• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TEKS FABEL KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2016-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TEKS FABEL KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2016-2017"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TEKS FABEL KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN

2016-2017

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Oleh

Anindya Safitri E1C113007

PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Majapahit No. 62 Telp (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI

Jurnal skripsi dengan judul Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Teks Fabel Karya Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Gerung Tahun Pelajaran 2016-2017 ini telah disetujui dosen pembimbing sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana kependidikan pada Program Studi Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

Jurnal ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Juli 2018

Dosen Pembimbing I,

Drs. Suyanu, M.Pd.

NIP. 195802151984031001

Dosen Pembimbing II,

(3)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TEKS FABEL KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN

2016-2017 Oleh

Anindya Safitri, Drs. Suyanu, M.Pd., Syaiful Musaddat, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM Email:ainekopanda@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini membahas mengenai bentuk kesalahan berbahasa dalam teks fabel karya siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah, yaitu (1) bagaimana bentuk kesalahan berbahasa dalam teks fabel karya siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017? dan (2) langkah-langkah apa sajakah yang perlu dilakukan agar kesalahan berbahasa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017 dapat diatasi? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan berbahasa dalam teks fabel karya siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017 dan (2) mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengatasi kesalahan berbahasa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif karena berusaha mendeskripsikan kesalahan berbahasa yang meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan penulisan kata, dan kesalahan penggunaan tanda baca dalam teks fabel karya siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode tugas, metode catat, dan metode wawancara. Metode analisis data yang digunakan, yaitu membaca, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menginterpretasikan data, kemudian disimpulkan hasilnya. Adapun hasil penelitian ini adalah (1) ditemukan kesalahan berbahasa berjumlah 461 kasus kesalahan yang meliputi: (1) kesalahan penggunaan huruf kapital berjumlah 194 kasus kesalahan, (2) kesalahan penulisan kata berjumlah 60 kasus kesalahan, dan (3) kesalahan penggunaan tanda baca berjumlah 207 kasus kesalahan dan (2) langkah-langkah mengatasi kesalahan berbahasa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung, yaitu dengan cara memotivasi siswa agar lebih banyak membaca buku, memberikan pemahaman mengenai penggunaan ejaan, memberikan latihan menulis kepada siswa, mengakhiri tugas dengan menyimpulkan cara penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan, dan memberikan catatan di lembar tugas siswa mengenai kesalahan ejaan yang dilakukan.

(4)

ANALYSIS OF LANGUAGE ERRORS IN FABLE TEXS BY STUDENTS OF CLASS VII SMPN 1 GERUNG IN ACADEMIC YEAR 2016-2017

Oleh

Anindya Safitri, Drs. Suyanu, M.Pd., Syaiful Musaddat, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM Email:ainekopanda@gmail.com

ABSTRACT

The study discussed the form of language errors in fable text by students of class VII SMPN 1 Gerung academic year 2016-2017. This research has two problem formulation, namely (1) how is the error forms of language in fable text by student of class VII of SMPN 1 Gerung in academic year 2016-2017? and (2) what steps need to be taken so that the mistkae of grade students of SMPN 1 Gerung in the academic year 2016-2017 can be overcome? The purpose of this research is (1) to describe the errors forms in the fable text of the students of class VII SMPN 1 Gerung in the academic year 2016-2017 and (2) to know the steps that need to be done to overcome the mistake of language in fable text by students of class VII SMPN 1 Gerung in academic year 2016-2017. This research is conducted by qualitative approach because it tries to describe the errors of language which include the misuse of capital latters, the errores of word writing and the misuse of the use of punctuation in text fable of the class VII grade students of SMPN 1 Gerung. Data collection methods used are task methods, recors method, and interview method. The method of data analysis used is by reading, indentyfing, callsifyng, and interpreting the data, and then summed up the results. The results of this reserach is found that there are 461 errors mistake, which include: (1) error of capitalization 194 cases of error, (2) error of word count of 60 error cases, and (3) misuse of punctuation 207 error cases and (2) the steps to overcome the mistake of students to read more books, proveding understending of the use of spelling, giving the writing exercise to students, ending the task by concluding the way of writing in accordance with the rules of spelling, and note o the student duty sheet of spelling mistakes made.

(5)

A. PENDAHULUAN

Berdasarkan pengalaman peneliti melalui program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tanggal 20 Februari sampai 18 Juni tahun 2017 di SMP Negeri 1 Gerung pada Kurikulum 2013 berbasis teks, diketahui bahwa pembelajaran menulis siswa kelas VII, khususnya kelas VII.D masih kurang baik. Ini terlihat berdasarkan pengalaman peneliti membimbing kelas tersebut dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi teks fabel, surat pribadi dan surat dinas, serta literasi buku fiksi dan nonfiksi.

Meskipun kurikulum yang digunakan untuk pelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks, kesalahan menulis masih sering ditemui dalam karya siswa. Hal ini disebabkan oleh banyak siswa yang menganggap kegiatan menulis mudah. Selain itu, siswa juga merasa sulit menemukan kosa kata yang tepat pada saat akan menulis dan sulitnya menentukan gagasan atau topik yang akan ditulis. Hal ini disebabkan oleh faktor siswa yang tidak gemar membaca.

Salah satu kesalahan paling sederhana yang sering dilakukan siswa adalah siswa tidak memperhatikan penggunaan ejaan dalam menulis. Kesalahan penggunaan ejaan ini dapat mengurangi kualitas tulisan. Hal ini mengakibatkan terhambatnya ketercapaian pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulis.

Permasalahan ini hampir terjadi dalam semua karya yang ditulis oleh siswa.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan, peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai kesalahan berbahasa dalam teks fabel karya siswa SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017. Peneliti ingin mengetahui jenis-jenis kesalahan berbahasa yang sering dilakukan siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan menulis sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama di kemudian hari

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukisakan keadaan subjek atau objek penelitian. Hal ini berarti, yang dianalisis dan hasil analisis berupa gambaran-gambaran berdasarkan kata-kata yang ada, tidak berupa angka-angka. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode tugas, metode catat, dan metode wawancara. Metode analisis data yang digunakan, yaitu membaca, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menginterpretasikan data, kemudian disimpulkan hasilnya. C. HASIL PENELITIAN DAN

(6)

berupa data kesalahan berbahasa dalam teks fabel karya siswa SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017 dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk

mengatasi kesalahan berbahasa siswa kelas VII siswa SMP Negeri 1

Gerung tahun pelajaran 2016-2017. Berikut ini adalah data hasil temuan dan pembahasan kesalahan berbahasa dalam teks fabel karya siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung Tahun Pelajaran 2016-2017.

1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital

a. “Haisemut,kauterlalu sibuk bekerja. Bagaimana jika hari ini kita bersenang-senang saja?”

Kesalahan pada data (a) terjadi pada siswa berinisial SW adalah kesalahan penggunaan hurufs pada katasemut, seharusnya kata semutmenggunakan huruf kapital karena merupakan bentuk sapaan. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial DR, BL, IM, NN, KD, RY, ES , EG, AW, AM, NW, RP, SM, dan MA.

b. “Aduh!bagaimanaini? rumahkubelum kuperbaiki!

bagaimanajika hujan turun dengan lebat?”

Kesalahan pada data (b) terjadi pada siswa berinisial SW adalah kesalahan penggunaan huruf bdanrpada katabagaimanadan rumahku, seharusnya huruf tersebut menggunakan huruf kapital karena terletak setelah tanda tanya dan tanda seru. Kesalahan serupa juga terjadi

pada siswa berinisial RD, BL, NN, DA, ES, AW, dan NK.

c. Belalang mengajak semut bersenang-senang, tetapiSemut menolak.

Kesalahan pada data (c) terjadi pada siswa berinisial MW adalah kesalahan penggunaan huruf Spada kataSemut, huruf tersebut seharusnyatidakmenggunakan huruf kapital karena bukan bentuk sapaan. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial SW, RD, BL, IM, PI, RY, MM, AW, NK, AM, RR, dan SM.

d. Saat sangbelalang bersantai di depan rumahnya, lewatlah semut dengan membawa makanan.

Kesalahan pada data (d) terjadi pada siswa berinisial DR adalah kesalahan penggunaan huruf bpada katabelalang,seharusnya hurufbpada katabelalang

menggunakan huruf kapital karena terletak setelah katasangyang diperlakukan sebagai unsur nama diri. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial SW, DR, BL, RY, EG, NW, dan Hil.

(7)

pada siswa berinisial SA, MG, dan ES.

f. “kami tidak akan sepertimu!”

Kesalahan pada data (f) terjadi pada siswa berinisial NK adalah kesalahan penggunaan huruf k pada kata kami, seharusnya huruf k pada kata kami menggunakan huruf kapital karena terdapat pada huruf pertama petikan langsung. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa

berinisial SW, WD, DR, NN, PI, DA, RY, ES, EG, AW, AM, NW, MA, dan WA.

g. saat belalang bersantai di depan rumahnya, lewatlah semut yang akan mencari makanan.

Kesalahan pada data (g) terjadi pada siswa berinisial IG adalah kesalahan penggunaan huruf s pada kata saat, seharusnya huruf tersebut menggunakan huruf kapital karena terdapat pada huruf pertama kata pada awal kalimat. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial MW, PG, WD, BL, NN, PI, KD, DA, MM, SA, NW, MG, dan AT.

2. Kesalahan Penulisan Kata a. Kata Ganti

 “Maafkan aku Belalang, rumah ku sangat kecil dan makanan ini hanya cukup untuk keluarga ku saja,” kata semut kepada belalang. Kesalahan penulisan kata ganti ku terjadi pada siswa berinisial SW adalah kesalahan yang terdapat pada kata rumah ku dan keluarga ku,

seharusnya kata ku ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial WD, BL, NN, dan AW.

 “Semut! Mari kita bersenang -senang! Kau hanya sibuk bekerja saja!” seru belalang. Kesalahan penulisan kata ganti kau terjadi pada siswa

berinisial BL, seharusnya kata ganti kau ditulis serangkai dengan kata dasar yang mengikutinyanya. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial PI, ES, dan AW.

 “Kenapa kamu membawa makanan yang sangat banyak ke sarang mu?”

Kesalahan penulisan kata ganti mu terjadi pada siswa berinisial WD adalah kesalahan penulisan kata sarang dan mu yang ditulis terpisah, seharusnya kata mu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kesalahan serupa jugaterjadi pada siswa berinisaial IM, KD, AW, NY, AM, NW, dan MA.

 Belalang sangat menyesal terhadap diri nya dan belalang berjanji tidak akan pernah seperti itu lagi. Kesalahan penulisan kata ganti nya terjadi pada siswa berinisial SW adalah kesalahan penulisan kata diri nya, seharusnya kata -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa

(8)

b. Kata Depan

 Saat sang Belalang bersantai dirumahnya, lewatlah semut dengan membawa makanan. Kesalahan penulisan kata depan di terjadi pada siswa berinisial RD adalah kesalahan penulisan kata depan di yang ditulis serangkai dengan kata rumah yang

mengikutinya, seharusnya kata di dan rumah ditulis terpisah.

Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial MW, DR, BL, DA, EG, IG, AW, AM, SA, NW, RP, dan AT.

 “Hai Semut! Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak kesarang kalian?”

Kesalahan penulisan kata depan ke terjadi pada siswa berinisial IP adalah kesalahan pada kata ke dan sarang yang ditulis serangkai,

seharusnya kata depan ke ditulis terpisah dengan kata yang

mengikutinya. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial DR, KD, DA, dan NK.

c. Partikel

 “Semut tolong aku, berikan lah aku sedikit makanan.” Kesalahan penulisan partikel -lah yang terjadi pada siswa

berinisial IP adalah kesalahan penulisan kata berikan dan -lah yang ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya, seharusnya partikel -lah dan kata berikan ditulis

serangkai. Kesalahan serupa juga

terjadi pada siswa berinisial BL, RY, MM, SA, NW, dan MA.

 Akan tetapi, melihat belalang yang sangat kelaparan, semutpun membagikan makanannya kepada belalang. Kesalahan penulisan partikel -pun yang terjadi pada siswa

berinisial MW adalah kesalahan penulisan kata semut dan -pun yang ditulis serangkai, seharusnya kedua kata tersebut ditulis terpisah. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial WD, DR, KD, dan EG.

3. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

a. Tanda Titik (.)

 Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan

Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial NW adalah tidak adanya tanda baca titik diakhir kalimat, seharusnya kalimat tersebut diakhiri tanda baca titik karena bukanlah kalimat pertanyaan atau seruan. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial SW, RD, MW, IP, WD, DR, IM, NN, PI, KD, DA, RY, MM, ES, EG, IG, AW, NK, AM, SA, NW, JA, RP, SM, MA, WA, MG, HL, AT, dan TH.

 Belalang yang mendengar. Penolakan semut berusaha menghasut semut.

(9)

baca titik di tengah kalimat yang bukan akhir dari kalimat tersebut. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial DR, NN, IG, NK, dan SM.

 Belalang berkata, “Semut, berilah makan dan tempat untukku hingga musim dingin berakhir”

Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial NN adalah tidak adanya tanda baca titik pada akhir percakapan yang bukan pertanyaan atau seruan. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial BL, KD, AW, dan DA.

b. Tanda Koma (,)

 Belalang mengajak semut bersenang-senang. tetapi dengan sopan semut menolak. Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial RD adalah kesalahan penggunaan tanda baca titik sebelum katatetapi, seharusnya digunakan tanda baca koma untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial MW, PG, IM, MM, dan IG.

 Tanpa disadari oleh belalang, musim panas berakhir dengan cepat, dan datanglah musim dingin.

Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial BL adalah kesalahan penggunaan tanda baca koma yang mengikuti katadan, seharusnya tanda koma tidak

perlukan karena katadanmerupakan kata penghubung. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial DR, IM, NN, KD, ES, EG, IG, NK, AM, NW, MA, AR, dan TH.

 Belalang tidak pernah berpikir untuk bekerja pikirannya hanya bermain. Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial RY adalah tidak adanya penggunaan tanda baca koma untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial SW, PG, KD, IG, AW, NW, WA, dan TH.

 “Sebenarnya aku lelah, tapi aku harus mengumpulkan makanan agar tidak kelaparan” jawab semut. Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial PI adalah tidak adanya penggunaan tanda baca koma, seharusnya tanda baca koma digunakan untuk

memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa

berinisial SW, RD, NN, DA, EG, AW, AM, RP, dan WA.

c. Tanda Hubung (-)  Sang Semut dan teman²nya

sibuk mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin.

(10)

data tersebut menggunakan tanda baca hubung untuk menyambungkan unsur-unsur kata ulang.

 Belalang berseru kepada semut, “Bersenangsenang, yuk!”

Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial IM adalah tidak adanya penggunaan tanda baca hubung pada kata bersenangsenang, seharusnya kata tersebut menggunakan tanda baca hubung untuk menyambungkan unsur-unsur kata ulang. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa

berinisial SW, WF, DR, KD, IG, SA, dan AT.

d. Tanda Tanya (?)  “Kenapa saatyang lain

mengumpulkan makanan aku hanya sibuk bersenang-senang,” tanya sang Belalang pada dirinya dengan perasaan menyesal.

Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial RD adalah tidak adanya penggunaan tanda baca tanya, seharusnya tanda baca tanya digunakan pada akhir kalimat tanya seperti kalimat di atas. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial PI, DA, AW, NK, dan WA.

 “Apakah kamu tidak lelah bekerja!” tanya belalang kepada semut.

Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial WD adalah kesalahan penggunaan tanda baca seru pada kalimat tanya,

seharusnya tanda tanya digunakan dalam kalimat tanya seperti pada kalimat dalam data kedua. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa

berinisial SW, IM, dan DA. e. Tanda Seru (!)  “Jangan hanya bekerja,

Semut”

 “Aku tidak mau aku harus mengumpulkan makanan untuk bekal musim dingin nanti” seru sang Semut. Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial IM adalah tidak adanya penggunaan tanda baca seru pada data tesebut, seharusnya kalimat tersebut menggunakan tanda seru karena menggambarkan semosi yang kuat. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial SW, WD, DR, NN, DA, RY, IG, AW, NK, NW, dan AP.

e. Kesalahan Tanda Petik (“..”)

 Aku tidak mau! Aku harus mengumpulkan makanan untuk bekal musim dingin nanti! seru sang Semut. Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial AW adalah tidak adanya penggunaan tanda baca petik, seharusnya tanda petik digunakan karena kalimat di atas merupakan percakapan dalam sebuah teks. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial NN, RY, ES, AW, AM, dan RP.

(11)

Kesalahan data di atas yang terjadi pada siswa berinisial AM adalah kesalahan penggunaan tanda baca petik yang tidak sesuai pada tempatnya, seharusnya tanda petik ditulis untuk mengapit petikan langsung dalam percakapan. Kesalahan serupa juga terjadi pada siswa berinisial WD, NN, dan ES.

Pembetulan untuk data kesalahan berbahasa adalah sebagai berikut.

1. Huruf Kapital

a. “HaiSemut,kauterlalu sibuk bekerja. Bagaimana jika hari ini kita bersenang-senang saja?”

b. “Aduh!Bagaimanaini? Rumahkubelum kuperbaiki! Bagaimanajika hujan turun dengan lebat?”

c. Belalang mengajak semut bersenang-senang, tetapi semutmenolak.

d. Saat sangBelalangbersantai di depan rumahnya, lewatlah semut dengan membawa makanan.

e. Belalang Sang Pemalas f. “Kamitidak akan

sepertimu!”

g. Saatbelalang bersantai di depan rumahnya, lewatlah semut yang akan mencari makanan.

2. Kesalahan Penulisan Kata (kata ganti, kata depan, dan partikel).

a. Kata Ganti

 “Maafkan aku Belalang, rumahkusangat kecil dan

makanan ini hanya cukup untuk keluargakusaja,” kata semut kepada belalang.  “Semut! Mari kita bersenang

-senang!Kauhanya sibuk bekerja saja!” seru belalang.

 “Kenapa kamu membawa makanan yang sangat banyak ke sarangmu?”

 Belalang sangat menyesal terhadap dirinyadan belalang berjanji tidak akan pernah seperti itu lagi.

b. Kata Depan

 Saat sang Belalang bersantai dirumahnya, lewatlah semut dengan membawa makanan.  “Hai Semut! Kenapa kalian

membawa makanan yang sangat banyakkesarang kalian?”

c. Partikel

 “Semut tolong aku, berikan lahaku sedikit makanan.”

 Akan tetapi, melihat belalang yang sangat kelaparan, semutpunmembagikan makanannya kepada belalang. 3. Tanda Baca

a. Tanda Titik (.)

 Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.

 Belalang yang mendengar penolakan semut berusaha menghasut semut.

(12)

untukku hingga musim dingin berakhir.”

b. Tanda Koma (,)

 Belalang mengajak semut bersenang-senang, tetapi dengan sopan semut menolak.  Tanpa disadari oleh belalang,

musim panas berakhir dengan cepat dan datanglah musim dingin.

 Belalang tidak pernah berpikir untuk bekerja, pikirannya hanya bermain.  “Sebenarnya aku lelah, tapi

aku harus mengumpulkan makanan agar tidak kelaparan,” jawab semut. c. Tanda Hubung (-)  Sang Semut dan

teman-temannya sibuk

mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin.

 Belalang berseru kepada semut,“Bersenang-senang, yuk!”

d. Tanda Tanya (?)  “Kenapa saat yang lain

mengumpulkan makanan, aku hanya sibuk bersenang-senang?” tanya sang Belalang pada dirinya dengan perasaan menyesal.

 “Apakah kamu tidak lelah bekerja?” tanya belalang kepada semut.

d. Tanda Seru (!)  “Jangan hanya bekerja,

Semut!”

 “Aku tidak mau! Aku harus mengumpulkan makanan untuk bekal musim dingin nanti!” seru sang Semut. e. Tanda Petik (“...”)

 “Aku tidak mau! Aku harus mengumpulkan makanan untuk bekal musim dingin nanti!” seru sang Semut.

 Belalang berkata, “Musim panas masih lama, wahai Semut.”

Berikut langkah-langkah mengatasi kesalahan berbahasa yang siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017.

1. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan bahasa. 2. Memberikan latihan menulis

kepada siswa setiap kali pertemuan dengan menerapkan ejaan. 3. Memperbaiki kesalahan

sekaligus memberi

pemahaman kepada siswa memgenai penggunaan ejaan, khususnya penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. 4. Setiap pemberian tugas selalu

diakhiri dengan

menyimpulkan cara penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.

(13)

dilakukan untuk kemudian siswa memperbaiki

tulisannya D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa yang meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan penulisan kata (kata ganti, kata depan, dan partikel) dan kesalahan penggunaan tanda baca dalam teks fabel karya siswa SMP Negeri 1 Gerung tahun pelajaran 2016-2017 masih banyak ditemukan. Kesalahan yang ditemukan meliputi: (1) kesalahan penggunaan huruf kapital berjumlah 194 kasus kesalahan, (2) kesalahan penulisan kata berjumlah 60 kasus kesalahan, dan (3) kesalahan penggunaan tanda baca berjumlah 207 kasus kesalahan.

(14)

E. DAFTAR PUSTAKA

A., Alek dan Achmad H.P. 2010. “Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi”. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta.

Bakry, Nazar. 1995. “Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian”.Jakarta: Pedoman Jaya.

Hidayat, Edi. 2015. “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Laporan Praktikum Mahasiswa S1 Jurusan PMIPA Fkip Universitas Mataram dan Kaitannya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA/MA”. Mataram: Skripsi FKIP Universitas Mataram.

M. Ariyanto, dkk. “Bahasa Indonesia VII”.Mataram: Cerah Bumi Gora.

Moleong, Lexy J. 2007. “Metodologi Penelitian Kualitatif”.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Muhammad. 2012. “Metode dan Teknik: Analisis Data Linguistik”. Yogyakarta: Liebe Book Press

Nazarudin. 2015. “Bahasa Indonesia”.Mataram: CV Sanabil.

Nurwidiarti. 2015. “Analisis Kesalahan Ejaan dalam Tulisan Deskripsi Siswa Kelas VIII B SMPN 17 Mataram”.Mataram: Skripsi FKIP Universitas Mataram. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas RI. 2012. “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”.Jakarta: Sangkala.

Ratna, Nyoman Kutha. 2015. “Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2017. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: Penerbit Alfabeta

Semi, Atar. “Metode Penelitian Sastra. Bandung”: Angkasa Bandung.

Setyawati, Nanik. 2013. “Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik”. Surakarta: Yuma Pustaka.

(15)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. “Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.

Waluyo, Budi. “Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Laporan Hasil Observasi Siswa Sekolah Menengah Pertama”. 9 Mei 2018. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bhs_indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Although some candidates come from political families, the Golkar Party does not want to be considered as the party who does political patronage because all of the

Kemampuan isolat B2, B7, dan B8 dari usus itik dalam memproduksi antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona bening yang terbentuk disekitar sumur.. Zona bening yang

Dan ma’na bagi hadis ini adalah kewajiban kurban itu telah menghapus setiap penyembelihan sebelumnya, meskipun penyembelihan kurban itu di syariatkan pada tahun

In addition, this research also uncovers that there is a difference association model of CSR and sustainable shareholder value between firms that have high

PROVINSI BALI KABUPATEN BULELENG Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan.. UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Buleleng SD

Pendidikan Anak Usia Dini kini tidak hanya sebagai tempat “penitipan anak” saja tetapi dengan perkembangan zaman dan tuntutan pendidikan, kini PAUD menjadi salah satu wadah atau

Eliminasi faktor biologi penyebab dermatitis di tempat kerja dapat dilakukan dengan cara: - Membersihkan tempat kerja secara rutin setelah pekerja usai bekerja;

Perancangan sistem informasi dalam siklus pembelian dan penjualan serta persediaan barang dimana merupakan suatu pengembangan teknologi informasi, yang bertujuan untuk