iv
Motto
" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "
(Abraham Lincoln)
Kebanggaankita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
- Confusius-
Dari semuahal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena
tidak kena tanggungjawab maupuntidak dapat dicuri, karena tidak
dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan.
(Hitopadesa)
Skripsi ini dipersembahakan kepada :
Bunda Maria Pelindungku
Ayah danIbu tercinta yang memberikan cinta yang
tak terhingga
xiv ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus Pada toserba Jacinto Dili – Timor Leste
Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atas atribut toko (harga, lokasi, pelayanan dan kelengkapan barang) terhadap minat beli konsumen pada toserba Jacinto. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di toserba Jacinto tersebut sebanyak 3(tiga) kali, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang berada ditoserba Jacinto. Peneliti menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda membuktikan persepsi konsumen atas atribut toko meliputi harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dari atribut toko tersebut yang paling dominan mempengaruhi minat beli komsumen adalah kelengkapan barang pada toserba Jacinto.
xv ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CUSTUMERS’ PERCEPTION ON THE STORE
ATTRIBUTES TO THE CUSTUMERS’ PURCHASING INTEREST
A case study in Jacinto store Dili – Timor Leste
Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
This research was aimed to find out the influence of the custumers’ perception on the store attributes ( prices, location, service, completeness) to the custumers’ intention to buy at Jacinto store. The population research was a custumers’ of Jacinto store who had shopped three times. The sample sized 100 respondents. The research sample was taken accidental sampling technique. The data were colleted by distributing questionnaires to the custumers of Jacinto store. The data were analyzed using multiple regression analysis technique. The result of regression analysis proved that custumers’ perception on the store attributes normely price, location , completeness and good service had a significant influence on the custumers’ intention to buy either simultaneously and partially. The result of this research also showed that the completeness of Jacinto store was the most dominant factor influence the custumers’ intention to buy.
i
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus padaToserba Jacinto Dili – Timor Leste
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Carla Mariela De Sousa Brites
Nim : 072214115
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKOMOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Motto
" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "
(Abraham Lincoln)
Kebanggaankita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
- Confusius-
Dari semuahal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena
tidak kena tanggungjawab maupuntidak dapat dicuri, karena tidak
dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan.
(Hitopadesa)
Skripsi ini dipersembahakan kepada :
Bunda Maria Pelindungku
Ayah danIbu tercinta yang memberikan cinta yang
tak terhingga
vii
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta rahmatNya ,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Konsumen atas Atribut Toko terhadap Minat Beli Konsumen. : Studi Kasus pada
Toserba Jacinto. Skripsi ini ditulis untuk salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Th. Sutadi , M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. L. Bambang Hanoto, M. Si., selaku dosen pembimbing II, yang
juga mangarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi
lebih sempurna
5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku anggota tim penguji yang telah
memberikan masukan yang sangat berguna.
6. Ibu Dra.Diah Utari BR., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing saya.
7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma .
8. Kepada Ayah dan Ibuku tersayang yang selalu memberikan kasih sayang,
dukungan, kebahagian, serta kehidupan yang layak bagiku. Terima kasih
viii
9. Kepada MamaBia tercinta yang telah memberikan dukungan serta doa doanya
yang dipanjatkan untukku dan bimbingannya.
10. Kepada saudara saudaraku terkasih terutama adekku Qnha yang menemani di
Jogja serta sepupu, tante dan segenap anggota keluarga atas segala
dukungannya. Serta terimakasih kepada Nelson atas semua motivasi,
pengertian dan kesabaran dalam mendengarkan keluh kesahku serta selalu ada
ketika dibutuhkan.
11. Kepada teman-teman asrama Syantikara yang telah mendukung serta
membantu terutama My best friend Evi yang selalu menemaniku dalam
mengerjakan skripsi sehingga skripsi ini bisa cepat selesai.
12. Kepada teman teman angkatan ‘07’ makasih atas segala bantuanya.
13. Kepada temanku Metha, Ivo, Lathy, Sonia, Elvis, Micalleto, Dude, Suzy, Ippi,
dan special Rigoberto Silveira makasih buat dukungan, doa, dan motivasi
yang diberikan, ILoopphhU All
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
bisa di sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
dan pengalaman yang dimilik ipenulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini bermanfaatdandapat menjadi
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING … ………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……….…. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……… iv
PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ………... v
HALAMAN PERNYAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ……… vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ………..……… vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ……… viii
HALAMAN DARTAR ISI ………. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ……….. xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ………. xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………. xiii
HALAMAN ABSTRAK ………. xiv
HALAMAN ABSTRACK………. xv
BAB I PENDAHULUAN……….………. 1
A. Latar Belakang Masalah……….. 1
B. Rumusan Masalah……… 5
C. Pembatasan Masalah……… 5
D. Tujuan Penelitian………. 5
E. Manfaat Penelitian……….. 6
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 9
A. LandasanTeori ……….. 9
B. Penelitian Sebelumnya ……….. 30
C. Rumusan Hipotesis ……… 37
BAB III METODE PENELITIAN………. 38
A. Jenis Penelitian……… 38
B. Subjek dan Objek Penelitian………. 38
C. Waktu dan Lokasi Penelitian……….. 38
D. Pengukuran Variabel ………. 39
E. Defenisi Operasional ……….. 40
F. Populasi dan Sampel ……….. 41
G. Teknik Pengambilan sampel………..………. 41
H. Teknik Analisis Data……… 42
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN………. . 54
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ………..…… .… 54
B. Visi dan Misi Perusahaan ………. 56
C. Struktur Organisasi ……… 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……… 59
A. Profil Responden ……….. 59
B. Deskripsi Jawaban Kueisoner Responden ……… 61
C. Pengujian Hipotesis.……….. 66
D. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan .……… 77
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN…………. 80
DAFTAR PUSTAKA ……… 83
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
III. 1. Hasil Uji Validitas Variabel Harga ……….…….… 39
III. 2. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ……….… 39
III. 3. Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi ………..………. 40
III. 4. Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Barang ………... 41
III. 5. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli ……….………...….. 41
III. 6. Hasil Uji Reabilitas ………..………..……. 43
V.1. Klasifikasi Responden berdasarkan Umur ………..………. 59
V.2. Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin……….…. 60
V.3. Klasifikasi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ……….…… 60
V.4. Hasil Deskripsi Kuesioner ……….…… 61
V.5. Hasil Analisis Regresi Berganda ………... 66
V.6. Hasil Pengujian Simultan ( Uji –F) ……… 67
V.7. Hasil Pengujian Parsial ( Uji – T) ……….. 68
V.8. Hasil Koefisien Determinasi ……….. 74
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul
Lampiran 1 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian..………. 86
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ……….……… 91
Lampiran 3 Hasil Penyajian Kuesioner ……… 95
Lampiran 3 Tabel Hasil Jawaban kuesioner ………. 110
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Toserba Jacinto ….……….. 121
xiv ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus Pada toserba Jacinto Dili – Timor Leste
Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atas atribut toko (harga, lokasi, pelayanan dan kelengkapan barang) terhadap minat beli konsumen pada toserba Jacinto. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di toserba Jacinto tersebut sebanyak 3(tiga) kali, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang berada ditoserba Jacinto. Peneliti menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda membuktikan persepsi konsumen atas atribut toko meliputi harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dari atribut toko tersebut yang paling dominan mempengaruhi minat beli komsumen adalah kelengkapan barang pada toserba Jacinto.
xv ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CUSTUMERS’ PERCEPTION ON THE STORE
ATTRIBUTES TO THE CUSTUMERS’ PURCHASING INTEREST
A case study in Jacinto store Dili – Timor Leste Carla Mariela de Sousa Brites
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
This research was aimed to find out the influence of the custumers’ perception on the store attributes ( prices, location, service, completeness) to the custumers’ intention to buy at Jacinto store. The population research was a custumers’ of Jacinto store who had shopped three times. The sample sized 100 respondents. The research sample was taken accidental sampling technique. The data were colleted by distributing questionnaires to the custumers of Jacinto store. The data were analyzed using multiple regression analysis technique. The result of regression analysis proved that
custumers’ perception on the store attributes normely price, location , completeness
and good service had a significant influence on the custumers’ intention to buy either
simultaneously and partially. The result of this research also showed that the
completeness of Jacinto store was the most dominant factor influence the custumers’
intention to buy.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan
oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan
dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila mampu menjual produknya
pada konsumen dan memperoleh profit semaksimal mungkin.
Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan
dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan
untuk meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan pelanggan. Agar
tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan
dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya.
Konsumen sebagai salah satu elemen, memegang peranan penting
dimana dari waktu ke waktu mereka semakin kritis dalam menyikapi suatu
produk. Toserba Jacinto juga sebagai salah satu perusahaan dagang menyadari
bahwa berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan penjualan barang
tergantung pada usahanya di dalam memahami dan menerima kenyataan atas
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste yang semakin
maju dan berkembang khususnya di kota Dili, telah terjadi perubahan di
berbagai sektor, termasuk dibidang industri dan produksi. Perkembangan
bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari faktor meningkatnya jumlah
penduduk di Timor Leste dan juga meningkatkan jumlah pendapatan
perkapita penduduk Timor-Leste yang menyebabkan taraf hidup masyarakat
negara ini semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola
perilaku belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup
seseorang maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat
menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin
dibutuhkan. Perkembangan yang terus menerus berlangsung dalam
perdagangan eceran ini menunjukkan bahwa perdagangan eceran bersifat
dinamis. Hal ini terjadi tidak lain karena perdagangan eceran ingin selalu
berusaha memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
(perdagangannya). Bentuk usaha eceran yang mengalami perkembangan
cukup pesat adalah : supermarket (Toserba).
Dewasa ini perkembangan Toserba di tanah air, tampak cukup pesat.
Toserba sebagai ujung tombak pemasaran akan terus bertambah, dan yang
sudah ada terus dikembangkan hingga menjadi superstore yaitu Toserba yang
menyediakan kebutuhan masyarakat yang selengkap-lengkapnya. Namun
usahanya meningkatkan penjualan juga diliputi oleh persaingan. Dalam situasi
persaingan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu Toserba dengan
maksud untuk menandingi atau mengambil kesempatan yang ada. Timbulnya
keadaan seperti itu menandakan bahwa manajer atau pengusaha semakin
menyadari pentingnya mempertahankan dan memperluas pasar untuk
kesinambungannya.
Toko Jacinto ini adalah sebuah Toserba menyediakan berbagai jenis
perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh para konsumennya. Letak
toko ini sangat strategis karena berada di jalan raya umum kota Dili yang
dilalui setiap orang. Sehingga sering padat oleh kunjungan para konsumen
yang ingin berbelanja.
Akan tetapi Torserba memiliki kelemahan yaitu tidak tersedianya
tempat atau lapangan parkir yang memadai atau luas, sehingga setiap
konsumen yang membawa kendaraan untuk berbelanja di Toserba akan susah
sekali memarkirkan kendaraannya. Sehingga mereka sedikit enggan untuk
berbelanja disana. Semua kendaraan yang mengunjungi Toserba diparkir di
tepi jalan sehingga menganggu kendaraan lainnya yang ingin memakai jalan
raya.
Toko ini menjual produk produk dari berbagai harga. Mulai dari harga
Toserba menjual berbagai jenis peralatan rumah tangga , makanan , minuman
serta perlengkapan lainnya. Kelengkapan barang yang ditawarkan toko
tersebut kadang – kadang mengalami kekurangan stock barang pada hari -
hari tertentu seperti misalnya: natal, tahun baru serta paskah sehingga
menyebabkan konsumen akan mencari bahan bahan lainnya ke Toserba
lainnya. Kualitas barang barang tersebut juga banyak yang mengalami cacat
karena kurangnya control dari para para karyawan.
Terhadap pelayanan yang diberikan oleh Toserba kepada konsumen
kurang memuaskan. Konsumen pada saat berbelanja mengambil barang yang
dibutuhkannya sendiri. Tetapi kadang ada barang yang harus diambilkan atau
dicarikan oleh karyawan sehingga konsumen harus menunggu , sedangkan
pada waktu Toserba sedang dalam keadaan ramai serta padat kadang
konsumen harus menunggu lama ketika para karyawannya mencarikan
barang yang di butuhkan. Para karyawan tersebut kurang ramah dalam
melayani konsumen. Oleh sebab itu ada beberapa konsumen yang merasa
kurang nyaman dalam hal pelayanan karyawan Toserba tersebut sehingga
tidak tertarik untuk berbelanja di Toserba tersebut.
Dengan adanya permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan memilih judul penelitian : Pengaruh Persepsi Konsumen Atas Atribut
B. Perumusan Masalah
1. Apakah persepsi konsumen atas harga, lokasi toko, kelengkapan barang
dan pelayanan berpengaruh terhadap minat beli pada Toserba Jacinto?
2. Atribut mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli
konsumen pada Toserba Jacinto?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian tidak terlalu meluas dalam pembahasannya maka penulis
memberikan batasan sebagai berikut :
Penelitian dilakukan di Toserba Jacinto di jln. Rua Jacinto Candido – Dili,
Timor-Leste. Ada 2 cabang lain yang tersebar di 2 tempat. Tetapi saya
memilih Toserba Jacinto yang berada pada alamat di atas karena :
1. Toserba Jacinto ini adalah Toserba yang terbesar dan banyak
pengunjung yang mengunjungi Toserba
2. Keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian tersebut.
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan
2. Untuk mengetahui atribut toko mana yang paling dominan dalam
mempengaruhi minat beli konsumen pada Toserba Jacinto.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian yang dapat
diambil, adalah :
1. Bagi Toserba
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu informasi dan bahan
pertimbangan bagi Toserba Jacinto dalam usaha mengantisipasi kepuasan
konsumen yang dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam usaha
peningkatan volume penjualan.
2. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku
kuliah untuk diterapkan pada kondisi yang nyata dalam suatu lingkungan.
3. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan,
pengetahuan, pelajaran dan bahan bacaan dalam perkuliahan.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam
secara garis besar mengenai keseluruhan penulisan dari bagian demi secara
sistematis.
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini terdiri dari : pengertian pemasaran, pengertian
manjemen pemasaran, konsep pemasaran, proses pemasaran,
perilaku konsumen, bauran pemasaran, minat beli konsumen,
atribut, hipotesis, kerangka konseptual dan penelitian
penelitian sebelumnya.
BAB III. Metode Penelitian
Dalam bab ini akan berisikan tentang jenis penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel
penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian,
tehnik pengambilan sampel penelitian, sumber data, tehnik
pengambilan data, tehnik pengukuran data, tehnik pengujian
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisikan sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi
perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini diuraikan diuraikan tentang deskripsi data,
analisis data, dan pembahasan.
BAB VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
Dalam bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan
hasil-hasil penelitian berdasarkan hasil-hasil pengolahan data memberikan
saran sebagai hasil pemikiran penulis, kemudian memaparkan
BAB II
Kajian Pustaka
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi
perusahaan karena sangat menentukan perkembagan perusahaan.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang
untuk merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa agar dapat memuasakan kebutuhan pembeli saat ini. Salah satu
karakteristik terpenting dari pemasaran adalah tertuju pada pelanggan atau
keinginan pelanggan terhadap barang yang di butuhkan.
Menurut Philip Kotler (2006) pengertian pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggang dan mengelola hubungan pelanggang dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya.
Menurut Boyd Walker, Larenche ( 2004 ) pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan kegiatan - kegiatan yang penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) pengertian
Dari tiga definisi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah suatu rangkaian sistem yang saling berhubungan
satu sama lain untuk merencanakan, mempromosikan, serta
mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen (masyarakat)
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat
memuaskan konsumen.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta pengaturan
gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran sasaran individu dan organisasi.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008) manajemen pemasaran adalah: seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih pertahanan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan unggul.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2000) manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program - program yang di rancang untuk menciptakan membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dan sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
gagasan yang di rancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
adalah Suatu proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian yang mencakup barang jasa dan gagasan gagasan yang
tergantung pada pertukaran yang terjadi serta tujuan untuk menghasilkan
kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat.
3. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi yang di tetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi
lebih efektif di bandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar
sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) adalah falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efesien daripada yang dilakukan oleh para pesaing.
pemuasaan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Theodore Levitt dan Harvard menjelaskan perbedaan antar konsep penjualan dan konsep pemasaran adalah : penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.
Menurut Kotler dan Keller (2009) penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan dan akhirnya mengkonsumsi
4. Proses Pemasaran
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) proses pemasaran
adalah proses menganalisis peluang pasar , menyediakan pasar,
menyelesaikan pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan
mengatur usaha pemasaran.
5. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses
pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh ,
mengkomsusmsi, dan mendisposisikan barang jasa dan ide serta
pengalaman.
Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak
memenuhi kebutuhannya. Tujuan kegiatan pemasaran adalah
mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa
perusahaan disaat mereka membutuhkan. Sebelum kegiatan pemasaran
dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen
termasuk segala sesuatu yang mempengaruhinya. Dengan mempelajari
perilaku konsumen manajer akan mengetahui kegiatan pemasaran yang
tepat kemudian dapat mengadakan segmentasi pasar.
Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh, mengkonsumsi, dan mendisposisi barang, jasa, ide, serta pengalamanan.
Menurut James F. Angel (2002) perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat didalam mendapatkan dan menggunakan barang - barang dan jasa ekonomis termasuk di dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan,
serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk
dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler
a. Faktor Kebudayaan.
Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku
konsumen. Faktor faktor kebudayaan tersebut terdiri dari:
1. Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi,
preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga
penting lain.
2. Sub-budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil
yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi
anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan daerah geografis.
3. Kelas sosial
Pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi
tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana anggota
kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak
dapat mengubah keanggotaan kasta mereka atau stratifikasi lebih
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta status
sosial.
1. Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki
pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok
keanggotaan.
Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti
keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi
dengan seseorang serta terus menerus dan informal. Orang juga
menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok
keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung
lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
2. Keluarga
Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi
dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah
kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek dan nenek,
paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan. Keluarga
dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of
orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui
perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian
yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer
yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua
keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari
orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua,
seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi
serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli
tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya,
pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap
signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku
pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan
(suami atau istri) dan anak-anak.
3. Status sosial
Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang
hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan orang
dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan
status. Dengan status yang dimilikinya dimasyarakat, dapat
dipastikan ia akan mempengaruhi pola atau sikap orang lain dalam
hal berperilaku terutama adalah hal perilaku pembelian.
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan
dan lingkungan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep
diri.
1. Usia dan Tahap Siklus Hidup.
Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama
hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun
awal kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada
waktu meningkat besar dan menjadi dewasa, dan memerlukan diet
khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera orang pun dalam
pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan dengan usianya.
2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya.
Seorang pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja,
perusahaan akan membeli pakaian wool yang mahal, bepergian
dengan pesawat terbang, menjadi anggota perkumpulan, dan
membeli kapal layar yang besar.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia
kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan
“keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Gaya hidup mencerminkan sesuatu yang lebih dari kelas sosial di
satu pihak dan kepribadian di pihak lain.
4. Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan
mempengaruhi perilaku membeli. Kepribadian adalah ciri-ciri
psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan
terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama
terhadap lingkungannya. Sedangkan konsep diri atau citra diri
dibagi dua yaitu konsep diri ideal (bagaimana dia ingin
memandang dirinya sendiri) dan konsep diri menurut orang lain
d. Faktor Psikologis.
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi
utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan
pendirian.
1. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai suatu tujuan. Akan tetapi secara definitif dapat
dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan
keinginan individu diarahkan pada tujuan untuk memperoleh
kepuasan.
2. Persepsi
Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap
sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan denga apa
mereka akan bertindak. Seseorang termotivasi siap untuk
bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi
adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk
memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasi masukan-masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
keadaan individu yang bersangkutan.
Menurut Hani Handoko (1995) Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seseorang mengseleksi, mengorganisasikan dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya.
Menurut Kotler (2000) Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti baginya. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan.
Dari definisi persepsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi
dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian
menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang
berarti.
3. Pembelajaran
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku
yang terjadi sebagai hasil dari akibat adanya pengalaman.
dan bersifat lebih fleksibel. Hasil belajar ini akan memberikan
tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan
yang mempunyai tujuan tertentu.
Menurut Asseal (1992) dan Engel Blackwell belajar adalah Suatu proses penyebab perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengamatan masa lalu. Atau proses penyebab perubahan dalam pengetahuan., sikap dan perilaku.
4. Keyakinan dan Sikap.
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapat keyakinan dan
sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi pembelian mereka.
Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang suatu hal. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan,
pendapat, atau kepercayaan. Kesemuanya itu mungkin atau tidak
mungkin mengandung faktor emosional. Sikap adalah evaluasi,
perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.
6. Defenisi Bauran pemasaran
Marketing Mix merupakan salah satu unsur penting dalam
pemasaran, baik dalam penentuan sasaran maupun dalam penentuan
strategi. Strategi ini juga sangat menentukan keberhasilan dari perusahaan
dalam rangka menyampaikan produknya kepada konsumen. Ketepatan
dan kejelian dalam menentukan dan mengembangkan marketing mix ini
akan mampu mempengaruhi respon atau tanggapan dari para konsumen,
karena pada dasarnya para konsumen sebelum mengambil keputusannya
untuk menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu
selalu dengan turut mempertimbangkan komponen-komponen dari
marketing mix.
Menurut Philip Kotler 2000 bauran pemasaran ( marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran taktis yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaraanya dipasar sasaran.
Marketing mix terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Ada 4 kelompok variabel bauran pemasaran yang dikenal sebagai 4P yaitu
( Phlip Kotler, 1997 ) :
a. Product / Produk
Adalah segala sesuatu yang di tawarkan pada pasar untuk di
perhatikan, di peroleh dan di gunakan atau di komsumsi
b. Price atau Harga
Merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen
untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai
yang di rasakan oleh produk yang di tawarkan jika tidak
konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang
sama dari penjual saingannya. Harga adalah satu satunya alat
bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai pasar sasarannya.
c. Place atau Tempat
Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk
tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat
sangatlah penting agar konsumen dapat memperoleh produk
yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.
d. Promotion atau Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan
meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka
hasilkan.
7. Minat beli Konsumen
Menurut Asseal 2001 minat beli merupakan kecenderungan konsumen
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
8. Atribut
Adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak
dimiliki oleh objek. Ada dua kelas atribut yang telah di kemukankan
sebelumnya yaitu :
a. Atribut Intrinsik : segala sesuatu yang berhubungan sifat aktual
produk.
b. Atribut Ekstrinsik : segala sesuatu yang diperoleh dari aspek
eksternal produk seperti nama mrek, kemasan dan label.
Menurut Tjiptono Fandy ( 1995) atribut adalah
Unsur - unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen sehingga dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam pembelian.
Menurut Philip kotler (2002) atribut produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keiginan manusia maupun organisasi.
Menurut James F. Engel (1995) atribut-atribut yang mempengaruhi
a. Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur lain
menunjukkan biaya, sehingga dalam menentukan tingkat harga
suatu produk perlu adanya perhitungan yang tepat. Penetapan
harga yang tepat akan mendorong produk laku di pasaran sehingga
menguntungkan produsen
Menurut Kotler & Armstrong (2008), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Penentuan harga harus sesuai dengan produk yang akan dijual.
Jika harga yang ditawarkan diminati konsumen dan konsumen
membeli produk tersebut, berarti penetapan harga sudah baik. Jika
harga yang ditawarkan tidak diminati, berarti penetapan harga
kurang tepat. Karena pentingnya harga bagi pemasaran produk,
maka strategi penetapan harus dipahami dengan tepat. Harga suatu
produk sering menjadi konsumen sebagai indikator kualitas dan
merupakan kriteria utama dalam menentukan nilai. Penetapan
harga harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan
konsumen. Pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat
diberikan, ada juga yang menyukai harga rendah dan bersedia
datang ke suatu Toserba yang memasang harga yang rendah
walaupun dengan pelayanan yang minim. Supaya konsumen
datang berbelanja di Toserba nya, seorang pengecer harus tanggap
terhadap tingkat harga yang diinginkan konsumennya.
b. Lokasi
Adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-
hari. Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumen
adalah waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan
untuk mencapai tempat berbelanja tersebut. Selain itu kemudahan
dalam memarkir kendaraan, kelancaran arus lalu lintas turut
menjadi bahan pertimbangan konsumen. Adanya tempat belanja
lain pada lokasi yang sama dapat menjadi kendala bagi pengecer
dalam menarik konsumennya. Lokasi merupakan salah satu faktor
dimana pengecer menempatkan basis pemasarannya untuk
memasukkan suatu produk. Oleh karena itu lokasi pengecer yang
dapat dengan mudah mengakses pada konsumen adalah yang
berada pada daerah pemukiman.
Dalam mendirikan perusahaan lokasi menjadi salah satu faktor
penting, sebab salah memilih lokasi perusahaan akan
mengakibatkan keurgian bagi perusahaan. Seperti misalnya harus
dan kesulitan apabila akan melakukan Ekspansi (perluasan
perusaan). Bagi toserba lokasi yang strategis akan sangat
mempengaruhi konsumen untuk berbelanja di tokonya.
Pada umumnya konsumen sebelum melakukan pembelian akan
mempertimbangkan letak tempat penjualan. Hal ini disebabkan
karena faktor yang ada pada diri konsumen seperti keengganan
untuk menempuh jarak yang jauh yang akan menimbulkan
kelelahan dan membuang waktu. Ini merupakan kejadian yang
kerap kali terjadi. Oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk
menetukan dan memilih letak yang strategis untuk lokasi Toserba.
c. Kelengkapan barang
Ketika konsumen berbelanja , mereka menginginkan berbelaja
ditempat yang sudah menyedikan berbagai jenis barang yang ingin
dibeli. Oleh karena itu kelengkapan barang menjadi salah satu
penting dalam meningkatkan minat beli pada konsumen.
Kedalaman, luas, dan kualitas keragaman barang sering merupakan
determinan dalam memilih Toserba ini berlaku juga pada toko
pusat-pusat perbelanjaan. Pada masa kini banyak toko yang
meningkat dengan pesat dalam kemampuan bersaing.
d. Pelayanan
Dalam melakukan pelayanan kepada pembeli, maka proses
penjualan suatu produk yang bersangkutan beranjak dari proses
pelayanan. Pelayanan adalah kegiatan yang bermanfaat, yang
ditawarkan suatu pihak pada pihak lain, tidak berwujud dan tidak
menghasilkan kepemilikan atas sesuatu. Fasilitas Toserba yang
strategis kemudahan pengembalian barang, kredit dan pelayanan
barang menyeluruh ternyata merupakan pertimbangan yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih Toserba. Selain itu
kelengkapan fasilitas yang diberikan seperti adanya ATM, juga
dianggap sebagai pelayanan yang dapat meningkatkan arus
pengunjung untuk memilih Toserba.
9. Jenis-jenis Pengecer
Menurut Kotler (1997) beberapa jenis bentuk retailer, yaitu :
a. Toko Khusus ( Speciality Store ) adalah pengecer yang
menjual kategori barang-barang tertentu dengan pilihan
merk yang banyak tetapi dalam jumlah yang terbatas.
Contoh toko buku.
b. Toko Serba Ada ( Departement Store ) adalah pengecer
yang mempunyai beberapa lini produk dimana setiap lini
produk dioperasikan sebagai sebuah departemen yang
untuk pria, wanita, anak-anak, alat rumah tangga, barang
elektronik dan sebagainya.
c. Pasar Swalayan ( Supermarket ) adalah pengecer yang
beroperasi secara besar, memiliki biaya yang rendah,
volume penjualan tinggi, bersifat swalayan yang dirancang
untuk melayani kebutuhan-kebutuhan total konsumen akan
produk perlengkapan rumah tangga.
d. Toko kebutuhan Sehari-hari ( Convenience Store ) adalah
pengecer yang relatif kecil dan berada pada
wilayah-wilayah pemukiman, waktu buka panjang, dan buka tujuh
hari atau seminggu serta memiliki lini produk yang terbatas
untuk kebtuhan sehari-hari yang memiliki perputaran
tinggi.
e. Toko Diskon (Discount Store) adalah pengecer yang
menjual barang-barang standar dengan harga yang lebih
rendah karena menerima margin yang lebih rendah dan
volume yang lebih tinggi.
f. Pengecer Pemberi Potongan Harga ( Off Price Retaile )
adalah pengecer yang membeli dengan harga yang lebih
rendah dari pada harga grosir yang umum dan membebani
jenis utama pengecer pemberi potongan harga, yaitu toko
pabrik, toko independen, dan toko gudang.
10. Review penelitian penelitian sebelumnya
Penelitian penelitian terdahulu yang dapat di jadikan dasar dalam
penelitian ini antara lain sebagai berikut
a. Judul penelitian pertama : Pengaruh atribut toko terhadap minat
beli konsumen pada swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar
Tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan barang, pelayanan,
harga, lokasi toko dan kualitas barang terhadap minat beli
konsumen.
2. Variabel atribut yang paling dominan dalam mempengaruhi minat
beli konsumen pada swalayan sami makmur palur karanganyar.
Populasi yang mencakup adalah para pengunjung swalayan Sami
Makmur Palur Karanganyar dalam kategori dewasa yang sudah
pernah melakukan pembelian produk di swalayan sami makmur palur
karanganyar periode februari – april 2004. Sampel yang di gunakan
oleh peneliti ini dengan menggunakan cara angket dan sampel yang di
ambil sebanyak 100 orang. Data yang dibutuhkan berasal dari data
- Angket yang diberikan kepada responden
- Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan
penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti
guna melengkapi data yang diperlukan
- Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan
pimpinan, staf, maupun karyawan-karyawati untuk
mendapatkan informasi yang lebih luas dan dalam.
Hasil penelitian dan pembahan menggunakan :
1. Uji intrumen penelitian (valid )
2. Uji validitas asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas dan
multikolinearitas)
3. Uji hipotesa ( persamaan regresi, uji statistik (uji ketepatan
model, uji F, dan uji t terhadap koefisien regresi.
Pembahasannya :
Pada pembahasan yang berkaitan dengan hasil regresi ini adalah
variabel kelengkapan barang, variabel pelayanan, variabel harga,
variabel lokasi toko, dan variabel kualitas barang. Hal ini dapat terjadi
berdasarkan penelitian, bahwa di Swalayan Sami Makmur Palur
Karanganyar ada variabel-variabel yang mampu mempengaruhi minat
beli konsumen dan ada variabel yang tidak mampu mempengaruhi
REKOMENDASI
Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta hasil pengamatan
langsung di Swalayan Sami Makmur Karanganyar, maka penulis
mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pihak manajemen guna kemajuan dan
perkembangan swalayan, sebagai berikut
1. Ditinjau dari jumlah pembeli terlihat bahwa perempuan lebih
dominan melakukan pembelian dibanding laki-laki, sehingga
segmen laki-laki perlu digarap lebih serius lagi, misalnya: ragam
produk laki-laki ditingkatkan jenis dan jumlahnya.
2. Ditinjau dari aspek usia, bahwa konsumen remaja (15–25 tahun)
hanya 26% saja. Hal ini sebenarnya dapat ditingkatkan mengingat
daerah Palur dan sekitarnya adalah daerah yang cukup banyak
segmen remajanya, mengingat banyaknya sekolah (perguruan
tinggi, akademi, lembaga pendidikan) yang berdiri di daerah itu.
Oleh karena itu manajemen perlu menjaring segmen remaja ini
dengan lebih serius, misalnya: mengadakan program-program
promosi yang sifatnya melibatkan segmen remaja, seperti
mengadakan lomba-lomba, kontes hiburan, dan sebagainya.
3. Ditinjau dari tingkat pendapatan bahwa sebagian besar konsumen
adalah golongan ekonomi menengah, oleh karena itu perlu adanya
yang ditempuh bisa dengan menata ulang lay-out swalayan
sehingga terkesan mewah dan tidak terkesan murahan.
4. Pada aspek ragam barang yang lengkap sebanyak 65% responden
Swalayan Sami Makmur tidak menyetujui atau memberikan
tanggapan negatif, oleh karena itu pihak manajemen perlu lebih
meningkatkan jenis dan ragam produk yang dijual sehingga dapat
memenuhi keinginan serta kebutuhan konsumen yang beraneka
ragam terutama di wilayah Palur dan sekitarnya.
5. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa
masing-masing variabel independen meliputi: variabel
kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang dapat
mempengaruhi variabel dependent, yakni minat beli konsumen di
Swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar yang untuk kemudian
hari perlu ditingkatkan secara komprehensif, baik dalam hal
kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang.
Sedangkan variabel pelayanan, dari hasil penelitian ternyata tidak
mampu mempengaruhi dan tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap minat beli konsumen, sehingga perlu dilakukan
serangkaian strategi yang matang dan tepat dalam membangkitkan
minat beli konsumen dari aspek pelayanan, misalnya: (1)
memperbaiki penampilan (performance) karyawan/ karyawati; (2)
produk yang dijualnya; (3) meningkatkan kemampuan komunikasi
(communication) karyawan/ karyawati terhadap konsumen.
6. Variabel lokasi toko terbukti dari hasil penelitian mempunyai
pengaruh yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli
konsumen untuk di kemudian hari perlu mendapat perhatian yang
lebih serius dan perlu dilakukan usaha peningkatan yang lebih
intensif dan berkesinambungan dalam memaksimalkan daya tarik
lokasi toko, misalnya: adanya petugas khusus (satpam) yang
bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan lalu lintas
parkir di depan Swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar,
sehingga pengunjung toko tidak merasa was-was selama
berbelanja.
b. Iwan Kusno Adi (2004)
Judul penelitiannya adalah Analisis Sikap Konsumen Terhadap
Atribut Produk HP Samsung. Study kasusnya di kecamatan
Laweyang, Surakarta dengan obyek penelitiannya adalah
karakteristik dari para konsumen, kepuasan para konsumen dan
atribut produk yang menjadi prioritasnya. Dengan populasi
konsumen yang membeli produk Hp Samsung dan teknik
pengambilan sampelnya adalah teknik Accindental Sampling
dengan 100 responden serta teknik analisisnya Multiattribute
(ideal ) dan keyakian (belief) menunjukan sikap yang sangat
positif dari konsumen yang sedang atau pernah menggunakan
ponsel Samsung
c. Yustinus D. Suprianto
Judul penelitianya Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut
Atribut Apotek. Study kasusnya pada apotek Master di sleman
Yogyakarta dengan objek penelitiannya adalah para pengunjung
apotek Master.Dengan populasi konsumen yang membeli di
Apotek dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
Accindental Sampling dengan 100 responden serta teknik
analisisnya Multiattribute Attitude Model sehingga memperoleh
kesimpulan bahwa konsumen mempuyai sikap positif terhadap
11. Model atau Kerangka Konseptual
Untuk kemudahan dalam memahami penelitian ini maka penulis kemukan
kerangka konseptual sebagai berikut :
Keterangan :
Secara simultan
Secara parsial
Minat Beli Konsumen
Y Persepsi
Konsumen Terhadap Harga
Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan
X2
Persepsi Konsumen Terhadap Lokasi
X3
Persepsi Konsumen Terhadap Kelengkapan
12. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Hipotesis ini akan diuji kebenarannya dengan analisis yang
sesuai dengan permasalahan. Dari pengujian tersebut akan diperoleh
jawaban yang sebenarnya dengan didasari data dan fakta.Berdasarakan
kajian teori teori di atas maka penulis dapat menyimpulkan hasil
penelitian sementara yaitu
H0 : Persepsi konsumen atas atribut toko tidak berpengaruh terhadap
minat beli konsumen.
Ha : Persepsi konsumen atas atribut toko berpengaruh terhadap minat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu penelitian yang
terperinci mengenai objek tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa
lalu dengan cukup mendalam dan menyeluruh ( Umar , 1997). Penelitian
dilakukan pada konsumen Toserba Jacinto yang pernah atau sering berbelanja
di Toserba tersebut, sehingga kesimpulan penelitian yang di peroleh hanya
berlaku pada daerah penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Toserba Jacinto. Jln Rua Jacinto Candido - Dili
Timor Leste.
C. Waktu Penelitian
Penelitian di lakukan pada bulan Juni 2012
D. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah para pengunjung dari Toserba Jacinto yang
sudah pernah melakukan pembelian produk di Toserba tersebut dengan syarat
para konsumen tersebut sudah berbelanja di Toserba tersebut minimal tiga
E. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah data yang di
peroleh dari konsumen di Toserba Jacinto mengenai pengaruh presepsi
konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen yang meliputi
harga, lokasi, kualitas barang, pelayanan dan kelengkapan barang.
F. Variable Penelitian
Yang merupakan variabel Dependent atau variabel terikat dalam penelitian
ini adalah minat beli konsumen. Sedangkan Variabel Independent atau
varibel bebas adalah harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan.
G. Pengukuran Variabel
Minat beli konsumen digali dengan menggunakan kuesioner yang berisi item
item pertanyaan yang berkaitan dengan minat beli dan keputusan pembelian
terhadap atribut toko yang di tawarkan oleh Toserba Jacinto. Adapun
pengukurannya menggunakan skala Likert dengan ketentuan :
Sikap Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
H. Defenisi operasional
Untuk mengukur sejauh mana pengaruh atribut toko terhadap minat beli
konsumen maka perlu dijelaskan terlebih dahulu defenisi operasional dari
atribut toko.
1. Toserba adalah : pengecer yang mempunyai beberapa lini produk dimana
setiap lini produk dioperasikan sebagai sebuah departemen yang terpisah
dengan menggolongkan barang-barang yang dijual untuk pria, wanita,
anak-anak, alat rumah tangga, barang elektronik dan sebagainya.
2. Harga : merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen
untuk mendapatkan produk tertentu. Dalam penelitian ini ukuran harga
yang ditawarkan oleh toserba adalah harga harus sesuai dengan kualitas
barang yang di jual sehingga konsumen mendapatkan kepuasan. Barang
barang yang ditawarkan mempunyai harga yang murah sehingga mampu
dijangkau oleh semua konsumen. Pada waktu tertentu toserba juga
memberikan potongan harga pada setiap produnya.
3. Lokasi : adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-
hari. Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumen adalah
waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan untuk
mencapai tempat berbelanja tersebut serta toserba juga menyediakan
tempat parkir bagi semua pelanggannya
4. Kelengkapan barang : ketika konsumen berbelanja , mereka menginginkan
ingin dibeli untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu kelengkapan
barang menjadi salah satu penting dalam meningkatkan minat beli pada
konsumen.
5. Pelayanan : kegiatan yang bermanfaat, yang ditawarkan suatu pihak pada
pihak lain, tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas
sesuatu. Seperti karywan yang selalu siap membantu konsumennya,
karyawan selalu ramah dan berpenampilan menarik.
6. Minat beli konsumen : kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
barang atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian
yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
I. Populasi
Populasi adalah pada penelitian ini adalah semua konsumen atau
pembeli yang pernah melakukan pembelian selama minimal tiga kali di
Toserba Jacinto.
J. Sampel
Karena jumlah anggota populasi yang cukup besar, maka sampel yang
diharapkan mewakili keseluruhan populasi diambil sebanyak 100 responden.
Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbanganm waktu, tenaga dan terbatasnya
penelitian adalah metode Accidental Sampling , yakni data diperoleh dengan
memberikan kuesioner kepada responden yang berada di Toserba saat
kuesioner dibagikan. Dengan ketentuan minimal tiga kali berbelanja ke
Toserba Jacinto.
K. Tehnik Pengujian Intrumen
1. Pengujian Validitas
Merupakan suatu alat ukur yang mengukur sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, dengan
menggunakan rumus korelasi Product Moment :
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji tingkat kesahihan butir
pertanyaan masing-masing variabel. Perhitungan tersebut
tersebut dapat diketahui validitas masing-masing butir
pertanyaan. Kriteria validitas adalah jika rxy r tabel pada
taraf signifikansi 5% dengan n = 100 adalah sebesar 0,195.
Hasil uji validitas pada variabel harga dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Variabel Harga
No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,460 0,195 Valid Butir 2 0,580 0,195 Valid Butir 3 0,534 0,195 Valid Butir 4 0,524 0,195 Valid Butir 5 0,453 0,195 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel harga, diketahui seluruh
butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan
valid.
Hasil uji validitas pada variabel pelayanan dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan
No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,480 0,195 Valid Butir 2 0,504 0, 195 Valid Butir 3 0,534 0, 195 Valid Butir 4 0,670 0, 195 Valid Butir 5 0,395 0, 195 Valid Butir 6 0,440 0, 195 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel pelayanan, diketahui
seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya
dinyatakan valid.
Hasil uji validitas pada variabel lokasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi
No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,535 0, 195 Valid Butir 2 0,538 0, 195 Valid Butir 3 0,524 0, 195 Valid Butir 4 0,413 0, 195 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel lokasi, diketahui seluruh
butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan
valid.
Hasil uji validitas pada variabel kelengkapan barang dapat dilihat pada
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Barang
No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,638 0, 195 Valid Butir 2 0,632 0, 195 Valid Butir 3 0,683 0, 195 Valid Butir 4 0,658 0, 195 Valid Butir 5 0,551 0, 195 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kelengkapan barang,
diketahui seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga
seluruhnya dinyatakan valid.
Hasil uji validitas pada variabel minat beli dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli
No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,579 0, 195 Valid Butir 2 0,618 0, 195 Valid Butir 3 0,558 0, 195 Valid Butir 4 0,598 0, 195 Valid Butir 5 0,634 0, 195 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel minat beli, diketahui
seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya
2. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil usaha
pengukuran dapat dipercaya dan di andalkan. Hasil pengukuran dapat
dipercaya apabila beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
sekelompok subyek yang sama memperoleh hasil yang sama pula.
Selama aspek dalam diri subyek yang diukur belum berubah.
Untuk memperoleh koefisien terandalan tersebut digunakan rumus
Alpha Cronbach
Rumus Cronbach Alpha :
r =
dimana :
r = koefisien reabilitas instrumen (croncbach alpha)
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= total varians butir
= total varians
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu pertanyaan menunjukkan bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Hasil