• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN

TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN

RIEZKY AYUDIA TRINANDA

3609100022

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

(2)
(3)

Latar Belakang

Pengembangan Wilayah

Bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat/penduduk sehingga

mampu memenuhi kebutuhan dasarnya

Kesenjangan Wilayah

Menimbulkan terbentuknya wilayah maju & wilayah tertinggal

Wilayah Tertinggal

Kabupaten Pamekasan termasuk dalam 5 Kabupaten di jawa Timur yang tergolong kategori wilayah tertinggal, dan termasuk dalam 183 Kabupaten tertinggal di Indonesia. Pamekasan memiliki 77 desa 40,47

persen dari 189 desa di Kabupaten Pamekasan, masih masuk dalam kategori desa tertinggal.

Arahan Pangembangan Kawasan

Tertinggal

(4)

RUMUSAN MASALAH

Kabupaten Pamekasan termasuk dalam kategori Kabupaten tertinggal di Jawa

Timur, padahal mempunyai potensi wilayah yang cukup untuk dikembangkan, sehingga

pertanyaan penelitian yang muncul adalah

faktor apa saja penyebab ketertinggalan

(5)

TUJUAN & SASARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan merumuskan arahan untuk

pengembangan wilayah tertinggal kabupaten Pamekasan. Sehinnga sasaran yang

dibutuhkan dalam mencapai tujuan akhir adalah:

Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketertinggalan kawasan di Kabupaten Pamekasan

Analisa tipologi kawasan tertinggal di Kabupaten Pamekasan

(6)

RUANG LINGKUP WILAYAH

Ruang lingkup wilayah penelitian meliputi seluruh kabupaten pamekasan yang terdiri dari 13 Kecamatan, jumlah total 189 desa dengan jumlah 77 desa tertinggal.

Kabupaten Pamekasan memiliki wilayah seluas 79.230 Ha

Batas wilayah Kabupaten Pamekasan antara lain: - Utara : Laut Jawa

- Selatan : Selat Madura

- Barat : Kabupaten Sampang - Timur : Kabupaten Sumenep

(7)

Isu Derah Tertinggal, dengan 6 kriteria : •Ekonomi •Kualitas SDM •Ketersediaan Infrastruktur •Aksesbilitas •Keterkaitan Daerah •Kemampuan Uang Lokal

Kabupaten Pamekasan termasuk dalam salah satu Kabupaten tertinggal di Indonesia

Fakta empirik yaitu: Pertumbuhan ekonomi lambat, presentase penduduk miskin 22,47 %, nilai IPM rendah (64,60%), Presentase buta huruf (30%)

Merumuskan Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal di Kabupaten Pamekasan

Sasaran yang akan dicapai: 1. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Ketertinggalan di Kabupaten Pamekasan. 2. Analisa Tipologi Kawasan Tertinggal

3. Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal Kabupaten

Pamekasan

Hasil yang diharapkan adalah arahan pengembangan kawasan yang sesuai dengan faktor-faktor ketertinggalan di Kabupaten Pamekasan

Kerangka Berpikir

Penelitian

Pengembangan Wilayah

Pengembangan Wilayah

(8)
(9)

Hasil Sintesa Tinjauan Pustaka

No. Sintesa Tinjauan Pustaka Indikator Variabel

1. Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah merupakan suatu upaya memperdayakan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan teknologi untuk memberi nilai tambah atas apa yang dimiliki oleh wilayah administratif atau wilayah fungsional dalam rangka meningkatkan kualitas hidup rakyat di wilayah tersebut. Dalam jangka panjangnya

pengembangan wilayah mempunyai target untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Cara mencapainya bersandar pada kemampuan SDM dalam

memanfaatkan lingkungan sekitar dan daya tampungnya serta kemampuan memanfaatkan instrument yang ada.

Ekonomi  PDRB

 Pendapatan Perkapita Masyarakat

(10)

2. Kawasan Tertinggal

Kawasan tertinggal pada hakikatnya memiliki potensi sumberdaya yang bisa dikembangkan namun masih terganjal seperti kurangnya pengembangan

infrastruktur pada kawasan tersebut sehingga masih tergantung dengan daerah luar. Kawasan ini relatif kurang berkembang dibandingkan dengan kawasan yang lain dalam suatu wilayah atau daerah dilihat dari aspek ekonomi, sumberdaya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) yang memadai serta kondisi fisik lingkungan.

Ekonomi

 IPM

 Tingkat Pendapatan Masyarakat

 Mata pencaharian Penduduk Sumber Daya Alam  Hasil produksi Komuditas

Ekstraktif

Sarana dan Prasarana  Tingkat kecukupan fasilitas kesehatan

 Tingkat kecukupan fasilitas pendidikan

 Tingkat ketersediaan jalan

 Tingkat kecukupan sarana transportasi

 Ketersediaan sarana informasi

 Tingkat pelayanan air bersih

 Tingkat pelayanan listrik Kondisi Fisik

Lingkungan

 Tingkat kemampuan lahan Kebijakan  Tingkat efektifitas arahan

(11)

3.

Pengembangan Kawasan

Tertinggal

Pengembangan Kawasan tertinggal

harus diarahkan dan dikaitkan

dengan daerah sekitar yang lebih

berkemebang dalam rangka

meningkatkan aksesbilitas .

indikator keberhasilan

pembangunan terkait erat dengan

faktor-faktor yang menjadi ciri suatu

daerah dan menjadi pembeda

dengan daerah lainnya, seperti

kondisi sosial ekonomi, struktur

kelembagaan, tingkat pendidikan

masyarakat serta adat istiadat yang

berlaku.

Ekonomi

PDRB

Pendapatan Perkapita

masyarakat

Sarana dan

Prasarana

Tingkat kecukupan fasilitas

kesehatan

Tingkat kecukupan fasilitas

pendidikan

Tingkat pelayanan air bersih

Tingkat pelayanan listrik

(12)

Faktor-faktor penyebab ketertinggan adalah :

1, Ekonomi dengan variabel:

• Mata Pencaharian Masyarakat

2. Sumber Daya Manusia dengan variabel: • Tingkat Pendidikan

• Tingkat Kesehatan • Tenaga Kerja

3. Sumber Daya Alam (SDA) dengan variabel: • Hasil produksi Komuditas

4. Sarana dan Prasarana dengan variabel: • Tingkat kecukupan fasilitas kesehatan • Tingkat kecukupan fasilitas pendidikan • Tingkat kecukupan jaringan jalan (aspal) • Tingkat pelayanan air bersih

• Tingkat pelayanan listrik • Informasi

(13)
(14)

PENDEKATAN & JENIS PENELITIAN

PENDEKATAN PENELITIAN

• Pendekatan

Rasionalistik.

Dalam hal

mencapai tujuan akhir

penelitian

Perlu

pemberdayaan

ketajaman daya fikir dan

akal budi manusia serta

kemampuan

beragumentasi logis

berdasar pada data dan

studi literature

JENIS PENELITIAN

• Jenis penelitian

Deskriptif.

diartikan sebagai prosedur

pemecahan masalah yang

diselidiki dengan

menggambarkan/melukiska

n keadaan subyek/obyek

penelitian pada masa saat

ini berdasarkan fakta-fakta

yang tampak atau kondisi

factual yang terjadi di

(15)

VARIABEL PENELITIAN

No. Indikator Variabel Definisi Operasional

1. Ekonomi  Mata Pencaharian

Masyarakat

Jenis mata pencaharian masayarakat desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

 Tingkat Pendidikan Angka/Jumlah penduduk Melek huruf desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

 Tingkat Kesehatan Jumlah penduduk yang berkunjung ke

puskesmas di kawasan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan

 Tenaga Kerja Jumlah penduduk yang sedang bekerja di kawasan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

(16)

3. Sumber Daya Alam  Hasil produksi Ekstraktif Tingkat produksi komoditas buah dan sayur desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

4. Sarana dan Prasarana  Tingkat kecukupan fasilitas kesehatan

Jumlah sarana kesehatan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

 Tingkat kecukupan fasilitas pendidikan

Jumlah sarana pendidikan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

 Tingkat ketersediaan fasilitas jalan

Kondisi perkerasan jalan utama dalam tiap kawasan desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

 Tingkat kecukupan sarana transportasi

Ketersediaan sarana transportasi desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

 Tingkat pelayanan air bersih Ketersediaan jaringan air bersih di tiap desa di kabupaten Pamekasan.

 Tingkat pelayanan listrik Jumlah penggunan jasa PLN desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

 Tingkat ketersediaan informasi

Jumlah rumah tangga yang memiliki media informasi beruapa Televisi dalam desa-desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan.

(17)

METODE PENELITIAN

Sasaran Penelitian

Input Data

Teknik Analisa

Output

Identifikasi faktor-faktor

penyebab ketertinggalan

Faktor-faktor penyebab

ketertinggalan dari

sintesa tinjauan pustaka

Analisa Delphi

Faktor-faktor penyebab

ketertinggalan

Menganalisa tipologi

desa-desa tertinggal

berdasarkan faktor-faktor

penyebab

ketertinggalannya

data statistik terkait

dengan variabel yang

telah ditentukan

(Ekonomi, SDM, SDA,

Sarana Prasarana)

Analisa Cluster

Tipologi kawasan

tertinggal

Merumuskan arahan yang

sesuai dengan

cluster-clusternya

Kompilasi data yang

telah didapatkan

Analisa Triangulasi

Mendapatkan arahan

pengembangan yang

sesuai dengan tipologi

cluster

(18)
(19)

Kondisi Demografi

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

Laki-laki

Perempuan

Jumlah Penduduk

(20)

Penggunaan Lahan

Proporsi lahan terbangun sebesar 15%, mayoritas penggunaan lahan digunakan

untuk tegalan, tanah tandus dan sawah sebesar 80%

(21)
(22)

Sarana Pendidikan

Penyebarannya cukup merata pada setiap kecamatan adalah TK

dan SD

Sedangkan fasilitas seperti MI hanya terpusat di 2 kecamatan yaitu 1 unit di Kecamatan Galis dan

1 unit di Kecamatan Pasean

MTs berada di Kecamatan Pademawu 1 unit, MA terdapat di Kecamatan Pademawu 2

unit MTs berada di SMP Kecamatan Pamekasan

1 unit

(23)

Sarana Kesehatan

Fasilitas yang memiliki penyebaran merata adalah Puskesmas pusat, Puskesmas pembantu, Posyandu dan Polindes dimana

keberadaanya hampir di seluruh wilayah Kabupaten Pamekasan. Sedangkan kecamatan dengan fasilitas kesehatan terlengkap adalah Kecamatan Pamekasan

(24)

Ekonomi

Perkembangan (PDRB ADHK dan ADHB) Tahun 2010-2011

Tahun ADHB ADHK

2010 4.915.530 2.172.261

2011 5.614.928 2.307.188

Prosentase

(25)

Perbandingan Nilai IPM di Kabupaten Pamekasan

dengan Provinsi Jawa Timur

Lokasi Nilai IPM

2007 2008 2009 2010 2011

Kabupaten Pamekasan 62,49 63,13 63,81 64,60 65,16

Provinsi Jawa Timur 69,78 70,38 71,06 71,62 72,15

56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 2007 2008 2009 2010 2011 Pamekasan Jawa Timur

(26)

Desa-desa Tertinggal di Kabupaten Pamekasan

Kementrian Pengembangan Daerah Tertinggal pada tahun 2009

menetapkan 77 desa tertinggal dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Penetapan kawasan tertinggal ditentukan melalui perhitungan tingkat

ketertinggalan wilayah relatif terhadap keseluruhan wilayah Jawa

Timur. Kabupaten/kota dengan proporsi tingkat desa tertinggal tinggi

dikategorikan sebagai wilayah tertinggal.

(27)
(28)
(29)

Faktor-faktor penyebab ketertinggalan Kabupaten Pamekasan

Faktor Konsensus

Faktor Belum Konsensus

Faktor Tereduksi

Mata Pencaharian Penduduk

Produksi Buah dan Sayur

Tingkat Kesehatan

Tingkat Pendidikan

Ketersediaan Media Informasi

Pelayanan Listrik

Jumlah Tenaga Kerja

Tingkat Kecukupan Fasilitas

Kesehatan

Tingkat Kecukupan Fasilitas

Pendidikan

Ketersediaan Jalan Aspal

Ketersediaan

Sarana

Transportasi

(30)

Faktor-faktor penyebab ketertinggalan Kabupaten Pamekasan

Mata Pencaharian Penduduk

Tingkat Pendidikan

Jumlah Tenaga Kerja

Tingkat Kecukupan Fasilitas Kesehatan

Tingkat Kecukupan Fasilitas Pendidikan

Ketersediaan Jalan Aspal

Ketersediaan Sarana Transportasi

Ketersedian Air Bersih

(31)

Tipologi Kawasan Tertinggal Kabupaten Pamekasan

No.

Cluster

Tipologi

1.

Cluster 1

Mata pencaharian yang rendah. Tingkat Pendidikan yang rendah, Tenaga

Kerja yang rendah, Fasilitas Kesehatan yang rendah, Fasilitas Pendidikan yang rendah, Prasarana Jalan Aspal yang rendah, Sarana Transportasi yang rendah, Air Bersih yang rendah, Media Informasi rendah.

2.

Cluster 2

Cluster 2 berisi Desa-desa yang tergolong dalam cluster 2 memiliki

karakteristik Mata pencaharian yang tinngi, Tingkat Pendidikan yang tinggi, Tenaga Kerja yang rendah, Fasilitas Kesehatan yang rendah, Fasilitas Pendidikan yang cukup tinggi, Prasarana Jalan Aspal yang rendah, Sarana Transportai yang rendah, Air Bersih yang tinggi, Media Informasi rendah.

3.

Cluster 3

Cluster 3 berisi Desa-desa yang memiliki karakteristik Mata pencaharian

yang rendah, Tingkat Pendidikan yang tinggi, Tenaga Kerja tinggi, Fasilitas Kesehatan yang tinggi, Fasilitas Pendidikan yang rendah, Prasarana Jalan Aspal termasuk dalam kategori tinggi, Sarana Transportasi yang rendah, Air Bersih yang tinggi, Media informasi yang tinggi.

(32)
(33)

Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal Kawasan Tertinggal

Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal dilakukan pada aspek :

1. Ekonomi 2. SDM

3. Sarana dan Prasarana

Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal dilakukan pada aspek :

1. Sumber Daya Manusia

- Tenaga Kerja

2. Sarana Prasarana

- Fasilitas Kesehatan - Prasarana Jalan Aspal - Fasilitas Transportasi - Media Informasi

Arahan Pengembangan

Kawasan Tertinggal dilakukan pada aspek :

1. Ekonomi

2. Sarana dan Prasarana - Fasilitas Pendidikan

(34)

Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam terbentuknya kawasan tertinggal Kabupaten Pamekasan yaitu Mata pencaharian, Tingkat Pendidikan, Tenaga Kerja, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Pendidikan, Prasarana Jalan Aspal, Sarana Transportasi, Ketersediaan Air Bersih serta ketersediaan Media Informasi.

2. Kelompok/ cluster kawasan tertinggal yang terbentuk di Kabupaten pamekasan dibagi menjadi 3, dengan karakteristik :

Cluster 1 : kawasan tertinggal yang mempunyai tipologi kemampuan ekonomi masyarakat rendah, kualitas

sumber daya manusia rendah, daya dukung wilayah rendah/kurang (penyebaran sarana dan prasarana rendah/ kurang merata).

Cluster 2 : kawasan tertinggal yang mempunyai tipologi kemampuan ekonomi cukup baik, kualitas sumber

daya manusia yang rendah, daya dukung wilayah (penyebaran sarana dan prasarana rendah/ belum cukup merata).

Cluster 3 : kawasan tertinggal yang mempunyai tipologi kemampuan ekonomi baik, kualitas sumber daya

manusia cukup baik, daya dukung wilayah (penyebaran sarana dan prasarana sudah cukup merata).

(35)

Kesimpulan

3. Anggota/desa terbanyak berada pada cluster 1 (46 anggota) desa, anggota paling sedikit ada pada cluster 2 (13 anggota), dan cluster 3 beranggotakan 18 desa.

4. Arahan pengembangan untuk kawasan tertinggal Kabupaten Pamekasan difokuskan pada tipologi kawasan pada tiap cluster antara lain:

Cluster 1 : Arahan Pengembangan Daerah Tertinggal dilakukan pada sektor Ekonomi, Sumber Daya Manusia,

Sarana dan Prasarana.

Cluster 2 : Arahan Pengembangan Kawasan Tertinggal dilakukan pada sektor Sumber Daya Manusia (Tenaga

Kerja) , Sarana dan Prasarana (Fasilitas Kesehatan, Jalan Aspal, Sarana Transportasi, Media Informasi).

Cluster 3 : Arahan Pengembangan Daerah Tertinggal dilakukan pada sektor Ekonomi , Sarana dan Prasarana

(36)

Sekian

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan kajian menunjukkan kawasan sekitar delta Sungai Kelantan mempunyai kelimpahan dan kepelbagaian spesies foraminifera bentik yang tinggi.. Foraminifera di kawasan

Sedangkan faktor pendukung Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP Islam Jabung Malang adalah sumber daya manusia Guru Pendidikan Agama

Dari hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan joyful learning melalui metode mind map maka diperoleh hasil belajar berpikir kreatif kelas eksperimen lebih tinggi

Tanggaan responden mengenai perilaku, kepuasan dan loyalitas terdapat nilai rata-rata indeks yang tertinggi adalah tanggapan responden tentang loyalitas dengan nilai rata- rata

Dengan persaingan-persaingan itu maka terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua persekutuan, yakni Triple Alliantie yang kemudian dikenal dengan “Blok Sentral”

Petugas Apotekmenginput ulang Menyimpan data obat ke sistem dan menampilkan verifikasi. Kondisi Akhir Data obat tersimpan ke dalam sistem. Input obat hanya dapat dilakukan

Manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan adalah meningkatnya keterampilan dan pengetahuan ibu-ibu PKK dalam mengenal jenis tanaman obat, penguasaan teknis pembuatan

Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh tiga bulan Juli tahun dua ribu tiga belas pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB bertempat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus