BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berman dan Evans (2001: 3) menyatakan bahwa retail adalah suatu
aktivitas bisnis yang meliputi penjualan produk dan jasa kepada konsumen untuk
keperluan pribadi, keluarga, dan untuk persediaan keperluaan rumah tangga.
Bisnis retail adalah penjualan produk dan jasa kepada konsumen akhir, tetapi
tidak jarang dijumpai konsumen pada bisnis retail menjual kembali produk yang
dibeli untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut jenisnya, retail dapat dibedakan menjadi retail tradisional dan
modern. Jenis retail tradisional contohnya adalah sembako, listrik, toko emas.
Sedangkan retail modern seperti Carefour, Alfamart, Indomaret. Fungsi retail
adalah sebagai fungsi primer dan sekunder. Ada empat fungsi primer retailing,
(Tjiptono, 2001), yaitu: membeli dan menyimpan barang, memindahkan hak
milik barang tersebut kepada konsumen akhir, memberikan informasi mengenai
sifat dasar dan pemakaian barang tersebut, memberikan kredit kepada konsumen
(dalam kasus tertentu). Sedangkan fungsi sekundernya adalah sebagai status saja
atau kebutuhan emosional (seperti gengsi) juga kadangkala mempengaruhi
pilihannya.
Persaingan yang semakin kompetitif dewasa ini mendorong semakin
banyaknya bisnis di berbagai bidang, tidak terkecuali bisnis di bidang bisnis toko
barang meningkat tajam. Seperti harga emas yang beberapa bulan terakhir
meningkat. Meskipun demikian fluktuasi harga emas saat ini dapat dikatakan
cenderung tidak dapat diprediksi, menyusul goncangnya perekonomian dunia
karena kebangkrutan perusahaan besar di Amerika Serikat. Maka kondisi
perekonomian yang semakin sulit ini, membuat konsumen lebih berhati – hati dan
sensitif dalam membelanjakan uang mereka. Dalam keadaan yang sulit tersebut,
hampir semua sektor bisnis terkena dampak dari krisis ekonomi, termasuk
diantaranya adalah bisnis emas.
Bisnis ritel saat ini memiliki peluang yang bagus karena semakin tinggi
tingkat hidup, maka emas sebagai suatu bentuk investasi dan pemenuhan
kebutuhan sekunder. Maka pada masyarakat khususnya mereka yang hidup di
daerah pedesaan, mereka akan memiliki saat-saat dimana panen menjadi saat yang
paling dinantikan sebab mereka akan memiliki penghasilan yang tinggi dan akan
meningkatkan tingkat konsumtif mereka terhadap emas.
Pengusaha emas mampu memberikan sesuatu yang mampu membuat
konsumen tetap loyal kepada mereka. Tentunya pengusaha emas berharap agar
jumlah pembeli bertambah banyak dan hal tersebut akan tercapai apabila mereka
dapat memberikan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen dibandingkan
dengan pesaing yang ada. Maka dari itu adalah hal penting untuk mengetahui
apakah faktor yang mempengaruhi pembelian konsumennya.
Untuk menghadapinya maka perhatian pengaruh untuk membeli produk
yang mana perusahaan harus memperhatikan berbagai faktor yaitu atribut toko
yang akan mempengaruhi pembelian konsumennya.
Purwodadi merupakan penyangga utama jagung di Jawa Tengah
(http://grobogan.go.id), maka dari itu toko emas di Purwodadi memiliki potensi
yang bagus karena berkembang dengan baik dan didukung oleh daya beli
masyarakat yang baik pula. Hal ini juga terkait karena Indonesia merupakan
negara agraris yang berkembang sehingga bidang bercocok tanam menjadi
tumbuh pesat di Indonesia.
Berikut ini adalah daftar nama toko emas di Purwodadi:
Tabel 1.1. Daftar Nama Toko Emas di Purwodadi
Nama toko Tahun Pendirian Lokasi Perkiraan Pengunjung……. Per hari Perkiraan pembeli Kualitas (Emas Tua) *Harga per gram (Berdasar presentase) Tk.Emas Santoso
1981 Jl.A. Yani no 53
60 50 75% 365000
Tk.Emas Sumber jaya
1987 Jl. Brigjen
Katamso no 37
50 35 75% 361000
Tk.Emas Arjuna
1990 Jl. A.Yani no 22
20 15 75% 367000
Tk.Emas Moro Trisno
1993 Jl. A.Yani kios pasar blok A/2
100 90 75% 354000
Tk.Emas Genthong
2000 Jl. A.Yani kios pasar blok A/3
80 65 75% 357000
Tk.Emas Petruk
2005 Jl. A. Yani kios pasar blok A/9
20 15 70% 321000
Tk.Emas Simpang Lima
2008 Jl. R. Suprapto no 112
10 7 70% 335000
Tk.Emas Kresno
2010 Jl. A. Yani no 23
5 10 70% 325000
Sumber: Data Primer (2010)
Berdasarkan pada hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti terhadap
30 konsumen Toko Mas Moro Trisno diketahui bahwa jawaban dari faktor-faktor
yang mendorong mereka dalam membeli di Toko Mas Moro Trisno dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2. Hasil Pra Survey
No. Faktor yang mendorong konsumen membeli di Toko Mas Moro Trisno
Jawaban (orang)
%
1. Kelengkapan Barang 22 73%
2. Harga 26 86%
3. Lokasi toko 21 70%
4. Kualitas Barang 24 80%
5. Pelayanan 19 63%
6. Display (penataan) toko 17 56%
7. Rekomendasi teman 12 40%
8. Promosi 6 20%
9. Rekomendasi keluarga 13 43%
Sumber: Data Primer (2011)
Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa faktor yang
mempengaruhi Minat Beli konsumen pada Toko Mas Moro Trisno adalah
Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi toko, Kualitas Barang, Pelayanan, Display
Toko karena nilainya diatas 50% sehingga separuh lebih dari jumlah responden
memilih variabel tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Sularko (2007) menyatakan bahwa hasil
penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen meliputi:
variabel Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi toko, dan Kualitas Barang dapat
mempengaruhi variabel dependent, yakni Minat Beli konsumen di Swalayan Sami
Makmur Palur Karanganyar yang untuk kemudian hari perlu ditingkatkan secara
komprehensif, baik dalam hal Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi toko, dan
tidak mampu mempengaruhi dan tidak memiliki hubungan yang signifikan
terhadap Minat Beli konsumen, sehingga perlu dilakukan serangkaian strategi
yang matang dan tepat dalam membangkitkan pembelian konsumen dari aspek
Pelayanan.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian
terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar
program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis. Alasan mengapa
seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual
tertentu akan merupakan faktor yang penting bagi perusahaan dalam menentukan
desain produk, Harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta
beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Jika dikaitkan dengan teori store environment maka dapat dikatakan
bahwa merupakan unsur penting dalam retailing mengingat bahwa 70% dari
pembelian ternyata merupakan impulse buying atau pembelian yang tidak
direncanakan (Dunne dan Lush, 2005: 457). Melalui elemen- elemen yang ada di
dalam store environment, retailer dapat menciptakan stilmuli yang akan memicu
atau menggerakkan pelanggan untuk membeli lebih banyak barang di luar yang
mereka rencanakan. Store environment yang dirancang dengan baik sesuai
dengan target market yang ditetapkan akan dapat menciptakan emosi atau suasana
hati yang kondusif untuk berbelanja.
Pada penelitian ini difokuskan pada Minat Beli konsumen pada toko Mas
orang dan 1 orang office boy. Objek penelitian ini adalah para konsumen yang
membeli produk emas pada Toko Mas Moro Trisno, Purwodadi. Adapun variabel
yang akan diukur adalah: Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi toko, Kualitas
Barang, dan Pelayanan. Alasan dipilihnya variabel Kelengkapan Barang, Harga,
Lokasi toko, Kualitas Barang, dan Pelayanan adalah karena dengan adanya barang
yang lebih lengkap dijual, harga yang bersaing, lokasi toko yang strategis, kualitas
Barang yang bagus serta pelayanan yang memuaskan akan meningkatkan
keinginan untuk membeli pada sebuah toko.
Oleh sebab itu penting bagi Toko Mas Moro Trisno untuk memahami
berbagai faktor yang mempengaruhi Minat Beli konsumennya sehingga
penjualannya tetap meningkat. Maka penelitian ini akan menganalisis berbagai
faktor yang mempengaruhi Minat Beli konsumen yaitu atribut toko yang meliputi:
Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi toko, Kualitas Barang, Pelayanan, dan
Display (penataan) Toko.
Kelengkapan barang merupakan aneka macam jenis produk emas yang
ditawarkan pihak toko emas, seperti perhiasan dalam bentuk anting, kalung,
cincin, dan sebagainya. Pelayanan adalah service yang diberikan
karyawan-karyawati toko emas terhadap konsumen, seperti keramahan, kesopanan.
Sementara Harga adalah nilai yang ditawarkan pihak toko emas terhadap
pelanggannya. Lokasi toko adalah merupakan area toko emas, termasuk di
dalamnya fasilitas tempat parkir. Sedangkan Kualitas Barang adalah kualitas dari
Toko adalah bagaimana susunan dalam layout toko emas yang menarik pelanggan
atau konsumen dalam melakukan pembelian.
Maka berdasarkan pada uraian tersebut, maka penelitian ini berjudul:
PENGARUH KELENGKAPAN BARANG, HARGA, LOKASI, KUALITAS
BARANG, PELAYANAN DAN DISPLAY TOKO TERHADAP MINAT
BELI KONSUMEN PADA TOKO MAS “MORO TRISNO” PURWODADI.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah
pada penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh Kelengkapan Barang terhadap Minat Beli
konsumen?
2. Apakah terdapat pengaruh Harga terhadap Minat Beli konsumen?
3. Apakah terdapat pengaruh Lokasi toko terhadap Minat Beli
konsumen?
4. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Barang terhadap Minat Beli
konsumen?
5. Apakah terdapat pengaruh Pelayanan terhadap Minat Beli konsumen?
6. Apakah terdapat pengaruh Display (penataan) Toko terhadap Minat
Beli konsumen?
7. Apakah terdapat pengaruh Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi toko,
Kualitas Barang, Pelayanan dan Display (penataan) toko terhadap
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh Kelengkapan Barang terhadap Minat Beli
konsumen.
2. Untuk mengetahui pengaruh Harga terhadap Minat Beli konsumen.
3. Untuk mengetahui pengaruh Lokasi toko terhadap Minat Beli
konsumen.
4. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Barang terhadap Minat Beli
konsumen.
5. Untuk mengetahui pengaruh Pelayanan terhadap Minat Beli
konsumen.
6. Untuk mengetahui pengaruh display (penataan) toko terhadap Minat
Beli konsumen.
7. Untuk mengetahui pengaruh Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi
toko, Kualitas Barang, Pelayanan dan Display (penataan) toko
terhadap Minat Beli konsumen.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna
1) Manfaat teoritis
Penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu manajemen pemasaran, yaitu sebagai sumber referensi dan
sumbangan informasi mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi
Minat Beli konsumen.
2) Manfaat praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan yang positif untuk
pengambilan keputusan di masa mendatang khususnya bagi pihak Toko
Mas “Moro Trisno”, Purwodadi.
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas tentang konsep teoritis sebagai dasar untuk
menganalisis permasalahan yang ada yang merupakan hasil studi pustaka,
kerangka pikir, dan definisi operasional.
BAB III: METODE PENELITIAN
Metode penelitian meliputi: populasi dan sampel, jenis data, teknik
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Meliputi gambaran umum Toko Emas Moro Trisno dan gambaran umum
responden, serta hasil analisa data.
BAB V: PENUTUP