tudi Komparasi Orang 1 Karangrejo Pai
ua yang Pegawai dengan Non Pegawai di TPQ Bustanul Mubtadiin elan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
H A S Y I M
NIM: 11408007
JURUSAN TARBIYAH
PROGR/LM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. St
Website: wv
idion 03 Telp. (0298) 323706, 324433 Salatiga, 50721 rw.stainsalatiga.ac.id Email: administrasi@stainsalatiga.ac.id
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag Dosen STAIN SALAI IGA NOTA PEMBIMBING
Dengan ini kami moh< Demikian agar menja<
: PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DI TPQ (Studi Komperasi perhatian orang tua yang pegawai dan non pegawai di TPQ Bustanul Muttaqin Karang Rejo Kec. Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2010)
>n skripsi saudara tersebut dia tas supaya segera di munaqosyahkan. i perhatian.
Wassalamu’alaikum Vr. Wb
^ . . - . . . 2 0 1 0 Pembimbing
Websi:e : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
n o r: Sti.24/K-l/PP.00.9/I-: .1.252/2010 23 Agustus 2010 tp. : Proposal Skripsi
: Nota Pem bim bing
Yth. Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. Di - Tempat
Assalam ualaikum wt.wb.
Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S .l). Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa:
N a m a : Hasyim
NIM : 11408007
Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi :
Perhatian Orang Tua terhadap Anaknya di TPQ (Studi Komparasi Orang Tua yang Pegawai dengan Non Pegawai di TPQ Bustanul Mubtadiin Karangrejo Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/201 (j
Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema Skripsi di atas. Demikian untuk dikelahui dan dilaksanakan.
Wassalamualaikum i vr. wb.
a.n.Ketua,
_Pemba/1)u Ketua Bidang Akademik
EEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stat ion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : \ rww.staimalatiea. ac. id E m a il: administrasi(d)stainsalatiea. ac. id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara Ha SYIM dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408007 yang beijudul
PERHATIAN O liA N G TUA TENTANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN
ANAKNYA DI TPQ (STUDI KOMPARASI ORANG TUA YANG PEGAWAI
DENGAN NON PEGAWAI DI TPQ BUSTANUL MUBTADIIN KARANG
REJO P ABEL AN KABUPATEN SEMARANG) TAHUN AJARAN 2009/2010
telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Salatiga, 25 September 2010
Ketua,
r
Panitia Sidang
Dra. Siti F arik h al, M.Pd.
NIP. 19610623198 3032001
Dra. Siti Zumrotun, M.Aa
NIP. 196701151998032002 Pembimbing
a
NIP. 19660215 199103 1 001
Website : vt w . stainsalatiga. ac. id E m a il: administrasi&jstainsalatiea. ac. id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertands tangan di bawah ini: Nama
NIM Jurusan Program S tid i
H A S Y I M 11408007 Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukar jiplakan dari karya tulis orang lalin. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 23 Agustus 2010
M
OTTO
“Tidak termai
orang tua
(Diriwayatkan.
uk golongan kami, orang yang tidak hormat terhadap
kita, dan tidak menyayangi anak-anak kecil kita. ”
Abu Daud, dan At-Tirmidzi yang meng-/tas<2«-kannya).
(Abu Bakr, 2000, 164)
PERSEMBAHy
iNKupersembahkan skripsi ini kepada : 1. Ayah-Ibunda tersayang.
2. Istri, anak, cucu yang tercinta, yang telah memberikan motivasi pada penulisan skripsi ini.
Puji syuk taufik serta hidaj masih jauh dari k Shalawat
jr penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat, ah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini meski esempumaan.
dan salam semoga senantiasa tetap terlimpah kepada beliau Rasulullah SAW, nabi akhiruzzaman yang telah memimpin umatnya dan menjadi perantara petunjik menuju kebenaran cahaya Illahi.
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi yang beijudul ORANGTUA TENTANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN TPQ (STUDI KOMPARASI ORANG TUA YANG PEGAWAI im a kasih kepada yang terhorm at:
Imam Sutomo, M. Ag selaku ketua STAIN Salatiga.
H. Muh. Saerozi, M.Ag., selaku pembimbing penulisan skripsi ini sampai berhasilnya penulisan skripsi ini.
guru di TPQ Bustanul Mubtadiin Karang Rejo Pabelan Kab. Semar an > yang telah membantu dalam pelaksanaan dalam pengumpulan data, sehingga kami memperoleh data dengan mudah.
5. Pemerintah Kota Salatiga yang telah membiayai dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga.
6. Segenap karyawan STAIN Salatiga yang telah membantu bidang administrasi
7. Sahabat-sahabat serta semua pihak yang telah membantu dan m tniberi motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Istri tercinta yang dengan ikhlas telah memberikan waktu, do’a, dan motivasi untuk terselesainya skripsi ini.
Atas segcla apa yang mereka berikan dan sumbangkan, penulis tidak dapat membalasnya, kecuali hanya berdo’a semoga amal kebaikan mereka dapat imbalan yang setimpal d a i Allah SWT.
Meskipur dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan skripsi ini tidak dapat dihindari. Oleh karena itu penulis mengharap tegur sapa dan kritik dari pembaca yang arif, demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mohon pertolongan semDga dengan terwujudnya skripsi yang sederhana ini bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amien.
Salatiga, 23 Agustus 2010
Hasyim, 2010, Perhatian Orang Tua Tentang Keberhasilan Pendidikan Anaknya Di TPQ (Studi Komparasi Orang Tua Yang Pegawai D mgan Non Pegawai Di TPQ Bustanul Mubtadiin Karang Rejo
Pabelan Kabupaten Semarang) Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi.
Jirusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. S< kolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. H Muh. Saerozi, M.Ag
Kata Kun :i : Pendidikan, TPQ.
Pene itian ini merupakan upaya untuk meningkatkan perhatian orang tua di TPQ karena sangat mempunyai pengaruh kegairahan belajar anak. Pertanyaar utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini : (1) Bagaimaniikah perhatian orang tua pegawai. (2) Bagaimanakah perhatian orang tua ion pegawai. (3) Adakah perbedaan perhatian orang tua pegawai dan non pegawai di TPQ Bustanul Mubtadiin Karang Rejo Pabelan.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas maka penelitian ini menggunakan metode komparasi adapun hasilnya diambil dari data dengan menyebar angket untuk mengetahui hasil penelitian.
Berdasarkan hasil pengolahan data serta analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa : (a) Perhatian orang tua pegawai : 45% kategori tinggi, 40% kategori sedang, dan 15% kategori rendah, (b) Perhatian orang tua non pegawai: 25% kategori tinggi, 50% kategori sedang, dan 2o% kategori rendah. Ternyata dari melihat data diatas dapat ditarik kesimpulan ada perbedaan perhatian orang tua pegawai dengan non pegawai di TPQ Karang Rejo Pabelan.
Hasi dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlu meningkatkan perhatian orangtua terhadap anaknya di TPQ agar anak merasa mendapat bimbingan perhatian dan perlindungan orang tua.
D
AFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDL L ... i
NOTA PEMBIMBANG... ii
PENGESAHAN K 3L U L U S A N ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
MOTTO DAN PERSEM BAH A N ... ... v
Sistematika Penulisan S k rip si... 9
BAB II KAJIAN P JS T A K A ... 11
A. Perhatiar Orang T u a... 11
1. Fakt >r yang mempengaruhi perhatian orang t u a ... 11
2. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak ... 12
3. Peng awasan orang tua terhadap belajar... 17
4. Pem jerian motivasi dan penghargaan... 19
5. Pem rnuhan kebutuhan belajar... 22
1. Sej a rah berdirinya...
B . Deskrips Data Penelitian
1. Kel< mpok orang tua pegawai 2. Keh impok orang tua non pegawai BAB IV ANALISIS DATA.
D
AFTAR TABEL
1. TABEL ID A F
2. TABEL IIJU1V LAH SISWA TPQ BUSTANUL MUBTADIIN.
3. TABEL III DA
4. TABEL IV DA
5. TABEL V D A
6. TABEL VI DA
'AR GURU TPQ BUSTANUL M UBTADIIN.
TA SAMPEL ORANG TUA PE G A W A I...
TA SAMPEL ORANG TUA NON PEGAWAI ...
A INVENTARIS TPQ BUSTANUL MUBTADIIN
TA PRESTASI DAN PENGHARGAAN TPQ
FTAR JAWABAN ANGKET PEGAWAI TERHADAP TPQ
M ANGKET PEGAWAI TERHADAP T P Q ...
FTAR JAWABAN NON PE G A W A I...
12. TABEL XII HASIL JAWABAN NON PE G A W A I...
13. TABEL X IIIN LAI ANGKET PEGAWAI ...
14. TABEL XIV SI COR JAWABAN PER ITEM S O A L ...
ERVAL JAWABAN PEGAWAI TERHADAP A N G KET.
16. TABEL XVI HASIL JAWABAN NON PEGAWAI TERHADAP ANGKET
17. TABEL XVII SKOR JAWABAN PER ITEM S O A L ...
18. TABEL XVIII INTERVAL NON PEGAWAI TERHADAP ANGKET ...
19. TABEL XIX TABEL KERJA UNTUK MENCARI NILAI CHI KUADRAT
5ERHATIAN ORANG TUA PEGAWAI DAN NON
LAMPIRAN 01
LAMPIRAN 02
LAMPIRAN 03
DAFTAR ANGKET PERHATIAN ORANG TUA
DAFTAR KONSULTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BA B I
diajarkan padi
pelajaran ters Nasional, yaitu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakai g Masalah
Pendid kan Agama Islam merupakan salah satu pelajaran yang wajib semua jenis jenjang pendidikan di Indonesia. Posisi strategis ibut berkaitan dengan upaya pencapaian tujuan Pendidikan pembentukan manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan pelajaran agama Islam sejajar dengan pelajaran lainnya sebagai satu kebulatan dalam pencapaian tujuan pembelajaran secara komprehensif (luas) (STAIN, 2002:2).
Keberlasilan pelajaran agama Islam tergantung pada banyak faktor, diantaranya ac alah kesiapan anak. Sikap antusias anak terhadap pelajaran agama Islam merup; ikan faktor yang penting. Ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya delam menunjang keberhasilan pelajaran agama Islam, yaitu peran orang tua. A rang tua dalam pelajaran agama Islam di rumah, sangat dibutuhkan waktu pelajaran agama di sekolah masih sangat kurang (2 jam ninggu) untuk kebutuhan bimbingan pendidikan agama Islam bagi
atu solusi untuk mengatasi kekurangan jam pelajaran agama Islam lah anak masuk ke TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) pada sore
perhatian orang
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
tkah perhatian orang tua dari pegawai terhadap anaknya untuk aktif PQ.
ikah perhatian orang tua dari non pegawai terhadap anaknya untuk di TPQ.
rbedaan perhatian antara orang tua yang pegawai dan non pegawai laknya di TPQ.
ian
apat memberikan gambaran konkrit serta arah yang jelas dalam enelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai,
i perhatian orang tua pegawai terhadap anaknya untuk aktif masuk
i perhatian orang tua non pegawai terhadap anaknya untuk aktif PQ.
3
D. Manfaat Hasi! Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas
tentang sejauh mana dukungan orang tua siswa terhadap perhatian dan prestasi
anaknya di T I’A. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk memberikan dukungan secara penuh kepada anak- anaknya dalam belajar di TPQ. Dari aspek signifikansi, penelitian ini diharapkan memberikan nanfaat bagi masyarakat dalam perhatiannya terhadap anak-anak untuk aktif di TPQ, walaupun disibukkan berbagai pekeijaan. Secara teoritik, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi TPO Bustanul Mubtadiin Karang Rejo Pabelan, Kabupaten Semarang, pada khususnya dan khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian di lapangan.
E. Hipotesis
Karena masih merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang harus diuji kebenaiannya dengan riset. Oleh karena itu hipotesis adalah dugaan mungkin benar dan mungkin salah (Kartini Kartono, 1990:78). Sedangkan Sutrisno Had i, (1981:63) mendefinisikan hipotesis sebagai “dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah satu palsu, dan akan d ite im a jika fakta-fakta membenarkan”
Dalam
“Ada perbedaan
anaknya di 1
Semarang”.
penelitian ini, penulis mendiskripsikan hipotesis sebagai berikut : perhatian orang tua antara pegawai dan non pegawai, terhadap PQ Bustanul Mubtadiin, Karang Rejo Pabelan, Kabupaten
F. Metode Penelitian
Dalam populasi, samp
ilmu metodologi, ada pembahasan komponen yang meliputi : sl, komparasi, teknik pengumpulan data, serta teknis analisis data. Dalam hal ini akan dibicarakan sebagai b e rik u t:
1. Populasi d m Sampel
a. Populasi
5
B
individi
Mubtad
seluruh
erdasarkan kedua pendapat di atas populasi adalah seluruh
dalam wilayah penelitian ini seluruh siswa TPQ Bustanul
in, Karang Rejo Pabelan, Kabupaten Semarang.Ada pun jumlah
siswa kurang lebih 96.
b. Sampel
Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat
suatu lelompok yang lebih besar atau bagian kecil yang mewakili
kelomp Dk/keseluruhan yang lebih besar; percontohan (Balai Pustaka, 2002:9! 1). Dengan kata lain, penulis simpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari keseluruhan obyek penelitian. Mengenai besar kecilnya sampel tidak ada ketentuan, tetapi perlu d ingat bahwa semakin besar sampel, yang diambil, semakin baik hasil yeng diperoleh.
di T
E»Q
Tabel Jumlah Subyek Populasi dan Sampel
Bustanul Mubtadiin Karang Rejo Pabelan, Kabupaten
7
i itrol hasil belajar anak
ri hadiah karena prestasi belajar idiri setiap undangan dari TPA memberi motivasi untuk rajin belajar
iyai kebutuhan sekolah
13. Pemah/1 >elum meminta keluar dari TPA
14. Menunggui belajar di TPA
15. Membimbing belajar ketika anak mendapat tugas di rumah.
3. Teknik Pei
Unti
gumpulan Data
lk mengumpulkan data tentang perhatian orang tua kepada
anaknya, jenulis menggunakan teknik pengumpulan data yang dalam
pelaksanaannya sebagai b eriku t:
a. Teknik Angket
Teknik angket, sering disebut interview tak langsung, karena
penulis tidak harus berhadapan langsung dengan responden.
b. Teknik Observasi
Sebagai teknik ilmiah, observasi sering diartikan sebagai
‘pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang
diselidi d ”. Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang
perhatun orang tua terhadap anaknya, yang semua daftar diisi oleh
responcen siswa, yang mewakili kelompoknya/kelasnya. Dengan
demikkin diharapkan perolehan datanya akan lebih akurat dan valid.
Kecuali teknik diatas, penulis menggunakan pula teknik bantu yang
melipuli wawancara dan dokumentasi. Wawancara ini penulis gunakan
sebagai cross check terhadap data yang diperoleh dari angket, sementara
9
c. Dokunw ntasi
E
penyimj
pengum
koran d:
ini digu:
mengarr
oknmentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan
anan informasi di bidang pengetahuan; pemberian atau
pulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan m bahan referensi lain) (Balai Pustaka, 2002:272). Dokumentasi lakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan TPA dengan
bil dari dokumentasi yang tersedia di TPA tersebut.
4. Analisis Data
Sesiai dengan jenis data penelitian ini, maka akan dilakukan analisis yang terkun pul disusun dari kedua sampel, yaitu dari orang tua yang pegawai dengan non pegawai. Kemudian dikomparasikan untuk mencari nilai signifikansi: iya.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ni disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dijabarkan sebagai b e rik u t:
BAB I Pendahu uan
Pada Bab I ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah, Manfi at Hasil Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian.
BAB II Landasi n Teori
BAB III Laporc n Hasil Penelitian
Pada Bab ini dikaporkan hasil pengumpulan data dari responden.
Disamping itu, juga kami laporkan tentang hal-hal yang terkait dengan tempat pendidikan, seperti monografi sekolah, situasi sekolah, prestasi sekolah, dan lain-lain.
BAB IV Analis Data
Pada Bab ini akan dilakukan analisis data yang terkumpul, klasifikasi data, perhitungan frekuensi dan presentasi, kemudian dikomparasikan untuk asalahan pokok yaitu sejauh mana perhatian orang tua siswa dari menjawab perrr
n pegawai. pegawai atau nt
BAB V Penutuj
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Perhatian O rangtua
Perhatian menurut Sumadi Suryabrata (2003:14), adalah “pemusatan
obyek”. Kemudian Kartini Kartono (2001:72), menyatakan bahwa “perhatian itu m erupakai reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek”.
Dari beberapa pengertian perhatian menurut para pakar tersebut, maka dapat d iim p i Ikan bahwa perhatian adalah pemusatan atau kesadaran jiw a yang diarahkan kep ada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada individu, sehingga ia hanya mempedulikan obyek yang merangsang itu. Dari pengertian ini
maka perhatian orang tua dapat diartikan sebagai kesadaran jiw a ik memperdulikan anaknya, terutama dalam hal memberikan dan
utuhan anaknya, baik dalam segi emosional maupun material,
ng Mempegaruhi Perhatian Orang Tua
apun faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua terhadap 3i antaranya adalah karena para orang tua khawatir jikalau
orang tun, maka mereka menjaga baik-baik keselamatan dan kesehatan
anaknya. Perhatian juga diberikan orang tua karena ingin agar anak mereka
maju dar. pemuncak (berprestasi) di kelasnya. Maka para orang tua selalu
menyuruh anaknya agar belajar dan belajar sepanjang waktu. Hanya saja,
perhatian orang tua makin lama makin berkurang sesuai dengan bertambah
besarnya tubuhnya dan bertambah dewasa usianya.
2. Bentuk P erhatian Orang Tua terhadap Belajar Anak
5erhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak,
sangatlah diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian
orang tua terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari dalam
kapasitasnya sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan
kelak sebagai pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap
belajar aniik dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan
terhadap belajar anak, pemberian motivasi dan penghargaan serta
pemenuhan kebutuhan belajar anak (Sumadi Suryabrata, 2003:22).
a. Pemberian bimbingan dan nasihat
1) Pemberian bimbingan belajar
Menurut Oemar Hamalik dengan mengutip pendapat Stikes
& Dorcy, menyatakan bahwa bimbingan adalah “suatu proses untuk
13
lembantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan
kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.”
E imbingan adalah “bantuan yang diberikan kepada individu dalam
menentukan pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan
nalar” (Sofyan S. Willis, 2009:62).
Dari beberapa definisi bimbingan yang telah dikemukakan, jika
dikaitkan dengan bimbingan orang tua kepada anak, bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada
araknya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Memberikan bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang
tua. Hal ini tersirat dalam Al Qur,an, Allah firman:
X • * ' * y ^ \ 9 s 9 * ^
Cr? ^ y.ojt
(QS. An Nisaa’:9) 0 IJL» JL-, !j J 4)1 I
Aninya; dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
len.ah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka,
olea sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.
Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan
dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak
k bih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam
n enilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan
irereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang
berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya
sebagai individu yang potensial. Di dalam belajar anak
membutuhkan bimbingan. Anak tidak mungkin tumbuh sendiri
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Anak sangat
memerlukan bimbingan dari orang tua, terlebih lagi dalam masalah
belajar. Seorang anak mudah sekali putus asa karena ia masih labil,
untuk itu orang tua perlu memberikan bimbingan pada anak selama ia belajar. Dengan pemberian bimbingan ini anak akan merasa semakin termotivasi, dan dapat menghindarkan kesalahan dan memperbaikinya.
15
a
k
can berdampak sangat efektif bagi daya dukung terhadap
ssuksesan belajar anak.
2) Memberikan nasihat
Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan
asihat kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran
untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan,
pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki
pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak
rhadap kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong mereka
mtu k melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Betapa pentingnya
r asihat orang tua kepada anaknya, sehingga Al Qur’an memberikan
contoh, seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
* ■
j l
'j
jA
jcJ^ ^13
(Q S . Luqman:13) JJjdJi
Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah
lamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
{Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (Depag,
n
Nasihat dapat diberikan orang tua pada saat anak belajar di n m a h . Dengan demikian maka orang tua dapat mengetahui sulitan-kesulitar anaknya dalam belajar. Karena dengan n engenai kesulitan-kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk iengatasi kesulitannya dalam belajar, sehingga anak dapat
eningkatkan prestasi belajarnya.
17
3) I engawasan Orang Tua terhadap belajar
Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab
tanpa adanya pengawasan yang kontinu dari orang tua besar
kemungkinan pendidikan anak tidak akan beijalan lancar.
I engawasan orang tua tersebut dalam arti mengontrol atau
nengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak
la ik secara langsung maupun tidak langsung. Pengawasan yang
ciberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya
I endidikan anak tidak terbengkelai, karena terbengkelainya
pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya
sendiri, tetapi juga lingkungan hidupnya.
Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih
( iutamakan dalam masalah belajar. Dengan cara ini orang tua akan
mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau
1 emajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan
engan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian orang
tua dapat membenah' segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat
meraih hasil belajar yang maksimal. Pengawasan orang tua
bukanlah berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk
berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak
ang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai
anggung jawab yang dipikulnya terutama pada akibat-akibat yang nungkin timbul sebagai efek dari kelalaiannya. Kelalaiannya di sini ontohnya adalah ketika anak malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak akan kewajiban belajarnya dan memberi jiengertian kepada anak akan akibat jika tidak belajar. Dengan t emikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi 1 elajamya akan meningkat. Pengawasan atau kontrol yang c ilakukan orang tua tidak hanya ketika anak di rumah saja, akan t etapi hendaknya orang tua juga terhadap kegiatan anak di sekolah. 1 engetahuan orang tua tentang pengalaman anak di sekolah sangat nem bantu orang tua untuk lebih dapat memotivasi belajar anak dan nem bantu anak menghadapi masalah-masalah yang dihadapi anak
sekolah serta tugas-tugas sekolah.
d d d n t< k
P
19
4) P< mberian motivasi dan penghargaan
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang
tui hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan. Seb^h
tu jas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata,
lapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih
it belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk :ningkatkan aktivitas belajarnya. Dan untuk mendorong semangat ajar anak hendaknya orang tua mampu memberikan semacam adiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu sendiri. Namun • a prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung . vab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat dalam belajar.
Dorongan orang '.na kepada anaknya yang berprestasi jelek at; u kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan menimbulkan keputusasaan. Tindakan ini perlu akukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik dan berbagai jenis aktivitas, seperti ifngarahkan cara belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, se ama pengarahan dari orang tua itu tidak memberatkan anak. B< berapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua pada anak yang di
a) Kenali kemampuan anak. Jangan menuntut anak melebihi
kemampuannya. Anak yang sering mendapat tuntutan yang
terlalu tinggi, akan muda»1 menjadi frustrasi dan akhirnya
menjadi mogok belajar.
b' Jangan membanding-bandingkan. Orang tua sebaiknya jangan
membanding-bandingkan anak dengan kakak atau adiknya
mengingat setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda.
Anak yang sering dibanding-bandingkan dapat kehilangan
kepercayaan diri. Bangkitkanlah rasa percaya diri anak dengan
menghargai setiap usaha yang telah dilakukan.
c j Menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
d) Membantu anak mengatasi masalahnya. Bila anak memang
membutuhkan guru les, jangan dipaksakan anak dengan
kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu
tidak pernah les.
e) Tingkatkan semangat belajar anak. Kita dapat melakukan hal
ini dengan, misalnya memberi pujian, pelukan, belaian maupun
ciuman.
fl Jangan mencela anak dengan kata-kata yang menyakitkan.
Orang tua harus menghindari mencela anak dengan kata-kata,
“bodoh”, “tolol”, “otak udang”, dan sebagainya. Anak yang
2 1
mempunyai pandangan bahwa dirinya memang bodoh dan
tolol.
a
n
Mendidik adalah tanggung jawab bersama. Ayah dan Ibu
mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mendidik anak.
Jangan lupa berdoa agar anak kita mendapat hasil yang terbaik.
Di samping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan
;pada anak. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan orang tua
;pada anaknya karena adanya keberhasilan anak dalam belajar
s< hingga meraih prestasi. Hal ini sangat berguna bagi anak karena
rngan penghargaan anak akan timbul rasa bangga, mampu atau
jrcaya diri dan berbuat yang lebih maksimal lagi untuk mencapai
p'estasi yang lebih tinggi. Yang harus diperhatikan oleh orang tua
ialah memberikan pujian dan penghargaan pada kemampuan atau
-estasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk enunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai tindakan usahanya.
iti tu
sendiri juga bisa merusak dan menyimpangkan pikiran anak dari uan belajar yang sebenarnya.
S) Pi menuhan Kebutuhan Belajar
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak, kebutuhan te sebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, buku- buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan belajar in sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan baik. Dalam hal ini Bimo Walgito mmyatakan bahwa semakin lengkap alat-alat pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya, sebaliknya kc au alat-alatnya tidak lengkap, maka hal ini merupakan gangguan di dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan mengalami gc ngguan. Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang msmadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. A iak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali ti< ak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan be ajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan te m otivasi dalam belajar.
23
belajar, berarti anak merasa diperhatikan oleh orang tuanya.
Kebutuhan belajar, seperti buku termasuk unsur yang sangat
penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Karena buku
merupakan salah satu sumber belajar, di samping sumber belajar mg lain. Dengan dicukupinya buku yang merupakan salah satu sumber belajar, akan memperlancar proses belajar mengajar di dalam kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah. Dan juga akan dapat meningkatkan semangat belajar bagi anak. Dengan demikian sudah sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan belajar anak.
B. Keberhasih n Pendidikan agama di TPQ
Secara normatif pendidikan agama menciptakan sistem makna untuk
mengarahkan perilaku kesalehan dalam kehidupan manusia. Pendidikan agama
harus mampu memenuhi kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan memenuhi tujuan
agama yaitu memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kehidupan
religiositas (Bsni Ahmad Saebani, 2009:65).
Religi asitas ialah kemampuan memilih yang baik di dalam situasi yang serba terbuka Setiap kali manusia akan melakukan sesuatu, maka ia akan mengacu padi salah satu nilai yang dipegangi untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang ada. Religiositas juga dimaknai sebagai upaya transformasi i ilai menjadi realitas empiris dalam proses cukup panjang yang berawal dari tumbuhnya kesadaran iman sampai terjadinya konversi.
A gam i lebih menitikberatkan pada kelembagaan yang mengatur tata cara penyem tahan manusia kepada penciptanya dan mengarah pada aspek kuantitas, seca..gkan religiositas lebih menekankan pada kualitas manusia beragama. Agama dan religiositas merupakan kesatuan yang saling mendukung dan melengkapi, karena keduanya merupakan konsekuensi logis kehidupan manusia yang diibaratkan selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub pribadi dan 1 ebersamaannya di tengah masyarakat. Religiositas merupakan suatu sikap percaya ientang ajaran-ajaran agama tertentu dan dampak dari ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
25
kehidupannya sendiri. Bagi orang beragama, intensitas itu tidak bisa dipisahkan
dari keberha .ilannya untuk membuka diri terus menerus terhadap pusat
kehidupan. Imlah yang disebut religiositas sebagai inti kualitas hidup manusia,
karena ia adillah dimensi yang berada dalam lubuk hati dan getaran mumi
pribadi. Re igiositas sama pentingnya dengan ajaran agama, bahkan
religiositas lebih dari sekedar memeluk ajaran agama, religiositas mencakup
seluruh hubuigan dan konsekuensi, yaitu antara manusia dengan penciptanya
dan dengan sesamanya di dalam kehidupan sehari-hari.
Secara operasional religiositas didefinisikan sebagai praktik hidup
berdasarkan ajaran agamanya, tanggapan atau bentuk perlakuan terhadap
agama yang diyakini dan dianutnya serta dijadikannya sebagai pandangan
hidup dalam kehidupan. Religiositas dalam bentuknya dapat dinilai dari bagaimana sikap seseorang dalam melaksanakan perintah agamanya dan menjauhi larangan agamanya. Dengan pemaknaan tersebut, religiositas bisa dipahami sebagai potensi diri seseorang yang membuatnya mampu menghadirkan wajah agama dengan tampilan insan religius yang humanis.
Agama adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan sistem
perilaku yang terlembagakan, yang semuanya berpusat pada persoalan-
persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate meaning). Ada
lima dimensi religiositas (Sembodo A n Widodo, 2006:28), yaitu : Pertama,
dimensi keyakinan yang berisi pengharapan-pengharapan dimana orang
religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui
kebenaran doktrin tersebut. Kedua, dimensi praktik agama yang mencakup
perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk
menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktik-praktik
keagamaan ni terdiri atas dua aspek penting, yaitu aspek ritual dan ketaatan.
Ketiga, dim m si pengalaman. Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta
bahwa semua agama mengandung pengaharapan-pengharapan tertentu, meski
tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada
suatu waktuakan mencapai pengetahuan subyektif dan langsung mengenai
kenyataan t:rakhir bahwa ia akan mencapai suatu kontak dengan kekuatan
super natural.
Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-
perasaan, persepsi-persepsi dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang.
Keempat, d mensi pengetahuan agama yang mengacu kepada harapan bahwa
orang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan
mengenai casar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi.
t-27
akibat atau konsekuensi keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan
pengetahuan seseorang dari ke hari.
Pend dikan adalah upaya sadar untuk melakukan proses pembelajaran
peserta didik menuju pendewasaan. Pembelajaran adalah penyampaian
pengetahuan atau rangkaian kegiatan untuk memberikan peluang kepada peserta didil: agar dapat mengembangkan diri. Kedewasaan sebagai produk pembelajaran bila dihubungkan dengan upaya penanaman nilai agama adalah kesalehan yang belakangan lebih popular dengan istilah religiositas atau keberagamaiin. Dengan demikian pembelajaran adalah proses religiosisasi dalam pendi dikan agama.
Prin;iip utama yang dimiliki guru dalam pembelajaran religiositas adalah bahw a proses mengajar tidak terikat oleh ruang dan waktu, dalam artian mengajar bisa teijadi dimanapun selama siswa memiliki minat yang tinggi dalam memahami dan mengembangkan materi pelajaran. Tu6as utama guru adalah mengorganaisir suasana dan situasi agar dapat dijadikan proses belajar.
ada standar proses, yaitu proses pembelajaran yang diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpar isipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi p^karsa,
kreativitas d; m kemandirian sesuai dengan minat, bakat dan perkembangan
fisik serta ps kologis anak (Diknas, 2005:64). Berdasarkan pesan PP tersebut,
dalam pembi 1 ajaran harus dikemas dengan sedemikian rupa agar siswa dapat
berekspresi secara bebas, siswa memiliki rasa senang dan nyaman dalam
belajar, serti memiliki keleluasaan dalam mengembangkan materi sesuai
melahirkan
it dan minatnya sehingga siswa benar-benar memahamai dan
dengan baki
mampu melaksanakan materi yang diterima. Apabila pembelajaran justru
ituasi dan kondisi dimana siswa tidak mampu melakukan ekspresi
secara bebas, maka religiositas tidak akan dapat dicapai.
Kedi ia, asumsi terhadap pembelajaran. Ibarat sebuah pabrik,
pembelajaran adalah proses r..encetak sesuatu barang menjadi barang cetakan.
Pembelajaran merupakan proses berinteraksinya seluruh elemen dalam
pembelajaran, seperti, siswa, tujuan, materi, metode, guru, sarana, lingkungan.
Seluruh elemen ini diramu, dikelola guru agar mampu mewujudkan kualitas
siswa sesuii dengan harapan. Pembelajaran berarti mengoptimalisasikan
seluruh elemen atau faktor dengan cara yang sesuai dengan kapasitas siswa.
Pembelajar.m harus dikemas dalam suasana yang menyengkan bagi siswa,
29
materi pelajaan tersebut, tetapi lebih pada faktor siswa pernah memiliki
pengalaman pahit di masa lalu terhadap pelajaran tersebut. Oleh sebab itu jik a pembelajaran tidak dikemas dengan suasana yang menyenangkan, maka tidak akan dapat mt lahirkan pembelajaran religiositas.
sangat besar guru tidak diperbolehkan
K etigj, asumsi terhadap guru. Guru diakui atau tidak memiliki peluang lalam mewujudkan kualitas pembelajaran. Meskipun demikian,
)isa bersikap dan berperilaku sembarangan. Guru tidak memiliki anggapan bahwa dirinya merupakan satu-satunya orang yang piling pinter, siswa adalah anak yang tidak mengetahui apa-apa pembelajaran religiositas tidak pernah ada.
Pemb< 1 ajaran agama perlu dikonstruk dengan memperhatikan unsur- unsur yang sangat dominan yaitu : pertama, perumusan mengenai pentahapan atau klasifikaj i pencapaian tujuan pembelajaran yang lazim disebut taksonomi harus dinimu; kan dengan konkret, tidak hanya tetap berakar pada al Qur’an dan Sunnah, G tapi juga mewujudkan sosok kehidupan masa kini yang mampu menunjukkan arah, memberikan motivasi dan menjadi tolok ukur dalam evaluasi kegiatan.
didudukkan s< bagai kurikulum sebuah kegiatan belajar mengajar. Struktur dan
organisasi kuikulum didesain dengan kompak dan utuh, meski susunannya
suda*1 dikemis dalam sosok muatan nasional dan lokal, pada dasarnya
berpeluang ui tuk menentukan jati diri produk pembelajaran dan tidak perlu terkungkung c leh jerat formal. Artinya, unsur kurikulum bisa dibangun dengan membuka pintu baik bidang studi agama maupun non agama. Ini dilakukan karena masir g-masing memiliki kaitan fungsional dengan ilmu tentang kenyataan praktis sebagai bagian proses mencapai tujuan. Kemampuan membuka diri masing-masing bidang studi, menentukan kaitan fungsional antar unsur, dan kemudian membangun organisasi kurikulum yang kompak dan utuh untuk mencap d tujuan.
Kondisi Perbedaan Orangtua
a. Yang termasuk klasifikasi pegawai
1. PN; 5 (Pegawai Negeri Sipil).
2. TN /Polri.
3. Kai yawan Pabrik / Perusahaan Swasta.
4. Kaj yawan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
5. Kai yawan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
b. Yang termasuk klasifikasi non pegaw ai:
1. Burul
2. Petan
ang. 3. Pedagj
A. Gambaran U mum TPQ Bustanul Mubtadiin Dusun Karangrejo
1. Sej arah Ek rdirinya
Dengan semakin berkembanganya wilayah Desa Pabelan dengan
berbagai pengaruh, dan semakin berkurangnya minat anak untuk belajar
agama, m ika timbul suatu gagasan untuk menanggulanginya dengan
mengaktifl an kegiatan pembelajaran agama melalui. Akhirnya para tokoh
masyarakal sepakat mendirikan Madrasah Diniyah sore yang diprakarsai
dari organ: sasi Nahdlatul 'Ulama (NU) yang dikelola oleh tokoh-tokoh
masyarakat setempat, antara lain:
a. Bapak K.H. Nasrudin
b. Bapak K.H. Abdurrahim
c. Bap;ik Tohari
D lihat dari hasil Madrasah Diniyah sore yang sangat baik
sehingga pirlu dilanjutkan untuk pendidikan tersebut. Akhirnya pada
tanggal 1 Januari 1992 Madrasah Diniyah Sore diubah menjadi Taman
Pendidikan Al Qur'an yang diberi nama Taman Pendidikan Al Qur'an
Bustanul Mubtadiin. Selanjutnya pada tahun 1992 dari pengurus TPQ
Bustanul Mi btadiin menunjuk K.H. Abdurrahim sebagai pengurus.
DENAH LOKASI TPQ BUSTANUL MUBTADIIN
KARANG REJO PABELAN KAB. SEMARANG
Lokasi
TPQ BUSTANUL MUBTADIIN
c
0
C t
I 8)
PASAR PABELAN
2
3
E £ 0.
■
1
g j | j |
2. Penguras
Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam melaksanakan
pendidifon diperlukan organisasi yang baik. Organisasi dalam arti yang
luas adai ih badan yang mengatur segala urusan untuk mencapai tujuan,
maka diperlukan organisasi yang teratur. Adapun struktur organisasi TPQ
35
3. Jumlah Guru
Giru merupakan alat pendidikan, yakni sebagai tenaga pendidik,
guru y aig berpotensi sangat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan
pembelajaran. Jumlah guru di TPQ Bustanul Mutadiin adalah 7 orang, 1
orang sebagai kepala sekolah dan yang lainnya sebagai guru Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
TABEL I
DAFTAR GURU TPQ BUSTANUL MUTADIIN
No Nama Keterangan
1 Mahfudz Guru
2 Haimin
.
Guru
3 M. Wahyudi Guru
4 \s ’ari Guru
5 Siti Badi’ah Guru
6 Shodiqin Guru
7 ;Siti Asiyah Guru
4. Jumlah S iswa
No Kelas Jumlah Siswa
1 I 22
2 II 19
3 III 19
4 Ula 29
5 Wusta 36
6 Ulya 18
Jumlah 143
TABEL III
DATA SAMPEL ORANG TUA PEGAWAI
No Nama Anak
Orang tua
Nama Pendidikan Pekeijaan Penghasilan
1 Ifiil A s’ari MTs PNS 3 juta lebih
2 Hafid Hilas DII PNS 2 juta
3 Fahadz Nasoka SMA BUMN 3 juta
4 Anis Tohari SMA BUMD 2 juta
5 Munawiyati Ismail Saijana PNS 3 juta
6 Wahyudi Marzuki SMA BUMD 2 juta
7 Yuli Hamid. M SMA BUMD 2 juta
37
Sambungan ....
8 Ifdanil Furqon DII PNS 2 juta
9 Zaenab Atiq SMA Perangkat
10 Ayu Samuri SMA PT 1 juta
11 Anas Mahfud Saijana PNS 3 juta
12 Rahmad Yulianto SMA PT 1 juta
13 Rofiq Asruri DII PT 1,5 juta
14 Sufi Harun SMA Perangkat
-15 Santi. R Wanhadi Saijana PNS 3 juta
16 Alif. M Solekhan DII PNS 3 juta
17 Aga H. Mahendra Saijana PNS 3 juta
18 Slamet Niandri SMA BUMD 2 juta
19 Tasya S. Diadin SMA PT 1,5 juta
20 Putra. B Sururi Saijana BUMN 4 juta
TABEL IV
DATA SAMPEL ORANG TUA NON PEGAWAI
No Nama Anak
Orang tua
Nama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
1 Solikhah Mutaa’in SD Buruh 200-300 ribu
2 Nanda Arifln Dedi. M SMP Pedagang 300-500 ribu
3 Y. Nanda Agus. I SMP Buruh 300-500 ribu
Sambungan ....
4 Adril. A Sujadi SMA Swasta 300-500 ribu
5 Yusuf Asnawi SD Swasta 300-500 ribu
6 Aditya Supamo SD Swasta 600-800 ribu
7 M. Rizal Busri Mulyanto SD Swasta 300-500 ribu
8 Vandalia. A Purwanto SMP Swasta 300-500 ribu
9 Febri Slamet. W SMP Swasta 500-700 ribu
10 Diki. A Marsono SMP Swasta 500-700 ribu
11 Rahma Mega Sakinun SMA Pedagang 800ribu -1 juta
12 Mulyani Jumeri SD Pedagang 300-500 ribu
13 Sri Wahyuni Paiman SMP Pedagang 500-700 ribu
14 Nanda. E Sri Puji Astuti SMA Swasta 800ribu -1 juta
15 M. Rizal Farkan SMA Swasta 300-500 ribu
16 Shafira Zaenudin SMA Swasta 800 ribu - 1 juta
17 Nabi la. R Basuki. R SMA Buruh 800 ribu - 1 juta
18 Niswatul. F Rustamin SD Petani
-19 Laras. S Sunaryo SMA Buruh 800 ribu - 1 juta
39
DATA INVENTARIS TPQ BUSTANUL MUBTADIIN TABEL V
No Nama Barang Jumlah
1 Meja Belajar 60
2 Kursi Belajar 70
3 Meja Guru 8
4 Kursi Guru 11
5 Almari Buku 12
6 Rak Buku 6
7 Papan Tulis 7
8 Pakaian Toga 40
9 Sound system 1 set
10 Buku Pedoman Mengajar 20
11 Papa i Demografi 5
12 Peralatan sholat 10 ps
4. Kegiatan Belajar Mengajar
K egiatan belajar mengajar menggunakan waktu dimana anak-anak sudah pulang dari sekolah, dimulai dari pukul 13.30 sampai dengan pukul 16.30. Pada pukul 13.30 pembelajaran dilakukan terhadap anak-anak yang baru masuk TPQ.
S eperti disebutkan diatas salah satu tempat penyelenggaraan
TPA (Timan Pendidikan Al-Qur’an), dimana anak akan diajarkan untuk
lebih mendalami ilmu agama khususnya kemampuan dalam membaca serta
m em ahani isi Al-Qur’an, shalat, menghafal surat-surat pendek serta doa
sehari-hiri dan lain sebagainya.
5 alah satu tujuan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan agama
seperti TPA/TPQ ini membuktikan betapa pentingnya pendidikan agama,
apalagi iitengah kehidupan masyarakat kita yang semakin modem dan
canggih yang banyak membawa dampak negatif terutama kepada anak-
anak. Selain itu motivasi lain berdirinya lembaga ini adalah dilihat dari m fungsi pendidikan agama itu sendiri yaitu lebih berat tanggung bila dibandingkan dengan fungsi pendidikan pada umumnya, ingsi dan tujuan pendidikan islam adalah untuk memberdayakan isaha menolong manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan tujuan d;
jawabny, Sebab fi atau ben akhirat.
41
P< rmasalahan besar ini tidak akan terselesaikan hanya dengan
mendiriku n lembaga-lembaga pendidikan islam seperti TPA. Diperlukan iode yang tepat dalam proses pembelajarannya, terutama dalam suatu mei
hal pelajjran membaca Al-Qur’an, karena sukses atau gagalnya sebuah pembelajaran sangat tergantung pada metode yang digunakan. Selain itu perm asah han juga teijadi pada kemampuan santri dalam hal penguasaan materi a£ ama. Permasalahan mengenai program pendidikan Al-Qur’an pasca TPQ dipandang perlu mengingat fakta dalam masyarakat menunjukkan bahwa hasil pendidikan TPQ masih banyak kekurangan dalam p< nguasaan materi ilmu Al-Qur’an dasar dan materi-materi keislaman lainnya.
turun temurun dan susuh dihilangkan, menjadi salh satu alas an masih
diterapkamya metode tradisional di beberapa TPA di Karangrejo, yang merupakan daerah pedesaan. Dalam hal mi di perlukan sebuah perubahan terhadap metode yang telah ada dan mengantinya dengan metode baru yang lebih efektif dan efisien, yang nantinya dapat membantu tercapainya tujuan dari pend dikan TPA itu sendiri.
TABEL VI
DATA PRESTASI DAN PENGHARGAAN
TPQ BL STANUL MUBTADIIN KARANG REJO PABELAN
No Nairn Kegiatan Tingkat Tahun Keterangan
43
Sambungan ....
6 Lomba Hafalan surat-
surat peM ;k dalam
rangka Maulid Nabi
SAW
Kecamatan 1999 Juara III putra
7 Lomba CCQ dalam
rangka Ma ulid Nabi
SAW
Kecamatan 2001 Juara III
8 Lomba Tartil Qur’an
dalam ran >ka HUT
Depag
Kabupaten 2003 Juara I
9 Lomba Ha falan surat-
surat pendek dalam
rangka Hari Jadi TPQ
Kauman Lor
Kabupaten 2006 Juara III
10 Lomba Kaligrafi dalam
rangka Al hirussanah
TPQ
TABEL VII
DATA NILAI ANAK PEGAWAI TAHUN AJARAN 2009 /2 0 1 0
45
TABEL VIII
DATA NILAI ANAK NON PEGAWAI TAHUN AJARAN 2009 / 2010
B. Deskripsi Ds ita Penelitian
Berch sarkan hasil angket yang disampaikan diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Kelompo c orangtua pegawai
TABEL IX
DAI < TAR JAWABAN ANGKET PEGAWAI TERHADAP TPQ
47
TABEL X
NILAI ANGKET PEGAWAI TERHADAP TPQ
No
No Item
Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 41
2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41
3 2 2 3 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 35
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43
5 3 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 39
6 3 2 3 2 3 2 3 3 1 1 3 2 3 3 3 37
7 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 3 3 3 37
8 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 40
9 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 38
10 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
11 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 38
12 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 40
13 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 38
14 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 38
15 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41
16 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41
17 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 40
18 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42
19 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41
2. Kelompol: orangtua non pegawai
TABEL XI
DAFTAR JAWABAN NON PEGAWAI TERHADAP ANGKET
No No Item
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 B A B C A B B A A A B A A A B
2 B A A A A A A A B A B A B B B
3 B A A A A A A A B A A A A A B
4 B A B A A B B A A A A A A A A
5 B A B A A A A A B A A A A A A
6 B A B A A A A A B B A A A A B
7 A A A A A A A A A A A A A A B
8 B B A A A A A A B A B B B A C
9 A B B A A B A A B B A A A A A
10 B A B A A B B A B B A A A A B
11 B B B A B B A A A B B A A A A
12 B A B A B A C A B A A A A A A
13 B A B A A A A A B A A A A A B
14 B B A A A A A A B A A A A A C
15 B B A A A A A A B A A A A A B
16 B B A A A B A A B A A A B A A
17 B B A A A B B A B A A A A A B
18 B A B A A B B A B B A A A A A
19 B A B A B A B A A A A B A A B
49
HAS: L JAWABAN NON PEGAWAI TERHADAP ANGKET TABEL XII
No
No Item
Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 41
2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 40
3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 38
4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41
5 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 38
6 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 38
7 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 40
8 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 1 37
9 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 40
10 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 41
11 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 38
12 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 O 39
13 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 39
14 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 40
15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 41
16 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 40
17 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 39
18 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41
19 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 40
Analisis Dats Pertama
Setelah data terkumpul serta adanya teori yang mendukungnya, maka
langkah beril utnya adalah membuktikan ada tidaknya perbedaan perhatian orangtua yang pegawai dan nonpegawai terhadap pendidikan di TPQ. Maka data yang teh h diperoleh akan dianalisis statistik karena data yang terkumpul berjumlah banyak dan bersifat kualitatif. Adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik Chi Square dengan rumus:
: _ [ P ~ P f
P
Keterangan:
X2 : Chi Kuadrat
fo : Frekuensi perolehan fh : Frekuensi diharapkan
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel hasil angket perhatian orang tua y a ig pegawai dan non pegawai untuk mencari nilai perbedaan melalui uji chi square antara pegawai dan non pegawai terhadap pendidikan di TPQ.
j
51
1. Nilai Jawaba n Pegawai terhadap TPQ
Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel sebagai
berikut:
TABEL XIII
NILAI ANGKET PEGAWAI TERHADAP TPQ
No Item
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml
1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 41
2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 V / 3 3 41
3 2 2 3 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 35
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43
5 3 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 39
6 3 2 3 2 3 2 3 3 1 1 3 2 3 3 3 37
7 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 3 3 3 37
8 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 40
9 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 38
10 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
11 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 38
12 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 40
13 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 38
14 2 1 3
—
2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 38
Sam bungan....
15 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41
16 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41
17 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 40
18 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42
19 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41
20 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 41
Berdasarkan hasil angket tersebut kemudian dapat digambarkan jawaban
responde i per item sebagai berikut:
TABEL XIV
SKOR JAWABAN PER ITEM SOAL
No Item
Jawaban Skor Jawaban
A B C 3 2 1
1 18 2 0 54 4 0
2 3 16 1 9 32 1
3 17 2 1 51 4 1
4 1 15 4 3 30 4
5 18 2 0 54 4 0
6 16 1 3 48 2 3
7 19 0 1 57 0 1
8 18 1 1 54 2 1
53
Sambungan ....
9 4 11 5 12 22 5
10 17 1 2 51 2 2
11 18 1 1 54 2 1
12 7 11 2 21 22 2
13 19 1 0 57 2 0
14 17 3 0 51 6 0
15 20 0 0 60 0 0
Berdasarkan tabel V di atas kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
a. Untuk jawaban pegawai terhadap angket dengan jum lah 15 item diketahui nilai tertinggi 43 dan terendah 35 maka berdasarkan rumus internal sebagai berikut:
. ( c / - x r ) + l / = -f — — —
ki
K ete‘angan:
i = interval ideal xt = nilai tertinggi ideal xr = nilai terendah ideal ki - kelas interval
( * 3 - 3 5 ) + l
= 3
Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak pegawai
yang memberi tanggapan tinggi, sedang dan kurang
TABEL XV
INTERVAL JAWABAN PEGAWAI TERHADAP ANGKET
Nilai Jumlah Nilai nominasi
41-43 9 (45%) A
38-40 8 (40%) B
35-37 3 (15%) C
-Deng
a. L
n
b. L
n
c. L
n
an demikian dapat diketahui:
ntuk pegawai yang menjawab dalam kategori tinggi mendapat
lai antara 41-43 sebanyak 9 siswa
ntuk pegawai yang menjawab dalam dengan kategori sedang
endapat nilai antara 38-40 sebanyak 8 siswa
ntuk pegawai yang menjawab dalam dengan kategori kurang
endapat nilai antara 35-37 sebanyak 3 siswa
2. Nilai Jawab m Non pegawai terhadap Angket
Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: