• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pesan Dakwah Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pesan Dakwah Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye - Test Repository"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PESAN DAKWAH

DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun Oleh :

Aminatun Zahro 117 14 018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH

(2)

i

PESAN DAKWAH

DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun Oleh :

Aminatun Zahro 117 14 018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH

(3)
(4)

iii

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lampiran : 3 (Tiga) eksemplar Salatiga, 20 September 2018

Hal : Naskah Skripsi

a.n Aminatun Zahro

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Setelah mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirimkan skripsi Saudari:

Nama : Aminatun Zahro

NIM : 11714018

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Judul : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye

Selanjutnya saya mohon kepada Bapak Dekan Fakultas Dakwah agar skripsi Saudari tersebut dapat dimunaqasyahkan dan atas perhatian Bapak kami ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

PEMBIMBING

(5)

iv

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS DAKWAH

Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Pulutan Sidorejo, Salatiga 50716 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Aminatun Zahro

NIM : 11714018

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Taggal Ujian : 26 September 2018

Judul : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong

Karya Tere Liye

Panitia Munaqosah Skripsi

1. Ketua Sidang : Dr. H. Sa’adi, M.Ag. ____________

2. Sekretaris : Drs. Bahroni, M.Pd. ____________

3. Penguji I : Dr. Muna Erawati, M.Si. ____________

4. Penguji II : Dra. Sri Suparwi, M.A. ____________

Mengetahui,

Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

(6)

v

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS DAKWAH

Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Pulutan Sidorejo, Salatiga 50716 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN DAN

KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aminatun Zahro

NIM : 11714018

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas : Dakwah

Judul Skripsi : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga.

Salatiga, 03 Oktober 2018

Yang membuat pernyataan,

(7)

vi MOTTO

ِِّ ي

َ

أِبَف

ِّ

ِِّناَبِ ذَكُتِّاَمُكِ بَرِِّء

ٓ َلَاَء

١٣

ِّ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan

(QS ar-Rahman ayat 13)

Happiness is not how much money we have, but how much time we can be thankful.

(Kebahagiaan bukanlah seberapa banyak uang yang kita punya tapi seberapa

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,

skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu tercinta, Karjono dan Sriyatun yang selalu mendoakan yang

terbaik, selalu berjuang untuk membahagiakan kita anak-anak kalian.

2. Saudara dan saudari terkasih, Nurul Ihsan satu-satunya adek laki-laki yang

selalu mendukungku, Fatkhurrohmah yang menjadi motivasiku dan terakhir

Anugrah Kamilatul Jannah yang menjadi semangat hidupku.

3. Danil Javar kekasihku yang selalu memberi semangat dan selalu menjagaku.

4. Nenek kakek, Suhir, Supiyem, Suliyem yang selalu menasehatiku dan

menyayangiku.

5. Paman dan keponakan, Warsito dan Latifa yang juga memberiku dukungan.

6. Teman seperjuangan Ulfa Nurmala, Anggraini Putri, Siti Lestari, Aisya

Zuhdiana, Puji Lestari dan Sofwatul Hasanah yang telah membantu banyak

hal.

(9)

viii

KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat dan

kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa

shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar

Muhammad Saw kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang menjadi

suri tauladan bagi kita.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Dakwah, Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum

3. Ketua Jurusan KPI IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing Akademik Ibu

Dra. Maryatin, M.Pd.

4. Dosen pembimbing, Bapak Drs. Bahroni, M.Pd yang telah membimbing

dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis

sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Para dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan

IAIN Salatiga dan sahabat-sahabat program studi Komunikasi Penyiaran

Islam IAIN Salatiga angkatan 2014 yang sudah selalu memberi dukungan dan

(10)

ix

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin

Salatiga, 20 September 2018

(11)

x ABSTRAK

Zahro, Aminatun. 2017. Materi Dakwah Dalam Novel Ayahku (bukan) Pemohong Karya Tere. Skripsi, Salatiga: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Kata Kunci: Dakwah, Materi Dakwah, Novel

Novel adalah salah satu karya sastra yang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Pesan dakwah dikemas di dalam sebuah novel oleh pengarang. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong yang mengisahkan tentang kehidupan keluarga yang sederhana. Ayah yang membesarkan Dam (anaknya) dengan dongeng-dongeng yang memotivasi, namun bertambahnya usia Dam ia mulai berfikir bahwa alasan Ayah memberikan dongeng karena tidak sungguh-sungguh dalam membahagiakanya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan menjawab permasalahan: Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye? Bagaimana relevansi pesan dakwah yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong dengan keadaan masyarakat di era modern?

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LOGO INSTITUT ... ii

NOTA PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

F. Tinjauan Pustaka ... 5

G. Kerangka Berfikir ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 9

(13)

xii

A. Tinjauan Pustaka ... 10

B. Landasan Teori ... 12

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Fokus Penelitian ... 25

C. Sumber dan Jenis Data ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 26

F. Teknik Validitas Data ... 28

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ... 30

B. Pembahasan ... 38

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUTAKA

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era sekarang ini media komunikasi telah berkembang pesat,

semakin canggih dan terus mengalami kemajuan yang menyebabkan

orang-orang terkena efek perkembangan tersebut, salah satunya adalah

memanfaatkanya untuk media dakwah. Media dakwah adalah sarana yang

digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Media dakwah

juga diartikan sebagai media atau instrument yang digunakan sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada mad’u. Media ini bisa dimanfaatkan oleh da’i untuk menyampaikan dakwahnya baik yang dalam bentuk lisan atau tulisan (Saputra, 2012: 9).

Demikian pula kewajiban berdakwah bagi setiap muslim di

tegaskan Allah melalui surah Ali Imran ayat 110:

(15)

2

baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan

mereka adalah orang-orang yang fasik”

Dakwah tidak hanya dapat di tempuh hanya dengan cara

menyebarkan kebaikan dari mulut ke mulut (bil al-lisan) dari orang ke

perorangan atau didepan audience yang banyak, dakwah memiliki cara yang luas dan beragam. Kata dakwah pula memiliki arti luas tidak sekedar

ceramah menyampaikan ajaran Islam dan mengajak berbuat kebaikan.

Dakwah dapat ditempuh dengan bil al-qalam yaitu dakwah dengan cara tulis. Dakwah bukan berarti memaksa seseorang untuk melaksanakan

kebaikan secara fisik akan tetapi bertahap membuka hati, diterima dan

dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan menyejukan kalbu.

Q.D Leavis dalam Fiction and The Reading Public mengaktakan bahwa pembaca fiksi pada masa kini makin kecanduan dan gandrung pada

fiksi bagai obat bius. Bahkan bagi para pembaca fiksi romantic,

pembacaan itu bisa melahirkan sebuah kebiasaan berfantasi yang akan

menyebabkan maladjustment (ketidakmampuan berhadan atau menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan social) dalam kehidupan

nyata. Sekian animo manusia, dunia remaja khususnya, bagaimana

kira-kira mengisi dunia fiksi itu dengan pesan-pesan Islam yang menarik

khalayak, seperti ketertarikan mereka pada fiksi-fiksi pada umumnnya.

Tablig melalui media fiksi itu merupakan sarana efektif membuat manusia

berfantasi terhadap Islam, tentang kemajuan, tentang masa depan (akhirat),

(16)

3

melalui fiksi atau cerita-cerita sudah sangat urgen untuk mulai dilakukan

(Aripudin, 2014: 44).

Pesan dakwah kadangkala perlu ditunjang dengan karya sastra

yang bermutu sehingga lebih indah dan menarik. Tidak sedikit para

penulis yang menyisipkan pesan dakwah dalam karyanya. Hampir setiap

karya sastra memuat pesan-pesan bijak. Karya sastra yang dijadikan pesan

dakwah haruslah mengandung hikmah yang mengajak kepada Islam atau

mendorong berbuat kebaikan.

Novel adalah bentuk karya sastra yang dimanfaatkan para penulis

dalam menyebarkan kebaikan salah satunya adalah Tere Liye. Tere Liye

adalah penulis novel yang inspiratif , karya-karyanya laku terjual pada

pecinta novel. Salah satu novelnya berjudul Ayahku (Bukan) Pembohong dalam novel ini menceritakan kisah tentang seorang anak yang dibesarkan

dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup.

Novel Ayahku (Bukan) Pembohong menceritakan bagaimana Ayah

mendidik anaknya yang bernama Dam sejak kecil bahkan sejak Dam

belum bisa diajak bicara Ayah sudah suka bercerita. Ayah bercerita

tentang pertemuanya dengan El Capitano pemain sepak bola terkenal

dunia yang pantang menyerah, bercerita tentang Suku Penguasa Angin

yang dijajah ratusan tahun tetapi tidak membuat mereka menjadi pengecut

tetap membela kehormatan mereka, cerita Lembah Bukhara lembah yang

seluruh keindahanya binasa akibat keserakahan penghuninya kemudian

(17)

4

seorang hakim yang adil juga bijak serta berani meski banyak yang

dikorbankan tetap maju meretas kejahatan. Tanpa Dam sadari ia

menemukan semua tabiat dari cerita-cerita Ayah tersebut. Dam yang

pantang menyerah, sabar, ramah, jujur dan sederhana.

Novel ini sangat inspiratif dan patut untuk diterapkan dalam

kehidupan untuk menyampaikan pesan dakwah, oleh karena itu penulis

meneliti novel ini sebagai skripsi dengan judul “ PESAN DAKWAH

DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE

LIYE”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye?

2. Bagaimana relevansi pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohongdengan keadaan masyarakat di era modern?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Mendeskripsikanpesan dakwah yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohohng karya Tere Liye.

2. Mendeskripsikan relevansi pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan)

(18)

5

Terdapat dua manfaat penelitian yaitu manfaat penelitian secara teoritis

dan praktis.

1. Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah kajian yang menarik

dalam menjadikan novel sebagai salah satu media dakwah tidak

sekedar media hiburan semata tetapi juga dapat menambahkhazanah

ilmu, wawasan dan gambaran juga referensi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dalam bidang komuikasi dan penyiaran Islam.

2. Manfaat Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi

penelitian serupa dimasa mendatang, dapat memberi masukan dan

menambah wawasan bagi mahasiswa dam elemen masyarakat luas

serta para praktisi dakwah Islam dan menunjukan bahwa setiap muslim

dapat berperan aktif dalam mengembangkan tugas dakwah melalui

tulisan, salah satunya dengan karya sastra seperti novel.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah teori yang relevan dengan masalah yang

diteliti. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memebedakan antara

penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah diteliti. Hasil penelitian

terdahulu yang terkait yang terkait dengan judul penelitian ini adalah

sebagai berikut:

(19)

6

Puji Mulyono pada tahun 2017. Skripsi ini menggunakan pendekatan

kuantitatif. Membahas tentang pesan dakwah dalam tiga kategori yaitu

aqidah, syari’ah dan akhlak. Hasil dari penelitian ini yang paling

dominan ialah dakwah dalam kategori aqidah, dengan mengadakan

pengujian kategori kepada tiga juri atau koder yang dipandang

kredibel.

2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Ummi Karya Asma Nadia. Skripsi yang ditulis oleh Iis Rachmania pada tahun 2013 dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis mengadakan wawancara

langsung dengan penulis novel Ummi yaitu Asma Nadia. Skripsi ini

mengkaji tentang novel Ummi yang telah membawa perenungan bagi

setiap anak dan penelitian ini mengandung pesan dakwah kategori

aqidah, syari’ah dan akhlak akan tetapi lebih dominan dakwah dalam

kategori akhlak.

3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah Tuzzahroh pada tahun 2012

dengan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Ranah 3 Warna Karya

Ahmad Fuadi. Menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam novel Ranah 3 Warna mengandung nilai pesan dakwah diantaranya pesan

akhlak, aqidah dan syariah. Isi pesan yang diteliti dalam bentuk

paragraph. Dari kategori pesan yang telah disebutkan terdapat sub

kategori diantaranya yaitu pesan yang terdiri dari akhlak mahmudah

(20)

7

4. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawam MN skripsi yang ditulis oleh Fadli Rosyad tahun 2013. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik random sampling.

Melakukan koding dengan tiga juri atau koder, untuk mencari pesan

dakwah dalam novel tersebut yang kemudian ditemukan tiga kategori

pesan dakwah yaitu kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dalam

skripsi ini kecenderungan pesan dakwahnya ialah pesan dakwah

syariah dengan prosentase 50%.

5. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer skripsi yang ditulis oleh Sultoni tahun 2007. Secara garis besar ia membahas tentang pesan dakwah dan moral yang

terdapat dalam novel Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah

kuantitatif. Dalam skripsi nya ia menggunakan koding dengan tiga juri

atau koder dan menemukan tiga kategori pesan dakwah dalam novel

Gadis Pantai yaitu kategori aqidah, Syariah dan akhlak. Pesan dakwah

yang paling dominan adalah pesan dakwah kategori aqidah dengan

prosentase 38,1%.

Demikian tinjauan dari skripsi di atas terdapat persamaan dengan

skripsi yang penulis tulis skripsi di atas membahas dakwah dalam tiga

kategori yaitu kategori dakwah aqidah, akhlak dan syariah, dalam

penelitian ini penulis juga membahas pesan dakwah kategori aqidah,

(21)

8

Setelah penulis lakukan tinjauan pustaka belum ada skripsi yang

meneliti dengan judul yang sama dengan penelitian ini. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong menceritakan bagaimana seorang ayah mendidik anaknya melalui cerita-cerita yang menarik yang dapat menjadi cerminan

atau contoh perilaku yang baik dan tanpa disadari anaknya menguasai

semua tabiat dari cerita-cerita ayahnya tersebut.

F. Kerangka Berfikir

Karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat

dijadikan sebagai media dakwah. Salah satu bentuk karya sastra adalah

novel. Novel merupakan karya sastra yang berbentuk tulis berupa teks

naratif, novel biasanya berisi kisah yang mempresentasikan suatu situasi

yang dianggap mencerminkan kehidupan nyata untuk merangsang

imajinasi. Banyak cara untuk menyebarkan kebaikan salah satunya dengan

menjadikan novel sebagai media dakwah. Para penulis menjadikan novel

sebagai sarana mereka menyebarkan kebaikan. Novel menjadi media

komunikasi yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan pesan dakwah

kepada masyarakat luas. Karena novel mampu merubah pandangan hidup

ataupun cara berfikir pembaca tanpa merasa digurui.

Novel yang biasanya berisikan kisah kehidupan, para penulis novel

mencoba memasukan pesan dakwah dalam kisahnya. Kisah yang

mengispirasi, memotivasi dan dapat dijadikan cerminan bagi

pembacanya.Penulisnovel harus menggunakan bahasa yang mudah

(22)

9

yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh pembaca dan diterima

dengan baik.

G. Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini lebih sistematis hingga tampak adanaya

gambaran yang terarah, logis dan saling berhubungan antar satu bab

dengan bab yang selanjutnya, maka penelitian ini disusun ke dalam lima

bagian sebagai berikut:

Bab I, Pendahuluan mencakup latar belakan, perumusan masalah, tujuan,

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, mencakup pengertian dakwah,dakwah bil al-qalam, pesan dakwah dan ruang lingkup novel.

Bab III, Metode Penelitian,menjelaskan mengenai jenis penelitian teknik

pemgumpulan data serta teknik validitas data.

Bab IV, Hasil dan Pembahasan, berisipenemuan pesan dakwah dalam

novel Ayahku (Bukan) Pembohong.

(23)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah teori yang relevan dengan masalah yang

diteliti. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memebedakan antara

penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah diteliti. Hasil penelitian

terdahulu yang terkait dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pesan Dakwah dalam Novel (Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Haji Backpacker Karya Agung Irawan MN). Skripsi ini ditulis oleh Puji Mulyono pada tahun 2017. Skripsi ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Membahas tentang pesan dakwah dalam tiga kategori yaitu

aqidah, syari’ah dan akhlak. Hasil dari penelitian ini yang paling

dominan ialah dakwah dalam kategori aqidah, dengan mengadakan

pengujian kategori kepada tiga juri atau koder yang dipandang

kredibel.

2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Ummi Karya Asma Nadia. Skripsi yang ditulis oleh Iis Rachmania pada tahun 2013 dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis mengadakan wawancara

langsung dengan penulis novel Ummi yaitu Asma Nadia. Skripsi ini

mengkaji tentang novel Ummi yang telah membawa perenungan bagi

setiap anak dan penelitian ini mengandung pesan dakwah kategori

aqidah, syari’ah dan akhlak akan tetapi lebih dominan dakwah dalam

(24)

11

3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah Tuzzahroh pada tahun 2012

dengan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Ranah 3 Warna Karya

Ahmad Fuadi. Menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam novel Ranah 3 Warna mengandung nilai pesan dakwah diantaranya pesan

akhlak, aqidah dan syariah. Isi pesan yang diteliti dalam bentuk

paragraph. Dari kategori pesan yang telah disebutkan terdapat sub

kategori diantaranya yaitu pesan yang terdiri dariakhlak mahmudah

dan akhlak mazmumah.

4. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawam MNskripsi yang ditulis oleh Fadli Rosyad tahun 2013. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik random sampling. Melakukan koding dengan tiga juri atau koder, untuk mencari pesan

dakwah dalam novel tersebut yang kemudian ditemukan tiga kategori

pesan dakwah yaitu kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dalam

skripsi ini kecenderungan pesan dakwahnya ialah pesan dakwah

syariah dengan prosentase 50%.

5. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer, skripsi yang ditulis oleh Sultoni tahun 2007. Secara garis besar ia membahas tentang pesan dakwah dan moral yang

terdapat dalam novel Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah

kuantitatif. Dalam skripsi nya ia menggunakan koding dengan tiga juri

atau koder dan menemukan tiga kategori pesan dakwah dalam novel

(25)

12

yang paling dominan adalah pesan dakwah kategori aqidah dengan

prosentase 38,1%.

Demikian tinjauan dari skripsi di atas terdapat persamaan dengan

penelitian yang penulis tulis skripsi di atas membahas dakwah dalam tiga

kategori yaitu kategori dakwah aqidah, akhlak dan syariah, dalam

penelitian ini penulis juga membahas pesan dakwah kategori aqidah,

syariah dan juga akhlak.

Setelah penulis lakukan tinjauan pustaka belum ada skripsi atau

penelitian yang meneliti dengan judul yang sama dengan penelitian ini .

Novel Ayahku (Bukan) Pembohongmenceritakan bagaimana seorang ayah mendidik anaknya melalui cerita-cerita yang menarik yang dapat menjadi

cerminan atau contoh perilaku yang baik dan tanpa disadari anaknya

menguasai semua tabiat dari cerita-cerita ayahnya tersebut.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Dakwah

Pengertian dakwah, ditinjau dari segi Bahasa “da’wah” yang

artinya ialah panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut

dalam Bahasa Arab disebut mashdar. Sedangkan bentuk karta kerja (fi’il)nya berarti memanggil, menyeru atau mengajak (da’a, yad’u, da’watan). Orang berdakwah disebut Da’i dan orang yang menrima dakwah adalah Mad’u. Sayyid Qutb memberi batasan dengan

(26)

13

Allah SWT, bukan untuk mengikuti da’i atau sekelompok orang. Ahmad Ghusuli menjelaskan bahwa dakwah merupakan pekerjaan

atau ucapan untk mempengaruhi manusia supaya mengikuti Islam

(Ilaihi, 2010: 14).

Dalam pengertian istilah dakwah diartikan sebagai berikut:

1.Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam

sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan

yang benar sesuai perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia

dan akhirat.

2.Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin

memberikan definisi dakwah sebagai berikut, dakwah Islam yaitu

mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan meangikuti

petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat kebaikan dan

menjegah dari kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan

di dunia dan akhirat.

3.Syaikh Abdullah Ba’alawi mengatakan bahwa dakwah mengajak,

membimbing dan mimpin orang yang belum mengerti atau sesat

jalanya dari agama yang benar untuk dialihkan ke jalan ketaatan

kepada Allah, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang

mereka berbuaat buruk agar mereka mendapat kebahagiaan di

dunia dan akhirat.

Pada intinya, pemahaman dari pengertian dakwah yang telah

(27)

14

dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan

agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam

dan menjalankan dengan baik untuk mencapai kebahagiaan manusia

baik di dunia maupun di akhirat.

2. Dakwah bil al-Qalam

Al-Qalam secara etimologi berasal dari bahasa Arab berakar kata dengan huruf qaf, lam dan mim yang berarti memperbaiki sesuatu sehingga menjadi nyata dan seimbang (Kasman, 2004: 117).

Dakwah bil al-qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku

maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai dakwah bil al-qalam ini lebih luas dari pada melalui media lisan, demikian pula metode

yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk

kegiatanya. Kapan saja dan di mana saja mad’u atau objek dakwah

dapat menikmati sajian dakwah bi al-qalam ini (Amin, 2009: 11).

3. Pesan Dakwah

Pesan dakwah mengandung arti perintah, nasihat, permintaan,

amanat yang harus dilakukan untuk disampaikan pada orang lain.

Pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari al-Quran

dan sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah)

tersebut (Tasmara, 1997: 43). Islam sendiri sebagai ajaran yang

universal, mengatur kehidupan manusia dari seluruh aspeknya yang

(28)

15

dua kerangka besar yaitu pertama, pesan dakwah yang memuat

hubungan manusia dengan Khaliq yang akan berorientasi kepada

kesalehan individu dan kedua adalah pesan dakwah yang memuat

hubungan manusia dengan manusia yang akan menciptakan kesalehan

social. Adapun pesan dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u

adalah ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat

luas bisa dijadikan pesan dakwah. Sedangkan materi atau pesan

dakwah yang harus disampaikan adalah mencakup akidah, syariah dan

akhlak.

a. Aqidah

Aqidah adalah pokok kepercayaan dalam agama Islam.

Aqidah Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan

(Amin, 2013: 90). Aqidah secara etimologi diambil dari kata

aqad” yakni ikatan yang kuat. Dapat berarti juga teguh, permanent, saling mengikat dan rapat.

Aqidah secara terminologi yaitu wajib dibenarkan hati dan

jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi suatu

keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh

keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak

ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang

pengertian aqidah dalam agama maksudnya berkaitan dengan

keyakinan, bukan perbuatan seperti aqidah dengan adanya Allah

(29)

16

bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubunganya dengan iman.

Iman terdiri atas pokok-pokok kepercayaan yang disebut

Arkanul Iman atau rukun iman yang terdiri atas hal-hal berikut

ini;

1) Iman kepada Allah

2) Iman kepada malaikat-malaikat Allah

3) Iman kepada kitab-kitab Allah

4) Iman kepada rasul-rasul Allah

5) Iman kepada hari kiamat

6) Iman kepada qadha dan qhadar Allah

b.Syariat

Syariat menurut Bahasa punya banyak arti, seperti tempat

berhimpunya air, tempat berkumpul bagi orang yang akan

minum, dan agama yang di syariatkan Allah untuk para

hamba-Nya. Secara istilah, syariah mempunyai dua makna. Pertama,

dikemukakan oleh Dr. Muhammad bin Shalih Usman, syariat

adalah seluruh sistem dan asas yang telah ditetapkan Allah untuk

dipedomani manusia dalam interaksi dengan Tuhan, interaksi

dengan sesama manusia, maupun interaksinya dengan kehidupan.

Menurut pakar lain mendefinisikan syariat adalah akidah dan

hukum yang telah ditetapkan Allah untuk hamba-hamba-Nya

(30)

17

Kedua, makna khusus, syariat adalah semua hukum, perintah,

larangan yang telah ditetapkan Allah. Menurut Imam al-Qurthubi,

syariat menurut istilah agama berarti hukum-hukum yang

ditetapkan Allah untuk para hamba-Nya, baik penetapan hukum

tersebut dengan Al-Quran ataupun sunah Nabi saw menurut

perkataan, perbuatan ataupun ketetapannya. (Al-Muthlaq, 2008:

38-40). Syariat adalah seluruh hukum dan perundang-undangan

yang terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia

dengan Tuhan, maupun antar manusia sendiri. Pesan syariah

meliputi ibadah thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji serta

muamalah (Ilaihi, 2010: 20). Syariat atau hukum Islam dapat

dibagi kedalam dua bidang yang pertama, bidang ibadah dan yang

kedua bidang muamalah.

1) Bidang Ibadah

Ibadah menurut bahasa artinya taat, tunduk, turut, ikut, dan

doa. Hakikat ibadah adalah menumbuhkan kesadaran pada

diri manusia bahwa sebagai insan yang diciptakan Allah

khusus untuk mengabdi kepada-Nya. Jelas bahwa ibadah

adalah sari ajaran Islam berupa pengabdian atau penyerahan

diri kepada Allah (Ali, 208: 246). Pembahasan mengenai

ibadah berkisar pada soal bersuci (thaharah) dan rukun Islam

(31)

18 2) Bidang muamalah

Muamalah mengandung arti pengatur hubungan antar

manusia baik hubungan perdata dan hubungan public.

Hubungan perdata adalah hubungan individu dengan individu

dan hubungan individu dengan benda. Berupa dagang, waris

dan perkawinan.Sedangkan hubungan publik adalah

hubungan individu dengan masyarakat umum atau negara.

Berupa pidana, perang dan lain-lain (Ali, 2008: 297).

c. Akhlak

Menurut Ibn Manzhur berkata khulq dan khuluq berarti budi

pekerti dan agama. Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai

seseorang yang tidak terdapat dalam fitrahnya (dibuat-buat).

Khulk dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai,

tingkah laku, atau tabiat. Di dalam Da’iratul Ma’arif dikatakan

akhlak adalah sifat-sifat manusia yag terdidik (Asmara, 1992: 1).

Secara garis besar akhlak dapat dibagi menjadi dua bagian

yaitu sebagai berikut:

1) Akhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji yaitu akhlak

yang senantiasa berada dalam control Ilahiyah yang dpat

membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan

umat seperti sabar, jujur, ikhlas, bersyukur, tawadlu (rendah

hati), husnudzon (berprasangka baik), optimis, suka

(32)

19

2) Akhlak madzmumah atau akhlak yang tercela yaitu akhlak

yang tidak dalam control Ilahiyah, atau berasal dari hawa

nafsu yang berada dalam lingkaran syaitaniah dan dapat

membawa suasana negatif bagi kepentingan umat manusia

seperti takabbur (sombong), su’udzon (berprasangka buruk),

tamak pesimis, dusta, kufur, berkhianat malas dan lain-lain

(Aminuddin, 2014: 153).

4. Ruang Lingkup Novel

a. Pengertian Novel

Istilah novel berasal dari bahasa Italia, novella dan bahasa Inggris nouvelle. Novel merupakan satu jenis prosa yang lebih panjang dan lebih rumit daripada cerita pendek (Susanto, 2015:

473). Novel merupakan karya sastra yang berbentuk tulis berupa

teks naratif. Novel biasanya menceritakan kisah yang

mempresentasikan suatu situasi yang dianggap mencerminkan

kehidupan nyata untuk merangsang imajinasi (Danesi, 2010: 75).

Novel adalah salah satu karya berbentuk prosa, dimana

sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesastraan.

Standar kesastraan yang dimaksud adalah pengggunaan kata yang

indah dan daya bahasa serta gaya cerita yang menarik (Zainudin,

1992: 99). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia novel adalah

(33)

20

kehidupan seseorang dengan disekelilingnya dengan menonojolkan

watak dan sifat setiap pelaku.

b. Jenis Novel

Menurut Mochtar Lubis yang dikutip oleh Umar Yunus

mengatakan bahwa jenis novel adalah sebagai berikut:

1) Novel avontur

Novel jenis ini dipusatkan pada seorang tokoh utama,

pengalaman tokoh dimulai dari pengalaman selanjutnya hingga

akhir cerita. Sering rintangan dating dari rintangan sat uke

rintangan lainya untuk mencapai tujuan. Biasanya novel ini

mempunyai sifat romantic adalah tokoh wanita juga memiliki

cerita kronologis.

2) Novel psikologis

Novel jenis ini lebih mengutamakan pemeriksaan seluruhnya

dari pikiran-pikiran pelaku, berisi kupasan tentang watak,

bakat, karakter para pelakunya serta kemungkinan

perkembangan jiwa.

3) Novel detektif

Novel yang melukiskan penyelesaian suatu peristiwa atau

kejadian untuk membongkar suatu kejadian kejahatan. Dalam

novel ini dibutuhkan bukti-bukti agar dapat menangkap si

(34)

21 4) Novel sosial

Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam

masyarakat luas atau golongan. Persoalan ditinjau bukan dari

persoalan orang-orang sebagai individu, tetapi persoalan

ditinjau melingkupi persoalan golongan dalam masyarakat,

reaksi setiap pelaku golongan terhadap masalah yang timbul

dan pelaku hanya dipergunakan sebagai pendukung jalan cerita.

5) Novel kolektif

Jenis novel ini melukiskan tentang semua aspek kehidupan

yang ada atau semua jenis novel di atas dikumpulkan menjadi

satu cerita. Novel seperti ini tidak hanya dimainkan oleh satu

pemeran saja, tetapi juga ada pemeran pendukung (Yunus,

1985: 50-55).

c. Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun cerita.

Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat

sebuah novel berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita

pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita

membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud, untuk menyebut

sebagian saja, misalnya, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema,

latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya Bahasa, dan

(35)

22

novel seperti plot, tema, penokohan dan latar. Berikut penjelasan

secara umum sebagai berikut:

1) Plot atau alur

Plot atau alur merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak

sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di

antara berbagai unsur fiksi lain (Nurgiantoro, 1995: 110).

2) Tokoh dan penokohan

Pada hakikatnya istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan,

watak atau perwatakan atau karakter dan karakterisasi secara

bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama.

Jika “tokoh” berarti menunjuk pada orangnya, pelaku cerita.

Maka, watak perwatakan dan karakter, menunjuk pada sifat

dan sikap para tokoh. Dan penokohan serta karakterisasi

merujuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan

watak-watak tertentu dalam sebuah cerita. Seperti yang dikatakan

Jones dan dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, penokohan adalah

pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiantoro, 1995: 176).

Sedangkan tokoh sendiri terbagi menjadi lima berikut

penjelasanya:

a)Tokoh utama, tokoh yang diutamakan yang menjadi pusat

perhatian dalam cerita. Merupakan tokoh yang paling

(36)

23

yang dikenai kejadian, termasuk konflik sehingga tokoh

tersebut mempengaruhi perkembangan plot.

b)Tokoh protagonist, diartikan sebagai tokoh yang kita

kagumi, tokoh yang merupakan pengejawantahan

norma-norma atau nilai-nilai ideal bagi kita.

c)Tokoh antagonis adalah tokoh atau pelaku yang menantang

tokoh protagonist sehingga terjadi konflik dalam certia

(Nurgiantoro, 1995: 178-180).

d)Tokoh tritagonist merupakan tokoh yang menjadi penengah

antara tokoh protagonist dengan tokoh antagonis.

e)Tokoh pembantu dan tambahan, pelaku yang bertugas

membantu pelaku utama.

3) Latar atau setting

Latar (tempat) dan setting (waktu) yang melatarbelakangi

terjadinya kejadian dan peristiwa dalam cerita. Latar

menjadikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini

penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca.

Menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah

sungguh-sungguh ada dan terjadi. Dengan demikian, pembaca dapat

merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan dan akualisasi

latar yang diceritakan sehingga merasa lebih akrab

(37)

24 4) Sudut Pandang

Sudut pandang pada hakikatnya merupakan strategi,

Teknik. Siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk

mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang

dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik pengarang,

pandangan hidup dan tafsiranya terhadap kehidupan. Namun,

kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut

pandang tokoh, lewat kacamata tokoh cerita (Nurgiantoro,

(38)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menjelaskan tentang pesan dakwah yang terdapat

dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif atau penelitian kuliatatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah (Moloeng, 2008: 6).

Meteode penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan analisis

isi deskriptif yaitu analisi isi yang dimaksudakan untuk menggambarkan

secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis ini tidak

dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji

hubungan di antara variable. Analisi isi semata untuk deskripsi,

menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan (Eriyanto,

2011: 47).

Metode yang digunakan analisis yakni membaca novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye dan fokus pengamatanya adalah setiap paragraf-paragraf yang mengandung pesan dakwah dalam novel

(39)

26 B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye yang dikategorikan dalam tiga aspek yaitu aspek aqidah, syariah dan akhlak.

C. Sumber dan Jenis Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari

sumbernya dan diolah sendiri untuk dimanfaatkan (Ruslan, 2003:138).

Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari karya sastra

yang berbentuk novel berjudul Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere

Liye dengan cara mengamati setiap kalimat dalam paragraf yang

mengandung pesan dakwah.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara, berbentuk catatan atau laporan data

dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan (Ruslan,

2003:138).Data sekunder adalah data yang mendukung sumber data

primer diperoleh dari rujukan-rujukan ilmiah maupun non ilmiah

(40)

27 D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006: 95).

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan

observasi dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi disini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara

langsung –tanpa mediator– sesuatu objek untuk melihat dengan dekat

kegiatan yang dilakukan obyek tersebut (Kriyantono, 2006:110).

Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dari setiap paragraph

dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Yang di

maksud dokumentasi alam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan

data berupa buku-buku penelitian, buku dakwah, buku komunikasi,

dan novel, serta data tentang novel yang didapat dari internet tentunya

yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Analisi data dalam penelitian kualitatif adalah tata urutan kerja,

atau tahapan-tahapan kegiatan yang ditempuh oleh seorang peneliti dalam

(41)

28

kesimpulan dari keseluruhan data penelitian. Oleh karena itu substansi

kegiatan analisis data adalah upaya peneliti dalam menyusun data menjadi

lebih sitematis, berkaitan satu dengan yang lain hingga dapat memberikan

suatu makna tertentu, sesuai hakikat objek yang dianalisis(Ibrahim, 2015:

108).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis isi. Analisis isi (content analysis) adalah satu pendekatan dan

metode dalam penelitian kualitatif yang menjadikan teks (tulisan maupun

wacana) sebagai objek kajian atau satuan yang dianalisis, dalam rangka

menemukan makna atau isi pesan yang disampaikan (Ibrahim, 2015: 115).

Berikut tahapan-tahapan analisis data menggunakan teknik analisis isi,

1. Mengamati setiap paragraf dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Kemudian memilah-milah teks yang terdapat pesan

dakwah.

2. Setelah pengamatan, dilakukan kategorisasi paragraph yang

mengandung pesan dakwah kedalam tiga aspek yaitu aspek aqidah,

syariah dan akhlak.

a. Aspek aqidah ialah hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan

termasuk rukun iman.

b.Aspek syariah ialah hal-hal tentang aturan dan ketentuan yang

berasal dari Allah SWT yang kemudian diturunkan kepada

(42)

29

juga haji. Selain ibadah muamalah juga termasuk dalam aspek

syariah dimana berkenaan dengan hubunga antar sesama manusia.

c. Aspek akhlak ialah hal-hal yang membahas tentang budi pekerti

termasuk budi pekerti yang baik (akhlak mahmudah) atau budi

pekerti yang buruk (akhlak madzmumah).

3. Klasifikasi teks adalah kelanjutan dari proses kategori yang dilakukan

dengan cara menempatkan atau menyusun teks sesuai pengelompokan

kategorinya.

F. Teknik Validitas Data

Dalam Bahasa Krippendorff, arti penting validitas ini dikatakan

sebagai, kualitas hasil penelitian yang membawa seseorang untuk

meyakini bahwa fakta-fakta yang ada tidak boleh ditentang (Eriyanto,

2011: 259).

Dalam proposal penelitian kualitatif, selain disebutkan

teknik-teknik analisis data seperti triangulation dan member checks, untuk menegakan validitas seharusnya dimunculkan juga argument-argumen

yang memberikan alasan yang kuat atas pemilihan teknik dalam penelitian.

Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik kecukupan

referensi.

Kecukupan referensi dalam kontek ini bermakna tersedianya

berbagai sumber yang dapat digunakan untuk menjelaskan data-data suatu

penelitian. Artinya bahwa, peneliti memiliki banyak sumber yang dapat

(43)

30

(sumber data), maupun sumber bahan berupa buku-buku rujukan.

Ketersediaan sumber rujukan akan sangat menentukan derajat kepercayaan

sebuah hasil penelitian.

Kecukupan referensi sebagai salah satu teknik pemeriksaan

keabsahan data dapat dilakukan dengan cara menghimpun sebanyak

mungkin sumber dukungan dalam penelitian baik sumber data maupun

sumber bahan rujukan yang relevan berupa buku-buku kepustakaan,

laporan penelitian dan kharya-karya ilmiah lainya (Ibrahim, 2015: 127).

Dengan kecukupan referensi penelitian ini dapat menjelaskan dengan baik

data yang dihasilkan, dapat diyakini kebenaranya dan dijamin

(44)

31 BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian 1. Biografi Tere Liye

Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979, ia merupakan anak dari seorang

petani biasa yang tumbuh dewasa di pedalaman Sumatra. Nama asli

Tere Liye adalah Darwis. Tere Liye hanya nama pena yang diberikan

disetiap karyanya. Tere Liye adalah anak keenam dari tujuh

bersaudara. Kehidupan masa kecil yang dilalui Tere Liye penuh

dengan kesederhanaan yang membuatnya tetap sederhana hingga kini.

Sosok Tere Liye terlihat tidak banyak gaya dan tetap rendah hati dalam

menjalani kehidupan.

Tere Liye menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kikim

Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke

SMP Negeri 2 Kikim, setelah itu pendidikan menengah atasnya di

SMAN 9 Bandar Lampung. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan

Pendidikan tingginya di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi.

Tere Liye menikah dengan Riski Amelia dan dari pernikahan

tersebut mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah Pasai dan

Faizah Azkia. Tere Liye dikenal sebagai penulis novel, beberapa

(45)

32

sekedar menjadi hobi karena sehari-hari ia masih bekerja kantoran

sebagai akuntan.

2. Karya-karya Tere Liye

a. Hafalan Shalat Delisa (2005)

b. Moga Bunda Disayang Allah (2005)

c. Kisah Sang Penandai (2007)

d. Ayahku (BUKAN) Pembohong (2011)

e. Bidadari-bidadari Surga (2008)

f. Sunset Bersama Rosie (2008)

g. Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009)

h. Burlian (2009)

i. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010)

j. Pukat (2010)

k. Eliana (2011)

l. Negeri Para Bedebah (2012)

m. Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012)

n. Amelia (2013)

o. Negeri di Ujung Tanduk (2013)

p. Bumi (2014)

q. Rindu (2014)

r. Bulan (2015)

s. Pulang (2015)

(46)

33 u. Hujan (2016)

v. Tentang Kamu (2016)

w. Bintang (2017)

3. Sinopsis Novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye

Dam, adalah seorang anak yang lahir dari keluarga sedehanadan

bersahaja. Ia dibesarkan dengan dongeng-dongeng Ayahnya. Ayah

Dam yang dikenal banyak orang sebagai pribadi yang jujur dan

sederhana. Dan dongeng-dongeng itu adalah gambarang dari

perjalanan Ayah dalam mencari makna sejati kebahagiaan hidup di

dunia ini.

Dam tumbuh dengan pemahaman berbeda. Dongeng Ayah Dam

berhasil membentuk Dam menjadi pribadi yang baik. Meski tak jarang

Ia bertengkar dengar Jarjit teman satu kelasnya, karena Jarjit selalu

mengolok-oloknya dengan sebutan si kriting atau pengecut.

Dan cerita Sang Kapten, pemain bola kesayangannyamembuat

Dam lebih berbesar hati pada setiap hal yang diucapkan Jarjit.

Ayahnya bercerita bahwa Ia pernah bertemu dengan Sang Kapten dan

menyaksikan Sang Kapten kecil yang berlatih dengan bola kasti kumal

yang ditemukan di tempat sampah. Sang Kapten yang pantang

menyerah untuk menjadi pemain sepak bola dan dengan perjuanganya

(47)

34

Dam tak pernah menceritakan dongeng Ayahnya kepada siapapun.

Ia mengingat pesan Ayahnya bahwa cerita itu adalah rahasia antara Ia

dan Ayahnya. Hanya Taani, yang ia percaya untuk mendengar cerita

hebat Ayahnya. Karena hanya Taani yang dekat denganya tidak

memanggil Dam dengan istilah si kriting. Hingga suatu hari Taani

membuat semua orang di sekolah Dam mengetahui bahwa Ayah Dam

mengenal Sang Kapten, pemain sepak bola nomor satu itu. Dam

marah. Ia meneriaki Taani karena ceroboh meninggalkan buku

hariannya di laci meja kelas. Dan buku harian itu berisi semua yang

Dam ceritakan padanya. Karena kekecewaanya pada Taani Dam

berjanji tak akan menyapa Taani lagi hingga Ia benar-benar

menyelesaikan permasalahan itu. Taani berusaha agar teman-temannya

tak mempercayai buku harian itu. Bahkan Taani kembali sengaja

meninggalkan buku hariannya, namun dengan cerita yang berbeda,

semua Ia lakukan agar Dam memaafkannya.

Hingga Dam kemudian bersekolah di Akademi Gajah. Diajarkan

pemahaman hidup yang tak melulu memprsoalkan nilai, tapi

meninggikan ilmu. Dam yang tidak sengaja menemukan buku tua di

Perpustakaan, ketika ia dalam masa hukuman karena membuat gaduh

asrama di malam hari. Buku tua itu bercerita tentang suku Penguasa

Angin. Itu adalah kisah yang pernah di ceritakan Ayahnya. Yang

membuat Dam paham bahwa kekerasan bukan untuk di balas dengan

(48)

35

Jarjit dengan mengajaknya berlomba renang. Agar Jarjit tak lagi

menyebutnya pengecut.

Dam penasaran dengan buku tersebut. Ia tak yakin jika cerita

Ayahnya itu bohong. Hal itu kemudian membuat Dam nekat membawa

buku tersebut saat musim liburan tiba, Dam ingin menunjukkannya

pada Ayah. Namun, sesaat sebelum kereta berangkat, petugas

perpustakaan datang menjemputnya, mengambil dengan galak buku

yang dikatakan satu-satunya di dunia itu.

Ayah Dam marah, ketika Dam tak sengaja menanyakan kebenaran

dari dongeng-dongeng ayahnya selama ini. Ayahnya selalu berkata

“Ayah tidak bohong, Dam“. Hal itu membuat Dam berjanji untuk tidak

lagi membicarakan hal itu. Ia percaya bahwa Ayahnya adalah orang

paling jujur, bahkan terlalu jujur seperti kata kepala sekolahnya yang

dahulu.

Tahun terakhir di Akademi Gajah, tinggal menghitung hari Dam

akan melakukan ujian akhir. Hingga telegram itu tiba di sekolah,

kepala sekolah memberitahu Dam agar segera berkemas. Ia harus

pulang, Ibunya di rawat di rumah sakit. Seperti orang kehilangan arah,

Dam mengemasi pakaiannya, menjumpai Ayah dan Ibunya yang

tengah berbaring di ruang ICU.

Ibu Dam mengidap penyakit serius sejak Dam belum dilahirkan.

(49)

36

Ayahnya, karena menurutnya Ayah tak berusaha untuk

menyembuhkan Ibu. Selama ini Ibu hanya dirawat seperlunya, bahkan

tak pernah di rawat sama sekali. Dam yang saat itu membawa uang

hasil kerja paruh waktu selama di Akademi Gajah, berjanji akan

memberikan perawatan maksimal pada Ibunya.

Ayah Dam hanya bercerita tentang si Raja Tidur. Bercerita bahwa

si Raja Tidur mengatakan, Ibu Dam tidak akan bertahan lama. Tak

mungkin bisa hidup lebih dari dua tahun, kecuali karena bahagia. Dan

jika Ia bisa bertahan sampai saat ini, itu adalah keajaiban yang luar

biasa, dan itu tandanya Ibu bahagia.

Sejak saat itu Dam berhenti mempercayai cerita Ayahnya dan

menyalahkan Ayah atas meninggalnya Ibu. Wajah ibu selalu terlihat

lelah, bagaimana mungkin Ibunya bahagia selama ini. Begitu pikir

Dam. Sejak saat itu pula hubungan Dam dan Ayahnya tidak sedekat

dulu.

Dam kembali ke Akademi Gajah. Asrama sudah kosong, teman

satu asrama sudah kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Dam menerima surat kelulusan tanpa mengikuti ujian. Bagi kepala

sekolah Akademi Gajah, kelulusan bukan ditentukan oleh nilai di atas

kertas, tapi di tentukan oleh kegiatan pendidikan selama 3 tahun, 24

jam di Akademi Gajah. Dan satu lagi, Dam mendapatkan surat

pengantar dari Akademi Gajah. Surat yang tidak mungkin di tolak oleh

(50)

37

Dam melanjutkan kehidupan. Ia membuktikan kesaktian surat

tersebut dan berhasil masuk di jurusan Arsitek di universitas ternama

tanpa melalui tes apapun bahkan perkuliahan sudah dimulai sebulan

yang lalu. Rektor universitas itu mempersilakan Dam bergabung

dengan mahasiswa lainnya.

Meski Dam membenci dongeng-dongeng Ayahnya, Ia tetap tak

mampu menyangkal bahwa pemahaman baik yang ia dapatkan

sekarang adalah karena dongeng tersebut. Bahkan karya karya Dam

dalam mendesain bangungan ia banyak terispirasi dari dongeng Ayah

seperti Apel Mas dan Penguasa Angin. Daya khayalnya, ia tuangkan

dalam sebuah sketsa bangunan. Hingga akhirnya Ia menjadi arsitek

yang hebat.

Dam menikah dengan Taani, mereka bertemu kembali di

universitas yang sama. Setelah pernikahanya dengan Taani, Dam

memiliki putra dan putri yang bernama Zas dan Qon. Mereka menjadi

cucu yanag menggemaskan bagi Ayah Dam. Ayah Dam sering

menceritakan hal yang sama kepada cucu-cucunya, dan itu membuat

Dam keberatan. Ia tak ingin cerita bohong Ayahnya meracuni pikiran

anak-anaknya. Karena baginyaZas dan Qon akan di besarkan dengan

pemahamann sebab akibat, bukan dengan dongeng-dongeng bohong

seperti yang ia dapatkan semasa kecil. Hingga akhirnya Zas dan Qon

bertanya mengenai kebenaran cerita kakeknya itu paada Dam. Karena

(51)

38

dengan semua cerita kakeknya di internet. Dam semakin kesal, ia

mendesak Ayahnya agar mengaatakan bahwa dongeng-dongeng itu

bohong, agar anak-anaknya berhenti memncari kebenarannya. Namun

Ayah Dam tetap bersikukuh bahwa Ia tidak berbohong. Dam hilang

kendali, sampai iatega meminta Ayahnnya untuk tak lagi tinggal

dirumahnya.

Dam menemukan pencarian internet pada laptopnya yang tadi

digunakan oleh Zas dan Qon. Mereka mencari informasai dengan

kata kunci Akademi Gajah. Namun pencarian tidak di temukan. Tak

ada hasil untuk kata kunci tersebut. Ia terbelalak, tak percaya. Karena

mesin pencariannya tersambung ke ensiklopedia terbesar dunia.

Akademi Gajah tempat Ia menerima berbagai bentuk ilmu kehidupan,

dengan surat pengantar khusus yang tak mungkin di tolak oleh

universitas manapun di dunia, tak ada sedikitpun jejaknya di internet.

Ia mulai menyesali perlakuan terhadap Ayahnya.

Keesokan harinya, ia mendapat kabar bahwa Ayahnya tengah

dirawat di sebuah rumah sakit. Semalaman Ia bercerita di makam Ibu

Dam. Semua rasa benci Dam tetiba luruh, ketika melihat Sang Ayah

terbaring lemah di ruang perawatan. Ayah Dam mendongeng untuk

terakhir kalinya. Ia bercerita mengenai Danau Para Sufi yang berkisah

tentang perjalanan Ayah Dam mencari makna kebahagiaan sejati.

Hingga akhirnya ia menemukannya. Kebahagiaan itu bersumber dari

(52)

39

keruh, ia akan tetap kembali jernih.Tetapbahagia, meski hidup penuh

kesederhanaan. Itulah alasan mengapa Ibu Dam dulu tak ingin hidup

bermewah-mewahan. Ia bahagia, dengan keluarga kecilnya,

menyaksikan Dam tumbuh menjadi anak dengan pemahaman yang

berbeda. “Ibu kau bahagia Dam” kata terakhir yang diucapkan Ayah

pada Dam.

Pemakaman Ayah Dam di penuhi lautan manusia. Manusia dari

berbagai penjuru dunia seolah tumpah di pemakaman Ayahnya. Sang

Kapten, Si Nomor Sepuluh, bahkan layang-layang besar seperti yang

di ceritakan Ayah Dam dalam dongeng Suku Penguasa Angin pun

hadir. Dam melihat Taani dan berkata ‘Ayahku Bukan Pembohong‘.

B. Pembahasan

1. Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye

a. Aspek Aqidah

Dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong hanya ditemukan pesan dakwah aspek aqidah berupaiman kepada qadha dan qadhar saja. Iman

kepada qadha dan qadhar artinyameyakini bahwa segala sesuatu yang

akan terjadi maupun yang telah terjadi adalah ketentuan atau ketetapan

(53)

40

“Kami tidak tahu Dam.” Dokter menggeleng. “Sebenarnya Ibu

kau bahkan bertahan lebih lama dibandingkan perkiraan ilmu medis. Saat pertama dia datang dengan keluhan sakit, itu dua puluh tahun lalu. Dokter pertama yang menanganinya adalah ayahku, menyimpulkan bahwa ibu kau hanya bertahan satu-dua

tahun saja. Kau lihat, hari ini bahkan ayahku sudah meninggal”

(hal. 231).

Kalimat di atas menjelaskan, bahwa takdir hidup seseorang tidak

ada yang mengetahui. Ibu Dam di vonis penyakit kronis dan

diperkirakan hanya bertahan dua tahun saja, tapi tidak seseorangpun

menyangka ibu Dam bertahan selama dua puluh tahun. Takdir

seseorang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan tidak bisa berubah

kecuali dengan usaha.

Astaga, andai kata ibuku sehebat itu sebelum meikah dengan ayahku, kenapa dia mau menikah dengan ayahku? Pegawai negeri rendah yang terlalu jujur dan sederhana (hal. 262).

Kalimat di atas menjelaskan bahwa jodoh seseorang telah

ditetapkan oleh Sang Pencipta. Ibu Dam yang dulunya adalah bintang

televisi menikah dengan ayah Dam yang pegawai negeri rendah yang

jujur dan sederhana.

“Kau jahat sekali pada ayah kau, Dam. Kebencian kau pada

ayah saat ibu meninggal tidak layak membuat kau berkata begitu. Itu tidak pernah menjadi kesalahan ayah kau. Kau jahat

sekali.”(hal. 262)

Kalimat di atas menjelaskan kematian seseorang yang tidak bisa

dipersalahkan kepada siapapun karena kematian sudah digariskan

seperti jodoh dan rezeki oleh Allah SWT. Dam membenci ayahnya

karena tidak mau melakukan segala cara untuk menyembuhkan ibunya

(54)

41 b. Aspek Syariah

Syariah adalah seluruh hukum dan perundang-undangan yang

terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia dengan Tuhan,

maupun antar manusia sendiri. Hubungan antara manusia dengan

Tuhan disebut ibadah, dan hubungan anatara manusia dengan sesama

manusia yang disebut muamalah. Dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong hanya terdapat pesan dakwah syariah bidang muamalah saja.

Muamalah adalah ketetapan Ilahi yang mengatur hubungan

manusia dengan sesamanya dan dengan lingkunganya atau alam

sekitar (Ali, 2008: 297). Adapun pesan dakwah muamalah dalam

novel Ayahku (bukan) Pembohong sebagai berikut:

Alim Khan percaya, kembali menjadi petani, menghormati alam, hidup sederhana justru akan mengembalikan keindahan seluruh lembah. Dia menolak mentah-mentah bantuan dari luar yang hendak menjadikan lembah itu tambang pasir bijih besi., menawarkan harta benda bertumpuk.(hal. 139)

Kalimat di atas menjelaskan, Alim Khan lebih menghormati alam

dan mencoba mengembalikan keindahan seluruh lembah dengan

kembali menjadi petani dan menolak mentah-mentah tawaran dari luar

yang ingin menjadikan lembah sebagai tambang pasir dengan

menawarkan harta yang berlimpah. Namun Alim Khan tetap

mempertahankan usahanya untuk mengembalikan keindahan lembah.

(55)

42

Kalimat di atas menjelaskan Dam yang memiliki solidaritas tinggi

sehingga dikenal oleh banyak orang disegani dan juga dihormati. Dam

yang memilii kepribadian baik, ramah, ringan tangan, santun dan suka

perdamaian.

‘Kau bilang apa? Keluarga mereka amat terhormat meski tidak

memiliki bola bertanda tangan sialan itu. Keluarga mereka bahkan lebih terhormat dibandingkan kolega bisnis paling kaya Papa. Sekali lagi kau menghina keluarga mereka miskin, menghina ayah Dam hanya pegawai negeri rendahan, Papa hukum kau berangkat sekolah jalan kaki”.(hal 63)

Kalimat di atas menjelaskan bahwa seseorang menjadi terhomat

bukan atas dasar kekayaanya akan tetapi perilaku yang ditunjukan.

Dan ayah Jarjit lebih menghormati ayah Dam dari pada kolega bisnis

kaya rayanya, walaupun ayah Dam adalah seorang yang miskin tetapi

ia terhomat.

c. Aspek Akhlak

Akhlak atau moral merupakan pendidikan jiwa agar jiwa

seseorang dapat bersih dari sifat-sifat yang tercela dan dihiasi dengan

sifat-sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan dan saling tolong

menolong antar sesama manusia sabar, tabah, belas kasih, pemurah

dan sifat-sifat terpuji lainya. Secara garis besar akhlak terbagi atas dua

kategori yaitu akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.

1) Akhlak Mahmudah

(56)

43

Rendah hati adalah suatu sikap yang jauh dari kesan

angkuh atau arogans, baik kepada lawan maupun kawan

sendiri. saling menghargai dan menghormati antar sesama,

tutur katanya halus sopan dan menyejukan (Kosasih, 2002:

184). Seseorang yang memiliki kelebihan atas kepemilikan

materi, bakat atau kemampuanya, namun tidak menonjolkan di

hadapan orang lain. Adapun pesan dakwah yang terkandung

dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong tentang rendah hati terdapat pada kalimat sebagai berikut:

Ibu berkali-kali minta maaf pada Ibu Jarjit—yang menbuatku semakin jengkel, kenapa pula Ibu yang harus meminta maaf(hal. 37).

Kalimat di atas menjelaskan bahwa Ibu adalah pribadi

yang rendah diri, ia berani meminta maaf terlebih dahulu

walaupun ia tahu bahwa Jarjitlah yang teerlebih dahulu

mengganggu Dam.

Malam ini, saat sendirian di kamar, saat menyadari bahwa Ayah telah kurepotkan sebulan terakhir dengan permintaan itu, Ayah bahkan berteriak marah untuk pertama kalinya di rumah kita, aku jauh lebih sedih dibandingkan melihat tim sang Kapten kalah. Boleh jadi aku menjadi anak yang paling tidak berterima kasih di seluruh dunia(hal. 58).

Dalam kalimat di atas Dam telah memberi surat ayahya

yang berisi permintaan maaf karena selama ini Dam merasa

telah menyulitkan ayahnya dengan permintaan anehnya

(57)

44

pertama kalinya di rumah. Dam merasa bersalah dan dengan

rendah hati meminta maaf kepada ayahnya.

“Meski memiliki apel emas—benda paling berharga

sedunia—penduduk Lembah Bukhara tidak pernah

menyombongkan diri,Dam”(hal. 17).

Dalam kutipan di atas menjelaskan bahwa apapun yang kita

punya janganlah menyombongkan diri, walaupun memiliki

harta dan kekayaan yang melimpah jangan sombong tetap

rendah hati.

b) Sabar

Arti kata sabar adalah menahan, menahan diri dan

mengendalikan jiwa. Secara umum sabar didefinisikan dengan

ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat dan

pahit, yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh

tanggung jawab. Para agamawan merumuskan pengertian

sabar sebagai menahan diri atau membatasi jiwa dari

keinginanya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik

(Achadi, 2016: 140). Di dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong mengandung pesan dakwah tentang sabar sebagai berikut:

(58)

45

Kalimat di atas menunjukan bahwa Dam tetap sabar

meskipun semua teman-temanya mengejek dan mengoloknya,

dia tetap tenang dan percaya diri.

“Atau kau perlu disiapkan tim penyelamat. Aku

khawatir rambut kau ini terlalu berat dan membuat kau

tenggelam”. Jarjit masih terus sibuk menggangguku,

sengaja membuatku jengkel. Aku hanya menyengir tipis menatap Jarjit. Aku tidak akan tergoda menanggapinya (hal. 24).

Kalimat di atas menunjukan bahwa Dam mencoba

bersabar atas olok-olok Jarjit yang sengaja ingin membuat

Dam marah. Akan tetapi Dam tetap bersabar atas semua

olokan yang Jarjit katakana. Dam tidak membalas keburukan

dengan keburukan pula.

Bukankah ayah pernah bercerita bahwa suku Penguasa Angin bisa bersabar walau beratus tahun dizalimi musuh-musuh mereka? Suku itu paham, terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas (hal. 24).

Dalam kalimat di atas menjelaskan sang ayah mencoba

menasihati Dam agar bersabar menghadapi olok-olok

teman-temanya, karena balas demdam tidak akan menyelesaikan

masalah. Dengan membalas justru akan menjadikan masalah

lebih besar, dan dengan tidak membalas adalah cara terbaik

untuk menang.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Adapun ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu (SMM) di Jurusan Teknik Industri adalah proses penerimaan mahasiswa, rekruitmen sumber daya manusia, pembelian atau

We hypothesized that compared with healthy volunteers, children with a parent with bipolar disorder (high- risk) would exhibit abnormalities in brain regions that regulate

Teknik Industri adalah disiplin keilmuan teknik yang berkonsentrasi pada perancangan, perbaikan dan instalasi sistem terintegrasi yang meliputi manusia, mesin, material,

We hypothesized that compared with healthy volunteers, children with a parent with bipolar disorder (high- risk) would exhibit abnormalities in brain regions that regulate

Mampu melakukan proses estimasi yang dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah perancangan, perbaikan, pemasangan dan pengoperasian sistem terintegrasi.. Mampu mengenali

We hypothesized that compared with healthy volunteers, children with a parent with bipolar disorder (high- risk) would exhibit abnormalities in brain regions that regulate

sebagai reaksi atau adanya akibat transaksi lain yang tercatat pada current account dana. long term capital