• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

51 3.1. Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban, untuk membuktikan sesuatu hal atau memecahkan suatu masalah. Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga dapat mempermudah dalam mencapai tujuan penelitian. Sugiyono (2011:2), menjelaskan bahwa :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Penelitian ini hanya dilakukan pada satu perusahaan dan masalah yang diambil bersifat spesifik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Menurut Moh. Nasir (2009:54), metode deskriptif adalah :

“suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

(2)

Moh. Nazir (2009: 58), menjelaskan bahwa :

“Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.”

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan diolah, dijelaskan dan kemudian dilakukan analisis. Setelah hasil analisis diperoleh, penulis akan membandingkan hasil analisis data tersebut dengan menggunakan dua metode penentuan biaya produksi.

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh deskripsi mengenai hasil perbandingan harga pokok produk antara metode traditional costing dan activity based costing dalam perhitungan laba kotor, dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian komparatif kualitatif yaitu metode yang membandingkan antara keadaan yang terjadi pada perusahaan dengan usulan peneliti. Dengan metode ini, penulis bermaksud mengumpulkan data historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Data-data yang diperoleh tersebut kemudian diproses, dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

(3)

3.2. Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.2.1. Definisi Variabel Penelitian

Dalam penelitian terdapat variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Variabel-variabel ini dapat juga disebut sebagai objek penelitian. Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan objek penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2011:3), definisi variabel adalah :

”suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”

Masing-masing variabel harus didefinisikan secara jelas, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda. Setiap variabel hendaknya didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya serta lebih terukur.

Berdasarkan dengan judul penelitian yang diambil, yaitu “Analisis perbandingan traditional costing dan activity based costing dalam perhitungan laba kotor”, maka variabel-variabel yang berhubungan dengan judul tersebut adalah sebagai berikut :

1. Traditional Costing

Menurut Supriyono (2007:263), sistem biaya tradisional adalah sistem biaya yang hanya membebankan biaya pada produk sebesar biaya produksinya. Perhitungan biaya produksi dalam sistem biaya tradisional menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit (unit-activity cost drivers).

(4)

“Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi” (Hansen dan Mowen, 2006:142).

2. Activity Based Costing

William K. Carter (2009:528), mendefinisikan activity based costing sebagai suatu sistem perhitungan biaya dimana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume-related factor).

3. Laba Kotor

Soemarso (2000:234), berpendapat bahwa : “laba kotor (gross profit) adalah penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan”.

3.2.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel adalah suatu cara untuk mengukur suatu konsep dan bagaimana caranya sebuah konsep harus diukur. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data mengenai laporan biaya produksi. Sedangkan, untuk menarik kesimpulan dengan cara menganalisis data untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara metode traditional costing dan activity based costing dalam perhitungan laba kotor. Berikut ini secara lengkap dijelaskan mengenai operasional variabel yang digunakan dalam penelitian seperti pada Tabel 3.1 dibawah ini :

(5)

TABEL 3.1

OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Traditional Costing

(X1)

“sistem biaya tradisional adalah sistem biaya yang hanya membebankan biaya pada produk sebesar biaya produksinya.” (Supriyono, 2007:263) Rasio Activity Based Costing (X2)

“Activity based costing system adalah suatu sistem perhitungan biaya dimana “Activity based costing system adalah suatu sistem perhitungan biaya dimana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume-related factor)”. (William K. Carter, 2009:528) Rasio Laba Kotor (Y)

“Laba kotor (gross profit) atau margin kotor (gross margin) adalah pendapatan yang dikurangi dengan harga pokok penjualan”.

(John J.Wild, 2005:222)

Laba Kotor =

Penjualan - HPP Rasio Tarif BOP =

Total Cost Pool Cost Driver

Pool Rate (Tarif Kel.) =

Total BOP untuk kel. aktivitas tertentu Dasar pengukuran aktivitas

Kelompok tertentu BOP yang dibebankan =

Tarif BOP X JTK yg dikonsumsi

BOP yang dibebankan = Tarif kelompok X Unit-unit cost driver yang digunakan

(6)

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Sebuah penelitian selalu berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Populasi penelitian merupakan kelompok keseluruhan orang, peristiwa atau sesuatu yang ingin diselidiki oleh peneliti. Sugiyono (2011:80), menjelaskan bahwa :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah data biaya produksi pada PT. Pindad (PERSERO) Bandung Divisi Mijas (Mesin Industri dan Jasa) dari tahun 2002 hingga 2012.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan sampel tersebut digunakan sebagai ukuran sampel dimana ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk mengetahui besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2011:81), pengertian sampel adalah :

(7)

“bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.” Selain itu Sugiyono (2011:81) juga menjelaskan bahwa :

“bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya juga akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif.”

Dalam penelitian ini, sampel dari populasi data biaya produksi. Sampel yang diambil adalah data biaya produksi Dep. Produk Alat dan Peralatan Kapal dari tahun 2008 hingga 2010 Divisi Mijas (Mesin Industri dan Jasa).

3.3.3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, yang didalamnya mengulas tentang pengambilan sampel yang representatif. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan teknik nonprobability sampling.

Menurut Sugiyono (2011:120) definisi nonprobability sampling adalah sebagai berikut :

“Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur untuk anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, askidental, purposive, jenuh, dan snowball”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2011:122), pengertian purposive sampling adalah : “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

(8)

Dalam hal ini, penulis menggunakan teknik purposive sampling sebagai sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Adapun kriteria-kriteria pemilihan sampel yang diambil penulis adalah sebagai berikut :

1. Data biaya produksi Divisi Mijas tahun 2008 hingga 2010 yang memperlihatkan hasil produksi produk secara lengkap dan meningkat setiap tahunnya. Produk tersebut terdiri dari, produk DM & SG Tug Boat, DM & SG Patrol, DM & SG Ferry Roro, dan DM & SG Research Vessel.

2. Data biaya produksi tahun 2008 hingga 2010 tersebut menurut penulis dianggap cukup dapat mewakili variabel yang akan diteliti dan dibandingkan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk mempeoleh data dan keterangan-keterangan yang mendukung penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2011:224), teknik pengumpulan data merupakan : “langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.”

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi. Untuk

(9)

memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Maka sarana untuk memperoleh data dan informasi tersebut adalah melalui :

a. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara langsung dari sumber yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti bagian akuntansi, bagian keuangan, dan bagian produksi produk alat dan peralatan kapal (marine equipment specialist) pada PT. Pindad (PERSERO) Bandung Divisi Mijas.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menelaah dokumen-dokumen serta bahan-bahan yang diperoleh dari perusahaan yang berkaitan dengan data yang diperlukan dalam penelitian. Berdasarkan teknik tersebut, penulis mengumpulkan data dokumentasi yang diperoleh dari PT. Pindad (PERSERO) Bandung Divisi Mijas. Data dokumentasi yang dibutuhkan adalah biaya produksi tahun 2008 hingga 2010, data penjualan tahun 2008 hingga 2010 yang diperoleh dari bagian akuntansi Divisi Mijas Dep. Alat dan Peralatan Kapal.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan merupakan teknik dalam pengumpulan data yang diperlukan sebagai pendukung dari teori-teori yang digunakan dalam

(10)

penelitian. Studi pustaka dalam penelitian ini dilakukan melalui media buku dan browsing internet dalam mengumpulkan data mengenai teori yang ada dalam penelitian.

3.5. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data diatas, merupakan data mentah yang memerlukan pengolahan lebih lanjut. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh gambaran yang lebih jelas guna memecahkan masalah yang diteliti, sehingga memudahkan penulis dalam menjawab pertanyaan penelitian yang dikemukakan, dan kemudian menarik kesimpulan dari hasil permasalahan yang diteliti.

Sugiyono (2011:428), menjelaskan bahwa :

“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang paling penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”

Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi dan variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian membandingkannya dengan kondisi, situasi ataupun variabel yang diterapkan oleh objek penelitian.

Adapun tahapan pengolahan dan penganalisisan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(11)

1. Mendapatkan data primer berupa laporan biaya produksi selama periode penelitian, kemudian melakukan analisis atas laporan biaya produksi tersebut. Data biaya produksi yang digunakan adalah data biaya produksi tahun 2008 hingga 2010.

2. Menganalisis laporan harga pokok produk.

3. Menghitung harga pokok produk sistem tradisional. Harga pokok produk dihitung dengan cara total biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) ditambah biaya non produksi (biaya administrasi dan pemasaran). Pengalokasian biaya overhead pabrik yang terjadi berdasarkan traditional costing system, dihitung dengan cara : a. Mengumpulkan biaya overhead pabrik di departemen produksi ke dalam

cost pool.

b. Menentukan tarif biaya overhead pabrik dengan cara :

c. Menghitung biaya overhead pabrik yang dibebankan dengan cara :

4. Menghitung harga pokok produk dengan activity based costing system. Pengalokasian biaya overhead pabrik yang terjadi, dihitung dengan cara : a. Mengelompokkan aktivitas dan biaya yang homogen ke dalam cost

pool.

b. Menentukan cost driver untuk tiap cost pool.

c. Menentukan tarif tiap cost pool berdasarkan cost driver yang telah ditentukan dengan cara :

(12)

d. Mengalokasikan biaya overhead pabrik terhadap produk dengan cara : BOP Produk X = (Tarif I x Cost Driver I) + (Tarif II x Cost Driver II) + (Tarif III x Cost Driver III) + (Tarif IV x Cost Driver IV)

5. Membandingkan hasil perhitungan harga pokok produk berdasarkan traditional costing dengan activity based costing terhadap laba kotor.

3.6. Proses Penelitian

Proses penelitian merupakan urutan atau langkah-langkah yang digunakan penulis dalam penelitian, mulai dari adanya suatu masalah sampai penarikan kesimpulan penelitian. Oleh sebab itu langkah-langkah yang diambil dalam penelitian harus tepat dan saling mendukung antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Proses penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Melakukan survey pendahuluan dan didukung oleh studi kepustakaan.

2. Mengajukan proposal penelitian dan topik yang telah disetujui oleh Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.

(13)

3. Menentukan identifikasi masalah yang nantinya akan dibahas dalam penelitian.

4. Melakukan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti objek-objek yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Mengumpulkan data kemudian mengelola data yang telah diperoleh. 6. Melakukan pembahasan atas data yang telah diperoleh dan kemudian

dianalisa.

7. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang diharapkan dapat berguna dikemudian hari.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2008) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Akan tetapi jika populasi besar dan peneliti tidak

Dalam menentukan jumlah sampel yang digunakan sesuai data yang tertera di atas, peneliti menggunakan teknik menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dengan rumus

menggunakan cara tertentu. 49 Menurut sugiono sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, maka penelitian.. bisa menggunakan sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian ini adalah kelas III SDN Dangu yang berjumlah 45

Menurut Sugiyono (2014: 118) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling tipe

Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi

Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti oleh peneliti, karena sebagian maka jumlah sampel selalu lebih kecil daripada jumlah populasinya. Namun