• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL KAJIAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT PRATAMA BALANIPA KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROPINSI SULAWESI BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL KAJIAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT PRATAMA BALANIPA KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROPINSI SULAWESI BARAT"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL KAJIAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT PRATAMA BALANIPA

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PROPINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROPINSI SULAWESI BARAT

(2)

HASIL KAJIAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT PRATAMA BALANIPA

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PROPINSI SULAWESI BARAT

Disusun Oleh

Penanggung Jawab

ALI BAAL MASDAR

Bupati Polewali Mandar

Ketua

drg. Hj. Nurwan Katta, MARS

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar

Sekretaris/Anggota

Arsad Rahim Ali, SKM

Pejabat Fungsional Epidemilogi Kesehatan Ahli Pada Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar

(3)

BUPATI POLEWALI MANDAR

Polewali, 01 Mei 2013 Nomor : 440/ / Kes

Lampiran : 1 (satu) bundel

Perihal : Usulan Pembangunan

Rumah Sakit Pratama Balanipa

Dengan Hormat

Bahwa dalam rangka pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan kondisi keterbatasan penyebaran jumlah sarana pelayanan kesehatan masyarakat, dan masih tingginya angka kesakitan serta tingginya angka kematian ibu dan anak yang memerlukan perhatian dan peningkatan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

Dan Berdasarkan hasil kajian pengembangan Rumah Sakit di Polewali Mandar diantaranya Pelayanan kesehatan di RSUD Polewali menunjukkan bahwa RSU Polewali belum dapat memberikan Pelayanan Rumah Sakit secara paripurna (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) bagi setiap pasiennya yang membutuhkan rawat inap, merupakan satu alasan terpenting perlu dibangunkannya Rumah Sakit Baru di Polewali Mandar, terutama wilayah Balanipa yang akan dikembangkan menjadi satu Daerah Otonomi Baru di Propinsi Sulawesi Barat.

Dengan dasar pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, maka dengan ini kami usulkan rencana pengembangan/ pembangunan Rumah Sakit Baru sebagai Rumah Sakit Pratama melalui Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2013. Guna mendukung surat permohonan kami lampirkan pula hasil kajian pengembangan Rumah Sakit di Wilayah Kabupaten Polewali Mandar dan

K e p a d a

Yth. MENTERI KESEHATAN RI Di -

(4)

bilamana diterima maka kami akan segera menyiapkan proposal beserta data-data pendukung lainnya.

Demikian disampaikan atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.

BUPATI POLEWALI MANDAR ALI BAAL MASDAR

Tembusan

1. Menteri Keuangan RI cq Dirjen Anggaran di Jakarta 2. Ketua BAPPENAS di Jakarta

3. Ketua Komisi Anggaran DPR RI di Jakrata 4. Gubernur Propinsi Sulawesi Barat di Mamuju

5. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat di Mamuju 6. Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar di Polewali

(5)

Daftar Isi

KAJIAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA KABUPATEN POLEWALI MANDAR. .3

BAGIAN PERTAMA

LATAR BELAKANG..4

The CONCEPT . 7

BAGIAN KEDUA

ANALISIS PELAYANAN . 9

BAGIAN KETIGA

PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT. 11

Takiran PAGU Anggaran Indikatif

dan Gambar .. 14

(6)

KAJIAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Propinsi Sulawesi Barat terbentuk berdasarkan UU no 26 tahun 2004 tentang pembentukan Propinsi Sulawesi Barat, yang terdiri dari 5 Kabupaten. merupakan Propinsi yang dikenal dengan tujuh aliran sungai, mempunyai wilayah daratan rendah yang luas dan subur serta wilayah pegunungan yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)yang belum terolah.

Polewali Mandar adalah salah satu Kabupaten di Sulawesi Barat mempunyai luas 2.022.30 km2 berada diwilayah selatan propinsi Sulawesi Barat yang berbatasan langsung dengan kabupaten Pinrang Propinsi Sulawesi Selatan, sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Mamasa dan Mamuju serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Majene. Masyarakatnya terdiri dari berbagai etnik (Mandar, Jawa, Bugis, Pattae, Makassar, Mamasa dll). dengan jumlah keseluruhan (jumlah penduduk tahun 2012 ) sebanyak 409.648 jiwa dengan anggota keluarga miskin sebanyak 138.913 jiwa ( + 30%).

Presentase keluarga miskin yang cukup besar inilah yang menjadi masalah utama dalam pembangunan daerah diwilayah ini. Kemandirian masyarakat terutama keluarga miskin untuk mencapai kesejahteraan sebagai tujuan akhir dari pembangunan masih sangat tertinggal walaupun dibandingkan dengan 4 kabupaten lainnya di Propinsi Sulawsei Barat, Kabupaten ini masih merupakan yang terbaik.

Salah satu masalah kemandirian masyarakat untuk mencapai kesejahteraan adalah kemandirian sehat yang masih sangat jauh dari yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari salah satu indikator kesehatan yaitu akses terhadap sarana pelayanan kesehatan rujukan. Status Rumah Sakit Umum Daerah Polewali yang letaknya sangat strategis sebagai pusat rujukan

(7)

pasien antar Kabupaten di wilayah Propinsi Sulawesi Barat merupakan pusat rujukan sebelum dirujuk ke Rumah Sakit diwilayah Makassar Propinsi Sulawesi Selatan.

Data kesakitan dan kematian di RUSD Polewali menunjukkan bahwa Angka kematian (diatas 46 per 1000 pasien ) dan kesakitan (bertambah 25 % pertahunnya) terhadap kunjungan pasien rawat jalan dan inap, serta hubungan antara Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR= 74.%), Rerata Perawatan (ALOS= 5 hari) dan Interval tempat tidur yang tidak digunakan (TOI = 2 hari ), merupakan masalah di RSUD Polewali tahun 2012. Penyebab masalah ini sedikit demi sedikit telah dikurangi dengan adanya peralatan medik dan penunjang serta sarana prasarana gedung, dan di tahun 2013 RSUD Polewali dengan SK Bupati telah dikembangkan menjadi RSUD dengan BLUD bertahap dengan biaya operasional sebesar Rp. 12 milyar.

Solusi yang ditawarkan oleh pemerintah daerah untuk pengembangan Rumah Sakit yang dapat melayani masyarakat secara umum adalah Adanya Rumah Sakit Daerah Pratama yang berkedudukan di wilayah Pambusang Kecamatan Balanipa yang mempunyai sarana dan prasarana, termasuk standar operasional prosedurnya serta Sumber Daya Manusianya, menjadi Rumah Sakit Alternatif pilihan masyarakat selain RSUD- BLUD Polewali dalam pelayanan kesehatan.

Consept yang ditawarkan adalah Sesuai dengan Permenkes RI No. 920/Men-Kes/Per/XIII1986, yaitu perbandingan luas tanah dengan luas lantai bangunan adalah 1,5:1, untuk bangunan tidak bertingkat dan 1.2 untuk bangunan bertingkat.

Lokasi rumah sakit yang akan dibangun akan menempati lokasi seluas 20.000 M2 (2 hektar) yang telah tersedia dengan pertimbangan untuk tetap menyediakan ruang terbuka hijau serta untuk meningkatkan kenyamanan ruangan maka pengembangan juga diarahkan secara vertikal.

(8)

BAGIAN PERTAMA

LATAR BELAKANG

“Hasil kajian kebutuhan penyelenggaran Rumah Sakit harus didasarkan pada study kelayakan dengan menggunakan prinsip pemerataan pelayanan, efesiensi dan efektifitas serta demografi

Pasal 9. UU Kesehatan no. 44 tahun 2012.

Di Sulawesi Barat, fakta menunjukkan bahwa Kabupaten Polewali Mandar merupakan pusat rujukan untuk daerah disekitarnya (gambar 1) Seperti terlihat juga pada tabel 1. jarak (km) dari kabupaten lain di Propinsi Sulawesi Barat Ke Ibu Kota Kabupaten Polewali Mandar. Jarak dari Kabupaten lain di Sulawesi Barat Ke Ibu Kota Kabupaten Polewali Mandar, 3 (tiga) Kabupaten lainnya di Propinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten-kabupaten lain di Sulawesi Selatan wilayah barat semua mudah diakses ke Ibu kota Kabupaten Polewali Mandar, kecuali Kabupaten Mamuju Utara yang lebih mudah mengakses ke Kota Palu Propinsi Sulawsei Tengah. Dengan kata lain masyarakat mulai dari Kota Mamuju ibu Kota Propinsi Sulawesi Barat, cenderung bergerak ke wilayah selatan menujuh Kota Metropolitan Makassar diharuskan melewati Kabupaten Polewali Mandar.

(9)

C KOTA MAMUJU A A KECAMATAN KALUMPANG D E KOTA POLEWALI KABUPATEN MAMASA 103 KM 16 KM E H C F D G B KECAMATAN BONEHAU B H G F KECAMATAN ARALLE KECAMATAN MAMBI KECAMATAN TABULAHAN MALABO 76 KM 28 KM 28 KM 44 KM 12 KM 23 KM 60 KM KARAMA SI RAUN 16 KM 16 KM 20 KM KOTA MAJENE 141KM 55 KM I I MAMUJU UTARA 275 KM Gambar 1.

Kabupaten Polewali Mandar sebagai pusat rujukan untuk daerah sekitarnya. Terletak di bagian selatan sebagai pintu gerbang transportasi darat dari

Propinsi Sulawesi Selatan

Tabel 1

Jarak (Km) dari Kabupaten Lain di Sulawesi Barat Ke ibu Kota Kab. Polewali Mandar

Ke makasar semua lewat Polewali 240 km Makassar Makassar 5 Mudah akses ke polewali 92 km Mamasa Mamasa 3

Lebih mudah akses ke Palu

472 km Pasang Kayu

Mamuju Utara 5

Pusat Ibu Kota Propinsi 196 km Mamuju Mamuju 4 Mudah akses ke polewali 55 km Majene Majene 2 Pusat Rujukan 0 km Polewali Polewali Mandar 1 Ket Jarak (km) Nama Ibu Kota

Kabupaten Kabupaten

(10)

Kabupaten Polewali Mandar ini juga jika dilihat dari jumlah penduduk merupakan Kabupaten dengan Jumlah pemduduk terbesar yaitu 396.253 jiwa, Kabupaten lainnya misalnya Mamuju hanya 336.879 jiwa, seperti terlihat pada tabel 2 jumlah penduduk Propinsi Sulawesi Barat 1.158.336 jiwa berdasarkan jenis Kelamin hasil sensus tahun 2010 yang di kutip dari BPS Propinsi Sulawesi Barat.

Jumlah Penduduk Per Kabupaten dan Jenis Kelamin Propinsi Sulawesi Barat

Kabupaten

Penduduk

laki-laki Perempuan Laki2+ Perempuan sex ratio Majene 73.556 77.383 150.939 95 Polewali Mandar 193.163 203.09 396.253 95 Mamasa 70.964 68.998 139.962 103 Mamuju 173.407 163.472 336.879 106 Mamaju Utara 70.194 64.109 134.303 109 Sulawesi Barat 581.284 577.052 1158.336 101

Sumber Hasil Sensus Penduduk 2010 BPS Polewali Mandar

Data rumah tangga miskin yang digunakan dalam program Jamkesmas Kabupaten Polewali Mandar yang juga masih harus mendapat perhatian karena jumlah yang terbesar yaitu 33.977 rumah tangga miskin dari kabupaten lainnya dari total Propinsi Sulawesi Barat 111.902 rumah tangga (tabel 3 jumlah rumah tangga miskin di Sulawesi Barat tahun 2010 untuk program Jamkesmas).

(11)

Tabel 3 Jumlah Rumah Tangga Miskin di Sulawesi Barat Tahun 2010 No Kabupaten Hampir Miskin Miskin Sangat Miskin Jumlah RTM 1 Majene 4.347 10.042 4.009 18.488 2 Polewali mandar 9.047 15.103 9.827 33.977 3 Mamasa 1.583 13.529 8.578 23.690 4 Mamuju 5.676 16.750 6.205 28.631 5 Mamuju Utara 915 5.223 978 7.116 Jumlah 21.568 60.647 29.687 111.902

Sumber : PJPM Prop. Sul-Bar 2006-2011

Dari penjelasan-penjelasan diatas menunjukkan bawah Kabupaten Polewali Mandar sebagai salah satu Kabupaten yang strategis untuk didirikan RS Baru, Terutama diwilayah yang direncanakan menjadi Daerah Otonomi Baru yaitu Kabupaten Balanipa yang meliputi kecamatan Campalagian, luyo, Balanipa, Tinambung, Allu, Tubbi Taramanu,

(12)

The CONCEPT

Sesuai dengan Permenkes RI No. 920/Menkes/Per/XIII1986, maka perbandingan dengan luas tanah dengan luas lantai bangunan adalah 1,5 : 1, untuk bangunan tidak bertingkat dan bertingkat.

Lokasi rumah sakit yang akan dikembangkan akan menempati lokasi yang ada saat ini telah tersedia dan berada di Polewali Mandar yaitu Wilayah Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar dengan luas 20.000 M2 (2 Hektar ) dengan pertimbangan untuk tetap menyediakan ruang terbuka hijau serta untuk meningkatkan kenyamanan ruang maka pengembangan juga diarahkan secara vertikal.

Rumah Sakit Pratama yang akan dikembangkan adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan spesialis dasar yang akan memberikan pelayanan kelas 3 atau setara untuk peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka menjamin upaya pelayanan kesehatan perorangan yang memberikan pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan, dan rawat inap serta pelayanan penunjang lainnya.

Tujuan

Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Polewali Mandar Sulawesi Barat bertujuan yang menjamin ketersediaan sarana pelayanan kesehatan

yang bermutu, serta meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan pada masyarakat, terutama wilayah Balanipa yang akan

dikembangkan menjadi satu Daerah Otonomi Baru di Propinsi Sulawesi Barat.

(13)

Nama

Rumah Sakit Pratama Balanipa

Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat

Design Concept

Rumah Sakit Pratama dengan Pelayanan Paripurna 30 Tempat Tidur Kab. Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat

(14)

BAGIAN KEDUA

ANALISIS PELAYANAN

Analisis Cakupan Pelayanan RSU Polewali.

Untuk melihat keberhasilan suatu Rumah Sakit dapat dilihat dari berbagai indikator salah satunya adalah Hubungan Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR), Rerata Perawatan (ALOS) dan Interval tempat tidur yg tidak digunakan (TOI). Di RSU Polewali tahun 2012 hasil hubungan ini dapai disajikan dalam gambar 2.

Dari 66 % penggunaan tempat tidur, hanya digunakan untuk perawatan selama kurang lebih 4 hari, dengan inerval tempat tidur yang digunakan hanya 2 hari. Ini semua dapat diartikan bahwa 34 % tempat tidur tidak digunakan, seharusnya yang dengan target BOR 60-85 % hanya maksimal tidak digunakan hanya 15 %, berarti tempat tidur tidak digunakan secara efisien dengan lama perawatan 6-9 hari dan interval tempat tidur yang tidak digunakan selama 1-3 hari.

(15)

Tidak maksimalnya Hubungan Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR), Rerata Perawatan (ALOS) dan Interval tempat tidur yg tidak

digunakan (TOI) di RSU Polewali tahun 2012

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 0 25 50 75 100 Rat a -r at a raw at an se o ran g p as ie n ( A L OS ) (h ar i)

Interval penggunaan tempat tidur yg tidak digunakan (TOI (hari))

4 Hari 2 hari Tin gka t P em an faata n te m pat (B O R )

Hubungan Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR), Rerata Perawatan (ALOS) dan Interval tempat tidur yang tidak digunakan (TOI). Di RSU Polewali tahun 2012 menunjukan bahwa RSU Polewali tidak mampu memaksimalkan pemanfaatan/penggunaan tempat tidur (BOR rendah) untuk pelayanan perawatan (waktu perawatan kurang) tidak mengganggu interval penggunaan tempat tidur, disimpulkan RSUD Polewali lebih menekankan efisensi dari pada mutu Artinya sebagaimana yang diamanatkan UU Rumah Sakit nomor 44 tahun 2009 RSU Polewali belum dapat memberikan Pelayanan Rumah Sakit secara paripurna (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) bagi setiap pasiennya yang membutuhkan rawat inap. Merupakan satu alasan terpenting perlu dibangunkannya Rumah Sakit Baru di Polewali Mandar.

(16)

• Jumlah Penduduk Polewali Mandar dan sekitarnya atau wilayah bakal Kabupaten Balanipa sebagai daerah otonomi baru dan sekitarnya = + 400.000 jiwa

• Jumlah perkiraan penduduk yang sakit

– 15 % x 400.000 = 60.000 penderita

• Jumlah perkiraan penderita yang dirujuk

– 12% x 60.000 penderita = 7.200 penderita

• Jumlah perkiraan penderita rawat Inap

– 35 % x 7.200 penderita = 2.530 penderita dalam satu tahun.

– Sebagai Pembanding RSUD Polewali ditahun 2012 merawat penderita rawat Inap sebesar 10.425 penderita dapat membantu 30% dengan layanan yang paripurna.

• Artinya Pembangunan Rumah Sakit Baru atau Rumah Sakit Pratama di Polewali Mandar setidaknya dapat membantu 30 % beban RSUD Polewali dalam memberikan pelayanan pasien yang membutuhkan rawat inap.

(17)

BAGIAN KETIGA

PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT

Pembangunan Rumah Sakit Pratama sebagimana conseptnya :

1. Alamat : Jalan Poros Polewali – Majene Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar

2. Luas : 20.000 M2 (2 hektar)

3. Lokasi : Jalan Poros Polewali – Majene Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Kab. Polewali Mandar

Propinsi Sulawesi Barat dengan

4. Desain pembangunannya satu gedung bertingkat dengan layanan : a. Poliklinik

b. Poliklinik Gigi c. Unit Gawat Darurat d. Ruang Rawat Inap

e. Ruang Tindakan/ Operasi f. Ruang Pemulihan

g. Kamar Bersalin h. Rekam Medik i. Laboratorium j. Radiologi

k. Apotik dan Gudang Farmasi l. Sterilisasi dan Cuci (Laundry)

m.Gizi / Pantry

n. Ruang Jaga Dokter o. Ruang Jaga Perawat

(18)

p. Ruang Direktur

q. Ruang Administrasi (Tata usaha) r. Ruang tenaga kesehatan

s. Taman dan tempat parker

5. Jenis pelayanan :

a. Pelayanan Medik Umum

b. Pelayanan Medik Spesialis Dasar

c. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan

d. Pelayanan Anak

e. Pelayanan Penyakit Dalam f. Pelayanan Bedah

g. Pelayanan Rawat Darurat

h. Pelayanan Perawatan Intensif i. Pelayanan Keperawatan j. Pelayanan Anestesi k. Pelayanan Laboratorium l. Pelayanan Radiologi m.Pelayanan Farmasi n. Pelayanan Gizi 6. SDM Kesehatan : a. Dokter Spesialis

i. Spesialis Kebidanan dan Kandungan ii. Spesialis Anak

iii. Spesialis Penyakit dalam iv. Spesialist Bedah

b. Dokter umum c. Dokter gigi

(19)

d. Bidan e. Perawat f. Apoteker g. Dietition

h. Pranata Laboratorium dll 7. Prasaran yang tersedia

a. Instalasi air, Instalasi mekanikal dan elektrikal b. Instalasi gas medic, Instalasi pengelolaan limbah c. Sistem Informasi dan komunikasi

(20)

Taksiran Anggaran Nominatif Pembangunan

Gedung Rumah Sakit Pranata Balanipa Kab. Polewali Mandar

N

N

o

o

U

U

r

r

a

a

i

i

a

a

n

n

S

S

a

a

t

t

u

u

a

a

n

n

P

P

a

a

g

g

u

u

I

I

n

n

d

d

i

i

k

k

a

a

t

t

i

i

f

f

K

K

e

e

t

t

1

1

P

P

e

e

m

m

b

b

a

a

n

n

g

g

u

u

n

n

a

a

n

n

G

G

e

e

d

d

u

u

n

n

g

g

R

R

S

S

(

(

k

k

a

a

n

n

t

t

o

o

r

r

,

,

P

P

o

o

l

l

i

i

k

k

l

l

i

i

n

n

i

i

k

k

,

,

r

r

a

a

w

w

a

a

t

t

i

i

n

n

a

a

p

p

,

,

d

d

a

a

p

p

u

u

r

r

d

d

a

a

n

n

l

l

a

a

u

u

n

n

d

d

r

r

y

y

)

)

1

1

P

P

a

a

k

k

e

e

t

t

R

R

p

p

.

.

1

1

5

5

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

-

-2

2

P

P

e

e

n

n

g

g

a

a

d

d

a

a

a

a

n

n

t

t

e

e

m

m

p

p

a

a

t

t

t

t

i

i

d

d

u

u

r

r

d

d

a

a

n

n

M

M

u

u

b

b

i

i

l

l

e

e

r

r

R

R

u

u

m

m

a

a

h

h

S

S

a

a

k

k

i

i

t

t

1

1

p

p

a

a

k

k

e

e

t

t

R

2

R

2

.

.

p

p

5

5

.

.

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

-

-3

3

P

P

e

e

n

n

g

g

a

a

d

d

a

a

a

a

n

n

A

A

l

l

a

a

t

t

k

k

e

e

s

s

e

e

h

h

a

a

t

t

a

a

n

n

1

1

P

P

a

a

k

k

e

e

t

t

R

R

p

p

.

.

7

7

.

.

5

5

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

-

-T

T

O

O

T

T

A

A

L

L

R

R

p

p

.

.

2

2

5

5

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

0

0

0

0

0

0

.

.

-

(21)

-SKETSA RUMAH SAKIT PRATAMA BALANIPA (dilihat dari samping)

(22)

Pembangunan Rumah Sakit Pratama :

Alamat : Jalan Poros Polewali – Majene Kec Balanipa Luas : 20.000 M2 (2 hektar)

Lokasi : Jalan Poros Polewali - Maneje Kab. Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat dengan

Penutup

Demikian ringkasan kajian pembangunan Rumah Sakit Pratama Balanipa ini dibuat, semoga dengan pembangunan Rumah Sakit ini dapat terwujud dan dengan sendirinya dapat membantu RSUD Polewali meningkatkan status kesehatan diwilayah Kabupaten Polewali Mandar khususnya dan Propinsi Sulawesi Barat pada umumnya.

Polewali, 6 Mei 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar

Gambar

Tabel 3 Jumlah Rumah Tangga Miskin di Sulawesi Barat  Tahun 2010 No Kabupaten Hampir  Miskin Miskin Sangat Miskin Jumlah RTM 1 Majene 4.347 10.042 4.009 18.488 2 Polewali mandar 9.047 15.103 9.827 33.977 3 Mamasa 1.583 13.529 8.578 23.690 4 Mamuju 5.676 16.750 6.205 28.631 5 Mamuju Utara 915 5.223 978 7.116 Jumlah 21.568 60.647 29.687 111.902

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkanfasilitas dan pelayanan kesehatan rumah sakit PKU Muhammadiyah Kabupaten Demak menjadi rumah sakit kelas B dengan melengkapifasilitas dan pelayanan rumah

Kondisi pemanfaatan pelayanan rumah sakit sebagaimana yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa belum maksimalnya pelayanan keperawatan di Badan Pelayanan Kesehatan RSU

BEP ( Break Event Point ) merupakan jumlah dan nilai minimal yang harus diperoleh agar dapat menutup total biaya. Berdasarkan hasil perhitungan BEP diperoleh nilai produksi per

Kesimpulannya bahwa berdasarkan daya dukung limbah tanaman pangan di Kabupaten Polewali Mandar menghasilkan wilayah yang berpotensi untuk pengembangan ternak sapi

Situasi tersebut mempengaruhi jenis pelayanan kesehatan yang harus disediakan oleh RSUD Provinsi Sulawesi Utara, terutama peran RSUD Provinsi Sulawesi Utara sebagai rujukan

Berdasarkan penelitian bentuk dan fungsi pertunjukan teater tradisional Koa-Koayang di Dusun Lamase Desa Renggeang Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar Provinsi

Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, daerah bermasalah kesehatan, daerah

Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Rumah Sakit di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, daerah bermasalah kesehatan, daerah pemekaran baru dan daerah