• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis Kerajinan Batik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis Kerajinan Batik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Karya Ilmiah

Lingkungan Bisnis Kerajinan Batik

Disusun oleh :

Nama

: Ratna Delima Kirana Suci

Nim

: 11.12.5955

JURUSAN SISTEM INFORMASI

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

(2)

A. LATAR BELAKANG

Batik adalah suatu bentuk kerajinan tangan yang sangat terkenal di kalanganmasyarakat Negara Indonesia maupun di Negara lain. Kerajinan batik di Negara Indonesia termasuk dengan kebudayaan daerah yang lumayan berkembang di dalam mnegeri, namun semenjak zaman berubah menjadi serba canggih dan tekhnologi sudah sangat maju kebudayaan daerah yang seharusnya dilestarikan dan di jaga ini menghilang dari peredaran karena tertutup oleh kebudayaan yang semakin modern. Batik adalah salah satu bentuk kerajinan tangan yang dibuat dengan cara dilukis diatas kain. Kerajinan yang menjadi salah salah satu ciri dari bangsa Indonesia ini, dikenal masyarakat, karena masyarakat Indonesia zaman dahulu didominsi oleh masyrakat adat jawa. Pada zaman dahulu kerajinan batik ini berkembang sangat pesat dan mampu merambah hingga sabang sampai merauke namun disaat sekarang justru kerajinan batik ini sangat minim sekali. Kerajinan batik yang menjadi symbol serta menjadi salah satu hasil kebudayaan daerah di Negara Indonesia harus selalu dikembangkan dan dijaga serta dilestarikan agar kelak dapat menjadi cerminan pada generasi-generasi yang akan datang. Didalam makalah ini kelompok kami, akan membahas tentang kerajinan batik yang dimiliki oleh seorang pengerajin batik didaerah Gedung kiwo dan berkembang di Jogjakarta, untuk mengetahui lebih jelas tentang kerajinan batik tersebut kelompok kami akan menyajikan pembahasan mengenai kerajinan batik “ Bunga Istana “ di daerah Gedung Kiwo, jalan resuwiyoso MJ 1 / 1031 B Kota Yogyakarta.

(3)

A. PEMBAHASAN

Kerajinan batik Bunga Istana diaerah Gedung Kiwo, jalan resuwiyoso MJ 1 /1031 B, saya dapat menyimpulkan bahwa kerajinan batik ini dirintis mulai sejak tahun 1960, “ dan seiring dengan perkembangan zaman kerajinan yang saya bangun ini sudah hampir mencapai usia 50 tahunan “, kata ibu Nurani ( pemilik kerajinan batik ). Adapun kerajinan ini dirintis dengan latar belakang yakni meneruskan pekerjaan yang dari turun temurun dilakukan oleh orang tuanya, namun juga kerajinan ini dibuat dan dilestarikan agar dapat menjaga kebudayaan daerah yang telah berkembang di Indonesia.

Motivasi untuk melakukan kegiatan membatik ini yakni agar dapat berekspresi dan dapat menyalurkan kekreatifan didalam bidang melukis atau membatik, dan yang paling utama adalah agar masyarakat mengerti dan mengetahui bahwa Negara Indonesia ini, kebudayaannya tidak didominasi oleh kebudayaan luar tetapi kebudayaan dalam negeri pun akan berkembang terutama kebudayaan daerahnya. Kerajinan batik ini dibuat dengan tujuan untuk melestarikan budaya batik serta menjaga agar tidak di tiru oleh bangsa asing, “ zaman sekarang yo mas kebudayaan batik Negara Indonesia sudah ditiru oleh Negara asing misalnya china”, kata ibu Nurani. Menurut pemilik kerajinan batik ini, modal awal untuk membuat usaha ini yakni dari orang tua. Dalam mengerjakan atau mebuat kerajinan batik ini diperlukan kerja keras dan ketelitian dalam mengukir tinta atau melukis diatas kain. Penguasaan metode-metode dan langkah-langkah dalam pelukisan batik dangat diperlukan oleh semua pengerajin batik. “ setiap pengerajin batik itu harus memiliki keahlian dan keterampilan serta ketelitian dalam melukis, saya mengambil jalan untuk membuat kerajinan batik sebagai lading penghasilan saya karena, saya mampu dan mengusai seni melukis batik dan liku-liku mengenai batik itu sendiri”, tegas ibu Nurani pemilik kerajinan batik.

Kerajinan batik sebagian besar warga masyarakat mengetahuinya dan mungkin juga dikaitkan dengan kebudayaan jawa, padahal sebenaranya batik itu tidak hanya didominasi oleh kebudayaan jawa saja namun dikebudayaan lain pun ada juga yang

(4)

dinamakan batik. Bahan-bahan untuk membuat kerajinan ini didapat dari penjual kain, biasanya mereka menggunakan kain katun dan sutra sebagai bahan dasar untuk membatik. Sebenarnya bahan dasar untuk memuat batik sangat banyak mulai dari catnya, bahan dasar kainnya, serta alat-alat untuk membatik itu sendiri. Didalam survey kami pengerajin batik ini memulai usahanya dengan mempekerjakan ± 5 orang karyawan yang terdiri dari 4 orang wanita dan 1 pria sebagai buruh pengangkut barang. Didalam memanage pekerja pengusaha batik ini atau ibu Nurani mempunyai standart dalam bekerja untuk karyawannya, dan didalamnya sudah termasuk gaji karyawan dan upah selama bekerja. Menurutnya karyawan yang ia pekerjakan sangatlah ulet, namun karena yang dikerjakan itu merupakan batik lukis maka dalam pengerjaannya juga sangat sulit dan dalam sehari tidak bisa banyak dalam menghasilkan kerajinan batik. Proses pembuatan kerajinan batik itu merupakan hal yang sangat rumit untuk dilakukan, sehingga para pengerajin batik ini harus bekerja keras dan memiliki kemampuan khusus serta ketelitian dan kesabaran. Modal untuk membuat satu kerajinan saja sudah besar, bagaimana kalu memproduksi banyak, mungkin biaya yang akan dikeluarkan akan lebih banyak. Berikut kami akan menerangkan sedikit dari apa yang sudah kami peroleh ketika mensurvey tentang cara membuat kerajinan batik dari awal :

1. Bahan baku disiapkan terutama kain sutra, dan alat2 lainnya untuk membatik. 2. Bahan baku kemudian dipotong sesuai rancangan dan rencana.

3. Kemudian, dipola atau digambar sesuai dengan motif yang kita inginkan. 4. Lalu, mulailah proses pembatikan diklowony.

5. Dan ditembok.

6. Kemudian, proses selanjutnya yakni pemberian warna, warna biru tua. 7. Lalu, direbus untuk menghilangkan lilin yang menempel akibat proses pembatikan pertama dan akan menghasilakan warna biru putih. 8. Setelah itu proses pembatikan kedua.

9. Dan di beri wanra kembali, coklat ( soga ).

(5)

Suatu produsen yang menghasilkan kerajinan batik itu harus mempunya jiwa yang kreatif dan imaginatif. Kreatifitas yang dimiliki oleh seorang pengerajin batik itu salah satunya harus dapat membuat batik bermacam-macam jenisnya dan modelnya. Di kerajinan batik “ Bunga Istana “ dapat menghasilkan 3 macam jenis batik. Seorang pengerajin batik itu juga harus mempunyai jiwa untuk bersaing didunia ekonomi agar kerajinan yang telah ia buat dapat dikenal oleh masyarakat dan mendapatkan omset serta keuntungan yang lebih besar. Seorang pemilik butik kerajinan batik hendaklah mampu memasarkan produk yang ia hasilkan. Kerajinan batik itu merupakan suatu seni yang sangat menarik bila kita mengamatinya. Dizaman sekarang ini batik sudah mulai jarang dikenal oleh masyarakat karena sudah banyak barang-barang kerajinan yang lain dan jauh lebih bagus dan sesuai dengan zaman yang serba modern ini, hal ini menyebabkan batik semakin langka di temui, seperti di Yogyakarta, batik hanya ditemui di pasar beringharjo dan mall malioboro saja, hal ini membuktikan bahwa eksistensi batik sebagai kebutuhan manusia pun sudah hampir lenyap dari peradaban zaman. Oleh karena hal seperti itu produsen batik menaikkan harga batik menjadi tinggi karena jarang ditemukan namun juga ada yang menjualnnya dengan harga yang murah dan mungkin relatif lebih cocok untuk kalangan menengah kebawah. Namun suatu kerajinan batik itu adalah merupakan suatu seni yang unik dan harus dilestarikan maka oleh sebagian orang yang memang menyukai dunia seni, terutama seni yang berkaitan dengan lukisan, batik merupakan suatu kerajinan yang harus dibeli dan dirawat.

Kerajinan batik kwalitas yang baik atau pun sedikit agak baik itu mempunyai beberapa perbedaan yang sangat relatif. Bagi masyarakat yang tidak mengerti tentang batik mereka akan menganggap semua batik itu sama, namun sebaliknya jika masyarakat mengerti tentang kwalitas batik yang baik ataupun buruk, mereka pasti mengerti dan mengetahui dimana letak perbedaan tersebut. Perbedaan yang mungkin itu dapat terdapat di kwalitas bahan bakunya, cara atau proses pembuatannya, atau juga dapat dilihat dari nilai seni suatu batik tersebut.

(6)

Fungsi batik itu bermacam-macam ada yang untuk mengahadiri acara, dll.

Kebanyakan masyarakat kita menggunakan batik didalam acara-acara resmi atau formal misalnya ; kondangan, mantenan, khitanan, dll.

Terlepas dari fungsi batik tersebut, respon masyarakat tentang kerajinan batik di daerah yogyakarta ini sangatlah baik dan dapat menerima. Namun bagi produsen yang memproduksi kerajinan batik jangan puas dahulu karena batiknya dapat diterima dengan aik di mata masyarakat. Para produsen batik perlu meningkatkan lagi omset jualnya di seluruh daerah yogyakarta atau bahkan keseluruh nusantara. Produsen batik harus meningkatkan kwalitas produk, mutu yang bagus, serta lebih banyak memproduksi.

Terkait dengan seorang produsen batik itu harus berfikir kreatif dan imaginatif, mereka harus dapat memasarkan kerajinannya keseluruh nusantara minimal ke seluruh yogyakarta, hal itu dapat dilakukan dengan pameran batik atau membuka outlet-outlet batik yang tempaatnya strategis dan ramai oleh masyarakat. Ketika seorang produsen sudah mempunyai simpati dari masyarakat, hal yang perlu dilakukan yaitu menjaga kwalitas barangnya agar para calon konsumen dan langganannya tidak lari atau berpindah ke yang lain. Menurut pengusaha kerajinan batik asal yogyakarta yang menamai butik batiknya “ Bunga Istana “ ini mempunyai kiat-kiat dan pola-poala tertentu untuk menjaga agar pelanggannya tidak kabur ke butik-butik batik yang lain.

Di daerah yogyakarta banyak terdapat outlet-outlet yang berkembang dimasyarakat, hal ini dapat kita simpulkan bahwa batik di daerah yogyakarta banyak, namun perkembangannya sangat minim sekali. Sebaiknya pemerintah kotaa Yogyakarta mengadakan pameran batik yang dapat menggugah selera masyarakat kota Yogyakarta untuk membantu melestarikan dan tentunya membeli kerajinan batik ini.

(7)

B. Kesimpulan

Dari hasil survey terhadap rumah produksi yang memproduksi kerajinan batik di daerah Yogyakarta, saya dapat menyimpulkan bahwa kerajinan batik yang berkembang di Yogyakarta ini sangat baik, namun untuk perkembangan batik itu sendiri mengalami penipisan atau sangat minim sekali. Outlet-outlet didaerah Yogyakarta berkembang terus dan makin merambah di tengah-tengah masyarakat kota Yogyakarta, namun kesadaran masyarakat untuk membeli atau bahkan melestarikannya sangatlah minim sekali. Kemungkinan hal ini disebabkan karena zaman yang berkembang saat ini sangatlah modern dan pesat. Kerajinan yang sangat langka ini merupakan warisan budaya yang diturunkan oleh nenek moyang kita terdahulu dan sudah sepatutnya di lestarikan dan di jaga. Kerajinan yang dihasilkan oleh rumah produksi batik “ Bunga Istana “ sangatlah baik dan dapat berkembang ditengah-tengah masyarakat yang saat ini sedang terbius oleh kecanggihan dan modernnya zaman teknologi yang berkembang saat ini.

Dizaman seperti ini kerajinan batik hampir sangat susah dicari dan didapatkan, untuk daerah yogyakarta mungkin lebih mudah untuk mencari kerajinan ini akan tetapi mungkin batik yang tersedia sudah terkontamiasi atau sudah mengalami revolusi yang berkaitan dengan zaman modern ini. Banyak negara-negara diluar sana sudah meniru kerajinan batik ini, untuk itu dihimbau kepada pemerintah sudah barang tentu memperhatikan dan lebih meninjau kembali kerajinan batik ini karena merupakan salah satu warisan budaya atau keanekaragaman kebudayaan di negara Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan instruksional kepala madrasah dan supervisi akademik pengawas terhadap profesionalitas guru MAN Rembang dan MAN Lasem

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan mengetahui efek antidiare kombinasi ekstrak etanol kental rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji dan

Pada gambar 7 tampak gambar Fuzzy Inference System dengan keanggotaan segitiga untuk beban rumah sebanyak 75 unit rumah dengan beban per rumah 300WH/hari per rumah

Fasilitas yang dimiliki sistem informasi geografis ini adalah (1) dapat melakukan update data regional, cluster, site dan pengguna; (2) dapat menampilkan pemetaan

Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 17 tahun 2013 Tentang Klasifikasi dan Penetapan NJOP Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Kawasan Industri Migas

Siklus II dirancang dari hasil refleksi pada pelaksanaan siklus sebelumnya sehingga pada siklus II dihasilkan model pembelajaran dengan metode diskusi kelompok berbantuan

Hal ini berarti dengan adanya kebijakan otonomi daerah maka pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat dalam merespon tuntutan masyarakat daerah sesuai dengan kemampuan yang

Balai Riset dan Observasi Kelautan adalah suatu wadah atau gedung yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dengan tuntas dan peninjauan secara cermat tentang segala