• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kegiatan Promosi Gizi Penyuluhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Kegiatan Promosi Gizi Penyuluhan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN

KEGIATAN PROMOSI GIZI

PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BUKAN LAGI 4 SEHAT 5

SEMPURNA PADA SISWA/I KELAS IX-E SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA 240 NEGERI JAKARTA, JAKARTA SELATAN

TAHUN 2015

Anggota :

HELENA LISA ROSALIN (1310714006)

LESTAMI INDAH MAHARDHIKA (1310714008)

VERONICA DEWI BINTANG Y. P. (1310714009)

LINTANG YUNARITA (1310714010)

DEBINITA STEFANI (1310714020 )

SILMI SETYO PERTIWI (1310714023)

S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAKARTA

(2)

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan laporan ini tepat waktu.

Laporan ini disampaikan kepada pembina mata kuliah Promosi Gizi Ibu Nurintania

Sofianita, S.I.Kom, MKM sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada beberapa banyak pihak yang telah membantu dan memotivasi kami selama menyusun dan mengerjakan laporanh ini. Tanpa bantuan dari pihak tersebut, laporan ini tidak akan selesai tepat pada waktunya.

Kami sangat mengharapkan lapran ini dapat berguna untuk kedepannya dan juga dapat menambah wawasan bagi yang membaca. Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada beberapa kekurangan maka dari itu, kami sebagai tim penyusun mengharapkan kritik, saran maupun usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Karena kami menyadari di dunia ini tidak ada yang sesempurna diri-Nya.

Waalaikumsalam Wr.Wb

Jakarta, 18 Desember 2015 Hormat Kami,

(3)

3

K. PETA LOKASI KEGIATAN 10

DAFTAR PUSTAKA

DATA KELOMPOK

LAMPIRAN

iii

(4)

4

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Sunita Almatsier. 2010. PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

KEMENKES RI. 2014. PEDOMAN GIZI SEIMBANG. (pdf)

SUMBER INTERNET:

(5)

5

A. PENDAHULUAN

Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 memberikan batasan: Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang paling baru ini memang lebih luas dan dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya yang mengatakan, bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna,

baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada batasan yang terdahulu, kesehatan itu hanya mencakup tiga aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut UU No. 36Tahun 2009, kemudian kesehatan itu mencakup lima aspek yakni fisik (badan), mental (jiwa), sosial, spiritual, ekonomi.

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.

Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Lebih separuh dari semua kematian di Indonesia merupakan akibat PTM. [Depkes, 2008].

(6)

6

menanamkan pengertian tentang pentingnya gizi dan kemudian merubah perilaku konsumsi masyarakat. Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo yang mengacu pada prinsip Basic Four Amerika Serikat yang mulai diperkenalkan pada era 1940-an adalah : Menu makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum susu untuk menyempurnakan menu tersebut. Namun slogan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu dan permasalahan gizi dewasa ini sehingga perlu diperbarui dengan slogan dan visual yang sesuai dengan kondisi saat ini. Prinsip Nutrition Guide for Balanced Diet hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia di Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu mengatasi beban ganda masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi. Di Indonesia prinsip tersebut dikenal dengan Pedoman Gizi Seimbang. Perbedaan mendasar antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang adalah: Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal.

Pendidikan atau promosi kesehatan pada hakikatnya adalah upaya intervensi yang ditujukan pada faktor perilaku. Namun pada kenyataannya tiga faktor yang lain perlu intervensi pendidikan atau promosi kesehatan juga, karena perilaku juga berperan pada faktor-faktor tersebut. Apabila lingkungan baik dan sikap masyarakat positif maka lingkungan dan fasilitas tersebut niscaya akan dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

Konsumsi pangan masyarakat masih belum sesuai dengan pesan gizi seimbang. Hasil penelitian Riskesdas 2010 menyatakan gambaran sebagai berikut. Pertama, konsumsi sayuran dan buah-buahan pada kelompok usia di atas 10 tahun masih rendah

(7)

7

cakupan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif (ASI Eksklusif) pada bayi 0-6 bulan masih rendah (61,5%).

Riskesdas 2007, 2010, 2013 menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki masalah kekurangan gizi. Kecenderungan prevalensi kurus (wasting) anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1%. Sedangkan kecenderungan prevalensi anak balita pendek (stunting) sebesar 36,8%, 35,6%, 37,2%. Prevalensi gizi kurang (underweight) berturut-turut 18,4%, 17,9% dan 19,6%. Prevalensi kurus anak sekolah sampai remaja Riskesdas 2010 sebesar 28,5% [Kemenkes, 2007, 2010, 2013].

Untuk mencegah timbulnya masalah gizi tersebut, perlu disosialisasikan

pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai pedoman makan, beraktivitas fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal.

C. TINJAUAN PUSTAKA 1. Promosi Kesehatan Gizi

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan

di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar

mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang

bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung

kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

2. Media Cetak

Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan peran-peran visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur.

Media komunikasi adalah wadah atau sarana didalam bidang komunikasi.

Media komunikasi juga suatu benda atau alat yang digunakan sebagai perantara

untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Media komunikasi sangat

berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat.

Media cetak adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk

(8)

8

Contoh- contoh media cetak antara lain: Koran, Majalah, Pamflet, Spanduk Media

cetak dapat berpengaruh besar bagi masyarakat, bisa berpengaruh positif maupun

negatif. Berpengaruh positif antara lain: menambah pengetahuan atau wawasan,

mengetahui dunia global, bisa mempelajari hal-hal yang belum diketahui,

meningkatkan suatu karya. Berpengaruh negatif antara lain: tidak semua umur

bisa membaca media cetak (khususnya anak-anak karena di media cetak terdapat

suatu kolom yang tidak pantas di baca jika belum cukup umur).

3. Remaja Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.

Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis dan

perubahan sosial. Menurut WHO remaja merupakan individu yang sedang

mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan

seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan

mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif

mandiri (buku kesehatan masyarakat, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo).

D. TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan serta memberikan informasi tentang Pedoman Gizi Seimbang dikalangan remaja. Selain itu, khalayak sasaran dapat merubah sikap dan perilaku yang sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dan dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari.

E. MANFAAT KEGIATAN

1. Bagi remaja sekolah menengah pertama

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi remaja sekolah menengah pertama dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan terutama tentang gizi yang dijelaskan dalam Pedoman Gizi Seimbang sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi pihak sekolah

(9)

9

Gizi Seimbang sehingga, dapat menciptakan lingkungan yang sadar tentang kesehatan dan gizi.

F. KHALAYAK SASARAN

Sasaran khalayak pada kegiatan promosi gizi ini adalah siswa-siswi kelas IX E SMP Negeri 240 Jakarta yang berjumlah 29 murid dan terbilang masih awam dengan pedoman gizi seimbang. Dari hasil penelitian dengan metode pembagian kuisioner secara acak kepada murid SMP Negeri 240 Jakarta, tidak ada yang mengetahui tentang pedoman gizi seimbang.

G. METODE KEGIATAN

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan 1 kali tepatnya pada tanggal 4 Desember 2015, yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan gizi dengan bertemakan Pedoman Gizi Seimbang Bukan Lagi Empat Sehat Lima Sempurna dengan membagikan media berupa poster, leaflet serta kipas kepada siswa/i kelas 9E SMP Negeri 240 Jakarta dengan jumlah seluruh peserta yaitu sebanyak 29 anak. Selain media yang diberikan, dipaparkan juga materi menyangkut tentang Pedoman Gizi Seimbang dalam bentuk Powerpoint dengan menggunakan proyektor. Media dan materi yang diberikan dalam penyuluhan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan mengenai Pedoman Gizi Seimbang. Media yang diberikan berupa:

1. Leaflet

Leaflet diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan gizi yang berjumlah sebanyak 29 peserta. Materi yang terdapat pada leaflet ini berisikan mengenai pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang berupa prinsip, pilar serta pesan khususnya yang kemudian membandingkannya dengan 4 Sehat 5 Sempurna.

2. Poster

Materi poster berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang. Poster yang disediakan berjumlah 3 buah yang kemudian diserahkan kepada pihak

(10)

10

3. Kipas

Kipas berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang pada sisi pertama dan pada sisi kedua berisikan tentang Tumpeng Pedoman Gizi Seimbang. Kipas diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan gizi yang berjumlah sebanyak 29 peserta.

H. KETERKAITAN

Kegiatan penyuluhan gizi ini merupakan salah satu bentuk pendidikan gizi yang melibatkan remaja usia sekolah menengah pertama yang dapat meningkatkan status gizi melalui penambahan informasi tentang pengetahuan gizi yang pada

akhirnya akan berdampak pada sikap serta perubahan sikap yang menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kronik.

Bagi pihak sekolah, dapat ikut berperan serta dalam membentuk kualitas status gizi siswa/i-nya menjadi lebih baik dengan ikut menerapkan pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan berdampak pada nilai akademik siswa/i-nya.

I. EVALUASI

Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan promosi gizi berlangsung. Evaluasi ini

dilakukan dengan cara membandingkan hasil pre test dengan hasil post test setiap

siswa-siswi. Evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh paparan yang

disampaikan oleh komunikator kepada khalayak sasaran, serta mengetahui apakah

kegiatan ini berhasil menambah pengetahuan tentang pedoman umum gizi seimbang

yang nantinya dapat di implementasikan dikehidupan sehari-hari. Hasil dari evaluasi

menyatakan bahwa terjadi peningkatan yang bermakna dalam nilai persen antara pre

test dengan post test. Hal tersebut dapat disimpulkan dengan melihat nilai rata-rata

yang didapat dari nilai pre-test terhadap nilai post-test. Hasil tersebut dapat dilihat

(11)

11

Tabel 1. Data Hasil Kuesioner Pre-Test dan Post-Test dalam persentase

Data Kategori Pre-Test (%) Post-Test (%)

Pengatahuan

Baik (>60) 62.1% 96.6%

Kurang (<60) 37.9% 3.4%

TOTAL 100% 100%

Berdasarkan data diatas, terjadi perubahan yang cukup bermakna antara hasil dari pre-test dengan hasil dari post-pre-test. Didapatkan data hasil dari pre-pre-test dalam kategori baik dengan nilai >60 sebesar 62.1% atau sebanyak 18 siswa/i yang nilainya termasuk dalam kategori baik. Kemudian pada kategori kurang dengan nilai <60 sebesar 37.9% atau sebanyak 11 siswa/i yang nilainya termasuk dalam kategori kurang dengan total keseluruhan dari peserta penyuluhan yaitu sebanyak 29 siswa/i. Sedangkan pada hasil post-test didapatkan dalam kategori baik dengan nilai >60 sebesar 96.6% atau sebanyak 28 siswa/i dan pada kategori kurang dengan nilai<60 didapatkan sebesar 3.4% atau sebanyak 1 siswa/i dengan total keseluruhan dari peserta penyuluhan yaitu sebanyak 29 siswa/i.

(12)

12

J. PELAKSANAAN PROGRAM/ KEGIATAN

Kegiatan promosi gizi dilakukan di SMP Negeri 240 Jakarta pada hari Rabu, 2

Desember 2015, lama kegiatan promosi gizi dilakukan selama 100 menit pada 29

siswa-siswi yang di ambil dari kelas IX E yang dipilih oleh pihak sekolah. Kegiatan

promosi gizi berlangsung lancar dengan jumlah tim pemateri sebanyak enam orang.

Kegiatan di awali dengan memperkenalkan diri masing-masing kepada

siswa-siswi SMP Negeri 240 Jakarta terlebih dahulu di sebuah ruangan. Sebelum

menyebarkan pre test, moderator bercerita sedikit mengenai pedoman gizi seimbang

dan empat sehat lima sempurna. Setelah bercerita, mulailah pembagian dan pengisian

pre test kepada siswa-siswi dengan waktu yang diberikan selama sepuluh menit.

Kemudian hasil pre test di kumpulkan dilanjutkan pembagian media promosi gizi

yaitu leaflet, kipas dan poster. Pemateri mulai memaparkan materi “Pedoman Gizi

Seimbang bukan lagi Empat Sehat Lima Sempurna” yang berisi pentingnya gizi, 4

sehat 5 sempurna, tumpeng seimbang, pedoman umum gizi seimbang dan isu-isu gizi.

Setelah pemaparan materi selama kurang lebih 30 menit, kemudian salah satu peserta

melakukan review tentang materi yang telah dipaparkan oleh pemateri, setelah itu

diadakan sesi tanya jawab dan pemberian hadiah kepada penanya terbaik. Kegiatan

dilanjutkan dengan pemberian snack dan post tes dengan soal yang sama dengan

lembaran pre test. Sebelum acara ditutup, moderator memberikan kesimpulan dan

pesan-pesan tentang hidup sehat dan mengajak untuk menerapkan pedoman gizi

seimbang dan kemudian kegiatan dtutup dengan foto bersama diruangan.

Namun terdapat beberapa hambatan yang ditemukan oleh tim pemateri saat

pada kegiatan promosi gizi, antara lain:

1.

Pihak sekolah meminta kepada tim pemateri untuk mengadakan promosi gizi di

empat kelas dengan waktu yang bersamaan, namun dari persiapan tim pemateri

tidak memungkinkan untuk mengambil tawaran tersebut, karena keterbatasan

dana, waktu dan SDM.

2.

Kondisi kelas yang tidak kondusif karna adanya kecemburuan sosial pada kelas

yang mendapatkan materi dari tim pemateri.

Untuk selanjutnya diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara

(13)

13

Media yang digunakan dalam kegiaan promosi gizi “Pedoman Gizi Seimbang

bukan lagi Empat Sehat Lima Sempurna” di SMP Negeri 240 Jakarta, antara lain:

1.

Leaflet

Dalam kegiatan promosi gizi, terdapat pembagian leaflet kepada 29

siswa-siswi SMP Negeri 240 Jakarta yang mengikuti promosi gizi. Leaflet dibagikan

pada peserta setelah melakukan pre test atau sebelum pemaparan materi

dimulai. Isi yang terdapat dalam leaflet antara lain, pengertian tentang

pedoman gizi seimbang dan sepuluh pesan gizi seimbang, empat sehat lima

sempurna dan tumpeng gizi seimbang. Sebelum diperbanyak, leaflet sudah

melakukan pre test media, untuk menilai apakah sudah layak untuk

dipergunakan untuk kegiatan promosi gizi, apakah media tersebut mudah

dimengerti dan dipahami oleh peserta kegiatan promosi gizi.

2.

Poster

Poster dicetak sebanyak tiga lembar untuk ditempatkan di tempat-tempat yang

mudah terlihat oleh orang-orang yang berjalan disekitar sekolah, seperti kantin,

dinding dekat toilet dan ruang guru. Poster sudah di pre test media terlebih

dahulu pada siswa-siswi SMP Negeri 240 Jakarta, untuk mengetahui apakah

sudah layak untuk dipergunakan, apakah media tersebut mudah dimengerti dan

dipahami. Poster dalam kegiatan ini berisikan sepuluh pesan umum gizi

seimbang dengan penambahan gambar tumpeng gizi seimbang.

3.

Kipas

Media promosi gizi lainnya yaitu kipas, setiap siswa-siswi yang mengikuti

kegiatan promosi gizi diberikan masing-masing satu kipas yang dibuat oleh tim

pemateri. Kipas tersebut berisikan sepuluh pesan umum gizi seimbang, dengan

desain yang eye catching sehingga selain bermanfaat memberikan efek sejuk

juga dapat memberikan informasi penting didalamnya. Tim pemateri memilih

media ini karena beranggapan peserta pasti menyukai dan bermanfaat dalam

(14)

14

K.

PETA LOKASI KEGIATAN

SMP Negeri 240 Jakarta Jl. H. Raya No. 16B Gandaria Utara,

(15)

15

LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN GIZI : PEDOMAN GIZI SEIMBANG BUKAN LAGI 4 SEHAT 5 SEMPURNA DI SMP NEGERI 240 JAKARTA

Pengarahan dari salah satu guru sebelum memulai penyuluhan gizi

Pembukaan penyuluhan gizi yang diwakili oleh Helena selaku MC

(16)

16

Pembagian media penyuluhan (leaflet dan kipas)

(17)

17

Penayangan video tentang 10 Pesan Pedoman Gizi Seimbang

(18)

18

Pembagian snack kepada peserta penyuluhan

(19)

19

(20)

20

(21)

21

(22)

22

(23)

23

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

28

BIAYA KEGIATAN PENYULUHAN GIZI

Tanggal Nama Barang Banyak Harga Satuan

(Rp.)

26/11/2015 102023 Print Sticker Krom A3 6 lbr 8.500 51.000

26/11/2015 102039 Print Warna Art Carton

260 11 lbr 5.000 55.000

01/12/2015 Bingkisan Kue Lapis Legit 2 box 23.000 46.000

01/12/2015 Souvenir Wafer Gery 4 box 12.500 50.000

Gambar

Tabel 1. Data Hasil Kuesioner Pre-Test  dan Post-Test dalam persentase

Referensi

Dokumen terkait

Dari pemaparan sebelumnya jelaslah harus merumuskan suatu strategi bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam suatu undang- undang agar masyarakat, bangsa

Dalam rangka menilai seluruh aspek kegiatan operasional sesuai peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan perundang-undangan yang berlaku serta agar bank tetap sehat

Bertitik tolak dari pemahaman tersebut maka usaha perancangan perbaikan stasiun kerja yang ergonomis perlu dilakukan dengan memberikan cara, alat, dan lingkungan

Tahap pertama yaitu tahap persiapan yang diawali dengan menentukan jadwal penelitian, menentukan populasi dan sampel, menetapkan kelas konrtol dan kelas eksperimen,

Dalam penelitian ini, peneliti membangun dua perancangan jaringan komputer untuk menghubungkan seluruh gedung pada lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa,

Mempersiapkan program dan anggaran Sekretariat Jenderal; meningkatkan komunikasi antara Negara Anggota dan memfasilitasi konsultasi dan pertukaran pandangan

Lokasi Cipenjo (Cileungsi) dengan kondisi temperatur 28-34 ºC, curah hujan 223,97 mm/tahun, dan tanah liat berpasir merupakan lokasi yang paling sesuai untuk budidaya