PESAN DAKWAH
DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE
SKRIPSI
Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusun Oleh :
Aminatun Zahro 117 14 018
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH
i
PESAN DAKWAH
DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE
SKRIPSI
Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusun Oleh :
Aminatun Zahro 117 14 018
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH
iii
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 3 (Tiga) eksemplar Salatiga, 20 September 2018
Hal : Naskah Skripsi
a.n Aminatun Zahro
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirimkan skripsi Saudari:
Nama : Aminatun Zahro
NIM : 11714018
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Judul : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye
Selanjutnya saya mohon kepada Bapak Dekan Fakultas Dakwah agar skripsi Saudari tersebut dapat dimunaqasyahkan dan atas perhatian Bapak kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
PEMBIMBING
iv
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS DAKWAH
Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Pulutan Sidorejo, Salatiga 50716 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Aminatun Zahro
NIM : 11714018
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Taggal Ujian : 26 September 2018
Judul : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong
Karya Tere Liye
Panitia Munaqosah Skripsi
1. Ketua Sidang : Dr. H. Sa’adi, M.Ag. ____________
2. Sekretaris : Drs. Bahroni, M.Pd. ____________
3. Penguji I : Dr. Muna Erawati, M.Si. ____________
4. Penguji II : Dra. Sri Suparwi, M.A. ____________
Mengetahui,
Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
v
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS DAKWAH
Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Pulutan Sidorejo, Salatiga 50716 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN DAN
KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Aminatun Zahro
NIM : 11714018
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah
Judul Skripsi : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,
bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 03 Oktober 2018
Yang membuat pernyataan,
vi MOTTO
ِِّ ي
َ
أِبَف
ِّ
ِِّناَبِ ذَكُتِّاَمُكِ بَرِِّء
ٓ َلَاَء
١٣
ِّ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
(QS ar-Rahman ayat 13)
Happiness is not how much money we have, but how much time we can be thankful.
(Kebahagiaan bukanlah seberapa banyak uang yang kita punya tapi seberapa
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tercinta, Karjono dan Sriyatun yang selalu mendoakan yang
terbaik, selalu berjuang untuk membahagiakan kita anak-anak kalian.
2. Saudara dan saudari terkasih, Nurul Ihsan satu-satunya adek laki-laki yang
selalu mendukungku, Fatkhurrohmah yang menjadi motivasiku dan terakhir
Anugrah Kamilatul Jannah yang menjadi semangat hidupku.
3. Danil Javar kekasihku yang selalu memberi semangat dan selalu menjagaku.
4. Nenek kakek, Suhir, Supiyem, Suliyem yang selalu menasehatiku dan
menyayangiku.
5. Paman dan keponakan, Warsito dan Latifa yang juga memberiku dukungan.
6. Teman seperjuangan Ulfa Nurmala, Anggraini Putri, Siti Lestari, Aisya
Zuhdiana, Puji Lestari dan Sofwatul Hasanah yang telah membantu banyak
hal.
viii
KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat dan
kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa
shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar
Muhammad Saw kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang menjadi
suri tauladan bagi kita.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Dakwah, Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum
3. Ketua Jurusan KPI IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing Akademik Ibu
Dra. Maryatin, M.Pd.
4. Dosen pembimbing, Bapak Drs. Bahroni, M.Pd yang telah membimbing
dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis
sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Para dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan
IAIN Salatiga dan sahabat-sahabat program studi Komunikasi Penyiaran
Islam IAIN Salatiga angkatan 2014 yang sudah selalu memberi dukungan dan
ix
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin
Salatiga, 20 September 2018
x ABSTRAK
Zahro, Aminatun. 2017. Materi Dakwah Dalam Novel Ayahku (bukan) Pemohong Karya Tere. Skripsi, Salatiga: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Kata Kunci: Dakwah, Materi Dakwah, Novel
Novel adalah salah satu karya sastra yang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Pesan dakwah dikemas di dalam sebuah novel oleh pengarang. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong yang mengisahkan tentang kehidupan keluarga yang sederhana. Ayah yang membesarkan Dam (anaknya) dengan dongeng-dongeng yang memotivasi, namun bertambahnya usia Dam ia mulai berfikir bahwa alasan Ayah memberikan dongeng karena tidak sungguh-sungguh dalam membahagiakanya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan menjawab permasalahan: Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye? Bagaimana relevansi pesan dakwah yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong dengan keadaan masyarakat di era modern?
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LOGO INSTITUT ... ii
NOTA PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 5
F. Tinjauan Pustaka ... 5
G. Kerangka Berfikir ... 8
H. Sistematika Penulisan ... 9
xii
A. Tinjauan Pustaka ... 10
B. Landasan Teori ... 12
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24
B. Fokus Penelitian ... 25
C. Sumber dan Jenis Data ... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
E. Teknik Analisis Data ... 26
F. Teknik Validitas Data ... 28
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ... 30
B. Pembahasan ... 38
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 61
DAFTAR PUTAKA
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era sekarang ini media komunikasi telah berkembang pesat,
semakin canggih dan terus mengalami kemajuan yang menyebabkan
orang-orang terkena efek perkembangan tersebut, salah satunya adalah
memanfaatkanya untuk media dakwah. Media dakwah adalah sarana yang
digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Media dakwah
juga diartikan sebagai media atau instrument yang digunakan sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada mad’u. Media ini bisa dimanfaatkan oleh da’i untuk menyampaikan dakwahnya baik yang dalam bentuk lisan atau tulisan (Saputra, 2012: 9).
Demikian pula kewajiban berdakwah bagi setiap muslim di
tegaskan Allah melalui surah Ali Imran ayat 110:
2
baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik”
Dakwah tidak hanya dapat di tempuh hanya dengan cara
menyebarkan kebaikan dari mulut ke mulut (bil al-lisan) dari orang ke
perorangan atau didepan audience yang banyak, dakwah memiliki cara yang luas dan beragam. Kata dakwah pula memiliki arti luas tidak sekedar
ceramah menyampaikan ajaran Islam dan mengajak berbuat kebaikan.
Dakwah dapat ditempuh dengan bil al-qalam yaitu dakwah dengan cara tulis. Dakwah bukan berarti memaksa seseorang untuk melaksanakan
kebaikan secara fisik akan tetapi bertahap membuka hati, diterima dan
dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan menyejukan kalbu.
Q.D Leavis dalam Fiction and The Reading Public mengaktakan bahwa pembaca fiksi pada masa kini makin kecanduan dan gandrung pada
fiksi bagai obat bius. Bahkan bagi para pembaca fiksi romantic,
pembacaan itu bisa melahirkan sebuah kebiasaan berfantasi yang akan
menyebabkan maladjustment (ketidakmampuan berhadan atau menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan social) dalam kehidupan
nyata. Sekian animo manusia, dunia remaja khususnya, bagaimana
kira-kira mengisi dunia fiksi itu dengan pesan-pesan Islam yang menarik
khalayak, seperti ketertarikan mereka pada fiksi-fiksi pada umumnnya.
Tablig melalui media fiksi itu merupakan sarana efektif membuat manusia
berfantasi terhadap Islam, tentang kemajuan, tentang masa depan (akhirat),
3
melalui fiksi atau cerita-cerita sudah sangat urgen untuk mulai dilakukan
(Aripudin, 2014: 44).
Pesan dakwah kadangkala perlu ditunjang dengan karya sastra
yang bermutu sehingga lebih indah dan menarik. Tidak sedikit para
penulis yang menyisipkan pesan dakwah dalam karyanya. Hampir setiap
karya sastra memuat pesan-pesan bijak. Karya sastra yang dijadikan pesan
dakwah haruslah mengandung hikmah yang mengajak kepada Islam atau
mendorong berbuat kebaikan.
Novel adalah bentuk karya sastra yang dimanfaatkan para penulis
dalam menyebarkan kebaikan salah satunya adalah Tere Liye. Tere Liye
adalah penulis novel yang inspiratif , karya-karyanya laku terjual pada
pecinta novel. Salah satu novelnya berjudul Ayahku (Bukan) Pembohong dalam novel ini menceritakan kisah tentang seorang anak yang dibesarkan
dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup.
Novel Ayahku (Bukan) Pembohong menceritakan bagaimana Ayah
mendidik anaknya yang bernama Dam sejak kecil bahkan sejak Dam
belum bisa diajak bicara Ayah sudah suka bercerita. Ayah bercerita
tentang pertemuanya dengan El Capitano pemain sepak bola terkenal
dunia yang pantang menyerah, bercerita tentang Suku Penguasa Angin
yang dijajah ratusan tahun tetapi tidak membuat mereka menjadi pengecut
tetap membela kehormatan mereka, cerita Lembah Bukhara lembah yang
seluruh keindahanya binasa akibat keserakahan penghuninya kemudian
4
seorang hakim yang adil juga bijak serta berani meski banyak yang
dikorbankan tetap maju meretas kejahatan. Tanpa Dam sadari ia
menemukan semua tabiat dari cerita-cerita Ayah tersebut. Dam yang
pantang menyerah, sabar, ramah, jujur dan sederhana.
Novel ini sangat inspiratif dan patut untuk diterapkan dalam
kehidupan untuk menyampaikan pesan dakwah, oleh karena itu penulis
meneliti novel ini sebagai skripsi dengan judul “ PESAN DAKWAH
DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE
LIYE”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye?
2. Bagaimana relevansi pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohongdengan keadaan masyarakat di era modern?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Mendeskripsikanpesan dakwah yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohohng karya Tere Liye.
2. Mendeskripsikan relevansi pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan)
5
Terdapat dua manfaat penelitian yaitu manfaat penelitian secara teoritis
dan praktis.
1. Manfaat Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah kajian yang menarik
dalam menjadikan novel sebagai salah satu media dakwah tidak
sekedar media hiburan semata tetapi juga dapat menambahkhazanah
ilmu, wawasan dan gambaran juga referensi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang komuikasi dan penyiaran Islam.
2. Manfaat Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi
penelitian serupa dimasa mendatang, dapat memberi masukan dan
menambah wawasan bagi mahasiswa dam elemen masyarakat luas
serta para praktisi dakwah Islam dan menunjukan bahwa setiap muslim
dapat berperan aktif dalam mengembangkan tugas dakwah melalui
tulisan, salah satunya dengan karya sastra seperti novel.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah teori yang relevan dengan masalah yang
diteliti. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memebedakan antara
penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah diteliti. Hasil penelitian
terdahulu yang terkait yang terkait dengan judul penelitian ini adalah
sebagai berikut:
6
Puji Mulyono pada tahun 2017. Skripsi ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Membahas tentang pesan dakwah dalam tiga kategori yaitu
aqidah, syari’ah dan akhlak. Hasil dari penelitian ini yang paling
dominan ialah dakwah dalam kategori aqidah, dengan mengadakan
pengujian kategori kepada tiga juri atau koder yang dipandang
kredibel.
2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Ummi Karya Asma Nadia. Skripsi yang ditulis oleh Iis Rachmania pada tahun 2013 dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis mengadakan wawancara
langsung dengan penulis novel Ummi yaitu Asma Nadia. Skripsi ini
mengkaji tentang novel Ummi yang telah membawa perenungan bagi
setiap anak dan penelitian ini mengandung pesan dakwah kategori
aqidah, syari’ah dan akhlak akan tetapi lebih dominan dakwah dalam
kategori akhlak.
3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah Tuzzahroh pada tahun 2012
dengan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Ranah 3 Warna Karya
Ahmad Fuadi. Menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam novel Ranah 3 Warna mengandung nilai pesan dakwah diantaranya pesan
akhlak, aqidah dan syariah. Isi pesan yang diteliti dalam bentuk
paragraph. Dari kategori pesan yang telah disebutkan terdapat sub
kategori diantaranya yaitu pesan yang terdiri dari akhlak mahmudah
7
4. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawam MN skripsi yang ditulis oleh Fadli Rosyad tahun 2013. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik random sampling.
Melakukan koding dengan tiga juri atau koder, untuk mencari pesan
dakwah dalam novel tersebut yang kemudian ditemukan tiga kategori
pesan dakwah yaitu kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dalam
skripsi ini kecenderungan pesan dakwahnya ialah pesan dakwah
syariah dengan prosentase 50%.
5. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer skripsi yang ditulis oleh Sultoni tahun 2007. Secara garis besar ia membahas tentang pesan dakwah dan moral yang
terdapat dalam novel Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah
kuantitatif. Dalam skripsi nya ia menggunakan koding dengan tiga juri
atau koder dan menemukan tiga kategori pesan dakwah dalam novel
Gadis Pantai yaitu kategori aqidah, Syariah dan akhlak. Pesan dakwah
yang paling dominan adalah pesan dakwah kategori aqidah dengan
prosentase 38,1%.
Demikian tinjauan dari skripsi di atas terdapat persamaan dengan
skripsi yang penulis tulis skripsi di atas membahas dakwah dalam tiga
kategori yaitu kategori dakwah aqidah, akhlak dan syariah, dalam
penelitian ini penulis juga membahas pesan dakwah kategori aqidah,
8
Setelah penulis lakukan tinjauan pustaka belum ada skripsi yang
meneliti dengan judul yang sama dengan penelitian ini. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong menceritakan bagaimana seorang ayah mendidik anaknya melalui cerita-cerita yang menarik yang dapat menjadi cerminan
atau contoh perilaku yang baik dan tanpa disadari anaknya menguasai
semua tabiat dari cerita-cerita ayahnya tersebut.
F. Kerangka Berfikir
Karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat
dijadikan sebagai media dakwah. Salah satu bentuk karya sastra adalah
novel. Novel merupakan karya sastra yang berbentuk tulis berupa teks
naratif, novel biasanya berisi kisah yang mempresentasikan suatu situasi
yang dianggap mencerminkan kehidupan nyata untuk merangsang
imajinasi. Banyak cara untuk menyebarkan kebaikan salah satunya dengan
menjadikan novel sebagai media dakwah. Para penulis menjadikan novel
sebagai sarana mereka menyebarkan kebaikan. Novel menjadi media
komunikasi yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan pesan dakwah
kepada masyarakat luas. Karena novel mampu merubah pandangan hidup
ataupun cara berfikir pembaca tanpa merasa digurui.
Novel yang biasanya berisikan kisah kehidupan, para penulis novel
mencoba memasukan pesan dakwah dalam kisahnya. Kisah yang
mengispirasi, memotivasi dan dapat dijadikan cerminan bagi
pembacanya.Penulisnovel harus menggunakan bahasa yang mudah
9
yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh pembaca dan diterima
dengan baik.
G. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini lebih sistematis hingga tampak adanaya
gambaran yang terarah, logis dan saling berhubungan antar satu bab
dengan bab yang selanjutnya, maka penelitian ini disusun ke dalam lima
bagian sebagai berikut:
Bab I, Pendahuluan mencakup latar belakan, perumusan masalah, tujuan,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, mencakup pengertian dakwah,dakwah bil al-qalam, pesan dakwah dan ruang lingkup novel.
Bab III, Metode Penelitian,menjelaskan mengenai jenis penelitian teknik
pemgumpulan data serta teknik validitas data.
Bab IV, Hasil dan Pembahasan, berisipenemuan pesan dakwah dalam
novel Ayahku (Bukan) Pembohong.
10 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah teori yang relevan dengan masalah yang
diteliti. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memebedakan antara
penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah diteliti. Hasil penelitian
terdahulu yang terkait dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pesan Dakwah dalam Novel (Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Haji Backpacker Karya Agung Irawan MN). Skripsi ini ditulis oleh Puji Mulyono pada tahun 2017. Skripsi ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Membahas tentang pesan dakwah dalam tiga kategori yaitu
aqidah, syari’ah dan akhlak. Hasil dari penelitian ini yang paling
dominan ialah dakwah dalam kategori aqidah, dengan mengadakan
pengujian kategori kepada tiga juri atau koder yang dipandang
kredibel.
2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Ummi Karya Asma Nadia. Skripsi yang ditulis oleh Iis Rachmania pada tahun 2013 dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis mengadakan wawancara
langsung dengan penulis novel Ummi yaitu Asma Nadia. Skripsi ini
mengkaji tentang novel Ummi yang telah membawa perenungan bagi
setiap anak dan penelitian ini mengandung pesan dakwah kategori
aqidah, syari’ah dan akhlak akan tetapi lebih dominan dakwah dalam
11
3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah Tuzzahroh pada tahun 2012
dengan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Ranah 3 Warna Karya
Ahmad Fuadi. Menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam novel Ranah 3 Warna mengandung nilai pesan dakwah diantaranya pesan
akhlak, aqidah dan syariah. Isi pesan yang diteliti dalam bentuk
paragraph. Dari kategori pesan yang telah disebutkan terdapat sub
kategori diantaranya yaitu pesan yang terdiri dariakhlak mahmudah
dan akhlak mazmumah.
4. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawam MNskripsi yang ditulis oleh Fadli Rosyad tahun 2013. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik random sampling. Melakukan koding dengan tiga juri atau koder, untuk mencari pesan
dakwah dalam novel tersebut yang kemudian ditemukan tiga kategori
pesan dakwah yaitu kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dalam
skripsi ini kecenderungan pesan dakwahnya ialah pesan dakwah
syariah dengan prosentase 50%.
5. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer, skripsi yang ditulis oleh Sultoni tahun 2007. Secara garis besar ia membahas tentang pesan dakwah dan moral yang
terdapat dalam novel Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah
kuantitatif. Dalam skripsi nya ia menggunakan koding dengan tiga juri
atau koder dan menemukan tiga kategori pesan dakwah dalam novel
12
yang paling dominan adalah pesan dakwah kategori aqidah dengan
prosentase 38,1%.
Demikian tinjauan dari skripsi di atas terdapat persamaan dengan
penelitian yang penulis tulis skripsi di atas membahas dakwah dalam tiga
kategori yaitu kategori dakwah aqidah, akhlak dan syariah, dalam
penelitian ini penulis juga membahas pesan dakwah kategori aqidah,
syariah dan juga akhlak.
Setelah penulis lakukan tinjauan pustaka belum ada skripsi atau
penelitian yang meneliti dengan judul yang sama dengan penelitian ini .
Novel Ayahku (Bukan) Pembohongmenceritakan bagaimana seorang ayah mendidik anaknya melalui cerita-cerita yang menarik yang dapat menjadi
cerminan atau contoh perilaku yang baik dan tanpa disadari anaknya
menguasai semua tabiat dari cerita-cerita ayahnya tersebut.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Dakwah
Pengertian dakwah, ditinjau dari segi Bahasa “da’wah” yang
artinya ialah panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut
dalam Bahasa Arab disebut mashdar. Sedangkan bentuk karta kerja (fi’il)nya berarti memanggil, menyeru atau mengajak (da’a, yad’u, da’watan). Orang berdakwah disebut Da’i dan orang yang menrima dakwah adalah Mad’u. Sayyid Qutb memberi batasan dengan
13
Allah SWT, bukan untuk mengikuti da’i atau sekelompok orang. Ahmad Ghusuli menjelaskan bahwa dakwah merupakan pekerjaan
atau ucapan untk mempengaruhi manusia supaya mengikuti Islam
(Ilaihi, 2010: 14).
Dalam pengertian istilah dakwah diartikan sebagai berikut:
1.Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam
sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan
yang benar sesuai perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia
dan akhirat.
2.Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin
memberikan definisi dakwah sebagai berikut, dakwah Islam yaitu
mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan meangikuti
petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat kebaikan dan
menjegah dari kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan
di dunia dan akhirat.
3.Syaikh Abdullah Ba’alawi mengatakan bahwa dakwah mengajak,
membimbing dan mimpin orang yang belum mengerti atau sesat
jalanya dari agama yang benar untuk dialihkan ke jalan ketaatan
kepada Allah, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang
mereka berbuaat buruk agar mereka mendapat kebahagiaan di
dunia dan akhirat.
Pada intinya, pemahaman dari pengertian dakwah yang telah
14
dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan
agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam
dan menjalankan dengan baik untuk mencapai kebahagiaan manusia
baik di dunia maupun di akhirat.
2. Dakwah bil al-Qalam
Al-Qalam secara etimologi berasal dari bahasa Arab berakar kata dengan huruf qaf, lam dan mim yang berarti memperbaiki sesuatu sehingga menjadi nyata dan seimbang (Kasman, 2004: 117).
Dakwah bil al-qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku
maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai dakwah bil al-qalam ini lebih luas dari pada melalui media lisan, demikian pula metode
yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk
kegiatanya. Kapan saja dan di mana saja mad’u atau objek dakwah
dapat menikmati sajian dakwah bi al-qalam ini (Amin, 2009: 11).
3. Pesan Dakwah
Pesan dakwah mengandung arti perintah, nasihat, permintaan,
amanat yang harus dilakukan untuk disampaikan pada orang lain.
Pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari al-Quran
dan sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah)
tersebut (Tasmara, 1997: 43). Islam sendiri sebagai ajaran yang
universal, mengatur kehidupan manusia dari seluruh aspeknya yang
15
dua kerangka besar yaitu pertama, pesan dakwah yang memuat
hubungan manusia dengan Khaliq yang akan berorientasi kepada
kesalehan individu dan kedua adalah pesan dakwah yang memuat
hubungan manusia dengan manusia yang akan menciptakan kesalehan
social. Adapun pesan dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u
adalah ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat
luas bisa dijadikan pesan dakwah. Sedangkan materi atau pesan
dakwah yang harus disampaikan adalah mencakup akidah, syariah dan
akhlak.
a. Aqidah
Aqidah adalah pokok kepercayaan dalam agama Islam.
Aqidah Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan
(Amin, 2013: 90). Aqidah secara etimologi diambil dari kata
“aqad” yakni ikatan yang kuat. Dapat berarti juga teguh, permanent, saling mengikat dan rapat.
Aqidah secara terminologi yaitu wajib dibenarkan hati dan
jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi suatu
keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh
keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak
ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang
pengertian aqidah dalam agama maksudnya berkaitan dengan
keyakinan, bukan perbuatan seperti aqidah dengan adanya Allah
16
bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubunganya dengan iman.
Iman terdiri atas pokok-pokok kepercayaan yang disebut
Arkanul Iman atau rukun iman yang terdiri atas hal-hal berikut
ini;
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3) Iman kepada kitab-kitab Allah
4) Iman kepada rasul-rasul Allah
5) Iman kepada hari kiamat
6) Iman kepada qadha dan qhadar Allah
b.Syariat
Syariat menurut Bahasa punya banyak arti, seperti tempat
berhimpunya air, tempat berkumpul bagi orang yang akan
minum, dan agama yang di syariatkan Allah untuk para
hamba-Nya. Secara istilah, syariah mempunyai dua makna. Pertama,
dikemukakan oleh Dr. Muhammad bin Shalih Usman, syariat
adalah seluruh sistem dan asas yang telah ditetapkan Allah untuk
dipedomani manusia dalam interaksi dengan Tuhan, interaksi
dengan sesama manusia, maupun interaksinya dengan kehidupan.
Menurut pakar lain mendefinisikan syariat adalah akidah dan
hukum yang telah ditetapkan Allah untuk hamba-hamba-Nya
17
Kedua, makna khusus, syariat adalah semua hukum, perintah,
larangan yang telah ditetapkan Allah. Menurut Imam al-Qurthubi,
syariat menurut istilah agama berarti hukum-hukum yang
ditetapkan Allah untuk para hamba-Nya, baik penetapan hukum
tersebut dengan Al-Quran ataupun sunah Nabi saw menurut
perkataan, perbuatan ataupun ketetapannya. (Al-Muthlaq, 2008:
38-40). Syariat adalah seluruh hukum dan perundang-undangan
yang terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia
dengan Tuhan, maupun antar manusia sendiri. Pesan syariah
meliputi ibadah thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji serta
muamalah (Ilaihi, 2010: 20). Syariat atau hukum Islam dapat
dibagi kedalam dua bidang yang pertama, bidang ibadah dan yang
kedua bidang muamalah.
1) Bidang Ibadah
Ibadah menurut bahasa artinya taat, tunduk, turut, ikut, dan
doa. Hakikat ibadah adalah menumbuhkan kesadaran pada
diri manusia bahwa sebagai insan yang diciptakan Allah
khusus untuk mengabdi kepada-Nya. Jelas bahwa ibadah
adalah sari ajaran Islam berupa pengabdian atau penyerahan
diri kepada Allah (Ali, 208: 246). Pembahasan mengenai
ibadah berkisar pada soal bersuci (thaharah) dan rukun Islam
18 2) Bidang muamalah
Muamalah mengandung arti pengatur hubungan antar
manusia baik hubungan perdata dan hubungan public.
Hubungan perdata adalah hubungan individu dengan individu
dan hubungan individu dengan benda. Berupa dagang, waris
dan perkawinan.Sedangkan hubungan publik adalah
hubungan individu dengan masyarakat umum atau negara.
Berupa pidana, perang dan lain-lain (Ali, 2008: 297).
c. Akhlak
Menurut Ibn Manzhur berkata khulq dan khuluq berarti budi
pekerti dan agama. Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai
seseorang yang tidak terdapat dalam fitrahnya (dibuat-buat).
Khulk dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabiat. Di dalam Da’iratul Ma’arif dikatakan
akhlak adalah sifat-sifat manusia yag terdidik (Asmara, 1992: 1).
Secara garis besar akhlak dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu sebagai berikut:
1) Akhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji yaitu akhlak
yang senantiasa berada dalam control Ilahiyah yang dpat
membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan
umat seperti sabar, jujur, ikhlas, bersyukur, tawadlu (rendah
hati), husnudzon (berprasangka baik), optimis, suka
19
2) Akhlak madzmumah atau akhlak yang tercela yaitu akhlak
yang tidak dalam control Ilahiyah, atau berasal dari hawa
nafsu yang berada dalam lingkaran syaitaniah dan dapat
membawa suasana negatif bagi kepentingan umat manusia
seperti takabbur (sombong), su’udzon (berprasangka buruk),
tamak pesimis, dusta, kufur, berkhianat malas dan lain-lain
(Aminuddin, 2014: 153).
4. Ruang Lingkup Novel
a. Pengertian Novel
Istilah novel berasal dari bahasa Italia, novella dan bahasa Inggris nouvelle. Novel merupakan satu jenis prosa yang lebih panjang dan lebih rumit daripada cerita pendek (Susanto, 2015:
473). Novel merupakan karya sastra yang berbentuk tulis berupa
teks naratif. Novel biasanya menceritakan kisah yang
mempresentasikan suatu situasi yang dianggap mencerminkan
kehidupan nyata untuk merangsang imajinasi (Danesi, 2010: 75).
Novel adalah salah satu karya berbentuk prosa, dimana
sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesastraan.
Standar kesastraan yang dimaksud adalah pengggunaan kata yang
indah dan daya bahasa serta gaya cerita yang menarik (Zainudin,
1992: 99). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia novel adalah
20
kehidupan seseorang dengan disekelilingnya dengan menonojolkan
watak dan sifat setiap pelaku.
b. Jenis Novel
Menurut Mochtar Lubis yang dikutip oleh Umar Yunus
mengatakan bahwa jenis novel adalah sebagai berikut:
1) Novel avontur
Novel jenis ini dipusatkan pada seorang tokoh utama,
pengalaman tokoh dimulai dari pengalaman selanjutnya hingga
akhir cerita. Sering rintangan dating dari rintangan sat uke
rintangan lainya untuk mencapai tujuan. Biasanya novel ini
mempunyai sifat romantic adalah tokoh wanita juga memiliki
cerita kronologis.
2) Novel psikologis
Novel jenis ini lebih mengutamakan pemeriksaan seluruhnya
dari pikiran-pikiran pelaku, berisi kupasan tentang watak,
bakat, karakter para pelakunya serta kemungkinan
perkembangan jiwa.
3) Novel detektif
Novel yang melukiskan penyelesaian suatu peristiwa atau
kejadian untuk membongkar suatu kejadian kejahatan. Dalam
novel ini dibutuhkan bukti-bukti agar dapat menangkap si
21 4) Novel sosial
Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam
masyarakat luas atau golongan. Persoalan ditinjau bukan dari
persoalan orang-orang sebagai individu, tetapi persoalan
ditinjau melingkupi persoalan golongan dalam masyarakat,
reaksi setiap pelaku golongan terhadap masalah yang timbul
dan pelaku hanya dipergunakan sebagai pendukung jalan cerita.
5) Novel kolektif
Jenis novel ini melukiskan tentang semua aspek kehidupan
yang ada atau semua jenis novel di atas dikumpulkan menjadi
satu cerita. Novel seperti ini tidak hanya dimainkan oleh satu
pemeran saja, tetapi juga ada pemeran pendukung (Yunus,
1985: 50-55).
c. Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun cerita.
Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat
sebuah novel berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita
pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita
membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud, untuk menyebut
sebagian saja, misalnya, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema,
latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya Bahasa, dan
22
novel seperti plot, tema, penokohan dan latar. Berikut penjelasan
secara umum sebagai berikut:
1) Plot atau alur
Plot atau alur merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak
sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di
antara berbagai unsur fiksi lain (Nurgiantoro, 1995: 110).
2) Tokoh dan penokohan
Pada hakikatnya istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan,
watak atau perwatakan atau karakter dan karakterisasi secara
bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama.
Jika “tokoh” berarti menunjuk pada orangnya, pelaku cerita.
Maka, watak perwatakan dan karakter, menunjuk pada sifat
dan sikap para tokoh. Dan penokohan serta karakterisasi
merujuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan
watak-watak tertentu dalam sebuah cerita. Seperti yang dikatakan
Jones dan dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, penokohan adalah
pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang
ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiantoro, 1995: 176).
Sedangkan tokoh sendiri terbagi menjadi lima berikut
penjelasanya:
a)Tokoh utama, tokoh yang diutamakan yang menjadi pusat
perhatian dalam cerita. Merupakan tokoh yang paling
23
yang dikenai kejadian, termasuk konflik sehingga tokoh
tersebut mempengaruhi perkembangan plot.
b)Tokoh protagonist, diartikan sebagai tokoh yang kita
kagumi, tokoh yang merupakan pengejawantahan
norma-norma atau nilai-nilai ideal bagi kita.
c)Tokoh antagonis adalah tokoh atau pelaku yang menantang
tokoh protagonist sehingga terjadi konflik dalam certia
(Nurgiantoro, 1995: 178-180).
d)Tokoh tritagonist merupakan tokoh yang menjadi penengah
antara tokoh protagonist dengan tokoh antagonis.
e)Tokoh pembantu dan tambahan, pelaku yang bertugas
membantu pelaku utama.
3) Latar atau setting
Latar (tempat) dan setting (waktu) yang melatarbelakangi
terjadinya kejadian dan peristiwa dalam cerita. Latar
menjadikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini
penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca.
Menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah
sungguh-sungguh ada dan terjadi. Dengan demikian, pembaca dapat
merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan dan akualisasi
latar yang diceritakan sehingga merasa lebih akrab
24 4) Sudut Pandang
Sudut pandang pada hakikatnya merupakan strategi,
Teknik. Siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk
mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang
dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik pengarang,
pandangan hidup dan tafsiranya terhadap kehidupan. Namun,
kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut
pandang tokoh, lewat kacamata tokoh cerita (Nurgiantoro,
25 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menjelaskan tentang pesan dakwah yang terdapat
dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif atau penelitian kuliatatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah (Moloeng, 2008: 6).
Meteode penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan analisis
isi deskriptif yaitu analisi isi yang dimaksudakan untuk menggambarkan
secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis ini tidak
dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji
hubungan di antara variable. Analisi isi semata untuk deskripsi,
menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan (Eriyanto,
2011: 47).
Metode yang digunakan analisis yakni membaca novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye dan fokus pengamatanya adalah setiap paragraf-paragraf yang mengandung pesan dakwah dalam novel
26 B. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye yang dikategorikan dalam tiga aspek yaitu aspek aqidah, syariah dan akhlak.
C. Sumber dan Jenis Data 1. Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari
sumbernya dan diolah sendiri untuk dimanfaatkan (Ruslan, 2003:138).
Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari karya sastra
yang berbentuk novel berjudul Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere
Liye dengan cara mengamati setiap kalimat dalam paragraf yang
mengandung pesan dakwah.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara, berbentuk catatan atau laporan data
dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan (Ruslan,
2003:138).Data sekunder adalah data yang mendukung sumber data
primer diperoleh dari rujukan-rujukan ilmiah maupun non ilmiah
27 D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006: 95).
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan
observasi dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi disini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara
langsung –tanpa mediator– sesuatu objek untuk melihat dengan dekat
kegiatan yang dilakukan obyek tersebut (Kriyantono, 2006:110).
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dari setiap paragraph
dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Yang di
maksud dokumentasi alam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan
data berupa buku-buku penelitian, buku dakwah, buku komunikasi,
dan novel, serta data tentang novel yang didapat dari internet tentunya
yang berkaitan dengan penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Analisi data dalam penelitian kualitatif adalah tata urutan kerja,
atau tahapan-tahapan kegiatan yang ditempuh oleh seorang peneliti dalam
28
kesimpulan dari keseluruhan data penelitian. Oleh karena itu substansi
kegiatan analisis data adalah upaya peneliti dalam menyusun data menjadi
lebih sitematis, berkaitan satu dengan yang lain hingga dapat memberikan
suatu makna tertentu, sesuai hakikat objek yang dianalisis(Ibrahim, 2015:
108).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis isi. Analisis isi (content analysis) adalah satu pendekatan dan
metode dalam penelitian kualitatif yang menjadikan teks (tulisan maupun
wacana) sebagai objek kajian atau satuan yang dianalisis, dalam rangka
menemukan makna atau isi pesan yang disampaikan (Ibrahim, 2015: 115).
Berikut tahapan-tahapan analisis data menggunakan teknik analisis isi,
1. Mengamati setiap paragraf dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Kemudian memilah-milah teks yang terdapat pesan
dakwah.
2. Setelah pengamatan, dilakukan kategorisasi paragraph yang
mengandung pesan dakwah kedalam tiga aspek yaitu aspek aqidah,
syariah dan akhlak.
a. Aspek aqidah ialah hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan
termasuk rukun iman.
b.Aspek syariah ialah hal-hal tentang aturan dan ketentuan yang
berasal dari Allah SWT yang kemudian diturunkan kepada
29
juga haji. Selain ibadah muamalah juga termasuk dalam aspek
syariah dimana berkenaan dengan hubunga antar sesama manusia.
c. Aspek akhlak ialah hal-hal yang membahas tentang budi pekerti
termasuk budi pekerti yang baik (akhlak mahmudah) atau budi
pekerti yang buruk (akhlak madzmumah).
3. Klasifikasi teks adalah kelanjutan dari proses kategori yang dilakukan
dengan cara menempatkan atau menyusun teks sesuai pengelompokan
kategorinya.
F. Teknik Validitas Data
Dalam Bahasa Krippendorff, arti penting validitas ini dikatakan
sebagai, kualitas hasil penelitian yang membawa seseorang untuk
meyakini bahwa fakta-fakta yang ada tidak boleh ditentang (Eriyanto,
2011: 259).
Dalam proposal penelitian kualitatif, selain disebutkan
teknik-teknik analisis data seperti triangulation dan member checks, untuk menegakan validitas seharusnya dimunculkan juga argument-argumen
yang memberikan alasan yang kuat atas pemilihan teknik dalam penelitian.
Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik kecukupan
referensi.
Kecukupan referensi dalam kontek ini bermakna tersedianya
berbagai sumber yang dapat digunakan untuk menjelaskan data-data suatu
penelitian. Artinya bahwa, peneliti memiliki banyak sumber yang dapat
30
(sumber data), maupun sumber bahan berupa buku-buku rujukan.
Ketersediaan sumber rujukan akan sangat menentukan derajat kepercayaan
sebuah hasil penelitian.
Kecukupan referensi sebagai salah satu teknik pemeriksaan
keabsahan data dapat dilakukan dengan cara menghimpun sebanyak
mungkin sumber dukungan dalam penelitian baik sumber data maupun
sumber bahan rujukan yang relevan berupa buku-buku kepustakaan,
laporan penelitian dan kharya-karya ilmiah lainya (Ibrahim, 2015: 127).
Dengan kecukupan referensi penelitian ini dapat menjelaskan dengan baik
data yang dihasilkan, dapat diyakini kebenaranya dan dijamin
31 BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian 1. Biografi Tere Liye
Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979, ia merupakan anak dari seorang
petani biasa yang tumbuh dewasa di pedalaman Sumatra. Nama asli
Tere Liye adalah Darwis. Tere Liye hanya nama pena yang diberikan
disetiap karyanya. Tere Liye adalah anak keenam dari tujuh
bersaudara. Kehidupan masa kecil yang dilalui Tere Liye penuh
dengan kesederhanaan yang membuatnya tetap sederhana hingga kini.
Sosok Tere Liye terlihat tidak banyak gaya dan tetap rendah hati dalam
menjalani kehidupan.
Tere Liye menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kikim
Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke
SMP Negeri 2 Kikim, setelah itu pendidikan menengah atasnya di
SMAN 9 Bandar Lampung. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan
Pendidikan tingginya di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi.
Tere Liye menikah dengan Riski Amelia dan dari pernikahan
tersebut mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah Pasai dan
Faizah Azkia. Tere Liye dikenal sebagai penulis novel, beberapa
32
sekedar menjadi hobi karena sehari-hari ia masih bekerja kantoran
sebagai akuntan.
2. Karya-karya Tere Liye
a. Hafalan Shalat Delisa (2005)
b. Moga Bunda Disayang Allah (2005)
c. Kisah Sang Penandai (2007)
d. Ayahku (BUKAN) Pembohong (2011)
e. Bidadari-bidadari Surga (2008)
f. Sunset Bersama Rosie (2008)
g. Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009)
h. Burlian (2009)
i. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010)
j. Pukat (2010)
k. Eliana (2011)
l. Negeri Para Bedebah (2012)
m. Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012)
n. Amelia (2013)
o. Negeri di Ujung Tanduk (2013)
p. Bumi (2014)
q. Rindu (2014)
r. Bulan (2015)
s. Pulang (2015)
33 u. Hujan (2016)
v. Tentang Kamu (2016)
w. Bintang (2017)
3. Sinopsis Novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye
Dam, adalah seorang anak yang lahir dari keluarga sedehanadan
bersahaja. Ia dibesarkan dengan dongeng-dongeng Ayahnya. Ayah
Dam yang dikenal banyak orang sebagai pribadi yang jujur dan
sederhana. Dan dongeng-dongeng itu adalah gambarang dari
perjalanan Ayah dalam mencari makna sejati kebahagiaan hidup di
dunia ini.
Dam tumbuh dengan pemahaman berbeda. Dongeng Ayah Dam
berhasil membentuk Dam menjadi pribadi yang baik. Meski tak jarang
Ia bertengkar dengar Jarjit teman satu kelasnya, karena Jarjit selalu
mengolok-oloknya dengan sebutan si kriting atau pengecut.
Dan cerita Sang Kapten, pemain bola kesayangannyamembuat
Dam lebih berbesar hati pada setiap hal yang diucapkan Jarjit.
Ayahnya bercerita bahwa Ia pernah bertemu dengan Sang Kapten dan
menyaksikan Sang Kapten kecil yang berlatih dengan bola kasti kumal
yang ditemukan di tempat sampah. Sang Kapten yang pantang
menyerah untuk menjadi pemain sepak bola dan dengan perjuanganya
34
Dam tak pernah menceritakan dongeng Ayahnya kepada siapapun.
Ia mengingat pesan Ayahnya bahwa cerita itu adalah rahasia antara Ia
dan Ayahnya. Hanya Taani, yang ia percaya untuk mendengar cerita
hebat Ayahnya. Karena hanya Taani yang dekat denganya tidak
memanggil Dam dengan istilah si kriting. Hingga suatu hari Taani
membuat semua orang di sekolah Dam mengetahui bahwa Ayah Dam
mengenal Sang Kapten, pemain sepak bola nomor satu itu. Dam
marah. Ia meneriaki Taani karena ceroboh meninggalkan buku
hariannya di laci meja kelas. Dan buku harian itu berisi semua yang
Dam ceritakan padanya. Karena kekecewaanya pada Taani Dam
berjanji tak akan menyapa Taani lagi hingga Ia benar-benar
menyelesaikan permasalahan itu. Taani berusaha agar teman-temannya
tak mempercayai buku harian itu. Bahkan Taani kembali sengaja
meninggalkan buku hariannya, namun dengan cerita yang berbeda,
semua Ia lakukan agar Dam memaafkannya.
Hingga Dam kemudian bersekolah di Akademi Gajah. Diajarkan
pemahaman hidup yang tak melulu memprsoalkan nilai, tapi
meninggikan ilmu. Dam yang tidak sengaja menemukan buku tua di
Perpustakaan, ketika ia dalam masa hukuman karena membuat gaduh
asrama di malam hari. Buku tua itu bercerita tentang suku Penguasa
Angin. Itu adalah kisah yang pernah di ceritakan Ayahnya. Yang
membuat Dam paham bahwa kekerasan bukan untuk di balas dengan
35
Jarjit dengan mengajaknya berlomba renang. Agar Jarjit tak lagi
menyebutnya pengecut.
Dam penasaran dengan buku tersebut. Ia tak yakin jika cerita
Ayahnya itu bohong. Hal itu kemudian membuat Dam nekat membawa
buku tersebut saat musim liburan tiba, Dam ingin menunjukkannya
pada Ayah. Namun, sesaat sebelum kereta berangkat, petugas
perpustakaan datang menjemputnya, mengambil dengan galak buku
yang dikatakan satu-satunya di dunia itu.
Ayah Dam marah, ketika Dam tak sengaja menanyakan kebenaran
dari dongeng-dongeng ayahnya selama ini. Ayahnya selalu berkata
“Ayah tidak bohong, Dam“. Hal itu membuat Dam berjanji untuk tidak
lagi membicarakan hal itu. Ia percaya bahwa Ayahnya adalah orang
paling jujur, bahkan terlalu jujur seperti kata kepala sekolahnya yang
dahulu.
Tahun terakhir di Akademi Gajah, tinggal menghitung hari Dam
akan melakukan ujian akhir. Hingga telegram itu tiba di sekolah,
kepala sekolah memberitahu Dam agar segera berkemas. Ia harus
pulang, Ibunya di rawat di rumah sakit. Seperti orang kehilangan arah,
Dam mengemasi pakaiannya, menjumpai Ayah dan Ibunya yang
tengah berbaring di ruang ICU.
Ibu Dam mengidap penyakit serius sejak Dam belum dilahirkan.
36
Ayahnya, karena menurutnya Ayah tak berusaha untuk
menyembuhkan Ibu. Selama ini Ibu hanya dirawat seperlunya, bahkan
tak pernah di rawat sama sekali. Dam yang saat itu membawa uang
hasil kerja paruh waktu selama di Akademi Gajah, berjanji akan
memberikan perawatan maksimal pada Ibunya.
Ayah Dam hanya bercerita tentang si Raja Tidur. Bercerita bahwa
si Raja Tidur mengatakan, Ibu Dam tidak akan bertahan lama. Tak
mungkin bisa hidup lebih dari dua tahun, kecuali karena bahagia. Dan
jika Ia bisa bertahan sampai saat ini, itu adalah keajaiban yang luar
biasa, dan itu tandanya Ibu bahagia.
Sejak saat itu Dam berhenti mempercayai cerita Ayahnya dan
menyalahkan Ayah atas meninggalnya Ibu. Wajah ibu selalu terlihat
lelah, bagaimana mungkin Ibunya bahagia selama ini. Begitu pikir
Dam. Sejak saat itu pula hubungan Dam dan Ayahnya tidak sedekat
dulu.
Dam kembali ke Akademi Gajah. Asrama sudah kosong, teman
satu asrama sudah kembali ke kampung halamannya masing-masing.
Dam menerima surat kelulusan tanpa mengikuti ujian. Bagi kepala
sekolah Akademi Gajah, kelulusan bukan ditentukan oleh nilai di atas
kertas, tapi di tentukan oleh kegiatan pendidikan selama 3 tahun, 24
jam di Akademi Gajah. Dan satu lagi, Dam mendapatkan surat
pengantar dari Akademi Gajah. Surat yang tidak mungkin di tolak oleh
37
Dam melanjutkan kehidupan. Ia membuktikan kesaktian surat
tersebut dan berhasil masuk di jurusan Arsitek di universitas ternama
tanpa melalui tes apapun bahkan perkuliahan sudah dimulai sebulan
yang lalu. Rektor universitas itu mempersilakan Dam bergabung
dengan mahasiswa lainnya.
Meski Dam membenci dongeng-dongeng Ayahnya, Ia tetap tak
mampu menyangkal bahwa pemahaman baik yang ia dapatkan
sekarang adalah karena dongeng tersebut. Bahkan karya karya Dam
dalam mendesain bangungan ia banyak terispirasi dari dongeng Ayah
seperti Apel Mas dan Penguasa Angin. Daya khayalnya, ia tuangkan
dalam sebuah sketsa bangunan. Hingga akhirnya Ia menjadi arsitek
yang hebat.
Dam menikah dengan Taani, mereka bertemu kembali di
universitas yang sama. Setelah pernikahanya dengan Taani, Dam
memiliki putra dan putri yang bernama Zas dan Qon. Mereka menjadi
cucu yanag menggemaskan bagi Ayah Dam. Ayah Dam sering
menceritakan hal yang sama kepada cucu-cucunya, dan itu membuat
Dam keberatan. Ia tak ingin cerita bohong Ayahnya meracuni pikiran
anak-anaknya. Karena baginyaZas dan Qon akan di besarkan dengan
pemahamann sebab akibat, bukan dengan dongeng-dongeng bohong
seperti yang ia dapatkan semasa kecil. Hingga akhirnya Zas dan Qon
bertanya mengenai kebenaran cerita kakeknya itu paada Dam. Karena
38
dengan semua cerita kakeknya di internet. Dam semakin kesal, ia
mendesak Ayahnya agar mengaatakan bahwa dongeng-dongeng itu
bohong, agar anak-anaknya berhenti memncari kebenarannya. Namun
Ayah Dam tetap bersikukuh bahwa Ia tidak berbohong. Dam hilang
kendali, sampai iatega meminta Ayahnnya untuk tak lagi tinggal
dirumahnya.
Dam menemukan pencarian internet pada laptopnya yang tadi
digunakan oleh Zas dan Qon. Mereka mencari informasai dengan
kata kunci Akademi Gajah. Namun pencarian tidak di temukan. Tak
ada hasil untuk kata kunci tersebut. Ia terbelalak, tak percaya. Karena
mesin pencariannya tersambung ke ensiklopedia terbesar dunia.
Akademi Gajah tempat Ia menerima berbagai bentuk ilmu kehidupan,
dengan surat pengantar khusus yang tak mungkin di tolak oleh
universitas manapun di dunia, tak ada sedikitpun jejaknya di internet.
Ia mulai menyesali perlakuan terhadap Ayahnya.
Keesokan harinya, ia mendapat kabar bahwa Ayahnya tengah
dirawat di sebuah rumah sakit. Semalaman Ia bercerita di makam Ibu
Dam. Semua rasa benci Dam tetiba luruh, ketika melihat Sang Ayah
terbaring lemah di ruang perawatan. Ayah Dam mendongeng untuk
terakhir kalinya. Ia bercerita mengenai Danau Para Sufi yang berkisah
tentang perjalanan Ayah Dam mencari makna kebahagiaan sejati.
Hingga akhirnya ia menemukannya. Kebahagiaan itu bersumber dari
39
keruh, ia akan tetap kembali jernih.Tetapbahagia, meski hidup penuh
kesederhanaan. Itulah alasan mengapa Ibu Dam dulu tak ingin hidup
bermewah-mewahan. Ia bahagia, dengan keluarga kecilnya,
menyaksikan Dam tumbuh menjadi anak dengan pemahaman yang
berbeda. “Ibu kau bahagia Dam” kata terakhir yang diucapkan Ayah
pada Dam.
Pemakaman Ayah Dam di penuhi lautan manusia. Manusia dari
berbagai penjuru dunia seolah tumpah di pemakaman Ayahnya. Sang
Kapten, Si Nomor Sepuluh, bahkan layang-layang besar seperti yang
di ceritakan Ayah Dam dalam dongeng Suku Penguasa Angin pun
hadir. Dam melihat Taani dan berkata ‘Ayahku Bukan Pembohong‘.
B. Pembahasan
1. Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye
a. Aspek Aqidah
Dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong hanya ditemukan pesan dakwah aspek aqidah berupaiman kepada qadha dan qadhar saja. Iman
kepada qadha dan qadhar artinyameyakini bahwa segala sesuatu yang
akan terjadi maupun yang telah terjadi adalah ketentuan atau ketetapan
40
“Kami tidak tahu Dam.” Dokter menggeleng. “Sebenarnya Ibu
kau bahkan bertahan lebih lama dibandingkan perkiraan ilmu medis. Saat pertama dia datang dengan keluhan sakit, itu dua puluh tahun lalu. Dokter pertama yang menanganinya adalah ayahku, menyimpulkan bahwa ibu kau hanya bertahan satu-dua
tahun saja. Kau lihat, hari ini bahkan ayahku sudah meninggal”
(hal. 231).
Kalimat di atas menjelaskan, bahwa takdir hidup seseorang tidak
ada yang mengetahui. Ibu Dam di vonis penyakit kronis dan
diperkirakan hanya bertahan dua tahun saja, tapi tidak seseorangpun
menyangka ibu Dam bertahan selama dua puluh tahun. Takdir
seseorang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan tidak bisa berubah
kecuali dengan usaha.
Astaga, andai kata ibuku sehebat itu sebelum meikah dengan ayahku, kenapa dia mau menikah dengan ayahku? Pegawai negeri rendah yang terlalu jujur dan sederhana (hal. 262).
Kalimat di atas menjelaskan bahwa jodoh seseorang telah
ditetapkan oleh Sang Pencipta. Ibu Dam yang dulunya adalah bintang
televisi menikah dengan ayah Dam yang pegawai negeri rendah yang
jujur dan sederhana.
“Kau jahat sekali pada ayah kau, Dam. Kebencian kau pada
ayah saat ibu meninggal tidak layak membuat kau berkata begitu. Itu tidak pernah menjadi kesalahan ayah kau. Kau jahat
sekali.”(hal. 262)
Kalimat di atas menjelaskan kematian seseorang yang tidak bisa
dipersalahkan kepada siapapun karena kematian sudah digariskan
seperti jodoh dan rezeki oleh Allah SWT. Dam membenci ayahnya
karena tidak mau melakukan segala cara untuk menyembuhkan ibunya
41 b. Aspek Syariah
Syariah adalah seluruh hukum dan perundang-undangan yang
terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia dengan Tuhan,
maupun antar manusia sendiri. Hubungan antara manusia dengan
Tuhan disebut ibadah, dan hubungan anatara manusia dengan sesama
manusia yang disebut muamalah. Dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong hanya terdapat pesan dakwah syariah bidang muamalah saja.
Muamalah adalah ketetapan Ilahi yang mengatur hubungan
manusia dengan sesamanya dan dengan lingkunganya atau alam
sekitar (Ali, 2008: 297). Adapun pesan dakwah muamalah dalam
novel Ayahku (bukan) Pembohong sebagai berikut:
Alim Khan percaya, kembali menjadi petani, menghormati alam, hidup sederhana justru akan mengembalikan keindahan seluruh lembah. Dia menolak mentah-mentah bantuan dari luar yang hendak menjadikan lembah itu tambang pasir bijih besi., menawarkan harta benda bertumpuk.(hal. 139)
Kalimat di atas menjelaskan, Alim Khan lebih menghormati alam
dan mencoba mengembalikan keindahan seluruh lembah dengan
kembali menjadi petani dan menolak mentah-mentah tawaran dari luar
yang ingin menjadikan lembah sebagai tambang pasir dengan
menawarkan harta yang berlimpah. Namun Alim Khan tetap
mempertahankan usahanya untuk mengembalikan keindahan lembah.
42
Kalimat di atas menjelaskan Dam yang memiliki solidaritas tinggi
sehingga dikenal oleh banyak orang disegani dan juga dihormati. Dam
yang memilii kepribadian baik, ramah, ringan tangan, santun dan suka
perdamaian.
‘Kau bilang apa? Keluarga mereka amat terhormat meski tidak
memiliki bola bertanda tangan sialan itu. Keluarga mereka bahkan lebih terhormat dibandingkan kolega bisnis paling kaya Papa. Sekali lagi kau menghina keluarga mereka miskin, menghina ayah Dam hanya pegawai negeri rendahan, Papa hukum kau berangkat sekolah jalan kaki”.(hal 63)
Kalimat di atas menjelaskan bahwa seseorang menjadi terhomat
bukan atas dasar kekayaanya akan tetapi perilaku yang ditunjukan.
Dan ayah Jarjit lebih menghormati ayah Dam dari pada kolega bisnis
kaya rayanya, walaupun ayah Dam adalah seorang yang miskin tetapi
ia terhomat.
c. Aspek Akhlak
Akhlak atau moral merupakan pendidikan jiwa agar jiwa
seseorang dapat bersih dari sifat-sifat yang tercela dan dihiasi dengan
sifat-sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan dan saling tolong
menolong antar sesama manusia sabar, tabah, belas kasih, pemurah
dan sifat-sifat terpuji lainya. Secara garis besar akhlak terbagi atas dua
kategori yaitu akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.
1) Akhlak Mahmudah
43
Rendah hati adalah suatu sikap yang jauh dari kesan
angkuh atau arogans, baik kepada lawan maupun kawan
sendiri. saling menghargai dan menghormati antar sesama,
tutur katanya halus sopan dan menyejukan (Kosasih, 2002:
184). Seseorang yang memiliki kelebihan atas kepemilikan
materi, bakat atau kemampuanya, namun tidak menonjolkan di
hadapan orang lain. Adapun pesan dakwah yang terkandung
dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong tentang rendah hati terdapat pada kalimat sebagai berikut:
Ibu berkali-kali minta maaf pada Ibu Jarjit—yang menbuatku semakin jengkel, kenapa pula Ibu yang harus meminta maaf(hal. 37).
Kalimat di atas menjelaskan bahwa Ibu adalah pribadi
yang rendah diri, ia berani meminta maaf terlebih dahulu
walaupun ia tahu bahwa Jarjitlah yang teerlebih dahulu
mengganggu Dam.
Malam ini, saat sendirian di kamar, saat menyadari bahwa Ayah telah kurepotkan sebulan terakhir dengan permintaan itu, Ayah bahkan berteriak marah untuk pertama kalinya di rumah kita, aku jauh lebih sedih dibandingkan melihat tim sang Kapten kalah. Boleh jadi aku menjadi anak yang paling tidak berterima kasih di seluruh dunia(hal. 58).
Dalam kalimat di atas Dam telah memberi surat ayahya
yang berisi permintaan maaf karena selama ini Dam merasa
telah menyulitkan ayahnya dengan permintaan anehnya
44
pertama kalinya di rumah. Dam merasa bersalah dan dengan
rendah hati meminta maaf kepada ayahnya.
“Meski memiliki apel emas—benda paling berharga
sedunia—penduduk Lembah Bukhara tidak pernah
menyombongkan diri,Dam”(hal. 17).
Dalam kutipan di atas menjelaskan bahwa apapun yang kita
punya janganlah menyombongkan diri, walaupun memiliki
harta dan kekayaan yang melimpah jangan sombong tetap
rendah hati.
b) Sabar
Arti kata sabar adalah menahan, menahan diri dan
mengendalikan jiwa. Secara umum sabar didefinisikan dengan
ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat dan
pahit, yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh
tanggung jawab. Para agamawan merumuskan pengertian
sabar sebagai menahan diri atau membatasi jiwa dari
keinginanya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik
(Achadi, 2016: 140). Di dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong mengandung pesan dakwah tentang sabar sebagai berikut:
45
Kalimat di atas menunjukan bahwa Dam tetap sabar
meskipun semua teman-temanya mengejek dan mengoloknya,
dia tetap tenang dan percaya diri.
“Atau kau perlu disiapkan tim penyelamat. Aku
khawatir rambut kau ini terlalu berat dan membuat kau
tenggelam”. Jarjit masih terus sibuk menggangguku,
sengaja membuatku jengkel. Aku hanya menyengir tipis menatap Jarjit. Aku tidak akan tergoda menanggapinya (hal. 24).
Kalimat di atas menunjukan bahwa Dam mencoba
bersabar atas olok-olok Jarjit yang sengaja ingin membuat
Dam marah. Akan tetapi Dam tetap bersabar atas semua
olokan yang Jarjit katakana. Dam tidak membalas keburukan
dengan keburukan pula.
Bukankah ayah pernah bercerita bahwa suku Penguasa Angin bisa bersabar walau beratus tahun dizalimi musuh-musuh mereka? Suku itu paham, terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas (hal. 24).
Dalam kalimat di atas menjelaskan sang ayah mencoba
menasihati Dam agar bersabar menghadapi olok-olok
teman-temanya, karena balas demdam tidak akan menyelesaikan
masalah. Dengan membalas justru akan menjadikan masalah
lebih besar, dan dengan tidak membalas adalah cara terbaik
untuk menang.