• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5

DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

5.1 Diskusi

Penelitian ini menggambarkan perilaku diet pada remaja wanita di SMA Islam Al Azhar 2 termasuk kategori rendah, sedangkan citra tubuh termasuk kategori rendah. Perilaku diet rendah karena faktor fisik di sekolah tersebut bukan kendala utama. Pada penelitian Rizki Agustin juga mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh menurut Atwater (1983) adalah kebudayaan dan faktor sosial. Norma budaya memiliki andil yang cukup besar dalam mempengaruhi perkembangan sikap dan tingkah laku yang berhubungan dengan diri dan citra tubuh (Arkoff, 1975), sedangkan faktor sosial menyebutkan bahwa citra tubuh telah

dipromosikan sedemikian rupa oleh industri dan hiburan sehingga mengubah standar pentingnya penampilan fisik menjadi sesuatu yang tidak realitis bagi kebanyakan orang (Dacey dan Kenny, 1997). Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh salah satunya adalah faktor sosial ini bisa dikaitkan dengan adanya tata tertib berpakaian dalam kerapihan di SMA Islam Al Azhar 2, hal ini mengingat subjek penelitian memakai baju seragam sekolah yang selalu dipantau oleh pihak sekolah agar para siswi memperhatikan kerapihan dalam berpakaian dan menggunakan jilbab yang benar. Adapun sekolah SMA Islam Al Azhar 2 mempunyai tata tertib berpakaian dalam kerapihan, yaitu siswi tidak berdandan secara berlebihan, rok atau baju serta kemeja yang ujungnya tidak dijahit, rok atau baju serta kemeja dan hijab seragam sekolah ada gambar atau tulisan kumal atau sobek, warna hijab tidak sesuai ketentuan sekolah, dan ukuran baju atau rok serta kemeja ketat atau panjangnya tidak sesuai dengan ketentuan sekolah yaitu panjang baju wanita maksimum 10 cm di atas lutut. Ini bisa menjadi salah satu penjelasan mengapa remaja wanita dalam hal ini siswi SMA Islam Al Azhar 2 tidak begitu memperhatikan citra tubuh karena dalam berpakaian di sekolah pun, mereka sudah memakai pakaian yang longgar atau tidak ketat sehingga tidak begitu dipermasalahkan apabila memiliki citra tubuh yang negatif karena dengan menggunakan pakaian sesuai aturan sekolah, orang lain tidak akan menjadikan siswi tersebut pusat perhatian karena memakai pakaian yang ketat.

(2)

Sehubung dengan aturan tata tertib yang telah diterapkan oleh sekolah, maka sejalan dengan hukum ajaran islam yaitu pakaian yang dikenakan oleh seorang hamba memiliki nilai ibadah di sisi Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah menetapkan kaidah umum dalam berpakaian adalah menutup aurat seorang hamba. Melalui cara berpakaian, sesungguhnya Allah

berkehendak memuliakan manusia sebagai makhluk yang mulia dan identitas keislaman seseorang. Selanjutnya, terdapat syarat-syarat dalam berpakaian menurut syari’at islam yaitu pertama adalah menutupi aurat seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Allah berfirman yang artinya: “katakanlah kepada wanita yang beriman: “hendaknya mereka menahan

pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya” (An-Nuur:31). Syarat kedua yaitu motif dan warnanya tidak mencolok, mengundang perhatian lelaki. Seorang perempuan diperintahkan memakai pakaian untuk menutupi keelokan tubuhnya dan jauh dari perhatian lelaki. Akan tetapi, jika pakaian itu sendiri malah menambah perhatian dan bisa mengundang nafsu lelaki, maka jelas pakaian itu terlarang. Allah berfirman yang artinya “janganlah berpakaian dan bertingkah laku seperti umat jahiliyah, mereka berpakaian dan

bertingkah laku untuk menarik perhatian laki-laki” (Al-Ahzab:33). Syarat ketiga adalah tidak ketat, menampakkan lekuk tubuh. Rasulullah bersabda: “perintahkan kepadanya untuk melapisinya dengan pakaian dalam, aku khawatir pakaian itu akan menampakan bentuk tubuhnya” (Hadits Hasan).

Keluarga pun memilih anaknya sekolah di SMA Islam Al Azhar 2 karena keluarga tersebut tergolong lingkungan keluarga yang muslimah. Keluarga yang muslimah mengajarkan anaknya untuk senantiasa menjaga cara berpakaian agar taat sesuai syari’at islam. Maka dari itu, keluarga memasukan anaknya ke SMA Islam Al Azhar 2 agar anaknya selalu menutup aurat dan senantiasa terjaga dari kasus kriminal, misalnya kasus pemerkosaan dan hamil diluar nikah yang semuanya ditunjukan kepada wanita. Salah satu faktor yang mendukung terjadinya kasus

tersebut menurut hukum keluarga islam adalah berkurangnya kesadaran wanita untuk menutupi aurat mereka. Dalam keluarga juga mengajarkan untuk anaknya selalu mempunyai pola makan yang baik, dimana mind set yang telah di ajarkan adalah kesehatan itu hal yang terpenting, selanjutnya inner beauty seperti etika dalam bersikap dan kepintaran. Jadi bagi remaja wanita yang dimaksud siswi SMA Islam Al Azhar 2, memiliki citra tubuh yang ideal bukan salah satu

(3)

yang terpenting karena tubuh yang sehat itu tidak perlu menjadi remaja wanita yang melakukan diet ketat akan tetapi menjaga kondisi tubuh selalu sehat dan bugar seperti berolah raga rutin dan mengatur pola makan secara teratur agar terhindar dari penyakit yang dapat membahayakan tubuh.

Peneliti juga menemukan penelitian asal London yang berjudul muslimah berhijab memiliki citra positif, penelitian tersebut mengatakan bahwa sebuah survei terbaru telah

menemukan wanita muslim yang berhijab memiliki citra tubuh yang lebih positif, hal ini kurang dipengaruhi oleh penampilan, dibandingkan dengan wanita yang tidak mengenakan hijab. Hal ini sejalan dengan mengingat siswi di SMA Islam Al Azhar 2 seluruhnya memakai jilbab maka tidak perlu melakukan diet karena sesuai dengan penelitian tersebut, terbukti para siswi yang behijab memiliki citra tubuh yang lebih positif.

Selain itu, peneliti melihat lebih dalam item-item dalam kuesioner. Pada kuesioner citra tubuh diperoleh bahwa hasil item 4 memiliki nilai terendah sebesar 2,11% sedangkan item 10 memiliki nilai tertinggi sebesar 3,4%. Dalam item 4 menyebutkan bahwa saya merasa puas dengan berat badan saya sekarang, ini terbukti bahwa sebagian besar remaja wanita yang dimaksud siswi SMA Islam Al Azhar 2 tidak merasa puas dengan berat badan, sedangkan pada item 10 disebutkan bahwa saya tidak perlu mengkonsumsi produk pelangsing untuk menurunkan berat badan, ini terbukti bahwa sebagian besar siswi SMA Islam Al Azhar 2 memiliki mind set yaitu sebagian besar siswi tidak merasa puas dengan berat badan namun untuk mengkonsumsi produk pelangsing untuk menurunkan berat badan sebagian besar siswi tidak setuju karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Pada item kuesioner perilaku diet diperoleh hasil item 18 memiliki nilai terendah sebesar 2,02% sedangkan item 19 memiliki nilai tertinggi sebesar 3,49%. Dalam item 18 menyebutkan bahwa saya suka sekali ngemil, ini terbukti bahwa sebagian besar remaja wanita yang dimaksud siswi SMA Islam Al Azhar 2 tidak suka ngemil atau memakan makanan ringan yang tidak mengenyangkan, sedangkan pada item 19 menyebutkan bahwa saya menyediakan sayur dan buah di rumah karena saya pikir itu baik untuk kesehatan, ini terbukti bahwa sebagian besar siswi SMA Islam Al Azhar 2 tidak setuju untuk mengkonsumsi makanan ringan namun lebih

(4)

setuju untuk menyediakan sayur dan buah di rumah karena cenderung memiliki gaya hidup yang sehat dan hal tersebut baik untuk kesehatan.

Peneliti juga menemukan faktor-faktor lain yang mempengaruhi citra tubuh menurut Haerani Asrina (2013) yang menyebutkan bahwa citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. Selain itu, sikap dan nilai kultural dan sosial juga

mempengaruhi citra tubuh. Cara individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologinya. Pandangan yang realistik terhadap dirinya, menerima, dan mengukur bagian tubuhnya akan membuatnya lebih merasa aman sehingga terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri. Proses tumbuh kembang fisik dan kognitif perubahan perkembangan yang normal seperti pertumbuhan dan penuaan mempunyai efek penampakan yang lebih besar pada tubuh bila dibandingkan dengan aspek lain dari konsep diri (Potter & Perry, 2005).

Ditemukan juga penjelasan mengenai tubuh ideal berawal dari citra tubuh yang sehat menurut Reza Gunawan (2009) yang menyebutkan bahwa tujuan utama janganlah untuk

mencapai tubuh ideal. Seandainya mencapai tubuh ideal dijadikan sasaran utama dan terpenting, maka lebih mudah lengah dan mengabaikan pentingnya akar psikologi ini, sehingga bisa jadi semakin memupuk ketidaksukaan terhadap tubuh dan diri sendiri. dari penjelasan singkat di atas, kunci untuk memiliki tubuh yang ideal secara alamai adalah untuk mengasah perhatian yang semakin sadar, jernih, dan peka tentang tubuh dan citra tubuh. Ketika citra tubuh dan segala faktor mental emosional sudah menjadi lebih sehat, maka tubuh pun bisa mengaktifkan segala mekanisme alamiahnya agar berbagai takaran biologis, seperti nafsu makan akan kembali pada posisi wajar dan sehat. Terdapat pula pepatah yang mengatakan “dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat”, yang dapat diartikan bahwa jiwa yang sehat dan bisa mencintai diri sendiri apa adanya adalah prasyarat untuk memiliki tubuh yang sehat.

Peneliti juga menemukan sebuah artikel yang ditulis oleh Diet Huteri (2013) yang menyebutkan bahwa beberapa alasan untuk diet adalah menyeimbangan prinsip kerja tubuh dimana tubuh manusia bisa diibaratkan sebagai sebuah alat kerja. Tubuh tidak pernah berhenti bekerja siang dan malam. Karena itu tubuh memerlukan keseimbangan terhadap pola makan dan minum seseorang atau dengan kata lain, tubuh membutuhkan diet yang tepat. Alasan berikutnya

(5)

adalah pengatur kadar gizi dalam tubuh dimana tubuh seseorang tentunya membutuhkan gizi dan takaran kalori yang harus sesuai dengan kebutuhan proses kerja tubuh. Alasan mengapa harus diet mungkin sama dengan mengapa kendaraan bermotor memerlukan bahan bakar. Semakin bagus kualitas dan takaran bahan bakar, maka semakin baik pula kinerja tubuh dalam bekerja.

Terdapat pula artikel lain yang ditulis oleh Kusmiyati (2014) yang menyatakan bahwa memiliki tubuh ideal butuh keras namun tidak sedikit yang melakukan diet secara menyiksa atau olahraga keras. Ada beberapa cara mudah untuk mendapatkan tubuh ideal tanpa menyiksa, diantaranya pertama nikmati makanan. Menikmatin makanan artinya konsumsi makanan yang cukup memenuhi kebutuhan asupan tubuh, makan perlahan tidak banyak atau sedikit, berhentilah saat tubuh mengatakan kenyang, dan usahakan untuk makan di waktu yang tepat, hal ini

membuat pikiran tidak selalu ingin mengonsumsu makanan terus menerus. Kedua, tidak menyimpan makanan manis. Mulai membatasi konsumsi makanan manis, hal ini membantu menurunkan berat badan. Usahakan tidak menyimpan makanan karena saat mata terus melihat makanan, maka pikiran akan terus menyuruh untuk mengambil dan mengkonsumsinya. Ketiga, mulai sekarang. Membutuhkan kesabaran, namun dengan niat dan usaha maka hasilnya dapat diperoleh dengan maksimal. Mulailah perubahan sekarang juga, jangan menunggu sampai siap, karena kata siap seorang individu yang membuatnya.

Peneliti juga menemukan artikel yang ditulis oleh Yuni Yustina (2015) bahwa mendapatkan tubuh ideal tentunya akan mudah dilakukan bila mempunyai waktu untuk membentuknya dengan metode seperti olahraga rutin dengan harus mencari waktu dan kesempatan yang bisa digunakan karena tubuh yang tidak bergerak, tidak akan memberi hasil yang diinginkan secara efisien dan mengubah pola hidup yang lebih baik agar tidak mudah menumpuk lemak di tubuh. Memiliki metode yang tepat untuk membentuk tubuh sesuai keinginan akan sangat membantu, namun harus memilihnya berdasarkan kebutuhan dan situasi agar bisa berhasil.

Maka dari penjelasan di atas, dapat menjadi salah satu penjelasan dan terbukti mengapa tidak ada hubungan antara citra tubuh dan perilaku diet karena cara individu memandang dirinya secara reliatistik, menerima, dan mengukur bagian tubuhnya akan lebih merasa aman serta

(6)

adanya pepatah yang menyebutkan untuk mencintai diri sendiri apa adanya sehingga dengan penerimaan seorang individu mengenai citra tubuhnya serta keinginan untuk memiliki tubuh ideal tidak harus melakukan perilaku diet, namun dengan cara menyeimbangan prinsip kerja tubuh, pengatur kadar gizi dalam tubuh, menikmatin makanan, tidak menyimpan makanan manis, mulai sekarang, dan dengan olahraga rutin serta pola hidup yang lebih baik maka kecenderungan melakukan perilaku diet rendah.

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian, yaitu seluruh respondennya berjenis kelamin wanita sehingga tidak dapat di generalisasi bahwa hasil penelitian ini berlaku untuk seluruh jenis kelamin, hasil penelitian ini hanya dapat menggambarkan keadaan di SMA Islam Al Azhar 2 saja karena penelitian ini hanya dilakukan di tempat tersebut, data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner saja tanpa dilakukan wawancara yang dapat

memungkinkan terjadinya bias karena tidak semua responden mau menjelaskan secara terbuka tentang perilaku diet yang sedang atau pernah dijalankan melalui pengisian kuesioner, dan penelitian ini merupakan penelitian yang pertama bagi peneliti sehingga peneliti sendiri masih dalam proses pembelajaran dalam menyusun dan melaksanakan penelitian sehingga banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini baik dari segi literatur yang digunakan, cara penulisan, penyusunan kalimat, dan langkah-langkah dalam menyusun laporan penelitian.

5.2 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hubungan citra tubuh dan perilaku diet pada remaja wanita di SMA Islam Al Azhar 2 yang dilakukan, dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara citra tubuh dan perilaku diet pada remaja wanita di SMA Islam Al Azhar 2. Secara statisitik, hubungan antara kedua variabel tidak signifikan namun bukan berarti kedua variabel tidak memiliki hubungan. Angka korelasi yang didapatkan negatif, menunjukkan hubungan antar kedua variabel yang saling negatif. Artinya bila citra tubuh rendah, maka perilaku diet cenderung tinggi. Begitupun sebaliknya, bila citra tubuh tinggi, maka perilaku diet rendah.

(7)

5.3 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti akan mengemukakan beberapa saran. Saran-saran terdiri dari saran metodologis dan saran praktis. Saran ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya yang membahas mengenai citra tubuh maupun perilaku diet, dan juga berguna bagi para pembaca. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran metodologis yang dapat peneliti ajukan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yaitu peneliti memberikan rekomendasi untuk peneliti lain dan berikutnya agar mengambil sampel lebih banyak dan tidak terbatas pada satu populasi siswi SMA tertentu, karena dengan melibatkan populasi yang lebih banyak dapat memberikan hasil yang lebih bervariasi. Selain itu, peneliti juga menyarankan agar menggunakan instrument penelitian yang validitas dan reliabilitasnya baik supaya gambarannya tepat dan alat ukur diperbaiki karena dengan demikian akan semakin merepresentasikan. Sehingga pada penelitian selanjutnya, bisa dikaitkan dengan kedua variabel.

Saran praktis dalam penelitian ini adalah bagi remaja wanita khususnya siswi SMA, sebaiknya disadarkan mengenai pola makan yang seharusnya bagi remaja tengah. Pola makan yang baik, tidak hanya bermanfaat untuk memberikan asupan energi yang sesuai kebutuhan, selain itu dapat mengontrol kemungkinan kenaikan berat badan, selalu menghindari gaya hidup yang buruk, seperti tidak berolahraga. Remaja wanita khususnya siswi SMA yang peduli dengan citra tubuh nya akan sangat baik jika berolahraga secara teratur, bila ingin menjalankan diet untuk menurunkan berat badan, disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya dan mengikuti pedoman diet yang benar, dan bagi ilmu keperawatan, diharapkan untuk selalu memberikan informasi terkait bahaya perilaku diet yang tidak sesuai kepada remaja wanita khususnya siswi SMA. Informasi yang diberikan dapat menghindari adanya perilaku makan yang menyimpang. Penyebarluasan informasi dapat dilakukan dengan seminar dan penyuluhan

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran dalam kurikulum 2013 harus menggunakan pembelajaran tematik, hal ini sudah tertuang dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, mengenai Standar Proses Pendidikan Dasar

1. Peraturan disiplin karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kuala Pembuang adalah aturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau

Jika diteliti secara teoritis mengenai manfaat kegiatan bermusik bagi anak, karakteristik angklung sebagai alat musik dan nilai-nilai yang terkandung pada saat bermain

Histopatologi : Bagian dari ilmu patologi anatomi yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan jaringan tubuh. Contoh :

platform dinilai relevan mengingat kebiasaan para wisatawan Indonesia yang tercatat sebagai pengguna internet dan smartphone yang aktif (Fuad, 2014). AReS akan membantu baik pihak

Nilai rata-rata kemampuan memotivasi siswa 3,875 menunjukkan babwa profesionalisme guru yang diwujudkan dalam kemampuan memotivasi siswa sangat baik.. Kemampuan kemampuan

Matrik penelitian merupakan perwujudan ide awal dari topik atau judul serta rencana penelitian yang secara substansial menjabarkan secara ringkas dan jelas program

Perlu dikaji formula minuman fungsional temu mangga dengan penambahan barbagai jenis flavoring agent (jeruk nipis, jeruk lemon, dan jeruk nipis+lemon) serta berbagai