ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN
TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN
RIEZKY AYUDIA TRINANDA
3609100022
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Latar Belakang
Pengembangan Wilayah
Bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat/penduduk sehingga
mampu memenuhi kebutuhan dasarnya
Kesenjangan Wilayah
Menimbulkan terbentuknya wilayah maju & wilayah tertinggal
Wilayah Tertinggal
Kabupaten Pamekasan termasuk dalam 5 Kabupaten di jawa Timur yang tergolong kategori wilayah tertinggal, dan termasuk dalam 183 Kabupaten tertinggal di Indonesia. Pamekasan memiliki 77 desa 40,47
persen dari 189 desa di Kabupaten Pamekasan, masih masuk dalam kategori desa tertinggal.
Arahan Pangembangan Kawasan
Tertinggal
RUMUSAN MASALAH
Kabupaten Pamekasan termasuk dalam kategori Kabupaten tertinggal di Jawa
Timur, padahal mempunyai potensi wilayah yang cukup untuk dikembangkan, sehingga
pertanyaan penelitian yang muncul adalah
faktor apa saja penyebab ketertinggalan
TUJUAN & SASARAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan merumuskan arahan untuk
pengembangan wilayah tertinggal kabupaten Pamekasan. Sehinnga sasaran yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan akhir adalah:
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketertinggalan kawasan di Kabupaten Pamekasan
Analisa tipologi kawasan tertinggal di Kabupaten Pamekasan
RUANG LINGKUP WILAYAH
Ruang lingkup wilayah penelitian meliputi seluruh kabupaten pamekasan yang terdiri dari 13 Kecamatan, jumlah total 189 desa dengan jumlah 77 desa tertinggal.
Kabupaten Pamekasan memiliki wilayah seluas 79.230 Ha
Batas wilayah Kabupaten Pamekasan antara lain: - Utara : Laut Jawa
- Selatan : Selat Madura
- Barat : Kabupaten Sampang - Timur : Kabupaten Sumenep
Isu Derah Tertinggal, dengan 6 kriteria : •Ekonomi •Kualitas SDM •Ketersediaan Infrastruktur •Aksesbilitas •Keterkaitan Daerah •Kemampuan Uang Lokal
Kabupaten Pamekasan termasuk dalam salah satu Kabupaten tertinggal di Indonesia
Fakta empirik yaitu: Pertumbuhan ekonomi lambat, presentase penduduk miskin 22,47 %, nilai IPM rendah (64,60%), Presentase buta huruf (30%)
Merumuskan Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal di Kabupaten Pamekasan
Sasaran yang akan dicapai: 1. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketertinggalan di Kabupaten Pamekasan. 2. Analisa Tipologi Kawasan Tertinggal
3. Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal Kabupaten
Pamekasan
Hasil yang diharapkan adalah arahan pengembangan kawasan yang sesuai dengan faktor-faktor ketertinggalan di Kabupaten Pamekasan
Kerangka Berpikir
Penelitian
Pengembangan Wilayah
Pengembangan Wilayah
Hasil Sintesa Tinjauan Pustaka
No. Sintesa Tinjauan Pustaka Indikator Variabel
1. Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah merupakan suatu upaya memperdayakan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan teknologi untuk memberi nilai tambah atas apa yang dimiliki oleh wilayah administratif atau wilayah fungsional dalam rangka meningkatkan kualitas hidup rakyat di wilayah tersebut. Dalam jangka panjangnya
pengembangan wilayah mempunyai target untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Cara mencapainya bersandar pada kemampuan SDM dalam
memanfaatkan lingkungan sekitar dan daya tampungnya serta kemampuan memanfaatkan instrument yang ada.
Ekonomi PDRB
Pendapatan Perkapita Masyarakat
2. Kawasan Tertinggal
Kawasan tertinggal pada hakikatnya memiliki potensi sumberdaya yang bisa dikembangkan namun masih terganjal seperti kurangnya pengembangan
infrastruktur pada kawasan tersebut sehingga masih tergantung dengan daerah luar. Kawasan ini relatif kurang berkembang dibandingkan dengan kawasan yang lain dalam suatu wilayah atau daerah dilihat dari aspek ekonomi, sumberdaya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) yang memadai serta kondisi fisik lingkungan.
Ekonomi
IPM
Tingkat Pendapatan Masyarakat
Mata pencaharian Penduduk Sumber Daya Alam Hasil produksi Komuditas
Ekstraktif
Sarana dan Prasarana Tingkat kecukupan fasilitas kesehatan
Tingkat kecukupan fasilitas pendidikan
Tingkat ketersediaan jalan
Tingkat kecukupan sarana transportasi
Ketersediaan sarana informasi
Tingkat pelayanan air bersih
Tingkat pelayanan listrik Kondisi Fisik
Lingkungan
Tingkat kemampuan lahan Kebijakan Tingkat efektifitas arahan
3.
Pengembangan Kawasan
Tertinggal
Pengembangan Kawasan tertinggal
harus diarahkan dan dikaitkan
dengan daerah sekitar yang lebih
berkemebang dalam rangka
meningkatkan aksesbilitas .
indikator keberhasilan
pembangunan terkait erat dengan
faktor-faktor yang menjadi ciri suatu
daerah dan menjadi pembeda
dengan daerah lainnya, seperti
kondisi sosial ekonomi, struktur
kelembagaan, tingkat pendidikan
masyarakat serta adat istiadat yang
berlaku.
Ekonomi
PDRB
Pendapatan Perkapita
masyarakat
Sarana dan
Prasarana
Tingkat kecukupan fasilitas
kesehatan
Tingkat kecukupan fasilitas
pendidikan
Tingkat pelayanan air bersih
Tingkat pelayanan listrik
Faktor-faktor penyebab ketertinggan adalah :
1, Ekonomi dengan variabel:
• Mata Pencaharian Masyarakat
2. Sumber Daya Manusia dengan variabel: • Tingkat Pendidikan
• Tingkat Kesehatan • Tenaga Kerja
3. Sumber Daya Alam (SDA) dengan variabel: • Hasil produksi Komuditas
4. Sarana dan Prasarana dengan variabel: • Tingkat kecukupan fasilitas kesehatan • Tingkat kecukupan fasilitas pendidikan • Tingkat kecukupan jaringan jalan (aspal) • Tingkat pelayanan air bersih
• Tingkat pelayanan listrik • Informasi
PENDEKATAN & JENIS PENELITIAN
PENDEKATAN PENELITIAN
• Pendekatan
Rasionalistik.
Dalam hal
mencapai tujuan akhir
penelitian
Perlu
pemberdayaan
ketajaman daya fikir dan
akal budi manusia serta
kemampuan
beragumentasi logis
berdasar pada data dan
studi literature
JENIS PENELITIAN
• Jenis penelitian
Deskriptif.
diartikan sebagai prosedur
pemecahan masalah yang
diselidiki dengan
menggambarkan/melukiska
n keadaan subyek/obyek
penelitian pada masa saat
ini berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau kondisi
factual yang terjadi di
VARIABEL PENELITIAN
No. Indikator Variabel Definisi Operasional
1. Ekonomi Mata Pencaharian
Masyarakat
Jenis mata pencaharian masayarakat desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Tingkat Pendidikan Angka/Jumlah penduduk Melek huruf desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
Tingkat Kesehatan Jumlah penduduk yang berkunjung ke
puskesmas di kawasan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan
Tenaga Kerja Jumlah penduduk yang sedang bekerja di kawasan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
3. Sumber Daya Alam Hasil produksi Ekstraktif Tingkat produksi komoditas buah dan sayur desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
4. Sarana dan Prasarana Tingkat kecukupan fasilitas kesehatan
Jumlah sarana kesehatan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
Tingkat kecukupan fasilitas pendidikan
Jumlah sarana pendidikan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
Tingkat ketersediaan fasilitas jalan
Kondisi perkerasan jalan utama dalam tiap kawasan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
Tingkat kecukupan sarana transportasi
Ketersediaan sarana transportasi desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
Tingkat pelayanan air bersih Ketersediaan jaringan air bersih di tiap desa di kabupaten Pamekasan.
Tingkat pelayanan listrik Jumlah penggunan jasa PLN desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
Tingkat ketersediaan informasi
Jumlah rumah tangga yang memiliki media informasi beruapa Televisi dalam desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.
METODE PENELITIAN
Sasaran Penelitian
Input Data
Teknik Analisa
Output
Identifikasi faktor-faktor
penyebab ketertinggalan
Faktor-faktor penyebab
ketertinggalan dari
sintesa tinjauan pustaka
Analisa Delphi
Faktor-faktor penyebab
ketertinggalan
Menganalisa tipologi
desa-desa tertinggal
berdasarkan faktor-faktor
penyebab
ketertinggalannya
data statistik terkait
dengan variabel yang
telah ditentukan
(Ekonomi, SDM, SDA,
Sarana Prasarana)
Analisa Cluster
Tipologi kawasan
tertinggal
Merumuskan arahan yang
sesuai dengan
cluster-clusternya
Kompilasi data yang
telah didapatkan
Analisa Triangulasi
Mendapatkan arahan
pengembangan yang
sesuai dengan tipologi
cluster
Kondisi Demografi
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
90.000
100.000
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Penduduk
Penggunaan Lahan
Proporsi lahan terbangun sebesar 15%, mayoritas penggunaan lahan digunakan
untuk tegalan, tanah tandus dan sawah sebesar 80%
Sarana Pendidikan
Penyebarannya cukup merata pada setiap kecamatan adalah TK
dan SD
Sedangkan fasilitas seperti MI hanya terpusat di 2 kecamatan yaitu 1 unit di Kecamatan Galis dan
1 unit di Kecamatan Pasean
MTs berada di Kecamatan Pademawu 1 unit, MA terdapat di Kecamatan Pademawu 2
unit MTs berada di SMP Kecamatan Pamekasan
1 unit
Sarana Kesehatan
Fasilitas yang memiliki penyebaran merata adalah Puskesmas pusat, Puskesmas pembantu, Posyandu dan Polindes dimana
keberadaanya hampir di seluruh wilayah Kabupaten Pamekasan. Sedangkan kecamatan dengan fasilitas kesehatan terlengkap adalah Kecamatan Pamekasan
Ekonomi
Perkembangan (PDRB ADHK dan ADHB) Tahun 2010-2011
Tahun ADHB ADHK
2010 4.915.530 2.172.261
2011 5.614.928 2.307.188
Prosentase
Perbandingan Nilai IPM di Kabupaten Pamekasan
dengan Provinsi Jawa Timur
Lokasi Nilai IPM
2007 2008 2009 2010 2011
Kabupaten Pamekasan 62,49 63,13 63,81 64,60 65,16
Provinsi Jawa Timur 69,78 70,38 71,06 71,62 72,15
56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 2007 2008 2009 2010 2011 Pamekasan Jawa Timur
Desa-desa Tertinggal di Kabupaten Pamekasan
Kementrian Pengembangan Daerah Tertinggal pada tahun 2009
menetapkan 77 desa tertinggal dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Penetapan kawasan tertinggal ditentukan melalui perhitungan tingkat
ketertinggalan wilayah relatif terhadap keseluruhan wilayah Jawa
Timur. Kabupaten/kota dengan proporsi tingkat desa tertinggal tinggi
dikategorikan sebagai wilayah tertinggal.
Faktor-faktor penyebab ketertinggalan Kabupaten Pamekasan
Faktor Konsensus
Faktor Belum Konsensus
Faktor Tereduksi
Mata Pencaharian Penduduk
Produksi Buah dan Sayur
Tingkat Kesehatan
Tingkat Pendidikan
Ketersediaan Media Informasi
Pelayanan Listrik
Jumlah Tenaga Kerja
Tingkat Kecukupan Fasilitas
Kesehatan
Tingkat Kecukupan Fasilitas
Pendidikan
Ketersediaan Jalan Aspal
Ketersediaan
Sarana
Transportasi
Faktor-faktor penyebab ketertinggalan Kabupaten Pamekasan
•
Mata Pencaharian Penduduk
•
Tingkat Pendidikan
•
Jumlah Tenaga Kerja
•
Tingkat Kecukupan Fasilitas Kesehatan
•
Tingkat Kecukupan Fasilitas Pendidikan
•
Ketersediaan Jalan Aspal
•
Ketersediaan Sarana Transportasi
•
Ketersedian Air Bersih
Tipologi Kawasan Tertinggal Kabupaten Pamekasan
No.
Cluster
Tipologi
1.
Cluster 1
Mata pencaharian yang rendah. Tingkat Pendidikan yang rendah, TenagaKerja yang rendah, Fasilitas Kesehatan yang rendah, Fasilitas Pendidikan yang rendah, Prasarana Jalan Aspal yang rendah, Sarana Transportasi yang rendah, Air Bersih yang rendah, Media Informasi rendah.
2.
Cluster 2
Cluster 2 berisi Desa-desa yang tergolong dalam cluster 2 memilikikarakteristik Mata pencaharian yang tinngi, Tingkat Pendidikan yang tinggi, Tenaga Kerja yang rendah, Fasilitas Kesehatan yang rendah, Fasilitas Pendidikan yang cukup tinggi, Prasarana Jalan Aspal yang rendah, Sarana Transportai yang rendah, Air Bersih yang tinggi, Media Informasi rendah.
3.
Cluster 3
Cluster 3 berisi Desa-desa yang memiliki karakteristik Mata pencaharianyang rendah, Tingkat Pendidikan yang tinggi, Tenaga Kerja tinggi, Fasilitas Kesehatan yang tinggi, Fasilitas Pendidikan yang rendah, Prasarana Jalan Aspal termasuk dalam kategori tinggi, Sarana Transportasi yang rendah, Air Bersih yang tinggi, Media informasi yang tinggi.
Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal Kawasan Tertinggal
Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal dilakukan pada aspek :
1. Ekonomi 2. SDM
3. Sarana dan Prasarana
Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal dilakukan pada aspek :
1. Sumber Daya Manusia
- Tenaga Kerja
2. Sarana Prasarana
- Fasilitas Kesehatan - Prasarana Jalan Aspal - Fasilitas Transportasi - Media Informasi
Arahan Pengembangan
Kawasan Tertinggal dilakukan pada aspek :
1. Ekonomi
2. Sarana dan Prasarana - Fasilitas Pendidikan
Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam terbentuknya kawasan tertinggal Kabupaten Pamekasan yaitu Mata pencaharian, Tingkat Pendidikan, Tenaga Kerja, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Pendidikan, Prasarana Jalan Aspal, Sarana Transportasi, Ketersediaan Air Bersih serta ketersediaan Media Informasi.
2. Kelompok/ cluster kawasan tertinggal yang terbentuk di Kabupaten pamekasan dibagi menjadi 3, dengan karakteristik :
Cluster 1 : kawasan tertinggal yang mempunyai tipologi kemampuan ekonomi masyarakat rendah, kualitas
sumber daya manusia rendah, daya dukung wilayah rendah/kurang (penyebaran sarana dan prasarana rendah/ kurang merata).
Cluster 2 : kawasan tertinggal yang mempunyai tipologi kemampuan ekonomi cukup baik, kualitas sumber
daya manusia yang rendah, daya dukung wilayah (penyebaran sarana dan prasarana rendah/ belum cukup merata).
Cluster 3 : kawasan tertinggal yang mempunyai tipologi kemampuan ekonomi baik, kualitas sumber daya
manusia cukup baik, daya dukung wilayah (penyebaran sarana dan prasarana sudah cukup merata).
Kesimpulan
3. Anggota/desa terbanyak berada pada cluster 1 (46 anggota) desa, anggota paling sedikit ada pada cluster 2 (13 anggota), dan cluster 3 beranggotakan 18 desa.
4. Arahan pengembangan untuk kawasan tertinggal Kabupaten Pamekasan difokuskan pada tipologi kawasan pada tiap cluster antara lain:
Cluster 1 : Arahan Pengembangan Daerah Tertinggal dilakukan pada sektor Ekonomi, Sumber Daya Manusia,
Sarana dan Prasarana.
Cluster 2 : Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal dilakukan pada sektor Sumber Daya Manusia (Tenaga
Kerja) , Sarana dan Prasarana (Fasilitas Kesehatan, Jalan Aspal, Sarana Transportasi, Media Informasi).
Cluster 3 : Arahan Pengembangan Daerah Tertinggal dilakukan pada sektor Ekonomi , Sarana dan Prasarana