• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Oleh:

Susilowati

NIM 20111007

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

UNGARAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Perbankan Syariah

Oleh:

Susilowati

NIM 20111007

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Susilowati

NIM : 20111007 Jurusan : Syariah

Progdi : D3 Perbankan Syariah

Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya bahwa Tugas Akhir saya yang

berjudul “Analisis Produktivitas Produk Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran” merupakan hasil penelitian saya sendiri,

bukan hasil plagiat dari karya orang lain kecuali pada bagian-bagian tertentu yang telah disebutkan rujukannya.

Salatiga, 26 Agustus 2014 Yang menyatakan,

(6)

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(Ar-Ra’a : 11)

“Sesungguhnya bersama dengan kesulitan, ada kemudahan. Bersama dengan kesulitan ada kemudahan”

(Al-Insyirah: 6-7)

“Teladani Aisyah dengan keteguhannya, Siti Hajar dengan kesabaran dan

keikhlasannya, dan Asma dengan ketangguhan dan keberaniannya”

“Berbuat baiklah karena kamu ingin menjadi orang baik, bukan karena pencitraan”

“Tetaplah berbuat baik, meski keadaan kurang baik. Tetaplah membahagiakan orang lain meski diri sendiri sulit”

“Memaafkan saat tersakiti kadang sulit, tapi Allah akan membaikkan keadaan

setelahnya, Insya Allah”

(7)

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada saya sehingga tugas akhir ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. 2. Ibu dan adikku yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa di

setiap sujudnya. Dan seluruh anggota keluarga yang selalu memberikan semangat, petuah, serta doa.

3. Sahabat-sahabatku (Vika, Dini, Akhlis, Izza, May, Cici) dan teman-temanku yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah berjuang bersamaku dalam suka maupun duka dan selalu memberikan dukungan ketika saya tidak bersemangat.

4. Segenap Karyawan PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran (Pak Roni, Mbak Rista, Mbak Kania, Mbak Lia, Pak Surya, Pak Anggit, Pak Dwi, Pak Nafik, Mas Udin, Mas Dewangga, Mas Pamor, Mbak Mirza, Mbak Tunjung, Mas Yazid, Mas Diangga, Mbak Lisa, Mbak Tyas, Mbak Firda, Mbak Enny, Mas Mufid, Mas Rusdi, Mas Tri, Mas Habib, Mas Fery, Mas Maryono, Pak Djoko, Mas Didik) yang telah memberikan banyak pengarahan, bimbingan serta nasihat selama saya magang di BSM KCP Ungaran.

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alkhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, shalawat serta salam kami sanjungkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw. Sehingga, penulis mampu menyelesaikan Tugas

Akhir (TA) yang berjudul “Analisis Peningkatan Produktivitas Produk Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran” ini dengan baik

dan tepat waktu.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Ahmad Mifdlol M, Lc., M.SI., selaku Kepala Program Studi Diploma 3 Perbankan Syariah, yang telah memberikan motivasi dan dukungan.

3. Bapak Drs. Alfred L., M. Si., selaku dosen pembimbing yang telah merelakan waktunya untuk memberi pengarahan dan membimbing dalam penulisan Tugas Akhir ini.

(9)

5. Staff Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran yang telah senantiasa membimbing penulis selama magang, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

6. Ibu dan saudara-saudara yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan lancar.

7. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bantuan dan motivasi dalam proses penyelesaian Tugas Akhir.

Penulis menyadari atas keterbatasan ilmu yang dimiliki dalam menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini, sehingga masih banyak kekurangan yang menjadikan Tugass Akhir jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat penulis butuhkan demi menyempurnakan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, teurtama bagi STAIN Salatiga dan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran.

Wassalamu’alaikum WR. Wb.

Salatiga, 26 September 2014 Penulis

(10)

ABSTRAK

Susilowati, 2014. Analisis Peningkatan Produktivitas Produk Gadai Emas Bank SyariahMandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi Diploma 3 Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Alfred L., M. Si.

Kata Kunci: peningkatan produktivitas produk gadai emas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui(1) bagaimana prosedur pembiayaan gadai emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran, (2) faktor apa saja yang dibutuhkan masyarakat dalam pelayanan gadai emas untuk dapat meningkatkan produktivitas produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran, dan (3) tindak lanjut apa yang harus dilakukan oleh pihak Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran agar produktivitas produk gadai emas meningkat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahkualitatif deskriptifyaitu penelitian yang menyajikan analisis mengenai suatu obyek yang menggambarkan secara sistematis mengenai bidang tertentu. Data digali melalui observasi dan wawancara terhadap pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran.

(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ...ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 5

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN ... 5

D. PENELITIAN TERDAHULU ... 7

E. METODE PENELITIAN ...10

F. PENEGASAN ISTILAH ... 12

G. SISTEMATIKA PENULISAN ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. BANK SYARIAH ... 14

B. PENGERTIAN GADAI ... 15

(12)

D. KEUNGGULAN ALAT TUKAR EMAS ... 22 BAB III LAPORAN OBJEK

A. GABARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI ... 24 B. PRODUK BANK SYARIAH MANDIRI ...32 C. GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI ... 43 BAB IV PEMBAHASAN

A. PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PRODUK GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU

UNGARAN ... 45

B. FAKTOR YANG DIBUTUHKAN

MASYARAKAT DALAM PELAYANAN GADAI

EMAS ... 55 C. TINDAK LANJUT UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI

EMAS ... 57 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ... 66 B. SARAN ... 67 DAFTAR PUSTAKA

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana lembaga tersebut mempunyai fungsi dan peranan sebagai suatu lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang kekurangan atau membutuhkan dana agar terwujud masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Saat ini muncul lembaga keuangan syariah yang menjadi kompetitor dari lembaga keuangan konvensional. Menurut Sudarsono, bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang menggunakan sistem dan operasinya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Artinya, operasi bank syariah tersebut didasarkan pada Alquran dan hadis. Sistem operasi bank syariah menggunakan sistem bagi hasil.

(14)

(BMI) yang merupakan bank syariah pertama kali di Indonesia. Pada awal berdirinya, bank syariah belum mendapatkan perhatian yang optimal dalam tatanan perbankan nasional. Setelah dikeluarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1992, bank syariah mulai menunjukkan perkembangannya dan berkembang pesat. Pemberlakuan Undang-Undang terbaru No. 21 Tahun 2008 tentang perubahan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan telah memberikan kesempatan luas untuk pengembangan jaringan perbankan syariah. Selain itu, Undang-Undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, telah menugaskan kepada Bank Indonesia untuk mempersiapkan perangkat peraturan dan fasilitas-fasilitas penunjang yang mendukung operasional bank syariah.

Kehadiran bank syariah di tengah-tengah bank konvesional adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat Islam yang selama ini menikmati pelayanan perbankan dengan sistem bunga. Dalam perkembangan bank syariah yang sangat pesat, maka perbankan syariah mempunyai potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi hasil perekonomian. Dengan peluang dan potensi yang besar dalam perbankan syariah, memberikan inspirasi bagi bank konvensional untuk menerapkan dual system yaitu dengan sistem konvensional dan syariah. Bank-bank konvensional yang menerapkan dual system antara lain BNI Syariah, BRI Syariah, Permata Syariah, dan termasuk

(15)

Indonesia. Perkembangan Bank Syariah Mandiri (BSM) sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah aset yang dimiliki BSM sangat tinggi.

Salah satu Kantor Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri yaitu di daerah Ungaran. Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran menawarkan berbagai macam produk yang tergolong produk dana, produk pembiayaan, dan produk jasa. Produk-produk tersebut tentunya ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama masyarakat Ungaran. Masyarakat Ungaran mempunyai potensi yang tinggi untuk menggunakan produk-produk di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran yang sudah terpercaya sehingga sudah banyak masyarakat yang tertarik untuk menggunakan produk-produk di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Selain itu, letaknya yang strategis yang mempermudah masyarakat menjangkaunya. Itulah yang semakin menarik masyarakat untuk menjadi nasabahnya. Produk yang banyak diminati di Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran yaitu produk pembiayaan, salah satunya produk pembiayaan gadai emas syariah (Ar-Rahn).

(16)

barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Gadai dalam fiqh disebut rahn yang menurut bahasa adalah nama barang yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan. Barang yang digadaikan dapat berupa kendaraan,emas atau barang bergerak lainnya.

Di Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran hanya memberikan fasilitas untuk produk pembiayaan gadai berupa emas. Artinya, dalam operasinya barang yang digadaikan yaitu berupa emas. Gadai emas di Bank Syariah Mandiri dulu masih menerapkan fee terhadap jumlah pinjaman yang diberikan sebesar 4% dialokasikan sebagai pendapatan yang dibagikan kepada para deposan dan biaya administrasi bank, yang di dalamnya juga termasuk asuransi. Sejak bulan Juli 2002, Bank Syariah mandiri tidak lagi menggunakan praktik gadai konvensional dan menggantinya dengan gadai emas yang berprinsip syariah.

Pada pelaksanaan gadai emas di Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran ini menggunakan akad Qardh dalam rangka Rahn dan akad Ijarah. Ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh nasabah yang menggunakan produk gadai ini. Dalam praktiknya, pembiayaan gadai emas syariah ini juga mempunyai banyak kendala atau masalah yang terjadi. Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Peningkatan Produktivitas Produk Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Kantor

(17)

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran karena prosedurnya mudah, gadai tersebut berprinsip syariah sesuai tuntunan Islam, banyak diminati masyarakat, dan belum banyak lembaga keuangan syariah yang mempunyai produk gadai emas syariah.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :

1. Bagaimana prosedur pembiayaan produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri kantor Cabang Pembantu Ungaran?

2. Faktor apa saja yang dibutuhkan masyarakat dalam pelayanan gadai emas untuk dapat meningkatkan produktivitas produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran?

3. Tindak lanjut apa yang harus dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran agar produktivitas produk gadai emas meningkat?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :

(18)

b. Untuk mengetahui tindak lanjut apa yang harus dilakukan oleh pihak Bank Mandiri Syariah KCP Ungaran agar prodktivitas gadai emas meningkat.

c. Untuk mengetahui tindak lanjut yang harus dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran dalam meningkatkan produktivitas produk gadai emas.

2. Kegunaan Penelitian a. Bagi penulis

Mengetahui berbagai macam produk di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran, termasuk produk gadai emas. Mengetahui faktor-faktor yang diinginkan masyarakat dalam pelayanan gadai emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran, agar dapat meningkatkan produktivitas produk gadai emasnya. Mengetahui tindak lanjut yang harus dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran agar produktivitas layanan gadai emas meningkat.

b. Bagi Almamater

Sebagai karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai referensi maupun tambahan informasi bagi mahasiswa STAIN Salatiga.

c. Bagi Lembaga

(19)

d. Bagi pembaca

Menambah pengetahuan dan informasi tentang produk-produk pembiayaan terutama produk pembiayaan gadai emas syariah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran yang dapat bermanfaat bagi pembaca.

D. Penelitian Terdahulu

Peneliti telah berupaya melakukan penelusuran pustaka yang memiliki relevansi dengan pokok permasalahan yang hampir memiliki kesamaan pada penelitian ini. Hal tersebut dimaksudkan agar fokus penelitian tidak dan bukan merupakan pengulangan atas penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, melainkan untuk mencari sisi lain yang signifikan untuk diteliti lebih mendalam dan lebih efektif. Selain itu penelusuran pustaka juga bermanfaat untuk membangun kerangka teoritik yang mendasari kerangka pemikiran penelitian ini. Penelitian yang telah peneliti temukan antara lain :

Penelitian Masfiah (2011) yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Fatwa Dsn-Mui No. 25/dsn-mui/iii/2002 Tentang Rahn (studi pelaksanaan

gadai syariah di BTN Syariah Semarang)” menyimpulkan bahwa pelaksanaan

(20)

Bank akan mendapatkan fee atau upah atas jasa yang diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa tempat yang diberikan kepada penggadai. Hal ini berarti dalam penentuan biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang tidak sesuai dengan ketentuan fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn.

Maya (2011), dalam skripsinya yang berjudul “Prosedur Pembiayaan Islamic Banking (IB) Produk Gadai Emas Syariah Pada PT. Bank BNI Syariah

Kantor Cabang Surakarta” menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan

pembiayaan produk Gadai Emas Syariah pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ada beberapa prosedur, yaitu prosedur pemberian pembiayaan rahn, prosedur pelunasan rahn, prosedur ulang gadai, dan prosedur penjualan barang jaminan (lelang). Dalam pembiayaan ini terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah. Sehingga penulis memberikan saran bahwa dalam pelaksanaan pembiayaan sebaiknya bank tetap mempertahankan prinsip syariah dan bank harus lebih teliti dalam pemberian pembiayaan dan memutuskan layak tidaknya pembiayaan dan bank dapat menjaga kepercayaan nasabah pembiayaan gadai emas syariah.

Adlan (2011), dengan skripsinya yang berjudul “Analisis Komparasi Bauran Promosi pada Produk Pembiayaan Umrah dan Produk Gadai Emas di

Bank Syariah Mandiri” memaparkan bahwa produk gadai emas Bank Syariah

(21)

gadai emas Bank Syariah Mandiri ini dipromosikan secara gencar oleh Bank Syariah Mandiri melalui berbagai macam bauran promosi, seperti melalui internet, brosur, serta pemasangan spanduk di cabang-cabang Bank Syariah Mandiri yang terbukti dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan perusahaan.

Pradita (2012), dengan skripsinya yang berjudul “Analisis Perlakuan Akuntansi Gadai Emas pada Bank BPD Syariah di Kantor Cabang

Yogyakarta” menyimpulkan bahwa perlakuan akuntansi gadai emas pada Bank

(22)

perlakuan bank terhadap akad gadai emas bila nasabah tiba-tiba meninggal atau mengalami hal lain yang tidak terduga selama akad gadai berlangsung belum diungkapkan dalam laporan keuangan.

E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran Jalan Diponegoro Gedung C dan D, Ungaran.

2. Jenis dan Pendekatan

Penelitian ini bersifat deskriptif sehingga dapat memberikan gambaran secara menyeluruh dan sistematis. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki pada saat sekarang berdasarkan fakta.

3. Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sangat berhubungan dengan jenis data yang diambil. Data yang dipakai diharapkan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi sehingga mampu menyelesaikan permasalahan penelitian.

Sumber data yang diperlukan yaitu : a. Data primer

(23)

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini berupa buku atau studi pustaka. Data ini untuk melengkapi data pokok yang didapat dari Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran. 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Pengamatan (observasi)

Pengamatan (observasi) yaitu mengamati, melihat, meninjau obyek penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data dengan observasi artinya mengumpulkan data atau penyaringan data dengan melakukan pengamatan terhadap subyek atau obyek penelitian secara seksama (cermat dan teliti) dan sistematis. b. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) yaitu suatu bentuk komunikasi verbal seperti percakapan untuk memperoleh informasi. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan tanya jawab kepada pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran tentang masalah yang diteliti. Penulis melakukan wawancara dengan Kepala Divisi Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran. 5. Teknik Analisis Data

(24)

dengan cermat beradsarkan fakta yang ada kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan analisa tersebut.

F. Penegasasn Istilah

1. Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah).

2. Produkadalah barang atau jasa yang diperjualbelikan.

3. Produktivitasmerupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.

4. Gadai emasadalah produk pembiayaan untuk perorangan dengan jaminan berupa emas batangan/lantakan atau perhiasan sebagai alternatif untuk mendapatkan pembiayaan.

5. Gadai merupakan suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang yang berpiutang lainnya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut, dimana seseorang itu harus menggadaikan barangnya untuk mendapatkan uang. 6. Bank Syariah Mandiriadalah salah satu bank syariah yang berkedudukan

(25)

G. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini berisi tentang landasan teori, yaitu pengertian bank syariah, pengertian gadai emas dan pengertian emas.

Bab III Laporan Objek

Laporan Objek penelitian yang meliputi gambaran umum dan data-data deskriptif Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran.

Bab IV Analisis

Hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi prosedur pelaksanaan gadai emas syariah, faktor-faktor yang dibutuhkan masyarakat dalam pelayanan gadai emas, dan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran.

Bab V Penutup

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

(27)

menerapkannya bagi lembaga-lembaga komersial swasta atau semi-swasta dalam komunitas muslim di dunia.

Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan carameminjamkan modal, menyimpan dana,membiayai kegiatan usaha,atau kegiatan lainnya yang sesuai.

B. Pengertian Gadai

Transaksi hukum gadai dalam fikih Islam disebut ar-rahn.Ar-rahn adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai pertanggungan utang. Pengertian ar-rahn dalam bahasa Arab adalah ats-tsubu wa ad-dawam yang berarti “tetap” atau”kekal”,seperti dalam kalimat maun rahin,yang berarti air yang tenang.Berdasarkan firman Allah SWT dalan QS.Al-Mudatstsir (74) ayat 38 sebagai berikut:

ةَنيِهَر ْتَبَسَك اَمِب ٍسْفَن ُّلُك

“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”. Pengertian “tetap” dan “kekal” dimaksud,merupakan makna yang

tercakup dalam kata al-habsu,yang berarti menahan. Secara bahasa ar-rahn

berarti “menjadikan sesuatu barang yang bersifat materi sebagai pengikat

utang”.

(28)

yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak,yaitu barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh orang yang mempunyai utang atau oang lain atas nama orang yang mempunyai utang.

Muhammad Syafi’i Antonio mendefinisikan gadai syariah (rahn) adalah menahan suatu harta milik nasabah (rahin) sebagai barang jaminan (marhun) atas utang/pinjaman (marhun bih) yang diterimanya.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gadai syariah merupakan perjanjian antara seseorang untuk menyerahkan harta benda berupa emas/perhiasan/kendaraan dan/atau harta benda lainnya sebagai jaminan dan/atau agunan kepada seseorang dan/atau lembaga pegadaian syariah berdasarkan hokum gadai syariah; sedangkan pihak lembaga pegadaian syariah menyerahkan uang sebagai tanda terima dengan jumlah maksimal 90% dari nilai taksiran terhadap barang yang diserahkan oleh penggadai. Gadai ditandai dengan mengisi dan menandatangani Surat Bukti Gadai (rahn).Fungsi dari akad perjanjian tersebut adalah untuk memberikan ketenangan bagi pemilik uang dan/atau jaminan keaanan uang yang dipinjamkan karena itu, rahn prinsipnya merupakan suatu kegiatan utang piutang yang murni bersifat sosial, sehingga dalam buku fiqh mu’amalah akad ini merupakan akad tabarru’ atau akad derma yang tidak mewajibkan imbalan.

C. Dasar Hukum Gadai Syariah

(29)

1. Al Quran

Surat Al Baqarah (2) ayat 283 yang digunakan sebagi dasar dalam membangun konsep gadai adalah sebagai berikut:

ْعَب َنِمَأ ْنِإَف ةَضوُبْقَم ناَهِرَف اًبِتاَك اوُدِجَت ْمَلَو ٍرَفَس ىَلَع ْمُتْنُك ْنِإَو

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidaak secara

tunai) sedang kamu tidak memperleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi, jika sebagian kamu empercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barnag siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa

hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjaka.”

Fungsi barang gadai (marhun) pada ayat di atas adalah untuk menjaga kepercayaan masing-masing pihak, sehingga penerima gadai (rahin) beritikd baik untuk mengembalikan pinjamannya (marhun bih) dengan cara menggadaikan barang atau benda yang dimilikinya (marhun), serta tidak melalaikan jangka waktu pengembalian uang tersebut.

2. Hadis Nabi Muhammad saw

(30)

a) Hadis A’isyah ra. Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang artinya:

Telah meriwayatkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim

Al-Hanzali dan Ali bin Khasyram berkata: keduanya mengabarkan

kepada kami Isa bin Yunus bin ‘Amasy dari Ibrahi dari Aswad dari

‘Aisyah berkata: bahwasanya Rasuslullah saw. membelimakanan

dari seorang Yahudi dengan menggadaikan baju besinya. (HR. Muslim)

b) Hadis dari Anas Bin Malik ra. Yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang artinya:

Telah meriwayatkan kepada kami Nashr bin Ali

Al-Jahdhami,ayahku telah mmeriwayatkan kepadaku, meriwayatkan

kepada kami Hisyam bin Qatadah dari Anas berkata: Sungguh

Rasulullah saw. menggadaikan baju besinya kepada seorang

Yahudi di Madinah dan menukarnya dengan gandum untuk

keluarganya. (HR. Ibnu Majah)

c) Hadis sari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, yang artinya:

Telahmeriwayatkan kepada kami Muhammad bin

Muqatil,mengabarkan kepada kami Abdullah bin Mubarak,

mengabarkan kepada kami Zakariyya dari Sya’bi dari Hurairah,

dari Nabi saw., bahwasanya beliau bersabda: Kendaraan dapat

(31)

apabila digadaikan.Penggadai wajib memberikan nafkah dan

penerima gadai boleh mendapatkan manfaatmya. (HR.Al-Bukhari)

d) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., yang artinya:

Barang gadai tidak boleh disembunyikan dari pemilik yang

menggadaikan, baginya risiko dan hasilnya. (HR. Asy-Syafi’I dan Ad-Daruquthni)

3. Ijma’ Ulama

Jumhur lama menyepakati kebolehan status hokum gadai.

Haldimaksud, berdasarkan kepada kisah Nabi Muhammad saw. yangmenggadaikan baju besinya untuk mendapatkan makanan dari seorang Yahudi. Para ulama juga mengambil indikasi dari contoh Nabi Muhammad saw. tersebut,ketika beliau beralih dari yang biasanya bertransaksi kepada para sahabat yang kaya kepada seorang Yahudi, bahwa hal itu tidak lebih sebagai sikap Nabi Muhammad saw yang tidak mau memberatkan para sahabat yang biasanya enggan mengambil ganti ataupun harga yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw. kepada mereka.

4. Fatwa Dewan Syariah Nasional

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) menjadi salah satu rujukan berkenaan gadai syariah, diantaranya sebagai berikut:

(32)

b) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 25/DSN-MUI/III/2002, tentang Rahn emas;

c) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 25/DSN-MUI/III/2000, tentang pembiayaan Ijarah;

d) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 25/DSN-MUI/III/2000, tentang Wakalah;

e) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 25/DSN-MUI/III/2004, tentang Ganti Rugi.

D. Pengertian Emas

Emas merupakan unsur kimia, yang dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au yang bahasa Latin yaitu „aurumdan nomor atom 79. Emas merupakan sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat.Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial.Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya.

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolutdari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika.

(33)

kilogram. Emas juga diperdagangkan dalam bentuk koin emas, seperti Krugerrand yang diproduksi oleh South African Mint Company dalam berbagai satuan berat.

(34)

BAB III

LAPORAN OBJEK

A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

1. Sejarah Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri berdiri sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter tahun 1997-1998. Sebagaimana diketahui bahwa krisis ekonomi dan moneter sejak Juliu 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan bermacam-macam dampak negatif yang begitu hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis yang luar biasa. Pada akhirnya pemerintah mengambil tindakan merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. PT Bank Susila Bakti (BSB) berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta dengan mengundang investor asing.

Pada saat yang bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank, yaitu Bank Dagang Negara, bank Bumi Daya,

(35)

Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan bank tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru Bank Susila Bakti (BSB).

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri kemudian melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang kepada bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa undang-undang tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah.

Oleh karena itu, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha Bank Susila Bakti berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto,SH. No. 23 tanggal 8 September 1999.

(36)

1999. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, Bank Indonesia menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak hari Senin, tanggal 25 Rajab 1420 Hijriah atau 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Bank Syariah Mandiri untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

a. Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia. b. Misi

1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri yang berkesinambungan.

2) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

(37)

4) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. 3. Shared Values “ETHIC”

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005, lahir nilai-nilai perusahaan yang beru disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”.

a. Excellence (Imtiyaaz)

Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect-result-oriented). 1) Landasan Normatif

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan

diperlihatkan (kepadanya).” (QS. An-Najm/53: 39-40)

“Sesungguhnya Allah menyukai apabila salah seorang dari

kalian melakukan sebuah pekerjaan dengan sempurna (iqtan).” (HR. Al-Baihaqi)

2) Core Behaviors

a) Perfection

Berkomitmen pada kesempurnaan.

b) Ownership

(38)

c) Prudence

Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.

d) Competence

Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir.

b. Teamwork (‘Amal Jama’i)

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi 1) Landasan Normatif

“Dan saling tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan kalian saling tolong-menolong

dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah/5: 2)

“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan

dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung

silaturrahim.” (HR. Muttafaq’alaih dari Anas ibn Malik)

2) Core Behaviors

a) Trust

Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif.

b) Result

(39)

c) Respect

Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.

d) Communication

Mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu menigkatkan keterampilan berkomunikasi.

c. Humanity (Insaaniyah)

Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.

1) Landasan Normatif

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam

membuat) kebaikan.” (QS. Al-Baqarah/2: 148)

“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan adanya

orang-orang lemah dari kalangan mereka, (yaitu) dengan doa, shalat dan keikhlasan orang-orang lemah tersebut.” (HR. Al

-Nasa’i dan lain-lain).

2) Core Behaviors

a) Sincerity

Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah b) Universality

(40)

c) Social Responsibility

Memiliki kepedulian kepedulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.

d. Integrity (Shidiq)

Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi. 1) Landasan Normatif

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada

Allah dan katakanlah perkataan yang benar (jujur).” (QS. Al -Ahzab/33: 70)

“Wajib bagi kalian untuk jujur, Karena jujur itu menunjukkan

kebajikan, dan kebajikan itu mengantar ke surga. Tidaklah seseorang itu berlaku jujur dan menjaganya, kecuali ditulis disisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Hindarilah dusta, karena dusta menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada api neraka, dan tidaklah seseorang itu berdusta dan membiasakannya, kecuali ditulis disisi Allah

sebagai tukang dusta.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2) Core Behaviors

a) Honesty

Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku b) Discipline

(41)

c) Responsibility

Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.

e. Costumer Focus (Tafdhiilu al-‘Umalaa)

Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).

1) Landasan Normatif

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari

sekelilingmu.” (QS. Ali ‘Imran/3: 139)

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka

hendaknya memuliakan tamunya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2) Core Behaviors

a) Good Governance

Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat b) Innovation

Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kompetitor.

c) Costumer Satisfying

(42)

4. Prinsip-Prinsip Bank Syariah Mandiri

a. Keadilan

Bank Syariah Mandiri memberikan bagi hasil dan transfer prestasi dari mitra usaha dalam porsi yang adil sesuai dengan fitrah alam. b. Kemitraan

Posisi nasabah investor, pengguna dana dan bank berada dalam hubungan sejajar sebagai mitra usaha yang saling menguntungkan dan bertanggung jawab. Syariah Mandiri benar-benar berfungsi sebagai intermediary institution lewat skema pembiayaan yang dimilikinya.

c. Keterbukaan

Melalui lporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen bank.

d. Universalitas

(43)

5. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran

B. Produk Bank Syariah Mandiri

1. Pendanaan

a. Tabungan

1) Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam buka kas di konter Bank Syariah Mandiri atau melalui ATM.

(44)

2) BSM Tabungan Investa Cendekia

Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jmlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.

3) BSM Tabungan Berencana

Tabungan berencana yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

4) BSM Tabungan Simpatik

Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.

5) TabunganKu

TabunganKu merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

6) BSM Tabungan Dollar

(45)

7) BSM Tabungan Kurban

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.

8) BSM Tabungan Pensiun

Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati. Produk ini merupakan hasil kerjasama BSM dengan PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia.

b. Giro

1) BSM Giro

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.

2) BSM Giro Valas

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanahuntuk perorangan atau non-perorangan.

(46)

Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah untuk perorangan atau non-perorangan.

4) BSM Giro Euro

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah untuk perorangan atau non-perorangan.

c. Deposito

1) BSM Deposito

Investasi berjangka dlam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah muthlaqah untuk perorangan atau non–perorangan.

2) BSM Depositi Vallas

Investasi berjangka dlam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah muthlaqah untuk perorangan atau non–perorangan.

d. Layanan BSM Priority

(47)

dalam merencanakan keuangan, termasuk konsultasi zakat, waqaf, hingga pembagian harta waris.

2. Jasa Produk

1) BSM Card

BSM Card adalah kartu yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri dan memiliki fungsi utama yaitu sebagai kartu ATM dan kartu debit. Disamping itu denganmenggunakan BSM Card, nasabah bisa mendapatkan discount di ratusan merchantyang telah bekerjasama dengan BSM.

2) BSM Sentra Bayar

BSM Sentra Bayar merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan.

3) BSM SMS Banking

BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan berbagai transaksi perbankan.

4) BSM Mobile banking

(48)

bayar tagihan, pembelian isi ulang pulsa seluler dan transaksi lainnya. BSM Mobile Banking memiliki layanan non perbankan seperti informasi jadwal shalat, serta kalimat inspiratif.

5) BSM Net Banking

Layanan transaksi perbankan melalui jaringan internet dengan alamat http://www.syariahmandiri.co.id/ yang dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi cek saldo (tabungan, giro, pembiayaan), cek mutasi transaksi, transfer antar rekening, transfer real time ke 83 bank, transfer RTGS/SKN, pembayaran tagihan dan

pembelian ulang pulsa seluler serta transaksi lainnya.

6) Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA) Layanan pembiayaan institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga kauangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.

7) BSM Jual Beli Valas

Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dengan nasabah.

8) BSM Electronic Payroll

Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini Bank Syariah Mandiri secara mudah, aman dan fleksibel.

(49)

Manfaatkan layanan BSM Transfer Uang Tunai untuk mengirim uang tunai kepada siapa saja di seluruh pelosok negeri Indonesia dengan aman dan mudah.

10) BSM Intercity Clearing

Jasa penagihan warkat (cek/ bilyet giro valuta rupiah) bank diluar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau biyet giro tersebut pada keesokan harinya.

11) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun diluar kota secara real time.Hasil transfer efektif dalam hitungan menit.

12) BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari:

a. Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri.

b. Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.

13) BSM Standing Order

(50)

Dalam pelaksanannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja.

14) BSM Payment Point

Layanan transaksi Payment Point di Bank Syariah Mandiri dapat dilakukan oleh nasabah di setiap outlet Bank Syariah Mandiri atau di ATM. Pembayaran dapat dilakukan melalui debet rekening maupun tunai.

d. Jasa Investasi 1) Reksandana

Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

2) Sukuk Negara Ritel

(51)

3. Pembiayaan

1. Pembiayaan Konsumer a) BSM Impian

BSM Impian adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).

b) Pembiayaan Peralatan Kedokteran

Pembiayaan Peralatan Kedokteran adalah pemberian fasilitas kepada para profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan kedokteran. Akad yang digunakan adalah akad murabahah, yaitu akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang telah disepakati.

c) Pembiayaan Edukasi BSM

(52)

d) Pembiayaan Kepada Pensiunan

Pembiayaan Kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun langsung yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan). Akad yang digunakan adalah akad mudharabah atau ijarah.

e) Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk para Anggotanya

Penyaluran pembiayaan kepada/melalui koprasi karyawan untuk pemenuhan para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan melalui koperasi karyawan.

f) Pembiayaan Griya BSM

(53)

g) Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi

Pembiayaan Griya BSM bersubsidi adalah pembiayaan untuk pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah. Akad yang digunakan adalah akad murabahah, yaitu akad jual beli antara bank dan nasabah dimana bank membeli barang yang dibutuhkan kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengen keuntungan margin yang telah disepakati.

h) Pembiayaan Kendaraan Bermotor

BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan sistem murabahah. Jenis kendaraan yang dapat dikategorikan PKB adalah mobil dan motor baru atau bekas.

C. Gadai Emas Bank Syariah Mandiri

(54)

Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

1. Berdasarkan pemikiran penulis, faktor yang menarik nasabah sehingga memilih untuk menggadaikan emasnya di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran, antara lain:

a. Lokasi bank yang sangat strategis yaitu di Jalan Diponegoro No. 205 Blok C dan D. Jalan Diponegoro Ungaran merupakan jalan utama jurusan Semarang-Solo, sehingga dapat dengan mudah di akses menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

b. Pelayanan yang sangat memuaskan, karena pegawai Bank Syariah Mandiri yang selalu tersenyum ketika berinteraksi dengan nasabah-nasabahnya. Serta menjelaskan apapun yang ditanyakan oleh nasabah dengan sabar dan tenang.

c. Proses pencairan pembiayaan berlangsung cepat, karena ditangani oleh Penaksir Gadai dan Officer Gadai yang profesional di bidangnya.

d. Promosi yang dilakukan secara intens dengan cara menyebarkan brosur di tempat-tempat umum. Hal itu menjadikan nasabah bertemu langsung dengan Penaksir Gadai atau Officer Gadai.

(55)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan Produk Gadai Emas di Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran

Prosedur pembiayaan gadai emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran sangat mudah. Selain itu, pembiayaan gadai emas di Bank Syariah Mandiri lebih murah biayanya dan nyaman layanannya. Pricing yang kompetitif dibanding competitor. Jaringannya luas karena terdapat di berbagai kota-kota besar seluruh Indonesia.

1. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rista, pada hari Senin Juni 2014 pukul 14.10 WIB, prosedurnya sebagai berikut:

a. Calon nasabah datang langsung ke KLG (Konter Layanan Gadai) di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran dengan membawa jaminan berupa emas kuning batangan/lantakan atau perhiasan dan membawa persyaratan yang telah ditentukan. Setelah syarat-syarat pembiayaan gadai emas terlengkapi, kemudian calon nasabah mengisi formulir pembiayaan gadai yang telah disediakan oleh pihak bank.

(56)

pembiayaan untuk logam mulia yaitu 90% dari nilai taksiran, sedang untuk perhiasan yaitu 85% dari nilai taksiran.

c. Petugas gadai menaksir barang jaminan berupa emas yang telah diserahkan oleh nasabah. Kemudian petugas menguji keaslian barang jaminan dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan. d. Jika pembiayaan disetujui, maka petugas gadai akan menaksir dan

menghitung besarnya pembiayaan yang akan diterima oleh calon nasabah sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia serta menentukan besarnya biaya administrasi.

e. Kemudian pencairan disertai penandatanganan diatas materai oleh calon nasabah, dan pembayaran biaya administrasi secara tunai. f. Setelah semua prosedur diatas terlaksana, maka seseorang telah

resmi menjadi nasabah gadai di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran.

2. Prosedur Penaksiran Barang Gadai emas

Barang jaminan emas yang diserahkan oleh calon nasabah untuk digadaikan ditaksir terlebih dahulu oleh petugas gadai yang sudah mempunyai keahlian khusus. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rista pada 18 Juni 2014 pukul 12.30 WIB, pedoman penaksirannya sebagai berikut :

(57)

b. Petugas gadai melakukan penentuan karatase dan berat emas dengan menggunakan metode uji kimia dan berat jenis, yaitu :

a. Metode jarum uji emas

Pengujian dengan metode ini adalah dengan membandingkan kecepatan pelarutan goresan emas yang diuji terhadap kecepatan pelarutan goresan dari jarum uji yang sudah diketahui karatasenya.

Alat-alat yang digunakan dalam metode ini antara lain : a) Jarum uji emas

b) Batu uji

c) Larutan uji emas yaitu asam nitrat dan asam chlorida.

d) Loupe (kaca pembesar) 10x

e) Botol air uji emas yang berwarna gelap

f) Gelas ukur kimia untuk takaran campuran zat kimia. g) Pipet tetes dan kertas tissue

b. Metode berat jenis

Metode ini memakai hukum Archimedes yaitu mengukur berat jenis barang emas dan membandingkannya dengan berat jenis standar emas (19,30 gr/cc).

Alat-alat yang digunakan dalam metode ini antara lain : 1) Timbangan (elektronik atau manual)

(58)

4) Tempat timbangan emas atau tali pengikat

c. Petugas gadai menentukan nilai taksiran dan pembiayaan sesuai dengan ketetapan Bank Syariah Mandiri dengan rumus :

Nilai Taksiran = berat emas x harga emas saat ini Maksimal pembiayaan yang diberikan:

1) Batangan = 90% x nilai taksiran 2) Perhiasan = 85% x nilai taksiran

Pembiayaan tergantung permintaan nasabah Biaya pemeliharaan:

1) Batangan = 1,13% x nilai taksiran 2) Perhiasan = 1,3% x nilai taksiran

Gambar 1.2 Tabel Administrasi Gadai Emas

Sumber: Bank Syariah Mandiri

Berat (gram) Biaya Administrasi

5-10 Rp 25.000,00

15-25 Rp 35.000,00

30-35 Rp 45.000,00

40-50 Rp 55.000,00

55-65 Rp 65.000,00

70-75 Rp 75.000,00

80-90 Rp 85.000,00

(59)

3. Simulasi Perhitungan Pembiayaan Gadai Emas di Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran

Pada tanggal 7 Juli 2014, Ibu Rina membawa emas untuk digadaikan berupa emas lantakan seberat 25 gram. Berapakah biaya oemeliharaan yang harus dibayar, bila nasabah melunasi pada tanggal 7 September 2014?

HDE (Harga Dasar Emas): Rp 460.000,00 Diketahui:

Periode gadai 7 Juli 2014-7 September 2014=2 bulan Taksiran:

= (karat/24) x berat emas x HDE = (24/24) x 25 x Rp 460.000,00 = Rp 11.500.000,00

Pembiayaan:

= Taksiran x FTV

= Rp 11.500.000,00 x 90% =Rp 10.350.000,00

Biaya Pemeliharaan:

= (Taksiran x Rate) x waktu gadai

= (Rp 11.500.000,00 x 1.70%/bulan) x 2 bulan = Rp 195.500,00/bulan

(60)

4. Prosedur Penyimpanan Barang Jaminan

Prosedur penyimpanan barang jaminan berupa emas yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: a. Tempat Penyimpanan Barang Jaminan (main vault)

Tempat penyimpanan barang jaminan berupa lemari besi dengan kunci dan nomor kombinasi sebagai pengaman. Di dalamnya memiliki sekat/jalur untuk meletakkan barang jaminan yang telah terbungkus dalam kantung jaminan.

b. Kemasan

1) Barang jaminan harus dikemas dalam kantung plastik jaminan yang telah disediakan, yang salah satu sisinya dapat digunakan untuk menandai.

2) Pengaman jaminan menggunakan segel khusus pada kantung jaminan.

3) Officer Gadaimelakukan penyegelan.

4) Pejabat yang terlibat dalam proses Uji Acak maupun Uji Opname harus melakukan penyegelan dengan membubuhkan matris masing-masing pada kemasan jaminan

c. Segel

(61)

d. Penyimpanan Sementara

1) Penaksir harus menyimpan barang jaminan dalam kotak khusus Penaksir (kotak penyimpanan sementara) setiap kali selesai melakukan penaksiran.

2) Officer Gadaimengunci kotak penyimpanan sementara dan

menyimpan kunci kotak tersebut.

3) Pada akhir hari, Officer Gadaidan Penaksir beserta Petugas Loan Administration and Trade Service (Loan Admin) mengosongkan kotak penyimpanan sementara dan barang jaminan disimpan ke dalam khasanah.

5. Prosedur Pelunasan Pembiayaan Gadai Emas Syariah di Bank

Syariah Mandiri KCP Ungaran

Pada dasarnya pelunasan pembiayaan gadai emas dapat dilakukan setiap waktu tanpa menunggu jatuh tempo. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rista pada 27 Juni 2014, prosedur pelunasan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran sebagai berikut :

a. Nasabah datang langsung ke Konter Layanan Gadai (KLG) Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran dengan membawa Surat Bukti Gadai Emas (SBGE).

(62)

c. Jika nasabah ingin memperpanjang jangka waktu pinjaman, maka nasabah hanya membayar biaya perpanjangan.

d. Jika nasabah melakukan pelunasan, maka nasabah diminta menunggu selama officer melakukan penutupan akad rahn.

e. Nasabah menandatangani surat berakhirnya akad rahn. Nasabah juga diharuskan membayar biaya pemeliharaan barang jaminan selama jangka waktu yang telah ditentukan.

f. Pembayaran pelunasan dapat dilakukan secara tunai, atau dapat melalui debet rekening nasabah.Namun, jika nasabah tidak mampu melunasi kewajibannya, officer gadai akan menjual barang jaminan yang digadaikan. Akan tetapi, penjualan barang jaminan emas harus mendapat persetujuan dari pihak pemberi gadai.

g. Barang jaminan dikeluarkan oleh officer gadai dari dalam khasanah. h. Jika nasabah sudah melunasi pinjaman sesuai dengan pembiayaan

yang didapat, maka barang jaminan akan diserahkan kembali kepada nasabah.

6. Prosedur Gadai Ulang/Perpanjangan Gadai Emas

(63)

a. Nasabah mengajukan permohonan gadai ulang kepada Bank Syariah Mandiri selambat-lambatnya pada saat tanggal jatuh tempo akad. b. Penaksir gadai melakukan penaksiran ulang barang jaminan.

c. Nasabah membayar dimuka biaya gadai ulang kepada pihak Bank Syariah Mandiri.

d. Jika harga taksir ulang lebih tinggi dari pada taksiran sebelumnya, maka nasabah diperbolehkan untuk menambah nilai pembiayaannya. e. Jika harga taksir ulang lebih rendah daripada taksiran sebelumnya

yang mengakibatkan nilai maksimum pembiayaan lebih rendah daripada nilai pembiayaan sebelumnya, maka diatur ketentuan sebagai berikut:

1) Nasabah harus melunasi selisih antara nilai pembiayaan terakhir dan nilai pembiayaan sebelumnya.

2) Jika nasabah tidak sanggup melunasi selisih tersebut di atas, maka pembiayaan dapat diperpanjang sesuai dengan limit semula, sepanjang nilai pembiayaan tersebut tidak melebihi 90% dari nilai taksiran baru. Selanjutnya bila nilai pembiayaan telah melebihi 90% dari nilai taksiran maka pembiayaan tidak dapat diperpanjang dan harus dilakukan penjualan barang jaminan bila nasabah tidak sanggup melunasinya.

7. Prosedur Pelelangan atau Penjualan Barang Jaminan

(64)

utangnya, maka pelunasannya dilakukan dengan cara penjualan barang jaminan. Penjualan barang jaminan adalah suatu proses penjualan barang jaminan untuk melunasi pembiayaan nasabah dalam hal nasabah tidak dapat melunasi pembiayaan hingga saat jatuh tempo dan Bank tidak memperpanjang pembiayaan tersebut, dapat dilakukan dengan langkah-langkah/ketentuan sebagai berikut:

a. Minimal 1 (satu) hari sebelum penjualan barang jaminan, Penaksir bersama Officer Gadai harus melakukan penaksiran ulang guna menetapkan harga dasar penjualan dengan mengacu kepada Pedoman Penaksir Emas (PPE) yang berlaku.

b. Namun demikian, setiap Unit Kantor Layanan Gadai (KLG) Bank Syariah Mandiri diberikan kewenangan untuk menjual barang sesuai harga pasar setempat.

c. Harga dasar penjualan barang jaminan sudah termasuk nilai pembiayaan nasabah dan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses penjualan barang jaminan.

d. Unit Kantor Layanan Gadai (KLG) Bank Syariah Mandiri wajib melaporkan hasil penjualan barang jaminan ke Desk Pegadaian. e. Penaksir menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Penjualan

(65)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait penjualan barang jaminan milik nasabah, yaitu:

a. Kelebihan/kekurangan hasil penjualan

1) Jika hasil penjualan lebih tinggi daripada harga dasar penjualan, maka sisa kelebihannya akan dikredit ke rekening nasabah yang bersangkutan atau diberikan secara tunai kepada nasabah tersebut.

2) Jika hasil penjualan lebih rendah daripada harga dasar penjualan, maka Bank Syariah Mandiri tetap harus melakukan penagihan kepada nasabah yang bersangkutan untuk menutup kekurangannya

b. Sistem penjualan

Sistem penjualan barang jaminan dilakukan dengan cara:

1) Bank Syariah Mandiri memberi kesempatan nasabah untuk merekomendasi pembeli barang, atau,

2) Pihak Bank Syariah Mandiri mencari pembeli dan langsung bertransaksi tanpa melibatkan nasabah, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasabah yakni menjual barang jaminan pada harga yang wajar.

(66)

B. Faktor Yang Dibutuhkan Masyarakat Dalam Pelayanan Gadai Emas

Sebelum seseorang memutuskan untuk menjadi nasabah pembiayaan gadai emas, tentu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan orang tersebut. Faktor-faktor yang dibutuhkn dan dapat mempengaruhi keputusan nasabah gadai, antara lain sebagai berikut:

1. Perhitungan besar pembiayaan berdasarkan berat barang jaminan. Perhitungan pembiayaan gadai biasanya berdasarkan presentase bunga terhadap pinjaman yang diberikan.

2. Biaya administrasi yang lebih murah. Perhitungan biaya gadai emas berdasarkan berat barang jaminan yang digadaikan. Bukan berdasarkan besar pembiayaan yang diberikan.

3. Kualitas pelayanan pegawai yang ramah. Ketika nasabah datang ke Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran, maka nasabah tersebut akan disambut dengan salam, senyuman, dan sapaan oleh security. Kemudian jika nasabah ingin ke Konter Layanan Gadai (KLG),

maka nasabah tersebut akan diantar oleh security sampai di depan KLG. Selanjutnya nasabah akan disambut oleh Penaksir atau Officer Gadai setempat.

(67)

dapat dengan mudah di akses dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

5. Proses pencairan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu dilakukan secara cepat setelah prosedur lengkap, hal itu dilakukan agar nasabah tidak terlalu lama menunggu dan cepat mendapatkan pembiayaan yang dibutuhkan.

C. Tindak Lanjut Untuk Meningkatkan Produktivitas Produk Gadai Emas

Kinerja Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran harus selalu ditingkatkan, tidak terkecuali tindak lanjut untuk meningkatkan produktivitas produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Tindak lanjut tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1. Melakukan promosi dengan cara menyebarkan brosur kepada masyarakat

di tempat-tempat umum, seperti pasar, toko emas atau perhiasan, perusahaan, dan tempat umum lainnya. Melakukan promosi merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan penjualan suatu produk, karena dapat menambah perluasan daerah yang mungkin terdapat nasabah-nasabah potensial.

2. Membuka gerai Gadai Syariah di pusat-pusat perbelanjaan, atau mengisi stand di pamrean-pameran sebagai bentuk perluasan promosi. Hal ini juga

(68)

3. Optimalisasi pemasaran langsung kepada nasabah dengan cara telemarketing. Telemarketing merupakan aktifitas memasarkan produk atau jasa melalui saluran komunikasi jarak jauh (telekomunikasi). Alat bantu untuk melakukan telemarketing adalah telepon dan fax. Telepon untuk berkomunikasilangsung dengan nasabah, sedang fax untuk mengirimkan berkas-berkas yang diperlukan.

4. Memberikan promo-promo yang dapat menarik nasabah setiap bulan atau beberapa bulan sekali. Nasabah akan lebih tertarik jika dalam melakukan pembiayaan terdapat promo yang menguntungkan. Karena dalam penjualan produk harus terdapat inovasi baru agar nasabah tidak berpindah ke tempat lain untuk menggadaikan emasnya.

5. Memberikan bonus kepada nasabah setia yang telah menggadaikan emasnya di Bank Syariah Mandiri Kanctor Cabang Pembantu Ungaran. Nasabah yang mendapatkan bonus karena telah menjadi nasabah setia akan merasa senang jika mendapatkan bonus. Hal ini bukan menyangkut seberapa besar bonus yang diberikan, tetapi bonus tersebut sebagai reward karena nasabah telah setia menggadaikan emasnya di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran.

6. Mengadakan presentasi di berbagai kantor atau perusahaan tertentu. Hal ini dapat membantu menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.

(69)

1. Harga

Umar menyatakan bahwa harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

Selain itu, tujuan utama dalam penetapan harga suatu produk adalah (a) Meningkatkan penjualan, (b) Mempertahankan dan memperbaiki market share, (c) Stabilisasi harga, (d) Mencapai target pengambilan investasi, (e)

Mencapai laba yang maksimum. Secara teoritis, dipakai dalam penentuan harga adalah maksimum profit.

2. Produk

Kotler berpendapat bahwa dalam merencanakan penawaran pasar, pemasara perlu berpikir melalui lima tingkat produk, yaitu : (1) manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan; (2) pemasaran harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar (basic product); (3) pemasaran harus menyiapkan suatu produk yang diharapkan (expectied product), yaitu suatu set atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika mereka membeli produk tersebut; (4) pemasaran menyiapkan produk yang ditingkatkan (augmented

product) yang memenuhi keinginan pelanggan melalampaui harapan mereka,

(70)

peningkatan dan transportasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan.

Tingkatan produk diatas maka dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok menurut daya tahan, wujud dan penggunaan yaitu :(1) Barang yang terpakai habis (nondurable goods) adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsikan dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Karena barang-barang tersebut terkonsumsi dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah membuatnya tersedia dibanyak lokasi. mengenakan margin yang kecil, dan beriklan besar-besaran untuk memancing orang untuk mencoba serta membangun preferensi, (2) barang tahan lama (duradlecods) adalah barang berwujud yang biasanya digunakan banyak kali. contohnya lemari es, perlatan mesin, dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayan yang lebih pribadi, margin lebih tinggi dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual, (3) Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan lebih banyak pengendalian kualitas, kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian. Contohnya mencukur, potong rambut dan reparasi.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu

Referensi

Dokumen terkait

«Eski bedestenin Bizans yapısı olma­ sına karşılık Sandal bedesteni denilen yeni bedesten bir Türk eseridir».. Mehmed Zeki Pakalın'ın «Osmanlı Ta­ rih

Hasil penelitian kombinasi media ampas kelapa sawit dan dedak padi berdasarakan hasil Analisis Varian (ANAVA) menunjukan bahwa kombinasi media pada perlakuan A 50 % amapas

Berdasar hasil pembahasan dan analisis data maka dapat ditarik simpulan dari penelitian ini bahwa variabel locus of control , komitmen profesi, budaya organisasi, kepuasan

[r]

Pada kedua lokasi tersebut kurang mendapatkan cahaya sehingga ketika dilakukan perangkap dengan menggunakan cahaya serangga jenis ini langsung mendekat.Secara

Sedangkan pada metode Newton Raphson formulasinya sangat sederhana sekali, tetapi memiliki 2 buah formulasi yaitu formulasi nilai Variabel X berikutnya dan formulasi nilai

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar Ilmu pengetahuan Sosial pada SMP

kelompok kontrol sebesar 10.72 (10.89 > 10.72) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil latihan yang lebih signifikan pada pembelajaran dengan