BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi korelasi yaitu menghubungkan antara dua variabel pada suatu situasi atau kelompok subyek (Sukidjo, 2002). Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam 2001). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tindakan suction dengan kejadian VAP di ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang, maka berdasarkan tujuan penelitian tersebut desain penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian Kohort yaitu dengan mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok terpapar kemudian diamati sampai waktu tertentu untuk melihat ada tidaknya fenomena tersebut (Azis, 2003) .
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien baru yang terpasang ventilator mekanik di ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang . Dari penelitian sebelumnya angka kejadianVAPadalah 28% setelah dihitung
menggunakan rumus :
pq n≥
---σρ2
dimana :
n = ukuran sampel yang diperlukan
p = prosentase hipotesis (Ho) dinyatakan dalam peluang yang besarnya = 0,50
q = 1- 0,50 = 0,50
σρ= perbedaan antara yang ditaksir pada hipotesis kerja (Ha) dengan hipotesis nol(Ho), dibagi dengan z pada tingkat kemaknaan tertentu.
Dengan tingkat kemaknaan 95% berarti z = 1,96 maka : 28 % - 50%
σρ2
= --- = 0,01259892 1,96
Dengan demikian besarnya sampel yang diperlukan sebagai sumber data pada taraf kepercayaan 95% adalah :
( 0,05)(0,05)
n ≥ --- = 19,8429707 atau dibulatkan jadi 20. 0, 01259892
Jadi paling sedikit diperlukan 20 orang sebagai sumber data.
2. Sampel dan teknik sampling
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi, dalam penelitan ini adalah pasien baru yang terpasang ventilator mekanik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sedangkan teknik sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah consecutif sampelyaitu cara pengambilan sampel dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian (Sugiyono, 2001).
Kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan untuk pasien yang terpasang ventilator adalah:
a. Kriteria inklusi
1) Penderita dengan baru terpasang ventilator mekanik kurang dari 48 jam 2) Penderita diberi tindakan suction
3) Penderita di ruangICU 4) Umur≤60 tahun b. Kriteria eksklusi
1) Penderita dengan riwayat pneumonia sebelumnya 2) Penderita dengan keganasan
3) PenderitaHIV
4) Penderita menggunakan kortikosteroid dalam jangka yang lama 5) Penderita hipoalbumin
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan diICU RSUP Dr. Kariadi Semarang di mana terdapat pasien yang terpasang ventilator mekanik yang memerlukan tindakan perawatan suction untuk membersihkan jalan napas.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi karakteristik yang dapat diamati
(diukur) untuk diobservasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi oleh orang lain (Nursalam, 2003).
Variabel Definisi operasional
Alat ukur Skala pengukuran Skor Variabel bebas: Tindakan suction Tindakan pengisapan lendir yang dilakukan perawat dengan menggunakan kateter suction sesuaiSOPRSUP Dr. Kariadi Semarang
Lembar observasi dengan menggunakan SOP RSUP Dr. Kariadi
Diberi nilai 1 jika dilakukan.
Diberi nilai 0 jika tidak dilakukan.
Kemudian dikalikan bobot nilai.
≥6 dikatakan sesuai SOP <6 dikatakan tidak sesuai SOP
Nominal Sesuai SOP, jika semua tindakan suction yang dilakukan pada pasien tersebut ≥75% sesuai SOP
Tidak tidak sesuai, jika semua tindakan suction yang dilakukan pada pasien ters ebut < 75% yang sesuai SOP Variabel terikat: VAP Pneumonia yang didapatkan di rumah sakit setelah pemakaian ventilator mekanik > 48 jam yang diukur denganCPIS.
Lembar observasi dengan menggunakan CPIS meliputi: Suhu (Celcius) ≥36,5 dan≤38,4 = 0 ≥38,5 dan≤38,9 = 1 ≥39,0 dan≤36,0 = 2 Leukosit: ≥4000 dan≤11000 = 0 <4000 dan >11000 =1 Sekret trakea: Sedikit = 0 Sedang = 1 Banyak = 2 Purulen = +1 PaO2/FiO2: >240 atau adaARDS= 0 ≤240 atau tidak ARDS = 2 Photo thoraks:
Tidak ada infiltrat =0 Infiltrat difus = 1 Infiltrat terlokalisir = 2 Nominal VAP: total nilai≥6 TidakVAP: total nilai < 6
E. Alat Penelitian dan Pengumpulan Data
1. Cara pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Direktur RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi perawat yang melakukan tindakan suctionpada pasien saat mulai dipasang ventilator sampai dengan 48 jam setelah pemasangan. Setelah itu menilai pasien yang telah dilakukan suction tersebut dengan menggunakan lembar observasi CPIS dengan mengacu kriteria inklusi dan eksklusi responden pada hari ketiga. Dalam mengobservasi tindakan suction , peneliti dibantu oleh enumerator yang telah dilatih sebelumnya. Enumeratoryang membantu peneliti yaitu ketua tim dari tiapshiftjaga. Ketua tim di ICUadalah seorang perawat senior yang telah bekerja lebih dari 5 tahun.
2. Instrumen
Tindakan suctionyang dilakukan pada responden diukur peneliti dan di bantu oleh ketua tim jaga dengan mengobservasi pada saat setelah pemasangan ventilator sampai dengan 48 jam pemasangan. Lembar observasi diisi saat melakukan tindakan suction sesuai SOP atau tidak yang ada di ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang, yang terdiri dari 13 langkah, setiap langkah akan mendapat nilai 1 bila dikerjakan dan nilai 0 bila tidak dikerjakan, kemudian dikalikan dengan bobot nilai dari tiap langkah. Sehingga akan memperoleh nilai tertinggi 10. Jika nilai≥6 dikatakan sesuai SOP dan tidak sesuai SOP bila nilai <6. Setelah itu nilai semua tindakan suction di rata-rata,
jika semua tindakan suction yang dilakukan pada responden rata-rata ≥75% dikatakan sesuai SOP dan tidak sesuai SOP jika ada < 75% yang sesuai SOP
Sementara kejadian VAP di observasi dengan menggunakan lembar CPIS setelah 48 jam setelah pemasangan ventilator mekanik. Dikatakan VAPbila total nilaiCPIS≥6 dan tidakVAP bila total nilaiCPIS< 6
3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Instrumen penelitian yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur data itu valid. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan yang telah diukur. Sedang instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada (Sugiyono, 2002).. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk menilai kejadianVAP adalahClinical Pulmonary Infection Score (CPIS) (Luna, 2003). Sedangkan yang digunakan untuk menilai tindakan suction adalah protap yang sudah ada di rumah sakit. Oleh karena kedua instrumen yang digunakan peneliti sudah digunakan di rumah sakit, maka dalam uji validitas content hanya dikonsulkan pada ahli dari RS Dr. Kariadi Semarang.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika digunakan
untuk mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan hasilnya selalu sama (Sugiyono, 2002). Pada penelitian ini tidak perlu dilakukan uji reliabilitas oleh karena instrumen CPIS tersebut telah berdasarkan teori dan telah digunakan beberapa peneliti seperti Wiryana,2007; Sebayang,2009; Astuti, 2010. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur tindakan suction, berdasarkan prosedur tetap yang telah digunakan di RS Dr. Kariadi Semarang sejak tahun 2004 dan juga sudah digunakan oleh peneliti Wiyoto,2010 dan Prayitno, 2009.
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan data
a. Pemeriksaan data (editing)
Memeriksa data yang telah kumpulkan pada lembar observasi, kemudian peneliti mengecek terhadap kelengkapan data yang telah diisi tersebut.
b. Coding
Pada tahap ini dilakukan klasifikasi data yang ada menurut jenisnya. Kemudian pemberian kode dengan angka pada data yang telah diklasifikasikan tersebut Pemberian kode antara lain :
1) Kode untuk tindakansuction : kode 1 untuk kategori tidak sesuai SOP kode 2 untuk kategori sesuai SOP.
2) Kode untuk kejadian VAP : kode 1 untuk kategori VAP , kode 2 untuk kategori tidakVAP.
3) Kode untuk jenis kelamin responden : kode 1 untuk laki-laki, kode 2 untuk perempuan
c. Tabulating
Yaitu langkah-langkah untuk memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria yang ditentuk exel dengan.
1) Memasukan data karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin dan penyakit dasar ke dalam tabel.
2) Memasukkan data dari lembar observasi tindakan suction ke dalam tabel dengan menggunakan spss
3) Memasukkan data penilaian CPIS kedalam tabel SPSS
d. Entry
Yaitu proses memasukkan data ke dalam kategori tertentu untuk dilakukan analisis dengan bantuan komputer.
e. Cleaning
Yaitu mengecek kembali data yang telah dientryapakah ada kesalahan atau tidak, membuang data yang sudah tidak dipakai dengan bantuan komputer menggunakanSPSS 16terhadap semua data.
2. Analisis data
a. Analisis univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Pada penelitian ini yang dianalisis univariat adalah mean , median serta modus karakteristik dari responden (umur, jenis kelamin dan penyakit dasarnya), tindakan suction serta kejadian VAP pada pasien yang terpasang ventilator.
b. Analisis bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan dua variabel yakni variabel independen : tindakan suction dan variabel dependen : kejadian VAP. Kedua variabel mempunyai skala data berbentuk nominal, maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Oleh karena itu untuk menguji adanya hubungan antara dua variabel tersebut digunakan uji Chi Square dengan batas nilai kemaknaan α< 0,05 yang dalam pengolahannya menggunakan komputer dengan programSPSS16.
G. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian , peneliti perlu mendapatkan rekomendasi dari institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan barulah mengadakan penelitian dengan memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi:
1. Informed consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden atau keluarga responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek (Azis, 2003).
2. Anonimity(tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden namun lembar tersebut diberi kode (Azis, 2003).
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian ( Azis, 2003).