• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Pelayanan Laboratorium.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Pelayanan Laboratorium.docx"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian : Pelayanan pemeriksaan yang berasal dari poli umum, poli spesialis, rujukan dari rumah sakit atau laboratorium swasta lain, puskesmas. Tujuan : Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium

Kebijakan : Harap diperhatikan kategori pasien.

Prosedur : 1. Prosedur Pelayanan Pasien Umum Rawat Jalan Poli/IGD

a. Pasien membawa pengantar laboratorium dari poli/IGD yang sudah diisi, formulir permintaan laboratorium antara lain memuat :

1) Identitas pasien ; nama, umur, jenis kelamin, alamat. 2) Dokter yang memeriksa

3) Nomor Register

4) Jenis pemeriksaan yang diminta 5) Tanggal pemeriksaan

6) Diagnosa pasien

b. Pasien masuk ke ruang laboratorium dan menyerahkan blangko permintaan laboratorium.

c. Petugas laboratorium menulis besarnya biaya pemeriksaan laboratorium di rincian laboratorium dan pasien diambil sampelnya sesuai dengan nomor urut.

d. Setelah sampel pasien diambil, petugas memberikan kuitansi pembayaran ke pasien dan menyuruh untuk membayar ke kasir terlebih dahulu sambil menunggu hasil pemeriksaan selesai dengan memberitahukan waktu yang ditentukan untuk pemeriksaan tersebut.

e. Kemudian sampel pasien dianalisa, hasil pemeriksaan dicatat dan ditulis di formulir, hasil diketik di komputer, diprint, dicek, distempel, dan ditanda tangani oleh penanggung jawab laboratorium.

f. Pasien dapat mengambil hasil laboratorium sesuai waktu yang ditentukan oleh petugas laboratorium setelah menyerahkan kuitansi lunas.

2. Prosedur Pelayanan Pasien Umum Rawat Jalan dari DokterLuar/APS

a. Pasien mendaftar di loket pendaftaran untuk pemeriksaan laboratorium.

b. Pasien masuk ke laboratorium dan menyerahkan blangko pemeriksaan laboratorium untuk pasien APS.

c. Pasien menyerahkan kartu identitas pasien di blangko permintaan laboratorium serta menulis jenis pemeriksaan sesuai dengan yang diinginkan pasien.

d. Petugas laboratorium menulis besarnya biaya pemeriksaan laboratorium dan pasien diambil sampelnya.

e. Setelah sampel pasien diambil, petugas memberikan kuitansi pembayaran ke pasien dan menyuruh untuk membayar ke kasir terlebih dahulu sambil menunggu hasil pemeriksaan selesai dengan memberitahukan waktu yang ditentukan untuk pemeriksaan tersebut.

f. Kemudian sampel pasien dianalisa, hasil pemeriksaan dicatat dan ditulis di formulir, hasil diketik di komputer, diprint, dicek, distempel dan ditanda tangani oleh penanggung jawab laboratorium.

g. Selanjutnya pasien dapat mengambil hasil laboratorium sesuai waktu yang ditentukan oleh petugas laboratorium setelah menyerahkan kuitansi lunas.

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen 02/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(2)

3. Prosedur pelayanan Pasien Asuransi yang kerjasama dengan Rumah Sakit, Rawat Jalan.

a. Pasien dari poli spesialis /poli umum datang ke laboratorium

dengan menyerahkan persyaratannya.

b. Petugas laboratorium menulis besarnya biaya pemeriksaan laboratorium dan pasien diambil sampelnya untuk dianalisa. c. Pasien membayar di kasir dengan menyerahkan form

permintaan laboratorium.

d. Kemudian sampel pasien dianalisa, hasil pemeriksaan dicatat dan ditulis diformulir hasil dan diprint sebanyak dua kali. Satu untuk pasien dan yang lainnya untuk klaim ke perusahaan asuransi.

e. Selanjutnya pasien dapat mengambil hasil laboratroium sesuai waktu yang ditentukan oleh petugas labratorium.

Unit terkait : 1. Pendaftaran 2. Klinik umum 3. Klinik spesialis 4. IGD

5. Kasir

6. Laboratorium

Pengertian : Pelayanan pasien rawat inap adalah pelayanan yang berasal dari ruangan yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.

Tujuan : Memberikan pelayanan laboratorium. Kebijakan : 1. Harap diperhatikan kategori pasien.

2. Waktu pengiriman sampel pasien pagi dari ruangan dibatasi sampai pukul 07.00 WIB

Prosedur : 1. Petugas perawat menyerahkan blanko dan sampel pemeriksaan laboratorium ke unit laboratorium yang sudah diisi formulir permintaan antara lain memuat:

a. Identitas pasien: nama, umur, jenis kelamin, alamat b. Dokter yang memeriksa

c. Nomor register

d. Jenis pemeriksaan yang diminta RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen 02/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 2 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

dr. Umi Julaikah, M. Kes

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen 03/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(3)

e. Tanggal pemeriksaan f. Diagnosa pasien

g. Formulir pemeriksaan asuransi harus ada stempel 2. Sampel dianalisa sesuai dengan permintaan.

3. Hasil pemeriksaan dicatat di formulir hasil, diketik dikomputer dan diprint sebanyak 2 kali kemudian distempel dan ditandatangani oleh penanggung jawab laboratorium.

4. Petugas laboratorium membuat kwitansi dan dijadikan satu dengan hasil laboratorium.

5. Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan ke perawat di ruang rawat inap untuk distaples di les pasien.

Unit terkait : 1. Pendaftaran 2. Klinik umum 3. Klinik spesialis 4. Rawat Inap 5. IGD 6. Kasir 7. Laboratorium

Pengertian : Medical check up adalah pelayanan pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan dan general check up

Tujuan : Mendeteksi secara dini berbagai penyakit yang ada Kebijakan : Pasien harus puasa 8-12 jam

Prosedur : 1. Dari poli umum/pasien datang sendiri ke laboratorium dengan menyerahkan form permintaan laboratorium.

2. Pasien diambil sampelnya untuk diperiksa.

3. Untuk Hasil laboratorium general check up diserahkan ke poli umum/poli spesialis/langsung ke pasiennya.

Unit terkait : 1. Pendaftaran 2. Klinik umum

3. Klinik Spesialis 4. Kasir

5. Laboratorium RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik MEDICAL CHECK UP No. Dokumen 04/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(4)

Pengertian : Bahan pemeriksaan adalah bahan yang dapat berupa darah, urine, tinja, sputum, pus, swab, sekret dan cairan tubuh lainnya yang diperoleh dari pasien sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.

Tujuan : Memberikan pelayanan laboratorium yang cepat, tepat, nyaman dan memenuhi harapan customer dalam hal pengambilan bahan pemeriksaan laboratorium.

Kebijakan : Setiap petugas laboratorium harus memperhatikan kecepatan, ketepatan dan kenyaman pasien dalam hal pengambilan bahan pemeriksaan sesuai yang diharapkan pelanggan.

Prosedur 1. Petugas Laboratorium memeriksa kelengkapan administrasi pasien serta permintaan pemeriksaan laboratorium di komputer. 2. Petugas Laboratorium melihat jenis pemeriksaan yang

diminta, menentukan jenis bahan yang akan diambil dan memperkirakan jumlah bahan yang akan diambil.

3. Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan bahan pemeriksaan.

4. Petugas Laboratorium memanggil pasien sesuai dengan nomor urut dan menanyakan nama, umur, alamat untuk dicocokkan dengan identitas pasien yang tertera pada formulir permintaan pemeriksaan.

5. Petugas Laboratorium mengkonfirmasi lagi kepada pasien untuk pemeriksan yang membutuhkan syarat puasa, setelah waktu puasanya cukup. Dan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan tertentu, setelah itu Petugas Laboratorium baru bisa mengambil bahan pemeriksaan atau sampel.

6. Untuk pemeriksaan gula 2 jam post prandial (2 JPP), setelah pengambilan darah pertama selesai, Petugas Laboratorium mempersilahkan pasien makan seperti biasa, kemudian mengingatkan pasien untuk mencatat jam selesai makan, sebelum tepat 2 jam selesai makan, pasien diminta datang kembali untuk pengambilan darah dan urin yang kedua sebelum tepat 2 jam. 7. Petugas Laboratorium menulis nama, No.RM, jam

pengambilan, dan ruang pada tabung/tempat yang akan digunakan.

8. Petugas Laboratorium melakukan pengambilan bahan RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN

No. Dokumen 01/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(5)

:

pemeriksaan

darah, swab dan sekret dengan cara : a. Pengambilan darah Perifer

Petugas Laboratorium menggunakan sarung tangan dan jas laboratorium yang bersih dan rapi.

1) Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan darah perifer.

2) Petugas Laboratorium memberikan informasi bahwa pasien akan diambil darahnya pada ujung jari tangan. 3) Petugas Laboratorium memilih jari manis/ tengah tangan

pasien yang akan diambil darahnya.

4) Petugas Laboratorium membersihkan ujung jari pasien yang telah dipilih dengan kapas beralkohol 70% dengan gerakan memutar dari arah dalam keluar, kemudian membiarkannya kering.

5) Petugas Laboratorium melakukan penusukkan ujung jari pada bagian tepi jari dengan menggunakan lancet, setelah darah keluar tetes darah pertama diusap dengan menggunakan kapas kering dan tetes darah berikutnya digunakan untuk bahan pemeriksaan.

6) Petugas Laboratorium menekan luka bekas tusukan dengan kapas beralkohol 70% segera setelah bahan pemeriksaan diperoleh.

b. Pengambilan Darah Vena

a. Petugas Laboratorium menggunakan sarung tangan & jas laboratorium yang bersih dan rapi.

b. Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan darah vena.

c. Petugas Laboratorium memberikan informasi bahwa pasien akan diambil darahnya pada bagian vena cubiti. d. Petugas Laboratorium memasang tourniquet pada lengan

bagian atas kurang lebih 5 cm dari siku, setelah posisi vena ditemukan dan meminta pasien untuk mengempalkan tanganya.

e. Petugas Laboratorium meraba vena yang akan ditusuk,dan memastikan posisi vena dengan baik.

f. Petugas Laboratorium membersihkan daerah vena yang akan ditusuk dengan kapas beralkohol 70%, membiarkannya mengering, kemudian tegangkan kulit di atas vena dan tusukkan jarum spuit/jarum vacutainer sampai masuk ke dalam lumen vena, memasukkan tabung vacutainer ke dalam holder sesuai dengan urutan tabung vacutainer yang digunakan.

a) Untuk pemeriksaan Hematologi menggunakan Vacutainer warna Ungu

b) Untuk Pemeriksaan Kimia Klinik, Imunologi dan serologi menggunakan Vacutainer warna Merah ( Kuning )

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN

No. Dokumen 01/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 2 dari 5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(6)

c) Untuk pemeriksaan Hemostasis menggunakan vacutainer warna biru

c. Pengambilan Sekret Vagina

1) Petugas Laboratorium menggunakan sarung tangan & jas laboratorium yang bersih dan rapi.

2) Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan swab vagina.

3) Petugas Laboratorium memberikan informasi bahwa pasien akan diambil swap/apusannya pada bagian vagina untuk pengambilan bahan pemeriksaan.

4) Petugas Laboratorium meminta pasien untuk membuka pakaian dalamnya, kemudian berbaring di tempat tidur dan menyiapkan posisi badan untuk pengambilan bahan pemeriksaan.

5) Petugas Laboratorium membersihkan daerah sekitar bibir vagina dengan desinfektan dan melakukan pengambilan bahan pemeriksaan dengan menggunakan swab steril pada bagian labia minora dan lubang vagina.

6) Petugas Laboratorium segera memasukkan hasil swab ke dalam wadah steril dan menutupnya rapat untuk bahan pemeriksaan biakan dan mengoleskan bahan pada gelas objek untuk pemeriksaan langsung dan pewarnaan.

d. Pengambilan Sekret Uretra

1) Petugas Laboratorium menggunakan sarung tangan & jas laboratorium yang bersih dan rapi.

2) Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan swab uretra.

3) Petugas Laboratorium memberikan informasi bahwa pasien akan diambil swab/apusannya pada bagian ujung lubang penis untuk pengambilan bahan pemeriksaan. 4) Petugas Laboratorium meminta pasien untuk membuka

pakaian dalamnya, kemudian mempersilahkan pasien berbaring di tempat tidur dan menyiapkan posisi badan untuk pengambilan bahan pemeriksaan.

5) Pasien terlebih dahulu membersihkan daerah sekitar ujung lubang penis dengan desinfektan dan melakukan pengambilan bahan pemeriksaan dengan menggunakan swab steril.

6) Petugas Laboratorium segera memasukkan hasil swab ke dalam wadah steril dan menutupnya rapat untuk bahan pemeriksaan biakan dan mengoleskan bahan pada gelas objek untuk pemeriksaan langsung dan pewarnaan. e. Pengambilan Swab Tenggorok

1) Petugas Laboratorium menggunakan sarung tangan & jas laboratorium yang bersih dan rapi.

2) Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan swab tenggorok.

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN

No. Dokumen 01/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 3 dari 5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(7)

3) Petugas Laboratorium memberikan informasi bahwa pasien akan diambil swap/apusannya pada bagian tenggorokan.

4) Petugas Laboratorium meminta pasien untuk membuka mulutnya sehingga faring dapat terlihat dengan jelas. 5) Petugas Laboratorium meminta pasien untuk menjulurkan

lidahnya kemudian lidah ditekan dengan menggunakan spatel steril dan mengusapkan swab steril pada bagian tonsil dan bagian belakang faring (hindari sentuhan dengan lidah, gigi dan bagian dalam pipi).

6) Petugas Laboratorium segera memasukkan hasil swab ke dalam wadah steril dan menutupnya dengan rapat.

f. Pengambilan Swab Luka

1) Petugas Laboratorium menggunakan sarung tangan & jas laboratorium yang bersih dan rapi.

2) Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan swab luka.

3) Petugas Laboratorium memberikan informasi bahwa pasien akan diambil swap/apusannya pada bagian luka. 4) Petugas Laboratorium membersihkan daerah sekitar luka

dengan desinfektan dan melakukan pengambilan bahan pemeriksaan dengan menggunakan swab steril pada bagian luka.

5) Petugas Laboratorium segera memasukkan hasil swab ke dalam wadah steril dan menutupnya rapat untuk bahan pemeriksaan biakan dan mengoleskan bahan pada gelas objek untuk pemeriksaan langsung dan pewarnaan.

g. Pengambilan Swab Anus

1) Petugas Laboratorium menggunakan sarung tangan & jas laboratorium yang bersih dan rapi.

2) Petugas Laboratorium menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan swab anus.

3) Petugas Laboratorium memberikan informasi bahwa pasien akan diambil swab/ apusannya pada bagian anus. 4) Petugas Laboratorium meminta pasien untuk membuka

pakaian dalamnya, kemudian mempersilahkan pasien berbaring di tempat tidur dan menyiapkan posisi badan untuk pengambilan bahan pemeriksaan.

5) Petugas Laboratorium membersihkan daerah sekitar anus dengan desinfektan dan melakukan pengambilan bahan pemeriksaan dengan menggunakan swab steril pada bagian dalam anus.

6) Petugas Laboratorium segera memasukkan hasil swab ke dalam wadah steril dan menutupnya rapat untuk bahan pemeriksaan biakan dan mengoleskan bahan pada gelas objek untuk pemeriksaan langsung dan pewarnaan.

h. Pengambilan sample Urine RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN

No. Dokumen 01/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 4 dari 5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(8)

1) Petugas Laboratorium memberi label yang sudah diisi Nama, No.RM, dan Ruang pada botol urine

2) Petugas Laboratorium memberikan botol urine tersebut pada pasien dan menganjurkan kepada pasien agar urine ditampung ke dalam botol urine dengan volume minimal 12 cc atau ½ botol urine

3) Petugas Laboratorium menerima urine yang sudah ditampung oleh pasien

4) Petugas Laboratorium menyerahkan botol urine ke laboratorium

i. Pengambilan sample Untuk BTA 3 X

1) Petugas Laboratorium memberitahu pasien untuk mengeluarkan dahak, pada saat itu dahak dikeluarkan dengan batuk yang dalam (jangan ludah) kemudian ditampung pada botol sputum yang telah diberi identitas lengkap dan tulislah BTA I (Sewaktu), lalu Petugas Laboratorium segera mengirimkan botol sputum ke laboratorium.

2) Petugas Laboratorium meminta pasien untuk mengeluarkan dahak lagi esok harinya ketika bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apapun, tampunglah pada botol sputum yang telah diberi identitas lengkap dan tulislah BTA II (pagi), lalu Petugas Laboratorium segera mengirimkan botol sputum ke laboratorium.

3) Petugas Laboratorium meminta pasien untuk mengeluarkan dahak pada siang hari dalam hari yang sama, tampunglah pada botol sputum yang telah diberi identitas lengkap dan tulislah BTA III (Sewaktu), lalu Petugas Laboratorium segera mengirimkan botol sputum ke laboratorium.

Unit terkait : 1. Laboratorium 2. IGD

3. Rawat Inap dan Rawat Jalan 4. HCU

5. Komite Medis RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN

No. Dokumen 01/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 5 dari 5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(9)

Pengertian : Konsul hasil abnormal adalah komunikasi kepada dokter penanggung jawab laboratorium yang dilakukan karena adanya hasil yang tidak normal

Tujuan : Untuk menghindari kesalahan pada pengeluaran hasil yang tidak sesuai

Kebijakan : Setiap petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang berlaku

Prosedur : 1. Petugas laboratorium melihat QC ( quality control ) internal hari itu sesuai range, jika petugas laboratorium menemui hasil yang abnormal.

2. Petugas laboratorium melihat kesusaian jenis sampel, jumlah sampel dan kondisi sampel.

3. Petugas laboratorium melihat apakah ada pemeriksaan lain yang mendukung hasil abnormal tersebut atau perlukah dilakukan pemeriksaan laboratorium lain untuk konfirmasi. Contoh : hasil ureum, creatinin tinggi maka biasanya Hb rendah.

4. Petugas laboratorium melakukan konsultasi kepada dokter penanggung jawab laboratorium, bila tidak sesuai.

5. Petugas laboratorium bisa berkonsultasi dengan dokter penanggung jawab laboratorium melalui telepon, jika dokter tidak ada di tempat.

Unit terkait : 1. Laboratorium

2. Dokter penanggung jawab laboratorium

Pengertian : Sampel adalah bahan yang dapat berupa darah beku atau darah EDTA Tujuan : Untuk menghindari pengambilan darah ulang apabila ada kesalahan Kebijakan : Setiap petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan sesuai

dengan prosedur yang berlaku RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

KONSUL HASIL ABNORMAL

No. Dokumen 11/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

dr. Umi Julaikah, M. Kes

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk

Ujungpangkah KM 32 Gresik PENYIMPANAN SAMPEL No. Dokumen 13/Lab/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(10)

Prosedur : 1. Petugas laboratorium menyimpan ke dalam rak, semua sampel berupa darah beku / serum dan darah EDTA yang telah dianalisa. 2. Petugas laboratorium memasukkan pada refrigerator dengan

ketentuan:

Darah beku : 1 minggu Darah EDTA : 3 hari

3. Petugas laboratorium tidak boleh melakukan penyimpanan untuk sampel urin, faeces dan cairan tubuh lainnya, setelah dianalisa. 4. Petugas laboratorium memberikan perlakuan khusus pada sampel

HbsAg ( + ) dan HIV ( + ) disimpan minimal 3 bulan, dan ditempatkan khusus pada tempat tertentu.

Unit terkait : Laboratorium

Pengertian : 1. Suatu tata cara pencatatan spesimen, register dan rekapitulasi spesimen.

2. Spesimen adalah bahan pemeriksaan berupa darah, urine, feses, sputum, cairan tubuh, liquor, sekret, sperma.

Tujuan : Agar prosedur pencatatan spesimen, register, rekapitulasi laboratorium di Rumah Sakit berjalan dengan baik, teratur sesuai dengan tata cara yang telah digunakan.

Kebijakan : Laboratorium mempunyai pencatatan yang lengkap dan akurat. Prosedur : 1. Petugas administrasi menerima formulir permintaan laboratorium.

2. Petugas administrasi menginput data pasien dan jenis pemeriksaan pada SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) RS. Muhammadiyah Sekapuk dan mencetak order layanan.

3. Petugas administrasi mencatat :

a) Nomor urut laboratorium, nomor rekam medis dan kelas ruangan (identifikasi lain).

b) Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat) c) Nama dokter.

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk

Ujungpangkah KM 32 Gresik PENCATATAN SPESIMEN No. Dokumen 07/Lab/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(11)

d) Tanggal dan jam spesimen diambil. e) Tanggal dan jam spesimen diterima.

f) Tanggal dan jam serta oleh siapa spesimen diperiksa. g) Keadaan tiap spesiman yang tidak memenuhi syarat. h) Jenis pemeriksaan yang diminta.

i) Jenis spesimen yang diambil dan diterima.

4. Petugas administrasi memeriksa setiap spesimen sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.

5. Petugas administrasi langsung mendistribusikan spesimen kepada petugas analis.

6. Petugas administrasi laboratorium merekapitulasi jumlah pemeriksaan setiap harinya

Unit terkait : Laboratorium

Pengertian : Pemberian identitas sampel adalah kegiatan pemberian identitas pada spesimen (sampel) pasien yang akan diperiksa.

Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian identitas pada tiap spesimen.

Kebijakan : Laboratorium harus mempunyai prosedur pemberian identitas pada sampel.

Prosedur : 1. Petugas laboratorium menerima Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium.

2. Petugas administrasi menginput data Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium ke dalam komputer.

3. Petugas laboratorium menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk sampling.

4. Petugas sampling menuliskan nama pasien dan No.RM pada tempat sampel.

5. Petugas sampling melakukan pengambilan spesimen. Unit terkait : Laboratorium

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk

Ujungpangkah KM 32 Gresik

PEMBERIAN IDENTITAS SAMPEL

No. Dokumen 05/Lab/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(12)

Pengertian : Hasil pemeriksaan laboratorium adalah hasil pemeriksaan spesimen pasien.

Tujuan : Untuk memudahkan pasien dalam memperoleh informasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium.

Kebijakan : Hasil pemeriksaan harus dilaporkan kepada pasien atau keluarga pasien.

Prosedur : 1. Petugas laboratorium membaca data hasil pemeriksaan dari alat, jika hasil sudah benar tempelkan hasil pemeriksaan pada formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan nama pasien, jika hasil meragukan lakukan pemeriksaan ulang.

2. Petugas administrasi menginput hasil pemeriksaan yang sudah benar ke dalam komputer.

3. Petugas administrasi memeriksa kembali data hasil pemeriksaan dan identitas pasien dengan data komputer.

4. Petugas administrasi melakukan perbaikan, bila ada kesalahan. 5. Petugas administrasi membuat laporan hasil pemeriksaan rangkap

3 untuk pasien umum : a. 1 lembar untuk pasien

b. 1 lembar untuk rekam medis / status pasien c. 1 lembar untuk arsip laboratorium

6. Petugas administrasi membuat laporan hasil pemeriksaan rangkap 4 untuk pasien asuransi :

a. 1 lembar untuk pasien

b. 1 lembar untuk rekam medis / status pasien c. 1 lembar untuk arsip laboratorium

d. 1 lembar untuk penagihan ke asuransi yang bersangkutan 7. Petugas laboratorium memeriksa kembali laporan hasil

pemeriksaan yang sudah diprint oleh bagian administrasi.

8. Petugas laboratorium meminta kepada petugas administrasi untuk memperbaiki jika ada kesalahan.

9. Petugas laboratorium menandatangani lembar laporan hasil pemeriksaan pada tempat yang sudah disediakan.

10. Dokter penanggung jawab laboratorium memeriksa kembali laporan hasil pemeriksaan yang sudah ditandatangani analis.

11. Dokter penanggung jawab laboratorium meminta kepada petugas administrasi untuk memperbaiki jika ada kesalahan pengetikan atau meminta kepada petugas laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ulang jika ada pemeriksaan yang masih meragukan. 12. Dokter penanggung jawab laboratorium melakukan validasi hasil

jika hasil itu sudah benar pada tempat yang sudah disediakan. 13. Petugas administrasi merapikan hasil yang sudah ditandatangani

dan membubuhkan stempel. RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PEMBUATAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM No. Dokumen 15/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(13)

14. Petugas administrasi memasukkan lembar hasil pemeriksaan ke dalam amplop tertutup.

Unit terkait : 1. Penunjang Medis. 2. Keperawatan. 3. Rekam Medis. 4. Laboratorium.

5. Dokter Penanggung Jawab Laboratorium.

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk

Ujungpangkah KM 32 Gresik

PEMBUATAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM No. Dokumen 15/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 2 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(14)

Pengertian : Penampungan spesimen adalah kegiatan menempatkan spesimen pada wadah yang sudah disediakan untuk dilakukan pemeriksaan

Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penampungan spesimen. Kebijakan : Laboratorium harus mempunyai prosedur penampungan spesimen. Prosedur : 1. Darah beku

Darah dimasukkan pada tabung vacutainer tanpa antikoagulan atau tabung vacutainer yang berwarna merah/ kuning dan diberi identitas pasien.

2. Darah dengan Antikoagulan

a. Darah EDTA

Darah dimasukkan pada tabung vacutainer dengan anti koagulan EDTA atau tabung vacutainer yang berwarna ungu dan diberi identitas pasien.

b. Darah Citrat

Darah dimasukkan pada tabung vacutainer dengan anti koagulan Citrat atau tabung vacutainer yang berwarna biru dan diberi identitas pasien.

c. Darah Heparin

Darah dimasukkan pada tabung vacutainer dengan anti koagulan atau tabung vacutainer yang berwarna hijau dan diberi identitas pasien.

3. Serum Atau Plasma

a. Spesimen dimasukkan pada cup sample yang sudah diberi identitas pasien.

b. Tutup rapat, plester dengan parafilm. 4. Urine, Feses, Sputum

Spesimen dimasukkan pada wadah bermulut lebar yang sudah tersedia dan diberi identitas pasien.

Unit terkait : 1. Bagian Layanan Medik. 2. Rawat Inap

3. Rawat Jalan 4. IGD

5. Laboratorium

Pengertian : Hasil pemeriksaan laboratorium adalah hasil pemeriksaan spesimen pasien.

Tujuan : Untuk memastikan hasil pemeriksaan telah dicek & divalidasi oleh petugas yang berwenang dan sampai di tangan pasien/ perawat/ dokter yang meminta, sesuai dengan identitas pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta

Kebijakan : Hasil pemeriksaan laboratorium harus dilaporkan kepada pasien dan keluarga pasien.

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik PENAMPUNGAN SPESIMEN No. Dokumen 06/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

dr. Umi Julaikah, M. Kes

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENGIRIMAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen 10/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(15)

Prosedur : 1. Untuk pasien rawat inap

a. Petugas laboratorium mengirim hasil laboratorium yang sudah di validasi lewat pneumatic tube dengan disertai buku ekspedisi hasil ke masing- masing ruangan

b. Perawat ruangan menerima hasil laboratorium lewat pneumatic tube dan memeriksa apakah hasil laboratorium tersebut benar milik pasien ruangan tersebut

c. Perawat ruangan menandatangani buku ekspedisi yang sudah diisi jika hasil tersebut benar milik pasien ruangan tersebut d. Perawat ruangan mengembalikan hasil pemeriksaan

laboratorium ke laboratorium jika hasil tersebut bukan milik pasien ruangan tersebut

2. Untuk pasien rawat jalan

a. Petugas meletakkan hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah dimasukkan amplop pada tempat yang sudah disediakan

b. Pasien / perawat poli / keluarga pasien dapat mengambil hasil pemeriksaan laboratorium dengan menyerahkan bukti order layanan laboratorium yang sudah dicap lunas atau acc dari pihak billing

c. Petugas laboratorium dapat mengecek pada SIRS untuk melihat apakah pasien sudah membayar pemeriksaan jika Pasien / perawat poli / keluarga pasien tidak membawa bukti orderan layanan laboratorium

d. Petugas laboratorium mengecek kembali apakah nama dan alamat pasien sesuai dengan yang diminta dan semua pemeriksaan sudah ada hasilnya, jika sudah benar hasil dapat diberikan

e. Petugas laboratorium menarik kembali hasil laboratorium dari tempat yang sudah disediakan jika hasil belum diambil pasien dalam waktu 1 bulan dan meyimpannya pada almari penyimpanan.

Unit terkait : 1. Keperawatan 2. Laboratorium

Pengertian : Lamanya waktu pemeriksaan untuk tiap jenis pemeriksaan di Laboratorium.

Tujuan : Sebagai pedoman standar waktu pemeriksaan untuk tiap jenis pemeriksaan di Laboratorium.

Kebijakan : Sesuai SK No. Kpts-1087/01000/III/2010 tentang waktu pemeriksaan laboratorium.

Prosedur : 1. Petugas laboratorium menerima sampel dari rawat inap dan rawat jalan dan mencatat jam pada saat sampel diterima di laboratorium pada buku penerimaan sampel laboratorium

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

WAKTU PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen 09/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(16)

2. Petugas laboratorium memeriksa sampel sesuai dengan permintaan

3. Petugas laboratorium mencatat jam selesai pemeriksaan pada buku penerimaan sampel laboratorium

4. Petugas laboratorium melihat total waktu pemeriksaan dari masing – masing pasien tidak boleh melebihi standar waktu pemeriksaan yang sudah ditetapkan, jika ada pemeriksaan yang melebihi standar petugas laboratorium mencatat alasan keterlambatan hasil pada buku register

5. Petugas labortorium mengevaluasi waktu pemeriksaan setiap bulannya.

Unit terkait : 1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap 3. IGD

4. Keperawatan 5. Rekam Medis 6. Laboratorium

Pengertian : Kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai kinerja suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu

Tujuan : Untuk mengetahui indeks deviasi dari hasil laboratorium RS. Muhammadiyah sekapuk dengan hasil laboratorium pelaksana PME. Kebijakan : Untuk mengetahui indeks deviasi dari hasil laboratorium RS.

Muhammadiyah sekapuk dengan hasil laboratorium pelaksana PME. Prosedur : 1. Petugas Laboratorium menerima sampel yang datang dan

mencatat tanggal penerimaan.

2. Petugas Laboratorium melihat keadaan sampel (rusak/baik) dan mencatat tanggal penetapan pengerjaan.

3. Petugas Laboratorium langsung menyimpan sampel dalam almari pendingin dengan suhu 2-8 0C, sampai tanggal pengerjaan. 4. Petugas Laboratorium mengambil sampel dari almari pendingin

pada saat tanggal pengerjaan tiba dan mengerjakan sesuai dengan prosedur masing-masing.

5. Petugas Laboratorium mengisi lembar hasil yang sudah disediakan oleh laboratorium pelaksana PME.

6. Petugas Laboratorium mengirim lembar hasil yang telah diisi dengan amplop tertutup pada alamat yang telah ditentukan sebelum RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

KEGIATAN PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL

No. Dokumen 18/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(17)

tanggal batas yang telah ditentukan pula. Unit terkait : 1. Laboratorium

2. IGD 3. Rawat Jalan 4. Rawat Inap 5. HCU 6. VK 7. Ruang Anak

Pengertian : 1. Simpanan, catatan atau arsip buku – buku dan hasil pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan pelayanan laboratorium yang dilaksanakan oleh rumah sakit.

2. Laporan Umum Kimia Klinik meliputi hasil pemeriksaan kimia klinik rutin seperti pemeriksaan: gula, kolesterol, HDL, LDL, Trigliserida, SGOT, SGPT, ureum, creatinin, asam urat, bilirubin total, bilirubin direct, ALP, GGT dan elektrolit

3. Laporan Khusus Kimia Klinik meliputi hasil pemeriksaan: CKMB, Troponin I, Homocystein, Analisa Cairan tubuh, LCS, Analisa batu Ginjal, Analisa Sperma.

4. Laporan Umum Mikrobiologi meliputi: semua hasil pemeriksaan sekret, kultur sensitivitas, pemeriksaan urinalisa dan feses

5. Laporan khusus Mikrobiologi meliputi: Pemeriksaan BTA, Kultur BTA

6. Laporan Umum Hematologi meliputi: semua pemeriksaan hematologi rutin seperti hasil pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit, diff, LED

7. Laporan Khusus Hematologi meliputi hasil pemerisaan: Gambaran Darah Tepi, Pemeriksaan Sumsum Tulang, Pemeriksaan radioisotop, Malaria, Ana test, Sel LE, LE Test, Pewarnaan Sitokimia, Hb Elektroforesa, Tes Agregasi Trombosit, Kromosom, Vit B12, Mikrofilaria.

8. Laporan Umum Imunoserologi meliputi pemeriksaan widal, ASTO, RF, CRP, NS1Ag, Dengue G/M, Hepatitis, TORCH, Thyroid

9. Laporan Khusus Imunoserologi meliputi pemeriksaan HIV, CD4, Tumor Marker, Narkoba.

Tujuan : 1. Untuk menertibkan administrasi laboratorium.

2. Untuk mempermudah memperoleh data yang sudah ada pada saat dibutuhkan

Kebijakan : Sesuai SK No. Kpts- 1089 / 01000 / III / 2010 tentang penyimpanan arsip laboratorium RS “ PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK” RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENYIMPANAN ARSIP LABORATORIUM

No. Dokumen

19/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman1 dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(18)

Prosedur : 1. Petugas administrasi memisahkan antara formulir permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium kemudian difile per tanggal, sesuai dengan tanggal ordernya.

2. Petugas administrasi memasukkan formulir dan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut masing-masing ke dalam kardus, dengan menuliskan bulan dan tahun pemeriksaan, kemudian menempatkannya ke dalam almari penyimpanan arsip laboratorium.

3. Petugas administrasi menuliskan tanggal, bulan dan tahun mulai pemakaian sampai dengan habis pemakaian pada sampul buku register, formulir rujukan, serta buku rujukan.

4. Petugas laboratorium menyimpan hasil rujukan dengan cara difile perbulan.

5. Petugas administrasi dapat memindahkan buku atau formulir yang terlama dari almari penyimpanan arsip ke dalam gudang penyimpanan sesuai tempatnya, apabila buku atau formulir yang diarsipkan sudah melebihi kapasitas tempat arsip yang tersedia. 6. Bagian laboratorium menyimpan arsip sesuai dengan ketentuan

antara lain : a. Kimia Klinik

1) Laporan Umum – satu tahun 2) Laporan Khusus – selamanya b. Mikrobiologi

1) Laporan Umum – satu tahun 2) Laporan Khusus – selamanya c. Hematologi

1) Laporan Umum – satu tahun 2) Laporan Khusus – selamanya d. Imunoserologi

1) Laporan umum – satu tahun 2) Laporan khusus – selamanya e. Patologi Anatomi - selamanya f. Arsip Lain – lain : satu tahun

g. Petugas administrasi mengusulkan kepada bagian pengendali lapangan untuk memusnahkan arsip pada waktu yang telah ditentukan, dengan membuat berita acara pemusnahan dokumen oleh tim yang berwenang.

Unit terkait : 1. Laboratorium 2. Umum

3. Pengendali Lapangan RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENYIMPANAN ARSIP LABORATORIUM

No. Dokumen 19/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 2 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(19)

Pengertian : Sampel adalah bahan yang dapat berupa darah, urine, tinja, sputum, pus, swab, sekret dan cairan tubuh lainnya yang diperoleh dari pasien sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.

Tujuan : Memastikan bahwa bahan pemeriksaan yang diperoleh telah diberi identitas nama, No. RM, ruangan dan diperiksa sesuai dengan permintaan.

Kebijakan : Setiap petugas laboratorium harus memeriksa kembali kesesuaian sampel dengan formulir pemeriksaan laboratorium dan identitas pasien menyangkut Nama, No.RM, Ruang, dan dokter pengirim.

Prosedur : 1. Petugas laboratorium menerima formulir pemeriksaan laboratorium yang sudah diisi nama, No. RM, Ruang dan dokter pengirim serta jenis pemeriksaan yang diminta dokter bersama dengan sampel pasien dari Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan.

2. Petugas laboratorium mengecek kesesuaian sampel yang diterima dengan formulir pemeriksaan laboratorium (nama, No. RM, ruang).

3. Petugas laboratorium harus konfirmasi kepada dokter pengirim jika terjadi ketidaksesuaian atau ketidakjelasan pada permintaan dengan sampel yang tersedia.

4. Petugas laboratorium harus menginformasikan kepada perawat ruang untuk mengambil sampel ulang, bila ada sampel yang kurang atau tidak layak untuk diperiksa.

5. Petugas laboratorium harus memberi catatan khusus bila ada sampel yang belum tersedia, misalkan karena pasien belum bisa mengeluarkan sampel.

6. Petugas laboratorium mencatat nama pasien, No.RM, jenis sampel yang datang, asal sampel, dokter pengirim dan pemeriksaan yang diminta serta jam sampel datang pada buku penerimaan sampel laboratorium.

7. Petugas laboratorium memeriksa sampel sesuai dengan pemeriksaan yang diminta.

Unit terkait : 1. Laboratorium 2. IGD

3. Rawat Inap 4. Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENERIMAAN SAMPEL DI LABORATORIUM

No. Dokumen 08/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(20)

Pengertian : Kegiatan pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan laboratorium secara terus menerus untuk mendeteksi secara dini kesalahan yang terjadi pada setiap tahap pemeriksaan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan teliti. Kegiatan pemantapan mutu internal meliputi tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.

Tujuan : 1. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan aspek manajemen rumah sakit dan klinis. 2. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang

salah tidak terjadi dan perbaikan kesalahan dapat segera dilakukan. 3. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien,

pengambilan, dan pengolahan sampel sampai dengan pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.

4. Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya.

5. Membantu perbaikan pelayanan penderita melalui peningkatan mutu pemeriksaan laboratorium

Kebijakan : Laboratorium mempunyai prosedur penilaian pemantapan mutu internal.

Prosedur : Tahap Pra Analitik:

1. Petugas menanyakan kesiapan yang telah dilakukan pasien semua ruangan dengan pemeriksaan laboratorium yang akan diperiksa. 2. Petugas memberi label identitas (nama pasien, no. RM, ruang) pada

setiap bahan pemeriksaan.

3. Petugas merneriksa spesimen apakah memenuhi syarat untuk diperiksa atau tidak.

4. Petugas memeriksa kualitas reagen yang digunakan dan tanggal kadaluarsa reagen.

Tahap Analitik:

1. Petugas melakukan teknik pengolahan spesimen dengan standar pemeriksaan.

2. Petugas melakukan Quality Control setiap hari.

3. Petugas mengulang pemeriksaan jika hasil pemeriksaan bahan kontrol tidak masuk dalam nilai rentan yang diperlukan.

4. Kepala Patologi Klinik mengevaluasi hasil bahan kontrol. 5. Petugas mengkalibrasi peralatan laboratorium secara teratur.

6. Petugas memeriksa sampel dan mengulang pemeriksaan jika hasil pemeriksaan meragukan.

Tahap Pasca Analitik:

1. Petugas memberi keterangan pengulangan formulir hasil, jika pemeriksaan diulang.

2. Petugas memeriksa kesesuaian hasil pencatatan dengan hasil pelaporan.

3. Petugas mengarsipkan hasil pemeriksaan setiap harinya Unit terkait : Laboratorium

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk

Ujungpangkah KM 32 Gresik

KEGIATAN PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No. Dokumen 16/Lab/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(21)

Pengertian : Pengiriman sampel rujukan adalah kegiatan pengiriman spesimen yang di rujuk keluar rumah sakit.

Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengiriman spesimen yang dirujuk.

Kebijakan : Laboratorium harus mempunyai prosedur pengiriman spesimen RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

KEGIATAN PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No. Dokumen 16/Lab/05/2014 Revisi0 No. Halaman 2 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

dr. Umi Julaikah, M. Kes

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk

Ujungpangkah KM 32 Gresik

PENGIRIMAN SAMPEL RUJUKAN

No. Dokumen 14/Lab/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(22)

rujukan.

Prosedur : 1. Petugas laboratorium menentukan tempat rujukan di mana sampel tersebut akan dirujuk dengan melihat daftar rujukan laboratorium.

2. Petugas laboratorium mengisi formulir rujukan pemeriksaan laboratorium yang akan dikirim meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, dan jenis pemeriksaan serta ditujukan kepada laboratorium mana sampel tersebut harus dirujuk.

3. Petugas laboratorium mencatat di buku rujukan meliputi : a. Tanggal pengiriman sampel

b. Identitas pasien

c. Permintaan pemeriksaan laboratorium d. Tempat rujukan

4. Petugas laboratorium menyiapkan sampel yang akan dikirim, khusus untuk sampel serum dimasukkan pada cup sampel lalu ditutup parafilm untuk mencegah kebocoran.

5. Petugas laboratorium menelpon tempat rujukan yang akan dituju untuk mengambil sampel yang akan dirujuk

6. Petugas laboratorium menyerahkan sampel pada kurir, setelah kurir dari tempat rujukan datang, untuk tempat rujukan yang belum ada kerjasama dengan laboratorum RS Semen Gresik sampel dibawa oleh kurir rumah sakit RS PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK.

7. Petugas pengirim sampel memeriksa kelengkapan data dan sampel 8. Petugas pengirim sampel memasukkan sampel dalam plastik yang

disertai dengan blangko rujukan. Unit terkait : Laboratorium

Pengertian : Uji Kontrol adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masing-masing laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.

Tujuan : Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya

Kebijakan : Setiap petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Prosedur : 1. Petugas laboratorium melakukan uji kontrol setiap hari dengan menggunakan aturan ”wesgarrd Multiple System”

Untuk mengetahui apakah memenuhi syarat atau tidak perlu dilihat ketentuan kontrol Westguard Ruler sbb :

1 – 2 S Satu kontrol diluar nilai mean + 2 SD ( tetapi tidak melampaui + 3 SD ), merupakan ” ketentuan peringatan ”

1 – 3 S Satu Kontrol diluar nilai mean + 3 SD, RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PERLAKUAN UJI KONTROL TIDAK MASUK

No. Dokumen 17/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi 0 No. Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(23)

merupakan ” ketentuan penolakan ” yang mencerminkan adanya kesalahan acak

2 – 2 S Dua kontrol berturut diluar nilai mean + 2 SD atau 2 kontrol ( berbeda level ) berada diluar nilai mean + 2 SD merupakan ” ketentuan penolakan ” yang mencerminkan adanya kesalahan sistemik

R – 4 S Satu kontrol diluar nilai mean + 2 SD dan satu kontrol lain diluar nilai mean – 2 SD kemudian – 2 SD, merupakan ” ketentuan penolakan ” yang mencerminkan adanya kesalahan acak 4 – 1 S Empat kontrol berturut – turut diluar nilai mean

+ 1 SD atau – 1 SD merupakan ” ketentuan penolakan ” yang mencerminkan kesalahan acak

10 ( X ) Sepuluh Kontrol berturut – turut pada 1 sisi diatas atau dibawah nilai mean, merupakan ” ketentuan penolakan ” yang mencerminkan adanya kesalahan sistemik

3. Apabila kontrol I ditolak, petugas laboratorium harus meneliti kembali prosedur pemeriksaan dan periksa alat yang digunakan. 4. Apabila semua baik, petugas laboratorium harus melakukan

pemeriksaan ulang kontrol I dengan tabung reaksi, cup, atau peralatan yang berbeda.

5. Bila masih ditolak, petugas laboratorium mengulangi dengan bahan kontrol II yang berbeda.

6. Bila masih tetap ditolak, petugas laboratorium mengulangi dengan menggunakan kalibrator / standar baru.

7. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan kembali dan kalau masih tetap ditolak, gunakan reagen baru.

8. Apabila masih ditolak, maka ada kemungkinan alat tidak berfungsi baik.

9. Petugas laboratorium memanggil teknisi alat yang bersangkutan. Unit terkait : 1. Laboratorium

2. IPS

RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk

Ujungpangkah KM 32 Gresik

PERLAKUAN UJI KONTROL TIDAK MASUK

No. Dokumen 17/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 2 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(24)

Pengertian : 1. Hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis atau angka kritis atau angka panik adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang secara signifikan diluar rentang nilai hasil yang seharusnya sehingga memberi indikasi risiko tinggi atau kondisi yang mengancam jiwa pasien.

2. Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis merupakan proses melaporkan angka kritis atau angka panik oleh analis ke dokter atau ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium tersebut.

Tujuan : 1. Mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien rumah sakit. 2. Meningkatkan efektivitas komunikasi yang efektif terhadap

pelaporan angka kritis atau angka panik.

Kebijakan : 1. Hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis atau angka kritis atau angka panik harus segera dikomunikasikan kepada dokter atau ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium tersebut.

2. Hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis atau angka kritis atau angka panik ditetapkan bersama-sama antara Instalasi Laboratorium dan staf medis di RS. PKU Muhammadiyah Sekapuk berdasarkan referensi tertentu.

Prosedur ( Analis ) : 1. Hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan validasi oleh PPKA (Petugas Pengganti Kepala Analis).

2. Apabila didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium masuk kriteria angka kritis atau angka panik, maka PPKA segera mengkomunikasikan ke dokter atau ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium tersebut. Komunikasi dilakukan melalui telepon sesuai dengan prosedur komunikasi melalui telepon.

3. PPKA mendokumentasikan di buku sebagai bukti bahwa angka kritis atau angka panik tersebut sudah dikomunikasikan ke dokter RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PELAPORAN ANGKA KRITIS / ANGKA PANIK

No. Dokumen 12/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

(25)

atau ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium tersebut. Mendokumentasikan hari, tanggal, jam, angka kritis atau angka panik yang dilaporkan, yang melapor (PPKA), yang menerima laporan, dan tanda tangan yang melapor (PPKA).

4. Jika dokter yang bersangkutan meminta untuk mengulang pemeriksaan laboratorium tersebut, maka PPKA melaksanakannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Prosedur ( Dokter ) : 1. Melakukan asesmen ulang termasuk kesesuaian antara hasil

pemeriksaan laboratorium (angka kritis atau angka panik) dengan kondisi pasien, jika diperlukan maka dapat meminta PPKA untuk mengulang pemeriksaan laboratorium tersebut.

2. Mendokumentasikan di rekam medis pasien.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi pasien sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Prosedur ( Perawat ) : 1. Menerima hasil laporan dari PPKA dan mendokumentasikan di rekam medis pasien.

2. Segera mengkomunikasikan ke dokter penanggungjawab pelayanan melalui telepon sesuai dengan prosedur konsultasi melalui telepon. 3. Segera melaksanakan advis dari dokter penanggungjawab

pelayanan.

Unit Terkait : 1. Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) 2. Rawat Jalan

3. Rawat Inap

4. High Care Unit ( HCU ) 5. Komite Medis

6. Keperawatan RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Jln. Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik

PELAPORAN ANGKA KRITIS / ANGKA PANIK

No. Dokumen 12/Lab/Keperawatan/05/2014 Revisi0 No. Halaman 2 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 17 Mei 2014 Ditetapkan Direktur,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Prosentase wawancara terhadap aspek hubungan pasien dengan petugas (petugas. TPPRJ, perawat, dokter)

33 Petugas puskesmas memberikan informasi yang dibutuhkan dengan baik. 34 Petugas puskesmas/perawat memberi tahu bila ada keterlambatan

1 Petugas loket memberi pelayanan dengan ramah 2 Perawat memberikan pelayanan dengan ramah 3 Pasien merasa aman berkonsultasi dengan dokter 4 Perawat melayani pasien dengan

pemeriksaan dokter spesialis didepan poli yang dituju 4.Perawat poli melakukan panggilan pasien sesuai dengan. nomor urut pasien poli rawat jalan ( nama poli, nomor urut,

Petugas pendaftaran meminta salah satu dari keluarga pasien atau pengantar pasien untuk memberikan informasi mengenai identitas pasien, apabila pasien sendiri

 Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa dokter yang bersangkutan

Petugas pengkajian awal klinis mengantarkan berkas rekam medis ke unit pelayanan yang dituju Petugas pada unit pelayanan melakukan pemeriksaan pasien Petugas pada unit pelayanan

Ruang Kesehatan Anak 2/2 Pasien datang ke ruang pemeriksaan petugas melakukan pemeriksaan kepada pasien dan di catat ke dalam rekam medis Petugas melakukan pemeriksaan tekanan