• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gian Restika, Triasianingrum Afrikani, Rita Retnowati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan Bogor 2012 ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gian Restika, Triasianingrum Afrikani, Rita Retnowati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan Bogor 2012 ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

INTEGRATED READING AND COMPOSITION DAN

CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR BIOLOGI

(Penelitian Tindakan Kelas di MTs. Darul Ulum Ciherang Kelas VIII-2)

Gian Restika, Triasianingrum Afrikani, Rita Retnowati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan Bogor

2012

ABSTRACT

This research was a classroom action research. Held in the collaborators between researchers, an observer, and the object being explored. The purpose that included in this research is to improve the results of study biology student.

The process of research is done in two cycles, in any stage of the cycle, there were 4 among other: planning, the exercise of, observation and reflection. Value the results of studied the biological graders VIII-2 after conducted the application of a model of learning cooperative integrated reading and composition and card sort on a cycle 1 a total of 58 percent of students reached the value of kkm. On a cycle 2 a total of 78 percent of students reached the value of KKM. While enthusiastic students 11,348 luminance siklusnya, the meeting is on a cycle 1 1st 62,15 % while enthusiastic students at a meeting of vsu reached 64,93 %. On a cycle 2 enthusiastic students more robust, meeting 1st namely 77,78 % and at a meeting of vsu reached 80,21 %. Based on the results achieved.

Key Word: Cooperative integrated Reading and Composition, Card sort, Class Actions Research, MTS. Darul Ulum Ciherang, class VIII-2

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Dilaksanakan secara kolaborator antara peneliti, observer, dan objek yang diteliti. Tujuan yang diutamakan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Proses penelitian dilakukan dalam dua siklus, dalam setiap siklus terdapat 4 tahap, antara lain: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Nilai hasil belajar biologi siswa

(2)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

2 kelas VIII-2 setelah dilakukan Penerapan Model Pembelajaran Cooperative integrated Reading and Composition dan Card sort pada siklus 1 sebanyak 58% siswa yang mencapai nilai KKM. Pada siklus 2 sebanyak 78% siswa yang mencapai nilai KKM. Sedangkan antusias siswa mengalami peningkatan disetiap siklusnya, yaitu pada siklus 1 petemuan ke-1 62,15% sedangkan antusias siswa pada pertemuan ke-2 mencapai 64,93%. Pada siklus 2 antusias siswa lebih meningkat, pertemuan ke-1 yaitu 77,78% dan pada pertemuan ke-2 mencapai 80,21%. Berdasarkan hasil yang dicapai, dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Cooperative integrated Reading and Composition dan Card sort dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa di MTs. Darul Ulum Ciherang kelas VIII-2.

Kata Kunci: Cooperative integrated Reading and Composition, Card sort, Penelitian Tindakan Kelas, MTs. Darul Ulum Ciherang, kelas VIII-2

A.Pendahuluan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi MTs. Darul Ulum Ciherang, bahwa rata-rata prestasi siswa masih rendah dan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 63,50 padahal KKM yang ditentukan sebesar 68,00. Hasil tersebut menunjukan bahwa adanya kemungkinan sikap kurang antusias siswa selama mengikuti proses pembelajaran biologi, rendahnya respon umpan balik siswa terhadap pertanyaan guru, kurangnya konsentrasi perhatian siswa pada materi pembelajaran dan akhirnya ditunjukkan pada rendahnya nilai yang dicapai siswa. Disisi lain bahwa guru tidak menjadi fasilitator, tidak pernah membuat media pembelajaran, metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru merupakan metode konvensional yaitu dengan metode ceramah sehingga kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru. Peran siswa lebih

banyak mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan dari guru, disamping itu siswa tidak pernah diberi kesempatan mengambil inisiatif untuk

berinteraksi dengan temannya, tidak ada interaksi dengan sumber belajar yang lain dalam memahami materi dan menjelaskan ide-idenya.

Berdasarkan fakta tersebut, yang perlu dilakukan oleh guru adalah meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran biologi. Belajar biologi banyak berhadapan dengan teori dan konsep, untuk proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, salah satu upaya guru adalah mengupayakan belajar berkelompok, bekerjasama, saling menghargai anggota kelompok dan memberikan kesempatan membaca wacana, kemudian menggaris bawahi kata-kata yang dianggap penting atau mengintegrasikan suatu wacana secara

menyeluruh kemudian

mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting. Siswa yang tergolong cepat menguasai materi pelajaran tidak bisa berbagi dengan temannya yang sulit menerima pelajaran, disini tidak terjadi kerjasama dalam hal berbagi ilmu pengetahuan. Oleh karena

(3)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

3 itu, diperlukan strategi pembelajaran yang

dapat membantu mengatasi masalah di atas adalah dengan model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif adalah mengutamakan adanya kelompok-kelompok serta di dalamnya menekankan kerjasama dalam memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya. Pembelajaran kooperatif salah satunya model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dan Card Sort. Model pembelajaran ini merupakan suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar, menumbuhkan daya kreatifitas dan mampu bekerjasama dengan baik

Hal ini perlu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah atau kegiatan di lapangan. Oleh karena itu diperlukan penggabungan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dan Card Sort

digunakan sebagai model pembelajaran yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda, diantaranya ada peserta didik yang lebih senang membaca dan diskusi. Agar dapat membantu peserta didik belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar itu perlu diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi metode pembelajaran yang beragam dengan melibatkan indra belajar yang banyak. Siswa akan lebih cepat memahami pelajaran apabila siswa dilibatkan secara aktif baik mental maupun fisik.

Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII di MTs. Darul Ulum Ciherang dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dan Card Sort.

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka diajukan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah Model Pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition dan Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi?

2. Bagaimana penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dan Card

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi? Menurut Sardiman (2005) belajar didefinisikan sebagai mencari, menemukan dan melihat pokok permasalahannya. Belajar juga dikatakan sebagai upaya memecahkan persoalan yang dihadapi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kegiatan mengajar dalam proses pengajarannya juga harus menyediakan kondisi problematik dan guru membimbingnya.

Menurut Piaget dalam Dimyati dan Mudjino (2009) bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak manusia masih bayi hingga ke liang lahat

(4)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

4 nanti. Salah satu tanda bahwa seseorang

telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). (Sadiman, 2007)

Menurut Syaodih (2003) hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan keterampilan belajar maupun keterampilan motorik.

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan dari dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. (Djamarah, 2002)

Menurut Isjoni (2009), pembelajaran kooperatif atau cooperative

learning terdiri dari dua kata, yaitu

cooperative dan learning. Cooperative

artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai tim, sedangkan

learning artinya belajar. Jadi cooperative learning dapat diartikan belajar bersama-sama saling membantu antar satu dengan yang lainnya dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.

M e n u r u t M u t a d i ( 2 0 0 7 ) , p e m b e l a j a r a n k o o p e r a t i f (coopertive learning) a d a l a h s e b u a h g r u p k e c i l y a n g b e k e r j a b e r s a m a s e b a g a i s e b u a h t i m u n t u k m e m e c a h k a n m a s a l a h (solve a problem) , m e l e n g k a p i l a t i h a n (complete a task) a t a u u n t u k m e n c a p a i t u j u a n t e r t e n t u . A d a b e b e r a p a t e k n i k co operative learning y a n g b e r b e d a t e t a p i k e s e m u a n y a m e m i l i k i c i r i - c i r i d a s a r y a n g s a m a . S a l a h s a t u c i r i d a s a r y a n g d i m a k s u d a d a l a h k e t i k a p e s e r t a d i d i k m e l a k u k a n p e k e r j a a n d a l a m g r u p n y a , m e r e k a l a k u k a n d e n g a n s a l i n g b e k e r j a s a m a

(t hey work cooperatively) .

CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading And Composition, termasuk salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran CIRC ini, peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 suku/ bangsa, atau tingkat kecerdasan peserta didik. Jadi dalam kelompok ini sebaiknya ada peserta didik yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing peserta didik sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Dengan pembelajaran kelompok diharapkan peserta didik dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. (Slavin, 2008)

(5)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

5 Menurut Slavin (2011), Cooperative

Integrated Reading And Composition

(CIRC) adalah komprehensif untuk mengajar membaca dan menulis di kelas-kelas atau sekolah dasar. Siswa bekerjasama dalam tim pembelajaran kooperatif yang beranggotakan empat orang. Anggota kelompok terlibat kedalam serangkaian kegiatan satu sama lain, termasuk membacakan satu sama lain, membuat perkiraan tentang cerita naratif, meringkaskan cerita kepada satu sama lain dan melatih ejaan, menafsirkan makna dan pembendaharaan kata. Anggota kelompok juga bekerjasama untuk menguasai gagasan utama dan kemampuan pemahaman lain.

Menurut Zaini (2008), bahwa strategi Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang domain dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan.

Menurut Yasin (2008), Card sort

yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang akan dibahas dalam pembelajaran.

B.Metode Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian adalah untuk memotivasi semangat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Tujuan tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar

dengan menggunakan model

pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition dan Card Sort

dalam kegiatan pembelajaran. Tempat pelaksanaan ini dilaksanakan di MTS Darul Ulum Ciherang pada kelas VIII-2 yang berjumlah 36 orang siswa.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus akan dilaksanakan evaluasi, yang berfungsi untuk mengukur sejauh mana target hasil belajar yang dicapai. Jika pada siklus pertama belum mencapai target yang ditentukan maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Target yang ditentukan dalam siklus ke dua telah tercapai, maka penelitian dibatasi sampai siklus tersebut.

Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dibagi dalam empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan evaluasi.

b. Menyiapkan media pembelajaran c. Menyiapkan angket berupa kuesioner

untuk memperoleh tanggapan siswa kelas VIII MTS Darul Ulum terhadap model pembelajaran yang telah diaplikasikan.

d. Menyiapkan lembar observasi siswa, untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

e. Menyiapkan lembar observasi guru, untuk mengamati aktivitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran

f. Menyiapkan format wawancara guru, untuk melihat minat guru terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.

(6)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

6 g. Menyiapkan dokumentasi berupa foto

untuk melihat proses pembelajaran secara keseluruhan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan disesuaikan dengan skenario dalam RPP yang telah dibuat dengan menggunakan model yang akan digunakan yairu model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dan Card Sort

Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan terhadap kesesuaian RPP dan implementasinya. Langkah yang dilakukan diantaranya : a. Dilaksanakan pengamatan/ observasi

terhadap aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat dalam setiap tindakan.

b. Dilaksanakan pengamatan/ observasi terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi (On Task-Off Task) yang dibuat dalam setiap tindakan.

Setelah didapat hasil

pengamatan/observasi baik dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa serta hasil belajar biologi, hasil ini kemudian akan dievaluasi dan dijadikan landasan untuk melakukan tahap berikutnya yaitu refleksi. 3. Refleksi

Pada kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru sudah pelaksanakan tindakan kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikannya implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti, pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan

bagian mana yang belum. Artinya guru pelaksanaan melakukan evaluasi diri.

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang akan dikumpulkan oleh peneliti, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.Data kualitatif merupakan data berupa informasi berbentuk kalimat memberikan gambaran pada saat proses pembelajaran berlangsung sedangkan Data kuantitatif merupakan nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi belajar siswa

C.Temuan Penelitian a) Hasil Belajar Siklus 1

Evaluasi dilakukan setelah akhir siklus Pada siklus I pertemuan ke-1 dan 2 selesai.

Gambar 1. Hasil belajar sebelum PTK dan Siklus 1

b) Presentase On task – Off task Belajar Siswa Siklus I

63,5 67,04 61 62 63 64 65 66 67 68 Sebelum PTK Siklus I J u m la h N il a i ra ta -r a ta si sw a

(7)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

7

Gambar 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

c) Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Siklus1

Gambar 3. Hasil kuesioner Siklus 1

d) Hasil Belajar Siklus 2

Evaluasi dilakukan setelah akhir siklus Pada siklus 2 pertemuan ke-1 dan 2 selesai.

Gambar 4. Hasil Belajar Siswa Siklus 2

e) Presentase On task–Off task Siklus 2

Gambar 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 2

f) Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Siklus 2

Gambar 6. Hasil kuesioner Siklus 1

D.Pembahasan a. Hasil Belajar

Berdasarkan Gambar.1 dan Gambar.4, terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa baik pada siklus 1 maupun siklus 2. Nilai rata-rata yang mencapai nilai KKM diperoleh dari siklus 2 yang menunjukkan penelitian pada siklus 2 dapat dikatakan berhasil.

Hasil belajar sebelum dilakukan penelitian (refleksi) yaitu 63,50 sedangkan hasil belajar setelah dilakukan siklus 1

62,15 37,85 64,93 35,07 0 10 20 30 40 50 60 70

On Task Off Task

A k ti v it a s S isw a ( % ) Pertemuan I Pertemuan 2 45,71 43,94 7,83 1,52 1,01 0 10 20 30 40 50 Setuju Sangat Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Pe rn y a ta a n ( % ) 67,04 72,69 64 66 68 70 72 74 siklus 1 siklus 2 ta -r ata Si swa 22,22 77,78 19,79 80,21 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Off Task On Task A kt iv itas Si swa (% ) Pertemuan 1 Pertemuan 2 51,01 44,44 3,54 0,76 0,25 0 10 20 30 40 50 60 setuju Sangat Setuju Tidak setuju Kurang Setuju Sangat tidak setuju P er ny a ta a n (%)

(8)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

8 naik menjadi 67,04 dengan jumlah siswa

yang mencapai KKM sebanyak 20 orang (58%) sedangkan kriteria keberhasilan minimum yang harus dicapai yaitu 75% dari jumlah siswa, karena jumlah perolehan nilai siswa yang sudah diatas KKM ini belum maksimal, maka untuk itu dilakukan siklus ke-2 dengan adanya refleksi dan upaya-upaya perbaikan dari kekurangan siklus 1 baik dari cara/langkah guru mengajar, media maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus 2 ini mengalami peningkatan yang cukup baik. Siswa yang telah mencapai KKM sebesar 78%, yaitu 28 orang memperoleh nilai di atas 68 dan 8 orang masih mendapat nilai kurang dari 68. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan remedial/ tambahan tugas kepada 8 orang tersebut yang belum memenuhi nilai di atas KKM.

Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus 2 yaitu 72,69 terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai atau melebihi KKM sebesar 78% yaitu 28 siswa dan 8 siswa masih mendapat nilai kurang Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat 78% siswa telah mencapai nilai KKM, hal tersebut disebabkan karena sebelum pembelajaran berlangsung siswa sudah dibiasakan terlebih dahulu untuk membaca wacana tentang materi yang akan dipelajari dan juga siswa diharuskan untuk menemukan ide pokok dalam wacana tersebut sehingga pada saat pembelajaran berlangsung siswa sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajari. Namun dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 72,69 kenaikannya tidak signifikan dari KKM yang ditentukan

sebesar 68,00. Hal tersebut disebabkan karena kurang mendalaminya materi yang disampaikan guru ketika melengkapi penjelasan siswa, sehingga pemahamannya belum ada peningkatan. Oleh karena itu, ketika diadakan evaluasi ada beberapa soal yang tidak di jawab siswa.

Pada siklus ke-2 nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh sudah di atas 68, itu berarti pada siklus 2 ini menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik dengan adanya respon dan aktivitas belajar yang baik dari siswa dalam proses pembelajaran serta dengan penggunaan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan Card sort, ini juga menimbulkan peran aktif dari siswa dalam berkomunikasi, saling bekerjasama dalam belajar sehingga diperoleh peningkatan hasil belajar sesuai dengan kriteria keberhasilan.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Djamarah (2002) bahwa hasil belajar yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf.

b. Hasil Pengamatan

1) Presentase On task–Off task

Aktivitas siswa dalam setiap siklus mengalami peningkatan yang sangat baik. Aspek penilaian yang dilihat yaitu berdasarkan model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pada Gambar.2 terlihat adanya peningkatan ontask pada setiap siklus, dimulai pada siklus 1 pertemuan 1 nilai

(9)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

9 rata-rata on task 62,15% dan off task

37,85%. Nilai on task meningkat pada siklus I pertemuan 2 yaitu menjadi 64.93% dan off task menurun menjadi 35,07%. Pada Gambar.5 siklus 2 nilai on task terus mengalami kenaikan pada pertemuan I menjadi 77,78% dan off task menurun menjadi 22,22%, sedangkan pada pertemuan 2 on task mengalami kenaikan kembali menjadi 80,21% dan off task semakin menurun menjadi 19,79%.

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas tersebut, aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus terhadap model pembelajaran yang digunakan. Hal tersebut sesuai dengan teori Sadiman (2007), mengemukakan bahwa salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

2) Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan Gambar.3 dan Gambar.6 hasil kuesioner yang diberikan setiap akhir siklus kepada seluruh siswa kelas VIII-2 pada siklus 1 pendapat sangat setuju 43,94%, setuju 45,71%, Tidak setuju 1,52%, kurang setuju 7,83%, dan sangat tidak setuju 1.01%, sedangkan untuk siklus 2 mengalami kenaikan dari jawaban pernyataan sangat setuju 44,44%, setuju 51,01%, serta mengalami penurunan pada pernyataan tidak setuju 3,54%, kurang setuju 0,76%, dan sangat tidak setuju 0,25% dari 11 pernyataan dengan jumlah siswa 36 orang.

Berdasarkan perhitungan terdapat peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, diperoleh bahwa siswa merespon terhadap kuisioner yang telah dibagikan dengan baik. Artinya model pembelajaran yang diterapkan kepada siswa dalam penelitian ini disenangi oleh siswa.

Dengan demikian persepsi siswa secara umum menyatakan bahwa siswa menyukai model pembelajaran yang guru lakukan. Hal tersebut didukung oleh hasil nilai on task siswa yang lebih besar dibandingkan dengan off task selama pembelajaran.

E.Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dan

Card Sort berhasil meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII-2 di MTs. Darul Ulum Ciherang.

Penerapan model Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) dan Card Sort di dalam kelas dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran. Dengan penerapan model

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)dan Card Sort siswa dapat menemukan ide pokok dan memberikan tanggapannya, dilatih untuk dapat bekerjasama, menghargai pendapat orang lain serta dapat menumbuhkan rasa senang yang merangsang siswa untuk aktif dalam berkelompok.

F. Daftar Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

(10)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012

10 Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Isjoni. 2009. Cooperative Learning:

Mengembangkan Kemampuan

Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.

Mutadi. 2007. Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta: Balai Diklat

Sadiman, Arief S. 2007. Media Pendidikan:Pengertian,

Pengembangan, dan

Pemanfaatannya.Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative

Learning: Teori, Riset dan

Praktek.Bandung: Nusa Media. Slavin, Robert E. 2011. Psikologi

Pendidikan, Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks edisi 9, jilid 2 Syaodih, Nana S. 2003. Landasan

Psikologi proses

Pendidikan.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Yasin, A Fatah. 2008. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN Malang Press

Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

G.Biodata Penulis

Gian Restika Lahir di Bayah, 09 November 1991. Menyelesaikan studi S-1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan.

Gambar

Gambar 1. Hasil belajar sebelum PTK dan  Siklus 1
Gambar 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa  Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah bidang homogen A berupa persegi panjang terpotong oleh bidang segitiga B seperti pada gambar berikut ini... Letak titik berat bidang tersebut bila dihitung dari

- JUR SOSBUD - DIKBANGSPES BRIGADIR PRODUK INTEL, 2013 60 YUDHIT AFRIAN PRATAMA BRIGADIR 87041080 BRIG SUBBAGRENMIN PT INTELORGANIK POLRI DIK TUK BA INTELORGANIK POLRI DIK TUK BA

Ikan yang diberi hormon tiroksin dengan dosis yang besar memberikan pertumbuhan yang lebih baik.Laju pertumbuhan harian ikan pawas tertinggi (2,64%) terdapat pada

Studi Etnobotani dan Mikrobiologi Tumbuhan Berpotensi Obat Penyakit Kulit Bisul (Furunkel) pada Masyarakat Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Madura. Jurusan Biologi

Selain kegiatan-kegiatan di atas, beberapa hal yang menurut mahasiswa menghambat minat mereka untuk membaca literatur berbahasa Inggris adalah kesukaran mereka

Kegiatan penyulaman bibit yang ada di persemaian bermaksud agar jumlah bibit yang diperlukan untuk penanaman jumlah bibit cukup selain itu agar bibit untuk penanaman

6 Belum lama sudah tampak indah, rumah abdi tukang jala, ditempatkan di tepi berjajar, pepohonan berjajar, tidak jauh dari sungai, tampak jelas tidak tertutup,

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung komposit (terigu-mocaf-tepung tulang ikan) dan proporsi shortening (mentega-mentega putih) yang tepat