• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. PATRA BADAK ARUN SOLUSI FUNGSI: CORPORATE SECRETARY NOMOR : PEDOMAN-03 JUDUL : REVISI : 0 PEDOMAN PERILAKU/

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. PATRA BADAK ARUN SOLUSI FUNGSI: CORPORATE SECRETARY NOMOR : PEDOMAN-03 JUDUL : REVISI : 0 PEDOMAN PERILAKU/"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERUBAHAN DOKUMEN

No Revisi

Tanggal

Perubahan Paragrap Keterangan

(3)

DAFTAR ISI

PERUBAHAN DOKUMEN ... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN ... 4 1.1 LATAR BELAKANG ... 4 1.2 RUANG LINGKUP ... 4

1.3 MAKSUD,TUJUAN DAN MANFAAT ... 5

1.4 KOMITMEN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN ... 5

1.5 ISTILAH PENTING ... 6

1.6 REFERENSI ... 8

BAB II STANDAR ETIKA USAHA ... 9

2.1 ETIKA PERSEROAN DENGAN INSAN PBAS ... 9

2.2 ETIKA PERSEROAN DENGAN PELANGGAN/KLIEN ... 9

2.3 ETIKA PERSEROAN DENGAN PESAING ... 9

2.4 ETIKA PERSEROAN DENGAN PENYEDIA BARANG DAN JASA ... 10

2.5 ETIKA PERSEROAN DENGAN MITRA KERJA ... 10

2.6 ETIKA PERSEROAN DENGAN KREDITUR/INVESTOR ... 10

2.7 ETIKA PERSEROAN DENGAN PEMERINTAH ... 11

2.8 ETIKA PERSEROAN DENGAN MASYARAKAT ... 11

2.9 ETIKA PERSEROAN DENGAN MEDIA MASSA ... 11

2.10 ETIKA PERSEROAN DENGAN ORGANISASI PROFESI ... 11

BAB III STANDAR TATA PERILAKU ... 12

3.1 ETIKA KERJA SESAMA INSAN PBAS ... 12

3.2 MENJAGA KERAHASIAAN DATA DAN INFORMASI TERKAIT PERSEROAN,KONTAK DENGAN MEDIA ... 12

3.3 PERLINDUNGAN TERHADAP ASSET PERSEROAN ... 13

3.4 KOMITMEN TERHADAP PELAKSANAAN QHSE(QUALITY,HEALTHY,SAFETY &ENVIRONMENT) ... 13

3.5 RECORD MANAJEMEN ... 13

3.6 HADIAH/CINDERAMATA/GRATIFIKASI DAN ENTERTAINMENT... 14

3.7 MENGHINDARI BENTURAN KEPENTINGAN DAN PENYALAHGUNAAN JABATAN ... 15

3.8 HUBUNGAN PROFESIONAL ... 15

3.9 KORUPSI ... 16

3.10 LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA ... 16

3.11 PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN OBAT TERLARANG (NARKOBA) DAN MINUMAN KERAS (MIRAS) ... 17

3.12 PELECEHAN ... 17

3.13 AKTIVITAS POLITIK ... 18

BAB IV PENERAPAN DAN PENEGAKAN ... 19

4.1 PENERAPAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) ... 19

4.2 PENEGAKAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) ... 19

4.3 SOSIALISASI &INTERNALISASI ... 20

4.4 PEMBAHARUAN/REVISI PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)... 20

BAB V PENJELASAN PERNYATAAN INSAN PBAS ... 21

INFORMASI HOTLINE ... 22

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PEKERJA PT PBAS ... 23

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PEJABAT YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENERAPAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) ... 24

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS) yang selanjutnya disebut “Perusahaan” atau “Perseroan” terus melaksanakan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkesinambungan dalam melaksanakan pengelolaan Perseroan, yaitu dengan menjalankan bisnisnya dengan penuh amanah, transparan dan akuntabel.

Untuk membangun kerjasama yang harmonis dan meningkatkan nilai Perseroan, maka kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari hubungan dan interaksi yang baik dengan para Pemangku Kepentingan maupun pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu, Perseroan menyadari pentingnya sikap yang tegas dalam menciptakan komitmen pengelolaan Perseroan yang baik, serta hubungan dan perilaku yang harmonis dengan seluruh Pemangku Kepentingan maupun pihak-pihak lainnya dalam pelaksanaan kerjasama dan interaksi dengan Perseroan.

Pedoman Perilaku ini adalah komitmen Perseroan untuk patuh pada ketentuan hukum dan standar etika tertinggi dalam melakukan kegiatan bisnis/operasionalnya. Model-model perilaku yang diberikan dalam Pedoman Perilaku ini bersumber dari Tata Nilai Unggulan 6C (Clean,

Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial dan Capable) yang diharapkan menjadi

nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan menjadi perilaku khas Insan PBAS. 1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini adalah menjadi acuan perilaku sebagai Insan PBAS dalam mengelola Perseroan guna mencapai visi, dan misi serta patuh dalam ketentuan hukum dan standar etika tertinggi dalam melakukan kegiatan bisnis/operasionalnya.

(5)

1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat

Penerapan Pedoman Perilaku ini dimaksudkan untuk:

1. Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika yang selaras dengan Visi dan Misi Perseroan.

2. Menjabarkan Tata Nilai Pribadi dan Bisnis sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh Insan PBAS dalam melaksanakan tugas.

3. Menjadi acuan perilaku Insan PBAS dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders Perseroan.

4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar Insan PBAS dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.

Pedoman Perilaku ini menjadi panduan bagi : 1. Insan PBAS

2. Pihak eksternal yang bertindak untuk dan atas nama PBAS

3. Anak Perusahaan dan struktur Perseroan di bawahnya, yaitu badan hukum/usaha lain yang dikendalikan oleh PBAS baik secara langsung maupun tidak langsung

4. Mitra Kerja yang bekerjasama dengan PBAS 1.4 Komitmen Kepada Pemangku Kepentingan

Pemegang Saham

Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui peningkatan laba yang berkelanjutan dan dividen yang besar bagi pemegang saham.

Pelanggan

Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk sesuai harapan pelanggan secara berkesinambungan.

Pekerja

Memberikan kesempatan pengembangan karir dan kompetensi tanpa adanya diskriminasi sesuai dengan talenta dan kinerjanya. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan kerja yang dinamis, harmonis dan seimbang.

Mitra Kerja dan Mitra Usaha

Meningkatkan iklim saling percaya, menghargai dan memupuk kebersamaan dengan mitra sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis melalui hubungan yang saling menguntungkan, mengutamakan pencapaian hasil yang optimal sesuai standar yang terbaik serta menerapkan praktik-praktik usaha yang sehat sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Masyarakat

Melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan sebagai bentuk perhatian Perseroan terhadap masyarakat seperti bantuan sosial kepada Panti Asuhan dan bantuan sejenis lainnya.

(6)

Pemerintah

Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.5 Istilah Penting

1. Atasan Langsung adalah pimpinan langsung dari lnsan PBAS, minimal setingkat

Manager di Kantor Pusat, General Manager, Project Manager (atau setara) di

Project/Region, Vice President sampai dengan Komisaris Utama dan/atau Direktur Utama sesuai jabatan dari lnsan PBAS yang bersangkutan.

2. Benturan kepentingan (Conflict of Interest) adalah situasi dimana seorang Insan PBAS yang mendapatkan atau memiliki kekuasaan dan/atau kewenangan memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi atas setiap penggunaan kekuasaan dan/atau wewenang yang diperolehnya sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya.

3. Corporate Secretary (Sekretaris Perseroan) adalah fungsi struktural dalam organisasi Perseroan yang bertugas memberikan dukungan kepada Direksi dalam pelaksanaan tugasnya serta bertindak sebagai penghubung antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Unit Kerja dan Stakeholders.

4. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang meliputi keseluruhan Anggota Dewan Komisaris sebagai suatu kesatuan Dewan (Board) yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus serta memberi nasihat kepada Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Direksi adalah organ Perseroan yang meliputi keseluruhan Anggota Direksi sebagai satu kesatuan Dewan (Board) yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang - undangan yang berlaku. PBAS dipimpin oleh seorang Direktur Utama dengan didampingi Direktur Operasi dan Direktur Layanan Usaha.

6. Etika adalah sekumpulan norma atau nilai baik tertulis maupun yang tidak tertulis yang diyakini oleh suatu kelompok masyarakat sebagai suatu standar perilaku kelompok tersebut.

7. Fungsi Compliance & Business Monitoring adalah organ dibawah fungsi Corporate Secretary yang bertugas untuk melaksanakan pengembangan, pembinaan, penerapan dan penegakan praktek-praktek Good Corporate Governance (GCG)

8. Hadiah/cinderamata adalah setiap pemberian dan/atau penerimaan dan/atau permintaan dalam bentuk uang dan/atau setara uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang tidak dinikmati bersama-sama dengan pihak yang memberi.

(7)

9. Hiburan (entertainment) adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda dan perilaku yang menurut pemikiran logika yang wajar bersifat menghibur dan menyenangkan hati, yang dinikmati bersama-sama dengan yang memberikan, termasuk tapi tidak terbatas pada musik, film, opera, drama, permainan, olahraga dan wisata. 10. Insan PT Patra Badak Arun Solusi (untuk selanjutnya dalam Pedoman ini disebut

“Insan PBAS”) adalah Dewan Komisaris beserta organ pendukungnya, Direksi, pekerja yang bekerja untuk dan atas nama PBAS serta personil yang bekerja di lingkungan PBAS. 11. Keluarga Inti dalam Pedoman ini adalah suami atau istri dan anak-anak dari Insan PBAS. 12. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) adalah pedoman yang mengatur etika usaha dan tata perilaku Insan PBAS untuk melaksanakan praktek-praktek pengelolaan Perseroan yang baik.

13. Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Code of Corporate Governance) adalah

pedoman yang menjelaskan struktur dan proses yang digunakan oleh organ Perseroan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka waktu panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan

stakeholder lainnya.

14. Pejabat yang bertanggung jawab atas penerapan Pedoman Perilaku meliputi Dewan Komisaris, Direksi, Vice President (VP), Manager di Kantor Pusat, Project Manager (PM), Site Manager dan pejabat lainnya setingkat Manager.

15. Pelapor adalah Insan PBAS baik sebagai Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja yang bekerja untuk dan atas nama PBAS serta personil yang bekerja di lingkungan PT Patra Badak Arun Solusi.

16. Peraturan Perusahaan adalah berisikan kumpulan ketentuan mengenai kewenangan dan kewajiban Perseroan serta hak dan kewajiban Insan PBAS, yang dibuat dengan tujuan untuk memelihara hubungan kerja yang seimbang, serasi, selaras dan dinamis antara Insan PBAS dan Pemegang Saham dalam untuk bersama meningkatkan kinerja Perseroan, kesejahteraan Insan PBAS dan menjaga kelangsungan hidup Perseroan yang merupakan wahana untuk ikut berkiprah dalam Pembangunan Nasional.

17. Perseroan atau Perusahaan dalam Pedoman ini adalah PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS), kecuali dalam konteks kalimat tertentu mempunyai arti sebagai perusahaan secara umum.

18. Pihak Ketiga adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum yang memiliki atau tidak memiliki hubungan bisnis dengan Perseroan atau merupakan pesaing Perseroan termasuk tapi tidak terbatas pada vendor, supplier, dealer, agen, bank counterpart

maupun mitra kerja Pihak Ketiga.

19. Pimpinan Tertinggi setempat adalah Komisaris Utama dan Direktur Utama di Kantor Pusat serta General Manajer. Pimpinan tertinggi setempat wajib menunjuk seorang pejabat satu tingkat dibawahnya yang bertanggungjawab untuk menerima, mengelola dan membuat laporan yang terkait dengan implementasi Pedoman Perilaku atau Code of Conduct (CoC).

20. Shareholder (Pemegang Saham) adalah orang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada Perseroan.

(8)

21. Stakeholders (Pemangku Kepentingan) adalah suatu pihak, masyarakat, kelompok, komunitas ataupun individu manusia yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap suatu organisasi atau Perseroan atau seluruh pihak yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha PBAS.

22. Tata Kelola Perusahaan yang Baik (untuk selanjutnya dalam Pedoman ini disebut Good Corporate Governance atau “GCG”) adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan Perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.

23. Whistle Blowing System adalah sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan

setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan kecurangan, pelanggaran hukum dan etika serta misconduct lainnya yang dilakukan oleh Insan PBAS. Perseroan menjamin kerahasiaan identitas serta memberikan perlindungan kepada pelapor.

1.6 Referensi

1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

2. Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

3. Anggaran Dasar PT Patra Badak Arun Solusi (Persero) yang berlaku

4. Pedoman Panduan Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) PT Patra Badak Arun Solusi 5. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Patra Badak Arun

Solusi

6. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Patra Badak Arun Solusi.

7. Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Cinderamata,

Entertainment PT Patra Badak Arun Solusi.

(9)

BAB II STANDAR ETIKA USAHA

2.1 Etika Perseroan dengan Insan PBAS

Perseroan memperlakukan Insan PBAS secara adil dan tidak membedakan suku, agama, gender dan ras dalam segala aspek. Perseroan menyadari bahwa Insan PBAS mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku untuk mencapai visi dan misi Perseroan.

Oleh karena itu setiap Insan PBAS dituntut untuk berpartisipasi dan berperan aktif dengan meningkatkan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang antara Perseroan dan Insan PBAS.

Dalam melaksanakan etika ini, Perseroan :

1. Mengacu kepada Peraturan Perseroan dalam hal kesejahteraan Insan PBAS, kompetisi yang sehat, penyediaan sarana dan prasarana kerja.

2. Melaksanakan Peraturan Perseroan secara konsisten.

3. Memastikan setiap Insan PBAS telah memiliki buku Peraturan Perseroan.

4. Menyediakan bantuan hukum kepada Insan PBAS dalam setiap tahapan proses hukum yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya di Perseroan yang bukan merupakan pengaduan Perseroan.

5. Menjaga harmonisasi dan sinergi antara Insan PBAS.

2.2 Etika Perseroan dengan Pelanggan/Klien

Perseroan mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan/klien dengan cara, antara lain :

1. Menggunakan produk/bahan baku sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. 2. Membuka layanan konsumen dan menindaklanjuti keluhan konsumen, dan tidak melakukan

diskriminasi terhadap konsumen.

3. Melakukan promosi berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat

4. Insan PBAS bertindak sebagai konsumen dan marketer dengan memakai dan memasarkan produk Perseroan.

2.3 Etika Perseroan dengan Pesaing

Perseroan menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan cara, antara lain :

1. Melakukan penelitian pasar dan pengumpulan informasi pasar untuk mengetahui posisi pesaing.

2. Melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produk dan layanan yang bermutu.

(10)

2.4 Etika Perseroan dengan Penyedia Barang dan Jasa

Perseroan menciptakan iklim kompetisi yang adil dan transparan dalam penyelenggaraan pengadaan barang dan/atau jasa dengan cara, antara lain :

1. Menetapkan penyedia barang dan/atau jasa berdasarkan kepada kemampuan dan prestasi.

2. Melaksanakan pembayaran kepada penyedia barang dan/atau jasa dengan tepat waktu dan tepat jumlah.

3. Menjatuhkan sanksi yang tegas terhadap penyedia barang dan/atau jasa yang melakukan pelanggaran.

4. Memelihara komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan/atau jasa termasuk menindaklanjuti keluhan dan keberatan.

5. Memanfaatkan hubungan baik dengan penyedia barang dan/atau jasa sebagai market

intelligent dan competitor intelligent.

6. Dapat menerapkan teknologi pengadaan barang dan/atau jasa terkini (misalnya

e-procurement).

2.5 Etika Perseroan dengan Mitra Kerja

Perseroan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dengan cara, antara lain: 1. Membuat perjanjian yang berimbang dan saling menguntungkan dengan mitra kerja dan

tidak melanggar peraturan perundang-undangan dan/atau prosedur.

2. Mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan terbaik.

3. Membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.

2.6 Etika Perseroan dengan Kreditur/Investor

Perseroan menerima pinjaman/penanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan bisnis dan peningkatan nilai tambah Perseroan dengan cara, antara lain :

1. Menyediakan informasi yang aktual dan prospektif bagi calon kreditur/investor.

2. Perseroan memilih kreditur/investor berdasarkan aspek kredibilitas dan bonafiditas yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Menerima pinjaman/penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sah dengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran (fairness).

4. Memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana untuk meningkatkan kepercayaan kreditur/investor.

(11)

2.7 Etika Perseroan dengan Pemerintah

Perseroan berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara :

1. Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah. 2. Menerapkan standar terbaik dengan memperhatikan peraturan yang berlaku mengenai

kualitas produk, kesehatan, keselamatan, lingkungan dan pelayanan.

2.8 Etika Perseroan dengan Masyarakat

Perseroan melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup serta dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah terkait, dengan cara :

1. Mengoptimalkan penyaluran program-program bantuan Perseroan kepada masyarakat. 2. Melarang Insan PBAS memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya. 3. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat

berdasar suku, agama, ras dan antar golongan. 2.9 Etika Perseroan dengan Media Massa

Perseroan menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan :

1. Menjalin harmonisasi hubungan saling menguntungkan dengan media massa. 2. Memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa.

3. Menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media massa, namun tetap memperhatikan aspek resiko dan biaya.

2.10 Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi

Perseroan menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi profesi untuk memperoleh informasi perkembangan bisnis Perseroan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan :

1. Menjalin kerjasama dalam beberapa bidang dengan organisasi profesi 2. Menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi profesi.

(12)

BAB III STANDAR TATA PERILAKU

3.1 Etika Kerja Sesama Insan PBAS

Etika kerja antar sesama Insan PBAS dilandasi dengan :

1. Bekerja profesional dan sadar biaya serta sadar resiko untuk menghasilkan kinerja yang optimal.

2. Jujur, sopan dan tertib.

3. Saling menghargai, terbuka menerima kritik dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan mufakat.

4. Saling membantu, memotivasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.

5. Mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer/berbagi pengetahuan dan kemampuan guna meningkatkan kompetensi.

6. Bekerja proaktif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas.

7. Berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif.

8. Menghargai perbedaan suku, agama, gender dan ras dalam segala aspek.

3.2 Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi terkait Perseroan, Kontak dengan Media Insan PBAS memanfaatkan data dan informasi Perseroan (soft/hard copy) untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan dan pengambilan keputusan dengan cara:

1. Menggunakan sistem keamanan data yang memadai.

2. Memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perseroan.

3. Tidak menyalahgunakan informasi dan data rahasia untuk keuntungan pribadi, kelompok, atau untuk keuntungan pihak luar atau yang bisa membahayakan Perseroan.

4. Melindungi kerahasiaan informasi dan penyebarluasan data kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja.

5. Menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perseroan pada saat berhenti bekerja.

Beberapa contoh yang bersifat rahasia adalah

1. Informasi teknis mengenai proyek yang sedang berlangsung atau yang sedang direncanakan dan/atau progressnya

2. Rencana pengadaan barang, daftar penjual atau harga pembelian 3. Biaya, harga, pemasaran atau strategi jasa

4. Data pelanggan termasuk nama dan alamat pelanggan dan informasi mengenai urusan para pelanggan dengan Perseroan

5. Laporan pendapatan non publik dan laporan keuangan lainnya 6. Informasi yang berkaitan dengan divestasi, merger dan akuisisi

(13)

Tidak ada karyawan selain mereka yang secara khusus telah diberikan kewenangan oleh Perseroan (perwakilan karyawan dianggap diberikan kewenangan berkenaan hal-hal terkait dengan mereka) berbicara kepada atau memberikan jawaban atas pertanyaan dari anggota media mengenai hal yang berhubungan dengan atau mempengaruhi Perseroan. Kontak dengan media hanya boleh dilakukan oleh juru bicara sebagaimana yang telah ditunjuk pada tingkat Lokal, Fungsi, atau Perseroan.

3.3 Perlindungan terhadap Asset Perseroan

Aset Perseroan merupakan aset berharga yang dikelola dan/atau dikuasai oleh Perseroan yang digunakan hanya untuk kepentingan bisnis dan tujuan Perseroan.

Aset Perseroan dapat berupa aset fisik maupun non-fisik yang digunakan hanya untuk kepentingan bisnis dan tujuan Perseroan.

Insan PBAS mengoptimalkan penggunaan asset Perseroan dengan cara:

1. Bertanggung jawab atas pengelolaan harta atau asset Perseroan dan menghindarkan penggunaannya di luar kepentingan Perseroan.

2. Mengamankan harta/asset Perseroan dari kerusakan, kehancuran dan kehilangan serta menggunakan dengan tepat dan efisien.

3. Melakukan penghematan pemakaian energi.

4. Lakukan pengendalian administrasi aset dan inventaris

3.4 Komitmen Terhadap Pelaksanaan QHSE (Quality, Healthy, Safety & Environment)

Sebagai Perseroan jasa, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan prioritas penting bagi Perseroan, dan Perseroan berkomitmen secara penuh untuk menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi para karyawannya. Perseroan berusaha untuk mengurangi jumlah kecelakaan serta tingkat keparahan dari kecelakaan tersebut di setiap Perseroan.

Insan PBAS berkomitmen untuk memelihara QHSE (Quality, Health, Safety, Environment) di lingkungan pekerjaan dengan cara:

1. Bekerja di dalam kondisi QHSE yang memenuhi syarat.

2. Mematuhi aturan kesehatan dan keselamatan dari Perseroan untuk melindungi diri mereka dan juga orang lain

3. Bertangung jawab untuk menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja dengan mengikuti praktek dan aturan kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup.

4. Melaporkan insiden, kecelakaan serta peralatan, praktek-praktek dan kondisi yang tidak aman

3.5 Record Manajemen

Record Manajemen sistem dokumentasi Perseroan yang meliputi pencatatan, penyimpanan, dan pencarian terhadap semua dokumen hasil kegiatan bisnis.

Insan PBAS harus mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat, tepat waktu serta sesuai dengan standard yang berlaku dengan cara:

(14)

1. Mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja.

3. Mengidentifikasi, mengelompokkan dan menyimpan dokumen-dokumen yang terkait sesuai dengan fungsi dan kegiatan masing-masing.

4. Memastikan seluruh informasi yang terkait dengan litigasi, investigasi dan perpajakan dikelola dengan baik dan tertib.

5. Tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan.

6. Menyerahkan semua dokumen kepada pejabat pengganti pada saat mutasi atau pemutusan hubungan kerja.

7. Memusnahkan seluruh dokumen yang sudah habis masa retensinya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Tanggung jawab tersebut tidak terbatas pada laporan akuntansi & keuangan, laporan departemen serta laporan-laporan lainnya yang dikeluarkan untuk pihak luar, namun juga bertanggung jawab atas pencatatan dan laporan yang lainnya, misalnya: expense report, jam lembur, time sheet dan hal-hal yang berkaitan dengan safety. Perseroan harus mengelola dokumen secara tertib dan aman sesuai dengan siklusnya sehingga memudahkan penelusurannya pada saat diperlukan.

3.6 Hadiah/Cinderamata/Gratifikasi dan Entertainment

Pemberian atau penerimaan cinderamata dan keramah-tamahan hanya dapat dilakukan atas nama Perseroan dalam bentuk cinderamata, jamuan makan serta acara khusus dengan batasan dan otorisasi yang ditetapkan oleh Direksi.

Secara umum Perseroan menyadari bahwa memberi atau menerima cinderamata dan keramahtamahan dapat menimbulkan terjadinya benturan kepentingan serta menurunnya kepercayaan atas integritas Perseroan. Namun demikian untuk tujuan membangun hubungan baik serta memberikan nilai tambah terhadap citra Perseroan, pemberian atau penerimaan cinderamata dan keramahtamahan dapat dilakukan dalam bentuk cinderamata dan jamuan makan, jika:

1. Tidak bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku dan dilakukan atas nama Perseroan

2. Tidak mempengaruhi proses pengambilan keputusan bisnis. 3. Nilainya sesuai dengan ketentuan Perseroan.

4. Dilaporkan kepada pimpinan fungsi masing-masing dalam kurun waktu 10 hari kerja. Secara periodik Direksi menetapkan batasan, otorisasi serta kebijakan pengendalian terkait pelaporan pemberian atau penerimaan cinderamata dan keramahtamahan.

(15)

Menerima Hadiah/Cinderamata/Gratifikasi dan Entertainment

Insan PBAS tidak menerima hadiah/cinderamata/gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan dan pekerjaannya, antara lain :

1. Menerima sponsor.

2. Menerima gratifikasi berupa; uang, barang, potongan harga, pinjaman, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, transportasi, biaya wisata dan lain-lain.

3. Menghadiri/menerima entertainment yang memungkinkan terjadinya pertentangan/ benturan kepentingan .

Memberi Hadiah/Cinderamata dan Entertainment

Insan PBAS dapat memberikan hadiah/cinderamata dan entertainment kepada pihak lain dengan syarat :

1. Menunjang kepentingan Perseroan, dan 2. Tidak dimaksudkan untuk menyuap, dan 3. Telah dianggarkan oleh Perseroan, dan

4. Untuk hadiah/cinderamata harus dicantumkan logo/nama Perseroan.

3.7 Menghindari Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan

Semua insan PBAS mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa kepentingan mereka di luar pekerjaan tidak menganggu kewajiban mereka terhadap Perseroan. Oleh karena itu, Insan PBAS harus menghindari situasi dimana kepentingan pribadi (langsung maupun tidak langsung), aktivitas di luar, hubungan atau kepentingan keuangan, bertentangan atau tampak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

Insan PBAS menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya pertentangan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara:

1. Mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan.

2. Tidak memiliki saham/kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk suami/isteri dan anak.

3. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perseroan termasuk suami/isteri dan anak.

4. Tidak merangkap jabatan dan pekerjaan di Perseroan lain termasuk Anak Perusahaan yang dapat mengakibatkan pengambil keputusan tidak obyektif.

5. Tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang/jasa dan konsumen.

3.8 Hubungan Profesional

Insan PBAS dituntut untuk bersikap profesional dalam berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan Perusahaan.

(16)

Perusahaan menyadari bahwa pencapaian Visi dan Misi Perusahaan bergantung pada profesionalisme Insan PBAS dalam melakukan kegiatan bisnis. Dalam berinteraksi sesama rekan kerja, Insan PBAS dituntut untuk bersikap saling percaya, tulus, ikhlas, saling mengingatkan, dan bersinergi untuk mencapai tujuan Perseroan.

Insan PBAS harus memberlakukan orang lain secara adil, penuh rasa hormat, kepercayaan dan bermartabat dalam hal melakukan perekrutan, pelatihan, karier, informasi, pemberian fasilitas Perseroan serta kegiatan lainnya yang melibatkan pihak di luar Perseroan, seperti; dalam proses tender/pemberian pekerjaan dengan tujuan menghindari adanya unsur SARA / berpihak pada kelompok tertentu.

3.9 Korupsi

Segala bentuk korupsi tidak dapat ditolerir dengan alasan apapun. Korupsi merupakan perbuatan secara melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri/orang lain (perseorangan atau korporasi) yang dapat merugikan keuangan/per-ekonomian negara. Delik korupsi berupa penyuapan, penggelapan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Dalam melakukan transaksi finansial dengan pihak pemerintahan atau pihak lain di luar Perseroan, Insan PBAS dilarang menawarkan, memberi dan/atau menerima sesuatu yang berharga untuk tujuan memperoleh manfaat atau perlakuan istimewa dari pihak-pihak tersebut. Kebijakan mengenai korupsi ini berlaku untuk Insan PBAS, mitra kerja, mitra usaha dan konsumen.

Yang harus diperhatikan oleh Insan PBAS adalah

1. Berhati-hati / waspada dalam pemberian atau penerimaan cinderamata dan keramahtamahan dari dan untuk pejabat pemerintah atau rekan bisnis lainnya.

2. Jika terjadi keragu-raguan dalam pemberian atau penerimaan cinderamata dapat berkonsultasi dengan atasan fungsi masing-masing.

3. Lakukan kegiatan pengadaan secara keahlian.

3.10 Laporan Keuangan dan Kinerja

Seluruh transaksi bisnis Perseroan harus direfleksikan dalam laporan keuangan Perseroan secara akurat dan wajar. Penyajian laporan keuangan tersebut harus mengikuti standar akuntansi keuangan dan prinsip-prinsip pelaporan keuangan yang lazim berlaku.

(17)

Tanggung jawab pencatatan transaksi secara jujur dan akurat melekat pada seluruh Insan PBAS yang terkait dalam pelaksanaan pencatatan transaksi, sebagai contoh: biaya pengeluaran, laporan kegiatan aktivitas, jadwal laporan, dan laporan pekerjaan

Efektivitas pengendalian internal merupakan faktor kritikal sukses untuk menyajikan laporan keuangan yang tepat, wajar dan akurat, mencegah terjadinya pemborosan dan kecurangan terhadap penggunaan dana dan aset Perseroan serta mengendalikan pelaksanaan strategi bisnis dalam rangka pencapaian tujuan Perseroan.

Strategi bisnis Perseroan dijabarkan dan diterapkan dalam indikator kinerja kunci yang relevan, tepat, wajar dan komprehensif.

Setiap Insan PBAS wajib mematuhi sistem pengendalian internal dan bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran kinerja.

1. Lakukan pencatatan dan pelaporan secara lengkap, jujur, teliti, akurat dan tepat waktu. 2. Pastikan semua transaksi telah mendapatkan persetujuan dari pihak yang memiliki otoritas

untuk menyetujui.

3. Menjaga dan mengelola pencatatan transaksi yang telah disetujui secara rinci dan akurat. 4. Lakukan komparasi secara periodik antara pencatatan dengan fisik aset, rencana kerja

dengan realisasinya dilengkapi dengan analisa varian dan tindakan yang tepat untuk perbaikan.

5. Bekerjasama dengan auditor dalam menjawab pertanyaan, menyediakan dokumentasi dan melakukan klarifikasi transaksi serta melaporkan data yang dimintanya.

6. Laporkan segera jika terjadi pelanggaran ataupun kelemahan dalam pelaksanaan audit, akuntansi dan pengendalian internal.

7. Patuhi prinsip akuntansi yang lazim berlaku.

3.11 Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) dan Minuman Keras (Miras) Insan PBAS bebas dari peredaran atau penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba) dan minuman keras (miras).

3.12 Pelecehan

Segala bentuk pelecehan di tempat kerja tidak dapat ditolerir oleh Perseroan. Pelecehan dapat terjadi jika kata-kata, tindakan atau perilaku dari Insan PBAS mengakibatkan intimidasi, sikap bermusuhan dan lingkungan kerja yang ofensif.

Perseroan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbebas dari pelecehan terhadap agama, ras, hubungan pribadi, warna kulit, kewarganegaraan, jenis kelamin, orientasi seksual, usia dan keterbatasan fisik.

(18)

Segala bentuk pelecehan seperti perkataan yang kasar, kekerasan fisik, intimidasi, perbuatan tidak menyenangkan dan sikap bermusuhan tidak dapat ditolerir oleh Perseroan. Kebijakan ini berlaku untuk Insan PBAS, mitra kerja, mitra usaha dan konsumen.

3.13 Aktivitas Politik

Perseroan bersikap netral terhadap aktivitas politik dan memberi kesempatan kepada setiap Insan PBAS untuk menyalurkan aspirasi politiknya, namun apabila Insan PBAS memutuskan untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik maka harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Insan PBAS bersikap netral terhadap semua partai politik dengan cara:

1.

Tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apa pun untuk kegiatan partai politik

2.

Tidak menggunakan fasilitas Perseroan untuk kepentingan golongan/partai politik tertentu

3.

Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan/ atau anggota legislatif

4.

Tidak membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar dan

(19)

BAB IV PENERAPAN DAN PENEGAKAN

4.1 Penerapan Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

1. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas dipatuhinya Pedoman Perilaku (Code of

Conduct) di lingkungan Perseroan dibantu oleh Corporate Secretary dan Internal Audit

(IA).

2. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di lingkungan Perseroan dibantu oleh Corporate Secretary dan Internal Audit (IA).

3. Vice President (VP), General Manager (GM), Manager, Project Manager (PM), Site

Manager (atau setara) bertanggung jawab atas penerapan Pedoman Perilaku (Code of

Conduct) di lingkungan unit kerjanya masing-masing.

4. Direksi menunjuk Corporate Secretary beserta perangkatnya yang bertanggung jawab (Fungsi Compliance & Business Monitoring) untuk melaporkan pelanggaran terhadap pelaksanaan Pedoman Perilaku (Code of Conduct).

5. Setiap Insan PBAS menerima satu salinan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) dan menandatangani formulir pernyataan bahwa yang bersangkutan telah menerima, memahami dan setuju untuk mematuhi Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang didokumentasikan oleh Fungsi Compliance & Business Monitoring.

6. Formulir pernyataan harus diperbaharui dan ditandatangani kembali setiap tahun oleh setiap Insan PBAS.

4.2 Penegakan Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

1. Setiap Insan PBAS harus melaporkan setiap fakta penyimpangan Tata Perilaku (Code of

Conduct) kepada Fungsi Corporate Secretary dan identitas pelapor dilindungi.

2. Corporate Secretary menindaklanjuti setiap laporan dan menyampaikan hasil kajiannya kepada Direksi atau Dewan Komisaris sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya. 3. Direksi dan Dewan Komisaris memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi

disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh atasan langsung di lingkungan masing-masing. Bentuk sanksi yang diberikan diatur secara tersendiri.

4. Insan PBAS yang melakukan penyimpangan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) memiliki hak untuk didengar penjelasannya dihadapan atasan langsung sebelum pemberian tindakan pembinaan atau hukuman disiplin.

5. Pelaksanaan tindakan pembinaan, hukuman disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan dilakukan oleh atasan langsung.

(20)

4.3 Sosialisasi & Internalisasi

1. Corporate Secretaryatau fungsi yang ditunjuk bertugas untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Pedoman Perilaku (Code of Conduct) kepadaInsan PBAS.

2. Setiap Insan PBAS dapat menerima penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) kepada atasan langsung atau kepada Corporate Secretary.

4.4 Pembaharuan/Revisi Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

1. Setiap Insan PBAS dapat memberikan masukan atau penyempurnaan (Code of Conduct) kepada Corporate Secretary.

2. Corporate Secretary mengusulkan pembaharuan/revisi Pedoman Perilaku (Code of

(21)

BAB V PENJELASAN PERNYATAAN INSAN PBAS

A. Etika Usaha dan Tata Perilaku ini digunakan sebagai pedoman Insan PBAS dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

B. Laporan pemantauan efektivitas penerapan Pedoman Perilaku disampaikan kepada Direksi. C. Pedoman Perilaku ditelaah dan dimutakhirkan secara berkala untuk disesuaikan dengan kebutuhan

Perseroan serta perubahan lingkungan usaha.

D. Permintaan perubahan Pedoman Perilaku dapat dilakukan oleh Direksi atau Insan PBAS. E. Setiap perubahan atas Pedoman Perilaku dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Direksi. F. Pedoman Perilaku ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direksi.

G. Aturan pelaksanaan secara lebih rinci, bilamana dipandang perlu sesuai dengan kebutuhannya, akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Perusahan, Petunjuk Pelaksanaan atau dalam bentuk ketentuan tertulis lainnya.

H. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Perilaku ini tetap mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tanggung Jawab Dan Akibat Dari Pelanggaran Atas Pedoman Ini Kepatuhan adalah tanggung jawab dari setiap Insan PBAS.

Perseroan mengharapkan seluruh Insan PBAS untuk melaporkan semua kejadian yang dalam penilaian itikad baik mereka dapat terlibat pelanggaran hukum, peraturan atau nilai etika.

Para Pimpinan yakni Vice President (VP), General Manager (GM), Manager, Project Manager (PM),

Site Manager (atau setara) bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan menyeluruh untuk

memastikan bahwa karyawan dari Perseroan masing-masing mentaati aturan dari Pedoman ini, serta hukum yang terkait dengan usaha bisnis mereka, dan bahwa karyawan mereka secara tetap berpartisipasi dalam pelatihan yang diperlukan untuk fungsi mereka.

Perseroan berdedikasi untuk membangun lingkungan kerja yang terbuka dan etika budaya dimana para karyawan dapat membangun hubungan berdasarkan kepercayaan dan bukan sanksi. Akan tetapi, apabila diperlukan, Perseroan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan memadai, termasuk pemutusan hubungan kerja, untuk memastikan pelaksanaan yang tepat dan sesuai dengan Pedoman ini, hukum yang berlaku, dan prinsip-prinsip etika yang tercakup dalam Pedoman Perseroan.

(22)
(23)

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PEKERJA PT PBAS

Dengan ini saya menyatakan telah menerima, membaca dan memahami Pedoman Perilaku

(Code of Conduct)

PT Patra Badak Arun Solusi tanggal (efektif)………... dan

bersedia untuk mematuhi semua ketentuan yang tercantum di dalamnya dan menerima sanksi

atas pelanggaran (jika ada) yang saya lakukan.

(………..)

(………..)

Nama

:

………

Jabatan

:

………

(24)

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PEJABAT YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENERAPAN

PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

Sehubungan dengan pemberitahuan Pedoman Perilaku

(Code of Conduct)

PT Patra Badak

Arun Solusi

tanggal (efektif) ………. yang telah saya terima dan pahami

sepenuhnya, saya menyatakan bahwa pada tahun …..

1. Telah mendistribusikan Pedoman Perilaku (

Code of Conduct

) telah diterima dan

ditandatangani oleh seluruh Insan PT Patra Badak Arun Solusi di unit kerja yang menjadi

tanggung jawab saya.

2. Telah mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi dengan Corporate

Secretary untuk……….. (orang) Insan PT Patra Badak Arun Solusi dengan daftar

terlampir.

3. Telah melakukan upaya-upaya untuk menjamin kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku

(

Code of Conduct

) di unit kerja yang menjadi tanggung jawab saya.

4. Telah dilaporkan semua pelanggaran secara lengkap kepada Corporate Secretary (jika

ada).

5. Telah melaksanakan semua pemberian sanksi disiplin dan tindakan pembinaan/perbaikan

yang harus dilakukan di lingkungan unit kerja yang menjadi tanggung jawab saya.

(………..)

(………..)

Nama

:

………

Jabatan

:

………

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran menerima dan memberi adalah dengan sintaks, siapkan kartu dengan yang berisi nama siswa – bahan belajar – dan nama yang diberi, informasikan kompetensi,

Perlindungan hukum bagi masyarakat sangatlah penting karena masyarakat baik kelompok maupun perorangan, dapat menjadi korban atau bahkan Dimana dalam Undang-Undang

(2) Setiap orang, lembaga dan/atau badan dilarang mempromosikan, mengiklankan, menjual dan/atau membeli produk rokok pada fasilitas pelayanan kesehatan

[r]

Halaman 23 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN lelang, dimana dana hasil lelang tersebut digunakan sebagai pengganti pelunasan kewajiban PENGGUGAT III kepada TERGUGAT

Memberi ganjaran kepada Pemimpin Sekolah pada tahun 2010 yang telah menunjukkan pencapaian melepasi sasaran yang ditetapkan berdasarkan prestasi mutlak 1 dan peratus lonjakan

[Pasal 2 ayat 4, Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas 31 (tiga puluh satu) bidang urusan pemerintahan meliputi: termasuk didalamnya energi dan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian sudah dilaksanakan, Pelaksanaan Permainan Bola Kasti sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kota Bengkulu namun pada