• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABl PENDAHULUAN. Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BABl PENDAHULUAN. Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan

bernegara memiliki peran yang sangat besar. Untuk itu diperlukan konsep

penyelenggaraan institusi perguruan tinggi yang dianggap cukup ideal yang

dikenal dengan Good University Governance (GUG). Menurut Wijatno (2009)

terdapat lima prinsip Good University Governance (GUG) yaitu, (1) transparansi,

(2) independensi, (3) responsibilitas, (4) independensi, dan (5) keadilan.

Mayoritas perguruan tinggi merupakan satker yang bernaung di bawah

Kemendikbud. Selain perguruan tinggi, Kemendikbud juga membawahi satker

yang lain. Baik atau tidaknya kualitas kinerja Kemendikbud yang salah satunya

dapat dilihat dari opini audit BPK tergantung dari kualitas kinerja tiap satker yang

bernaung dibawahnya.

Hasil opini audit BPK terhadap laporan keuangan Kemendikbud tahun 2010

dan 2011 adalah Disclaimer. Hasil opini tersebut menunjukkan

ada

kemerosotan

akuntabilitas dibandingkan dengan opini audit BPK tahun 2009 yaitu WDP,

Siaran Pers BPK RI (29 Mei 20 12). Hasil opini audit BPK atas laporan keuangan

Kemendikbud tahun 2010 dan 2011 yang menghasilkan Disclaimer bukan semata

mata disebabkan oleh rendahnya kualitas kinerja dari Kemendikbud, melainkan

karena satker-satker dibawahnya termasuk perguruan tinggi. Sumber dari

kemerosotan akuntabilitas yang paling besar adalah

pada

lembaga dibawah

Kemendikbud yang memiliki PNBP terbesar yaitu perguruan tinggi. Nilai

(2)

informasi pelaporan keuangan menunjukkan fakta bahwa pengelolaan perguruan

tinggi di Indonesia masih belum optimal dan akuntabel.

Menurut penelitian Muhi (2007) menyatakan bahwa akuntabilitas birokrasi

publik dan tata kelola yang baik

(good governance dan good corporate

governance) telah menjadi titik krusial bagi arah perkembangan demokrasi

Indonesia ke depan, tercakup didalamnya adalah bidang pendidikan. Oleh

karenanya, berbicara akuntabilitas publik dan tata kelola yang baik berarti tidak

terlepas didalamnya akuntabilitas dan tata kelola yang baik bidang pendidikan.

Pengelolaan pendidikan merupakan pelayanan publik, hal inilah yang

menimbulkan perlunya akuntabilitas publik dan tata kelola yang baik di lembaga

pendidikan.

Good University Governance (GUG) muncul sebagai suatu sistem nilai yang

sangat fundamental bagi peningkatan nilai perguruan tinggi, apalagi dengan

perubahan status perguruan tinggi dari satker biasa kemudian menjadi pola

PK-BLU. Perubahan status tersebut tentunya membawa tantangan baru, salah satu

konsep yang saat ini sedang menjadi

mainstream adalah konsep Good University

Governance (GUG). Konsep ini sebenarnya merupakan turunan dari konsep tata

pemerintahan yang lebih umum, yaitu

Good Corporate Governance (GCG). Hal

ini sangat penting untuk bagaimana seharusnya manajemen penyelenggaraan

entitas yag baik dan bagaimana seharusnya entitas tersebut menempatkan dirinya

di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.

Secara kelembagaan, BLU merupakan instansi pemerintah yang tidak

terpisahkan dari kementerian negarallembaga induknya BLU merupakan agensi

(3)

dari menteri/pimpinan lembaga induknya dalam kerangka pencapaian program

kementerian negara/lembaga. Dalam hubungan keagenan

ini

menteri/pimpinan

lembaga

(principal} membuat suatu kontrak, termasuk di dalamnya pendelegasian

wewenang, dengan BLU

(agent) dengan harapan bahwa agen akan

bertindak/melakukan pekerjaan seperti yang diinginkan

principal. Dalam konteks

yang lebih luas

principal

dari

BLU adalah publik/masyarakat, sehingga tuntutan

atas

accountability pengelolaan BLU semakin besar.

Pada tanggal 27 Februari tahun 2009, berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 50/KMK..OS/2009, Universitas Negeri Surabaya

(Unesa) telah

resmi

berubah status menjadi PK-BLU (Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum) Unesa. Risiko yang perlu diantisipasi oleh Unesa yang

menerapkan PK-BLU ialah bahwa perguruan tinggi yang tidak dikelola secara

profesional dan kurangnya komitmen

dari

seluruh sivitas akademika dapat

mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat. Di pihak lain, Unesa perlu

segera mejadi lembaga otonomi, karena dengan PK-BLU perbaikan manjemen

keuangan dan peningkatan k.inerja semua unit kerja merupakan modal awal untuk

menjadi Perguruan Tinggi otonomi yang menjunjung tinggi kualitas akademik.

Perubahan pola pengelolaan keuangan Unesa menjadi pola PK-BLU

(pengelolaan keuangan

badan

layanan umum) membawa

dampak

positif dalam

bidang administrasi dan keuangan. Dengan PK-BLU asas transparansi dan

akuntabilas menjadi lebih terukur, komitmen audit dan manajemen mutu menjadi

semakin kuat dan akan

terus diperkuat sehingga nantinya diharapkan bisa

mendapatkan penilaian yang semakin baik.

(4)

Penelitian Setiawan (2013)menyatakan bahwa BLU sebagai agensi yang

mela.ksanakan tugas

stewardship

dari

publik/masyarkat

(last resort principal),

memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

tersebut. Laporan tahunan yang mengintegrasikan laporan kineija dan laporan

keuangan

audited

merupakan mekanisme yang ideal

sebagai

sarana

pertanggungjawaban kepada

principal.

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan

pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan negara dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan

dae~

upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah adalah dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

berupa laporan keuangan (Arfianti, 2011).

Laporan keuangan pemerintah merupakan komponen penting dalam

mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan kepada publik. Adanya tuntutan

yang semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menimbulkan

implikasi bagi manajemen pada instansi pemerintah untuk memberikan informasi

kepada publik, salah satunya adalah informasi dalam laporan keuangan (Rosalin

dan

Kawedar, 2011).

Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan

pengetahuan

dan

keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan (Suwardjono,

2005). lnformasi akan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat mendukung

pengambilan keputusan

dan

dapat dipahami oleh para pemakai. Oleh karena itu

(5)

pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan untuk. keperluan perencanaan. pengendalian, dan pengambilan

keputusan.

Informasi akuntansi yang terdapat di dalam laporan keuangan harus

mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang disyaratkan. Menurut Peraturan

Pemerintah RI No. 23 tahun 2005

pasal

28 ayat 2, menjelaskan bahwa tata cara

penyusunan ikhtisar kinerja operasional dan pengintegrasiannya dengan laporan

keuangan didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang pelaporan keuangan dan kinerja.

Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah

ukuran-ukuran

normatif

yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi

tujuannya. Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah yang

merupakan prasyarat normatif sebagaimana disebutkan dalam rerangka konseptual

akuntandi pemerintah antara lain:

(1)

relevan, (2) andal, (3) dapat dibandingkan,

dan (4) dapat dipahami, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.

Menurut Effendi (2003) sebagai lembaga sosial yang secara tradisional

bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, PTN adalah lembaga

yang paling merasakan tuntutan sosial untuk. perubahan globalisasi. Dunia usaha,

pemerintah, dan masyarakat yang memerlukan ilmu pengetahuan baru yang

berbasis teknologi informasi, bioteknologi, serta ilmu-ilmu multidisiplin lainnya

menuntut PTN untuk. memenuhi kebutuhan mereka akan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang lebih tinggi. Konsekuensinya, PTN harus mengikuti perubahan.

(6)

Untuk memenuhi tuntutan yang semakin global dan kompleks tersebut, PlN

memerlukan pendanaan dalam rangka membiayai operasional pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Pendanaan PlN diharapkan bisa

dijalankan sesuai dengan asas

good university governance

yang mengandung

prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. Untuk mewujudkan hal tersebut,

maka diperlukan suatu instrumen pertanggungjawaban, yaitu anggaran dan

akuntansi.

Menurut Amirya

et al (20 11) implikasi atas hasil penelitian tersebut

berkaitan dengan paradigma aktor-aktor yang melaksanakan pengembangan

sistem anggaran dan akuntansi BLU

di

lingkup Universitas Brawijaya (UB).

Pengembangan

ini

dimaknai sebagai bentuk pemenuhan legitimasi semata yang

teijadi mulai dimaknai sebagai bentuk upaya untuk mencapai efisiensi, efektivitas,

produktivitas kineija, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan,

sehingga tidak berorientasi pada pemenuhan kepentingan legitimasi semata.

Selain diperlukan instrumen pertanggungjawaban berupa anggaran dan

ak:untansi, tentunya diperlukan faktor faktor lain untuk mewujudkan akuntabilitas

pengelolaan keuangan kepada publik. Menurut penelitian Indriasari dan Nahartyo

(2008) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian

intern akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterandalan

pelaporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan kapasitas sumber daya

manusia tidak memiliki pengaruh. Selanjutnya, pemanfaatan teknologi informasi

dan kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

(7)

Berdasarkan basil penelitian Indrawati et a/ (2008) menyatakan bahwa

kualitas sumber daya manusta, pemanfaatan teknologi informasi, kualitas

pengendalian intern, dan pengawasan keuangan daerah berpengaruh positif

signiftkan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil

penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Armando (2013) menyatakan bahwa

pengendalian intern pemerintah dan pengawasan keuangan berpengaruh signiftkan

positif terhadap nilai informasi laporan keuangan. Dimana semakin baik sistem

pengendalian intern dan semakin baik penerapan pengawasan keuangan daerah

.maka semakin baik pula nilai informasi laporan keuangan.

Berdasarkan uraian diatas,

maka

alasan pemilihan topik dalam penelitian ini

adalah bahwa penelitian terdahulu sebagian besar lebih menekankan pada kineija

organisasi secara umum. Dalam penelitian ini peneliti mencoba melakukan

analisis dengan menggunakan data kuantitatif dan memilih objek penelitian yaitu

pihak-pihak yang terkait dengan proses perencanaan anggaran, satuan pengawasan

internal, dan pihak yang terkait dengan penyusunan dan pelaporan keuangan,

khususnya pada organisasi Badan Layanan Umum (BLU). Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai"'Faktor - Faktor yang

Mempengaruhi Nilai lnformasi Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum

(BLU) Studi pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya".

(8)

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

1. Apakah perencanaan anggaran berpengaruh positif terhadap nilai informasi

pelaporan keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya?

2. Apakah sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap nilai

infonnasi pelaporan keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya?

3. Apakah pengawasan keuangan berpengaruh positif terhadap nilai informasi

pelaporan keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya?

4. Apakah kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap nilai

informasi pelaporan keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya?

5. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap nilai

infonnasi pelaporan keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh perencanaan anggaran terhadap nilai informasi pelaporan keuangan

pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya

2. Pengaruh sistem pengendalian intern terhadap nilai informasi pelaporan

keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya

3. Pengaruh pengawasan keuangan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan

pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya

4. Pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap nilai infonnasi pelaporan

keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya

(9)

5. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap nilai informasi

pelaporan keuangan pada PK-BLU Universitas Negeri Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian

ini

diharapkan dapat :

1. Kontribusi praktis, penelitian

ini

diharapkan memberikan kontribusi

pemildran kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi suatu institusi

dalam memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai informasi

pelaporan keuangan khususnya institusi yang berstatus pengelolaan keuangan

bada layanan umum (PK-BLU).

2. Kontribusi teoritis, penelitian

ini

juga diharapkan memberikan kontribusi

dalam pengembangan teori, terutama kajian akuntansi sektor publik mengenai

perubahan status dari satker biasa menjadi satker pengelola keuangan Badan

Layanan Umum.

3. Kontribusi

policy, penelitian

ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi

kepada pemerintah dalam hal peraturan dan perundang-undangan yang

mengatur kebijakan tentang Badan Layanan Umum.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah penyusunan perencanaan anggaran, sistem

pengendalian intern, pengawasan keuangan, kualitas sumber daya manusia dan

pemanfaatan teknologi informasi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan

pada salah satu PK-BLU Universitas Negeri Surabaya. Jenis penelitian

ini

adalah

penelitian kuantitatif, dimana penelitian menggunakan kuisioner sabagai data

primer.

Referensi

Dokumen terkait

Pada metode AASHTO 1986 ini daya dukung tanah dasar (DDT) dinyatakan dalam modulus resilien (Mr) yang dapat diperoleh dengan pemeriksaan AASHTO T 274 atau dengan korelasi dengan

Tidak berhenti sampai di situ, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga masing-masing memperluas pengaruh dan kekuatannya

Huraikan pendapat anda tentang kepentingan amalan membaca dalam kalangan masyarakat.. Panjangnya huraian hendaklah antara 200 hingga 250

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, serta pembahasan terdapat beberapa strategi orang tua dalam mengajarkan interaksi sosial yaitu menirukan apa yang diucapkan oleh

Terdapat sebuah ketentuan yang tidak tertulis, bahwasanya makanan yang akan dibawa diharuskan dimasak pada hari itu juga, tidak boleh makanan yang merupakan

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena mengingat masalah dari penelitian ini adalah penerimaan sosial dan dukungan keluarga terhadap peningkatan

Berdasarkan pengukuran, perhitungan, dan analisa di laboratorium dimana nilai porositas sampel batuan sebelum dan sesudah dilakukan proses Aging adalah sebagai berikut:.. Tabel

lahan tersebut kemudian menjadi ukuran jumlah karbon yang tersimpan sebagai. biomasa