• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan pengaruh representasi matematis dan representasi verbal teks fisika terhadap pemahaman - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbedaan pengaruh representasi matematis dan representasi verbal teks fisika terhadap pemahaman - USD Repository"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN PENGARUH REPRESENTASI MATEMATIS DAN

REPRESENTASI VERBAL TEKS FISIKA TERHADAP PEMAHAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Di susun oleh :

SRI MUJIATI

011424009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki

keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

(QS Al-Ra’d [13] : 11)

Skripsi ini kepersembahkan kepada: Bapak S Ngadiran dan Ibu Sarjinah, Adikku Rian Indriyatno,

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Juli 2009 Penulis

(6)

ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH REPRESENTASI MATEMATIS DAN REPRESENTASI VERBAL TEKS FISIKA TERHADAP PEMAHAMAN

Masalah penelitian adalah mengetahui bagaimana pemahaman siswa dengan representasi matematis teks fisika atau representasi verbal teks fisika. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas X SMA N 1 NGAGLIK YOGYAKARTA tahun ajaran 2008/2009 dengan jumlah 60 siswa, yang terdiri dari 30 siswa-siswi kelas X C dan 30 siswa-siswi kelas X F.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Sajian Teks dan Soal Tes. Sajian teks yang diberikan untuk masing- masing kelas adalah satu topik bahasan yaitu prinsip Pascal, ditulis dalam dua versi yang saling ekuivalen, yaitu versi persamaan dan versi kalimat. Soal Tes dalam penelitian ini mengungkap tiga kemampuan, (a) Panerapan langsung dari isi teks (soal penerapan langsung), (b) Trasfer yang menuntut siswa menerapkan informasi teks dalam situasi yang baru (soal transfer), dan (c) Penerapan premis atau hubungan, hubungan yang muncul dalam bukti (soal bukti). Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Tes T untuk dua group yang independen.

(7)

ABSTRACT

THE DIFFERENCE BETWEEN MATHEMATICAL REPRESENTATION AND VERBAL REPRESENTATION INFLUENCE OF PHYSICS TEXT

ON UNDERSTANDING

The problem of the research was knew how the understanding of the student with the mathematical representation of the text of physics or the verbal representation of the text of physics. The sample of the research was the class students X SMA N 1 NGAGLIK YOGYAKARTA 2008/2009 with the number 60 students, that consist of 30 students X C and that consist 30 students X F.

The instrument that was used in the research was Question of the Text and Question of the Test. The quation of the text that was given to respectively the class was one topic of the discussion that is the Pascal principle, Written in two versions that mutual equivalents, that is the version of the equality and the version of the sentence. The matter of the Test in this research expressed three capacities, (a) The applcation direct from the contents of the text (quation the direct application), (b) Trasfer that demanded the student applied text information in the new situation (question of the transfer), (c) The application of the premiss or relations, relations that emerged in proof (quation of proof). The data that was received was analysed with used Test T for two group that was independent.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmad, karunia dan hidayahNya, sehingga penelitian dengan judul “ PERBEDAAN PENGARUH REPRESENTASI MATEMATIS DAN REPRESENTASI VERBAL TEKS FISIKA TERHADAP PEMAHAMAN” dapat diselesaikan dengan baik.

Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas kerjasama, bantuan, gagasan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. A. Atmadi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang memberikan dorongan, semangat, saran, dan kritikan serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Kepala sekolah SMA N 1 NGAGLIK YOGYAKARTA.

3. Ibu Saptiwi Rokhayati, S.Pd. selaku guru bidang studi fisika kelas X SMA N 1 NGAGLIK YOGYAKARTA.

4. Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku Dosen pembimbing akademik. 5. Semua dosen pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Kedua orang tuaku tercinta atas doa dan semangatnya.

(9)

8. Seseorang yang aku hormati, sayangi, cintai, Almarhumah Ibu Dionisia titik Yulianti, “ mah, terima kasih atas doa, support, nasehat, biaya, kasih saying, yang telah diberikan kepadaku, terimakasih ya”.

9. Keluarga besar Fr.B. Suwandi atas didikan, pengarahan yang diberikan dari SD sampai sekarang.

10.Sepupuku Hestu, wisnu, Yuda yang cakep-cakep dan pinter-pinter.

11.Sahabat-sahabatku Titik, Erna, Ana, Esti, Thomas, terima kasih atas dukungannya.

12.Teman-teman seangkatan PFIS 2001, terima kasih atas persahabatannya. 13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan dan doa selama perjalanan studi dan penyusunan

skripsi ini.

Akhirnya penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan untuk itu saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan. Semoga tulisan

yang sederhana ini bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Yogyakarta, 22 Juli 2009

Penulis

(10)
(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….……….. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……… iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ………. v

ABSTRAK ……… vi

ABSTRACT ……….. vii

KATA PENGANTAR ………... viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… x

DAFTAR ISI ..……… xi

DAFTAR TABEL ………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… .. 1

B. Rumusan Masalah ……… 3

C. Tujuan Penelitian ………. 3

D. Pembatasan Masalah ……… 3

(12)

BAB II DASAR TEORI

A. Pembelajaran ……… 5

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran ……… ... 6

1. Sajian Verbal Teks Fisika ……… . 7

2. Sajian Matematis Teks Fisika ……… .. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……… 14

B. Waktu dan Tempat Penelitian ……… 14

C. Subyek Penelitian ……….. 14

D. Prosedur Pengambilan Data ……….. 15

E. Instrumen penelitian ………... 15

F. Analisis Da ta ……… . 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian .………. 19

B. Data ……… 19

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……… 27

B. Saran ………. 28

DAFTAR PUSTAKA ……… 29

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Klasifikasi dan Pengelompokkan Soal ………... 19

Tabel 4.2 Skor Siswa kelas XC ………... 20

Tabel 4.3 Skor Siswa kelas XF ……… 21

Tabel 4.4 Perhitungan Standar Deviasi Kelas XC ………... 22

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Teks Prinsip Pascal Versi Persamaan ………. 30

Teks Prinsip Pascal Versi Matematis ……… 33

Soal Tes Prinsip Pascal ………. 37

Kunci Jawaban ……… .. 41

Tabel T tes ( Two Tailed Test ) ………. 46

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan belajar yang dimiliki manusia, merupakan bekal yang sangat pokok. Berdasarkan kemampuan itu, umat manusia telah berkembang selama abad-abad tahun yang lalu. Masing- masing manusia pun mengalami banyak perkembangan di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini dimungkinkan karena adanya kemampuan untuk belajar, yaitu mengalami perubahan-perubahan, mulai dari saat lahir sampai mencapai umur tua. Perubahan itu merupakan hasil dari belajar yang tersimpan dalam ingatan.

Belajar merupakan suatu proses organik untuk menemukan sesuatu (Suparno, 1997 : 61). Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa, dapat berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap.

(16)

kedua, adalah pemahaman penafsiran, yaitu kemampuan untuk memahami konsep dalam bentuk bagan atau grafik. Dan pemahaman ekstrapolasi adalah kemampuan untuk meramalkan keadaan atau kecenderungan tertentu berdasarkan data yang ada dengan mengemukakan akibat sesuai dengan kondisi sebenarnya (Sudjana, 1990; Subiyanto, 1998).

Kartika Budi (1992) meyebutkan beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman konsep siswa, yaitu (1) dapat menyatakan definisi konsep dengan kalimat sendiri, (2) dapat menjelaskan makna konsep pada orang lain, (3) dapat menganalisis hubungan konsep dalam suatu hukum, (4) dapat menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus, (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun praktis, (c) memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada suatu sistem pada kondisi tertentu terpenuhi; (5) dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan lebih cepat, (6) dapat membedakan konsep satu dengan konsep lain yang berkaitan.

Tetapi dalam kenyataannya pemahaman anak akan suatu konsep masih kurang. Hasil pemahaman atau pengetahuan yang dimiliki siswa antara yang satu dengan yang yang lain akan berbeda, karena siswa memiliki pemahaman dan pengetahuan yang berbeda-beda. Di samping itu juga dipengaruhi oleh faktor- faktor yang lain.

(17)

yaitu sajian teks fisika, apakah ada pengaruhnya representasi matematis dan representasi verbal teks fisika terhadap pemahaman.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah representasi matematis teks fisika berpengaruh terhadap pemahaman siswa ?

2. Apakah representasi verbal teks fisika berpengaruh terhadap pemahaman siswa?

3. Manakah yang lebih berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa, representasi matematis teks fisika atau representasi verbal teks fisika ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman siswa dipengaruhi oleh representasi matematis teks fisika atau representasi verbal teks fisika.

D. Pembatasan Masalah

(18)

1. Mengenai pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu, memberikan sajian teks fisika. Ada dua jenis yaitu sajian teks representasi matematis dan sajian teks representasi verbal.

2. Mengenai pokok bahasan yang dibuat dalam teks, yaitu pokok bahasan prinsip Pascal.

3. Mengenai subjek penelitian, yaitu siswa kelas X di SMA N 1 NGAGLIK.

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi calon guru, penelitian ini memberikan pengetahuan sejauh mana jenis representasi mempengaruhi anak memahami pelajaran yang diterimanya.

2. Bagi anak, pengalaman ini memberikan pengenalan akan jenis-jenis representasi bahan ajar.

(19)

BAB II DASAR TEORI

A. Pembelajaran dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya 1. Pembelajaran

Menurut aliran konstruktivisme, belajar adalah suatu proses organik untuk menemukan sesuatu, bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta (Suparno, 1997 : 61).

Menurut Syah , belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan (Syah, 1995 : 88).

Sedang pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu) antara siswa sebagai pelajar dengan guru sebagai pengajar (Muhibbin Syah, 1995 : 239). Dalam kesatuan ini terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa atau terjadi komunikasi dua arah atau bahkan multi arah yang akan menimbulkan perubahan perilaku siswa yang bersifat konstan baik dalam segi kognitif, psikomotor, atau afektif. Dalam kegiatan ini anak melakukan kegiatan belajar dan guru mengajar sehingga belajar dan mengajar adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

(20)

mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek itu mengalami atau melakukannya sendiri, sehingga tidak bersifat verbalistik.

Di samping definisi-definisi tersebut, ada beberapa pengertian lain dan cukup banyak, baik yang dilihat secara mikro maupun secara makro, dilihat dalam arti luas ataupun terbatas/khusus. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko- fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudia n dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Gunarsa, 1990 : ) Relevan dengan ini ada pengertian bahwa belajar adalah “ penambahan pengetahuan “. Definisi atau konsep ini dalam praktek banyak dianut di sekolah-sekolah.

Belajar yang efektif adalah dengan memahami strategi yang baik dan informasi tentang kapan dan di mana memakai strategi atau cara-cara tertentu. Belajar mencakup strategi seperti, (1) mengulang (proses belajar memerlukan pengulangan), (2) elaborasi (proses belajar memerlukan pengertian dan pendalaman materi), (3) mengatur (perlu mengatur penjadwalan yang tepat), (4) pengertian-comprehension (perlu ada keinginan dan kegairahan).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran

(21)

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan menguraikan faktor ekstern yang mempengaruhi keberhasilan siswa yaitu fasilitas-fasilitas yang tersedia baik dilingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah dan yang lainnya. Tetapi di sini penulis hanya meneliti satu faktor saja yaitu fasilitas panduan belajar siswa berupa sajian teks bahan pelajaran yang disajikan dalam penjelasan secara verbal, dan sajian teks bahan pelajaran yang disajikan dalam penjelasan secara matematis. Sedangkan faktor internnya seperti, kemampuan berpikir, pemampuan pemahaman, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. a. Sajian verbal teks fisika

Sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai akal, manusia dapat berpikir dan mampu manggunakan kemampuannya, termasuk menggunakan bahasa secara luas sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat berpikir secara abstrak dengan mentransformasikan obyek-obyek faktual manjadi simbol-simbol yang berupa kata-kata. Dengan transformasi tersebut dapat difikir suatu obyek, meskipun secara faktual tidak teramati.

(22)

yaitu pre operasional umur 2 sampai 7 tahun kemampuan verbal akan berkembang sesuai dengan umur dan intensitas belajarnya.

Dengan bahasa manusia dapat memikirkan obyek lebih lanjut. Transformasi obyek tersebut dapat diwujudkan sebagai kata-kata dan dirangkai oleh struktur bahasa manjadi kalimat dan dapat dikomunikasikan dengan orang lain. Menurut Kneller sebagaimana dikutip oleh Jujun, S ( 1987 :175 ), bahasa mempunyai fungsi simbolik, emotif, dan afektif. Dan dalam komunikasi ilmiah fungsi yang paling penting adalah fungsi simbol.

Menurut Hendyat Sutopo ( 1987 : 44 ) kemampuan verbal meliputi pengertian ide-ide yang diekspresikan dalam bentuk kata-kata, perbedaannya, kesamaannya, dan definisinya. Sehingga orang tersebut akan suka membaca dan dengan mudah dapat mengerti arti verbalnya. Sehingga dari definisi di atas kemampuan verbal dapat berarti kemampuan dalam memahami bacaan.

(23)

Berdasarkan uraian di atas kemampuan memahami bacaan dibedakan menjadi dua yaitu : memahami makna yang tersurat ( eksplisit ) danmemahami makna yang tersirat ( implisit ). Sabagai contoh dalam bidang studi fisika, ada sebuah soal grafik, maka seorang anak harus dapat membaca dan memahami pengantar soal serta menginterpretasikan makna yang tersurat dan tersirat dari bacaan soal tersebut. Setelah dapat memahami kedua makna tersebut barulah ia dapat mentranformasikan ide-ide dalam soal sehingga siswa dapat mengerjakan soal sesuai dengan maksud soal.

Kemampuan verbal dapat digunakan secara luas. Dalam fisika kamampuan ini diperlukan dalam memahami materi fisika yang berupa konsep, prinsip dan teori. Moh. Amien ( 1987 : 15 ), mengemukakan bahwa konsep adalah ide atau gagasan yang digeneralisasikan dari pengalaman tertentu dan relevan, sedangkan teori adalah generalisasi prinsip-prinsip yang berkaitan dan menjelaskan gejala ilmiah.

(24)

matematis. Hal-hal demikian akan banyak dijumpai dalam mempelajari fisika.

Dan dengan penalaran ini diharapkan siswa mampu menarik kesimpulan matematis berdasarkan informasi yang telah diperoleh menurut suatu alur berpikir tertentu. Dengan demikian akan diperoleh suatu penalaran verbal, yaitu suatu proses berpikir tertentu yang berhubungan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat ( Winkle, 1990).

Kemampuan pengetahuan verbal adalah siswa harus mengerti arti setiap kata atau kalimat sehingga terbayang dalam pikirannya apa yang dimaksud dengan kata atau kalimat dalam sajian teks ( Kosim08.wordpress.com/2008/10/13/paham- fisika/-14-).

Kemampuan verbal ditujukan untuk mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama atau mirip, sekaligus mengukur wawasannya. Salah satunya bahwa seseorang akan lebih cepat, lebih efektif dan lebih efisien dalam mengambil keputusan atau kebijaksanaan, ketika dihadapkan pada permasalahan yang memiliki prinsip serta tipe yang sama dengan permasalahan yang pernah dihadangnya. ( Bursa-kerja. Ptkpt.net/-karir php).

(25)

Di dalam tulisan yang sama, Suwarsono menyebutkan juga bahwa kemampuan nalar deduktif dan kemampuan penalaran induktif banyak diperlukan dalam proses belajar matematika, misalnya dalam membuktikan dalil-dalil, dalam melihat pola-pola bilangan, dan dalam membuat generalisasi berdasarkan pola-pola yang dilihat.

Selanjutnya disebutkan pula bahwa pemahaman verbal juga sangat diperlukan dalam mempelajari matematika. Sebagai contoh, dalam menyelesaikan soal cerita matematika, siwa akan dapat memahami soal cerita apabila ia memahami maksud setiap kata dan setiap kalimat yang terdapat dalam soal cerita.

Penalaran dan pemahaman verbal saling berkaitan. Dengan pemahaman verbal siswa mampu memahami informasi yang disajikan dengan lambang- lambang verbal (misalnya kata-kata), dan dengan penalaran siswa mampu menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang telah diperoleh menurut suatu alur berpikir tertentu. Dengan demikian akan diperoleh suatu penalaran verbal, yaitu suatu proses berpikir tertentu yang berhubungan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat.

(26)

b. Sajian matematis teks fisika

Kemampuan berpikir adalah kemampuan berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya dalam bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang atau simbol (huruf, angka, kata, gambar). Menurut J.P. Chaplin kemampuan berpikir adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat (Slameto, 1998). Dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi, siswa harus berpikir secara cepat dan efektif sehingga hasil atau prestasi yang diperoleh tinggi. Berpikir merupakan kedudukan yang menentukan pemahaman siswa akan pengetahuan yang diterima dari lingkungannya. Proses jalannya berpikir siswa adalah menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis, kemudian membandingkan ciri-ciri mana yang tidak sama, mana yang hakiki dan mana yang tidak. Kemudian dilanjutkan yang mengabstraksikan yaitu menyisihkan, membuang ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki, secara visual (Nasution, 1993 : 45-46).

(27)

merumuskan hipotesis tentang kekurangan-kekurangan, menguji dugaan-dugaan tersebut dan kemungkinan perbaikannya, pengujian kembali atau bahkan mendefinisikan ulang masalah, dan akhirnya mengkomunikasikan hasilnya.

Suatu bukti atau persamaan umumnya disajikan dalam bentuk simbol, krena alasan ekonomis dan praktis, dalam arti mempersingkat penyajian dan mempercepat pemaparan. Kecuali itu persamaan simbolik juga memudahkan penyajian, karena memang tidak selalu mudah untuk menyajikan dalam bentuk lain. Misalnya, tidakla h mudah untuk menyajikan relasi yang kompleks ke dalam bentuk kalimat.

Kemudian jika ditijau dari pihak penulis teks, penyajian bentuk persamaan simbolik sangat menguntungkan karena itu penyajian bukti-bukti dalam bentuk persamaan-persamaan simbolik sanga t senang dipakai. Akibatnya seperti yang kita saksikan bersama, penyajian bukti-bukti dalam bentuk persamaan-persamaan simbolik sangat sering muncul dalam teks-teks fisika.

(28)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, karena data dari suatu konsep yang diteliti dinyatakan dalam skor jawaban benar dan salah. Dalam hal ini penulis mencari data dan fakta untuk mengetahui apakah ada pengaruh perbedaan representasi matematis dan representasi verbal teks fisika terhadap pemahaman siswa.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari-Maret Tahun 2009, bertempat di SMA N 1 NGAGLIK.

C. Subyek Penelitian

(29)

D. Prosedur Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan pada masing- masing kelas, dimana kedua kelas tersebut adalah kelas peneitian, kelas pertama diberi sajian teks versi verbal sedang kelas kedua diberikan sajian teks versi matematis. Kurang lebih 30 sampai 40 menit siswa diberikan waktu untuk memahami sajian teks. Teks untuk masing-masing kelas adalah satu topik bahasan yaitu Prinsip Pascal, ditulis dalam dua versi yang saling ekuivalen, yaitu versi persamaan dan versi kalimat. Kedua versi teks sama-sama diawali dengan pernyataan prinsip yang bersangkutan yang tepat sama, dan kemudian diikuti oleh uraian bukti-bukti dari prinsip tersebut, yang disajikan dalam bentuk yang berbeda untuk masing- masing versi teks. Bukti-bukti dalam teks versi persamaan terdiri atas rentetan persamaan simbolik, sedangkan bukti-bukti dalam teks versi kalimat merupakan terjemahan ke dalam bentuk kalimat verbal yang ekuivalen dari persamaan-persamaan simbolik yang ada dalam teks versi persamaan.

Teks-teks ini disajikan dalam lampiran.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah membaca sajian teks versi matematis dan pemahaman siswa setelah membaca sajian teks versi verbal. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Soal Tes.

(30)

menerapkan inormasi teksdalam situasi yang baru (soal transfer), dan (c) penerapan premis atau hubungan-hubungan yang muncul dalam bukti (soal bukti). Masing- masing jenis soal tersebut terdiri atas soal-soal yang menuntut jenis-jenis respon yang berbeda, yaitu (a) membandingkan nilai besaran dalam situasi yang berbeda (soal perbandingan) dan (b) menentukan nilaibesaran (soal penentuan nilai).

Soal-soal penerapan langsung meminta penerapan langsungprinsip pada situasi yang sama dengan yang ada dalam teks.ada pemetaan langsung antara isi dalam soal dengan isi dalam teks yang berkaitan, sehingga siswa dapat dengan segera memasangkan unsure- unsur dalam soal dengan unsur-unsur yang ada dalam teks. Karena itu soal ini tidak menuntut siswa mempunyai pemahaman yang dalam terhadap bukti-bukti maupun prinsip yang didukungnya.

Soal-soal transfer mencakup situasi yang berbeda dari situasi dalam teks dan atau menghadapkan pada variabel yang secara aksplisit tidak dialamatkan dalam teks. Jadi, soal-soal ini menuntut pemahaman yang lebih teliti terhadap isi teks.meskipun soalini dapat dijawab hanya atas dasar pernyataan prinsip, pemahaman bukti-bukti memperkuat pamahaman bagaimana prinsip diterapkan dalam soal-soal itu.

Soal-soal bukti menuntut pengetahuan terhadap premis-premis atau hubungan-hubungan yang muncul dalam bukti-bukti. Jadi, soal-soal ini menguji pemahaman terhadap bukti-bukti sendiri.

(31)

untuk menunjukkan apakah nilai besaran itu akan berubah, dengan menjawab ya, tidak, atau informasi yang ada tidak cukup untuk menentukan ya atau tidak, dan dalam beberapa soal, meminta untuk menunjukkan bagaimanakah nilai variabel itu akan berubah, yaitu bertambah atau berkurang, tetapi tidak harus mengetahui sifat hubungannya secara tepat.

Soal-soal penentuan nilai menuntut untuk menentukan nilai suatu besaran satu menuntut untuk menentukan apakah nilai suatu variabel berubah, dan jika demikian, berapa besar perubahan itu. Jadi, soal-soal ini menuntut pengetahuan terjadap sifat hubungan kuantitatif di antara variabel-variabel.

Soal-soal disajikan dalam lampiran.

F. Analisis Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui : Tes-T untuk 2 grup yang Independen. Persamaannya adalah sebagai berikut (Suparno, 2001: 56) :

Untuk mengetahui apakah Tes-Tini signifikan atau tidak maka perlu diadakan pengujian yaitu dengan tes signifikan. Adapun langkah- langkah tes signifikan sebagai berikut :

1. menentukan Ho : µ1 = µ2

(32)

4. df untuk t = (n1-1) + (n2-1) atau N - 2

5. Mencari t critical dari tabel t

6. Mencari daerah rejection (penolakan)

7.Menghitung t observed dengan persamaan sebagai berikut :

8. kesimpulan : jika tobs jatuh dalam daerah penolakan, maka hipotesa nol

ditolak. Bila tobs › tcrit , maka signifikan

(33)

BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian

Pada tanggal 25 Februari 2009 penelitian dilakukan dikelas XC. Siswa yang berjumlah 30 orang ini diberikan tugas untuk membaca sajian teks versi verbal. Kurang lebih 30 sampai 40 menit, selanjutnya peneliti memberikan soal yang harus dikerjakan, dengan waktu kurang lebih 45 menit.

Pada tanggal 26 Februari 2009 penelitian dilakukan dikelas XF. Siswa yang berjumlah 30 orang ini diberikan tugas untuk membaca sajian teks versi matematis. Kurang lebih 30 sampai 40 menit, selanjutnya peneliti memberikan soal yang harus dikerjakan, dengan waktu kurang lebih 45 menit.

B. Data

Dari penelitian yang sudah dilakukan, tugas yang diberikan terdiri dari 10 butir soal yang dapat dilihat klasifikasinya dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Klasifikasi dan Pengelompokkan Soal Soal Klasifikasi

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5

Penerapan langsung, Perbandingan, penentuan nilai Bukti, Perbandingan

Bukti, Perbandingan Bukti, Perbandingan

(34)

Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10

Penerapan langsung, Perbandingan, Penentuan nilai Bukti, Perbandingan

Transfer, Perbandingan, Penentuan nilai Bukti, Penentuan nilai

Bukti, Penentuan nilai

Dari 10 soal diatas, soal nomor 1 sampai 8 diberi skor 1 sedang soal nomor 9 dan 10 diberi skor 2.

Soal dan kunci jawaban dapat dilihat dalam lampiran.

Hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa pada kelas penelitian XC dapat dilihat seperti pada Tabel 4.2 berikut :

(35)

10 9,1

11 5

12 9,1 13 5,8

14 4,1 15 6,6

16 66

17 5

18 8,3 19 8,3

20 6,6 21 5,8 22 9,1

23 7,5 24 8,3

25 8,3 26 7,5

27 6,6 28 8,3

(36)

Dari tabel diatas dapat dicari skor rata-rata kelas XC

XC= jumlah skor keseluruhan / jumlah siswa = 208,8/ 30

= 6,9

Hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa pada kelas penelitian XF dapat dilihat seperti pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Skor Siswa Kelas XF Siswa Skor

1 4,1

2 6,6

3 6,6

4 5

5 4,1

6 5

7 6,6

8 5,8

9 5,8

10 5

11 4,1 12 4,1

(37)

15 6,6 16 6,6

17 5

18 5

19 5,8 20 6,6

21 6,6 22 5,8

23 5

24 6,6

25 5,8 26 5,8

27 5

28 5

29 7,5

30 5,8

Dari tabel diatas dapat dicari skor rata-rata kelas XF

XF= jumlah skor keseluruhan / jumlah siswa = 168,12/ 30

(38)

Selanjutnya akan dicari standar deviasi masing- masing kelas dari data tabel diatas. Untuk kelas XC :

=

XC 6,9

Tabel 4.4 Perhitungan Standar Deviasi Kelas XC

Xi fi Xi - XC (Xi - XC)2

(39)

Selanjutnya akan dicari standar deviasi kelas XF.

XF=5,6

Tabel 4.5 Perhitungan Standar Deviasi Kelas XF

Xi fi XiXF

(

)

2

Dari data diatas didapatkan nilai standar deviasi sebagai berikut :

(

)

2

Dengan menggunakan ketentuan seperti dibawah ini maka dapat diketahui nilai tobs

1 Ho : µ1 = µ2

2. Hi : µ1 ? µ2 ( not Ho)

(40)

4. df = N-2 = 60 – 2 = 58

5. t critical dari tabel adalah 2,000

6. daerah rejection (penolakan) tobs = -2,000 atau tobs = + 2,000

7.Menghitung t observed dengan persamaan sebagai berikut :

(

)

tobs > tcrit maka signifikan , bahwa hipotesa nol ditolak , dengan kata lain hipotesa

(41)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh dan setelah dilakukan pembahasan, maka dapat disimpulkan :

1. Ada perbedaan tingkat pemahaman siswa pada pokok bahasan Prinsip Pascal antara kelas XC yang diberikan sajian versi persamaan dengan kelas XF yang diberikan sajian versi kalimat.

2. Bentuk representasi teks fisika mempengaruhi pemahaman siswa yang mempelajarinya. Dalam penelitian ini representasi verbal fisika menghasilkan pemahaman yang lebih baik dari pada representasi matematis.

3. Pembelajaran fisika dengan menggunakan sajian teks verbal yang diberikan mampu membuat siswa mencerna materi dengan baik.

(42)

B. Saran

Dengan segala keterbatasannya, maka dari hasil penelitian ini dikemukakan saran ebagai berikut :

1. Jumlah sampel yang dilibatkan dalam penelitian perlu ditambah lagi.

2. Dari segi teknis pembelajaran, karena metode pembelajaran bersifat individual, agar lebih mengetahui tingkat pemaha man siswa, maka soal- soal yang diberikan harus lebih bervariasi, baik dari segi jenis soal maupun jumlah soalnya.

3. Agar proses pembelajaran lebih bermakna dan baik, maka perlu ada refleksi bersama antara siswa dengan pengajar.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Makruf. 1992. Korelasi antara Penguasaan Kosa Kata dan Kemampuan Membaca. Skripsi Yogyakarta : FPBS IKIP Yogyakarta.

Baharuddin, H., & Nur , Esa. 2007. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta. Bismoko, J. & Supratiknya, A. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Sanata Dharma.

Dee-Lucas, D., & Larkin, J.H. 1991. Equations in Scientific Proof, or “ Effects on Comprehansion “ Journal of American Educational.

Halliday, David & Resnick, Robert.1990. Fisika. Edisi ke 3 jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hendyat, Sutopo. 1987. Keunikan Intelegensi Manusia. Surabaya : Usaha Nasional.

Jujun, S. 1987. Filsafat Ilmu Sebuah Pangantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Jumadi, Dkk. 1988. Korelasi Antara Kemampuan Berpikir Verbal dan Kemampuan Interpretasi Fisis Bentuk Matematika. Yogyakarta : FPMIPA IKIP Yogyakarta.

Kartika Budi, Fr. Y. ( Tanpa tahun ). Demonstrasi. Handout Kuliah Dasar- Dasar dan Proses Pembelajaran Fisika. Tidak diterbitkan.

(44)

Moh, Amien. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)Dengan menggunakan Metode “Discovery dan Inquiri”. Jakarta : Depdikbud. Slameto. 1988. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Bina

Aksara.

Sudjana, Nana.1989.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Suparno, Paul. 2000. Diktat Kuliah Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta. Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta :

Kanisius.

Suparno, Paul. 2001. Statistika Dasar. Diktat Mahasiswa. Yogyakarta. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Sanata Dharma.

Widowati, Esti. 2006. Rangkaian Listrik Sederhana. Skripsi S-1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

Wulandari, Rahayu. 2006. Kemampuan berpikir Logis. Skripsi S-1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

Gambar

Tabel  4.1 Klasifikasi dan Pengelompokkan Soal ………………………………...   19
Tabel T tes ( Two Tailed Test ) ……………………………………………………. 46
grafik maupun persamaan matematis. Jumadi ( 1988 : 2-3 ), menyatakan
Tabel 4.1 Klasifikasi dan Pengelompokkan Soal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan pada penelitian ini adalah Tim Surabaya Bhayangkara Samator selama pertandingan final Proliga 2019 mrlakukan serve sebanyak 97 kali, dan hasil yang sering

[r]

Beserta Perlengkapannya kegiatan Pengadaan Pakaian Olahraga pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014.. HPS untuk pengadaan ini

Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pairs-Share memiiki kelbihan dan kelemahan.. yaitu 1) TPS memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan

Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi

Analisis Pengaruh Pengetahuan Gizi Siswa SMP Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Jajanan Sekolah Di Wilayah Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitianinidilatarbelakangidenganpelatihan “PedomanUmumGiziSeimbang” yang telahdiberikankepada Guru SekolahDasar di

Demikian juga perhitungan debit dengan metode Hidrograf Satuan Terukur (HST), dimana phi indeks yang didapat lebih besar dibandingkan dengan intensitas hujan, sehingga