KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya, Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu telah menyusun Rancangan Rencana Kerja untuk tahun 2016 sebagai tindak lanjut dari tersusunnya Renstra Badan Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Tanah Bumbu tahun 2016-2020.
Rancangan Rencana Kerja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu ini merupakan rencana yang harus dipedomani dalam pelaksanaan kegiatan 1 (satu) tahun kedepan.
Aktivitas Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu mencakup segala aspek kegiatan melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan yang harus ditingkatkan kualitasnya, seiring meningkatnya kualitas sumber daya yang dimiliki, walaupun disisi lain sarana prasarana yang dimiliki masih terbatas.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Rancangan RENJA ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran serta masukan sangat diharapkan guna penyempurnaan Rancangan RENJA ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga Rancangan RENJA ini dapat diselesaikan tepat waktu. Semoga Rancangan RENJA ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembangunan khususnya dibidang Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Batulicin, 2015
Mengetahui, Kepala BKBP3A
Basuni, S.Pd, MM
Pembina Utama Muda Nip.19640116 198305 1 002
DAFTAR ISI
Hal. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Landasan Hukum 2
1.3 Maksud dan Tujuan 4
1.4 Sistematika Penulisan 5
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra SKPD 6
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 10
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 12
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD 16
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat 22
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 23
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja 31
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra SKPD 7
Tabel 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 11
Tabel 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal SKPD 17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja-SKPD) Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 merupakan Dokumen Perencanaan yang berisi rencana Program Kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksaan tugas pokok dan fungsi serta
sebagai tolak ukur pencapaian kinerja dalam kurun waktu tertentu.
Rancangan Rencana kerja (Renja) Tahun 2016 Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak menjabarkan visi dan
misi serta arah pembangunan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra).
Rancangan Renja SKPD Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya, antisipasi terhadap permasalahan yang dihadapi dengan memperhatikan aspirasi stakeholder dan dinamika perkembangan lingkungan strategis.
Hal tersebut merupakan pilihan yang telah menjadi komitmen bersama, sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan secara bersama-sama antara Pemerintah Daerah, DPRD, Kelompok-kelompok masyarakat yang bergerak dibidang sosial budaya, ekonomi, politik dan keamanan. Untuk mencapai hal tersebut proses pembangunan daerah harus dilaksanakan dengan sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan hasil-hasilnya. Dari pemikiran diatas, perencanaan
1.2 LANDASAN HUKUM
Penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 memperhatikan arah dan garis kebijakan terkait yang telah dirumuskan, antara lain :
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat republik Indonesia Nomor: VII/MPR/2001 tentang Visi dan Misi Indonesia Masa Depan;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten
Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang–undangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137), sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
11. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Kabupaten, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
21. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembemtukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari dibuatnya Rancangan Rencana Kerja (Renja) Badan
Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah untuk menentukan arah
pelaksanaan pembangunan serta sebagai acuan atau pedoman dalam
perencanaan kegiatan selama kurun waktu 1 (satu) tahun yang sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan yang telah ditetapkan oleh Bupati/Wakil Bupati Tanah Bumbu Periode 2016-2020.
Tujuan dari Penyusan Rancangan Rencana Kerja (RENJA) Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu yaitu :
1. Mewujudkan visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Tanah Bumbu kedalam
rencana kegiatan Pembangunan.
2. Terwujudnya kemandirian, ketentraman, ketertiban, keamanan dan
kenyamanan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis,serta kehidupan yang lebih sejahtera.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan capaian
Renstra SKPD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3 Isu – isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5 Penelaahan usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahun lalu pada Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu, maka perlu adanya gambaran mengenai kinerja pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun berjalan.
Berikut tabel 2.1 mengenai pelaksanaan program dan kegiatan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, sejauh mana target kinerja dan capaian tahun yang lalu sampai dengan tahun berjalan serta rencana target kinerja capaian program (Renstra SKPD) ditahun 2015 adalah :
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakMerupakan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai Peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007.
Jenis indikator yang dikaji serta ketentuan peraturan PerUndang-Undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan sesuai dengan tugas dan
fungsi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Berikut tabel 2.2 mengenai capaian kinerja dan pelayanan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
1. Tingkat Kinerja Pelayanan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Dalam rangka pelayanan kinerja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberdayakan sumber daya manusia yang meliputi ;
1. Kepala Badan 1 (satu) orang
2. Sekretaris Badan 1 (satu) orang
3. Dibawah Sekretariat ada 3 (tiga) sub bagian, terdiri dari : a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian,
b. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dan c. Kepala Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan.
4. Kepala Sub Bidang Teknis dan Pelayanan SKPD 3 (tiga) orang, terdiri
dari :
a. Kepala Bidang Keluarga Berencana
b. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
c. Kepala Bidang Bina Peran Serta Masyarakat dan Keluarga Sejahtera
5. Kepala Bidang Teknis dan Pelayanan memiliki 6 (enam) Sub Bidang
Teknis, terdiri dari :
a. Kepala Sub Bidang Gerakan Keluarga Berencana, b. Kepala Sub Bidang Kesehatan Reproduksi,
c. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan,
d. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan dan Ketahanan Keluarga, e. Kepala Sub Bidang Peran Serta Masyarakat dan
f. Kepala Sub Bidang Perlindungan Anak
Sumber daya manusia tersebut telah mencukupi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat disamping itu, pelayanan kinerja SKPD semakin meningkat dengan tersedianya tenaga teknis yang melayani keperluan masyarakat secara riil
di lapangan sebagai ujung tombak pelayanan Petugas Lapangan
Keluarga Berencana sebanyak90(sembilan puluh) orang.
Dengan demikian kinerja pelayanan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak cukup melayani
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan memenuhi standar
operasional prosedur (SOP) sehingga kinerja pelayanan dapat terlaksana dengan baik, sebagaimana keinginan masyarakat.
.
2. Permasalahan dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Permasalahan pelaksanaan tugas dan fungsi
Secara garis besar permasalahan yang dihadapi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :
Kurangnya koordinasi dinas terkait dalam hal pelaksanaan kegiatan lintas sektoral sehingga sasaran program kerja yang telah dibuat kurang maksimal;
Kurangnya fasilitas kerja sehingga pekerjaan yang penting sering tidak bisa mengerjakan dengan cepat bahkan terlambat, sehingga menghambat semua kegiatan;
Perlunya mengubah persepsi masyarakat tentang kemiskinan melalui
kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pembinaan secara teratur sehingga masyarakat sadar akan potensi yang ada. Oleh karena itu Bidang KB, Bidang Keluarga Sejahtera dan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar lebih giat lagi untuk membuat perencanaan program kegiatan;
Kepedulian terhadap tugas dan tanggung jawab pelaksanaan tugas yang belum terwujud dengan baik;
Tidak harmonis antara pejabat atasan dengan pejabat bawahan dan staf pelayanan;
Penempatan Pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensinya;
Kurangnya Pendanaan dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
3. Dampak terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah
1. Rasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan
daerahnya melalui proses pembangunan yang berkelanjutan akan sulit diciptakan.
2. Upaya pengawasan terhadap persaingan bebas yang berbasis
ekonomi kerakyatan minim peningkatan
3. Jaminan kemudahan sebagai bentuk menciptakan kepercayaan
timbal balik pemerintah dan masyarakat tidak terealisasi.
4. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tantangan
Bidang lebih mementingkan kelompoknya dari pada kepentingan
Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak secara keseluruhan;
Persaingan antar Pegawai/Pejabat;
Terjadinya perubahan struktur organisasi akibat adanya perubahan peraturan perundang-undangan.
Peluang
Adanya peraturan perundang-undangan di Badan Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
Dukungan pemerintah daerah dalam bidang Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
Salah satu peluang eksternal untuk membuka wawasan pemikiran bagi aparatur dalam rangka peningkatan kualitas mereka adalah pelaksanaan orientasi kerja dan proses pembelajaran keluar.
Kekuatan
Dukungan dan persetujuan bupati terhadap rencana program dan
Kegiatan;
Koordinasi yang baik antara Instansi terkait dilingkungan pemerintah Kabupaten;
Personil Pegawai yang mempunyai dedikasi yang tinggi untuk maju dan penuh tanggung jawab;
Peraturan Daerah Nomor : 17 Tahun 2007 tentang pembentukan
kedudukan tugas pokok dan susunan organisasi dinas/badan daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Kelemahan
Belum optimalnya anggaran dalam rangka memenuhi sarana dan
prasarana untuk mendudukung program dan kegiatan Badan
Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
Kurangnya kualitas keterampilan Pegawai, baik yang Profesional
secara Teknis maupun Operasional;
Teknologi Informasi belum dimanfaatkan secara optimal.
5. Isu-Isu strategis Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Peningkatan kualitas hidup perempuan dengan pelibatan peran
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020 adalah tahapan pertama dalam rangka mewujudkan visi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011-2030. RPJMD merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahun.
Dalam penyusunannya, RPJMD dilakukan secara komprehensif, terpadu dan menyeluruh, serta mengedepankan keterlibatan masyarakat secara partisipatif dengan mempertimbangkan dan menampung aspirasi berbagai pemangku kepentingan. Penyusunan RPJMD Kabupaten Tanah
Bumbu tahun 2016-2020 telah disusun melalui proses pendekatan
perencanaan pembangunan yaitu politik, teknokratik, partisipatif dan
perencanaan yang disusun berdasarkan masukan-masukan dari atas - bawah serta bawah-atas (topdown – bottom up).
Namun demikian tentunya masih terdapat berbagai hal yang masih perlu ditindaklanjuti, disamping adanya hal-hal baru yang berkembang selama periode berikutnya, untuk itulah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2016-2020 untuk mengasilkan rumusan strategi, arah kebijakan dan program pembangunan yang terarah efektif, efisien sehingga mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.
Berikut tabel 2.4 tujuan sasaran jangka menengah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut :
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pada program ini mengusulkan adanya pembinaan organisasi
perempuan untuk meningkatkan peran serta gender dalam pembangunan melalui sosialisasi kesetaraan gender pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam bentuk program P2W-KSS & GSI, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Bidang Keluarga Berencana
Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk masyarakat menghendaki adanya pelayanan alat kontrasepsi gratis dalam pengaturan kelahiran diharapkan adanya jaminan ketersediaan kontrasepsi.
Untuk membantu pendewasaan usia perkawinan masyarakat menghendaki suatu wadah yang menangani remaja dalam bentuk kelompok pusat informasi konseling kesehatan reproduksi remaja (PIK-KRR) di desa, karang taruna, sekolah, pesantren, perguruan tinggi diharapkan adanya pelatihan-pelatihan masuk dalam pelayanan propinsi, program pembinaan ketahanan keluarga masyarakat menghendaki adanya wadah yang mengayomi ketahanan keluaga dalam bentuk kelompok bina-bina (BKB, BKL, BKR) pembinaan diharapkan masuk dalam pelayanan propinsi.
Bidang Keluarga Sejahtera
Dalam hal peningkatan pendapatan kesejahteraan keluarga
masyarakat mengharapkan penyertaan modal usaha pada kelompok yang ada di desa yaitu kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) masuk dalam penyertaan modal dari propinsi/ pusat.
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL
Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu. adalah sebuah instansi
pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu. berdiri sejak tahun 2012 dan berlokasi di Jalan Dharma Praja No 01 Gunung Tinggi Batulicin Kode Pos 72171 Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan.
Struktur Organisasi
Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu. dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan memiliki 29 orang pegawai serta memiliki tugas dan fungsi antara
lain memberikan layanan Pengelolaan Kesekretariatan, Pembinaan dan
pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Pembinaan Keluarga berencana dan Pembinaan Keluarga Sejahtera. Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu. memiliki harapan dimasa yang akan datang bisa lebih baik dalam memberikan layanan tentang Pengelolaan Kesekretariatan, Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Pembinaan Keluarga berencana dan Pembinaan Keluarga Sejahtera.
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak mempunyai tugas membantu kepala daerah dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diatas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pengelolaan Kesekretariatan;
b. Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
c. Pembinaan keluarga berencana;
d. Pembinaan keluarga sejahtera;
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diatas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun program bidang keluarga berencana, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
b. Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis bidang keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. kegiatan bidang perlindungan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
d. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
penyelenggaraan kegiatan keluarga berencana;
e. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
penyelenggaraan kegiatan keluarga sejahtera;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
Unsur-unsur organisasi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri dari:
1. Sekretariat
2. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
3. Bidang Keluarga Berencana
4. Bidang Keluarga Sejahtera
5. Kelompok Jabatan Fungsional
SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan administrasi
yang meliputi pembinaan penyusunan program dan rencana kerja,
kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga serta perlengkapan dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada semua unsur organisasi badan pengendalian dampak lingkungan daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas maka sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pengumpulan dan pengelolaan data serta penyusunan program dan
rencana kerja Badan;
b. pengelolaan urusan keuangan;
c. pengelolaan urusan kepegawaian;
d. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
e. pengelolaan surat menyurat, kehumasan dan keprotokolan;
f. pengumpulan dan pengelolaan kegiatan evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, distribusi dan penghapusan barang unit;
d. menyiapkan bahan administrasi perjalanan dinas, pelayanan akomodasi
tamu, hubungan masyarakat dan keprotokolan;
e. menyiapkan bahan usulan mutasi kepegawaian, meliputi pengusulan,
kepangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun;
f. menyiapkan bahan pembinaan pegawai, meliputi pembinaan disiplin,
pengawasan melekat, kesejahteraan, pemberian tanda jasa /
penghargaan dan kedudukan hukum pegawai;
g. menyiapkan bahan dan pengelolaan tata usaha kepegawaian dan
absensi;
h. menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan evaluasi, dokumentasi
dan pelaporan;
i. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan evaluasi,
dokumentasi dan pelaporan semua unsur organisasi badan;
j. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan evaluasi
kegiatan badan;
k. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan
dokumentasi kegiatan badan;
l. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan pelaporan
kegiatan badan;
m. menyiapkan bahan kooardinasi dengan unit kerja/ instansi terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan evaluasi, dokumentasi, dan pelaporan badan;
n. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.
Unsur-unsur Organisasi Sekretariat terdiri dari :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan serta perlindungan anak;
Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut diatas Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, memfasilitasi dan memberikan dukungan atas penyelenggaran pemerintahan daerah dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan, mengoordinasikan,
f. Mengendalikan pengelolaan kesekretariatan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
BIDANG KELUARGA BERENCANA
Bidang keluarga berencana mempunyai tugas melaksanakan dan
mengkoordinasikan program penyelenggaraan, pengembangan dan pelayanan keluarga berencana serta mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program keluarga berencana.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas Bidang keluarga berencana mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pembinaan dan pelaksanaan operasional keluarga berencana (KB);
b. Pembinaan dan pelaksanaan operasional kesehatan reproduksi (KR);
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut diatas Bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan penyusunan program keluarga berencana (KB);
b. Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan penyusunan program kesehatan reproduksi (KR);
c. Mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan petunjuk
teknis mengenai pembinaan serta pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi;
d. Mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan pelayanan
kontrasepsi dan kesehatan reproduksi;
e. Mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan program keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi, pengendalian dan pelayanan kegiatan institusi dan peran serta dibidang KB;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
BIDANG KELUARGA SEJAHTERA
Bidang keluarga berencana mempunyai tugas melaksanakan dan
mengkoordinasikan program penyelenggaraan, pengembangan dan pelayanan keluarga sejahtera serta mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program keluarga sejahtera.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas Bidang keluarga berencana mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pembinaan dan pelaksanaan operasional keluarga sejahtera (KS);
b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
KELOMPOK JAFUNG
Kepala Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
Kepala Bidang Keluarga Berencana Hj. Sumarni, S.Sos NIP. 19600424 198402 2 003
Basuni, S.Pd, MM 19630116 198305 1 002
Kasubbid. Gerakan Keluarga Berencana
Kasubbid. Kesehatan Reproduksi
Kabid. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kasubbid. Pemberdayaan Perempuan
Kasubbid. Perlindungan Anak
Kabid. Bina Peran Serta Masyarakat dan Keluarga
Sejahtera
Kasubbid. Pemberdayaan dan Ketahanan Keluarga
Kasubbid. Peran Serta Masyarakat
Sekretaris
Kasubbag. Umum dan Kepegawaian
Kasubbag. Perencanaan dan Keuangan
Kasubbag. Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan
Efferliani NIP. 19610525 198403 2 010
Muhammad Maksun, S.Sos.,MM NIP. 19690222 199603 1 007
Normawaty, S.Sos NIP. 19630807 198303 2 012
Dida Rodiah NIP. 19610925 198603 2 007
EM. Indriyani Dwi WP, SH
Narni, SKM, M.Kes NIP. 19671228 199403 2 007
Ida Romundang Lubis, S.Kep NIP. 19851225 200903 2 017 M.Irfhani, S.Pd,MM Fitriyani, SAB NIP. 19800410 200812 2 002 Hamka, S.Sos NIP. 19810626 200701 1 014 Mursidah, SH NIP. 19751029 200701 2 017 dr. H. Janu Wibowo, M.Si
NIP. 19610311 199603 1 002 Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah
Bumbu
Nomor : 20 Tahun 2011
3.2 TUJUAN DAN SASARAN RENJA
a. Faktor yang Menjadi Bahan Pertimbangan Terhadap Rumusan Program dan Kegiatan.
1. RPJP dan RPJM Nasional serta RPJP dan RPJM Propinsi.
2. Adanya Visi dan Misi Bupati Tanah Bumbu.
3. RPJMD dan RKPD.
4. Visi dan Misi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
5. Standar Operasional Prosedur (SOP).
a. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja Tidak Langsung
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa administrasi keuangan
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Penyediaan Jasa Non PNS *)
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Mebeulair
Pengadaan sewa gedung/kantor/tempat/gudang
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasionalPemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Keluarga Berencana
Pembinaan Keluarga Berencana
Program Kesehatan Reproduksi
Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat
Program pelayanan kontrasepsi
Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
Sosialisasi yang terkait kesetaraan gender, pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak
Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera
Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan
Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha ekonomi produktif
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
Pengkajian pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
b. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya.
BAB IV
PENUTUP
Apabila tersedia anggaran yang memadai maka semua program kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan target yang di inginkan akan tercapai demikian sebaliknya seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak akan terlaksana dengan baik sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan akan berpedoman pada kaidah-kaidah yang sudah ada yaitu RPJP dan RPJM Nasional serta RPJP dan RPJM Propinsi, visi dan misi kepala daerah Kabupaten Tanah Bumbu, RPJMD, RKPD, Renstra, Renja, DPA Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Untuk tindak lanjut dalam penyusunan Renja ini selanjutnya kami akan menyusun Program kegiatan dan anggaran dalam bentuk RKA serta Rencana Operasional Kegiatan Tahun 2016.
Demikian Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016 ini dibuat dan diharapkan akan menjadi pedoman semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Program dan kegiatan pada Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sehingga seluruh program dan kegiatan akan dapat dicapai secara terukur, terarah, efektif dan efisien.