i
PADA KECELAKAAN TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN FRAKTUR PADA SISWA ANGGOTA PMR
DI SMA NEGERI 1 BINANGUN
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
IDA DAMAYANTI
A11200787
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, 26 April 2016
v
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, April 2016
Ida Damayanti1), M. Basirun Al- Ummah, S. Pd., M. Kes2), RinaSaraswati, M. Kep3)
PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN FRAKTUR PADA SISWA ANGGOTA PMR
DI SMA NEGERI 1 BINANGUN
ABSTRAK
LatarBelakang: Tingkat kecelakaan yang terjadi di lingkungan sekolah sebesar 1,8% dari 100 anak. Sementara itu studi lain menyebutkan bahwa luka yang diderita oleh siswa SMA adalah 26,4% berada di jalan, 23,1% terjadi di sekolah, 28,6% aktivitas olahraga dan 22% terjadi di rumah.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan terhadap pengetahuan penanganan fraktur siswa PMR.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah 30 anggota PMR di SMAN 1 Binangun. Analisis data diuji menggunakanUji Marginal Homogeneity.
Hasil: Hasil Uji Marginal homogeneity didapatkan bahwa ada perbedaan pengetahuan penanganan fraktur sebelum dan sesudah diberikan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (p<0,05).
Simpulan: Pemberian pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan mempengaruhi peningkatan pengetahuan penanganan fraktur.
Kata Kunci:Pelatihan P3K, Pengetahuan Penanganan Fraktur 1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
2) Pembimbing 1 Dosen Prodi S1 Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Gombong
vi
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Minithesis, April 2016
Ida Damayanti1), M. Basirun Al- Ummah, S. Pd., M. Kes2), RinaSaraswati, M. Kep3)
THE INFLUENCE OF THE FIRST AID TRAINING ON THE KNOWLEDGE OF YOUTHREDCROSS MEMBER TO TREAT FRACTURE AT BINANGUN 1 SENIOR HIGH SCHOOL OF CILACAP
ABSTRACT
Background: The level of the accident that occurred in the school environment with 1,8% of 100 children. Meanwhile other studies states that injuries suffered by high school student is 26,4 % was on the road , 23,1 % happen at school , 28,6 % activity sports and 22 % occur in the home.
Objectives:to determinethe influence of the first aid training on the knowledge of youth redcross member to treat fracture at Binangun 1 senior high school of Cilacap.
Methods:The present study was an experimental research with one group pretest-posttest design. Samples were 30 students as members of youth red cross at Binangun 1 Senior High School of Cilacap. Data were analyzed using marginal homogeneity.
Results: The test of marginal homogeneity showed that there was significant differences about the knowledge of youth redcross member to treat fracture before and after attending the first aid training (p<0,05).
Conclusion: thetraining of first aid significantly increased the knowledge of youth red cross member to treat fracture.
Keywords:first aid training, knowledge to treat fracture
1) Bachelor Nursing Student, Muhammadiyan Health Science Institute of
Gombong
vii
Dengan mengucap “Alhamdulillahhirobbil’alamin kupersembahkan skripsi ini
untuk:
“Ibundatercinta,Ibunda Wagiyantiyang telah dengan sabar membimbing,
memberi doa, bantuan materi dengan segala usaha dan upaya, dan motivasinya”
“UntukAlmarhum Ayahanda, maaf putrimu belum bias membanggakan tapi
dengan usaha dan upaya putrimu ini semoga bias membuat ayahanda sedikit tersenyum bangga di sana. I Love You Dad”
“Untuk kakak tercintaSiska Damayanti, terimakasih atas dukungan dan motivasi
yang selama ini menguatkan setiap perjuanganku”
“Teman? Teman itu“seleksi alam”, mereka ada disaat kita senang dan terasa
dekat saat mereka membutuhkan, tapihilangketika mereka senang dan tak lagi membutuhkan kita. Untuk Sahabat-sahabatkuSeptiana (endut)danWarih Puryanti (siwar/sipur)terimakasih untuk selama ini selalu berjuang bersama,
selalu memberi semangat satu sama lain, ada disaat suka dan duka”
“Teman-teman seperjuangan S1 Keperawatanyang selama ini berjuang
bersama memberi motivasi dan pencerahan”
“UntukMas Im, terimakasih sudah membantu menjawab untuk setiap
kebingungan yang saya tanyakan. Thanks berat pokoke”
“Terimakasih juga untuk para sopir angkutan umum,Mulyo, Aman AC,
Santoso, Sumber Alam, Prayogo dkk,yang telah membantu dalam perjalanan
viii
MOTTO
“ Murid, gurune pribadi. Guru, muride pribadi. Pamulangane,
sengsara sesami. Ganjarane, ayu lan arume sesami. (Diri adalah
murid, diri adalah guru, yang belajar dari sesama. Hasilnya
kebahagiaan untuk sesama)” –
R.M.P. Sosrokartono
“URIP KUDU URUP. (Hidup Harus Bermanfaat)”
“
Luwih becik mlaku alon-alon kanthi ajek, tinimbang mlaku banter
ning terus mandhek. (Lebih baik pelan-pelan tapi konstan, dari pada
lelah dikecepatan tertinggi lalu berhenti)”
ix
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Terhadap
Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Siswa Anggota PMR SMAN 1 Binangun”.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
3. Muhammad Basirun Al Ummah, S. Pd. M. Kes selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberi arahan, saran, serta motivasi dan koreksi terhadap proposal ini.
4. Rina Saraswati, M. Kep selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberi arahan, saran, serta motivasi dan koreksi terhadap proposal ini
5. Kepala Sekolah SMA Negeri 01 Binangun beserta stafnya yang bersedia menginjinkan peneliti melakukan penelitian.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dibidang kesehatan.
xi
A. Metode Penelitian...32
B. Populasi dan Sampel. ...32
C. Tempat dan Waktu Penelitian.. ...33
D. Variabel Penelitian. ...33
E. Definisi Operasional...34
F. Teknik Pengumpulan Data. ...34
G. Proses Pengumpulan Data ...36
H. Teknik Analisa Data...36
I. Validitas dan Reabilitas...38
J. Instrumen Penelitian...39
K. Etika Penelitian. ...41
L. Personil Penelitian...42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
1. Analisa Univariat ... 43
2. Analisa Bivariat. ... 44
B. Pembahasan ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 50
B. Saran... 51
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Tabel2.1 Proses Fraktur ... 22 Table 3.1 Definisi Operasional Variabel... 34 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner. ... 40 Tabel 4.1. Distribusi frekuensi pengetahuan penanganan fraktur sebelum
dilakukan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada siswa anggota PMR di SMA Negeri 1 Binangun ... 43 Tabel 4.2. Tabel Pengetahuan Penanganan Fraktur setelah dilakukan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pada Siswa Anggota PMR di SMA Negeri 1 Binangun ... 44 Tabel 4.3. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Correlation Pengetahuan Penanganan Fraktur Lampiran 2. Crosstabulation
Lampiran 3. Frekuensi Pengetahuan Penanganan Fraktur Sebelum Pelatihan P3K Lampiran 4. Frekuensi Pengetahuan Penanganan Fraktur Setelah Pelatihan P3K Lampiran 5. Marginal Homogeneity Test
Lampiran 6. Frekuensi Umur Responden
Lampiran 7. Frekuensi Jenis Kelamin Responden Lampiran 8. Frekuensi Kelas Responden
Lampiran 9. Frekuensi Jabatan Organisasi Lampiran 10. PPT Pelatihan Penanganan Fraktur Lampiran 11. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 12. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 13. Kuisioner Pengetahuan Penanganan Fraktur Lampiran 14. Ijin Penelitian KESBANGPOL
Lampiran 15. Ijin Penelitian BAPEDDA
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertolongan pertama pada kecelakaan (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas pertolongan pertama pada kecelakaan (petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban (Kartono, 2005). Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) ditujukan untuk memberikan perawatan darurat bagi para korban, sebelum pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya (Sudiatmoko, 2011). Kecelakaan dan cedera bisa saja terjadi di sekolah, pertolongan pertama juga bisa diberikan di sekolah melalui kegiatan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
2
beragam, misalnya terpeleset yang menyebabkan luka robek atau memar, dislokasi hingga patah tulang (fraktur), keracunan makanan, tersedak makanan, pingsan dan lain-lain (Margaretha, 2012).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang akibat dari adanya benturan atau trauma tumpul dari objek tertentu (Wartatmo, 2013). Trauma benda tumpul dapat menyebabkan patah tulang yang dapat mengakibatkan perdarahan dalam ataupun luar, yang dapat ditangani yaitu luka yang bersifat superfisial atau di permukaan saja, sehingga akan mudah menekan daerah yang mengalami perdarahan (Wartatmo, 2013). Secara umum, keadaan patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan menjadi fraktur tertutup (simple fracture) yaitu fraktur yang fragmen tulangnya tidak menembus kulit dan fraktur terbuka (compound fracture) yaitu fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit serta jaringan lunak (Mutaqin, 2008).
sendiri sangat mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam melakukan pertolongan.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79
mengatakan bahwa “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peseta didik belajar tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.” Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sari (2011) pengaruh pelatihan balut bidai terhadap pengetahuan dan ketrampilan siswa yang dilakukan di SMAN 2 Sleman Yogyakarta menunujukkan 43,3% kurang pengetahuan P3K. Selain itu penelitian ditingkat SMA di Jawa Tengah sebelumnya menunjukan bahwa pengetahuan bantuan hidup dasar siswa SMA YPH menunjukan 62,7% tingkat pengetahuan kategori kurang, 4,5% tingkat pengetahuan kategori buruk (Zulfa, 2014). Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan dan tindakan P3K dikalangan siswa SMA.
Pengetahuan bantuan hidup dasar dapat membentuk siswa terutama perilaku menolongnya. Rendahnya tingkat pengetahuan siswa terkait P3K berdampak pada munculnya bentuk-bentuk perilaku prososial terhadap orang disekitarnya, seperti perilaku prososial berbagi, persahabatan, kerjasama, bertindak jujur, berderma, dan menolong. Manusia sebagai makhluk sosial hendaknya senantiasa memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan, diantaranya adalah memberikan pertolongan (Kerlinger, 2009). Sementara itu meningkatnya suatu pengetahuan dapat dilaukan dengan pemberian pelatihan atau dengan pendidikan kesehatan.
4
pada siswa. Dampak yang mungkin muncul adalah sikap individualis terhadap lingkungan atau orang lain yang jika mendapati cedera atau luka akan berespon lambat atau bahkan tidak memberikan respon.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2015 di SMA N 1 Binangun didapati bahwa 30 anggota Palang Merah Remaja (PMR) belum pernah mendapatkan pengetahuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan saat ekstrakulikuler PMR yang dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 15.00 WIB. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada siswa PMR, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki perlengkapan untuk penanganan fraktur (pembidaian) seperti spalek ukuran besar dan kecil, kassa, plester, perban elastis hingga mitela. Hasil wawancara beberapa siswa anggota PMR mengatakan bahwa pengetahuan P3K yang dimiliki adalah pengetahuan dasar, dari sejarah PMR hingga teori tentang cara penanganan pingsan, sakit perut hingga sesak nafas, namun mereka belum pernah mendapatkan penyuluhan terkait pelatihan penanganan fraktur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: “apakah terdapat pengaruh pemberian pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap pengetahuan penanganan fraktur pada siswa PMR di SMA N 1 BINANGUN?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang diharapkan adalah : 1. Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Siswa Anggota PMR di SMA NEGERI 1 BINANGUN. 2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan penanganan fraktur sebelum dilakukan pemberian pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan di SMA N 1 Binangun
b. Mengetahui gambaran pengetahuan penanganan fraktur setelah dilakukan pemberian pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan di SMA N 1 Binangun.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi SMAN 1 Binangun
Hasil penelitian ini dapat membantu pihak sekolah untuk lebih mengembangkan organisasi PMR
2. Bagi Siswa PMR
Dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan siswa PMR mengenai penanganan fraktur
3. Bagi Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes):
6
4. Bagi peneliti
Menambah wawasan terkait kegawatdaruratan pertolongan pertama di sekolah
5. Bagi peneliti lain
Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk meneliti lebih lanjut khususnya yang menyangkut tentang Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Terhadap Pengetahuan Penanganan F.raktur Pada Siswa Anggota PMR di SMA NEGERI 1 BINANGUN.
E. Keaslian Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Aehlert, B.R.N. (2007).Emergency Medical Responder. New York: McGraw-Hill Higher Education.
Anggun, M.G. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Penanganan Pertama Korban Teggelam Air Laut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Nelayan di Desa Bolang Itang II Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Ejournal Keperawatan (e-Kep) Volume: 1. Manado, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (EdisiRevisi). Jakarta: RienikaCipta
Aziz, A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 6. Jakarta: EGC
Davies, K. (2007).Buku Pintar Nyeri Tulanng dan Otot.Jakarta: Erlangga
Effendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
Eliastam, M; George L.S; Michael J.B. (1998). Penuntun Kedaruratan Medis. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Fathoni. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Basic Life Support dengan Perilaku Perawat dalam Pelaksanaan Primary Survey di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Womogiri. Ejournal Keperawatan (e-Kep) Volume: 1. Surakarta, STIKES Kusuma Husada Surakarta.
Hamalik, O. (2007). Pengembangan SDM Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu.Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan, M.S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Helmi, Z.N. (2013). Buku Ajar Gangguan Muskuluskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
Hidup Dasar Perawat Gawat Darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Lubuang Baji Makassar.Jurnal Ilmiah Kesehatan DiagnosisVolume 4. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. Makassar
Kerlinger, F.N. (2006). Asas-Asas Penelitian Berhavioral. Terjemahan oleh Simatupang.Yogyakarta: UGM Press.
Lontoh, C. (2013). Pengaruh Pelatihan Teori Hidup Dasar Terhadap Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Toili. Ejournal Keperawatan (e-Kep) Volume: 1. Manado, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Machfoedz, I. (2006). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: F. Tranaya.
Mangkunegara, P.A. (2005).Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. Margaretha, S. (2012). Buku Cerdas P3K: 101 Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan.Yogyakarta: Niaga Swadaya.
Mathis, R.L; Jackson, J.H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuluskeletal.Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2011). Teori dan pengukuran pengetahuan pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Jogjakarta: Mulia media.
Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012).Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
Pusbankes 118. (2013). Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (ppgd).Edisi X. Yogyakarta: Tim Pusbankes 118 - PERSI DIY.
Rakhmat, S. (2011). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Riwidikdo, H. (2007).Statistika Kesehatan.Yogyakarta: Mitra Cendekia Press Rivai, V. (2005). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sari, D.P.Y. (2015). Pengaruh Pelatihan Balut Bidai Terhadap Pengetahuan dan Ketrampilan Siswa di SMA Negeri 2 Sleman Yogyakarta. Ejournal Keperawatan (e-Kep) Volume: 1. Yogyakarta. STIKES Aiyiyah Yogyakarta.
Saryono. (2008).Metodelogi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Mitra Cendika. Saryono & Setiawan, A. (2011). Metodelogi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta:
Mitra Cendika.
Sudiatmoko, A. (2011). Tindakan Awal Sebelum Medis. Cetakan I. Yogyakarta: Rona Pancaran Ilmu.
Sudiharto & Sartono. (2011). Basic Trauma Cardiac Life Support. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2006).Statistic untuk Penelitian. Bandung: CV. Alpha Betha.
Thrygerson, A.L. (2009). First aid, CPR, and AED. London: Jones and Batlett Publisher International.
Wartatmo. (2013). Coordination of Health Cluster During DisasterResponse. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wawan, A.D.M. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Responden penelitian di SMA Negeri 1 Binangun
Di tempat
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama : Ida Damayanti
NIM : A11200787
Judul penelitian : Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Siswa Anggota PMR di SMA N 1 Binangun
Sehubung akan diadakan penelitian sebagai rangkaian studi di STIKES Muhammadiyah Gombong, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk menjadi responden dengan mengisi/menjawab pertanyaan yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adannya. Penelitian ini tidak akan berakibat buruk bagi bapak/ibu dan tidak ada efek samping apapaun. Jawaban bapak/ibu akan dijamin kerahasiaanya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan akademis.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas bantuan dan kerjasama bapak/ibu saya sampaikan terima kasih.
Kebumen, Februari 2016
Hormat saya,
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jl. Yos Sudarso No 461, Telp/Fax (0287) 472433, 473750, GOMBONG, 54413
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya selaku responden penelitian:
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya menyatakan persetujuan guna berperan serta dalam
penelitian ini dan bersedia memberikan jawaban kuesioner/ pertanyaan yang diajukan,
tidak ada yang diberitahukan kepada siapapun atau dijamin kerahasiaanya.
Demikian surat permohonan ini saya buat, semoga penelitian ini bermanfaat
dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Kebumen, Februari 2016
Hormat saya,
KUISIONER PENELITIAN
PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan yang diajukan kepada saudara dengan sebenar-benarnya, sesuai dengan apa yang saudara ketahui.
2. Apapun jawaban anda tidak mempengaruhi nilai pembelajaran sekolah saudara akan tetapi jawaban yang benar sangat diperlukan dalam penelitian ini.
3. Partisipasi saudara sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran penelitian ini yang kedepannya diharapkan bermanfaat bagi instansi terkait.
IDENTITAS RESPONDEN
Nomor Responden:………..(diisi oleh peneliti)
1. Umur :………….tahun
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Pendidikan :
4. Kelas : ( ) X ( ) XI ( ) XII
5. Status :
6. Jabatan Organisasi :
FORMULIR KUISIONER
PENGETAHUAN PENANGANAN FRAKTUR
PETUNJUK: dibawah ini terdapat pertanyaan tentang penanganan fraktur, berilah tanda silang (x) pada lembar pilihan yang tersedia.
1. Mencegah infeksi, mencegah bahaya maut, mempercepat penyembuhan merupakan tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
a. Ya b. Tidak
2. Patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang adalah pengertian dari fraktur.
a. Ya b. Tidak
3. Memar, perubahan bentuk, gerak terbatas, merupakan tanda-tanda fraktur. a. Ya
b. Tidak
4. Tertusuk benda tajam seperti pisau dapat menyebabkan fraktur. a. Ya
b. Tidak
5. Pertolongan pertama yang dilakukan untuk cedera fraktur adalah diistirahatkan.
a. Ya b. Tidak
6. Pembidaian yang dilakukan untuk fraktur tulang lengan atas dengan cara pasang bidai luar dan dalam sepanjang lengan bawah.
7. Pembidaian pada fraktur bahu menggunakan kain segitiga (mitela). a. Ya
b. Tidak
8. Teknik pembidaian yang dilakukan pada patah tulang panjang adalah dengan dilakukan pembidaian pada 2 sendi.
a. Ya b. Tidak
9. Untuk mengurangi rasa sakit pada fraktur sendi lutut atau tempurung lutut bisa menggunakan cara dipijat.
11.Pada korban fraktur tulang punggung/tulang belakang sebelum dipasang bidai korban dibiarkan pada posisi berbaring.
a. Ya b. Tidak
12.Tindakan yang dilakukan untuk pembidaian pada patah tulang lehe rmenggunakan spine board.
a. Ya b. Tidak
13.Alternatif pembidaian pada patah tulang leher menggunakan sandal jepit. a. Ya
b. Tidak
14.Tindakan pembidaian pada korban dengan patah tulang selangka adalah dengan cara pembalutan angka 8.
15.Pertolongan pertama pada fraktur tulang punggung adalah langsung diangkat ke tandu.
a. Ya b. Tidak
16.Penanganan fraktur kaki bisa di bidai dengan kaki sebelahnya. a. Ya
b. Tidak
17.Penanganan fraktur lengan bawah bisa menggunakan alternatif kardus. a. Ya
b. Tidak
18.Penanganan pada cedera leher, korban tidak boleh dipindahkan sebelum terpasang bidai.
a. Ya b. Tidak
19.Tindakan memindahkan korban yang dicurigai patah tulang punggung dapat berakibat fatal.
Frequencies
Statistics
sebelum pelatihan P3K
N Valid 30
Missing 0
sebelum pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid kurang 7 23.3 23.3 23.3
cukup 20 66.7 66.7 90.0
baik 3 10.0 10.0 100.0
Frequencies
Statistics
setelah pelatihan P3K
N Valid 30
Missing 0
setelah pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid cukup 5 16.7 16.7 16.7
baik 25 83.3 83.3 100.0
Marginal Homogeneity Test
sebelum pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan & setelah pelatihan
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
Distinct Values 3
Off-Diagonal Cases 27 Observed MH Statistic 47.000 Mean MH Statistic 61.500 Std. Deviation of MH
Statistic 2.872
Frequencies
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid laki-laki 7 23.3 23.3 23.3
Perempuan 23 76.7 76.7 100.0
Frequencies
Statistics
Kelas Responden
N Valid 30
Missing 0
Kelas Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid X 11 36.7 36.7 36.7
X1 19 63.3 63.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Jabatan Organisasi
N Valid 30
Missing 0
Jabatan Organisasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid anggota PMR 30 100.0 100.0 100.0
Correlations Pengetahuan Penanganan Fraktur
Sig. (2-tailed) .053 .000 .000 .708 .640 .000 .010 .000 .007 .203 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 soal15 Pearson Correlation .111 .200 .294 -.134 .389* .000 .200 .111 .906** -.224
Sig. (2-tailed) .559 .288 .115 .481 .034 1.000 .288 .559 .000 .235 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 soal16 Pearson Correlation .259 -.089 .523** .356 1.000** .149 -.089 -.111 .342 .149
Sig. (2-tailed) .167 .640 .003 .053 .000 .432 .640 .559 .065 .432
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 soal17 Pearson Correlation -.062 .695** .473** -.050 -.062 .415* -.050 .557** .337 .415*
Sig. (2-tailed) .745 .000 .008 .795 .745 .023 .795 .001 .069 .023 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal18 Pearson Correlation .389* .535** .539** .535** .111 .447* .200 .389* .118 .671** Sig. (2-tailed) .034 .002 .002 .002 .559 .013 .288 .034 .534 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 soal19 Pearson Correlation .356 -.071 .288 1.000** .356 .239 -.071 -.089 -.147 .598**
Sig. (2-tailed) .053 .708 .122 .000 .053 .203 .708 .640 .437 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 soal20 Pearson Correlation .356 -.071 .288 .464** .802** .239 -.071 -.089 .169 .239
Sig. (2-tailed) .053 .708 .122 .010 .000 .203 .708 .640 .373 .203 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 total Pearson Correlation .591** .681** .885** .409* .591** .619** .292 .526** .604** .437*
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .025 .001 .000 .117 .003 .000 .016
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Correlations Pengetahuan Penanganan Fraktur
Correlations
Total
soal1 Pearson Correlation .591** Sig. (2-tailed) .001
N 30
soal2 Pearson Correlation .681** Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal3 Pearson Correlation .885** Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal4 Pearson Correlation .409* Sig. (2-tailed) .025
N 30
soal5 Pearson Correlation .591** Sig. (2-tailed) .001
N 30
soal6 Pearson Correlation .619** Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal7 Pearson Correlation .292 Sig. (2-tailed) .117
N 30
soal8 Pearson Correlation .526** Sig. (2-tailed) .003
N 30
soal9 Pearson Correlation .604** Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal10 Pearson Correlation .437* Sig. (2-tailed) .016
N 30
soal11 Pearson Correlation .527** Sig. (2-tailed) .003
N 30
soal12 Pearson Correlation .596** Sig. (2-tailed) .001
N 30
N 30 soal14 Pearson Correlation .681**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal15 Pearson Correlation .450* Sig. (2-tailed) .013
N 30
soal16 Pearson Correlation .591** Sig. (2-tailed) .001
N 30
soal17 Pearson Correlation .419* Sig. (2-tailed) .021
N 30
soal18 Pearson Correlation .644** Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal19 Pearson Correlation .409* Sig. (2-tailed) .025
N 30
soal20 Pearson Correlation .525** Sig. (2-tailed) .003
N 30
total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
N 30