BPJS KESEHATAN
Visi
BPJS Kesehatan :
CAKUPAN SEMESTA 2019
Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.
Misi
BPJS Kesehatan :
1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan. 3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan
secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program.
4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul.
5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan. 6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
Landasan Hukum
Landasan Hukum BPJS Kesehatan : 1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Dalam Pengelolaan BPJS Kesehatan, manajemen berpedoman pada tata kelola yang baik antara lain :
1. Pedoman Umum Good Governance BPJS Kesehatan 2. Board Manual BPJS Kesehatan
KEPERSERTAAN BPJS
Tabel Peserta BPJS Per 24 Juli 2015Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran, meliputi :
1. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) : fakir miskin dan orang tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), terdiri dari : Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya :
a) Pegawai Negeri Sipil b) Anggota TNI
c) Anggota Polri d) Pejabat Negara
e) Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri f) Pegawai Swasta dan
Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan, Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya :
1. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan
2. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.
Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan, Bukan pekerja dan anggota keluarganya :
a) Investor b) Pemberi Kerja
c) Penerima Pensiun, terdiri dari :
1. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun
2. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun 3. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun
4. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak pensiun 5. Penerima pensiun lain dan
6. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain yang mendapat hak pensiun.
d) Veteran
e) Perintis Kemerdekaan
f) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan dan g) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang mampu membayar iuran.
ANGGOTA KELUARGA YANG DITANGGUNG
1. Pekerja Penerima Upah :
a. Keluarga inti meliputi istri/suami dan anak yang sah (anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat), sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.
b. Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah, dengan kriteria:
c. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; d. Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima)
tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.
2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja : Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang diinginkan (tidak terbatas).
3. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang meliputi anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua.
4. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang meliputi kerabat lain seperti Saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll.
MANFAAT
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan meliputi :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup:
1. Administrasi pelayanan
2. Pelayanan promotif dan preventif
3. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6. Transfusi darah sesuai kebutuhan medis
7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup: 1. Rawat jalan, meliputi:
a. Administrasi pelayanan
b. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis
c. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
e. Pelayanan alat kesehatan implant
f. Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi medis g. Rehabilitasi medis
h. Pelayanan darah
i. Peayanan kedokteran forensik
j. Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan 2. Rawat Inap yang meliputi:
a. Perawatan inap non intensif b. Perawatan inap di ruang intensif
BIAYA IURAN
a. Bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran dibayar oleh Pemerintah.
b. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.
c. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% ( lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta.
d. Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% (satu
persen) dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.
e. Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll); peserta pekerja bukan penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:
i. Sebesar Rp. 25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
ii. Sebesar Rp. 51. 000,- (lima puluh satu ribu rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
iii. Sebesar Rp. 80. 000,- (delapan puluh ribu rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
f. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.
PROSEDUR PENDAFTARAN PESERTA JKN BPJS KESEHATAN
A. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran / PBI
Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak mampu yang menjadi peserta PBI dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang statistik (Badan Pusat Statistik) yang diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Sosial.
Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK Gubernur/Bupati/Walikota bagi Pemda yang mengintegrasikan program Jamkesda ke program JKN.
B. Pendafataran Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah / PPU
1. Perusahaan / Badan usaha mendaftarkan seluruh karyawan beserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan melampirkan :
b. Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
2. Perusahaan / Badan Usaha menerima nomor Virtual Account (VA) untuk dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI)
3. Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN ataumencetak e-ID secara mandiri oleh Perusahaan / Badan Usaha.
C. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah / PBPU dan Bukan Pekerja Pendaftaran PBPU dan Bukan Pekerja
a. Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatan b. Mendaftarkan seluruh anggota keluarga yang ada di Kartu Keluarga c. Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan :
1. Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
2. Fotokopi KTP/Paspor, masing-masing 1 lembar
3. Fotokopi Buku Tabungan salah satu peserta yang ada didalam Kartu Keluarga
4. Pasfoto 3 x 4, masing-masing sebanyak 1 lembar.
d. Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account (VA) e. Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI) f. Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan
kartu JKN.Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS Kesehatan
PE RS YARAT AN FASILIT AS KESEH ATAN A. Untuk Klinik Pratama atau yang setara harus memiliki :
1) Surat Ijin Operasional
2) Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain
3) Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal klinik menyelenggarakan pelayanan kefarmasian
4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan
5) Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan
6) Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional
B. Untuk Praktik Dokter atau Dokter Gigi harus memiliki :
1) Surat Ijin Praktik
2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3) Perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya 4) Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan JKN
C. Untuk Puskesmas atau yang setara harus memiliki :
1) Surat Ijin Operasional
2) Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker, dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain;
3) Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan
4) Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan JKN
D. Untuk Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara harus memiliki :
a. Surat Ijin Operasional
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan
d. Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan
e. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.
Berikut ini adalah data Rumah Sakit dan Puskesmas Faskes BPJS di Kab.Serang dan Serang Kota :
DATA FASKES RUMAH SAKIT BPJS DI KAB.SERANG
NO. KODE NAMA FASKES ALAMAT FASKES
1 0222R005 RS HERMINA CIRUAS Jl. Raya Serang-Jakarta
Km.9
2 0222R006 RS KURNIA SERANG JL. RAYA CILEGON
KM 8
3 1006R001 RSUD DR DRADJAT PRAWIRANEGARA JL.RUMAH SAKIT
NO.1
DATA FASKES PUSKESMAS BPJS DI KAB.SERANG
NO. KODE NAMA FASKES ALAMAT FASKES
1 02220002 BANDUNG Jl Raya Bandung - Pamarayan
2 02220102 LEBAK WANGI Kel. Lebak Wangi
3 02220902 NYOMPOK Ds. Nyompok, Kec. Kopo
4 02220903 PEMATANG Ds. Pematang, Kec. Kragilan
5 10060301 CIRUAS JL. RAYA JAKARTA
6 10060601 KRAMATWATU JL. RAYA CILEGON KM 08
7 10060701 BOJONEGARA JL. KH BAKRI NO. 03
8 10060901 MANCAK JL. RAYA MANCAK
9 10061101 CINANGKA JL. Raya Anyer-Karang Bolong
10 10061201 ANYER JL. Raya Anyer Labuan No. 20
12 10061401 CIOMAS Jl. Raya Pabuaran
13 10061501 PABUARAN Jl. Raya Palka Km 8
14 10061601 PADARINCANG Jl. Raya Palka Km 35
15 10061701 PETIR Jl. Raya Petir Tunjung Km. 17
16 10061801 CIKEUSAL Jl. Raya Petir - Cikeusal
17 10061901 PAMARAYAN Jl. Simpang Tiga Km 1
18 10062001 KOPO Jl. Raya Rangkas Bitung
19 10062101 KRAGILAN Jl. Raya Jakarta Km 18
20 10062201 CIKANDE Jl. Raya Jakarta-Serang Km.27
21 10062301 PONTANG Jl. Raya Pontang
22 10062401 TIRTAYASA Jl. Raya Tirtayasa
23 10062501 CARENANG Jl. Raya Warung Selikur Km. 6
24 10062601 WARINGIN KURUNG Jl. Sasahan No. 1
25 10063101 KIBIN Jl. Raya Serang Jakarta Km 21
26 10063401 TANARA Jl. Syech Nawawi No. 02
27 10063501 TUNJUNG TEJA Jl. KH. Abdul Kadir
28 10063601 PULO AMPEL Jl. Raya Pulo Ampel
29 10063801 JAWILAN JL. RAYA JAWILAN-RANGAKASBITUN
30 10064101 BINUANG JL. RAYA GORDA KM. 7
DATA FASKES RUMAH SAKIT BPJS DI SERANG KOTA
DATA FASKES PUSKESMAS BPJS DI SERANG KOT
NO. KODE NAMA FASKES ALAMAT FASKES
1 0222R004 RS SARI ASIH SERANG JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 38
2 0222S001 KLINIK UTAMA IBUNDA Ki Uji No.1 Kaujon Mesjid Kuno
3 0470R000 RUMAH SAKIT UMUM
BANTEN Jln. Syeh Nawawi Al Bantani
4 0470R001 RSIA BUDIASIH KH. Sochari No.39
NO. KODE NAMA FASKES ALAMAT FASKES
1 04700001 KALODRAN KALODRAN
2 04700102 UNYUR DS. UNYUR
3 04700103 BANJAR AGUNG DS BANJAR AGUNG
4 04700104 PANCUR DS PANCUR
5 04700105 SAWAH LUHUR DS SAWAH LUHUR
6 04700106 CIPOCOK JAYA CIPOCOK
7 10060101 SERANG JL. KI MAS JONG
8 10060201 KASEMEN Kp. Sukadiri
9 10060401 TAKTAKAN JL. TAKTAKAN GUNUNG SARI KM.6
Tabel jaringan kantor BPJS Kesehatan hingga Juli 2015, jumlah pegawai tetap BPJS Kesehatan sebanyak 6.274 orang.
Sumber Data : Website BPJS Kesehatan dan Slide Presentasi BPJS Kesehatan.
11 10062701 BANTEN GIRANG Jl. Raya Pandeglang Km 4
12 10062801 CURUG JL. Raya Petir
13 10062901 SINGANDARU Jl. Letnan Jidun No. 4
14 10063701 KILASAH Jl. Warung Jaud Sawah Luhur
15 10063901 RAWU JL. RAYA CIKEPUH RAU