SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM W AJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA C ANDIMUL Y O KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2008
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Erna Dwi Astuti
111 04 059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id, e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
DEKLARASI
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak
berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar
referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan
kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dijadikan sebagai perhatian.
Salatiga, 1 April 2009
Peneliti,
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706,323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id. e-m a il: administrasi@stainsalatiga.ac.id
Jaka Siswanta, M.Pd
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lam piran: 3 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Erna Dwi Astuti
NIM : 11104059
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / PAI
Judul : SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JAM
BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA DI DESA CANDIMULYO TAHUN 2008
DEPARTEMEN AGAMA R I
SEKOLAH TIN G G I AGAMA ISLAM N EG ERI ( ST A IN ) SALATIGA Jl. T entara P elajar 02 Telp (0298) 323706,323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id. e -m a il: administrasi @stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi Saudari: E rn a Dwi A stuti dengan Nomor Induk Mahasiswa: 111 04 059 yang berjudul: “SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JA M BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA CANDIMULYO TAHUN 2008” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari Sabtu, 27 Juni 2009 yang bertepatan dengan tanggal 4 Rajab 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar saijana dalam ilmu Tarbiyah.
Salatiga. 27 Juni 2009 M 4 Rajab 1430 H Panitia Ujian
Ketua Sidang Sckcrtaris Sidang
/ \
Dr. Imam Sutomo. M.Ag. Dr. Muh. Saerozi M.Ag.
h [Pd.
M O T T O
“M antap
(BertindakJDan (Penuh 'Keyakinan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap
mempunyai peranan penting dalam hidupnya:
1. Teruntuk ayah bundaku yang senantiasa mendoakan dan memberi motivasi dalam
studiku.
2. Kakek nenekku yang selalu memberikan doa restunya kepadaku.
3. Bulek dan pakleku khususnya bulek Kentik yang dengan segala kebaikan hati
membantu membimbing dan memberi contoh kepadaku.
4. Adikku tersayang jangan pernah lelah belajar untuk jadi yang terbaik.
5. Kepada sahabat-sahabatku khususnya Farida, Ipiet, Khusna, Dayuk, kalian adalah
sahabat terbaikku tanpa kalian semua hari-hariku tak akan indah.
6. Seseorang yang kelak akan menjadi pemimpin dalam keluargaku.
7. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan terimakasih untuk
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada dzat yang
maha Agung Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, hidayah, serta inaya-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisaan skripsi dengan judul “s i k a p o r a n g
TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA CAND1MULYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG 2008”.
Sholawat serta salam semoga selalu terucap kepada Nabi besar Muhammad SAW
berserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, tak lupa penulis mengucapkan
terima
kasih yangsedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut serta membantu dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN SALATIGA.
2. Bapak Saadi selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.
3. Bapak Fatchur Rahman, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam (PAI).
4. Bapak Jaka Siswanta M.Pd selaku pembimbing skripsi yang dengan kebesaranya
dan ketulusan hati telah mencurahkan waktu, sehingga terselesaikanya skripsi ini.
5. Kepala Desa Candimulyo yang telah memberi izin penelitian dan membantu
penulisan dalam m em peroleh dan m engunpulkan data untuk m enyusun skripsi ini.
7. Mas Kusbiyantoro yang telah membantu, memberikan inspirasi, support dan
perhatianya demi terselesaikanya skripsi ini.
8. Teman-teman angkatan 2004 dan sahabat-sahabatku yang dengan segala kebaikan
hati tidak putus-putusnya memberikan motivasi dan semua pihak yang telah
membantu berpartisipasi demi terselesaikanya skripsi ini.
Semog bantuan, dorongan dan bimbingan tersebut mendapatkan pahala yang
berlebih dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan dengan hati terbuka demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Akhirya dengan menghadap ridho Alloh SWT, penulis megharap semoga skripsi
ini dapat memberi manfaat bagi penulis, almamater, sekolah dan bagi para pembaca. V:.
Amin.
Salatiga 1 April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...
HALAMAN DEKLARASI..."
HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iu HALAMAN PENGESAHAN...iv
HALAMAN M OTTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN...vi
HALAMAN PENGANTAR...vii
HALAMAN DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Penjelasan Istilah... 4
C. Rumusan Masalah...6
D. Tujuan Penelitian...
E. Hipotesis... y
F. Metode Penelitian... y
G. Analisis Data... g
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam Belajar...13
1.Sikap Orang Tua dan Tanggung Jawab Pendidikan...13
2. Program Wajib Jam Belajar...1 ^
B. Prestasi Belajar Siswa... ^ 19 1. Pengertian Prestasi Belajar Siswa...
21
2. Cara Menigkatkan Prestasi Belajar...
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 22
C. Sikap Orang Tua terhadap Program Wajib Jam Belajar
Pengaruh Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 30
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Desa Candimulyo...33
1. Letak Geografis... 33
2. Keadaan Penduduk...33
3. Keadaan Ekonomi...
4. Keadaan Pendidikan... 35
5. Struktur Organisasi... 3y
6 Keadaan pemerintah Desa Candimulyo... 30
B. Penyajian Data Penelitian... 39
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis D ata..
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran...61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
D A F T A R T A B E L
... 34 Tabel I Jumlah Penduduk Menurut U m u r...
Tabel II Keadaan Penduduk Menurut M ata Pencaharian... 35
Tabel III Keadaan Penduduk Menurut Latar Belakang Pendidikan...
... 37 Tabel IV Sarana Pendidikan...
Tabel V Keadaan Penduduk Menurut Agama...
Tabel VI Daftar Nama Responden... 40
Tabel VII Jawaban Angket Variabel Sikap Orang Tua Terhadap Program
4 1
Wajib Jam Belajar...
Tabel VIII Daftar Prestasi Belajar Siswa... 42
Tabel IX Nilai Angket Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam
Belajar... 44
Tabel X Interval Sikap Orang tua Terhadap Program Wajib Jam Belajar... 46
Tabel XI Frekuensi Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam Belajar... 47
Tabel XII Hasil Jawaban Responden Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib
Jam B elaja r...
Tabel XIII Nilai Prestasi Belajar Siswa... ^
Tabel XIV Interval Prestasi Belajar Siswa
... 54
Tabel XV Komparasi Prestasi Belajar Siswa... 55
Tabel XVI Kerja A n to a Variable Sikap Orang Tna Terhadap Program
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak dalam sebuah
keluarga, karena orang tua mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan anak-
anaknya. Setiap orang tua pasti berusaha untuk mewujudkan apa yang mereka cita-
citakan. Orang tua perlu hati-hati dalam mendidik anak agar memiliki kecerdasan dan
kepribadian yang baik.
Di sisi lain orang tua juga bertanggung jaw ab sebagai pemelihara, pelindung
serta pendidik keluarga, sebagaimana dikutip Arifin sebagai berikut:
1. “Kekuasaan pendidikan dipergunakan untuk memelihara anak atau kekuasaan bimbingan hingga anak menjadi manusia dewasa yang dapat hidup sendiri dan memiliki rasa tanggung jaw ab”.
2. “Kekuasaan keluarga ayah dan ibu sebagai keluarga bertanggung jaw ab atas keselamatan keluarga. Untuk keselamatan ini, masing-masing anggota keluarga harus mematuhi peraturan dalam keluarga".1
Jadi melihat pernyataan di atas bahwa kehidupan yang penting dihadapan anak
mereka yakni memelihara keselamatan kehidupan keluarga dan juga memiliki
kekuasaan atau tugas dalam pendidikan anak-anaknya khususnya dalam
meningkatkan belajarnya di sekolah maupun di luar sekolah. Akan tetapi prestasi
belajar di sekolah bukan semata-mata merupakan hasil proses belajar di sekolah saja
melainkan ditunjang dari peran orang tua di rumah, karena perhatian orang tua sangat
mendukung atau membantu anak dalam proses belajarnya. Dengan adanya perhatian
dan mendapatkan hasil belajar yang baik.
Coombs mengatakan bahwa pendidikan dibagi menjdi tiga jalur; pertam a
pendidikan formal (pendidikan melalui bentuk sekolah), Kedua pendidikan nonformal
(pendidikan luar sekolah yang masih diorganisasikan), dan ketiga pendidikan
informal (pendidikan dalam masyarakat dan keluarga tanpa pengorganisasian
tertentu)2. Oleh karena itu masyarakat sebagai pendidik informal, mempunyai
kedudukan yang sangat penting, dan diharapakan mampu menjalin kemitraan dengan
sekolah sehingga pengawasan belajar terhadap anak didik dapat dilakukan oleh kedua
pihak.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, umumnya menyelenggarakan
proses pembelajaran selama tujuh jam setiap hari, karena satu hari sama dengan 24
jam . Maka selama 17 jam para siswa berada pada lingkungan pendidikan informal,
yakni dalam kegiatan pendidikan keluarga dalam lingkungan waktu yang cukup
panjang dan berarti untuk suatu proses pendidikan.
Berkaitan dengan uraian di atas, ternyata cukup lama siswa berada di
lingkungan rumah, sementara itu para siswa yang sedang berada pada proses
perubahan ke arah dewasa yang berindikasikan senang meniru, mudah berubah dan
belum memiliki ketepatan untuk memilih mana yang benar dan tidak. Di sinilah
perlunya keteladanan dari orang tua dan masyarakat dalam mengkondisikan suasana
belajar yang memungkinkan para siswa aset masa depan mengembangkan
prestasinya.
I"4'
PeranmPendid,k°" " " V * ™ M asyarakat M tsktn, Jakam, PT.Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan pada tanggal 1 Desember 2008 di
Desa Candimulyo, ditemukan bahwa salah satu bentuk peran orang tua di Desa
Candimulyo adalah dengan diadakannya program wajib jam belajar. Adapun
peraturan-peraturan yang tertuang dalam program wajib jam belajar adalah antara jam
18.30-20.30 atau selama 120 menit setiap minggu-jumat. Jadi selama 2 jam anak-
anak yang masih bersekolah di SD, SLTP, SLTA, harus belajar, ini merupakan waktu
yang cukup lama bagi mereka dan dengan program ini apakah berpengaruh dengan
prestasi belajar anak.
Adapun teknik pelaksanaannya adalah salah satunya tidak boleh menghidupkan
TV/VCD selama proses jam belajar berlangsung. Sedangkan jam -jam tersebut
merupakan acara berkumpul keluarga karena di siang hari anak-anak harus sekolah,
sementara orang tua harus bekerja, terlebih lagi jam 20.00 kebiasaan orang tua dan
anak-anak adalah menyalakan TV. Hal ini dikarenakan waktu tersebut adalah waktu
yang santai untuk menikmati acara-acara TV sambil istirahat setelah seharian ber-
aktifitas.
Sehubungan dengan adanya program wajib jam belajar yang dicanangkan di
Desa Candimulyo, maka penulis sangat tertarik mengadakan penelitian dengan ju d u l:
“SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JAM BELAJAR
PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK.”
B. PENJELASAN ISTILAH
Agar tidak teijadi kesalah pahaman dalam penulisan skripsi ini, perlu penulis
tegaskan lebih dulu mengenai istilah yang terdapat dalam judul di atas. Adapun
a. Sikap orang tua
Sikap berasal atau dalam bahasa Inggris disebut “attitude” W.J. Thomas
mengartikan sikap sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan
perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang mungkin akan teijadi di dalam
kegiatan-kegiatan sosial.3
Sedangkan orang tua adalah ayah ibu kandung.4 Yang penulis maksud sikap
orang tua adalah suatu bentuk kesiapan bereaksi atau kesadaran orang tua
terhadap suatu obyek dengan cara tertentu.
b. Program waj ib j am belaj ar
Program adalah seperangkat kegiatan kependidikan yang diatur sedemikian
rupa sehingga dapat dilaksanakan anak didik dalam waktu yang lebih singkat
dari biasa.5
Wajib ialah harus dilaksanakan tidak boleh tidak dilaksanakan atau
ditinggalkan.6
Jam adalah alat pengukur waktu (seperti arloji, lonceng dinding).7
Belajar ialah berusaha (berlatih) agar mendapat suatu kepandaian yang tepat.8
Jadi yang dimaksud dengan program wajib jam belajar di sini adalah
program yang dicanangkan untuk masyarakat Candimulyo dan terdapat peraturan-
peraturan yang harus dilaksanakan dibidang pendidikan.
3 A b u A hm ad i, 1 9 9 9 , Psikologi Sosial, Jakarta R ineka Cipta, him . 162
4 D epartem en Pendidikan dan K ebudayaan, 1 9 8 9 , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jak arta, B alai Pustaka., him . 6 2 9
5 Ibid., him . 7 0 2 6 Ibid., him . 1006
* W JS. P o em a d a rm in ta , 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia, B alai Pustaka, him . 108
1. Sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar
Untuk mengetahui lebih jelasnya sikap orang tua terhadap program wajib
jam belajar di Desa Candimulyo, maka penulis tentukan indikatornya sebagai
berikut:
a. Memberikan suasana nyaman untuk belajar (tidak gaduh).
b. Memberi bimbingan belajar pada anak saat belajar.
c. Tidak boleh menghidupkan televisi ketika anak sedang belajar.
d. Menyuruh anak untuk belajar tepat pada waktunya.
e. Memberi saran pada anak apabila mempunyai nilai kurang.
f. Orang tua menyediakan fasilitas belajar.
2. Prestasi belajar siswa
Prestasi berasal dari bahasa inggris “prestble” yang artinya hasil yang telah
dicapai ( dilakukan atau kerjakan ).9
Yang dimaksud “belajar” menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti
berusaha (berlatih) agar mendapat suatu kepandaian.
Sedangkan yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah
nilai (angka) yang diperoleh peserta didik hasil dari penguasaan sejumlah mata
pelajaran yang diperoleh dari belajar.
Adapun indikator dari prestasi belajar adalah sebagai b e rik u t:
a. Istimewa dengan nilai 10.
b. Baik sekali dengan nilai 9.
c. Baik dengan nilai 8.
d. Cukup dengan nilai 7.
e. Kurang dengan nilai 6.
C. RUM USAN M ASA LA H
Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar di Desa
Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang tahun 2008?
2. Bagaimana prestasi belajar anak di Desa Candimulyo Kecamatan Candimulyo
Kabupaten Magelang tahun 2008?
3. Apakah sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar berpengaruh terhadap
prestasi belajar anak di Desa Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten
Magelang tahun 2008?
D. TU JU A N PE N ELITIA N
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar di Desa
Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang tahun 2008.
2. Mengetahui prestasi belajar anak di Desa Candimulyo Kecamatan Candimulyo
Kabupaten Magelang tahun 2008.
3. Untuk mengetahui sikap orang tua tehadap program wajib jam belajar
pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak di Desa Candimulyo Kecamatan
E. HIPOTESIS
Hipotesis dari kata hipo yang berati di bawah dan thesa yang artinya
kebenaran dari kedua kata tersebut hipotesis dapat diartikan sebagai anggapan dasar
yang menjadi teori sementara dan masih bisa diuji kebenarannya.10 * *
Berdasarkan asumsi tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
“sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak di Desa Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang”
F. M ETODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian." Sedangkan populasi dalam
penelitian ini adalah orang tua yang anaknya sekolah di Desa Candimulyo
yang terdiri 4 dusun. Penulis ambil satu dusun yaitu dusun Barisan sebagai
populasi dalam penelitian ini karena yang memprogramkan wajib jam belajar
hanya dusun tersebut. Secara keseluruan yang berjumlah 150 orang tua.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Sampel dari penelitian ini berjumlah 30 orang tua yaitu 20% dari 150 orang
tua, dengan landasan pendapatnya Suharsimi Arikunto yang menyatakan
apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua dan jik a jum lah
10 Suharsim i A rikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rincka C ipta, Jak arta,I998,hlm :68 11 Ibid., him . 115
12 Ibid., h lm .l 17
subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.13
Adapun subyek penelitian yaitu dusun Barisan yang terdiri dari 3 Rukun
Tetangga masing-masing RT penulis ambil 10 orang.
RT I sebanyak 52 orang 20%-nya yaitu 10 orang.
RT II sebanyak 48 orang 20%-nya yaitu 10 orang. $
RT III sebanyak 50 orang 20%-nya yaitu 10 orang.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik dalam pengambilan sampel
dengan cara random sam pling maksudnya penelitian mencampur subjek-
subjek di dalam populasi, semua subjek dianggap sama dan memberi hak yang
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, majalah, notulen, agenda, dan
sebagainya. 10
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar
siswa yang berupa nilai rata-rata rapot semester satu dan data tentang situasi
umum Desa Candimulyo yang meliputi; letak geografis, keadaan penduduk,
jum lah penduduk, struktur pemerintahan.
c. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena-
fenomena yang diselidiki.17 Di dalam melakukan pengamatan, pencatatan, dan
mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan Desa Candimulyo
Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Hal ini perlu penulis lakukan
dalam rangka mengetahui secara langsung terhadap data-data yang penulis
perlukan. >.
G. ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data statistik sebagai
b e rik u t:
1. Untuk mengetahui sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar dan
prestasi belajar anak digunakan teknik analisis data persentase dengan
menggunakan rumus: 16 7
16 Ibid., him . 2 3 6
P = — X 100% 18 19
N
Keterangan:
P = persentase
F = frekuensi >
N = jum lah obyek
2. Untuk mengetahui apakah sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar anak digunakan statistik dengan
rumus Product Moment.
r
n Z x y - ( L x ) ( L y )
i9Jiin'Zx
1
-(ZxfinZy
2
~ ( E . y ) 2 }Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
N = banyaknya data
X = variabel pengaruh
Y = variabel terpengaruh
L X = jum lah skor dalam distribusi x
E Y = jum lah skor dalam distribusi y
E X2 = jum lah kuadrat skor x
E Y2 = jum lah kuadrat skor y
18 Ibid., him . 7 0
H.
Sisi
EMATIKA PENULISAN SKRIPSIDalam memperoleh gambaran jelas dari penelitian skripsi ini, maka penulis
inembuat sistematika penulisan sebagai berikut:
B A B I PENDAHULUAN
Adapun yang dibahas dalam bab ini melipUti: latar belakang masalah,
penjelasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian hipotesis, metode
penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
B A B U KAJIAN PUSTAKA
Sebagai dasar untuk menganalisis pokok permasalahan penelitian skripsi
dalam bab ini diuraikan tentang:
1. Sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar meliputi: pengertian
tentahg sikap orang tua dan program wajib jam belajar, tujuan program
wajib jam belajar.
2. Prestasi belajar siswa meliputi: pengertian prestasi belajar, cara
meningkatkan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar.
3. Sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar pengaruhnya
terhadap prestasi belajar siswa.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang: gambaran umum tentang letak geografis Desa
Candimulyo, keadaan penduduk, jum lah penduduk, struktur pemerintahan,
B A B II
K A JIA N PU ST A K A
A. Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam Belajar
1. Sikap Orang Tua dan Tanggung Jawab Pendidikan
Dalam keluarga tejadi interaksi yang sangat erat antara anak dan orang
tua, melalui sikap dan perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya
dapat dilihat cara orang tua dalam memberikan perhatian, kasih sayang,
penghargaan, penerimaan cara memberikan hukuman dan juga cara orang tua
dalam menunjukan kewenanganya, keluarga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perbuatan anak, seperti yang dikatakan oleh Kartini kartono :
Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral,
dan pendidikan anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan
menentukan pula pola tingkah laku anak terhadap orang lain dalam
masyarakat.1
Sangat besar peran dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh
orang tua dalam membina anaknya. Namun pada kenyataanya dalam
melakukan tanggung jawabnya tersebut baik secara sadar maupun tidak sadar,
orang tua dapat membangkitkan rasa ketidak pastian dan rasa bersalah. Hal
yang demikian tampak dalam sikap dan tingkah laku orang tua dalam
kehidupan sehari-hari.
Orang tua menempati peran yang sangat penting karena orang tua
merupakan tokoh utama dalam kehidupan anak.
Jadi wajar kalau orang tua memberi pengaruh yang sangat besar dalam
diri anak, terutama dalam perkembanganya termasuk prestasi belajar, hal ini
W.A Gerungan menyatakan:
Cara-cara bertingkah laku orang tua dalam hal ini menjadi pemimpin
kelompoknya, mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat
merangsang perkembangan ciri-ciri tertentu pribadi seorang anak.2
Demikianlah pembentukan konsep diri sendiri dan orang lain, pengaruh
keluarga sangat besar, apakah anak mempunyai konsep tentang dirinya yang
realistik atau tidak. I lal ini sangat ditentukan oleh orang tua.
Dalam masalah pendidikan orang tua juga menempati peranan yang
sangat penting, seperti yang dikatkan Kartini Kartono, salah satu hak dan
kewajiban yang utama dari orang tua tidak dapat dipindahkan oleh pendidikan
anak-anaknya.3
Orang tua yang memberikan kehidupan pada anak, maka mereka
mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka dan
dalam menjalankan suatu tugas sebagai pendidik, orang tua merupakan
pembimbing anak-anak sebagai manusia yang belum sempurna
perkembanganya dipengaruhi dan di arahkan untuk mencapai suatu
kedewasaan yaitu dewasa jasmani maupun rohani.
Dengan dewasa jasmani dan rohani, anak tersebut akan dapat menjadi
manusia yang mampu mencapai tujuan hidupnya, yakni kehidupan yang
bahagi di dunia dan kebahagiaan di akhirat.4
Untuk membimbig ke arah kedewasaan baik rohani maupun jasmani,
pendidikan merupakan peran yang sangat penting. Dalam pendidikan terdapat
suatu hubungan pergaulan dikedua belah pihak yaitu antara anak dan orang
tua. Orang tua berusaha menanamkan pengaruh yang baik terhadap anaknya,
karena pendidikan berarti membimbing ke arah kedewasaan.
Ada beberapa pendekatan yang dapat diikuti orang tua dalam
hubunganya dengan anak. Salah satunya adalah sikap orang tua dan program
wajib jam belajar, itu dimaksudkan demi kebaikan anaknya. Orang tua
mempunyai cita-cita yang tinggi untuk anaknya, dan jika menuruti segala
perintah orang tuanya, anak akhirnya akan menemukan kebahagiaan.
2. Program Wajib Jam Belajar
Kata program sering diartikan secara berbeda-beda tergantung pada
konteks permasalahan yang dibahas. Sebelum menguraikan lebih lanjut hal-
hal yang berhubungan dengan program itu, maka dicoba lebih dahulu
mengemukakan definisi program yang akan digunakan dalam penelitian lebih
lanjut.
Kata program merupakan pernyataan tertulis tentang sesuatu yang
harus dimengerti dan diusahakan. Program menggambarkan tentang apa yang
perlu dilaksanakan dan mengapa hal itu perlu dilaksanakan. Jadi, program
bukanlah sekedar merupakan daftar kegiatan atau jadwal keija. Program dapat
digambarkan berupa suatu pernyataan tertulis tentang situasi, tujuan-tujuan
yang hendak dicapai, masalah-masalah yang dihadapi dan cara
pemecahannya.5
Wajib adalah harus dilaksanakan, tidak boleh tidak dilaksanakan atau
ditinggalkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sementara jam adalah alat
pengukur waktu seperti arloji, lonceng dinding. Sedangkan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah jam belajar.
Belajar merupakan proses unik yang terjadi pada diri manusia dan
tanggung jawab siswa dalam berbagai tingkat pendidikan. Pendidikan sebagai
proses pembelajaran yang hasilnya relatif sama dimana perubahan itu dapat
dilihat pada tingkah laku siswa. Akan tetapi hal itu tidak dapat dilihat dalam
waktu yang singkat dan dapat berubah sewaktu-waktu karena mengimbangi
perkembangannya menuju dewasa.
Program wajib jam belajar yang dicanangkan pemerintah dimaksudkan
agar siswa mempunyai kedisiplinan belajar sehingga dalam perkembangannya
menuju dewasa tersebut berdampak positif pada mereka yaitu meningkatkan
sumber daya manusia sehingga berguna bagi kehidupan selanjutnya. Karena
belajar seharusnya dilakukan dengan membiasakan diri dan secara teratur
tidak hanya disekolah tapi juga dirumah karena belajar di rumah adalah tugas
paling pokok dari setiap siswa.
Syarat utama belajar di rumah adalah adanya keteraturan belajar
misalnya memiliki jadwal belajar sendiri, sekalipun terbatas waktunya. Bukan
lama belajar yang diutamakan tetapi kebiasaan teratur dan rutin melakukan
belajar. Selain itu untuk meningkatkan kedisiplinan harus ada penentuan
jadwal belajar agar hal itu menjadi kebiasaan. Oleh karena itu waktu yang
digunakan untuk belajar harus efektif dalam hal ini pemerintah sudah
menetapkan jam wajib belajar yaitu antara pukul 18.30 - 20.30. waktu
tersebut dipandang waktu yang efektif untuk belajar karena bukan merupakan
jam kerja sehingga orang tua bisa mengawasi anak didiknya dalam belajar.
Ada berbagai pengertian belajar seperti diungkapkan oleh Abdul
Rahman Abror dalam buku psikologi pendidikan yang semuanya adalah arti
belajar seperti yang diharapkan oleh pemerintah melalui perogram wajib jam
belajar diantaranya:
a. Bahwa belajar menimbulkan suatu perubahan (dalam arti tingkah laku,
kapasitas) yang relatif tetap
b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya membedakan antara keadaan
sebelum berada dalam situasi belajar dan sesuadah melakukan belajar.
c. Bahwa perubahan itu dilakukan lewat kegiatan/usaha untuk praktek yang
disengaja/diperkuat.6
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a. Belajar itu merupakan suatu perubahan tingkah laku baik ke arah yang
lebih baik maupun perubahan ke arah yang tidak baik.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dengan adanya
latihan/karena adanya pengalaman.
c. Agar disebut belajar maka perubahan itu harus bersifat mantap dan tak
hanya sesaat.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan dalam belajar menyangkut
berbagai aspek baik fisik atau psikis7
Sehingga dengan adanya pelaksanaan program wajib belajar
diharapkan para orang tua mampu merubah kondisi anak didik sebelum ada
peraturan dan sesudah adanya peraturan. Kedisiplinan belajar anak didik akan
tercipta di lingkungan keluarga. Dengan demikian program wajib jam belajar
dapat dijadikan sebuah kegiatan belajar yang dilakukan secara terus menerus
akan meningkatkan belajar putra putrinya.
Hasil belajar tidak dapat dilihat secara langsung dan dalam waktu yang
dekat, akan tetapi pemerintah dalam menggalakkan kegiatan belajar tersebut
diharapkan mampu mengantisipasi kemerosotan sumber daya sejak dini.
Program wajib jam belajar tersebut dicanangkan untuk membiasakan diri
sejak dini sehingga dalam kurun waktu pergantian generasi yang akan datang
sudah mempunyai sumber daya yang lebih baik.
B. Prestasi Belajar Siswa
1. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan istilah prestasi belajar tidaklah aneh dan asing
ditelinga kita. Apalagi dimasa sekarang segala sesuatu diukur dengan prestasi.
Seorang pendidik yang bertanggung jawab terhadap prestasi anak didiknya,
tentu dia akan mencurahkan semua daya upaya dalam rangka meningkatkan
prestasi anak didiknya.
Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang prestasi belajar, lebih
dahulu penulis kemukakan pengertian prestasi dan pengertian belajar.
a. Pengertian prestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestate” yang berarti apa yang telah
dilakukan/diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan cara keuletan bekeija.8
b. Pengertian belajar
Adalah suatu bentuk pertumbuhan/perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan9
Adapun definisi belajar menurut para tokoh diantaranya yaitu :
a. Menurut Gage berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses dimana
suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.10
b. Morgan dalam bukunya “Intoction psychology” mengemukakan belajar adalah setiap perubahan didalam kepribadiannya yang relatif menetapkan
8 Hobcyb, Kamus Populer, Jakarta : Ccnta, t.t. him. 263
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan/
pengalaman.11
Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah :
a) Proses tingkah laku, mengarah kepada yang lebih baik daripada
sebelumnya
b) Belajar ini terjadi melalui proses latihan dan pengalaman
c) Tingkah laku mengalami perubahan dalam aspek kepribadian baik tisik
maupun psikis.
Firman Allah SWT Q.S Az Zumar ayat 9 :
i^Jjl j-L L*jl
'j
jiAlTj>
.
lP
Artinya : “Katakanlah Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.11 12
Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu masalah
yang bersifat perenial dalam kehidupan manusia, karena manusia selalu
mengejar prestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing,
demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dapat memberikan kepuasan
khususnya manusia yang masih berada di bangku sekolah sebagai lambang
pemuasan hasrat rasa ingin tahu dan sebagai bahan informasi dalam inovasi
dalam pendidikan maka dari itu prestasi belajar berguna sebagai umpan balik
bagi para orang tua atau guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar
sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan diagnosa dan
bimbingan kepada anak didik.
2. Cara meningkatkan prestasi belajar
Untuk meningkatkan prestasi belajar, melalui proses yaitu belajar
mengajar yang memungkinkan. Murid terangsang untuk ikut aktif
berpartisipasi di dalamnya adalah proses belajar mengajar yang berorientasi
pada pendekatan cara belajar siswa aktif yang memiliki komponen-komponen
dasar yang menekankan. Pentingnya keterlibatan siswa secara aktif baik
secara fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial dalam keseluruhan
proses belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Di samping itu
pendekatan ini memusatkan perhatian pada peserta didik untuk menemukan
dan memecahkan masalah dengan upayanya sendiri dan penuh tanggung
jawab. Oleh karena itu para orang tua berperan sebagai pemberi motivasi dan
inspirasi yang sangat diperlukan oleh para siswa dalam menemukan dan
memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.
Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keterlibatan siswa,
maka semakin tergugah perhatiannya, keinginannya, semangatnya dan
motivasi di dalam belajarnya. Dengan bimbingan para guru dan orang tua di
rumah maka akan semakin optimal pula hasil belajarnya, baik hasil belajar
Di samping itu siswa belajar di sekolah, di luar sekolah peserta didik
juga dianjurkan untuk belajar yang berguna untuk menunjang belajarnya
sehingga memperoleh hasil yang optimal.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Dalam teknik pelaksanaan program wajib jam belajar sudah dijelaskan
secara khusus berbagai hal yang harus dilaksanakan oleh masyarakat untuk
memperlancar proses belajar, dan di sini akan dijelaskan secara umum faktor-
faktor yang mempengaruhi keefektifan belajar. Sehingga apabila hal-hal
berikut dapat dihindari maka program wajib jam belajar pun akan semakin
dapat direalisasikan, yaitu faktor dari luar siswa yang meliputi:
a. Faktor non sosial dalam belajar seperti keadaan saudara, alat-alat yang
dipakai, waktu, dan sebagainya.
b. Faktor sosial dalam belajar seperti halnya faktor-faktor manusia
(lingkungan) misalnya simpang siurnya orang-orang lewat, suara-suara di
luar dan sebagainya. Dalam hal ini program wajib jam Belajaar sudah
mengantisipasinya, dengan tidak boleh dihidupkannya TV/VCD selama
proses belajar berlangsung karena akan mengganggu belajar anak.
Dan ada lagi beberapa hambatan-hambatan dalam belajar yang
dikemukakan oleh Maria Fransiska Subagyo yaitu secara garis besar dibagi
menjadi 2 13 Yaitu :
1. Faktor endogin : semua faktor yang berada di dalam diri anak
Faktor ini meliputi faktor fisik dan psikis diantaranya :
a) Faktor fisik yaitu pada umumnya kesehatan dan berfungsinya panca
indra karena panca indra merupakan pintu gerbang masuknya
pengaruh luar ke dalam diri seseorang yang belajar.
b) Faktor psikis meliputi
(1) . Intelegensi
Setiap orang mempunyai intelegensi yang berbeda sehingga dalam
menangkap pelajaran pun tiap orang berbeda, ada yang cepat dan
ada yang lambat.
(2) . Perhatian
Untuk belajar yang baik seseorang harus memusatkan perhatiannya
kepada materi yang dipelajari.
(3) . Bakat
Setiap orang mempunyai bakat yang berbeda namun kadang orang
tua kurang memahami masalah ini sehingga kadang anak diarahkan
sesuai dengan kemauan orang tua akibatnya anak merasakan suatu
beban sehingga nilai-nilai yang didapat tidak baik dan kemauan
belajar pun menurun
(4) . Minat
Adalah kecenderungan yang menetapkan dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu, dan merasa senang
(5) . Emosi
Dalam aktivitas belajar sangat dipengaruhi adanya kesetabilan
emosi namun kematangan emosi anak itu tidak sama, anak yang
tidak mampu menguasai emosinya akan mengalami kesulitan
belajar.
(6) . Kepribadian
Fase perkembangan anak itu tidak selalu sama. Seseorang yang
belum mencapai suatu fase tertentu akan menyebabkan kesulitan
apabila anak tersebut diharuskan melakukan hal yang ada pada fase
berikutnya.
(7) . Gangguan kejiwaan lainnya yaitu psikomats, psikotis, dan lain
lain, misalnya anak takut mempelajari pelajaran di sekolah,
sehingga rasa itu menjelma menjadi sakit perut, muntah-muntah,
dan sebagainya. M aka hal ini akan menghambat belajar mereka.
(8) . Sikap
Adalah tanggapan terhadap suatu rangsangan. Bila keberadaan
rangsangan ini diterima dengan positif oleh siswa maka akan
mempermudah dalam belajar. Tapi sebaliknya jik a keberadaanya
tidak diinginkan, maka di dalam belajamyapun akan mengalami
kesulitan. Begitu halnya dengan program wajib jam belajar dan
apabila keberadaannya ditanggapi oleh masyarakat dengan positif
2. Faktor eksogin: semua faktor yang berada di luar diri anak, faktor ini
banyak macamnya, yaitu sebagai berikut:
a) Faktor keluarga
Faktor ini dapat dirincikan sebagai berikut:
(1) Cara mendidik anak
Sikap keluarga mempunyai spesifikasi dalam mendidik anaknya.
Ada yang secara diktator, demokratis, tetapi ada juga keluarga
yang acab kali tak acuh terhadap anaknya. Oleh karena itu cara
mendidik yang tidak tepat akan mempengaruhi proses keberhasilan
belajar anak.
(2) Hubungan dengan orang tua
Dalam suatu hal keluarga ada dimana hubungan orang tua dengan
anaknya terlalu dekat, sehingga anak merasa berat jika lepas dari
orang tua. Akibatnya anak menjadi sangat bergantung pada orang
tua. Adalagi hubungan orang tua dengan anak yang ditandai
dengan sikap acuh tak acuh sehingga dalam diri anak timbul reaksi
frustasi. Sebaliknya dari orang tua yang terlalu keras terhadap
anak, hubungan antar mereka menjadi jauh. Hal ini akan
mempengaruhi proses belajar anak karena selalu diliputi rasa takut
yang terus menerus
(3) Sikap orang tua
Secara tak langsung adalah gambaran dari orang tua. Oleh karena
belajar anak.
(4) Ekonomi keluarga
Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan
suatu rumah tangga termasuk keberhasilan seseorang. Pada
hakikatnya keluarga yang ekonominya kurang, dapat menyebabkan
anak kekurangan gizi, kebutuhan-kebutuhan tidak semua dipenuhi
akibatnya anak tidak bergairah dalam belajar. Tetapi hal ini tidak
mutlak demikian, kadang-kadang kesulitan ekonomi bisa menjadi
pendorong anak untuk lebih berhasil.
b) Faktor sekolah
Faktor ini sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan anak. Karena
dari setengah kehidupan anak sehari-seharinya berada di sekolah.
Dalam hal ini guru mempunyai peran yang sangat besar. Faktor lain
adalah kedisiplinan sekolah. Faktor ini sangat membantu kesungguhan
belajar anak. Maka jika sekolah kurang melakukan disiplin sudah
barang pasti anak tidak akan sungguh-sungguh dalam belajar.
c) Faktor Masyarakat dan lingkungan
Faktor ini dapat dijabarkan dalam 3 hal:
1. Faktor Media masa
Yang dimaksud di sini adalah semua alat media masa seperti buku,
film, video, kaset, TV dan sebagainya. Dalam hal ini teknik
p e la k s a n a a n p r o g r a m w a j ib j a m b e la ja r a d a la h tid a k
jam belajar berlangsung karena akan mempengaruhi proses belajar
anak.
2. Faktor pergaulan dan aktivitas dalam masyarakat
Aktivitas luar sekolah memang baik untuk membantu perkembangan
anak, tetapi jika seseorang terlalu banyak aktivitas itu akan
merugikan anak.
Demikian juga teman bergaul anak itu mereka tidak bertanggung
jawab, maka dari pengaruh teman bergaul itu pasti akan merugikan
anak itu sendiri. Oleh karenanya dalam pencapaian tujuan program
wajib jam belajar diharapkan masyarakat mampu menciptakan
kondisi yang tenang sehingga efektif untuk belajar.
3. Faktor dari keluarga
Keluarga yang orang tuanya berpendidikan tinggi misalnya,
usahawan/karyawan semua ini mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan anak, karena keluarga adalah salah satu tempat
pendidikan yang paling penting pada kemajuan anak diharapkan
dalam mensukseskan program wajib jam belajar keluarga untuk
mampu menjadi monitoring sehingga tujuan dapat dicapai.
Dari uraian di atas jelas betapa erat hubungan antara anak didik dan
pendidik dalam hal ini termasuk keluarga dan lingkungan yang merupakan
kesatuan dalam mengantarkan anak ke arah perkembangan yang lebih optimal.
apabila lingkungan dalam hal ini masyarakat dan keluarga bersama-sama
memonitoring dan menjaga pelaksanaannya.
Sementara itu ada beberapa hal yang memegang peranan penting
dalam belajar, yaitu :
a. Tempat
Tempat belajar dapat mempengaruhi keinginan belajar anak, sehingga
program wajib jam belajar pun mengaturnya dengan belajar di rumahnya
sendiri-sendiri. Karena ada yang belajar di rumah teman tapi kenyataannya
bukan belajar melainkan bermain.
b. Alat-alat untuk belajar
Tanpa alat belajar anak tidak dapat belajar secara optima, oleh karenanya
diharapkan kita mampu mencukupi kebutuhan belajar anak.
c. Suasana
Suasana yang tenang menjadi peran penting dalam pencapaian tujuan
belajar anak. Apabila suasana ramai baik itu oleh suara orang-orang
maupun dari media elektronik maka akan mengganggu belajar anak
d. Pembagian waktu belajar
Pembagian waktu yang baik akan lebih mengefektifkan kegiatan belajar
itu sendiri. Program wajib jam belajar sudah membagi waktu belajar yang
dianggap paling efektif yaitu antara jam 18.30 - 20.30.
e. Pergaulan
P e r g a u la n y a n g b a ik a k a n m e m b a w a a n a k k e a ra h k e b a ik a n tap i a p a b ila p e r g a u la n n y a d e n g a n o r a n g - o r a n g y a n g s a la h m a k a a k a n m e m b a w a p a d a
kemunduran moralitas anak. Oleh karenanya menjadi tanggung jawab
keluarga dan masyarakat dalam membimbing dan menjaganya,
f. Bahan yang dipelajari
Semakin tinggi tingkar pendidikan yang ditempuh maka akan semakin
sulit pula anak untuk memahaminya apabila tidak disertai dengan
kedisiplinan belajar.
Program wajib jam belajar merupakan salah satu perhatian
pemerintah dalam meningkatkan belajar anak didik, karena sebagian orang
beranggapan bahwa kegiatan belajar tidak begitu penting. Bahkan perhatian
lingkungan keluarga pun kurang misal ada yang gaduh selama proses jam
belajar adalah keadaan dimana ada satu kondisi pendukung baik masyarakat
dan lingkungan yang dalam hal ini adalah mengenai penentuan jam yang
digunakan untuk belajar, sehingga belajar dalam hal ini dilaksanakan oleh
anak-anak menjadi lebih optimal dilaksanakan.
Berikut ini akan penulis jelaskan pedoman pelaksanan wajib jam
belajar pada masyarakat Candimulyo.
1. Nama kegiatan
Wajib jam belajar di desa Candimulyo
2. Waktu wajib jam belajar
Mulai pukul 18.30-20.30 atau 120 menit
3. Tujuan
Terciptanya suasana yang kondusif untuk belajar sehingga tercipta budaya
4. Sasaran
Siswa SD/MIt
Siswa sekolah lanjutan tingkat pertama/MTs
SMU/MA/SMK
Sekolah Luar Biasa
5. Tempat
Di rumah masing-masing siswa SD/MI, SLTP/MTs/SMU, MA, SMK,
SLB.
6. Teknik pelaksanan program
a) Selama pelaksanaan wajib jam belajar dimulai sampai selesai tidak
boleh menyalakan TV dan VCD atau sejenisnya agar tidak
mengganggu konsentrasi belajar.
b) Orang tua, anggota keluarga dan masyarakat, ikut berperan serta
mengkondisikan suasana tenang tidak berisik, sehingga kondusif untuk
belajar dan diusahakan tidak didapatkan anak bermain di luar rumah.
c) Apabila ada peralatan dan sejenisnya pelaksanaannya perlu ada
kesempatan antara pihak terkait di lingkungan masing-masing
sehingga wajib jam belajar tetap dapat belajar.
3. Sikap Orang Tua terhadap Program Wajib Jam Belajar Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Siswa
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
pendidikan.14 Artinya bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya
sendiri. Jadi pendidikan bisa diartikan tidak hanya terjadi dalam lingkup
sekolah melainkan juga teijadi dalam kehidupan manusia sehari-hari
khususnya di lingkungan rumah (keluarga). Hal ini sesuai dengan GBHN yang
menyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan
didalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu,
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan
pemerintah. Untuk menunjang prestasi belajar siswa.
Terlebih lagi, keberadaan siswa selain dalam proses belajar mengajar
di sekolah, lebih banyak berada pada lingkungan pendidikan informal yakni
dalam kegiatan pendidikan keluarga dan lingkungannya.15 Sehubungan
dengan hal tersebut diatas, salah satu upaya yang dilakukan oleh para orang
tua adalah dengan adanya program wajib jam belajar. Dengan program
tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar anak didik.
Orang tua sebagai salah satu bentuk pendidikan informal mempunyai
peranan yang penting dalam terlaksananya program wajib jam belajar.
Terlebih lagi dengan adanya petugas-petugas yang sudah dibentuk oleh
pemerintah Kecamatan dan Kelurahan maka masyarakat dan pemrintah dapat
saling bekerja sama dalam mewujudkan kedisiplinan belajar.
14 Muhibbin Syeh, 2003, Psikologi Pendidikan, PT. Raja Grafindo, Bandung, him. 61
Dalam pelaksanaannya masyarakat sebagai pengawas yang paling
dekat dengan anak didik, sehingga apabila anak didik belum dapat
melaksanakan program wajib jam belajar keluarga dan masyarakat sekitar
dapat saling menasehati dan memberikan peringatan. Dengan demikian,
kegiatan belajar menjadi rutinitas bagi anak didik tanpa harus disuruh-suruh
atau diingatkan. Karena itu semua juga demi kebaikan kita bersama yaitu
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Desa Candimulyo
1. Letak Geografi
Secara geografis letak Desa Candimulyo terletak di Kecamatan
Candimulyo Kabupaten Magelang. Adapun Desa Candimulyo secara
administratif adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Tempursari
b. Sebelah Timur : Desa Tembelang
c. Sebelah Selatan : Desa Surojoyo
d. Sebelah Barat : Desa Surojoyo
Letak ketinggian dari permukaan laut adalah 437 meter, secara
geografis terletak di lereng Gunung Merbabu, sebagian daratan dan sebagaian
perbukitan, dengan kemiringan tanah 15-30 derajat.
Adapun luas wilayah Desa Candimulyo adalah 149,960 hektar dengan
jumlah rumah tangga 474 kepala keluarga.
2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Candimulyo menurut data beijumlah 1.899
jiwa, jumlah penduduk laki-laki sebayak 930 jiwa dan perempuan sebanyak
Tabel 1
Jumlah Penduduk Menurut Umur
No Umur Jumlah
1 0-4 178
2 5-9 188
3 10-14 163
4 15-19 148
5 20-24 159
6 25-29 133
7 30-39 307
8 40-49 267
9 50-58 175
10 Lebih dari 58 185
Jumlah 1899
3. Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk Desa Candimulyo lebih banyak bekerja
sebagai petani, selain itu sebagai buruh, peternak, pegawai negeri, pedagang dan
Tabel II
Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Pekerjaan Jumlah
1 Petani 542
2 Buruh tani 28
3 Buruh/swasta 104
4 Pengrajin 0
5 Pedagang 46
6 Pegawai negeri 74
7 Peternak 189
8 Nelayan 0
Jumlah 983
Yang lainnya adalah anak-anak dan mereka yang sudah tidak produk.
4. Keadaan Pendidikan
Penduduk Desa Candimulyo kebanyakan adalah berlatar belakang
pendidikan SD selanjutnya tidak tamat SD, SLTP, dan SLTA, lulusan Akademik
Perguruan Tinggi sangat sedikit jumlahnya, keadaan latar belakang pendidikan ini
Tabel m
Keadaan Penduduk Menurut Latar Belakang Pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah
1 Tamat akademik / peguruan 33
tinggi
2 Tamat SLTA 131
3 Tamat SLTP 168
4 Tamat SD 252
5 Tidak tamat SD 246
6 Belum sekolah 262
Jumlah 1092
Sedangkan yang lainya adalah anak pra sekolah.
Sementara itu sarana pendidikan yang ada di Desa Candimulyo meliputi
TK, SD, SLTP, SLTA, dan Lembaga pendidikan keagaman sedangkan Perguruan
Tinggi belum ada.
Jumlah sarana pendidikan di Desa Candimulyo ini dapat dilihat dari tabel
Tabel IV
Sarana Pendidikan
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 TK 2 unit
2 SD 3 unit
3 SLTP 1 unit
4 SLTA 1 unit
5 Lembaga pendidikan
keagamaan
9 unit
Jumlah 16 unit
5. Struktur Organisasi
Secara adminitrasi Candimulyo terdiri dari 4 Dusun dengan 8 Rukun Warga dan
14 Rukun Tetangga. Adapun nama-nama Dusun tersebut yaitu
a. Dusun Barisan
b. Dusun Karang
c. Dusun Ngleses lor
d. Dusun Dalangan.
Dari keempat Dusun tersebut mayoritas masyarakatnya beragama islam
bahkan dapat dikatakan 99% beragama islam. Untuk lebih jelasnya lihat pada
Tabel V
Keadaan Penduduk Menurut Agama.
No Agam Jumlah
1 Islam 1898
2 Kristen 1
3 Katolik 0
4 Hindu 0
5 Buda 0
Jumlah 1899
6. Keadaan pemerintah Desa Candimulyo
Desa Candimulyo dalam usaha merealisasika program pembangunan yang
telah ditetapkan dan dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan beberapa staf
pembantu. Berikut ini akan penulis laporkan nama dan jabatan:
Kepala Desa : Maryadi
Sekertaris Desa : Sudarto
Kaur Keuangan : Supomo
Kaur Pembangunan : Ismadi
Kaur Pemerintahan : M. Sahri
Kaur Kesra : Suripin
Kaur Umum : Esti
Kadus barisan : Sahir
■ Kadus Ngleses Kidul : Ngabidin
■ Kadus Ngleses Lor : Kroni
■ Kadus Dalangan : Nurudin
Adapun strukrur organisasi pemerintah Desa Candimulyo Kecamatan
Candimulyo Kabupaten Magelang (terlampir)
B. Penyajian Data
Penyajian data ini adalah data tentang sikap orang tua terhadap program
wajib jam belajar dan data tentang prestasi belajar siswa Desa Candimulyo
Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
Untuk itu penulis mengumpulkan data dengan menggunakan angket dan
dokumentasi dengan populasi 150 KK dan mengambil 30 KK. Angket ini diberi
15 pertanyaan tentang variabel sikap orang tua terhadap program wajib jam
belajar yang masing-masing pertanyaan terdiri dari 3 alternatif jawaban a, b, dan
c.
Untuk menentukan pada jawaban responden penulis memberi nilai pada
setiap jawaban sebagai berikut:
a. Jawaban poin ( A ) diberi nilai 3
b. Jawaban poin ( B ) diberi nilai 2
c. Jawaban poin ( C ) diberi nilai 1
Sedangkan data tentang prestasi belajar siswa yang akan penulis analisis
dalam skripsi ini adalah prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai rata-rata
1
Lebih jelasnya berikut penulis sajikan sejumlah data yang dibutuhkan
untuk proses analisis.
9 Urip Puji Astuti 43 SLTP
NO Nama Umur Pendidikan anak
Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam Bealajar
No urut
Prestasi Belajar Siswa Diambil Dari Nilai Rata-rata Rapot
No resp Nilai No resp Nilai
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Untuk mengetahui sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar
apakah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di Desa Candimulyo
Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang, maka data yang diperoleh akan
dianalisa statistik, adapun dalam menganalisa data tersebut penulis
mengemukakan teknik korelasi product moment yang rumusanya sebagai
berikut:
r = _______n l x y - ( l x ) ( l y )
V i ( n l x2- ( Z x ) 2 ( n Z y 2 - ( Z y ) 2 }
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
N = banyaknya data
X = variabel pengaruh
Y = variabel terpengaruh
Z X = jumlah skor dalam distribusi x
Z Y = jumlah skor dalam distribusi y
Z X2 = jumlah kuadrat skor x
Z Y2 = jumlah kuadrat skor y
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai sikap orang tua
1. Analisis Pertama
Data tentang sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar
diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 15 pertanyaan masing-
masing pertanyaan disediakan tiga atematif jawaban dengan bobot sebagai
berikut:
a. Atematif jawaban A memiliki nilai 3
b. Atematif jawaban B memiliki nilai 2
v
c. Atematif jawaban C memiliki nilai 1
kerja untuk mencari koefisien korelasi antara variabel sikap orang tua terhadap
program wajib jam belajar dan prestasi belajar siswa.
Tabel IX
Nilai Angket Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam Belajar
No
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut.
Untuk mengetahui sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar dengan
jumlah item diketahui nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 34, maka
xr = interval terendah ideal
ki = kelas interval
Kemudian dimasukan dalam tabel untuk mengetaui bagaimana sikap orang tua
terhadap program wajib jam belajar: baik, cukup dan kurang
= (
4 5-
34) + !
Interval Sikap Orang tua Terhadap Program Wajib Jam Belajar
Interval Jumlah siswa Nilai nominal
mendapat nilai antara 42-45 sebanyak 3 responden.
b. Untuk sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar yang cukup
mendapat nilai antara 38-41 sebanyak 22 responden.
c. Untuk sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar yang kurang
mendapat nilai antara 34-37 sebanyak 5 responden.
Setelah diketahui bagaimana sikap orang tua terhadap program wajib jam
belajar dengan baik, cukup, dan kurang, kemudian variabel dipresentasikan
a. Untuk mengetahui sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar,
orang tua yang mendapat nilai A sebanyak 3 responden.
— xl00% = 10% 30
b. Untuk mengetahui sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar,
orang tua yang mendapat nilai B sebanyak 22 responden.
— X I00% = 73% 30
c. Untuk mengetahui sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar,
orang tua yang mendapat nilai C sebanyak 5 responden.
— XI00% = 17%
30Tabel XI
Frekuensi Sikap Orang Tua Terhdap Program Wajib Jam Belajar
No Kategori Interval Frekuensi l’resentase
terhadap program wajib jam belajar di Desa Candimulyo Kecamatan Candimulyo
Kabupaten Magelang adalah 10% sikap orang tua terhadap program wajib jam
belajar baik, 73% sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar cukup, 17%
sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar kurang.
Untuk melihat lebih jauh jawaban responden dalam kaitannya dengan
sikap orang tua terhadap program wajib jam belajar maka disajikan data sebagai
Tabel XII
Hasil Jawaban Responden Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam
Belajar.
No Item soal Jawaban Prosentase
A B C A B C
1 Bagaimana tanggapan bapak ibu dengan adanya program wajib jam belajar?
3 Apakah bapak ibu menganjurkan anak untuk selalu belajar tepat
mempunyai jadwal belajar
sendiri?
16 10 4 53% 33% 13%
6 Sebagai orang tua yang
memperhatikan kemajuan
anaknya, cara belajar yang bagaimana bapak ibu terapkan supaya anak disiplin dalam belajarnya?
12 17 1 60% 57% 3%
7 Apakah bapak ibu selalu
mengingatkan atau menyuruh anak anda untuk belajar?
21 9 70% 30%
8 Bagaimana sikap anda terhadap anak apabila tidak mau belajar? belajar berlangsung apakah anda sering menyalakan TV atau sejenisnya?
22 7 1 73% 23% 3%
11 Apa yang dilakukan bapak ibu apabila ternyata nilai hasil belajar putra putri anda menurun?
15 6 9 50% 20% 30%
prestasi yang terbaik disekolah, apa yang dilakukan Ibu bapak?
13 Apakah anak anda selalu
mengerjakan tugas dari guru (PR)? 15 13 2 50% 43% 6%
14 Apakah anda selalu menemani saat
putra putri anda belajar? 15 12 3 50% 40% 10%
15 Sarana dan prasarana sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar, bagaimana kelengkapan sarana prasarana belajar putra putri anda dirumah?
9 21 30% 70%
Adapun analisis perhitungan prosentase per-item sikap orang tua terhadap
program wajib jam belajar di atas adalah sebagai berikut:
1. Pada item pertanyaan, Bagaimana tanggapan bapak ibu dengan adanya
program wajib jam belajar? Yang menjawab menyambut dengan senang
sebanyak 30 orang, atau dengan prosentase 100%, yang menjawab biasa-
biasa saja tidak ada, dan yang tidak begitu senang tidak ada.
2. Pada item pertanyaan, Apakah bapak ibu selalu menyuruh anak anda
untuk mematuhi program wajib jam belajar? Yang menjawab ya setiap
hari 29 orang atau dengan prosentase 97%, yang menjawab ketika ingat
saya 1 dengan prosentase 3% dan yang menjawab tidak pernah tidak ada.
3. Pada item pertanyaan, Apakah bapak ibu menganjurkan anak untuk selalu
belajar tepat waktu? Yang menjawab menganjurkan anak belajar tepat
waktu sebanyak 25 orang dengan prosentase 83%, yang menjawab yang
menganjurkan kalau ingat saja 5 orang dengan prosentase 17%, yang
menjawab tidak pernah menganjurkan tidak ada.
4. Pada item pertanyaan, Apakah anak bapak ibu mulai belajar pada jam
\
43%, yang menjawab kadang-kadang 17 orang dengan prosentase
57%,yang menjawab tidak pernah tidak ada.
5. Pada item pertanyaan, Putra-putri bapak ibu apakah mempunyai jadwal
belajar sendiri? Yang menjawab ya mempunyai sesuai dengan program
wajib jam belajar 16 orang dengan prosentase 53%, yang menjawab
mempunyai tetapi tidak sesuai dengan program wajib jam belajar 10
orang dengan prosentase 33%, yang menjawab tidak mempunyai 4 orang
dengan prosentase 13%.
6. Pada item pertanyaan, Sebagai orang tua yang memperhatikan kemajuan
anaknya, cara belajar yang bagai mana bapak ibu terapkan supaya anak
disiplin dalam belajarnya? Yang menjawab menganjurkan anak untuk
belajar setiap malam 12 orang dengan prosentase 60%, yang menjawab
menganjurkan anak untuk belajar mengulangi pelajaran yang tadi didapat
di sekolah 17 orang dengan prosentase 57%, yang menjawab
menganjurkan pada waktu akan ada ulangan 1 orang dengan prosentase
3%.
7. Pada item pertanyaan, Apakah bapak ibu selalu mengingatkan atau
menyuruh anak anda untuk belajar? Yang menjawab ya setiap hari 21
orang dengan prosentase 70%, yang menjawab kadang-kadang 9 orang
dengan prosentase 30%, yang menjawab tidak pernah tidak ada.
8. Pada item pertanyaan, Bagaimana sikap anda terhadap anak apabila tidak
prosentase 83%, yang menjawab memberi hukuman 5 orang dengan
prosentase 17%, yang menjawab diam saja tidak ada.
9. Pada item pertanyaan, Bagaimana cara bapak ibu memotifasi anak agar
giat belajar? Yang menjawab menyediakan fasilitas belajar yang cukup 21
orang dengan prosentase 70%, yang menjawab tidak ada 3 orang dengan
prosentase 10%.
10. Pada item pertanyaan, Pada saat program wajib jam belajar berlangsung
apakah anda sering menyalakan TV atau sejenisnya? Yang menjawab
tidak pernah 22 orang dengan prosentase 73%, yang menjawab kadang-
kadang saja sebanyak 7 orang dengan prosentase 23%, yang menjawab ya
setiap saat 1 orang dengan prosentase 3%.
11. Pada item pertanyaan, apa yang dilakukan bapak ibu apabila ternyata nilai
hasil belajar putra putri anda menurun? yang menjawab menyarankan agar
lebih giat lagi belajarnya sebanyak 15 orang dengan prosentase 50%, yang
menjawab menyarankan agar tidak putus asa sebanyak 6 orang dengan
prosentase 20%, yang menjawab memberikan motivasi sebanyak 9
orang dengan prosentase 30%.
12. Pada item pertanyaan, apabila putra putri anda meraih prestasi yang
terbaik di sekolah, apa yang dilakukan ibu bapak ?yang menjawab
memberikan dorongan agar mempertahankan prestasinya sebanyak 24
orang dengan prosentase 80%, yang menjawab memberi hadiah sebanyak
5 orang dengan prosentse 17%, yang menjawab merasa bangga sebanyak 1
13. Pada item pertanyaan, apakah anak anda selalu mengerjakan tugas dari
guru (PR)? Yang menjwab selalu mengerjakan PR sebanyak 15 orang
dengan prosentase 50%, yang menjawab kadang-kadang kalau mau
sebanyak 13 orang dengan prosentase 43%, yang menjawab tidak pernah
mengerjakan 2 orang dengan prosentase 6%.
14. Pada item pertanyaan, apakah anda selalu menemani saat putra putri anda
belajar ? yang menjawab ya setiap saat sebanyak 15 orang dengan
prosentase 50%, yang menjawab ya 3 hari dalam seminggu sebanyak 12
orang dengan prosentase 40%, yang menjawab pada saat tertentu sebanyak
3 orang dengan prosentase 10%.
15. Pada item pertanyaan, sarana dan prasarana sangat membantu dalam
kegiatan belajar mengajar, bagaimana kelengkapan sarana prasarana
belajar putra putri anda di rumah? Yang menjawab lengkap sebanyak 9
orang dengan prosentase 30%, yang menjawab cukup sebanyak 21 orang
dengan prosentse 70%, yang menjawab tidak ada sebanyak tidak ada.
2. Analisis Kedua
1 Analisis kedua yaitu tentang prestasi belajar siswa. Adapun data prestasi
belajar siswa diambil dari nilai rata-rata rapot semester I adalah sebagai
berikut:
Tabel XIII
Nilai Prestasi Belajar Siswa
No
resp Nilai Kriteria No resp Nilai kriteria
No
resp Nilai Kriteria No resp Nilai kriteria
2 75 B 17 70 C
Data ini diambil dari nilai rata-rata rapot putra-putri responden di atas.
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
( x t- x r ) + l
1 ~ ki
Untuk prestasi belajar siswa diketahui nilai rata-rata rapot tertinggi 80 dan
nilai terendah 69, maka interval ideal adalah sebagai berikut:
. _ ( x t- x r ) + l ki
(80-69) +1