• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model cooperative learning tipe NHT pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model cooperative learning tipe NHT pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository"

Copied!
264
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MINA

IVE LEARNING TIPE NHT PADA PELAJARAN D KANISIUS WIROBRAJAN SEMESTER GEN

TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

uk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar n Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Da

Disusun Oleh:

MARIA SRIHARYANI

NIM 101134243

UDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR URUSAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENINGKATAN MINA

VE LEARNING TIPE NHT PADA PELAJARAN D KANISIUS WIROBRAJAN SEMESTER GEN

TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

uk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Da

Disusun Oleh:

MARIA SRIHARYANI

NIM 101134243

UDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR URUSAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus yang selalu setia mencurahkan rahmat Nya

kepadaku.

Kongregasiku yang telah memberi kesempatan, mendukung dan membimbing aku dengan penuh kasih.

Pemimpin komunitas dan teman sekomunitas yang selalu mendukung, perhatian dan menyemangati aku dengan

penuh kasih.

Kedua orang tua dan saudara-saudara yang dengan penuh kasih sayang selalu mendukung dan menasehati.

Teman dan sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas semuanya.

(6)

v

MOTTO

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputus dan pelita yang berkedip-kedip tidak akan dipadamkan.

(7)
(8)
(9)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHTPADA PELAJARAN IPSSISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN SEMESTER GENAP

TAHUN AJARAN 2011/2012 Maria Sriharyani Universitas Sanata Dharma

2012

Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya minat dan prestasi belajar siswa.Kurangnya minat siswa ini terlihat dari jawaban siswa ketika ditanya siapa yang suka dengan pelajaran IPS dan hasil pengamatan sebelum pelajaran dimulai.Rendahnya prestasi siswa terlihat dari nilai rata-rata yang dicapai siswa, masih dibawah KKM yang ditentukan, 68.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam mempelajari materi aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah menggunakan model cooperative learning tipe

NHTsiswa kelas IV SDK Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012. Tujuan lain dari penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran

cooperative learning tipe NHT dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada materi aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah menggunakan model cooperative learning tipe NHT di kelas IV SDK Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua (2) siklus.Pembelajaran

cooperative learning tipe NHT pada siklus I siswa dibagi dalam 8 kelompok, satu kelompok 5 siswa.Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu pada setiap pertemuan 70 menit. Siklus II siswa dibagi menjadi 6 kelompok, satu kelompok 5 siswa dan ada satu kelompok yang anggotanya 6 siswa.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua peubah yaitu minat dan prestasi belajar. Indikatornya adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa skor minat, nilai afektif, nilai psikomotorik dan nilai kognitif pada setiap pertemuan. Data yang telah terkumpul kemudian dihitung rata-rata guna mengetahui apakah ada peningkatan atau tidak setelah mendapat tindakan.

(10)

ix

siklus II nilai rata-rata siswa dari 68,98 meningkat menjadi 77,05 atau 56,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012 dalam matapelajaran IPS.

(11)

x ABSTRACT

The Increase of Learning and Achievement Using Cooperative Learning Mode Type NHT on Social Studies Subject of Student Grade IV at Kanisius Wirobarjan

Even Semester 2011/2012

Maria Sriharyani Sanata Dharma University

The background of this research is students’ low of learning interest and achievement. Students’ low interests are shown from students’ answer when they were asked who does like IPS subject. While students’ low achievements are shown from the average grade of student themselves. It is under 68, the KKM which has been defined.

This research aims to know how to increase student’s interest and achievements in learning the economic activity, source of nature energy, and the potential territory subject using the cooperative learning type NHT for students grade IV, even semester at Wirobrajan Elementary School year 2011/2012. The other aim of this research is to know whether using the cooperative learning type NHT can increase the student’s interest and achievement on the subject of economic activity, the source of nature energy and the potential territory in Grade IV, even semester, school year 2011/2012 at Wirobrajan Elementary School.

This class research was done in two cycles. The cooperative learning type NHT on the first cycle, students were divided into eight groups. Each group consists five students. This cycle was done in two meeting with time allocation 70 minutes for each meeting. On the second cycle, students were divided in to six groups. Each group consists of five students and there was one group consists of six students.

The data collecting in this research used two variables; learning’s interest and achievement. Its indicator was the increase of student’s interest and achievement in learning. The collected data was in the form of interest, affective, psychometric and cognitive score in each meeting. The collected data was counted in average to know whether there was an increase or not after doing the research.

(12)

xi

Based on the research result can be concluded that using cooperative learning type NHT can increase the interest and achievement in society sciences of students grade IV at Kanisius Elementary School, Wirobrajan, school year 2011/2012.

(13)

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Baik, atas kasih karunia yang selalu dilimpahkan, sehingga skripsi yang berjudul PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT PADA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN AJARAN 2011/2012, ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan diProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi tidak luput dari berbagai pihak yang selalu membantu, membimbing dan mendukung, terselesainya skripsi ini. Penulis pada kesempatan ini mau mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Rm. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing Iyang selalu setia mendampinggi dan membimbing dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.

(14)
(15)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

MOTTO……….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……… vii

ABSTRAK………. viii

ABSTRACT……….. x

KATA PENGANTAR………... xii

DAFTAR ISI………. xiv

DAFTAR TABEL………. xix

DAFTAR GAMBAR……….… xxi

DAFTAR LAMPIRAN………. xxii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… 1

(16)

xv

C. PerumusanMasalah……… 5

D. PemecahanMasalah……… 5

E. BatasanPengertian……….……. 6

F. Tujuan………. 7

G. Manfaat……….. 8

H. Sistematika Penyajian……… 9

BAB II: LANDASAN TEORI A. Minat Belajar……….….…… 10

1. Pengertian Minat Belajar……….. 10

2. Faktor yang mempengaruhi minat……… 12

3. Cara mengukur minat……… 13

B. Belajar dan prestasi belajar……….………… 15

1. Pengertian Belajar………..…….. 15

2. Faktor yang mempengaruhi belajar………..…..…. 16

3. Pengertian Prestasi………...……. 19

4. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar………….……... 21

C. Hakikat IPS………..………….. 21

D. KompetensiDasar……… 22

E. Model Pembelajaran cooperative learning tipe NHT………..………. 24

1. Sejarah model cooperative learning tipe NHT………... 24

(17)

xvi

3. Langkah pembelajaran cooperative learning tipe NHT….….. 26

4. Kekuatan dan kelemahan model pembelajaran NHT……..…. 28

F. Hasil Penelitian Relevan………. 30

G. Kerangka Berpikir……….. 32

H. Hipotesis Tindakan……….… 33

BAB III: METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian……….…... 34

B. Setting Penelitian……… 35

1. Tempat Penelitian………. 35

2. Subyek Penelitian………. 36

3. Obyek Penelitian……….…….. 36

4. Waktu Penelitian……….…….. 36

C. Rencana Tindakan……….. 37

D. Pengumpulan Data………. 41

E. Teknik Pengumpulan Data………. 43

1. Tes……… 43

2. Pengamatan……….. 45

3. Wawancara………... 45

4. Instrumen………... 46

F. KriteriaKeberhasilan………..… 49

G. UjiValiditasdanReliabilitas Instrumen……….… 50

(18)

xvii

2. Validitas Perangkat Pembelajaran……… 52

3. Uji Reliabilitas……….. 54

H. Analisis Data……….. 57

1. Cara Menghitung Minat………... 58

2. Cara Menghitung Prestasi………. 60

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……….. 62

1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I………. 62

a. Perencanaan……… 63

b. Pelaksanaan……… 63

c. Observasi……… 68

d. Refleksi……….…….. 69

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II……… 70

a. Perencanaan……… 71

b. Pelaksanaan……… 71

c. Observasi……… 75

d. Refleksi……….. 76

3. Hasil Minat Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.. 78

a. Hasil Uji t Minat Siswa……….. 80

b. Hasil Prestasi Belajar Siswa……… 82

B. Pembahasan……… 87

(19)

xviii

2. Prestasi Belajar………. 92

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 97

B. Saran………... 101

DAFTAR PUSTAKA……… 103

(20)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian……… 35

Table 2. Pengumpulan Data dan Instrumennya………... 41

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Siklus I……….. 43

Tabel 4. Kisi-Kisi Soal Siklus II………... 43

Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Soal……… 44

Tabel 6. Panduan Pertanyaan Minat Siswa………. 45

Tabel 7. Rubrik Pengamatan Minat………... 46

Tabel 8. Indikator Aspek Afektif……… 48

Tabel 9. Indikator Aspek Psikomotorik……….. 48

Tabel 10. Kriteria Keberhasilan Minat Siswa……….. 49

Tabel 11. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa……… 49

Tabel 12. Hasil Penghitungan Validitas Perangkat Pembelajaran………. 53

Tabel 13. Koefisien Validasi Perangkat Pembelajaran……….. 54

Tabel 14. Koefisien Reliabilitas………. 55

Tabel 15. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I……….. 56

(21)

xx

Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Minat Kondisi Awal dengan Siklus I………. 79

Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Minat Siklus I……….. 80

Tabel 19. Hasil Uji t Minat Kondisi Awal dengan Siklus I……….. 81

Tabel 20. Hasil Uji t Siklus I dan Siklus II……… 81

Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar………... 85

Tabel 22. Hasil Uji t Satu Sampel Prestasi Belajar Siswa Siklus I……… 85

Tabel 23. Hasil Uji t Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal dengan Siklus I.... 86

Tabel 24. Hasil Uji t Dua Sampel Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II.. 87

Table 25. Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa……… 88

Tabel 26. Skor Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa……… 89

Table 27. Kriteria Skor Minat Belajar Siswa………. 90

Table 28. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa……….. 93

(22)

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Rencana Tindakan………... 34

Gambar 2. Peningkatan Minat Belajar Siswa……… 79

Gambar 3. Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas………. 83

(23)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus……….. 107

Lampiran 2. RPP Pertemuan 1 Siklus I……… 110

RPP Pertemuan 2 Siklus I.……….. 115

RPP Pertemuan 1 Siklus II………. 120

RPP Pertemuan 2 Siklus II………... 125

Lampiran 3. LKS Pertemuan 1 Siklus I……… 130

LKS Pertemuan 2 Siklus I……… 139

LKS Pertemuan 1 Siklus II……….. 143

LKS Pertemuan 2 Siklus II……….. 151

Lampiran 4. Bahan Ajar……….. 154

Lampiran 5. Rubrik Perangkat Pembelajaran……… 168

Lampiran 6. Kisi-kisi Soal Siklus I……….. 172

Kisi-kisi Soal Siklus II………. 173

Kisi-kisi Soal Uji Coba Siklus I……….. 174

Kisi-kisi Soal Uji Coba Siklus II………. 175

(24)

xxiii

Lampiran 8. Nilai Terdahulu……….. 183

Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I dan Kunci Jawaban……….. 185

Soal Evaluasi Siklus II dan Kunci Jawaban………. 188

Lampiran 10. Rubrik Minat……… 191

Lampiran 11. Skor Minat……….. 193

Lampiran 12. Hasil Evaluasi………. 200 Lampiran 13. Rubrik Afektif……… 202

Lampiran 14. Nilai Afektif……….... 203

Lampiran 15. Rubrik Psikomotorik………... 205 Lampiran 16. Nilai Psikomotorik……….. 206

Lampiran 17. Nilai Prestasi Belajar……….. 208

Lampiran 18. Ketuntasan Siswa………... 210

Lampiran 19. Analisis Nilai…………... 211

Lampiran 20. Contoh Hasil Kerja Siswa……… 215

Lampiran 21. Surat Ijin Meneliti ………. 224

Lampiran 22. Surat Keterangan sudah Meneliti……… 225

Lampiran 23. Notulen Refleksi………. 226

(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu cara untuk memajukan kehidupan Bangsa. Semua warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan. Di Negara kita pelayanan pendidikan sampai sekarang belum merata dan yang menjadi tujuan utama dari pendidikan perkembangan kognitif saja. Pendidikan menurut Kihajar Dewantara merupakan usaha untuk mengembangkan pikiran dan karakter siswa demi kehidupan masa depan yang lebih baik. Pendidikan seharusnya tidak hanya mengutamakan kongnitif saja, tapi perkembangan yang utuh pada diri siswa. Proses pendidikan akan mempengaruhi perkembangan minat dan prestasi siswa.

Minat adalah suatu dorongan, keinginan atau kemauan kuat dalam diri siswa untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Minat biasanya bersifat teguh artinya sulit untuk dipengaruhi oleh faktor dari luar dirinya. Minat belajar siswa dapat mempengaruhi prestasinya. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi biasanya pestasinya juga akan tinggi. Siswa yang minat belajarnya rendah, maka prestasi belajarnya akan rendah.

(26)

Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi adalah minat belajar siswa.

Beberapa faktor dari luar yang dapat mempengaruhi prestasi siswa adalah metode pembelajaran, strategi pembelajaran, lingkungan dan guru. Kenyataan yang sering terjadi metode yang digunakan guru kurang menarik minat belajar siswa. Metode yang sering digunakan guru dalam menyampaikan materi adalah metode ceramah. Metode ceramah itu baik kalau sesuai dengan materi yang disampaikan. Metode ceramah adalah metode yang membuat siswa kurang aktif dan gurunya yang lebih aktif.

Pembelajaran dengan metode ceramah, yang sering terjadi adalah siswa hanya menstranfer informasi dari guru dan menghafalnya. Metode dan strategi dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Pada pelajaran IPS metode yang sering dipakai dalam pembelajaran adalah ceramah. Pembelajaran menggunakan metode ceramah sering membuat siswa kurang tertarik, dan bosan karena siswa tidak terlibat langsung dan menemukan suatu pemecahan dari apa yang di pelajarinya.

(27)

menggunakan metode yang siswanya bisa menemukan dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Penggunaan metode dan strategi dalam pembelajaran IPS, sangat mempengaruhi minat dan prestasi siswa.Metode yang kurang cocok akan membuat siswa sulit dalam memahami suatu materi yang disampaikan.

(28)

mendapat nilai KKM atau tuntas jika diprosentase ada 38,88%. Ketidaktuntasan siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang peneliti lihat adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah metode ceramah.

Disini peneliti ingin mengetahui apakah model cooperative learning

tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDK Wirobrajan, semester genap tahun ajaran 2011/2012. Model cooperative learning tipe NHT adalah salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok-kelompok kecil. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT memberi kesempatan pada siswa untuk mengalami atau melakukan sendiri. Proses pembelajaran dengan model cooperative learniga dalah, mengamati, menganalis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri dalam proses pembelajaran.

B. Pembatasan Masalah

(29)

prestasi belajar adalah pembelajaran cooperative learning tipe NHT, pada siswa kelas IVA SDK Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah dan pembatasan masalahnya, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT, pada materi mengenal aktivitas ekonomi, sumberdaya alam dan potensi lain daerah siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan model pembelajaran cooperatif learning tipe NHT

dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada materi aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi lain daerah?

D. Pemecahan Masalah

(30)

SDK Wirobrajan, akan dilakukan dengan dua siklus. Penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT mengusahakan supaya semua siswa terlibat dalam setiap kegiatan dan dapat menyimpulkan dari apa yang dipelajarinya.

E. Batasan Pengertian

Bertolak dari latar belakang masalah dan seperti yang telah diuraikan dalam perumusan masalah, peneliti membatasi pengertian dalam penulisan ini. Batasan pengertian yang akan diuraikan antara lain:

1. Minat adalah ketertarikan pada suatu obyek tertentu yang sifatnya menetap dan menyenangkan.

2. Prestasi belajar adalah: hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

(31)

F. Tujuan

Bertolak dari latar belakang masalah, tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan minat siswa dalam mempelajari materi aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe

NHT siswa kelas IVA SDK Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT siswa kelas IVA SDK Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran

(32)

G. MANFAAT

Manfaat dari Penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis hasil penelitian ini menambah wawasan tentang penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT dalam mengenal aktivitas ekonomi, sumberdaya alam dan potensi lain di daerah.

2. Secara praktis:

a. Bagi peneliti sendiri: sebagai pengalaman berharga dalam menerapkan model pembelajaran cooperativelearning tipe NHT

pada mata pelajaran IPS, sehingga dapat diterapkan untuk mata pelajaran dan materi pokok lain yang sesuai.

Untuk mengetahui apakah model pembelajaran cooperative learning tipe NHT tentang aktivitas ekonomi, sumberdaya alam dan potensi lain di daerah dapat mempengaruhi minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDK Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012?

b. Bagi rekan-rekan guru: dapat dijadikan inspirasi untuk melakukan penelitian dengan model pembelajaran cooperative learning tipe

NHT pada mata pelajaran lain di SD.

(33)

H. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian pada penelitian ini adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan. Dalam BAB I ini akan diuraikan tentang: Latar Belakang, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Batasan Pengertian, Tujuan Penelitian, Manfaat dan Sistematika Penyajian.

BAB II: Landasan Teori. Dalam bab ini diuraikan tentang minat belajar dan cara mengukur minat. Pengertian belajar dan prestasi belajar serta faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar. Hakekat IPS, kompetensi dasar yang akan diteliti. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT. Hasil Penelitian sebelumnya. Kerangka berpikir dan hipotesis.

BAB III: Metode penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian. Setting penelitian. Rencana tindakan, pengumpulan data. Teknik pengumpulan data. Instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen. Analisis dan teknik analisis data.

BAB IV: Hasil Penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya. BAB V kesimpulan dan saran.

(34)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A.

Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Minat merupakan suatu kencenderungan yang menyenangkan yang sifatnya menetap dalam memperhatikan dan melakukan suatu kegiatan Herijulianti (2002:20). Pengertian minat menurut KBBI edisi ke 4 tahun 2008 adalah suatu kecenderungan, gairah dan keinginan hati setiap orang terhadap sesuatu. Kecenderungan dan keinginan itu biasanya sangat tinggi dan menyenangkan. Minat belajar adalah keinginan hati yang tinggi yang menyenangkan untuk melakukan perubahan dalam dirinya supaya apa yang diinginkan tercapai.

Hurlock (1993:114) menjelaskan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan merekabebas untuk memilih. Minat belajar merupakan sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Olivia (2009:XV) berpendapat minat merupakan keinginan atau kemauan siswa untuk mengikuti pelajaran. Minat belajar berkaitan erat dengan motivasi, sugesti dan dukungan dari orang tua dan guru.

(35)

guru. Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua dan guru untuk mengembangkan minat belajar siswa adalah: (1) mencermati kelebihan dan kelemahan serta kemampuan yang menonjol pada siswa. (2) melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi dengan cara menekuni bidang yang menonjol atau menjadi kelebihannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya siswa berminat untuk belajar, adalah dengan “memfokuskan persoalan atau materi yang akan dibahas Mulyana (2008:9). Gagasan atau informasi yang baru juga dapat menumbuhkan minat belajar. Minat belajar dapat tumbuh dengan baik jika tempat belajarnya bisa dijadikan sebagai forum atau basis untuk berkomunikasi”. Menurut Surya (2009;11) hal yang perlu dilakukan untuk membangkitkan minat belajar adalah dengan memberi rangsangan berupa pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan harus bisa menantang supaya memfokuskan perhatian dirinya pada apa yang dipelajarinya,

(36)

digunakan untuk mengukur minat siswa dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 191.

2. Faktor yang mempengaruhi minat

Minat dan motivasi adalah dua hal yang saling berhubungan erat. Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Herijulianti (2002:15) mengatakan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Faktor yang dapat mempengaruhi minat diantarannya adalah materi yang diberikan sesuai dengan kemauan atau keinginan, bakat dan kebutuhan, dan inteligensi siswa .

Faktor lain yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa adalah suasana tempat belajar dan motivasi siswa (Ainon:2005:2). Cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat belajar siswa adalah dengan memfokuskan siswa pada bidang yang disukai. Permainan dan simulasi juga dapat digunakan untuk menumbuhkan minat belajar siswa, Sharp (2010:143). Simulasi adalah kegiatan untuk melatih siswa melakukan sesuatu sesuai dengan perannya Djiwando (2002:361). Cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa adalah dengan menumbuhkan kesadaran apa manfaatnya bagi diri sendiri, Adhim (2007:185).

(37)

Mangun dalam Pradipto (2007:30) mengatakan bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan minat siswa adalah dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Cara lain yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat siswa dengan memberi kesempatan dan kebebasan. Kesempatan dan kebebasan yang dimaksud disini adalah kesempatan dan kebebasan untuk bereksplorasi, berfikir kreatif. Pendekatan yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran adalah pendekatan active learning

(Pradipto:2007:30). Pendekatan active learning merupakan pendekatan yang menuntut siswa untuk aktif melakukan kegiatan saat terjadi proses pembelajaran.

3. Cara mengukur minat

(38)

Pada penelitian ini, minat siswa diukur menggunakan pengamatan (observasi). Observasi merupakan cara untuk mengumpulkan data dari lapangan secara langsung Raco (2010:112). Observasi bisa berupa interaksi antara peneliti dengan yang diteliti, jadi peneliti harus bersama partisipan Raco (2010:112). Rangkuti (1997:42) mengatakan bahwa observasi merupakan semua kegiatan pengamatan terhadap suatu obyek atau orang lain. Hal-hal yang perlu diamati misalnya ciri-ciri, motivasi, kebiasaan atau perasaan dari obyek yang diamati.

Endraswara (2006:140) menyatakan bahwa dilihat dari latar belakang pelaksanaannya, observasi dibedakan menjadi dua yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang akan dilaksanakan sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Observasi tidak terstruktur adalah pengamatan yang dilakukan secara alamiah, sehingga subyek yang diteliti tidak mengetahui secara langsung.

(39)

B.

Belajar dan prestasi belajar

1.

Pengertian Belajar

Belajar adalah proses atau kegiatan yang bisa mendatangkan rasa senang dan sesuatu yang sayang untuk dilewatkan begitu saja (Ambarwati:2009:8). Belajar merupakan suatu proses seumur hidup artinya belajar dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh usia. Tujuan belajar adalah untuk mencapai suatu hasil atau prestasi, dan penanaman nilai-nilai, maka supaya prestasi dan nilai-nilai itu dapat tercapai perlu diciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Menurut Herijulianti dkk (2001:14) ”belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mengetahui, memahami dan melakukan sesuatu”. Kegiatan untuk bisa mengetahui, memahami dan melakukan sesuatu butuh suatu proses. Proses untuk mengetahui, memahami dan melakukan itu disebut proses belajar.

(40)

Hilgard (1948, p.4) mengartikan belajar sebagai proses dimana aktivitas itu berasal dan berubah melalui prosedur pelatihan dan yang tidak melalui prosedur pelatihan. Dilihat dari segi psikologi belajar merupakan proses pengembangan seluruh kepribadian yang dimiliki secara holistik

dari orang yang sedang belajar, untuk memperoleh hasil yang diingikan (Hamalik, 1994).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat tahun 2008, belajar merupakan suatu perubahan yang relatif dalam perilaku sebagai suatu hasil dari pengalaman yang dilakukan. Belajar menurut Prayitno (2009:203) adalah ”proses perubahan tingkah laku seseorang yang diperoleh dari pengalaman, stimulus respon, pembiasaan, meniru, pemahaman dan penghayatan, dan aktifitas dalam meraih apa yang hendak dicapai. Belajar merupakan usaha untuk mendapatkan sesuatu yang baru dan usaha untuk menguasai hal yang baru.

Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan dalam diri siswa. Perubahan dalam diri siswa itu tampak dalam meningkatnya kualitas dan kuantitas. Peningkatan kuantitas dan kualitas tersebut bisa berupa sikap, pengetahuan, kebiasaan, cara berfikir. Peningkatan kualitas dan kuantitas belajar diperoleh melalui pengalaman, usaha yang telah dilakukan.

2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

(41)

mempengaruhi belajar adalah lingkungan dan pribadi siswa itu sendiri. Suatu kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik jika faktor yang mempengaruhi belajar itu diperhatikan.

Suryabrata(1984:249) mengatakan, belajar merupakan kegiatan atau aktivitas siswa yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi belajar siswa itu antara lain, faktor dari luar dan dari dalam diri sendiri.

a. Faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Faktor dari luar adalah ha-hal yang yang mempengaruhi kegiatan belajar yang berasal dari luar dirinya. Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi dua. Dua faktor dari luar yang dapat mempengaruhi belajar siswa adalah faktor non sosial dan faktor sosial.

1). Faktor non sosial

Faktor non sosial adalah faktor dari luar diri siswa yang tidak berhubungan langsung dengan manusia. Faktor non sosial meliputi keadaan udara, cuaca, waktu tempat, alat yang mendukung pelajaran. Unsur-unsur itu perlu diatur sedemikian rupa supaya dapat mendukung proses belajar, sehingga pelajaran dapat berhasil.

2). Faktor sosial

(42)

mempengaruhi belajar siswa adalah semua yang berhubungan dengan manusia, baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung. Faktor sosial dapat mempengaruhi proses belajar siswa maka perlu diatur dengan baik supaya tidak mengganggu belajar. b. Faktor dari dalam diri siswa

Faktor dari dalam diri siswa adalah faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dalam diri siswa itu sendiri. Faktor dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar siswa antara lain:

1). Faktor fisiologis atau jasmani

(43)

indera merupakan pintu gerbang masuknya pengaruh kedalam diri seseorang. Orang belajar apa saja pasti melibatkan panca indera. 2). Faktor psikologi (emosi)

Faktor psikologi atau emosi seseorang dapat mempengaruhi setiap orang. Menurut Herijulianti dkk(2001:19) faktor psikologi yang dapat mempengaruhi belajar siswa adalah inteligen, perhatian dan minat.

Frandsen (1961) mengatakan bahwa hal yang dapat mendorong siswa untuk belajar antara lain:

(a). Rasa ingin tahu yang besar

(b). Keinginan untuk selalu maju dan kreatif

(c). Keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang lain (d). Keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu (e). Keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran

(6). Adanya hukuman sebagai akhir dari pelajaran.

3. Pengertian Prestasi Belajar

(44)

belajar. Prestasi belajar merupakan kemampuan aktual yang diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008) “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh guru.” Purwadarrninto (1987:767) rnenyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan. “Kegiatan belajar yang menghasilkan suatu perubahan yang khas disebut prestasi belajar.”Winkel (1984:36) prestasi belajar merupakan hasil penilaian pendidikan terhadap proses belajar dan hasil belajar.

(45)

4. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi balajar atau hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya faktor dari dalam dan dari luar. a. Faktor dari dalam

Faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain IQ atau tingkat kecerdasan, motivasi, dan kepribadian siswa. IQ setiap siswa akan berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gardner (1983) IQ atau kecerdasan manusia ada sembilan. Upaya yang perlu dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi siswa salah satunya mengenali kemampuan, motivasi dan kepribadian siswa. b. Faktor dari luar

Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dari luar dirinya. Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah guru, lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah dan metode, alat peraga yang digunakan. Lingkungan sekolah hendaknya nyaman sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar (Ormrod, 2006).

C.

Hakikat IPS

(46)

meliputi politik, ekonomi, sosial, budaya dan semua aspek lingkungan masa lalu sampai masa sekarang.

Tujuan mata pelajaran IPS di SD adalah untuk mengenalkan pada siswa bahwa manusia hidup membutuhkan orang lain. Pelajaran IPS di SD juga bertujuan untuk menyiapkan dan menanamkan nilai-nilai supaya siswa menjadi warga negara yang baik. Pada kurikulum 2006 tujuan pelajaran IPS adalah membantu dan mendidik siswa agar menjadi warga negara RI yang demokratis, bertanggung jawab dan cinta damai.

D.

Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan propinsi. Kompetensi yang ingin dicapai seperti pada materi berikut.

a. Pengertian dan macam-macam sumber daya alam

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam baik berupa benda hidup maupunn mati yang ada di bumi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ada beberapa macam sumber daya alam antara lain.

1) Sumber daya alam dilihat dari jenisnya

(47)

v Sumber daya alam non hayati (abiotik) yaitu sumber daya alam yang berasal dari benda mati.

v Sumber daya alam dilihat dari sifatnya

2) Berdasarkan sifatnya ada tiga macam sumber daya alam yaitu.

v Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable) yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan secara berulang-ulang dan dan dapat dilestarikan

v Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui (non renrenewable) yaitu sumber daya alam yang hanya bisa digunakan sekali, tidak dapat didaur ulang dan tidak dapat dilestarikan.

v Sumber daya alam tidak terbatas (unlimited) yaitu sumber daya alam yang tidak dapat diperkirakan jumlahnya dan dapat dimanfaatkan setiap waktu

3) Sumber daya alam dilihat dari kegunaannya

v Sumber daya alam penghasil bahan baku yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain, sehingga nilainya atau kegunaannya lebih tinggi

v Sumber daya alam penghasil energi yaitu sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan manusia. Materi selengkapnya, dapat lihat pada lampiran 4 halaman 154

(48)

materi tersebut adalah sebagai berikut. Peneliti sebelum mengajarkan kompetensi dasar tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi membuat persiapan sebaik mungkin. Langkah selanjutnya pada kegiatan awal peneliti menyampaikan tujuan, kompetensi yang akan dicapai dan menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti siswa dibagi kelompok dalam kelompok kecil dan diberi nomor. Pembagian kelompok dilakukan secara hiterogen (jenis kelamin, dan tingkat kecerdasan supaya diskusi dapat berjalan lancar. Semua siswa harus terlibat aktif dalam diskusi. Tujuan siswa untuk aktif dalam diskusi, supaya saat nomornya dipanggil untuk mempresentasikan hasil diskusi dapat menjelaskan dengan baik dan jelas. Tujuan lainnya supaya siswa bisa lebih memahami materi yang dipelajarinya dan melatih tanggung jawab. Kegiatan akhir pada pembelajaran yang menggunakan model cooperatif learning tipe NHT siswa dan guru membuat kesimpulan bersama. Kesimpulan bersama dibuat berdasarkan hasil dari diskusi kelompok siswa. Cara mengajarkan materi pada kompetensi dasar mengenal aktifitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah lainnya selengkapnya seperti terlihat pada lampiran 2 halaman 110

E.

Model pembelajaran

cooperative learning

tipe

NHT

1. Sejarah model pembelajaran cooperative learning tipe NHT

(49)

selalu aktif. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT juga melatih siswa untuk bisa bekerjasama dengan orang lain dalam satu kelompok. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT pertama kali dikenalkan oleh Kagan dkk (1993). Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT dikembangkan oleh Kagan dalam Ibrahim (2000:28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT adalah model pembelajaran yang menekankan pada struktur tertentu yang dibuat untuk mempengaruhi cara siswa berinteraksi dengan sesamanya. Tujuan guru menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT adalah untuk meningkatkan penguasaan materi yang diberikan oleh guru melalui diskusi atau aktivitas siswa sendiri. Menurut peneliti penggunaan model

cooperative learning tipe NHT dipandang lebih efektif dalam melatih siswa yang kemampuan dan percaya dirinya kurang. Model pembelajaran

cooperative learning tipe NHT ini juga bisa membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

(50)

atau presentasi di depan kelas. Ketiga langkah ini lalu dikembangkan lagi oleh Ibrahim (2000:29) menjadi 6 langkah. Keenam langkah itu diantaranya: (1) persiapan. (2) pembentukan kelompok, (3) penyediaan peralatan untuk diskusi, (4) diskusi), (5) presentasi/ pemanggilan nomor, (6) menarik kesimpulan.

2. Pengertian model pembelajaran cooperative learning tipe NHT

Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT adalah model pembelajaran cooperative yang mendorong siswa untuk bertindak aktif selama dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT juga dapat dijadikan sebagai salah satu strategi guru dalam mengajar. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT

adalah model cooprative yang dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap siswa dalam kelompok itu diberi nomor untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

Dalam model pembelajaran cooperative learning tipe NHT, kegiatan belajar dan penyajian materinya dilakukan dengan melibatkan siswa secara langsung. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan kontekstual. Pelaksanaan model pembelajaran

(51)

3. Langkah-langkah model pembelajaran cooperative learningtipe NHT

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT supaya dapat berjalan dengan baik perlu memperhatikan langkah-langkahnya. Langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT

menurut Ibrahim (2000:29) adalah sebagai berikut: a. Persiapan

Guru membuat persiapan untuk mengajarkan materi yang ingin disampaikan dengan membuat RPP, LKS yang sesuai dengan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT

b. Pembentukan kelompok

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3-5 siswa yang berbeda-beda. Guru juga bisa membentuk kelompok berdasarkan dari hasil pre tes. Setelah kelompok terbentuk guru memberi nomor pada masing-masing siswa dalam tiap kelompok. c. Penyediaan peralatan untuk diskusi

(52)

d. Diskusi

Pada langkah ini siswa berdiskusi untuk menyelesaikan tugas atau masalah yang harus diselesaikan dalam kelompok. Dalam diskusi anggota kelompok diharapkan sungguh memahami hasil diskusinya atau jawaban dari hasil diskusi.

e. Pemanggilan nomor

Setelah diskusi selesai guru memanggil salah satu nomor dari kelompok. Siswa yang memiliki nomor sesuai dengan yang disebutkan guru dari setiap kelompok tunjuk jari, lalu maju untuk membagikan hasil diskusi. Salah satu siswa yang maju membacakan hasil diskusinya dan siswa yang bernomor sama lainnya memberi tanggapan atau menambahkan apa yang kurang. Pada saat memanggil salah satu nomor guru tidak memberitahukan terlebih dahulu, tujuannya supaya siswa selalu siap dan bertanggung jawab atas kelompoknya.

f. Menarik kesimpulan

Guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan akhir sebagai jawaban dari hasil diskusi yang berkaitan dengan materi yang dibahasnya.

4. Kekuatan dan kelemahan model pembelajaran cooperative learning

tipe NHT

(53)

kelemahan. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT juga mempunyai beberapa kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaannya.

a. Kekuatan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT

Lundgren dalam Ibrahim (2000:18), model pembelajaran cooperative learning tipe NHT memiliki beberapa kekuatan, yaitu:

1). Megurangi rasa minder dan meningkatkan keaktifan

2). Memperbaiki kehadiran

3). Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

4). Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

5). Konflik antara pribadi berkurang

6). Pemahaman yang lebih mendalam

7). Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

8). Hasil belajar lebih tinggi

9). Melatih tanggung jawab

b. Kelemahan dari model pembelajaran cooperative learning tipe NHT

(54)

1) Jika pembelajaran dilakukan didalam kelas kemungkinan akan terjadi kekacauan besar.

2) Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain.

3) Terjadi kesenjangan antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai.

4) Perasaan was-was pada anggota kelompok karena harus mengurangi egoisnya.

5) Siswa merasa takut, kalau pekerjaan dalam kelompoknya tidak terbagi rata atau adil.

F.

Hasil penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa contoh hasil penelitian masa lalu yang dapat dijadikan sebagai hasil penelitian yang relevan. Beberapa contoh hasil penelitian yang relevan antara lain adalah.

(55)

disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan NHT dapat meningkatkan prestasi belajar, hal ini dapat dilihat dari nilai yang dicapai siswa setiap siklus.

Penelitian yang dilakukan oleh Dini Indrianti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar 2011 (tesis yang diterbitkan) dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui pendekatan cooperative tipe NHT

(Numbered Head Together) pada siswa kelas V SD N 6 Sendangharjo Kec.

Karangrayung Kab. Grobogan”. Hasil yang diperoleh dari penelitian sebagai berikut. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I 2,7 hal ini termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II aktivitas siswa rata-rata 3,0 (kategori baik). Pada siklus III aktivitas siswa rata-rata 3,5 dengan kategori sangat baik. Perolehan nilai rata-rata kelas pada siklus I 62,85 termasuk dalam kategori cukup.Siklus II 70,57 dalam kategori cukup, dan pada siklus III 77,71 dalam kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian terebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan NHT dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar. Dampak dari penggunaan pendekatan NHT pada pelajaran IPS di SD N 6 Sendangharjo aktivitas dan prestasi siswanya meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Halimatus Sa‟diyah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2011 yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together Berbasis CD Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV B SDN

(56)

66% dengan kriteria baik, pada siklus II meningkat menjadi 76% dengan kriteria baik dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 87% dengan kriteria sangat baik. Persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 56%, siklus II sebesar 72%, dan siklus III sebesar 87%. Rata-rata kelas sudah mencapai indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata kelas pada siklus I 66,41, siklus II 68,21 dan nilai rata-rata kelas pada siklus III 74,10.

Dari beberapa penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya di SD. Penelitian dilakukan bukan sekedar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, namun juga meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran IPS, materi mengenal aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi lain di daerah.

G. Kerangka Berfikir

(57)

Semangat siswa dalam diskusi akan mendorong siswa itu untuk lebih aktif terlibat dalam diskusi, dan pemanggilan nomor untuk presentasi mendorong siswa untuk lebih memahami materi. Keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar.

H.

Hipotesis Tindakan

Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar IPS pada materi mengenal aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi lain di daerah, siswa kelas IV SDK Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012. Minat yang dicapai pada materi mengenal aktivitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe

(58)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas IVA SDK Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012 tentang minat dan prestasi belajar dengan kompetensi dasar mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya menggunakan model pembelajaran

cooperative learning tipe NHT.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau desain dari peneliti supaya dapat berjalan secara sistematis. Desain penelitian adalah rencana atau model atau gambaran yang dibuat oleh peneliti sebagai langkah yang akan digunakan dalam penelitian. Desain penelitian adalah rancangan yang dibuat oleh peneliti setelah menentukan judul dan sebelum menarik kesimpulan, menyusun instrumen, analisis dan menulis laporan penelitian (Gulo:2000: 98).

(59)

Rencana Tindakan

Tindakan

Observasi

Siklus I Refleksi

Rncana Tindakan Tindakan

Siklus I I

Observasi

Refleksi

Stephen Kemmis. Desain siklus tindakan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Rencana Tindakan

Gambar 1: Bagan Rencana Tindakan

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

(60)

2. Subjek penelitian

Siswa kelas IV SDK Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012 Yogyakarta yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini.

3. Objek penelitian

Objek dari penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa dalam mengenal aktifitas ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT.

4. Waktu penelitian

Berdasarkan program tahunan dan program semester SDK Wirobrajan , maka kegiatan penelitian akan dilaksanakan sesuai rencana program yang telah ada di sekolahan. Pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat peneliti dan disesuaikan dengan program dari sekolah. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Penyusunan proposal

2 Pelaksanaan Penelitian

3 Pengolahan Data

4 Penyusunan Laporan

5 Ujian Skripsi

(61)

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan

a). Meminta ijin kepada kepala sekolah SDK Wirobrajan untuk melakukan penelitian di SD tersebut.

b). Melakukan observasi siswa kelas IVA SDK Wirobrajan untuk memperoleh informasi tentang keadaan siswa.

c). Melakukan wawancara kepada guru yang mengajar IPS di SDK Wirobrajan kelas IV untuk mendapatkan informasi tentang minat dan prestasi belajar siswa tentang kegiatan ekonomi, sumber daya alam dan potensi daerah.

d). Mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam materi tentang kegiatan ekonomi dan sumber daya alam. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya minat dan prestasi belajar siswa.

e). Analisis masalah belajar siswa dalam mengenal kegiatan ekonomi dan sumber daya alam. Siswa dalam proses belajar kurang terlibat langsung karena dalam pembelajaran guru menggunakan metode ceramah.Peneliti akan mencoba meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa SDK Wirobrajan dalam mengenal kegiatan ekonomi dan kaitannya dengan sumber daya alam yang ada dengan menggunakan model pembelajaran cooperativelearning tipe NHT.

f). Menyusun proposal penelitian g). Perumusan hipotesis

(62)

i). Melihat hasil prestasi siswa dalam mengenal aktifitas ekonomi dan kaitannya dengan sumber daya alam semester genap tahun pelajaran 2010/2011

j). Menyusun instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, LKS seperti terlihat dalam lampiran 1, 2 dan 3 halaman 106, 110 dan 130).

k). Menyusun instrumen pengumpulan data (Kisi-kisi soal, soal tes/evaluasi dan kunci jawaban lihat lampiran 4 halaman 153).Instrumen penilaian dan rubrik pengamatan, terdapat pada

lampiran 8,9,11,12 halaman 169, 176, 180, 183.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah langkah persiapan dilakukan dan memperolah gambaran tentang keadaan kelas, selanjutnya akan dilakukan tindakan. Rencana tindakan itu sebagai berikut:

a. Siklus I (4jp)

1). Rencana Tindakan

Rencana yang akan dilakukan oleh peneliti pada siklus I adalah: menyusun silabus, RPP dan LKS dan membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 siswa setiap kelompok.

2). Pelaksanaan tindakan

a). Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan.

(63)

c). Guru membagi kartu nomor dalam kelompok yang sudah dibentuk lalu siswa diminta untuk mengambil satu kartu.

d).Kelompok dibagi LKS kemudian siswa berdiskusi untuk mengerjakan LKS.

e). Presentasi berdasarkan nomor yang dipanggil oleh guru.

f). Membuat kesimpulan bersama dari hasil kerjanya dalam kelompok besar (klasikal).

g). Melakukan evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan. 3).Pengamatan Siklus I

Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian pengamatan dibantu oleh teman sejawat peneliti dengan menggunakan rubrik pangamatan yang telah tersedia pada siklus I.

4). Refleksi

(64)

b. Siklus II (4jp)

1). Rencana Tindakan

Pada siklus II rencana yang dibuat oleh peneliti adalah memperbaiki perangkat pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Tujuan diadakan tindakan pada siklus II ini untuk membantu siswa supaya lebih memahami tentang materi yang disampaikan. 2). Pelaksanaan tindakan siklus II

a). Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai danrencana kegiatan yang akan dilakukan.

b). Menggali pemahaman siswa tentang macam-macam kegiatan ekonomi dan kegunaannya serta sumberdaya alam bagi kehidupan sehari-hari dengan melakukan tanya jawab.

c). Siswa masuk kedalam kelompok yang sudah dibagi, kemudian mengambil topi nomor yang ada pada meja kelompoknya satu siswa satu nomor.

d). Siswa melakukan diskusi untuk mengerjakan LKS.

e). Guru memanggil salah satu nomor. Nomor yang sama dari tiap kelompokmaju untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

f). Membuat kesimpulan bersama.

g). Melakukan evaluasi dari proses kegiatan tersebut.

3). Pengamatan siklus II

(65)

4). Refleksi

Pada siklus II diadakan refleksi lagi dengan tujuan untuk melihat dan membandingkan apakah terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar setelah siklus dua.

D. Pengumpulan Data

1. Peubah

Peubah yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah minat dan prestasi belajar siswa. Pengumpulan tentang minat siswa melalui pengamatan. Pengumpulan tentang prestasi siswa melalui tes tertulis dan pengamatan.

2. Indikator

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDK Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012.

3. Data yang dikumpulkan

(66)

4. Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini ada dua macam yaitu rubrik pengamatan dan soal evaluasi/ulangan. Instrumen rubrik pengamatan digunakan untuk memperoleh skor minat, skor nilai afektif dan skor nilai psikomotorik. Wawancara pada siswa digunakan untuk mendukung hasil pengamatan minat siswa. Pengumpulan data dan instrumen selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Pengumpulan Data dan Instrumen

Peubah Indikator Data Pengumpulan

data

Prestasi Nilai rata-rata ulangan Nilai ulangan/ Persentase jumlah siswa

(67)

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara yang dipakai peneliti untuk mengumpulkan data adalah melalui tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan pengamatan (observasi).

1. Tes

Tes tertulis dalam penelitian ini akan dilakukan pada setiap akhir siklus I dan siklus II. Tujuan tes tertulis adalah untuk mengetahui apakah prestasi siswa mengalami peningkatan atau tidak setelah diberi tindakan. Tes tertulis dalam penelitian ini berupa tes obyektif pilihan ganda.

Soal tes tertulis yang dibuat peneliti sebelumnya akan diuji cobakan terlebih dahulu pada siswa lain. Tujuan uji soal tes tertulis untuk mengetahui apakah soal itu valid dan reliabel atau tidak.

(68)

Tabel 3: Kisi-kisi Soal Siklus I setelah Uji Coba

N o

Indikator Taraf Kesukaran Nomor

Soal

Jumlah

Soal Mudah Sedang Sulit

1 Menjelaskan pengertian sumber daya alam

√ √ 1,5,11 3

2 Menyebutkan macam-macam sumber daya alam dan persebarannya

√ √ √ 2,4,10,

12,15

5

3 Menjelaskan manfaat sumber daya alam

√ √ 3,6,7,8 4

4 Menyebutkan cara melestarikan sumber daya alam

√ √ √ 9,13,14

,16,20

5

5 Mengklasifikasikan sumber daya alam

√ √ 17,18,

19

3

Jumlah Soal Siklus I = 20

Tabel 4: Kisi-kisi Soal Siklus II setelah Uji Coba N

o

Indikator Taraf Kesukaran Nomor

Soal

Jumlah

Soal Mudah Sedang Sulit

1 Menyebutkan macam-macam kegiatan ekonomi yang memanfaatkan potensi social

√ √ 4,5,11,

13,15, 18,20

7

2 Menjelaskan pengertian kegiatan ekonomi dan kebutuhan hidup

√ √ √ 1,9,10,

14

4

3 Menjelaskan keterkaitan kegiatan ekonomi dan sumber daya alam.

√ √ 8,17,19 3

(69)

Tabel 5: Rincian Pemberian Skor Soal

No Jenis Soal Jumlah Soal

Skor Maksimal Tiap Nomor

Jumlah Skor Maksimal

Pilihan ganda 20 1 20

Jumlah 20

2. Pengamatan (observasi)

Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang melibatkan pancaindera mata (Budiarto:2002:45). Tujuan digunakannya pengamatan (observasi) adalah untuk mengetahui minat siswa dan prestasi siswa mengenai aspek afektif dan psikomotor. Pengamatan akan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Cara peneliti mengamati minat siswa pada siklus I dan II dengan memberi tanda checklist pada rubrik pengamatan minat, jelasnya lihat lampiran 8 halaman 169. Pemberian nilai afektif dan nilai psikomotor pada siswa dengan memberi tanda checklist pada rubrik pengamatan seperti yang terlihat pada lampiran 11 halaman 180 dan lampiran 12 halaman 183.

3. Wawancara

(70)

refleksi. Panduan pertanyaan yang dipakai sebagai wawancara sebagai berikut.

Tabel 6: PANDUAN PERTANYAAN MINAT SISWA

Berilah tanda cek (√) pada jawaban “ya” jika benar dan “tidak” jika salah!

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah kamu merasa senang mengikuti pelajaran IPS ini? 2. Apakah kamu senang dengan materi IPS ini?

3. Apakah kamu sudah menyiapkan peralatan sebelum pelajaran IPS dimulai?

4. Apakah kamu senang ketika dikatakan hari ini pelajaran IPS?

5. Apakah kamu aktif dalam berdiskusi?

6. Apakah kamu senang belajar dengan cara seperti ini? 7. Apakah kamu semangat ketika diminta untuk membagikan

hasil diskusi?

8. Apakah kamu merasa ingin lebih tahu dari materi ini 9. Apakah kamu berkonsentrasi penuh waktu pelajaran? 10. Apakah kamu senang dengan guru yang menjelaskan? 11. Apakah kamu senang bertanya?

12. Apakah kamu senang menanyakan kesulitan kepada guru? 13. Apakah kamu bersemangat untuk menyelesaikan tugas

dengan cepat dan benar?

14. Apakah kamu senang membantu teman yang belum jelas? 15. Apakah tugas yang diberikan kamu selesaikan dengan

senang hati?

16. Apakah kamu senang menjawab pertanyaan guru? 17. Apakah kamu senang membaca buku IPS?

18. Apakah kamu ingin mengulanggi cara belajar ini lagi? 19. Apakah kamu puas dengan pembelajaran seperti ini?

20. Apakah kamu senang jika pelajaran lain diajarkan dengan cara seperti ini?

4. Instrumen

(71)

obyektif dalam bentuk pilihan ganda sejumlah 20 soal setiap siklus. Untuk melihat apakah ada peningkatan minat belajar atau tidak, maka peneliti menggunakan rubrik pengamatan. Rubrik pengamatan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator minat siswa. Rubrik pengamatan diisi pada saat proses pembelajaran berlangsung di setiap siklus. Rubrik pengamatan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Hasil pengamatan minat pada setiap pertemuan dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 171. Hasil pengamatan keterlibatan siswa pada setiap pertemuan dapat dilihat pada

lampiran 9 halaman 176. Hasil pengamatan untuk nilai afektif dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 181. Dan hasil pengamatan untuk nilai psikomotorik lihat lampiran 12 halaman 184.

Tabel 7: Rubrik Pengamatan Guru pada Minat Siswa

N

1 Ekspresi perasaan senang:

§ Siswa merasa senang mengikuti pelajaran § Siswa antusias mengikuti pelajaran § Siswa datang sebelum pelajaran dimulai § Siswa menyiapkan peralatan pelajaran

sebelum pelajaran dimulai

2 Keaktifan dalam belajar & diskusi

§ Siswa aktif mengeluarkan ide dalam diskusi

§ Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

§ Siswa dapat menjelaskan hasil diskusi dengan jelas

(72)

3 Rasa ingin tahu yang tinggi

§ siswa senang bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru

§ siswa berusaha menemukan pemecahan masalah atau ide yang sesuai dengan materi yang dibahas dengan membaca buku § Siswa berkonsentrasi penuh terhadap

pelajaran

§ siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru

4 Semagat siswa dalam pembelajaran

§ siswa senang terhadap guru karena penjelasan dari guru mudah dipahami § Siswa bersemangat dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan

§ Siswa bersemangat untuk membagikan hasil diskusi

§ Siswa senang membantu teman yang belum bias

Jumlah Keseluruhan =

Keterangan: Pengamatan minat dilakukan dengan cara member tanda (√) pad setiap deskripsi yang terlihat pada siswa, dan tanda (-) jika deskrisi itu tidak terlihat.

Nilai final yang dipakai untuk mengetahui prestasi siswa dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Nilai kognitif diperoleh dari hasil evaluasi setiap siklus. Data untuk nilai kognitif dapat dilihat pada

(73)

Tabel 8: INDIKATOR ASPEK AFEKTIF

NO INDIKATOR

1 Kerjasama dalam kelompok

2 Ketelitian dalam mengerjakan soal diskusi 3 Jujur dalam melaporkan hasil diskusi

Tabel 9: INDIKATOR ASPEK PSIKOMOTORIK

NO INDIKATOR

1 Ketepatan waktu dalam melakukan diskusi 2 Menyampaikan hasil diskusi dengan jelas

F. Kriteria Keberhasilan

(74)

Tabel 10: Kriteria Keberhasilan Minat Siswa

Tabel 11: Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa

No Peubah Indikator Kriteria keberhasilan

Kondisi

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas soal

(75)

Untuk mengetahui keadaan soal yang dibuat oleh guru itu valid atau tidak, maka perlu adanya analisis item soal. Soal itu dikatakan valid dan reliabel bila memenuhi syarat dari validitas dan reliabelitas. Syarat validitas adalah metode dan alat yang digunakan benar-benar dapat meneliti apa yang telah direncanakan. Validitas soal yang dilakukan secara empiris. Validitas yang dilakukan secara empiris digunakan untuk mengukur instrumen soal tes yang telah dibuat oleh peneliti. Soal yang dibuat oleh peneliti sebelum melakukan penelitian sebanyak 40 soal setiap siklus. Soal yang telah dibuat akan di uji cobakan pada siswa kelas VA SDK Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012. Alasan mengapa uji validitas dilakukan pada siswa kelas V, karena siswa kelas V sudah pernah mempelajari materi tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi daerah. Subjek yang dipakai untuk uji validitas berjumlah 31 siswa. Hasil uji coba soal tersebut kemudian dihitung validitasnya menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Person. Penghitungan korelasi Product Moment dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Soal dikatakan validit jika ”r” hitung lebih besar atau samadengan 0,312 ( > atau = 0,312).

Gambar

Gambar 3. Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas……………………………….    83
Gambar 1: Bagan Rencana Tindakan
Tabel 1: Jadwal  Penelitian
Tabel 2. Pengumpulan Data dan Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

mda dasl@kat sungai Jambua. Bcrdasrkm kel,*insn ,vde didut olch m5slamlal didaedh ini maka tEdhi ,u,ya@n Dada ul)un kemaiiai adatah. $suri ahu ridak bcncnbnge

(2) Di KJA Gundil Situbondo prevalensi ektoparasit pada ikan Kerapu Cantang yaitu Benedenia sebesar 100% dan Dactylogyrus sebesar 0% serta intensitas ektoparasit

bahwa guna optimalisasi pengkajian sumber daya ikan dalam rangka penetapan potensi dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan serta melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat

Panel yang paling banyak digunakan adalah panel terbuka karena isi cerita komik “One Piece” berupa adegan laga dan banyak memuat adegan ekspresif.. Sedangkan untuk balon kata

Untuk menguji apakah matriks korelasi sederhana bukan merupakan suatu matriks identitas, maka digunakan uji Bartlett dengan pendekatan statistik chi square. Berikut ini

Hipotesis tindakan yang diajukan yakni penerapan model Course Review Horay dapat meningkatkan keterampilan guru dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD 4

Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu

Paristiyanti Nurwardani Syahidin Andy Hadiyanto Munawar Rahmat Cecep Alba Edi Mulyono Evawany Fajar Priyautama Ary Festanto Gusfahmi Rudi Ismoyo Fachrudin