• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK. 3. Maka akan terbuka jendela "Add-Ins"(seperti gambar dibawah). berikan tanda check pada "Analysis ToolPak". Kemudian klik "OK"

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIK. 3. Maka akan terbuka jendela "Add-Ins"(seperti gambar dibawah). berikan tanda check pada "Analysis ToolPak". Kemudian klik "OK""

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIK

Statistik adalah ilmu dan seni atau teknik untuk mengumpulkan data, menyajikan data, mengumpulkan data dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang berhasil dihimpun. Sebelum melakukan analisis data statistik di Excel2007, kita perlu untuk mengaktifkan Analysis ToolPak. Langkah-langkanhnya sebagai berikut:

1. Buka Excel2007, Pada Office Button pilih Excel Option(paling bawah).

2. Pilih menu "Add-Ins", pada pilihan "Manage" pilih "Excel Add-ins". Lalu klik "Go" (lihat gambar).

3. Maka akan terbuka jendela "Add-Ins"(seperti gambar dibawah). berikan tanda check pada "Analysis ToolPak". Kemudian klik "OK"

4. Jika sebelumnya Anda belum pernah mengaktifkan fitur ini sebelumnya maka akan muncul jendela konfigurasi default Office 2007. Tunggu hingga proses selesai. Jika konfigurasi berhasil, maka akan terdapat tambahan menu "Data Analisis" pada ribbon "Data" seperti gambah dibawah ini.

(2)

FUNGSI STATISTIKA

Fungsi statistik yang paling sering digunakan untuk mengolah data adalah SUM, AVERAGE, MAX, MIN, dan Count Numbers. Secara mudah, fungsi-fungsi Autosum dapat diaktifkan melalui tombol Autosum yang terdapat pada grup Editing ribbon Home atau grup Function Library ribbon Formulas. Jika Autosum diklik langsung, fungsi yang diaktifkan adalah fungsi Sum. Untuk memilih fungsi yang lain, klik bagian tombol tersebut yang dapat memunculkan menu. Bandingkan menu tombol Autosum yang terdapat pada ribbon Home dan pada ribbon Formulas seperti gambar berikut.

Menu Autosum yang terdapat pada ribbon Formulas Fungsi Autosum dan Kegunaan

SUM : Menjumlah data dalam satu range.

AVERAGE : Menghitung nilai rata-rata dalam satu range.

MAX : Menghasilkan nilai terbesar dalam satu range.

MIN : Menghasilkan nilai terkecil dalam satu range.

COUNT

NUMBERS :

Menghitung jumlah data dalam satu range

AVERAGE

Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan. Syntax: AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…).

Contoh:

Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka: =AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.

(3)

COUNT

Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan. Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu tidak akan dihitung.

Syntax: COUNT(nilai1,nilai2,…). Contoh:

Jika kita memiliki data

=COUNT(A1:A6) menghasilkan 3

COUNTA

Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong. Syntax: COUNTA(nilai1,nilai2,…).

Contoh:

Jika kita memiliki data

=COUNTA(A1:A7) menghasilkan 6.

MAX

Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan. Syntax: MAX(bilangan1,bilangan2,…).

Contoh:

Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka: =MAX(A1:A5) menghasilkan 27.

=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.

MIN

(4)

Syntax: MIN(bilangan1,bilangan2,…). Contoh:

Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka: =MIN(A1:A5) menghasilkan 2.

MEDIAN

Penjelasan: Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan. Syntax: MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…).

Contoh:

=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.

MODE

Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data yang diberikan.

Syntax: MODE(bilangan1,bilangan2,…). Contoh:

=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.

QUARTILE

Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.

Syntax: QUARTILE(data,no_kuartil).

No_kuartil Nilai yang dihasilkan

0 Nilai paling kecil (sama dengan fungsi MIN).

1 Kuartil pertama – 25%.

2 Kuartil kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).

3 Kuartil ketiga – 75%

4 Nilai paling besar (sama dengan fungsi MAX)

Contoh:

(5)

CONTOH 1

Berikut ini disajikan laporan jumlah pembangunan rumah oleh PT. Graha Multi Indah sebuah perusahaan kontraktor perumahan pada tahun 2001 sampai 2008. Tentukan jumlah rumah yang telah dibangun, rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah dari data tersebut dengan fungsi statistik!

Penyelesaian:

a. Untuk menentukan jumlah pembangunan rumah pada tahun 2001 sampai 2008, klik sel F7. Pilih menu Formulas, kemudian pilih submenu Autosum lalu klik Sum. Pada sel F7 akan muncul fungsi =SUM(A7:E7), kemudian tekan enter. Jumlah pembangunan rumah akan muncul pada sel F7.

(6)

b. Klik pojok kanan bawah sel F7, kemudian tarik ke bawah sampai sel F14. Secara otomatis, jumlah pembangunan rumah pada tahun 2002 sampai 2008 akan muncul.

c. Untuk menentukan jumlah masing-masing tipe rumah dari tahun 2001 sampai 2008, pilihlah sel B15 kemudian ulangi langkah-langkah menentukan jumlah data seperti no. 1 dan 2.

d. Data statistik berupa rata-rata dapat ditentukan dengan memilih menu formulas, kemudian klik Average pada submenu Autosum.

e. Data statistik berupa nilai tertinggi dapat ditentukan dengan memilih menu formulas, kemudian klik Max pada submenu Autosum.

f. Data statistik berupa nilai terendah dapat ditentukan dengan memilih menu formulas, kemudian klik Min pada submenu Autosum.

g. Setelah semua fungsi statistik sudah dimasukkan pada sel yang sesuai, maka akan muncul hasil berupa tabel sebagai berikut.

(7)

Dalam latihan ini terdapat sebuah daftar nilai siswa di sebuah kelas yang menggunakan kriteria:

Nilai Akhir = 20% Nilai Ulangan 1 + 20% Nilai Ulangan 2 + 60% Nilai Ujian Akhir

Setelah kita berhasil mengetahui Nilai Akhir semua siswa, kita dapat menghitung nilai ata-rata kelas serta mengetahui nilai tertinggi dan nilai terendahnya. Adapun daftar nilai sebelum proses perhitungan dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.6 Daftar nilai ulangan siswa kelas XI-3

Lembar kerja pada gambar di atas menyajikan informasi nilai ulangan siswa. Lembar kerja tersebut terdiri atas sejumlah kolom yang berisi nomor, nama lengkap, nilai ulangan 1, nilai ulangan 2, nilai ujian semester, dan nilai akhir. Pada bagian bawah daftar nilai terdapat baris yang nantinya akan kita isi dengan nilai rata-rata, nilai maksimum, dan nilai minimum. Setelah semua nama, nilai ulangan, dan ujian kita masukkan, langkah selanjutnya adalah memasukkan beberapa rumus yang kita butuhkan untuk menghitung nilai akhir, nilai rata- rata, nilai maksimum, dan nilai minimum. Adapun rumus yang dimasukkan adalah sebagai berikut.

(8)

1) Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. a) Kliklah sel F5. b) Ketikkan “=20%*”. c) Kliklah sel C5. d) Ketikkan “+20%*”. e) Kliklah sel D5. f) Ketikkan “+60%*”. g) Kliklah sel E5. h) Tekanlah Enter.

2) Langkah-langkah di atas akan memberikan hasil berupa sebuah nilai pada sel F5 yang merupakan “Nilai Akhir”. Sementara itu, pada baris masukan akan terlihat rumus yang digunakan, yaitu

“=20%*C5+20%*D5+60%*E5”.

3) Langkah berikutnya, kita perlu mengcopykan rumus “Nilai Akhir” untuk menghitung nilai akhir siswa-siswa lain. Langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Klikkan mouse pada sel F5. b) Lakukan klik kanan.

c) Pilihlah menu Copy.

d) Gunakan mouse untuk memblok F6 sampai F19. e) Lakukan klik kanan pada daerah yang diblok. f) Pilihlah menu Paste.

4) Setelah proses copy rumus “Nilai Akhir” selesai, kini semua siswa sudah mempunyai nilai akhir.

b. Rumus untuk menghitung “Nilai Rata-Rata”.

(9)

1) Klikkan mouse pada sel F20. 2) Ketikkan “=AVERAGE(“.

3) Gunakan mouse dan bloklah sel F5 sampai F19. 4) Ketikkan “)”.

5) Tekanlah Enter.

6) Perhatikan sel F20. Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, nilai rata-rata kelas dapat dibaca pada sel tersebut. Sementara itu, pada baris masukan akan tampak rumus yang digunakan, yaitu “=AVERAGE(F5:F19)”.

c. Rumus untuk menghitung “Nilai Tertinggi”.

Proses yang dilakukan sangat mirip dengan proses perhitungan nilai rata-rata kelas. Berikut adalah langkah-langkahnya.

1) Klikkan mouse pada sel F21. 2) Ketikkan “=MAX(“.

3) Gunakan mouse. Bloklah sel F5 sampai F19. 4) Ketikkan “)”.

5) Tekanlah Enter.

Langkah-langkah di atas akan menampilkan nilai tertinggi kelas pada sel F21. Sementara itu, pada baris masukan akan tampak rumus yang digunakan, yaitu “=MAX(F5:F19)”.

d. Rumus untuk menghitung “Nilai Terendah”.

Proses yang dilakukan sangat mirip dengan proses perhitungan nilai rata-rata kelas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) Klikkan mouse pada sel F22. 2) Ketikkan “=MIN(“.

3) Gunakan mouse. Bloklah sel F5 sampai F19. 4) Ketikkan “)”.

5) Tekanlah Enter.

Langkah-langkah di atas akan menampilkan nilai terendah kelas pada sel F22. Sementara itu, pada baris masukan akan tampak rumus yang digunakan, yaitu “=MIN(F5:F19)”.

(10)

Gambar 5.7 Hasil perhitungan nilai siswa dalam lembar kerja Microsoft Excel

Hasil akhir dari proses perhitungan tampak pada Gambar 5.17. Sekarang, semua nilai akhir siswa telah terisi. Nilai rata-rata kelas, nilai maksimum, dan nilai minimum terlihat secara langsung.

IF

Fungsi ini digunakan untuk menguji suatu kondisi atau logika, yang akan menentukan nilai kembali ke-1 jika kondisi tersebut bernilai benar dan menentukan nilai kembali ke-2 jika kondisi tersebut salah. Cara penggunaan:

=IF(Kondisi;[Nilai_Jika_Benar];[Nilai_Jika_Salah]) Keterangan:

Kondisi Suatu ungkapan logika yang berupa perbandingan.

Nilai_Jika_Benar : Nilai yang dihasilkan jika pengujian kondisi bernilai benar. Nilai_Jika_Salah : Nilai yang dihasilkan jika pengujian kondisi bernilai salah.

Sebagai contoh, dalam menampilkan status kelulusan mahasiswa dengan melihat nilai ujian yang sudah dijalaninya sebagai berikut.

(11)

Untuk mendapatkan status “LULUS” mahasiswa harus mempunyai nilai lebih besar dari 50. Jika nilainya kurang dari 50, maka akan diberi status “TIDAK LULUS”.

a. Penggunaan Fungsi IF

Untuk dapat menyelesaikannya dibutuhkan fungsi logika, yaitu fungsi IF. Untuk lebih jelasnya, berikut disampaikan beberapa paparan tentang penggunaan fungsi IF. Fungsi IF dengan format lengkap adalah sebagai berikut.

IF(logical_test;value_if_true;value_if_false) Keterangan:

logical_test merupakan syarat dari percabangan.

value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi. value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.

Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui function wizard adalah sebagai berikut. 1) Klik pada sel D3.

2) Klik Formulas, pilih Logical, kemudian klik fungsi IF.

Gambar 5.9 Pemilihan Fungsi IF melalui Category Logical. 3) Ubah setting pada kotak dialog fungsi IF seperti berikut.

(12)

Pada Logical Test ditulis C3 > 50 adalah karena di sel C3-lah letak dari nilai yang akan dilakukan penyeleksian. Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya C3>50 yang artinya jika data di sel C3 lebih besar atau sama dengan 50 maka bernilai benar dan jika kurang dari 50 maka bernilai salah. Ketikkan teks “Lulus” pada isian value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan. Ketikkan teks “Tidak Lulus” pada isian value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.

4) Klik OK. Copy-kan formula ke sel di bawahnya.

Pemberian tanda “ ” merupakan tambahan jika ingin menambahkan statement berupa kalimat atau string. Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut.

Gambar 5.11 Hasil akhir pemberian status kelulusan b. Percabangan beberapa Tingkat

Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat.

Fungsi Keterangan

IF Menentukan suatu tes logika untuk dikerjakan, dan mempunyai bentuk: =IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika salah)

AND, OR, dan

NOT

Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan tes kondisi. Fungsi AND dan OR maksinal berisi 30

argumen logika, sedangkan NOT hanya mempunyai satu argumen logika, mempunyai bentuk:

(13)

OR (logika1,logika2, …,logika30) NOT (logika)

Pembahasan fungsi IF di atas dengan Tes Logika Tunggal, Tes Logika dapat dikembangkan dengan tambahan salah satu fungsi AND, OR, atau NOT. Bentuk fungsi IF dengan tes logika yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

= IF (OR(Tes Logika1;Tes Logika2);Nilai jika benar;Nilai jika salah)

CONTOH 1

Sebuah perusahaan akan merekrut tenaga satuan pengaman (satpam) dengan ketentuan pengalaman kerja minimal empat tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi administrasi dengan kriteria tersebut. Pelamar yang memenuhi syarat akan mengikuti seleksi selanjutnya, sedangkan yang tidak memenuhi syarat dinyatakan gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalam fungsi IF seperti berikut ini.

= IF(AND(Kerja>=4;Usia<=35);Wawancara;Gugur)

Fungsi tambahan adalah AND karena kedua tes logika merupakan kriteria yang harus terpenuhi, perhatikan penerapan fungsi tersebut dalam baris rumus worksheet.

Gambar 5.12 Fungsi IF dengan 2 tes logika

Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus yang mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang diselesaikan dengan fungsi IF. Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi data hasil ujian statistik. Berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk huruf dengan ketentuan sebagai berikut.

Nilai Huruf 0 – 59 E 60 – 74 D 75 – 84 C 85 – 94 B 95 – 100 A

(14)

Perhatikan penyelesaian dengan fungsi IF dalam lembar kerja seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.13 Contoh fungsi IF bercabang Sel E5 diisi dengan rumus:

=IF(D5<60;”E”;IF(D5<75;”D”;IF(D5<85;”C”;IF(D5<95;”B”;”A”)))) c. Mencari Jumlah

Kadangkala diperlukan sebuah informasi untuk menampilkan berapa jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, dalam sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai “A”. Untuk itu telah disediakan sebuah fungsi sebagai berikut.

=COUNTIF(range,criteria)

Di mana pada area yang disebutkan di range akan dicari berapa jumlah sel yang sesuai dengan kriteria. Contoh =COUNTIF(B2:B57,”A”) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi “A” pada range B2 sampai B57. Pada contoh sebelumnya, dikembangkan untuk mencari jumlah lulus dan tidak lulus, sehingga nantinya data akan menjadi seperti di bawah ini.

Gambar 5.14 Hasil akhir penambahan fungsi COUNTIF

Untuk dapat menambahkan hasil tersebut, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 sebagai berikut melalui function wizard.

(15)

Gambar 5.15 Pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C9 Sedangkan untuk mendapatkan jumlah yang tidak lulus, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C10 sebagai berikut melalui function wizard.

Gambar 5.16 Pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C10

Nilai yang kita olah melalui Excel sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu nilai formula dan nilai acuan. Materi yang selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya adalah nilai formula, di mana semua nilai yang diolah menjadi satu dengan formula yang dihitung, misal =A1*20. Angka 20 merupakan nilai formula, sedangkan pada beberapa keadaan di mana nilai tersebut sering berubah dapat kita gunakan nilai acuan agar tidak perlu mengubah melalui formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan, Excel menyediakan fasilitas Fungsi Lookup, fungsi ini akan melihat nilai pada tabel yang lain apakah nilai yang dicocokan ada pada tabel tersebut, untuk kemudian diambil nilainya.

CONTOH 2

Dalam contoh ini kita akan menggunakan fungsi IF untuk menentukan nilai kelulusan siswa, Jika Nilai Ujian (kolom B) > 30 maka status kelulusan (kolom C), adalah lulus, sebaliknya jika <30 maka "tidak lulus"

(16)

2.Pada sel C3 ketik formula

=IF(B3>30,"lulus","tidak lulus") kemudian enter Selanjutnya kopi formula hingga sel C10

Hasilnya akan tampak seperti di bawah ini

CONTOH 3

Bonus biasanya di berikan jika seorang sales(karyawan) bisa memenuhi target penjualan yang ditentukan. Berikut ini contoh sederhana dalam penghitungan bonus,

Contoh kasusnya adalah sebagai berikut, misalnya kita mempunyai beberapa orang sales, kita menetapkan komisi sebagai imbalan untuk para sales misalnya besaran komisinya 20% dari total penjualan, dengan ketentuan tambahan jika para sales dalam tiap bulannya dapat

(17)

mencapai penjualan 10 juta atau lebih maka akan mendapatkan komisi tambahan sebesar 2% dari penjualan. Maka jika kita sederhanakan ilustrasi diatas jika penjualan dalam satu bulan di bawah 10 juta maka komisinya 20% dan jika mencapai target 10 juta atau lebih maka komisinya menjadi 20%+2%=22%.

Klik gambar biar lebih jelas

Dari tabel diatas kita akan menghitung komisi normalnya terlebih dahulu yaitu 20% dari penjualan, tuliskan rumus berikut pada cell D4 =C4*20%

Lalu tekan enter, maka komisi 20% akan terlihat. Setelah itu copy paste rumus itu ke cell D5 sampai D8. Langkah selanjutnya, menghitung bonusnya,letakkan rumus berikut di cell E4 =IF(C4>=10000000;C4*2%;”") Kita menggunakan fungsi IFC4>=10000000 adalah logical_test, jika cell C4 sama dengan atau lebih dari 10.000.000 C4*2% adalah value_if_true, disini kita masukkan nilai jika logical test adalah benar(sesuai).disini yg kita gunakan adalah jika penjualan (cell C4) lebih atau sama dengan 10juta maka akan mendapat bonus 2% dari penjualan

Selanjutnya untuk value if false, dalam rumus diatas kita gunakan tanda petik dua(“”) nanti jika tidak sesuai dengan logical_test atau penjualan dibawah 10 juta maka hasilnya akan kosong, jika mau ada hasil berupa tulisan, silahkan ditulis teksnya, misalnya “TANPA BONUS”,sehingga rumusnya menjadi =IF(C4>=10000000;C4*2%;”TANPA BONUS”) Jangan lupa ya jika valuenya(baik yang true maupun yg false) berupa character harus diapit tanda petik dua

Setelah berhasil mendapatkan hasilnya,silahkan di copy paste ke bawah yaitu dari E5 sampai E8Selanjutnya untuk total bisa dengan fungsi SUM, dimulai dengan rumus berikut di cell F4 =SUM(D4:E4) lalu enter. Setelah itu copy paste ke bawah dari F5 sampai F8

V LOOKUP

Fungsi vlookup merupakan sebuah fungsi yang telah disediakan oelh microsoft excel 2007 untuk menghitung /mengambil nilai dari sebuah tabel referensi kemudian dimasukkan ke

(18)

tabel kerja. Fungsi vlookup akan menghitung nilai referensi secara vertikal. CARA PENULISAN :

=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,range_lookup) Dimana:

lookup_value: nilai atau sel referensi yang dijadikan kunci dalam pencarian data.

table_array: tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari.

col_index_num: nomor kolom yang ingin diambil nilainya untuk fungsi VLOOKUP.

range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE, dimana Anda ingin fungsi VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan metode kira-kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat (FALSE).

CONTOH 1

Berikut ini adalah contoh sederhana penggunaan fungsi vlookup untuk menghitung biaya sewa kamar. Dalam contoh ini saya membuat tabel kerja dan tabel referensi dibuat beda sheet.

Data baku yang saya peroleh dari teman adalah seperti di bawah ini

1. Untuk memudahkan menyelesaikan masalah di atas, maka pada sheet1 dibuat tabel kerja sebagai berikut:

(Sel dengan background hijau adalah data input No urut, ID, dan nama pemesan) (Sel dengan background coklat diisi dengan formula)

(19)

2. pada sheet2 buat tabel referensi seperti di bawah ini

3. Aktifkan sheet1. Buat formula berikut: pada sel D4 ketik :

=VLOOKUP(B4,Sheet2!$A$4:$D$12,2,0) pada sel E4 ketik:

=VLOOKUP(B4,Sheet2!$A$4:$D$12,3,0) pada sel F5 ketik:

=VLOOKUP(B4,Sheet2!$A$4:$D$12,4,0) pada sel H5 ketik:

=F4-G4

(20)

CONTOH 2

Pada contoh kasus ini nilai kolom pertama pada tabel referensi, merupakan nilai rentang. Dimana nilai yang yang tercantum merupakan nilai batas bawah dari rentang. Angka 0 pada baris pertama dan angka 20 pada baris kedua, mengandung pengertian bahwa rentangnya adalah 0 hingga kurang dari 20. Angka 20 pada baris kedua dan angka 45 pada baris ketiga, mengandung pengertian bahwa rentangnya adalah 20 hingga kurang dari 45, demikian seterusnya.

Rumus untuk yang digunakan untuk kolom Abjad adalah sebagai berikut: =VLOOKUP(C4;$C$12:$D$16;2;TRUE)

 Parameter pertama bernilai C4, menyatakan nilai/sel yang dijadikan dasar pencarian

 Parameter kedua bernilai $C$12:$D$16, adalah alamat absolut C12:D16 yang menyatakan lokasi dari tabel referensi. Untuk membuat alamat absolut Anda dapat menekan tombol F4 setelah memblok tabel refrensi.

 Parameter ketiga bernilai 2, menyatakan nomor kolom tabel referensi yang menampung nilai-nilai yang dihasilkan oleh fungsi VLOOKUP

 Parameter keempat diberi nilai TRUE karena kolom pertama dari tabel referensi merupakan rentang.

HLOOKUP

HLOOKUP adalah salah satu fungsi referensi yang bisa digunakan untuk menghitung /mengambil data dari tabel referensi. HLOOKUP biasa juga disebut horizontal lookup.

CARA PENULISAN

=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,range_lookup) =HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)

(21)

Dimana:

lookup_value: nilai atau sel referensi yang dijadikan kunci dalam pencarian data.

table_array: tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari.

row_index_num: nomor baris yang ingin diambil nilainya untuk fungsi HLOOKUP.

range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE, dimana Anda ingin fungsi VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan metode kira-kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat (FALSE).

Contoh :

=HLOOKUP(B1,$B$1:$D$3,2,FALSE) akan menghasilkan XYZ

=HLOOKUP(B1,$B$1:$D$3,3,FALSE) akan menghasilkan 33

CONTOH 1

1. Buat tabel seperti di bawah ini, baris pertama dan kedua merupakan tabel referensi. Baris ke lima hingga 12 adalah tabel kerja

2. ketik formula: pada sel E5 =HLOOKUP(D5,$C$1:$G$2,2)

(22)

CONTOH 2

solusi : Pada C6 ketikkan formula =HLOOKUP(B6;$B$1:$F$3;2;0).

MACRO

Macro dalam Ms. Excel merupakan bagian dari menu developer Ms. Excel. Untuk menampilkan menu developer dalam ribbon excel ( Menu bar ), kita harus melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

Klik Microsoft Office Button lalu pilih Excel Option yang berada pada bagian kan bawah jendela Office botton

Pilihlah menu popular, dalam menu ” Top option for working with excel”, aktifkan menu ” Developer tab in ribbon” dengan cara klik pada check box menu tersebut. Tekan ok.

(23)

Pada ribbon Ms. Excel anda sekarang telah aktif menu developer.

Dalam menu developer terdapat empat buah kategori menu, yaitu code, control, XML dan modify. Keempat menu tersebut merupakan atribut dalam pembuatan macro ms. Excel. Pembuatan macro dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan merecord macro dan kedua dengan memasukan bahasa VBA ke dalam modul – modul VBA

Record Macro Vs. VBA Macro

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat dua cara dalam proses pembuatan macro, yaitu dengan cara record macro dan menginput secara manual VBA macro. Untuk cara pembuatan macro dengan metode recording macro dapat dilakukan dengan memilih menu “record macro” yang ada pada kategori code menu bar developer.sedangkan proses pembuatan macro dengan menginput bahasa VBA dapat dilakukan dengan cara memilih menu VBA yang juga ada pada kategori code menu bar developer.

Dalam proses record macro kita dapat merekam setiap peristiwa secara langsung ( dijelaskan selanjutnya ). Seluruh aktivitas yang kita lakukan setelah tombol ecord macro ditekan akan terekam dan proses perekaman aktivitas tersebut akan berakhir setelah kita menekan tombol “Stop record”. Sedangkan dalam proses pembuatan macro dengan Visual Basic, kita harus

(24)

menginput bahasa – bahasa pemrograman dalam modul – modul dan Sheet – sheet yang ada pada jendela Visual Basic.

Kedua proses tersebut juga dapat dijalankan dengan cara pembuatan Command Button. Command Button adalah sebuah tombol yang dapat menjadi media menjalankan macro yang sudah dibuat/ diinput. Proses pembuatan Command button adalah sebagai berikut : Pada menu developer kategori control, klik Insertà pilih Button pada form control.

Setelah memilih Button, sorot worksheet yang masih aktif untuk membentuk button pada worksheet. Setelah Button terbentuk, maka jendela ” Assign Macro ” akan muncul. Assign Macro adalah jendela yang berisi informasi mengenai pilihan macro yang akan dijalankan oleh button yang kita buat. Secara otomatis VBA yang berada pada macro yang terpilih akan masuk kedalam VBA button tersebut. Maka apabila button tersebut ditekan, segala aktivitas yang direkam oleh macro terpilih akan jalan.

(25)

Setelah memilih macro yang akan dijalankan oleh button, klik OK. Apabila kita menekan button maka aktivitas pada macro yang terpilih akan jalan.

CONTOH 1

Membuat Macro dengan cara record macro yang berisi perintah pembuatan chart dari data tabel.

Langkah – langkah pembuatan macro :

Input data tabel yang akan dibuat chart dalam worksheet yang aktif.

Pilih menu developer à record Macro. Jendela Record macro akan muncul ( Masukan Macro name sesuai dengan keinginan anda ) à OK

Lakukan langkah – langkah pembuatan chart ( Sudah dijelaskan sebelumnya )sampai selesai. Klik Stop record.

Pilihlah menu developer à Insert à Button. Assign macro “chart” untuk button tersebut.Ketika Button ditekan maka proses pembuatan chart akan berjalan secara otomatis.

(26)

CONTOH 2

Adapun Langkah Langkah pembuatan form sebagai berikut: Buka File excel 2007

Double klik di nama worksheet lalu ganti nama yang semula sheet 1 menjadi nama yang sesuai anda ingnkan, pada kesempatan ini saya memakai nama “data”

Pada Row 1 kolom kita buat nama heading/ Nama field tabel seperti tampak pada gambar dibawah ini(yang saya highlight warna biru).

Kemudia kita simpan file sebagai excel makro…… klik file saveAs pilih Excel Macro Enabled Workbook…. Ketik nama file disini saya beri nama “data”

Langkah berikutnya membuat makro untuk file tersebut , dengan langkah- langkah sebagai berikut

Pada woksheet pilih menu view klik tab Macros pilih view Macros : Isikan macro name: “FORM” klik create

Klik kanan mouse pada VBA project Pilih insert

Pilih User form

(27)

Langkah Selanjutnya adalah mendesain form

Koding

Private Sub ComboBox1_Click() If ComboBox1.ListIndex = 0 Then TextBox5.Text = 3000000

ElseIf ComboBox1.ListIndex = 1 Then TextBox5.Text = 5000000

ElseIf ComboBox1.ListIndex = 2 Then TextBox5.Text = 2500000

ElseIf ComboBox1.ListIndex = 3 Then TextBox5.Text = 1000000

ElseIf ComboBox1.ListIndex = 4 Then TextBox5.Text = 1500000

ElseIf ComboBox1.ListIndex = 5 Then TextBox5.Text = 1300000

ElseIf ComboBox1.ListIndex = 6 Then TextBox5.Text = 500000

End If End Sub

Private Sub CommandButton1_Click() Dim iRow As Long

Dim ws As Worksheet Set ws = Worksheets(“data”)

(28)

iRow = ws.Cells(Rows.Count, 1) _ .End(xlUp).Offset(1, 0).Row „cek untuk sebuah kode

If Trim(Me.TextBox1.Value) = “” Then Me.TextBox1.SetFocus

MsgBox “Masukan Tanggal Transaksi” Exit Sub

End If

„copy ke database

ws.Cells(iRow, 1).Value = Me.TextBox1.Value ws.Cells(iRow, 2).Value = Me.TextBox2.Value ws.Cells(iRow, 3).Value = Me.ComboBox1.Value ws.Cells(iRow, 4).Value = Me.TextBox5.Value ws.Cells(iRow, 5).Value = Me.TextBox6.Value ws.Cells(iRow, 6).Value = Me.TextBox7.Value „Clear Data Me.TextBox2.Value = “” Me.ComboBox1.Value = “” Me.TextBox5.Value = “” Me.TextBox6.Value = “” Me.TextBox7.Value = “” Me.TextBox2.SetFocus End Sub

Private Sub CommandButton2_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub CommandButton3_Click()

TextBox7.Text = TextBox5.Text * TextBox6.Text End Sub

Private Sub UserForm_Activate() Me.TextBox1.Value = Date

Me.ComboBox1.AddItem “LCD TV 32 INCH” Me.ComboBox1.AddItem “LCD TV 49 INCH” Me.ComboBox1.AddItem “LEMARI ES 2 PINTU”

(29)

Me.ComboBox1.AddItem “RAK PIRING” Me.ComboBox1.AddItem “MESIN CUCI” Me.ComboBox1.AddItem “VACUM CLEANER” Me.ComboBox1.AddItem “DVD”

End Sub

Sekarang Kita kembali ke worksheet kemudian kita akan membuat tombol untuk mengaktifkan form, kita bisa letakan dimana saja

Gambar

Gambar 5.6 Daftar nilai ulangan siswa kelas XI-3
Gambar 5.7 Hasil perhitungan nilai siswa dalam lembar kerja Microsoft Excel
Gambar 5.9 Pemilihan Fungsi IF melalui Category Logical.  3) Ubah setting pada kotak dialog fungsi IF seperti berikut
Gambar 5.11 Hasil akhir pemberian status kelulusan  b. Percabangan beberapa Tingkat
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendampingan yang dilakukan melalui kegiatan pengabdian dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dan pemetaan desa Nagori Tiga Ras dapat ditemukan

Bagi Pelayanan Kesehatan Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi non farmakologi khususnya pemberian terapi genggam jari dan massase punggung mampu

Masyarakat Cina di Malaysia juga mempunyai adat dan cara hidup yang tersendiri.. Secara teori, masyarakat Cina mempunyai adat tentang perkahwinan, kematian, cara hidup

Sistem pengendalian internal pada Koperasi Karyawan Sampoerna masih perlu diperbaiki, karena masih banyak kekurangan yang ditemukan seperti masih belum adanya kamera

Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir animasi yang telah dibuat, dan memasukkan suara narasi yang sudah jadi, mensinkronkan suara dengan visualnya, dan merapikan

Data hasil pengukuran itulah yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan baik dalam bentuk data mentah ataupun data kuantitatif yang telah divisualisasikan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nuryani dkk., 2013) bahwa pendidikan kurang berisiko 2,1 kali lebih besar mengalami

Berdasarkan analisis pengujian hipotesis sebagaimana yang dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa customer relationship management berpengaruh terhadap loyalitas