• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

113

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan implementasi terhadap rancangan yang telah dibuat dan akan dilakukan pengujian terhadap sistem. Implementasi merupakan tahap melakukan peletakan seluruh komponen sistem sehingga siap untuk digunakan. Tahapan implementasi meliputi proses instalasi perangkat keras dan pembuatan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman agar sistem dapat berjalan.

Setelah implementasi dilakukan, akan dilakukan pengujian terhadap sistem. Pengujian sistem merupakan proses untuk melakukan verifikasi bahwa seluruh elemen dari sistem telah terintegrasi dan berfungsi dengan benar (Pressman, 2005). Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kehandalan sistem dan pengujian oleh end user, yaitu pihak yang memanfaatkan sistem ini. Hasil dari pengujian lalu akan dibahas dan ditarik kesimpulannya.

4.1 Spesifikasi Sistem

Sistem ini dikembangkan untuk mengetahui status keberadaan dari dosen, agar dapat membantu mahasiswa apabila mereka ingin bertemu dengan dosen. Status keberadaan dapat dikirim oleh dosen melalui sosial media yang dapat diakses melalui koneksi internet. Agar dapat dilakukan pendeteksian terhadap status baru yang diberikan oleh dosen, terdapat aplikasi yang mampu melakukan deteksi tersebut, dan memindahkan status tersebut ke dalam sistem. Nantinya, terdapat alat khusus yang ditempatkan di suatu tempat dan telah terhubung dengan internet. Alat ini akan menampilkan status tersebut.

4.1.1 Perangkat Keras

Perangkat keras pada sistem ini memanfaatkan single-board computer berukuran kartu kredit, dan layar LCD untuk menampilkan pesan. Untuk konektivitas, Wi-Fi adapter digunakan sebagai media agar alat dapat terhubung dengan jaringan internet. Selain itu, keypad 3x4 akan digunakan untuk melakukan konfigurasi pada sistem tampilan LCD serperti kecepatan scroll tulisan, apa saja informasi yang ditampilkan pada LCD, delete access token, dan fitur-fitur lainnya. Dibawah ini merupakan spesifikasi dari alat:

(2)

Single-board computer : Raspberry Pi Model B Layar : LCD03 20 x 4 display

Wi-Fi adapter :TP-LINK TL-WN725N 150Mbps Wireless USB Adapter

Keypad : 12 buttons 3x4 keypad

Boks pelindung : Project Enclosure

Power supply : Micro USB Power Supply 5V – 1A Pemilihan alat-alat ini mempertimbangkan:

1. Dengan menggunakan single-board computer,

alat yang dirancang memiliki ukuran yang padat dan menghemat tempat. Selain itu, konsumsi listrik yang digunakan alat ini tidak melebihi 5 watt.

2. Layar LCD03 digunakan karena mampu

menampilkan banyak informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. 3. Wi-Fi adapter digunakan sebagai media agar alat

dapat terhubung dengan internet. Hal ini dipilih agar alat terlihat rapi dan tidak membutuhkan tempat yang luas, dikarenakan kabel tidak perlu dipasang.

4. Digunakan project enclosure yang terbuat dari bahan polycarbonate plastic sebagai tempat dari perangkat keras. Tujuannya agar seluruh komponen dapat tersimpan dalam satu tempat, melindungi komponen dari benturan terhadap benda lain, dan agar tampilan alat lebih rapi dan padat.

4.1.2 Perangkat Lunak

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan pada sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

1. Raspbian sebagai sistem operasi utama perangkat keras Raspberry Pi. 2. Python sebagai bahasa pemrograman utama yang dipakai dalam

(3)

4.2 Prosedur Operasi

4.2.1 Penggunaan aplikasi “Raspberry Pi Facebook Authenticator”

Agar sistem dapat membaca account Facebook user, dibutuhkan access token yang akan menjadi kunci akses bagi sistem untuk membaca timeline dari user. Proses ini hanya dilakukan saat awal sistem digunakan atau saat user account yang akan di-monitor ingin diubah. Berikut tampilan aplikasi authenticator serta langkah-langkah penggunaannya:

1. User mengaktifkan unit Raspberry Pi dengan menyambungkan power supply ke unit Raspberry Pi.

2. [Optional] Jika user ingin melakukan koneksi dengan menggunakan media ethernet, maka user dapat menyambungkan kabel Ethernet ke unit Raspberry Pi.

3. Setelah unit Raspberry Pi sukses melakukan proses booting. Raspberry Pi akan menampilkan splash screen, yaitu tampilan yang berisi pesan bagi user pada LCD untuk melakukan otentikasi terlebih dahulu.

User juga dapat melakukan otentikasi ulang saat sistem sudah berjalan (change user).

Gambar 4.1 Tampilan Splash Screen Instruksi Otentikasi

4. User mengeksekusi aplikasi “Raspberry Pi Facebook Authenticator” pada sebuah komputer yang berada dalam satu jaringan dengan unit Raspberry Pi.

(4)

Gambar 4.2 Button “Login to Facebook”

a. Pertama, user akan melakukan login ke Facebook. Hal ini dilakukan dengan menekan button “Login to Facebook”.

Gambar 4.3 Login Screen Facebook

b. Aplikasi akan membuka web browser yang menampilkan halaman depan dari situs Facebook (www.facebook.com). c. User memasukkan email dan password akun Facebook yang

(5)

Gambar 4.4 Tampilan Permission Asking

d. Setelah user telah sukses melakukan login, Facebook akan memunculkan tampilan yang meminta izin kepada user untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan user. Tekan tombol “Okay”.

Gambar 4.5 Tampilan Pada Browser Setelah Permission Asking e. Setelah button ditekan, maka akan muncul tampilan berupa

pesan yang diberikan dari aplikasi Facebook. Langkah selanjutnya dapat dilakukan.

(6)

Gambar 4.6 Kolom IP Address

5. User meng-input IP address dari unit Raspberry Pi ke form yang telah disediakan di aplikasi.

Gambar 4.7 Tombol Send 6. User menekan tombol send.

Gambar 4.8 Tampilan Welcome Screen

7. Raspberry Pi akan menyimpan access token dari user sehingga proses di atas tidak perlu dilakukan lagi.

(7)

Gambar 4.9 Tampilan LCD Pada Display Mode

8. Raspberry Pi akan mulai melakukan sinkronisasi pada account Facebook user dan menampilkan pesan terakhir yang di post oleh user dengan tag #raspberrypi.

4.2.2 Menampilkan pesan pada LCD

Agar sistem dapat menampikan pesan secara otomatis dari Facebook, user harus melakukan proses otentikasi terlebih dahulu, setelah proses otentikasi selesai dilakukan, maka user dapat melakukan posting pada Facebook account milik user dengan menggunakan keyword “#raspberrypi” pada awal post.

1. User melakukan login ke Facebook

Gambar 4.10 Form Update Status

2. User melakukan posting pada bagian Update Status pada situs Facebook dengan isi pesan yang diawali dengan keyword “#raspberrypi”.

(8)

Gambar 4.11 Simulasi Sinkronisasi Status Facebook

3. Sistem akan secara otomatis menampilkan status yang ditulis oleh user.

4.2.3 Konfigurasi saat sistem berjalan

Gambar 4.12 Keypad 3x4

Konfigurasi sistem dilakukan dengan menggunakan alat input berupa keypad 3x4 yang terletak di bawah layar LCD.

(9)

4.2.3.1 Display Mode

Gambar 4.13 Tampilan LCD Pada Display Mode

Berikut operasi konfigurasi yang dapat dilakukan oleh user pada modus display pada LCD:

a. Message scroll speed

Message scroll speed merupakan kecepatan dari pesan yang ditampilkan pada LCD. User dapat memperlambat kecepatan scroll speed dengan menekan tombol “1” pada keypad, dan tombol “3” untuk mempercepat kecepatan scroll speed

b. LCD backlight control

LCD backlight control merupakan kontrol pencahayaan pada layar LCD. User dapat memadamkan cahaya LCD dengan menekan tombol “7” pada keypad, dan tombol “9” untuk mengaktifkan cahaya LCD.

c. Toggle availability

Toggle availability berfungsi untuk mengatur tampilan message type “Available status” menjadi yes atau no. User dapat menekan tombol “0” pada keypad untuk melakukan operasi toggle availability ini.

d. Enter edit mode

Untuk mengubah modus operasi dari display mode ke edit mode, user dapat menekan tombol “*” pada keypad.

(10)

4.2.3.2 Edit Mode

Gambar 4.14 Tampilan LCD Pada Edit Mode

Modus ini digunakan untuk menlakukan konfigurasi tampilan pada modus display dan untuk melakukan operasi delete access token (logout). Berikut operasi konfigurasi yang dapat dilakukan oleh user pada modus edit pada LCD:

a. Display message editing

Display message editing berfungsi untuk mengubah tipe message yang ditampilkan pada layar LCD, user dapat menekan tombol “2” dan “8” untuk memilih baris yang ingin dikonfigurasi. Setelah user memilih baris yang diinginkan, user dapat menekan tombol “4” dan “6” untuk memilih message type yang diinginkan. Berikut macam-macam message type yang tersedia:

1. Message scroll : Menampilkan pesan terakhir pada Facebook yang di-post oleh user dengan keyword “#raspberrypi”.

2. User name : Menampilkan nama lengkap user.

3. Current time : Menampilkan jam dengan format dd/mm/yy hh:mm:ss.

4. Available status : Menampilkan keadaan dosen (yes/no).

(11)

menunjukkan kapan pesan terakhir di-post oleh user. 6. Blank : Menampilkan baris kosong.

7. Ethernet IP : Menampilkan IP dari media Ethernet. 8. Wi-Fi IP : Menampilkan IP dari media Wi-Fi.

b. Delete access token

Gambar 4.15 Tampilan LCD Saat Konfirmasi Delete Access Token

Delete access token berfungsi untuk melakukan penghapusan access token milik user pada sistem, sehingga sistem akan membutuhkan proses otentikasi lagi. User dapat melakukan penghapusan access token dengan menekan tombol “9” pada keypad. Sistem akan kembali menampilkan splash screen jika operasi ini dilakukan.

c. Set blank to all messages

Set blank to all messages berfungsi untuk mengatur semua tampilan baris pada modus display menjadi “Blank”. User dapat melakukan operasi set blank to all messages dengan menekan tombol “0” pada keypad. Sistem akan dengan otomatis menyimpan konfigurasi display saat user menekan tombol “0” pada keypad.

d. Restore last saved display configuration

(12)

untuk mengembalikan tampilan pada modus display menjadi tampilan yang disimpan pada saat user menekan tombol “0”. Fitur ini dapat diakses user dengan menekan tombol “7” pada keypad.

e. Exit edit mode

Untuk mengubah modus operasi dari edit mode ke display mode, user dapat menekan tombol “#” pada keypad. 4.3 Evaluasi Sistem

Berikut merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap sistem: 4.3.1 Evaluasi Alat

Evaluasi alat menyangkut pada pengujian kemampuan sistem. Pengujian yang dilakukan adalah:

4.3.1.1 Processing Overhead

Pengujian overhead merupakan pengukuran seberapa besar waktu yang diperlukan untuk melakukan parsing dari JSON response yang diberikan oleh Facebook Graph API, sampai status update tersebut dapat ditampilkan di layar LCD. Pengujian ini dilakukan dengan 2 media jaringan yang berbeda. Yaitu melalui kabel ethernet dan menggunakan wireless receiver. Pengujian ini dilakukan masing-masing sebanyak 5 kali, dan dengan pesan yang berbeda.

(13)

1. Wi-Fi

Tabel 4.1 Tabel Overhead Melalui Media Wi-Fi Waktu Penarikan ke- 627 ms 1 608 ms 2 658 ms 3 603 ms 4 619 ms 5 603 ms Min 736 ms Max 641.83 ms Rata-Rata 2. Ethernet

Tabel 4.2 Tabel Overhead Melalui Media Ethernet Waktu Penarikan ke- 603 ms 1 546 ms 2 551 ms 3 548 ms 4 547 ms 5 547 ms Min 603 ms Max 559 ms/att. Rata-Rata

Dapat dilihat dari hasil rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemrosesan, ethernet membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan WiFi.

Dari hasil pengujian hipotesis, didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh media ethernet untuk

(14)

menampilkan pesan membutuhkan waktu yang lebih kecil. Sehingga kecepatan dari media ethernet lebih cepat dibandingkan dengan media Wi-Fi. Jika dilihat dari hasil perbandingan rata-rata antara dua media, didapatkan perbedaan rata-rata waktu yang tidak terlalu signifikan, yaitu sebesar 14% antara media ethernet dan media Wi-Fi.

Dari hasil pengujian ini, maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi banyak waktu yang diperlukan:

1. Kualitas koneksi internet: latency dari aplikasi ke Graph API di Facebook.

2. Media transport: medium yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internet.

3. JSON Parsing: proses melakukan deserialisasi dari dokumen JSON menjadi objek Python.

4.3.1.2 Pengujian Signal Strength

Pengujian signal strength adalah pengukuran untuk mengetahui seberapa jauh jarak perangkat Raspberry Pi dapat tetap terhubung dengan access point, agar bisa terhubung dengan internet. Hal ini berhubungan dengan kekuatan sinyal yang dimiliki oleh access point dan receiver yang ada pada Raspberry Pi.

Percobaan dilakukan dengan koneksi WiFi (Wireless Fidelity) di indoor dengan bermacam halangan berupa tembok dengan ketebalan 13.5 cm dan dinding berupa kaca dengan ketebalan 0.3 cm. Access point di letakkan di dalam ruangan dengan panjang 9 meter. Berikut denah ruangan beserta titik tempat pengujian sebagai berikut:

(15)

Gambar 4.16 Denah pengujian sistem Tabel 4.3 Tabel Pengujian Signal Strength

Jarak Hasil Sinyal Percobaan 6 meter Sukses 98% 1 18 meter Sukses 92% 2 30 meter Sukses 42% 3 16 meter Sukses 39% 4 48 meter Gagal 0% 5 26 meter Gagal 0% 6

Dari hasil pengujian ini dapat dilakukan analisa berikut: Pada percobaan pertama dan kedua, halangan berupa tembok setebal 13.5 cm tidak terlalu berpengaruh pada sinyal yang dapat di tangkap oleh perangkat Raspberry Pi walaupun jarak terhitung cukup jauh.

Pada percobaan ketiga dan keempat, terjadi penurunan kekuatan sinyal yang signifikan hingga mencapai 40%. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya halangan berupa tembok setebal 13.5 cm dan kaca setebal 0.2 cm, juga jarak antara access point dan perangkat Raspberry Pi yang terhitung jauh. Selain itu, terdapat interferensi sinyal yang berasal dari access point lain pada area pengujian.

(16)

Interferensi sinyal ini terjadi karena banyaknya access point lain menggunakan channel yang sama atau channel yang berdekatan dengan channel access point utama, hal ini akan menyebabkan gangguan pada sinyal yang diakibatkan oleh channel overlap pada frekuensi WiFi yang digunakan. Interferensi ini dapat dilihat melalui aplikasi InSSIDer 3 yang melakukan deteksi jaringan pada area pengujian.

Gambar 4.17 Grafik Interferensi pada Lokasi Pengujian

Gambar 4.18 Grafik Interferensi pada Lokasi Pengujian

Dari grafik ini, terlihat channel yang digunakan access point utama berbaur dengan channel dari access point lain hingga

(17)

berjumlah 14 access point. Sehingga jika perangkat Raspberry Pi berada pada titik dimana terdapat banyak access point dengan channel yang sama, akan memperkecil signal strength.

Pada percobaan kelima dan keenam, access point utama tidak dapat dicapai, hal ini dikarenakan pengaruh jarak juga penghalang berupa beberapa tembok dengan tebal masing-masing 13.5 cm.

Dari hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi signal strength antara Raspberry Pi dan access point utama:

1. Spesifikasi dari access point dan receiver: hardware yang berbeda memiliki spesifikasi signal strength yang dapat dihasilkan oleh access point dan receiver pada Raspberry Pi. 2. Jarak antara access point dan receiver: pengaruh jarak

antara access point dan receiver berpengaruh pada kekuatan sinyal, karena gelombang mengalami pelemahan sebelum mencapai access point ataupun receiver.

3. Halangan antara access point dan receiver: banyaknya halangan berupa tembok, kaca, dan penghalang lainnya, menyebabkan terjadinya penyerapan gelombang sehingga melemahkan sinyal antara access point dan receiver.

4. Interferensi dari channel yang digunakan oleh access point lain: apabila channel pada access point utama dengan access point sama, akan menyebabkan kekuatan sinyal antara access point dan receiver melemah.

4.3.1.3 Pengujian Data Usage

Pengujian data usage menyangkut pada besar ukuran paket data yang ditransmisikan, baik yang keluar ataupun yang masuk ke dalam Raspberry Pi, melalui jaringan internet. Paket data ini digunakan untuk melakukan pengambilan status update dari jejaring sosial Facebook. Pada pengujian ini, polling dilakukan di lokasi indoor dengan jarak access point dan perangkat Raspberry Pi sejauh 2 meter tanpa adanya penghalang, dan pengujian dilakukan dalam kurun

(18)

waktu 60 detik (1 menit). Pesan yang digunakan untuk melakukan pengujian ini adalah: “#raspberrypi foobar”. Dimana kalimat “#raspberrypi” merupakan kata kunci agar aplikasi di Raspberry Pi dapat menarik status update di Facebook.

Aplikasi telah di atur untuk melakukan polling pada jeda waktu 10 detik, ini berarti, aplikasi akan melakukan pengecekan tiap 10 detik dengan cara menghubungi server dari Facebook dengan menggunakan Graph API. Apabila hasil dari pengecekan mengembalikan status update terakhir yang sama dari sebelumnya yang telah diambil, maka LCD tidak akan mengalami perubahan informasi. Dan jika hasil pengecekan mengembalikan status update yang berbeda, maka aplikasi tersebut akan memproses status update. Tabel 4.4 Jumlah Besar Ukuran Paket Data yang Digunakan

Aplikasi

Total ukuran paket data yang keluar Total ukuran paket data yang

masuk Detik ke- 3 KB 12 KB 0 2 KB 11 KB 10 2 KB 9 KB 20 3 KB 10 KB 30 3 KB 14 KB 40 2 KB 11 KB 50 2 KB 10 KB 60 17 kB 77 KB Total 2 KB 9 KB Minimum 3 KB 14 KB Maksimum 2.83 KB/10s 12.83 KB/10s Rata-Rata

(19)

Gambar 4.19 Diagram Total Ukuran Paket Data yang Digunakan Aplikasi

Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa rata-rata paket data yang digunakan dalam sepuluh detik untuk sistem ini masing-masing untuk paket data yang masuk adalah sebesar 12.83 KB dan paket data yang keluar adalah sebesar 2.83 KB. Dari hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa data yang digunakan tidak bersifat besar dan tidak mengambil bandwidth dari jaringan yang terhubung dengan alat.

(20)

4.3.1.4 Pengujian Pengambilan Status

Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk memastikan bahwa pesan yang dikirim pada Facebook dapat ditampilkan pada LCD yang terdapat pada Raspberry Pi. Selain itu, dilakukan juga pengujian berbagai jenis teks yang dapat ditampilkan oleh layar.

Akan dilakukan proses filtering pada pesan yang diambil dari Graph API, dalam hal ini untuk mengambil karakter yang memiliki character encoding ASCII. Proses filtering akan dilakukan dengan fungsi

encode('ascii', 'ignore') pada Python yang akan menyebabkan

pesan berisi karakter ASCII yang valid.

Pengujian dilakukan dengan cara melakukan update status pada Facebook dengan pesan yang berisi semua karakter ASCII.

Gambar 4.20 Pesan ASCII yang Dikirim ke Raspberry Pi

Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa device dapat dengan sukses menampilkan semua karakter yang ada pada status message.

(21)

berupa karakter ASCII

Pada pengujian kedua, dilakukan update status dengan pesan yang berisi karakter ASCII dan unicode.

Gambar 4.22 Pesan Unicode yang Dikirim ke Raspberry Pi Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa pesan dengan karakter unicode tidak dapat ditampilkan pada layar LCD.

Gambar 4.23 Tampilan LCD dari Hasil Pengiriman Status Update berupa karakter Unicode

Panjang dari pesan yang diambil memiliki maksimum sebanyak 250 karakter yang dihitung setelah keyword #raspberrypi. Pesan yang memiliki karakter lebih dari 250 tidak akan ditampilkan pada layar LCD.

(22)

Gambar 4.24 Pesan yang Dikirim dengan panjang 251 karakter Pengujian dilakukan dengan melakukan update status dengan panjang status setelah keyword #raspberrypi sebanyak 251 karakter. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa pesan tersebut akan diabaikan oleh sistem dan sistem akan tetap menampilkan pesan terakhir yang valid.

Nama user juga dapat ditampilkan pada display LCD ini pada baris yang diinginkan oleh user sehingga mahasiswa dapat mengetahui siapa dosen yang sedang menggunakan alat ini.

(23)

4.3.2 Evaluasi Berdasarkan Kuesioner

Evaluasi ini bertujuan uuntuk mengetahui apakah requirement yang telah dibuat telah dipenuhi. Kuesioner evaluasi terdiri atas 10 pertanyaan dengan responden mencapai 40 orang. Pengisian kuesioner dilakukan dengan menggunakan form kuesioner online melalui Google Drive. Kuesioner disebar pada forum Binusian Teknik Informatika 2014, pada rentang waktu 23 Maret 2014 hingga 25 Maret 2014.

Pertanyaan 1

1. Apakah informasi yang ditampilkan pada alat dapat anda pahami? Tabel 4.5 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 1

Persentase Jumlah Responden Jawaban 85% 34 Ya 15% 6 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.26 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 1

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa dapat mengetahui informasi yang ditampilkan pada layar alat. Dalam hal ini mampu

(24)

membedakan jenis pesan yang ada pada layar. Hasilnya, sebesar 85% responden dapat membedakan informasi yang ada pada layar alat.

Pertanyaan 2

2. Apakah scrolling text pada layar dapat membantu anda membaca pesan, apabila pesan yang ditampilkan cukup panjang?

Tabel 4.6 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 2 Persentase Jumlah Responden Jawaban 67,5% 27 Ya 32,5% 13 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.27 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 2

Pertanyaan ini dibuat untuk mengetahui apakah scrolling text yang ada pada pesan dapat dibaca oleh mahasiswa. Scrolling text dibuat apabila jumlah karakter pada pesan yang ditinggalkan oleh dosen cukup banyak sehingga tidak dapat ditampilkan dalam waktu yang bersamaan.

Hasilnya menunjukkan mahasiswa merasa terbantu dan menunjukkan kalau mahasiswa dapat membaca pesan tersebut.

(25)

Pertanyaan 3

3. Apakah dengan adanya tampilan yang menunjukkan kapan status terakhir yang diberikan dosen dapat membantu anda mengetahui barunya pesan tersebut?

Tabel 4.7 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 3 Persentase Jumlah Responden Jawaban 82,5% 33 Ya 17,5% 7 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.28 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 3

Pertanyaan ini dibuat untuk mengetahui apakah mahasiswa dapat terbantu dengan adanya tampilan waktu yang menunjukkan kapan dosen memberikan informasi status. Dengan adanya tampilan waktu ini, mahasiswa dapat mengetahui seberapa lama dosen telah memberikan informasi dan dapat membandingkan dengan waktu ketika mereka melihat informasi status.

(26)

Pertanyaan 4

4. Apakah dengan adanya tampilan yang menunjukkan nama dosen dapat membantu anda mengetahui dosen yang sedang memakai alat ini?

Tabel 4.8 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 4 Persentase Jumlah Responden Jawaban 82,5% 33 Ya 17,5% 7 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.29 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 4

Pertanyaan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui informasi siapakah pengguna dari alat. Sehingga, dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui untuk mencari sumber informasi dari dosen yang bersangkutan. Hasilnya, 82,5% mahasiswa menyatakan bahwa tampilan nama dapat membantu.

(27)

Pertanyaan 5

5. Apakah tampilan "Available" yang ada pada alat dapat membantu anda untuk mengetahui bisakah dosen dapat ditemui?

Tabel 4.9 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 5 Persentase Jumlah Responden Jawaban 77,5% 31 Ya 22,5% 9 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.30 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 5

Tampilan available digunakan untuk mengetahui kesediaan bertemu dari dosen yang bersangkutan. Dengan adanya available status, mahasiswa dapat mengetahui apakah dosen dapat ditemui atau tidak. Hasilnya menunjukkan mahasiswa merasa terbantu dengan adanya available status.

(28)

Pertanyaan 6

6. Apakah tampilan jam membantu anda mengetahui waktu terkini?

Tabel 4.10 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 6 Persentase Jumlah Responden Jawaban 77,5% 31 Ya 22,5% 9 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.31 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 6

Tampilan jam terkini menunjukkan waktu ketika mahasiswa melihat layar dari alat. Tujuan dari pertanyaan ini bertujuan untuk melihat kegunaan apabila mahasiswa ingin membandingkan waktu terkini dengan waktu ketika dosen memberikan informasi status. Dengan melakukan perbandingan waktu, mahasiswa dapat mengambil keputusan untuk menunggu atau melakukan aktivitas lain.

(29)

Pertanyaan 7

7. Apakah alat monitoring ini dapat meningkatkan sistem absensi yang telah ada sebelumnya?

Tabel 4.11 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 7 Persentase Jumlah Responden Jawaban 75% 30 Ya 25% 10 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.32 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 7

Pertanyaan ini dibuat untuk mengetahui pendapat dari mahasiswa apabila alat yang telah dikembangkan dapat meningkatkan sistem absensi yang telah ada. Dalam hal ini dapat dijadikan salah satu media untuk mencari dosen, selain bertanya melalui bagian informasi, ataupun melalui bertanya pada orang lain. Hasilnya, menurut 75% responden, alat dapat meningkatkan sistem absensi yang ada.

(30)

Pertanyaan 8

8. Menurut anda, apakah alat monitoring ini dapat dimanfaatkan oleh dosen?

Tabel 4.12 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 8

Persentase Jumlah Responden Jawaban 77,5% 31 Ya 22,5% 9 Tidak 100% 40 Jumlah

Gambar 4.33 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 8

Pertanyaan ini dibuat untuk mendapatkan pendapat dari mahasiswa mengenai apakah alat ini dapat dimanfaatkan oleh dosen atau tidak. Dari hasil kuesioner menunjukkan, 77,5% mahasiswa setuju apabila alat ini dapat dimanfaatkan oleh dosen.

(31)

Pertanyaan 9

9. Secara keseluruhan, apakah alat monitoring status dosen ini dapat membantu anda mengetahui keberadaan dosen?

Tabel 4.13 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 9 Jawaban Jumlah Responden Persentase

Ya 37 92,5%

Tidak 3 7,5%

Jumlah 40 100%

Gambar 4.34 Pie Chart Jawaban Pertanyaan Nomor 9

Pertanyaan ini dibuat untuk mengetahui kegunaan alat secara menyeluruh, apakah bermanfaat atau tidak sebagai media untuk mencari dosen. 92,5% responden setuju bila alat ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai salah satu media untuk mencari dosen.

(32)

Pertanyaan 10

10. Dalam nilai 0 (Tidak puas) sampai 3 (sangat puas), seberapa besar kepuasan Anda terhadap alat ini?

Tabel 4.14 Tabel Jawaban Pertanyaan Nomor 10 Jawaban Jumlah Responden Persentase

Sangat Baik (3) 13 32,5%

Baik (2) 23 57,5%

Kurang Baik (1) 4 10%

Tidak Baik (0) 0 0%

Jumlah 40 100%

Gambar 4.35 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 10

Pertanyaan ini dibuat untuk mengetahui nilai subjektif yang diberikan oleh mahasiswa mengenai kepuasan terhadap alat. Berdasarkan hasil, 57,5% responden menganggap alat yang telah dikembangkan cukup baik.

(33)

Gambar

Gambar 4.1 Tampilan Splash Screen Instruksi Otentikasi
Gambar 4.5 Tampilan Pada Browser Setelah Permission Asking  e.  Setelah  button  ditekan,  maka  akan  muncul  tampilan  berupa
Gambar 4.8 Tampilan Welcome Screen
Gambar 4.12 Keypad 3x4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dikarenakan pada saat mengolah makanan tidak dilakukan dengan baik dan hygiene, tidak menggunakan celemek dan penutup kepala, pencucian bahan makanan tidak

menjelaskan anatomi histologi gigi geligi, morfologi gigi sulung dan permanen, anomali gigi, menjelaskan radiografi dasar serta menjelaskan material wax kedokteran gigi

a) Memberikan informasi tentang pengaruh jenis format dan genre game yang berbeda terhadap munculnya gejala cybersickness. b) Mendorong pengguna dan konsumen video game

Beberapa dimensi dari indikator kualitas lingkungan yang berpengaruh secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar adalah: kualitas udara, kualitas air,

Depo Farmasi Rawat Jalan melayani pasien poliklinik, jaminan kantor, asuransi perusahaan, juga resep pegawai yang obatnya tidak diberikan di Depo Farmasi Pegawai. Alur pelayanan

Perilaku tidak menggunakan kondom pada pria pelanggan pekerja seks lebih banyak pada pria tidak kawin, berumur ≥ 41 tahun, berpendidikan SD, bekerja sebagai buruh

Skripsi ini menganalisa sebuah novel karya Jane Austen yang berjudul Pride and Prejudice. Novel ini bercerita tentang Elizabeth Bennet. Novel ini menarik untuk dianalisa

Universitas Teuku Umar (UTU) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di provinsi Aceh dituntut untuk dapat meningkatkan kompetensi dosennya, dengan melihat pada peran