• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERHITUNGAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE MERIT BERBASIS WEB DI CV FUJIYAMA TEKNIK BANDUNG. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERHITUNGAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE MERIT BERBASIS WEB DI CV FUJIYAMA TEKNIK BANDUNG. Abstrak"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERHITUNGAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE MERIT BERBASIS WEB DI CV FUJIYAMA

TEKNIK BANDUNG

Harun Herdiana1, Rikky wisnu Nugraha,S.T.,M.Kom.2 1

Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA 2

Konsentrasi Teknik Informatika PKN LPKIA 3

Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 1

harunherdi28@gmail.com, 2 r.wisnunugraha@gmail.com

Abstrak

Perkembangan teknologi dan sistem informasi menempati peranan utama dan sangat dibutuhkan oleh CV Fujiyama Teknik Bandung, yang bergerak dibidang jasa sesuai pemesanan pelanggan dan juga memproduksi sparepart, alat-alat produksi. CV. Fujiyama Teknik Bandung ini beralamat di Taman Bukit Cibogo A2 no.7 Leuwih Gajah Cimahi Perhitungan Bonus karyawan yang tidak disesuaikan dengan data objektif dan bagaimana menerapkan metode merit untuk perhitungan bonus di CV. Fujiyama Teknik Bandung oleh karena itu dibutuhkan SPK Perhitungan Bonus yang dapat mendukung perhitungan bonus untuk karyawan atau setidaknya mengurangi resiko-resiko tidak objektifnya perhitungan bonus yang mungkin terjadi.

Tujuan untuk merancang SPK perhitungan bonus ini Perhitungan Bonus karyawan dapat menyesuaikan dengan data objektif dan dapat menerapkan metode merit untuk perhitungan bonus di CV. Fujiyama Teknik Bandung. SPK Perhitungan Bonus karyawan terdapat indikator-indikator untuk mendapatkan bonus di CV.Fujiyama Teknik Bandung, diantaranya dapat menjalankan kedisiplinan sesuai peraturan-peraturan yang telah ditentukan di perusahaan, Dapat melaksanakan kinerja individu maupun tim dengan baik, serta dapat melebihi target yang di tentukan di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

Metodologi perancangan SPK ini menggunakan metode merit yang menggunakan tahapan SDLC waterfall. Kemudian melakukan observasi dan wawancara, observasi, studi Pustaka, dan pengumpulan data arsip dengan pihak perusahaan yang bersangkutan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. SPK perhitungan Bonus berorientasi object (OOP) dan UML sebagai pemodelannya yang terdapat Use case diagram, Activity diagram,

Class diagram, sequence diagram, state diagram.

Kata kunci : SPK Perhitungan Bonus, CV. Fujiyama Teknik Bandung

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Pengertian Bonus secara umum adalah Jumlah tambahan berupa barang atau uang yang ditambahkan ke gaji karyawan, biasanya sebagai hadiah untuk melakukan pekerjaan sulit atau melakukan pekerjaan dengan baik yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja atau target yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Di CV. Fujiyama Teknik Bandung. Pemberian bonus ini terjadi disetiap akhir bulan dan masuk dalam data penggajian karyawan. Pembagian bonus ini berdasarkan kesepakatan antar perusahaan dengan karyawan dalam menyelesaikan tugas atau kerja dan proyek. Bonus terjadi karena ada point-point tertentu, diantaranya adalah:

1. Dapat menjalankan kedisiplinan sesuai peraturan-peraturan yang telah ditentukan di perusahaan. 2. Dapat melaksanakan kinerja individu maupun tim

dengan baik

3. Dapat melebihi target yang di tentukan di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

CV. Fujiyama Teknik Bandung adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa sesuai

pemesanan pelanggan dan juga memproduksi sparepart, alat-alat produksi. CV. Fujiyama Teknik Bandung ini beralamat di Taman Bukit Cibogo A2 no.7 Leuwih Gajah Cimahi.

Bagian Administrasi di CV. Fujiyama Teknik ini yang mengelola semua data yang pemasukan dan pengeluaran serta bonus untuk karyawan. Bagian Administrasi pada saat melakukan menentukan bonus sering kali mengkonfirmasi ke tim penilai untuk menentukan bonus yang didapat.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil analis perhitungan bonus yang telah dilakukan di CV. Fujiyama Teknik Bandung ini, terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Perhitungan Bonus karyawan tidak disesuaikan

dengan data objektif.

2. Bagaimana menerapkan metode merit untuk perhitungan bonus di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

(2)

Pokok permasalahan dalam penyusunan ini difokuskan pada pembatasan pembahasan dengan ruang lingkup sebagai berikut:

1. Penggunaan SPK perhitungan bonus karyawan digunakan oleh bagian administrasi, tim penilai, dan manajer di CV. Fujiyama Teknik Bandung. 2. SPK Perhitngan Bonus karyawan ini berlaku

bagi karyawan minimal telah bekerja di CV. Fujiyama tiga bulan dan bonus ini diberikan pada akhir bulan sesuai penerimaan gaji karyawan.

3. Pembuatan sistem ini berdasarkan permasalahan bonus yang terjadi di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

4. Perhitungan bonus ini untuk karyawan teknisi di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

5. SPK Perhitungan Bonus ini hanya digunakan di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

I.4

Tujuan Perancangan

Tujuan dibuat sistem pendukung keputusan perhitungan bonus karyawan menggunakan sistem merit berbasis web di CV. Fujiyama Teknik Bandung ini adalah:

1. Perhitungan Bonus karyawan dapat disesuaikan dengan data objektif.

2. Dapat menerapkan metode merit untuk perhitungan bonus di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

II.1.2.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data, SPK memberikan dukungan langsung pada permasalahan dan menyediakan alternatif pilihan dan menekankan kepada efektivitas pengambilan keputusan dalam upaya untuk menghasilkan keputusan dalam situasi yang terstruktur hingga yang tidak terstruktur. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai berikut:

1. Membantu pengambil keputusan dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

2. Mendukung penilaian pengambil keputusan, bukan mencoba untuk menggantikannya.

3.

Meningkatkan efektivitas pengambilan

keputusan.

II.1.2.5 Pengertian Bonus

Menurut Simamora (2004:522) dalam bukunya yang berjudul “Perhitungan Bonus Kerja” Bonus merupakan Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja.

II.1.2.6 Metode Merit

Kata merit berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti jasa, manfaat serta prestasi. Dengan demikian Merit merupakan pembayaran imbalan

(reward) yang dikaitkan dengan jasa atau prestasi

kerja (kinerja) seseorang atau manfaat yang telah diberikan karyawan kepada organisasi atau perusahaan. Secara sederhana konsep merit merupakan sistem pembayaran yang mengkaitkan imbalan (reward) dengan prestasi kerja

(performance) karyawan. Untuk menggunakan metode merit, Perhitungan di CV. Fujiyama

Teknik Bandung ini, penyusun tidak menggunakan seluruh perhitungan tersebut, yang digunakan hanya dua metode penilaian untuk mengukur prestasi kerja untuk perhitungan bonus dan tidak menentukan kenaikan jabatan, metode tersebut diantaranya: 1. Metode Point atau Metode Angka

Metode ini termasuk metode analitis, dimulai dengan memilih dan menetapkan faktor-faktor yang ada pada jabatan atau pekerjaan yang akan dijadikan tolak ukur. Diharapkan dengan metode ini aspek subyektif dan kemungkinan terjadinya dapat diperkecil (Simamora, 1995).

Dalam pelaksanaan penilaian dengan menggunakan metode ini ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Menentukan jabatan yang akan dinilai. b. Tentukan faktor-faktor yang dianggap

berpengaruh terhadap imbalan yang akan diterima karyawan, cara yang digunakan bisa melalui analisa jabatan.

c. Menentukan bobot faktor, dimana bobot faktor jabatan ditetapkan berdasarkan kepentingan setiap faktor penilaian.

d. Menentukan jumlah seluruh poin yang akan digunakan. Jumlahnya dapat bervariasi, tetapi 500 sampai 1300 poin adalah cukup baik.

e. Mendistribusikan nilai poin ke derajat faktor-faktor pekerjaan.

f. Memberikan penilaian berdasarkan tingkat pekerjaannya.

g. Mengkonversikan total nilai atau skor poin menjadi imbalan yang akan ditambahkan pada bonus yang diterima.

2. Merric's Multiple Piece Rate System. Penilaian prestasi kerja karyawan merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan agar dalam penerapan merit sistem dapat berjalan dengan baik. Metode ini disebut juga Merric's Multiple Piece Rate Systerm. Metode ini memberikan tarif berbeda yang dikaitkan dengan perbedaan prestasi yang dicapai pekerja.

Tabel II.1 Merric's Multiple Piece Rate System Hasil penilaian kinerja karyawan

Nama : Dini ayuningrum Golongan 1

Bagian : Jaringan

No Kriteria penilaian kinerja

poin I Pengetahuan & ketrampilan

(3)

2. Pengalaman kerja 50 3. Ketrampilan kerja 80 4. Kreativitas kerja 80 5. Inisiatif kerja 80 6. Kerjasama 55 7. disiplin 80 II Tanggung jawab 34

III Usaha /kegiatan

1. Usaha Fisik 20 2. Usaha Mental 20 IV Kondisi Kerja 20 V Hasil kerja 1. Kualitas kerja 63 2. Kuantitas kerja 20 Total poin 637

II.1.2.8

Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67) dalam bukunya yang berjudul “Proses Kinerja Karyawan” mengemukakan bahwa:

“kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. ”

2. Metodologi Penelitian Yang Digunakan 2.1. Metodologi Pengembangan Perangkat

Lunak

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin di dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak (2013:26), Pengembangan (development)

merupakan konversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan ; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur dan kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengkodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program; peninjauan pengujian. Metodologi yang digunakan untuk mengembangkan SPK Perhitungan Bonus Karyawan menggunakan metode merit berbasis web di CV Fujiyama Teknik Bandung ini adalah berorientasi pada objek (Object

Oriented) dengan menggunakan unified Modeling Language (UML).

1.2. UML Sebagai Tool atau Pemodelan Yang Digunakan Untuk Pemodelan

Menurut Tata Sutabir (2011:112) dalam bukunya yang berjudul “Analisis Sistem Infromasi” mengungkapkan bahwa pengertian UML adalah : “Bahasa pemodelan untuk system atau perangkat lunak yang berparadigma „berorientasi objek‟.

Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.” Dengan menggunkan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta dapat digunakan dalam bahasa pemograman apapun. UML merupakan kesatuan dari ketiga metode pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode Object Oriented tersebut. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut:

1. Use Case Diagram, Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sebuah perangkat lunak.

2. Activity Diagram, Diagram berguna untuk menggambarkan prosedur- prosedur perilaku perangkat lunak.

3. Class Diagram, Diagram ini berguna untuk menggambarkan kelas, fitur dan hubungan-hubungan yang terjadi. Pada diagram ini pendekatan berorientasi objek memegang peranan yang sangat penting.

4. Sequence Diagram, Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi antar objek dengan penekanan pada urutan proses dan kejadian.

5. State Machine Diagram, Diagram ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana suatu kejadian mengubah objek selama hidup objek tersebut.

6. Component Diagram, Diagram ini berguna untuk menggambarkan struktur dan koneksi komponen.

7. Object Diagram, Diagram ini menunjukkan sekumpulan objek dan keterhubungannya. 8. Deployment Diagram, Diagram ini

menunjukkan konfigurasi pemrosesan berjalan dan komponen-komponen yang terdapat di dalamnya.

9. Collaboration Diagram, Diagram ini menekankan pada organisasi struktur dari objek-objek yang mengirim dan menerima pesan.

II.2.3 Teknik Pengumpulan data yang digunakan Teknik untuk pengumpulan data atau informasi yang diperlukan dalam tahap analisis dan tahap perancangan suatu sistem. Biasanya teknik tersebut tidak dikhususkan untuk suatu metodologi tertentu, tetapi dapat digunakan untuk semua metodologi yang lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan:

(4)

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt.dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Sistem Informasi (2008:111), wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Teknik pengumpulan data atau fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam tahap pengembangan sistem. Ketika proses PKL berlangsung, Penyusun mewawancarai beberapa karyawan di CV. Fujiyama Teknik, diantaranya:

a. Bapak Bimo Raditya Cetta selaku manager administrasi dan keuangan di CV.Fujiyama Teknik, mengenai bonus dan kinerja karyawan.

b. Ibu Resty selaku administrasi dan keuangan I di CV Fujiyama Teknik, mengenai data karyawan dan laporan data gaji serta bonus karyawan.

c. Ibu Wulan selaku administrasi dan keuangan II di CV Fujiyama Teknik, mengenai data karyawan dan laporan data gaji serta bonus karyawan.

2. Observasi

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. Dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Sistem Informasi (2008:88), Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya. Ketika proses PKL berlangsung, Penyusun melakukan observasi Di CV Fujiyama teknik yang beralamat di Taman Bukit Cibogo A2 No.7 Leuwih gajah Cimahi, untuk melihat kinerja karyawan-karyawan yang bekerja di bagiannya masing-masing.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, meneliti, dan mengutip pendapat para ahli dari buku-buku referensi yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam tugas akhir ini. Ketika proses PKL berlangsung, Penyusun membaca, mempelajari, meneliti, dan mengutip pendapat para ahli dari buku-buku referensi, diantaranya:

a. Rosa A.S dan M.Shalahudin, 2011, “rekayasa Perangkat unak”.

b. Alexander F.K. Sibero, 2011 “Kitab Suci WEB Programming”.

c. Andi, 2012 “Mudah membuat Portal Berita Online dengan PHP dan MySQL”

d. Janner Simarmata,2007 “ Perancangan Basis Data”

e. Jogiyanto, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”.

f. Wahana komputer, 2012 ,”mudah membuat Portal Berita Online dengan PHP dan MySQL”

g. Dan masih banyak lainnya. 4. Pengumpulan Data Arsip

Menurut. Prof. Dr Jogiyanto HM, MBA, Akt. dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Sistem Informasi (2008:121), Pengumpulan data arsip dapat berupa data primer atau data sekunder. Ketika proses PKL berlangsung, Penyusun melakukan pengumpulan Data Arsip dari CF. Fujiyama, diantaranya: Data slip gaji karyawan, Kriteria golongan karyawan, golongan pendapatan bonus karyawan, tunjangan golongan karyawan, golongan p

endapatan bonus.

3. Analisi perangkat Lunak 3.1. Aliran Proses

3.1.1. Use Case Diagram

Use-case diagram adalah gambaran graphical dari

beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun.

Gambar III.1 Use case Diagram SPK perhitungan bonus

3.3.1. Class diagram

Gambar III.7 Class diagram SPK perhitungan bonus III.7 Pseudocode (algoritma)

Membentuk algoritma setiap program dengan menggunakan atau mengacu pada diagram UML yang telah dibuat, adapun pseudocode dari SPK Perhitungan Bonus yang dibuat adalah sebagai berikut:

4. Implementasi Dan Pengujian 4.1. Implementasi

(5)

Rencana implementasi merupakan tahapan awal dari penerapan aplikasi yang akan dibuat dengan tujuan agar aplikasi yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Tabel 4.1 Jadwal pengembangan perangkat lunak

Kode Aktifita

s

Nama Aktifitas Waktu (Minggu) Aktifita s Sebelu mnya A Analisis perangkat lunak 3 - B Persiapan tools pengembangan perangkat lunak 1 A C Desain sistem perangkat lunak 3 A-B D Penulisan kode perangkat lunak 6 C E Pengujian perangkat lunak 1 D F Implementasi perangkat lunak 1 E G Perbaikan perangkat lunak 3 F

Tabel IV.2 waktu pembangunan SPK Perhitungan Bonus

IV.1.3 Implementasi antarmuka

Menampilkan form-form/ menu dari hasil implementasi SPK perhitungan bonus berikut narasi dari setiap form/ menu.

Nama form : Menu admin

Fungsi : menampilkan menu admin Bentuk :

Gambar IV.2 form admin

Nama form : Tampilan Penilaian

Fungsi : menampilkan penilaian kinerja karyawan

Bentuk :

Gambar IV.18 form tampilan penilaian

Nama form : Daftar Bonus

Fungsi : menampilkan bonus karyawan Bentuk :

Gambar IV.19 form tampilan daftar bonus

Nama form : Detail Bonus

Fungsi : menampilkan bonus karyawan secara rinci

Bentuk :

Gambar IV.20 form detail bonus

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Dari semua uraian diatas yang telah dapat dikemukakan dari mulai BAB I sampai BAB III maka penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Bahasa pemograman berbasis web yaitu menggunakan PHP dan Mysql sebagai databasenya yang memungkinkan pembuatan sistem pendukung keputusan perhitungan bonus karyawan di bidang Operasional perusahaan dapat dilakukan secara cepat dan tepat serta menarik. Dan dengan

(6)

adanya SPK perhitungan bonus ini, penyusun buat permasalahan yang terdapat pada perusahaan, khususnya pada proses perhitungan bonus karyawan di CV Fujiyama Teknik Bandung, Kesimpulan penyusun dapat diatasi dengan baik seperti berikut: 1. SPK perhitungan bonus ini, pada dasarnya untuk

membantu menentukan bonus yang sesuai dengan data yang objektif.

2. Metode merit ini untuk penilai kinerja karyawan sebagai dasar prestasi karyawan dan dapat mencapai target perusahaan sehingga perusahaan dapat menerapkan metode merit untuk perhitungan bonus di CV. Fujiyama Teknik Bandung.

Dengan demikian selesainya SPK perhitungan bonus karyawan ini, siapapun pengguna yang memahami tentang ilmu komputer dapat menjalankannya SPK perhitungan bonus karyawan, sehingga diharapkan agar SPK perhitungan bonus karyawan ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan optimal.

1.2 Saran – Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penyusun kemukakan, maka penyusun merekomendasikan beberapa saran untuk pengembangan sistem pendukung keputusan perhitungan bonus menggunakan metode merit berbasis web sebagai berikut:

1. Sistem Pendukung Keputusan Perhitungan Bonus menggunakan metode merit berbasis web ini masih terfokus pada aktifitas di bagian administrasi, maka untuk pengembangan lebih lanjut sistem ini dapat terintegrasi dengan transaksi penjualan.

2. Sistem Pendukung Keputusan Perhitungan Bonus menggunakan metode merit berbasis web hanya dapat di export dalam bentuk excel, maka untuk pengembangan lebih lanjut disarankan agar laporan dapat lansung di print.

Daftar Pustaka Buku

1. Pressman, 2005, “Webmaster’s dictionary 2005 (2and Edition)” Informatika, Bandung.

2. Jogiyanto, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi” Andi.

3. Jogiyanto, 2008, “Metodologi Penelitian Sistem informasi“ Andi.

4. Betha Sidik, 2012 “Pemograman web php” Informatika, Bandung.

5. Sondang P.Siagian, 1988, “Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan”. Mediakom Yogyakarta.

6. Simamora, 2004 “Perhitungan Bonus Kerja” Pustaka Belajar.

7. Sarwoto 1991, “Hitung Bonus dan Gaji Karyawan” Andi.

8. Dessler, 1997, “Aturan Perhitungan Bonus untuk Perusahaan”. Gramedia Pustaka Utama.

9. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara 2000:67, “Proses Kinerja Karyawan”. Gramedia Pustaka Utama.

10. Meluyu S.P. Hasibuan 2001“Peningkatan Kinerja Perusahaan” Gramedia Pustaka Utama. 11. Leon C. Mengginson 1981 yang dikutip oleh

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara 2000 “Penilaian Prestasi Kinerja”Andi.

12. Sedarmayanti 2007 “Kepemimpinan Kinerja” Gramedia Pustaka Utama.

13. Agus Sunyoto 1999:1 yang dikutip oleh A.A Anwar Prabu Mangkunegara 2009” Andi.

14. Pasal 19 dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) 1999.salemba empat

15. Al – Bahra (2005: 13) “Analisis dan Desain Sistem Informasi” Informatika, Bandung.

16. Rosa A.S dan M.Shalahudin, 2011, “Rekayasa Perangkat Lunak”. Informatika, Bandung. 17. Pender (2003) Prabowo dan Herlawati Prabowo

Puji Widodo dan Herlawati, 2011 Informatika Bandung.

18. Tata Sutabir 2011:112, “Analisis Sistem Informasi” Andi.

19. Alexander F.K. Sibero, 2011 “Kitab Suci WEB Programming”. Informatika Bandung.

20. Rosa A.S dan M.Shalahuddin, 2013 “Rekayasa Perangkat Lunak”.Informatika Bandung.

21. Janner Simarmata,2007 “ Perancangan Basis Data”, Andi Yogyakarta

22. Budi Raharjo, 2011 “Belajar Otodidak membuat Database Menggunakan MySQL”, Informatika Bandung.

23. Wahana komputer, 2012,”Mudah Membuat Portal Berita Online dengan PHP dan MySQL”Andi dan Wahana komputer.

24. Budi Raharjo, Imam Heryanto, Enjang RK, 2010,”Modul Pemograman Web (html, php dan MySQL)”. Modula Bandung.

Jurnal

1. Implementasi metoda merit system pendukung perancangan sistem kompensasi (SK. Di PT. NUSANINDO Transportama semesra Surabaya, teknik industri 2005). yang di unduh pada tanggal 27 April 2014 pada pukul 12:20 WIB

2. (Wungu, Jiwo. 2003. Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda Dengan System Merit. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta),yang di unduh pada tanggal 27 April 2014 pada pukul 12:20 WIB

3. Jurnal Chapter II Universitas Sumatra Utara, yang di unduh pada tanggal 27 April 2014 pada pukul 23:40 WIB.

4. Jurnal jbptunikompp-gdl-muhamadfad-32436-10-unikom_m-i yang iunduh pada tanggal 17 April 2014 pada pukul 21:00 WIB.

Gambar

Tabel II.1 Merric's Multiple Piece Rate System
Gambar III.7 Class diagram SPK perhitungan bonus
Tabel IV.2 waktu pembangunan SPK Perhitungan Bonus

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 5 di atas dapat diperoleh nilai rata-rata persepsi nasabah terhadap in- dikator kesesuaian biaya administrasi dengan kualitas pelayanan dan indikator saldo minimal

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2012) menguji hubungan VAIC TM dengan Return On Asset (ROA) perbankan di Indonesia

Dalam permainan rounders, pemain harus dapat memukul bola. Teknik memukul bola Dalam permainan rounders, pemain harus dapat memukul bola. Teknik memukul bola ada dua cara, yaitu

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca, pelaut dan perusahaan pelayaran untuk mengetahui bagaimana proses purging

Batuan yang mengalami deformasi pada daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Kebo-Butak yang terendapkan selama Oligosen Akhir hingga Miosen Awal.Deformasi pada batuan di

 memberikan perbedaan energy besar sehingga cendrung untuk berpasangan pada tingkat energy lebih rendah membentuk kompleks spin rendah (electron yang tidak

menggunakan algoritma Backward Elimination dengan memproses variabel input dan target dataset, setiap dihasilkan sebuah bagian maka akan diseleksi dengan algoritma