIATAN 10
DAFTAR PUSTAKA
DATA KELOMPOK
LAMPIRAN
iii
4
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU:
Sunita Almatsier. 2010. PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
KEMENKES RI. 2014. PEDOMAN GIZI SEIMBANG. (pdf)
SUMBER INTERNET:
5
A. PENDAHULUAN
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 memberikan batasan: Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang paling baru ini memang lebih luas dan dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya yang mengatakan, bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna,
baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada batasan yang terdahulu, kesehatan itu hanya mencakup tiga aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut UU No. 36Tahun 2009, kemudian kesehatan itu mencakup lima aspek yakni fisik (badan), mental (jiwa), sosial, spiritual, ekonomi.
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.
Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Lebih separuh dari semua kematian di Indonesia merupakan akibat PTM. [Depkes, 2008].
6
menanamkan pengertian tentang pentingnya gizi dan kemudian merubah perilaku konsumsi masyarakat. Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo yang mengacu pada prinsip Basic Four Amerika Serikat yang mulai diperkenalkan pada era 1940-an adalah : Menu makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum susu untuk menyempurnakan menu tersebut. Namun slogan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu dan permasalahan gizi dewasa ini sehingga perlu diperbarui dengan slogan dan visual yang sesuai dengan kondisi saat ini. Prinsip Nutrition Guide for Balanced Diet hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia di Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu mengatasi beban ganda masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi. Di Indonesia prinsip tersebut dikenal dengan Pedoman Gizi Seimbang. Perbedaan mendasar antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang adalah: Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal.
Pendidikan atau promosi kesehatan pada hakikatnya adalah upaya intervensi yang ditujukan pada faktor perilaku. Namun pada kenyataannya tiga faktor yang lain perlu intervensi pendidikan atau promosi kesehatan juga, karena perilaku juga berperan pada faktor-faktor tersebut. Apabila lingkungan baik dan sikap masyarakat positif maka lingkungan dan fasilitas tersebut niscaya akan dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
Konsumsi pangan masyarakat masih belum sesuai dengan pesan gizi seimbang. Hasil penelitian Riskesdas 2010 menyatakan gambaran sebagai berikut. Pertama, konsumsi sayuran dan buah-buahan pada kelompok usia di atas 10 tahun masih rendah
7
cakupan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif (ASI Eksklusif) pada bayi 0-6 bulan masih rendah (61,5%).
Riskesdas 2007, 2010, 2013 menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki masalah kekurangan gizi. Kecenderungan prevalensi kurus (wasting) anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1%. Sedangkan kecenderungan prevalensi anak balita pendek (stunting) sebesar 36,8%, 35,6%, 37,2%. Prevalensi gizi kurang (underweight) berturut-turut 18,4%, 17,9% dan 19,6%. Prevalensi kurus anak sekolah sampai remaja Riskesdas 2010 sebesar 28,5% [Kemenkes, 2007, 2010, 2013].
Untuk mencegah timbulnya masalah gizi tersebut, perlu disosialisasikan
pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai pedoman makan, beraktivitas fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal.
C. TINJAUAN PUSTAKA 1. Promosi Kesehatan Gizi
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
2. Media Cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan peran-peran visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur.
Media komunikasi adalah wadah atau sarana didalam bidang komunikasi.
Media komunikasi juga suatu benda atau alat yang digunakan sebagai perantara
untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Media komunikasi sangat
berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat.
Media cetak adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk
8
Contoh- contoh media cetak antara lain: Koran, Majalah, Pamflet, Spanduk Media
cetak dapat berpengaruh besar bagi masyarakat, bisa berpengaruh positif maupun
negatif. Berpengaruh positif antara lain: menambah pengetahuan atau wawasan,
mengetahui dunia global, bisa mempelajari hal-hal yang belum diketahui,
meningkatkan suatu karya. Berpengaruh negatif antara lain: tidak semua umur
bisa membaca media cetak (khususnya anak-anak karena di media cetak terdapat
suatu kolom yang tidak pantas di baca jika belum cukup umur).
3. Remaja Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis dan
perubahan sosial. Menurut WHO remaja merupakan individu yang sedang
mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan
seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan
mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif
mandiri (buku kesehatan masyarakat, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo).
D. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan serta memberikan informasi tentang Pedoman Gizi Seimbang dikalangan remaja. Selain itu, khalayak sasaran dapat merubah sikap dan perilaku yang sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dan dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari.
E. MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi remaja sekolah menengah pertama
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi remaja sekolah menengah pertama dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan terutama tentang gizi yang dijelaskan dalam Pedoman Gizi Seimbang sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi pihak sekolah
9
Gizi Seimbang sehingga, dapat menciptakan lingkungan yang sadar tentang kesehatan dan gizi.
F. KHALAYAK SASARAN
Sasaran khalayak pada kegiatan promosi gizi ini adalah siswa-siswi kelas IX E SMP Negeri 240 Jakarta yang berjumlah 29 murid dan terbilang masih awam dengan pedoman gizi seimbang. Dari hasil penelitian dengan metode pembagian kuisioner secara acak kepada murid SMP Negeri 240 Jakarta, tidak ada yang mengetahui tentang pedoman gizi seimbang.
G. METODE KEGIATAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan 1 kali tepatnya pada tanggal 4 Desember 2015, yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan gizi dengan bertemakan Pedoman Gizi Seimbang Bukan Lagi Empat Sehat Lima Sempurna dengan membagikan media berupa poster, leaflet serta kipas kepada siswa/i kelas 9E SMP Negeri 240 Jakarta dengan jumlah seluruh peserta yaitu sebanyak 29 anak. Selain media yang diberikan, dipaparkan juga materi menyangkut tentang Pedoman Gizi Seimbang dalam bentuk Powerpoint dengan menggunakan proyektor. Media dan materi yang diberikan dalam penyuluhan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan mengenai Pedoman Gizi Seimbang. Media yang diberikan berupa:
1. Leaflet
Leaflet diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan gizi yang berjumlah sebanyak 29 peserta. Materi yang terdapat pada leaflet ini berisikan mengenai pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang berupa prinsip, pilar serta pesan khususnya yang kemudian membandingkannya dengan 4 Sehat 5 Sempurna.
2. Poster
Materi poster berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang. Poster yang disediakan berjumlah 3 buah yang kemudian diserahkan kepada pihak
10
3. Kipas
Kipas berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang pada sisi pertama dan pada sisi kedua berisikan tentang Tumpeng Pedoman Gizi Seimbang. Kipas diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan gizi yang berjumlah sebanyak 29 peserta.
H. KETERKAITAN
Kegiatan penyuluhan gizi ini merupakan salah satu bentuk pendidikan gizi yang melibatkan remaja usia sekolah menengah pertama yang dapat meningkatkan status gizi melalui penambahan informasi tentang pengetahuan gizi yang pada
akhirnya akan berdampak pada sikap serta perubahan sikap yang menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kronik.
Bagi pihak sekolah, dapat ikut berperan serta dalam membentuk kualitas status gizi siswa/i-nya menjadi lebih baik dengan ikut menerapkan pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan berdampak pada nilai akademik siswa/i-nya.
I. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan promosi gizi berlangsung. Evaluasi ini
dilakukan dengan cara membandingkan hasil pre test dengan hasil post test setiap
siswa-siswi. Evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh paparan yang
disampaikan oleh komunikator kepada khalayak sasaran, serta mengetahui apakah
kegiatan ini berhasil menambah pengetahuan tentang pedoman umum gizi seimbang
yang nantinya dapat di implementasikan dikehidupan sehari-hari. Hasil dari evaluasi
menyatakan bahwa terjadi peningkatan yang bermakna dalam nilai persen antara pre
test dengan post test. Hal tersebut dapat disimpulkan dengan melihat nilai rata-rata
yang didapat dari nilai pre-test terhadap nilai post-test. Hasil tersebut dapat dilihat
11
Tabel 1. Data Hasil Kuesioner Pre-Test dan Post-Test dalam persentase
Data Kategori Pre-Test (%) Post-Test (%)
Pengatahuan
Baik (>60) 62.1% 96.6%
Kurang (<60) 37.9% 3.4%
TOTAL 100% 100%
Berdasarkan data diatas, terjadi perubahan yang cukup bermakna antara hasil dari pre-test dengan hasil dari post-pre-test. Didapatkan data hasil dari pre-pre-test dalam kategori baik dengan nilai >60 sebesar 62.1% atau sebanyak 18 siswa/i yang nilainya termasuk dalam kategori baik. Kemudian pada kategori kurang dengan nilai <60 sebesar 37.9% atau sebanyak 11 siswa/i yang nilainya termasuk dalam kategori kurang dengan total keseluruhan dari peserta penyuluhan yaitu sebanyak 29 siswa/i. Sedangkan pada hasil post-test didapatkan dalam kategori baik dengan nilai >60 sebesar 96.6% atau sebanyak 28 siswa/i dan pada kategori kurang dengan nilai<60 didapatkan sebesar 3.4% atau sebanyak 1 siswa/i dengan total keseluruhan dari peserta penyuluhan yaitu sebanyak 29 siswa/i.
12
J. PELAKSANAAN PROGRAM/ KEGIATAN
Kegiatan promosi gizi dilakukan di SMP Negeri 240 Jakarta pada hari Rabu, 2
Desember 2015, lama kegiatan promosi gizi dilakukan selama 100 menit pada 29
siswa-siswi yang di ambil dari kelas IX E yang dipilih oleh pihak sekolah. Kegiatan
promosi gizi berlangsung lancar dengan jumlah tim pemateri sebanyak enam orang.
Kegiatan di awali dengan memperkenalkan diri masing-masing kepada
siswa-siswi SMP Negeri 240 Jakarta terlebih dahulu di sebuah ruangan. Sebelum
menyebarkan pre test, moderator bercerita sedikit mengenai pedoman gizi seimbang
dan empat sehat lima sempurna. Setelah bercerita, mulailah pembagian dan pengisian
pre test kepada siswa-siswi dengan waktu yang diberikan selama sepuluh menit.
Kemudian hasil pre test di kumpulkan dilanjutkan pembagian media promosi gizi
yaitu leaflet, kipas dan poster. Pemateri mulai memaparkan materi “Pedoman Gizi
Seimbang bukan lagi Empat Sehat Lima Sempurna” yang berisi pentingnya gizi, 4
sehat 5 sempurna, tumpeng seimbang, pedoman umum gizi seimbang dan isu-isu gizi.
Setelah pemaparan materi selama kurang lebih 30 menit, kemudian salah satu peserta
melakukan review tentang materi yang telah dipaparkan oleh pemateri, setelah itu
diadakan sesi tanya jawab dan pemberian hadiah kepada penanya terbaik. Kegiatan
dilanjutkan dengan pemberian snack dan post tes dengan soal yang sama dengan
lembaran pre test. Sebelum acara ditutup, moderator memberikan kesimpulan dan
pesan-pesan tentang hidup sehat dan mengajak untuk menerapkan pedoman gizi
seimbang dan kemudian kegiatan dtutup dengan foto bersama diruangan.
Namun terdapat beberapa hambatan yang ditemukan oleh tim pemateri saat
pada kegiatan promosi gizi, antara lain:
1.
Pihak sekolah meminta kepada tim pemateri untuk mengadakan promosi gizi diempat kelas dengan waktu yang bersamaan, namun dari persiapan tim pemateri
tidak memungkinkan untuk mengambil tawaran tersebut, karena keterbatasan
dana, waktu dan SDM.
2.
Kondisi kelas yang tidak kondusif karna adanya kecemburuan sosial pada kelasyang mendapatkan materi dari tim pemateri.
Untuk selanjutnya diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara
13
Media yang digunakan dalam kegiaan promosi gizi “Pedoman Gizi Seimbang
bukan lagi Empat Sehat Lima Sempurna” di SMP Negeri 240 Jakarta, antara lain:
1.
LeafletDalam kegiatan promosi gizi, terdapat pembagian leaflet kepada 29
siswa-siswi SMP Negeri 240 Jakarta yang mengikuti promosi gizi. Leaflet dibagikan
pada peserta setelah melakukan pre test atau sebelum pemaparan materi
dimulai. Isi yang terdapat dalam leaflet antara lain, pengertian tentang
pedoman gizi seimbang dan sepuluh pesan gizi seimbang, empat sehat lima
sempurna dan tumpeng gizi seimbang. Sebelum diperbanyak, leaflet sudah
melakukan pre test media, untuk menilai apakah sudah layak untuk
dipergunakan untuk kegiatan promosi gizi, apakah media tersebut mudah
dimengerti dan dipahami oleh peserta kegiatan promosi gizi.
2.
PosterPoster dicetak sebanyak tiga lembar untuk ditempatkan di tempat-tempat yang
mudah terlihat oleh orang-orang yang berjalan disekitar sekolah, seperti kantin,
dinding dekat toilet dan ruang guru. Poster sudah di pre test media terlebih
dahulu pada siswa-siswi SMP Negeri 240 Jakarta, untuk mengetahui apakah
sudah layak untuk dipergunakan, apakah media tersebut mudah dimengerti dan
dipahami. Poster dalam kegiatan ini berisikan sepuluh pesan umum gizi
seimbang dengan penambahan gambar tumpeng gizi seimbang.
3.
KipasMedia promosi gizi lainnya yaitu kipas, setiap siswa-siswi yang mengikuti
kegiatan promosi gizi diberikan masing-masing satu kipas yang dibuat oleh tim
pemateri. Kipas tersebut berisikan sepuluh pesan umum gizi seimbang, dengan
desain yang eye catching sehingga selain bermanfaat memberikan efek sejuk
juga dapat memberikan informasi penting didalamnya. Tim pemateri memilih
media ini karena beranggapan peserta pasti menyukai dan bermanfaat dalam
14
K.
PETA LOKASI KEGIATAN
SMP Negeri 240 Jakarta Jl. H. Raya No. 16B Gandaria Utara,
15
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN GIZI : PEDOMAN GIZI SEIMBANG BUKAN LAGI 4 SEHAT 5 SEMPURNA DI SMP NEGERI 240 JAKARTA
Pengarahan dari salah satu guru sebelum memulai penyuluhan gizi
Pembukaan penyuluhan gizi yang diwakili oleh Helena selaku MC
16
Pembagian media penyuluhan (leaflet dan kipas)
17
Penayangan video tentang 10 Pesan Pedoman Gizi Seimbang
18
Pembagian snack kepada peserta penyuluhan
19
20
21
22
23
28
BIAYA KEGIATAN PENYULUHAN GIZI
Tanggal Nama Barang Banyak Harga Satuan
(Rp.)
26/11/2015 102023 Print Sticker Krom A3 6 lbr 8.500 51.000
26/11/2015 102039 Print Warna Art Carton
260 11 lbr 5.000 55.000
01/12/2015 Bingkisan Kue Lapis Legit 2 box 23.000 46.000
01/12/2015 Souvenir Wafer Gery 4 box 12.500 50.000