• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. II

RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

2.1 KONDISI AWAL KAWASAN PRIORITAS 2.1.1 Delineasi KawasanPrioritas

Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan komprehensif, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis dan komprehensif oleh semua pihak (pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli).

Kawasan prioritas merupakan kawasan strategis yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan sekitarnya, meliputi perkembangan lingkungan, infrastruktur, perekonomian dan penataan lingkungan. Kawasan prioritas dapat berupa kawasan yang memiliki potensi besar maupun permasalahan sangat penting untuk diselesaikan dengan solusi yang tepat. Kawasan prioritas terletak di wilayah RW.3 meliputi RT. 5,6 dan 7 Desa Karangsari.

Potensi dominan yang ada di kawasan prioritas Desakarangsari kegiatan konveksi antaralain :pendidikan tingkat play group sampai SMK. Namun pada wilayah tersebut masuk dalam wilayah kumuh dan miskin. Dengan melihat kondisi tersebut maka menjadi keperluan yang mendesak untuk segera menata wilayah tersebut supaya tertata menjadi lebih baik dari segi manusia nya maupun segi lingkungannya.Untuk merealisasikan semua itu maka dibutuhkan dokumen RTPLP (RencanaTindakPenataanLingkunganPermukiman) yang mencakup rencana rinci tata ruang dan lingkungan kawasan prioritas dalam kurun waktu 5 tahun kedepan di wilayah Desa Karangsari agar menjadi wilayah yang lebih baik. Program bangunan dan lingkungan yang direncanakan memuat jenis, jumlah, besaran dan luasan bangunan gedung, kebutuhan ruang terbuka hijau, fasilitas sosial dan umum, prasarana infrastruktur dan sarana kesehatan lingkungan di kawasan perencanaan.

Dengan menerapkan konsep “KAMPUNG PENDIDIKAN YANG SEHAT”, diharapkan kawasan yang kumuh dan miskin tersebut menjadikan lingkungan yang tertata dengan baik, perekonomian meningkat dan masyarakatnya menjadi lebih cerdas dengan pendidikan yang tinggi.

(2)

Luas wilayah kawasan prioritas Desa Karangsari memiliki luas wilayah 35,158 ha yang terbagi dalam 3 RT dan 1 RW, yaitu meliputi RT.05, RT.06, RT.07.

Tabel

Luas Lahan Kawasan Prioritas

NO. WILAYAH RT/RW LUAS LAHAN ( Ha )

1. RT.05 / RW.03 11,579

2. RT.06 / RW.03 11,293

3. RT.07 / RW.03 12,286

JUMLAH 35,158

Sumber : Monografi Desa Karangsari , 2014

2.1.2 Kondisi Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Karangsari adalah 2.526 jiwa yang terdiri dari 1.344 laki-laki dan 1.182 perempuan dengan jumlah kepala keluarga adalah 632 KK.Rumah-rumah tersebut tersebar di wilayah Desa Karangsari. Penduduk Desa berjumlah 2.526 Jiwa terdiri dari

DUKUH SUROBOCEK DUKUH TROPONG WETAN DUKUH COKRAH DUKUH KAUMAN DUKUH JUMBLENG

Sumber : Peta Desa Karangsari - 2014

Kawasan Prioritas

Desa Karangsari

Peta Lokasi Wilayah Kawasan Prioritas di Desa Karangsari

(3)

laki-laki 1.344 jiwa ( 53,21 %) dan perempuan 1.182 jiwa ( 46,79%) yang tersebar di 3 RW. Penduduk desa berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) ada 632 KK dengan konsentrasi kepadatan tinggi berada di RT.4 = 101 KK ( 424 jiwa), RT.5 = 101 KK (411 jiwa), RT.6 = 92 KK (379 jiwa), kepadatan sedang berada di RT.1 = 83 KK (314 jiwa), RT.2 = 86 KK (324 jiwa), RT.7 = 91 KK (383 jiwa) dan kepadatan rendah berada di RT.3 = 78 KK (291 jiwa).

2.1.3 Karakteristik Permukiman

Jumlah Dan Sebaran Perumahan

Di desa Karangsari sebagian besar rumahnya sudah cukup baik sebagai hunian layak huni, namun ada beberapa rumah yang kondisinya tidak layak huni. Rumah-rumah tersebut tersebar di wilayah Desa Karangsari. Penduduk Desa berjumlah 2.526 Jiwa terdiri dari laki-laki 1.344 jiwa ( 53,21 %) dan perempuan 1.182 jiwa ( 46,79%) yang tersebar di 3 RW. Penduduk desa berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) ada 632 KK dengan konsentrasi kepadatan tinggi berada di RT.4 = 101 KK ( 424 jiwa), RT.5 = 101 KK (411 jiwa), RT.6 = 92 KK (379 jiwa), kepadatan sedang berada di RT.1 = 83 KK (314 jiwa), RT.2 = 86 KK (324 jiwa), RT.7 = 91 KK (383 jiwa) dan kepadatan rendah berada di RT.3 = 78 KK (291 jiwa).

Tabel

Jumlah Penduduk Kawasan Prioritas Berdasarkan Jumlah KK

WILAYAH KOMPOSISI PENDUDUK

RW RT JUMLAH (KK) JUMLAH JIWA

03 05 101 411

06 92 379

07 91 383

JUMLAH 284 1.173

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Kecamatan

(4)

Diagram

Jumlah Penduduk Kawasan Prioritas Berdasarkan Jumlah KK

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Kepadatan Bangunan

Tabel

Kepadatan Bangunan Di Kawasan Prioritas Desa Karangsari

WILAYAH KOMPOSISI PENDUDUK

RW RT JUMLAH

RUMAH JUMLAH (KK) JUMLAH JIWA

03 05 57 101 411

06 59 92 379

07 58 91 383

JUMLAH 174 284 1.173

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Diagram

Kepadatan Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

0 100 200 300 400 500 RT.5 RT.6 RT.7 Jumlah KK Jumlah Jiwa 33% 34% 33% RT.5 RT.6 RT.7

(5)

Tabel

Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kawasan Prioritas Desa Karangsari

WILAYAH JUMLAH KEPALA KELUARGA (KK) JUMLAH RUMAH TDK LAYAK HUNI RW RT JUMLAH (KK) JUMLAH KK MISKIN 03 05 101 12 1 06 92 13 2 07 91 15 5 JUMLAH 632 68 8

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Gambar

Kondisi Fisik Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari

(6)

Kepemilikan Lahan Dan Bangunan

Pemetaan swadaya yang menyangkut jumlah rumah beserta luasany di kawasan prioritas yaitu Jumlah rumah tinggal di RW.3 sebanyak 174 buah rumah dan luas bangunan dan tanah di RW.3 adalah luas bangunan = 13.537 m2 dan luas tanah = 35,158 ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel

Kepemilikan lahan dan Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari WILAYAH

JML RUMAH

SERTIFIKAT

LUAS

RUMAH LUAS TANAH

RW RT SUDAH BELU M 03 05 57 10 47 4.442 11,579 06 59 8 51 5.385 11,293 07 58 2 56 3.710 12,286 JUMLAH 174 20 154 13.537 35,158

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Diagram

Kepemilikan Lahan & Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Jumlah Dan Sebaran Fasilitas Umum

Di Desa Karangsari penggunaan lahan dan distribusi fasilitas umum menyebar ke seluruh wilayah desa Karangsari.

0 10 20 30 40 50 60 RT.5 RT.6 RT.7 Jumlah Rumah Sertifikat Belum Sertifikat

(7)

Peruntukan lahan di tiga wilayah RW.3 menurut hasil pemetaan swadaya tidak hanya untuk bangunan rumah tinggal saja, tetapi ada fungsi yang lain sebagai fasilitas umum, sebagai berikut :

1. TK/RA/PAUD : 2 buah

2. MI : 1 buah

3. SLTP : 1 buah

4. SMK : 1 buah

5. Bidan/Dokter : 1 buah 6. Lapangan Olah Raga : 1 buah 7. Warung/toko : 26 buah 8. Kegiatan Konveksi :

9. Masjid : 1 buah

10. Musholla : 3 buah

11. Makam : 3 buah

12. Jaringan air bersih : seluruh wilayah RW 3 Fasilitas Pendidikan yang terdapat di kawasan prioritas Desa Karangsari antara lain :

1. RT.6 RW.3 - MIS Asy Sa’ban, RA NU, SMK Islam 2. RT.7 RW.3 - SMP Islam

Kondisi fasilitas pendidikan masih kurang memadahi karena terbentuknya masih baru dan beberapa bangunan yang penempatannya masih kurang tepat karena ada yang melanggar Garis Sempadan Bangunan (GSB) yaitu MIS Asy Sa,ban dan SMK Islam. Beberapa bangunan yang lain juga masih ada yang melanggar garis sempadan bangunan (GSB). Hal tersebut dikarenakan sebagian dari mereka belum memahami dengan baik peraturan yang berlaku dari pemerinta Kabupaten Pekalongan. Fasilitas Pendidikan yang ada masih membutuhkan bantuan terutama dari dinas-dinas terkait untuk pengembangan pendidikan.

Untuk bidang kesehatan pelaksanaannya masih menggunakan tempat dibalai kelurahan Desa Karangsari meliputi Posyandi, Posbindu dan kegiatan kesehatan lainnya.

Bidang perdagangan yang ada di Desa Karangsari terpusat pada area tepi jalan raya penghubung antara Wiradesa dan Kajen.

Pada bidang ekonomi pengembangannya berada di wilayah permukiman. Perekonomian yang ada meliputi : kegiatan konveksi, toko, warung, kelompok tani, kelompok peternakan ‘Lembu Perkasa’. Bidang social budaya yang ada terutama dibidang keagamaan terpusat di masjid Asy-Sa’ban yang berada di wilayah RT.7 sebagai pusat pengembangan budaya dan penyebaran kebaikan agama islam.

(8)

2.1.4 KondisiInfrastruktur Kondisi Jaringan Jalan

Di desa Karangsari sebagian besar rusak sedang dan rusak berat. Jalan dengan kondisi rusak berat berada di wilayah RW.3 (RT.6 dan RT.7). Jalan antara RT.3 dan RT.5 lebar : 1.0 m – 3.5 m – 1.0 m, jalan antara RT.5 dan RT.6 lebar : 0.5 m – 3.3 m – 0.5 m dan jalan antara RT.6 dan RT.7 lebar : 1.0 m – 2.8 m – 1.0 m. Jalan lingkungan yang ada saat ini kurang bisa dimanfaatkan dengan maksimal karena lebar rata-rata kurang dari 4 m sehingga tidak dapat dipergunakan untuk persimpangan mobil. Kondisi jalan yang rusak berat pada waktu hujan turun akan terlihat sangat kumuh karena jalan tergenang air. Masyarakat sebagai pengguna jalan pasti akan sangat terganggu dengan kondisi tersebut di atas.

Gambar

(9)

Tabel

Kondisi Jalan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari a. Jalan di RT.5 memiliki panjang : 1.121 m.

POSI SI JALA

N

DIMENSI

JALAN JENIS PERKERASAN KONDISI KERUSAKAN PJ G (M) LEBA R (M) ASPA L (M) BETO N (M) PAVIN G (M) TANA H (M) BAI K (M) RUSAK RING AN (M) SEDAN G (M) BER AT (M) Jalan 1 350 3 350 0 0 0 0 250 100 0 Jalan 2 110 2 0 0 110 0 0 110 0 0 Jalan 3 119 2,5 119 0 0 0 0 119 0 0 POSI SI JALA N DIMENSI

JALAN JENIS PERKERASAN

KONDISI KERUSAKAN PJ G (M) LEBA R (M) ASPA L (M) BETO N (M) PAVIN G (M) TANA H (M) BAI K (M) RUSAK RING AN (M) SEDAN G (M) BER AT (M) Jalan 4 105 2 0 0 0 105 0 0 105 0 Jalan 5 110 2 0 0 110 0 0 110 0 0 Jalan 6 156 2 0 0 156 0 0 156 0 0

b. Jalan di RT.6 memiliki panjang : 1.148 m. POSI

SI JALA

N

DIMENSI

JALAN JENIS PERKERASAN KONDISI KERUSAKAN PJ G (M) LEBA R (M) ASPA L (M) BETO N (M) PAVIN G (M) TANA H (M) BAI K (M) RUSAK RINGA N (M) SEDAN G (M) BER AT (M) Jalan 1 12 5 2,3 0 0 125 0 0 125 0 0 Jalan 2 13 8 3 138 0 0 0 0 0 138 0 Jalan 3 13 0 2 0 0 0 130 0 0 130 0 Jalan 4 15 0 1,5 0 0 0 150 0 150 0 0 Jalan 5 34 0 3 340 0 0 0 0 90 250 0

(10)

c. Jalan di RT.7 memiliki panjang : 1.026 m. POSIS I JALA N DIMENSI

JALAN JENIS PERKERASAN KONDISI KERUSAKAN PJ G (M) LEBA R (M) ASPA L (M) BETO N (M) PAVI NG (M) TANA H (M) BAIK (M) RUSAK RINGA N (M) SEDAN G (M) BER AT (M) Jalan 1 65 2 0 0 65 0 65 0 0 0 Jalan 2 64 1 0 0 0 64 0 0 64 0 Jalan 3 38 0 3 280 0 0 0 0 0 0 380 Jalan 4 21 8 2,5 218 0 0 0 0 0 218 0 Jalan 5 96 2,3 0 0 96 0 0 96 0 0 Jalan 6 53 2,7 53 0 0 0 0 53 0 0 Jalan 7 15 0 2 0 0 0 150 0 0 0 150

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Kondisi Jaringan Drainase

Di desa Karangsari sebagian besar belum memiliki jaringan drainase. Ada beberapa saluran drainase yang kondisinya rusak, tertutup tanah atau tertutup sampah. Jika hujan turun, maka saluran drainase tersebut tidak berfungsi dengan baik, akibatnya air tidak dapat mengalir dengan sempurna. Akibatnya dimana-mana muncul genangan air yang pada akhirnya bisa mengakibatkan banjir. Desa memiliki topografi yang relative datar sehingga saluran drainase harus dibuat dengan kemiringan tertentu supaya air bisa mengalir. Genangan air hujan pada titik-titik tertentu akibat dari kondisi jaringan drainase yang kurang baik.

(11)

Tabel

Jaringan Drainase di Kawasan Prioritas

LOKASI DIMENSI DRAINASE BELUM ADA DRAINA SE KONDISI DRAINASE PJG (M) LEBAR (M) BAIK (M) RUSAK RINGAN (M) SEDANG (M) BERAT (M) RW. 3 RT.5 115 0 √ 0 0 0 0 351 0.20 0 0 235 0 0 110 0 √ 0 0 0 0 119 0 √ 0 0 0 0 115 0 √ 0 0 0 0 96 0 √ 0 0 0 0 159 0 √ 0 0 0 0 56 0 √ 0 0 0 0 RW. 3 RT.6 125 0 √ 0 0 0 0 138 0 √ 0 0 0 0 130 0 √ 0 0 0 0 150 0 √ 0 0 0 0

Gambar

Jalan tanpa talud di kawasan prioritas

Gambar

Jalan rusak, drainase tidak berfungsi di

Kawasan Prioritas

(12)

LOKASI DRAINASE BELUM ADA DRAINA SE KONDISI DRAINASE PJG (M) LEBAR (M) BAIK (M) RUSAK RINGAN (M) SEDANG (M) BERAT (M) 35 0 √ 0 0 0 0 1.140 0.20 0 0 1.140 0 0 RW. 3 RT.7 65 0 √ 0 0 0 0 64 0 √ 0 0 0 0 380 0.20 0 0 380 0 0 218 0 √ 0 0 0 0 96 0 √ 0 0 0 0 50 0 √ 0 0 0 0 150 0 √ 0 0 0 0

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Kondisi Jaringan Sanitasi

Salah satu indikator penilaian rumah tinggal bersih dan sehat adalah kepemilikan sistem sanitasi internal yang ada di dalam setiap lingkungan / kapling rumah. Sistem sanitasi yang buruk akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan yang lebih luas. Sistem sanitasi yang dimaksud meliputi ketersediaan jamban internal / jamban keluarga, saluran pembuangan limbah cair dan padat dari rumah tinggal, ketersediaan septictank dan SPAL untuk bangunan publik atau bangunan yang menghasilkan limbah hasil produksi rumah tangga atau bangunan publik. Selain limbah pembuangan dari jamban, limbah hasil rumah tinggal yang lain adalah sampah. Ketersediaan sarana dan prasarana pembuangan sampah pada setiap unit bangunan dan lingkungan akan memberikan penilaian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Di Desa Karangsari khususnya di kawasan prioritas, sistem sanitasi dapat dilihat dari data hasil pemetaan swadaya, sebagai berikut :

a. Bangunan rumah tinggal yang memiliki jamban di RT.5 ada = 52 buah, yang belum memiliki jamban ada 3 buah.

b. Bangunan rumah tinggal yang memiliki jamban di RT.6 ada = 56 buah, yang belum memiliki jamban ada 3 buah.

c. Bangunan rumah tinggal yang memiliki jamban di RT.7 ada = 52 buah, yang belum memiliki jamban ada 5 buah.

(13)

Tabel

Kepemilikan WC/Jamban Keluarga di Kawasan Prioritas WILAYA

H JML

RUMA H

JAMBAN KELUARGA LETAK JAMBAN SEPTIC TANK RW R T ADA TIDAK ADA DALAM RUMAH LUAR RUMAH ADA TIDA K ADA LAYA K TIDAK LAYAK 03 05 57 54 0 3 47 10 54 3 06 59 56 0 3 52 7 56 3 07 58 52 1 5 48 10 52 5

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Kondisi Jaringan Sampah

Di desa Karangsari belum memiliki jaringani pembuangan sampah. Sampah tampak berserakan dimana-mana. Sampah-sampah banyak dibuang di tepi jalan, halaman kosong dan dibakar. Keadaan tersebut bisa menimbulkan benih-benih penyakit, menimbulkan bau busuk, merusak view lingkungan permukiman atau bahkan bisa menutupi saluran drainase yang mengakibatkan aliran air menjadi terhambat/tidak bisa mengalir.

Gambar

Sampah dibuang disembarang tempat akan menimbulkan bau

busuk, menimbulkan penyakit dan mengganngu view lingkungan.

(14)

sebanyak : 101 keluarga membuang sampah di lahan/pekarangan kosong, sebanyak : 68 keluarga membuang sampah di kubangan individu dan sebanyak : 5 keluarga membuang sampah di tempat pembuangan sampah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :gai berikut :

Tabel

Pembuangan Sampah di Kawasan Prioritas WILAYAH JML RUMAH TEMPAT SAMPAH RW RT LAHAN KOSONG SUNGAI KUBANGAN TPS INDIVIDU BERSAM A 03 05 57 30 0 25 0 2 06 59 35 0 21 0 3 07 58 36 0 22 0 0 JUMLAH 174 101 0 68 0 5

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Kondisi Jaringan Air Bersih

Masyarakat desa Karangsari dalam pemenuhan akan air bersih menggunakan 2 sumber air bersih, sebagian menggunakan air sumur dan sebagian lagi menggunakan air PDAM (PAMSIMAS) atau yang menggunakan kedua sumber air bersih tersebut. Air bersih dari sumber air bawah tanah di sedot ke atas untuk ditampung di bak penampungan atas PAMSIMAS, kemudian dari bak penampungan atas PAMSIMAS di pompa untuk di distribusikan ke warga yang membutuhkan. Desa Karangsari telah memiliki 2 PAMSIMAS, PAMSIMAS 1 telah beroperasi dan telah digunakan masyarakat dan PAMSIMS 2 siap beroperasi pada tahun 2014.

Tabel

Sumber Air Bersih di Kawasan Prioritas WILAYAH

JML RUMAH

AIR BERSIH BELUM ADA

SUMUR & PAMSIMAS RW RT SUMUR PDAM/PAMSIMA S 03 05 57 22 37 0 06 59 52 35 0 07 58 58 12 0

(15)

Gambar

Lokasi Air Bersih PAMSIMAS

Sumber Air Bak Air PAMSIMAS Unit Rumah Unit Rumah Unit Rumah

SWADAYA

PAMSIMAS

Diagram

(16)

PAMSIMAS 2

PAMSIMAS 1

(17)

Kondisi Ruang Terbuka Hijau (Rth)

Di Desa Karangsari memiliki area ruang terbuka hijau (RTH). Salah satu ruang terbuka hijau (RTH) yang ada adalah lapangan sepak bola yang berada di RT.5 RW.3. Letaknya berada ditepi jalan utama Desa karangsari menuju ke Desa Sembung Jambu. Masyarakat Desa Karangsari belum bisa menggunakan dengan maksimal karena belum tertata dengan baik. Area tersebut pada waktu siang hari terasa sangat panas karena belum ada tanaman/pohon peneduhnya. Infrastruktur pendukung kegiatan di area tersebut juga belum tersedia.

Gambar

Air bersih PAMSIMAS 1

Gambar

(18)

Kondisi lapangan olah raga belum terdapat tanaman peneduh. Area lapangan hanya ditumbuhi rumput-rumput. Penerangan jalan belum tersedia sehingga jika pada malam hari lingkungan menjadi gelap mengakibatkan kurang nyaman untuk dilalui. Letak jalan lebih tinggi terhadap lapangan dan bahu jalan juga belum terdapat talud sehingga mudah terjadi longsor terutama pada waktu musim hujan. Air hujan juga bisa menggenangi lapangan. Pemanfaatan lahan hanya bisa digunakan sebagai arena olah raga terutama kegiatan permainan sepak bola. Kegiatan anak-anak sekolah juga sering memanfaatkan lapangan tersebut sebagai bagian dari kegiatan/program sekolah.

Pada lingkungan permukiman, ruang-ruang terbuka hijau terletak di area halaman masing-masing. Halaman rumah menjadi area tanaman produksi yang sekaligus berfungsi sebagai pohon peneduh yang menghasilkan oksigen (O2) yang bermanfaat untuk kehidupan mahluk hidup.

Tabel Jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Prioritas No. RT/RW Jenis/bentuk RTH Jumlah Luas (ha)

1 05/03 - Pekarangan/kebun/sawah/tegalan - 6,137

- Lapanganolah raga 1 1,00

2 06/03 - Pekarangan/kebun/sawah/tegalan - 5,908 3 07/03 - Pekarangan/kebun/sawah/tegalan - 5,626

- Makam 3 2,95

Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari , 2014

Kondisi Wilayah Rawan Bencana

Wilayah/area rawan bencana yang ada di desa Karangsari, antara lain : 1. Banjir, pada waktu musim hujan turun, pada area-area tertentu di

Desa Karangsari akan terjadi genangan air. Air tidak bisa mengalir dengan cepat karena volume saluran drainase yang kecil, tersumbat dan bahkan tidak ada saluran drainase tepi jalan.

2. Tanah Longsor, tanah longsor di Desa Karangsari terletak pada area tepi jalan yang berada di area pertanian/sawah. Ketinnggian yang

Gambar

(19)

berbeda mengakibatkan badan jalan mudah tergerus atau longsor. Ketinggian rata-rata mencapai 1.00 m – 1.25 m.

3. Limbah Rumah Tangga, limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari aktifitas manusia sehari-hari. Limbah tersebut bisa berupa air bekas dari mandi, cuci dan lainnya sedangkan limbah air kotor berasal dari kloset kamar mandi.

2.2 RENCANA PELAKASANAAN KEGIATAN

Gambar

Badan Jalan Tanpa Talud Mudah Longsor

terbuka hijau belum tertata

Gambar

Gambar

Tabel Jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Prioritas  No.  RT/RW  Jenis/bentuk RTH  Jumlah  Luas (ha)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyelesaikan sebuah masalah machine learning membutuhkan data sebagai bahan belajar (training) dan melakukan evaluasi terhadap model sebelum dapat menghasilkan

Umur memiliki peranan yang cukup penting misalnya umur pertama kali beranak sangat mempengaruhi produktivitas ternak tersebut sebab ternak yang dikawinkan pada

Pesan dari konten media yang sama kemungkinan besar dimaknai dengan cara yang beragam oleh khalayak, dan pada akhirnya yang dapat memastikan paradigma khalayak aktif yaitu

Buat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan kanan mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian kembali ke daerah kanan bawah

Tujuan dari SOP ini adalah untuk mengatur alur pelaksanaan asesmen bagi seorang calon pegawai ITB (dosen dan tenaga kependidikan) agar diperoleh calon pegawai yang

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu perhitungan matematis yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa pos tertentu

Diisi dengan jumlah seluruh pegawai di Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional, dan Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Nama Aktuaris.. Diisi

• Pengalaman mereka menggunakan produk lain dengan brand yang sama juga berakhir dengan pengalaman menyenangkan sehingga muncul keyakinan dalam diri mereka untuk selalu