• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1. Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1. Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah

Auditing 1

Oleh :

Nama : I’anatun Nikmah NIM : 140810301062

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember

(2)

PENDAHULUAN :

Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan audit. Keputusan yang diambil auditor selama tahap penyelesaian ini sangat penting untuk mencapi hasil audit yang optimal. Apabila hasil yang diperoleh optimal maka kemungkinan kecil audit tersebut bebas dari kemungknan salah saji yang material. Tahap terahir dari audit merupakan tahap yang memerlukan review yang cermat dan penuh pemikiran mengenai audit oleh seseorang yang berpengalaman dan memiliki ilmu sehingga laporan yang diauditnya dapat optimal. Selain melakukan review hasil, beberapa aspek lain dalam menyelesaikan audit juga sangat menentukan keberhasilan suatu audit.

Dengan demikian tahap terahir yang diperlukan untuk mengaudit sebuah laporan keuangan agar lebih optimal dan terhindar dari salah saji yang material adalah melakukan review terhadap laporan tersebut. Selain itu juga melakuka penilaian risiko terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Dalam menilai risiko terdapat tahap-tahap yang harus dilalui oleh auditor yakni tahap mengumpulkan bukti, melakukan analisis, merangkum hasil penilaian risiko, revisi atas penilaian risiko, dan yang terahir adalah melakukan dokumentasi.

PEMBAHASAN :

Dalam menilai risiko terdapat tiga kegiatan diantaranya adalah : 1. Kegiatan prapenugasan, yang bertujuan untuk putusan terima atau

tolak penugasan, dan didokumentasi denga rinci faktor risiko, independensi, surat penugasan.

2. Merencanakan auditnya dengan membuat strategi audit menyeluruh dan rencana audit dan didokumentasi dengan materialitas, diskusi tim audit, strategi audit menyeluruh.

3. Laksanakan prosedur penilaian risiko, yakni dengan identifikasi atau nilai RSSM dengan memahami entitas. Yang didokumentasikan denga risiko bisnis dan fraud termasuk risiko yang signifikan, rancangan

(3)

atau implementasi PI dan nilai RSSM melalui laporan keuangan dan asersi.

ISA 315.25 auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan sebagai dasar untuk melaksanakan prosedur audit selanjutnya.

ISA 315.26 auditor wajib :

a. Mengidentifikasi risikomelalui pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian yang relevan dengan risiko yang bersangkutan,

b. Menilai risiko yang diidentifikasi dan mengevaluasi apakah risiko tersebut lebih berkaitan secara pervasif dengan laporan keuangan secara keseluruhan dan secara potensial,

c. Mengaitkan risiko yang diidentifikasi dengan apa yang bisa salah pada tingkat asersi, dan

d. Mempertimbangkan kemungkinan terjadinya salah saji.

ISA 315.32 auditor wajib memasukkan beberapa hal berikut kedalam dokumentasi audit :

a. Diskusi diantara anggota tim audit,

b. Unsur-unsur kunci dalam memahami entitas dan lingkungannya, c. Risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan pada

tingkat asersi, dan

d. Risiko yang diidentifikasi dan pengendalian yang relevan untuk menangkal risiko yang diidentifikasi sesuai pemahaman auditor. Langkah terahir dalam tahap penilain risiko ialah mereviu hasil dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko, dan kemudian mengikhtisarkan risiko salah saji material pada : tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan penyajian serta pengungkapan.

Hasil dari penilaian risiko ialah suatu daftar tentang risiko yang dinilai. Hasil penilaian risiko ini akan menjadi dasar untuk tahap berikutnya, yakni menentukan bagaimana menanggapi dengan tepat

(4)

risiko yang dinilai tersebut, melalui rancangan prosedur audit selanjutnya.

 Bukti sampai akhir tahap 1

Yakni tahap penilaian risiko auditor memperoleh bukti-bukti yang secara garis besar adalah bukti mengenai risiko yang dihadapi entitas dan pengendalian internal untuk menangkal risiko tersebut.

Sesudah melakukan prosedur penilaian risiko, bukti audit yang diperoleh berkenaan dengan identifikasi dan penilain terhadap risiko bawaan, serta rancangan dan implementasi pengendalian internal yang memitigasi risiko bawaan tersebut.

Risiko yang masih ada sesudah memperhitungkan dampak pengendalian internal yang diciptakan untuk menangkal risiko bawaan yang tersisa adalah risiko salah saji yang material.

Sumber-sumber bukti audit yang relevan untuk merangkum dan menilai risiko pada tingkat laporan keuangan dan asersi adalah sebagai berikut :

a. Strategi audit menyeluruh, b. Materialitas,

c. Diskusi tim audit,

d. Menyelesaikan tahap penilaian risiko, e. Identifikasi dan penilaian risiko bawaan, f. Risiko signifikan,

g. Memahami dan mengevaluasi pengendalian internal, dan h. Mengomunikasikan kelemahan pengendalian internal.  Merangkum hasil penilain risiko

Tujuan penilaian risiko ialah memberikan landasan dan acuan mengenai apa yang diperlukan untuk memberikan tanggapan yang tepat terhadap risiko yang diidentifikasi dan dinilai dengan prosedur audit selanjutnya yang dirancang dengan baik dan efisien.

Jika risiko yang diidentifikasi sedah didokumentasi dan dinilai dengan cara yang konsisten dengan mudah auditor mereviu dan meringkasnya. Rangkuman risiko yang dinilai menyatukan faktor risiko bawaan yang diidentifikasi dan evaluasi atas pengendalian internal yang dirancang untuk memitigasi risiko tersebut.

(5)

 Revisi atas penilain risiko

Informasi baru diperoleh selama audit berjalan dan pelaksanaan prosedur audit mungkin menemukan risiko tambahan, aatau pengendalian internal tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ketika ini terjadi penilaian risiko semulan harus direvisi dan dampaknya terhadap sifat dan luasnya prosedur audit selanjutnya perlu dipertimbangkan.  Dokumentasi

Rangkuman dari berbagai risiko yang dinilai dapat didokumentasi dengan berbagai cara :

a. Dokumen yang berdiri sendiri

Dokumen yang terpisah dari dokumen lain, merupakan dokumen yang berdiri sendiri yang menyajikan rangkuman hasil penilaian atas risiko bawaan dan pengendalian serta alasan utama untuk penilaian risiko gabungan . Dokumen ini juga dapat digunakan sebagai outline untuk tanggapan terhadap risiko.

b. Bagian dari strategi dan rencana audit

Dalam pendekatan ini dokumentasi rangkuman risiko yang dinilai merupakan bagian dari dokumen lain yang dokumen berisi strategi audit menyeluruh dan rencana audit (audit plan). Bagian pertama dari setiap seksi dalam rencana audit misalnya untuk siklus penjualan dan penagihan meringkas hasil penilaian risiko dan dampaknya terhadap prosedur audit yang direncanakan. c. Bagian dari dokumen prosedur audit selanjutnya

Dalam pendekatan ini dokumentasi penilaian risiko merupakan bagian dari dokumentasi auditor mengenai prosedur audit selanjutnya. Dalam pendekatan ini penilaian risiko, rencana audit, dan hasil pelaksanaan kerja didokumentasikan dalam satu himpunan kertas kerja yang komperhensif setiap area laporan keuangan.

Bentuk dan luasnya dokumentasi yang mendukung dipengaruhi oleh :

1. Sifat, ukuran, dan kompleksitas entitas dan pengendalian internalnya,

2. Tersedianya informasi pada entitas, dan

(6)

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam merancang dokumentasi adalah :

1. Mudah dipahami,

2. Acuan silang ke (rancangan dan implementasi) tanggapan audit yang tepat,

3. Mudah dimutakhirkan di audit berikutnya, dan

4. Mudah direviu, yang mereviu harus dapat menentukan apakah risiko kunci sudah diidentifikasi dan apakah tanggapan auditnya tepat.

Suatu rangkuman risiko yang dinilai juga berguna dalam pertemuan perancanaan dari tim audit dalam audit berikutnya, dimana sifat risiko dan luasnya tanggapan audit dibahas.

Catatan :

a. Sebelum menyimpulkan tidak ada risiko khusus area laporan keuangan atau pengungkapan, pertimbangkan adanya faktor lain yeng relevan seperti kesalah yang terjadi dimasa lalu, kerentanan aset atau utang terhadap kecurangan, potensi terjadinya management override, dan lain-lain.

b. Jika auditor merencanakan untuk mengandalkan risiko pengendalian yang telah dinilai sebagai rendah perlu ada pengujian untuk menentukan efektifnya beberapa pengendalian untuk mendukung penilaian.

c. Entitas mungkin mempunyai beberapa pengendalian internal. Namun auditor memandang pengendalian internal tersebut tidak relevan untuk auditnya.

d. Pengendalian spesifik atau transaksional secara umum berfungsi (yang berarti risiko yang dinilai adalah rendah) atau tidak berfungsi (yang berarti risiko yang dinilai adalah tinggi). Jadi tersirat didalamnya tidak terdapat risiko pengendalian “sedang” atau moderate.

e. Penentuan “risiko tersisa” yang merupakan hasil penggabungan risiko bawaan dan risiko pengendalian merupakan pertimbangan kearifan profesional.

(7)

Butir pertimbangan

a. Dokumentasi alasan dibalik setiap penilaian risiko

Ketika meringkaskan risiko yang dinilai berikan penjelasan singkat mengenai alasan dibalik setiap penilaian atau buat acuan silang ke kertas kerja dimana penjelasan ini dapat ditemukan . seringkali penjelasan ini lebih penting dari penilaian itu sendiri, karena penjelasan ini membantu merancang tanggapan audit yang tepat dan cost-effective.

b. Penilaian atas risiko bawaan

Penilaian risiko bawaan selalu diselesaikan sebelum mempertimbangkan pengendalian internal yang memitigasi risiko bawaan itu. Dengan asumsi kebanyakan area laporan keuangan yang diaudit akan melampaui materialitas secara keseluruhan, sangat boleh jadi risiko bawaan terjadinya salah saji untuk kebanyakan asersi akan tinggi.

c. Risiko rendah untuk semua asersi

Ketika area laporan keuangan dinilai berisiko rendah untuk semua asersi auditor tidak perlu mengulang alasan yang sama untuk setiap asersi. Namun alasan semua penilaian menunjukkan risiko rendah harus didokumentasi.

KESIMPULAN :

Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan audit. Keputusan yang diambil auditor selama tahap penyelesaian ini sangat penting untuk mencapi hasil audit yang optimal. Tahap terahir dari audit merupakan tahap yang memerlukan review yang cermat dan penuh pemikiran mengenai audit oleh seseorang yang berpengalaman dan memiliki ilmu sehingga laporan yang diauditnya dapat optimal. Dengan demikian tahap terahir yang diperlukan untuk mengaudit sebuah laporan keuangan agar lebih optimal dan terhindar dari salah saji yang material adalah melakukan review terhadap laporan tersebut.

(8)

REFERENSI :

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Naziah, dkk., (2020) faktor lain yang juga menghambat PJJ selama pademi COVID-19 di SD adalah tidak tersedianya alat peraga dalam belajar dan kondisi

Karena dengan kita tidak mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka kita sudah menjadi hakim atas orang tersebut, maka Tuhan sebagai hakim atas segalanya dan

Sementara itu, dalam kondisi sistem VAC mati lebih dari 50 jam (lebih dari 2 hari), konsentrasi aktifitas radionuklida pemancar  udara di kedua daerah itu melampaui

Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning service tentang

Jenis penelitian yang dila- kukan adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan prestasi belajar IPA di antara siswa yang diajar dengan

Hasil Analisis independent sample T Test karakteristik psikologis atlet beladiri pencak silat dengan karate ... Hasil Uji T Test Atlet Beladiri Berdasarkan Jenis Kelamin…

Health and Beauty Care for Baby and Kids yang dirancang diharapkan perancangan ini dapat memenuhi wadah bagi bayi dan anak-anak yang ingin memperoleh perawatan lengkap

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang dengan keluhan jantung terasa berdebar- Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang dengan keluhan jantung terasa