• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI INFOGRAFIS POS PENIMBANGAN BALITA PADA POSYANDU MARGO MULYO V KLATEN NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI INFOGRAFIS POS PENIMBANGAN BALITA PADA POSYANDU MARGO MULYO V KLATEN NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI INFOGRAFIS

POS PENIMBANGAN BALITA PADA POSYANDU

MARGO MULYO V KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Labib Fatkhiyatul Fatin Khoiriyah

12.11.6437

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

1

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI INFOGRAFIS

POS PENIMBANGAN BALITA PADA POSYANDU

MARGO MULYO V KLATEN

Labib Fatkhiyatul Fatin Khoiriyah

1)

, Mei P Kurniawan

2)

1)

Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta

2)

Sistem Informasi STMIK Amikom Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

labib.k@students.amikom.ac.id, meikurniawan@amikom.ac.id

Abstract - Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) is a community center in the health services and family planning. One of the activities is weighing Toddler Pos. Posyandu Margo Mulyo V Pos Weighing Toddler held each month. However, some mothers do not attend to the Posyandu to weigh their children. It is caused by several factors, one of which is the lack of comprehension of mothers about the importance of weighing Toddler Pos. Given these problems, the author intends to design a medium that can convey the message effectively about the importance of Post Weighing Toddler for mothers and children. Media in the form of animated

infographics. Media will combine animation,

information, and graphics.

Their media animated infographics about Post Weighing Toddler expected to assist the volunteer in the extension of the importance of going to the post Weighing Toddler every month. So that mothers will be diligent to come to the Post Weighing Toddler.

Keywords: Posyandu, toddlers, animations,

infographics.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemenkes RI telah mengupayakan untuk menjamin akses pelayanan kesehatan masyarakat. Diantaranya dengan menyediakan air bersih, sanitasi yang baik, dan program promosi kesehatan. Salah satunya adalah Posyandu.[1]

Di Indonesia kesehatan bayi dan balita menjadi rangking pertama dalam program kesehatan karena beresiko terjangkit penyakit balita dan gizi buruk. Posyandu Margo Mulyo V, cakupan balita yang ditimbang secara aktif masih 68% dan ini masih dibawah target global.

Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti bermaksud merancang media informasi yang dapat menyampaikan pesan secara lebih efektif kepada para ibu terutama yang masih memiliki balita.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana merancang dan membuat sebuah media informasi yang

dapat menyampaikan pesan tentang manfaat dan pentingnya Pos Penimbangan Balita pada Posyandu Margo Mulyo V Klaten ?

1.3 Batasan Masalah

1. Menggunakan resolusi HDV/HDTV 1280x720 2. Animasi infografis ini hanya membahas tentang apa

saja manfaat yang diperoleh jika hadir ke Pos Penimbangan Balita.

3. Animasi infografis ini ditujukan untuk para ibu khususnya yang mempunyai anak balita.

4. Animasi infografis ini berupa animasi infografis 2D. 5. Objek penelitian di Posyandu Margo Mulyo V

Klaten.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Merancang dan membuat animasi infografis tentang manfaat hadir di Pos Penimbangan Balita.

2. Membantu Posyandu Margo Mulyo V Klaten dalam penyuluhan Pos Penimbangan Balita.

3. Membuat media yang dapat menyampaikan pesan secara lebih efektif dan mudah diingat.

4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta.

1.5 Metode Penelitian

1. Metode Wawancara

Mengadakan tanya jawab dengan kader Posyandu tentang bagaimana kegiatan Pos Penimbangan Balita.

2. Metode Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data dari buku, karya tulis, artikel, dan referensi lainnya.

2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Rizki Utari (2014) mahasiswi jurusan Sistem Informasi dari STMIK Amikom Yogyakarta dengan karya skripsinya yang berjudul “Perancangan video infografis P.T. Bumi Artha Nugraha sebagai media informasi dengan teknik motion graphic”. [2]

Rezzara Putri Irdani (2014) mahasiswi Fakultas Sastra S1 Desain Komunikasi Visual dari Universitas

(4)

2 Negeri Malang dengan karya skripsinya yang berjudul “Perancangan iklan layanan masyarakat dengan pendekatan infografis tentang pencegahan kanker serviks pada remaja”. [3]

Bagus Wahyudi Isnani (2015) mahasiswa Fakultas Satra jurusan Seni dan Desain dari Universitas Negeri Malang dengan karya tugas akhirnya yang berjudul “Perancangan film animasi iklan layanan masyarakat tentang bahaya boraks dalam makanan bagi kesehatan manusia berbasis animasi infografis”. [4]

2.2 Dasar Teori 2.2.1. Animasi

Menurut Vaughan (2004), animasi adalah untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar terhadap proyek multimedia dan halaman web yang dibuat. Banyak aplikasi multimedia yang menyediakan animasi. [5]

2.2.2. Animasi 2D

Model animasi 2D dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan gambar bitmap 2D, atau menggunakan gambar vektor 2D. Teknik animasi 2D cenderung mengambil fokus pada manipulasi gambar. Animasi ini termasuk teknik animasi tradisional yang terotomatisasi pada komputer, misalnya tweening,

morphing, onion skinning, dan interpolated rotoscoping.

[5]

2.2.3. Format Infografis 1. Infografis Statis

Disebut juga dengan citra statis karena yang ditampilkan adalah citra diam. Informasinya bersifat tetap. Interaksi penggunanya hanya dengan melihat dan membaca. Paling baik sebagai narasi atau bisa juga eksploratif. [6]

2. Infografis Bergerak

Informasi yang disampaikan sama dengan citra statis, yaitu bersifat tetap. Infografis bergerak disebut juga dengan konten yang bergerak atau animasi infografis. Interaksi penggunanya meliputi melihat, membaca, dan mendengarkan jika ada narasi. Menampilkan animasi atau citra bergerak. Paling baik sebagai narasi, hampir tidak pernah eksploratif kecuali digunakan bersama konten interaktif. [6]

3. Infografis Interaktif

Dapat menampilkan informasi yang tetap dan dinamis. Interaksi pengguna meliputi mengklik, mecari data spesifik, secara aktif membentuk konten yang disajikan, dan memilih inofrmasi mana yang ingin diakses dan dievaluasi. Bisa naratif, eksploratif, dan keduanya. [6]

2.3 Perangkat Lunak yang Digunakan

Adobe Illustrator CS6 dapat digunakan untuk membuat desain grafis resolusi tinggi yang akan dicetak, membuat desain, ilustrasi, atau grafis yang akan ditampilkan di web. [7]

Adobe After Effects merupakan salah satu sorftware untuk keperluan efek visual dan motion graphic yang bisa dikatakan paling popular saat ini, terutama bagi kalangan

home-user hingga power-user. [8]

Adobe Audition merupakan multitrack digital audio

recording, editor dan mixer yang sudah digunakan dan

memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara [9].

3. Analisis dan Pembahasan

3.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian

Posyandu ini berada di dukuh Mlandangan. Posyandu Margo Mulyo V didirikan pada tahun 2000. Di Posyandu Margo Mulyo menyelenggarakan kegiatan penimbangan balita setiap tanggal 5. Kegiatan penimbangan balita meliputi penimbangan berat badan balita, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin A dan imunisasi. Terdapat 5 kader yang membantu dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu Margo Mulyo V. Balita yang sudah ditimbang akan dicatat pada KMS berapa berat badannya, kemudian grafik pada KMS akan menunjukkan perkembangan balita tersebut.

3.2 Analisis Masalah

Jumlah balita yang ada di dukuh Mlandangan yaitu 44 balita, namun hanya 68% dari jumlah balita atau sekitar 30 balita yang aktif ditimbang setiap bulan. Mayoritas ibu beranggapan bahwa penimbangan hanya sekedar menimbangkan balita dan mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat), padahal ibu dapat memperoleh manfaat yang lebih dari itu.

3.3 Solusi yang Dapat Diterapkan

Animasi infografis memiliki keistimewaan dalam kemampuan menarik perhatian audiens, narasi yang didampingi dengan animasi akan membuat audiens lebih tertarik untuk memperhatikan dan menikmatinya.

Manfaat Pos Penimbangan Balita akan dikemas dalam sebuah animasi infografis yang diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu tentang manfaat hadir ke Posyandu untuk penimbangan balita, memotivasi ibu agar hadir ke Pos Penimbangan Balita secara rutin, dan sebagai sumber informasi.

3.4 Analisis SWOT

3.4.1. Analisis Strength (Kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki adalah sebagai berikut :

1. Sudah ada kader yang akan mensosialisasikan tentang manfaat Pos Penimbangan Balita.

2. Sudah tersedia tempat untuk penyuluhan.

3.4.2. Analisis Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan yang dimiliki adalah sebagai berikut : 1. Media penyuluhan masih berupa infografis statis. 2. Belum ada perangkat yang digunakan untuk

menampilkan media penyuluhan yang berupa video.

3.4.3. Analisis Opportunities (Peluang)

Peluang yang dimiliki adalah sebagai berikut : 1. Perkembangan dunia animasi yang terus maju.

(5)

3 2. Belum ada infografis tentang manfaat Pos

Penimbangan Balita sebelumnya di Posyandu Margo Mulyo V Klaten.

3. Belum ada media berupa video animasi yang membantu para kader untuk bersosialisasi.

3.4.4. Analisis Threat (Ancaman)

Ancaman yang dimiliki adalah sebagai berikut : 1. Maraknya pembajakan video.

2. Video suatu saat bisa rusak oleh virus atau karena hal lainnya.

3.4.5. Analisis SO

Membangun sebuah media penyuluhan yang dapat memberikan gambaran lebih nyata dan menyampaikan informasi secara lebih efektif.

3.4.6. Analisis ST

Memprotect video yang ada dalam CD untuk mencegah pembajakan.

3.4.7. Analisis WO

Pengadaan perangkat untuk menampilkan media penyuluhan yang berupa video.

3.4.8. Analisis WT

Memburning file video ke dalam CD agar mudah disimpan dan dirawat.

3.5 Analisis Kebutuhan 3.5.1 Kebutuhan Fungsional 1. Kebutuhan Sistem

a. Memberikan informasi tentang Pos Penimbangan Balita.

b. Menampilkan animasi infografis 2D tentang manfaat yang akan diperoleh ibu dan anak balita ketika hadir ke pos penimbangan balita.

c. Memberikan gambaran yang lebih nyata tentang manfaat Pos Penimbangan Balita.

d. Sistem dapat digunakan sebagai media penyuluhan tentang Pos Penimbangan Balita.

2. Kebutuhan Pengguna

a. Mendapatkan informasi tentang Pos Penimbangan Balita.

b. Melihat animasi infografis 2D tentang manfaat yang akan diperoleh ibu dan anak balita ketika hadir ke pos penimbangan balita.

c. Mendapatkan gambaran yang lebih nyata tentang manfaat Pos penimbangan Balita.

3.5.2 Kebutuhan Non-Fungsional 1. Kebutuhan Perangkat Lunak

Tabel 1. Kebutuhan Hardware

No Nama

Hardware Keterangan 1 Processor Intel ® Core ™ 2

Duo e6320 1,8ghz 2 Motherboard Intel D845GERG2

3 VGA NVIDIA GeForce

610M 4 Memori 4GB DDR3 5 Hardisk 500GB 6 Soundcard On-board 7 Monitor 14” 8 Mouse Standard 9 Keyboard Standard

2. Kebutuhan Perangkat Keras Tabel 2. Kebutuhan Software No Nama Software

1 Windows 7 64-bit 2 Adobe Illustrator CS6 3 Adobe After Effects CS6 4 Adobe Audition CS6

3.6 Pra Produksi

3.6.1 Standard Karakter

Tabel 3. Standard Karakter Gambar Keterangan Balita  Usia 3,5 tahun  Rambutnya kriting  Baju warna hijau muda  Celana warna coklat Ibu  Usia 27 tahun  Rambut sebahu  Baju warna hijau

 Rok warna abu-abu Kader Posyandu  Usia 23 tahun  Pakai jilbab coklat  Baju batik coklat

 Rok warna hijau tua

3.6.2 Storyboard

Tabel 4. Contoh Storyboard Scene Gambar

1

Keterangan : Durasi : 5 detik

Ket : menggunakan sound effect saat teks dan icon muncul.

(6)

4 2

Keterangan : Durasi : 8 detik

Ket : menampilkan kader dan posyandu. background music dimulai VO : apa itu pos penimbangan balita?

dan apa manfaatnya ?

mari kita simak penjelasan berikut ini

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Produksi

4.1.1. Pengumpulan dan Analisis Data 1. Data Dari Website Pemerintah [1]

a. Jumlah balita yang ada di Indonesia pada tahun 2014 adalah 23.219.600 balita, namun cakupan balita yang ditimbang secara aktif hanya 18.761.287 atau sekitar 80,8% dari seluruh balita.

b. Prevalensi status gizi yang telah ditemukan dan tercatat. Gizi buruk 5,7%. Gizi kurang 13,9%. Gizi baik 75,9%. Gizi lebih 4,5%.

c. Jumlah kasus terjadi pada balita antara lain diare mencapai 8.490.976, pneumonia mencapai 657.490, penyakit campak 12.943, dan difteri mencapai 110 balita.

2. Data Dari Posyandu Margo Mulyo V

a. Penyebab yang memunngkinkan terjadinya kasus penyakit pada balita antara lain kurangnya imunisasi lengkap pada saat bayi, kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan, sosial budaya atau lingkungan yang kurang mendukung, air bersih yang digunakan untuk sehari-hari, makanan bergizi. b. Pos Penimbangan Balita memberikan beberapa

manfaat bagi ibu dan anak antara lain ibu dapat memantau pertumbuhan bayi dan balita, memantau kesehatan pada bayi dan balita, dan ibu juga akan mendapatkan informasi kesehatan bagi ibu dan balita.

c. Pos Penimbangan Balita melaksanakan kegiatan penimbangan bulanan terhadap bayi dan balita, pengukuran tinggi, memberikan imunisasi pada bayi, memberikan vitamin A kepada balita, memberikan oralit untuk mencegah dan menangani diare, dan memberikan pelayanan pengobatan untuk mencegah dan mengatasi penyakit.

4.1.2. Visualisasi Data

Setelah data yang terkumpul dianalisis, selanjutnya memvisualisasikan data tersebut ke dalam objek grafis. Visualisasi data peniliti menggunakan software Adobe

Illustrator CS6. Pembuatan desain ini menggunakan teknik dasar vektor. Tool yang digunakan antara lain pen tool, shape tool, direct selection tool, dan pencil tool.

4.1.3. Pewarnaan Karakter

Proses pewarnaan karakter menggunakan software Adobe Illustrator CS6. Tahapan pertama yang dilakukan saat mewarnai gambar adalah dengan mentracing gambar tersebut terlebih dahulu. Dengan menggunakan bantuan pen tool, pencil tool, shape too, dan direct selection tool.

Gambar 1. Pewarnaan Karakter 4.1.4. Pembuatan Animasi

Bahan yang akan digunakan dalam membuat animasi telah selesai dikerjakan. Maka selanjutnya adalah pembuatan animasi. Software yang digunakan dalam pembuatan animasi adalah Adobe After Effects CS6. Animasi yang dikerjakan akan disesuaikan dengan storyboard yang sebelumnya telah dibuat. Dalam penelitian ini, setiap scene menggunakan satu kompisisi.

Gambar 2. Pembuatan Animasi 4.1.5. Pengambilan Suara Narasi

Dubber merekam narasi sesuai dengan naskah yang

telah disediakan. Suara narasi ini digunakan untuk memberikan efek yang lebih hidup pada animasi infografis serta menjelaskan tentang informasi yang disampaikan. Proses pengambilan suara narasi peneliti menggunakan alat berupa headset dan menggunakan software Adobe Audition CS6. Selain menggunakan

headset, peneliti juga merekam menggunakan bantuan

alat perekam pada handphone.

4.1.6. Editing Suara Narasi

Pada tahap editing suara narasi, peneliti menggunakan software Adobe Audition CS6. Editing ini meliputi pemotongan suara sesuai dengan narasi yang ada pada storyboard dan menghilangkan noise yang kemungkinan ada pada hasil pengambilan suara narasi.

(7)

5 4.2 Pasca Produksi

4.2.1. Editing

Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir animasi yang telah dibuat, dan memasukkan suara narasi yang sudah jadi, mensinkronkan suara dengan visualnya, dan merapikan pergerakan animasi yang digunakan, editing penggunaan warna pada visualisasi data, mengatur waktu yang ada dalam setiap scene agar sesuai dengan storyboard, dan memberikan efek suara.

4.2.2. Compisiting

Pada tahap compositing semua scene yang telah selesai diedit kemudian dijadikan dalam satu composition master. Semua scene diurutkan sesuai dengan urutan yang ada pada storyboard kemudian ditambahkan background

music yang telah disiapkan. Compositing akan membantu

mempermudah dalam rendering karena hanya satu composition yang akan dirender.

4.2.3. Rendering

Rendering merupakan proses merubah file-file yang sudah diedit menjadi sebuah video yang utuh dengan format tertentu sehingga dapat diputar dengan mudah. Peneliti menggunakan format video .mp4.

4.2.4. Testing

Testing dilakukan pengecekan apakah video animasi sudah sesuai dengan storyboard atau masih ada scene yang kurang juga pengujian apakah file video dapat diputar dengan baik atau masih ada errornya.

4.3 Implementasi

Animasi infografis ini telah melaksanakan implementasi dengan cara mensosialisasikan kepada para ibu-ibu yang ada di lingkungan posyandu Margo Mulyo V Klaten. Tidak hanya sekedar menampilkan hasil animasi infografis yang telah dibuat, namun peneliti juga menjelaskan sedikit tentang mengapa ibu yang masih memiliki balita harus rajin ke posyandu setiap bulan untuk penimbangan balita.

Gambar 3. Dokumentasi 4.4 Pembahasan

4.4.1. Pembuatan Visualisasi Data

Pembuatan visualisasi data menggunakan Adobe Illustrator CS6 untuk membuat gambar vektor. Warna yang digunakan adalah RGB karena warna CMYK lebih

cocok untuk kebutuhan printing dan warna RGB akan membuat animasi lebih hidup.

Setiap element dalam gambar vektor memiliki layer tersendiri, hal ini berguna saat file .ia akan diimportkan ke dalam Adobe After Effects sehingga file .ai tersebut langsung menjadi sebuah composition baru dan dapat dianimasikan per element sesuai kebutuhan.

Gambar 4. Visualisasi Data 4.4.2. Pembuatan Animasi

1. Animasi Position

Animasi posisi digunakan untuk mengubah posisi obyek dari satu tempat ke tempat yang lain.

2. Animasi Scale

Animasi scale digunakan untuk mengubah ukuran obyek dalam video.

3. Animasi Masking

Mask merupakan garis parameter untuk memodifikasi efek dan property layer. [10]

4. Animasi Trim Paths

Animasi trim paths ini dapat digunakan pada obyek yang dibuat dengan shape tool, caranya dengan mengklik tombol anak panah kecil disamping Add.

5. Animasi Radial Wipe

Efek ini memberikan efek transisi pada layer dalam bentuk radial atau seperti putaran jam [10]

6. Keyframe Assistant

Keyframe assistant digunakan untuk membantu memperhalus gerakan pada obyek. Keyframe Asistant yang digunakan antara lain easy ease, easy ease in, easy ease out.

4.4.3. Prinsip Animasi

1. Appeal, prinsip animasi ini memberikan kepribadian

pada karakter yang dibuat. Contohnya pada karakter yang digunakan.

Gambar 5. Appeal

2. Slow-in dan Slow-out, animasi ini digunakan dalam

pergerakan saat obyek masuk dan keluar. Menggunakan saat animasi posisi dengan easy ease

(8)

6 in dan easy ease out. Contohnya pada waktu ke 00:00:20 sampai pada 00:00:27 tentang data dan informasi dari kemenkes RI

3. Staging, menggunakannya pada tata letak gambar, framing dan panjang scene. Prinsip staging terdapat

pada waktu 00:02:17

Gambar 6. Staging

4. Timing, digunakan dalam seberapa cepat waktu

yang dibutuhkan dalam satu pergerakan animasi. Contohnya pada waktu ke 00:00:13 sampai 00:00:20 kurun waktu untuk menampilkan posyandu yang terdapat di Indonesia.

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan dari penelitian ini :

1. Dibutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan dalam pengerjaan animasi infografis ini.

2. Pembuatan animasi infografis menggunakan teknik animasi position, scale, masking, trim paths, radial wipe, dan keyframe assistant.

3. Animasi infografis ini telah merangkumsemua informasi sesuai yang dibutuhkan oleh Posyandu Margo Mulyo V Klaten.

5.2 Saran

Berikut adalah saran dalam mengembangkan animasi infografis :

1. Menambah keahlian dalam desain grafis. 2. Perbanyak referensi tentang animasi infografis. 3. Perbanyak ketrampilan dalam menerapkan efek. 4. Rencana kedepannya membuat infografis interaktif.

Daftar Pustaka

[1] Depkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2014.

http://www.depkes.go.id/resources/download/p

usdatin/profil-kesehatan-indonesia/data-dan-informasi-2014.pdf, 3 Oktober 2015.

[2] Utari, Rizki. 2014. Perancangan Video Infografis P.T. Bumi Artha Nugraha Sebagai Media Informasi Dengan Teknik Motion Graphic (Naskah Publikasi). Yogyakarta :

STMIK Amikom Yogyakarta.

[3] Irdani, Rezzara Putri, 2014. Perancangan Iklan

Layanan Masyarakat Dengan Pendekatan Infografis Tentang Pencegahan Kanker Serviks

Pada Remaja (Skripsi). Malang : Universitas

Negeri Malang.

[4] Isnani, Bagus Wahyudi, 2015. Perancangan

Film Animasi Iklan Layanan Masyarakat Tentang Bahaya Boraks dalam Makanan Bagi Kesehatan Manusia Berbasis Infografis (Tugas

Akhir). Malang : Universitas Negeri Malang [5] Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital –

Dasar Teori dan Pengembangannya.

Yogyakarta : Andi Offset.

[6] Jason Lankow, dkk. 2014. Infografis :

Kedahsyatan Cara Bercerita Visual. Jakarta :

Gramedia.

[7] Ts, Abid. 20014. Desain Grafis Menggunakan

Adobe Illustrator CS. Yogyakarta : Andi Offset.

[8] Mahardandi, Wisnu. 2015 Perancangan dan

pembuatan Iklan TV Sebagai Sarana Media Promosi Pada Taman Kanak-Kanak Tumus Asih Yogyakarta (Skripsi). Yogyakarta : STMIK

Amikom Yogyakarta.

[9] Karisma, Dida. 2015. Pembuatan Trailer

Animasi “Dark Light” Menggunakan Toon Boom Dengan Pendekatan 3D Background

(Skripsi). Yogyakarta : STMIK Amikom Yogyakarta.

[10] Wahana Komputer, 2007. Panduan Praktis :

Penerapan Efek Visual Pada Video Dengan Adobe After Effects 7.0. Yogyakarta : Andi

Offset.

Biodata Penulis

Labib Fatkhiyatul Fatin Khoiriyah, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta, Lulus tahun 2016.

Mei P Kurniawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2008. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Kebutuhan Hardware
Gambar 2. Pembuatan Animasi  4.1.5.  Pengambilan Suara Narasi
Gambar 4. Visualisasi Data  4.4.2.  Pembuatan Animasi
Gambar 6. Staging

Referensi

Dokumen terkait

lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman karya kerajinan, produk rekayasa, kegiatan budidaya dan pengolahan pangan dan non pangan nusantara untuk diperkenalkan

Variabel independen penelitian ini adalah penerapan HACCP, sedangkan variabel dependen terdiri dari bahaya mikrobiologis pada makanan khusus anak, praktik higiene sanitasi makanan,

Pada tahun 1812 kerajaan Mesir di bawah pemerintahan Muhammad Ali Basya telah mengambil alih pengurusan al-Azhar yang sebelum itu dibiayai dengan dana wakaf (Khan,2015;

5.4.3 Pokok Pikiran dalam Regulasi Daerah Perda No 9 Tahun 2012 Dalam mengelola sampah, Kota Bogor mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pengelolaan

Penulis akan menganalisis beberapa frase, klausa, atau kalimat yang memiliki hubungan dengan konsep reinkarnasi dalam sudut pandang agama Budha. Untuk

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan wawasan serta masukan bagi pelaku usaha kecil menengah di dalam memanfaatkan teknologi informasi media sosial twitter sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara pembelajaran yang menerapkan metode Discovery Learning dengan pembelajaran yang tidak

Untuk batasan hotel, klasifikasi hotel yang digunakan adalah hotel bintang 3 dengan jenis hotel termasuk ke dalam residential hotel yaitu hotel yang menyediakan akomodasi para