• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh persepsi konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen - USD Repository"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus padaToserba Jacinto Dili – Timor Leste

SKRIPSI

Di ajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Carla Mariela De Sousa Brites

Nim : 072214115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKOMOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Motto

" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "

(Abraham Lincoln)

Kebanggaankita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

- Confusius-

Dari semuahal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena

tidak kena tanggungjawab maupuntidak dapat dicuri, karena tidak

dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan.

(Hitopadesa)

Skripsi ini dipersembahakan kepada :

Bunda Maria Pelindungku

Ayah danIbu tercinta yang memberikan cinta yang

tak terhingga

(5)
(6)
(7)

vii

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta rahmatNya ,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi

Konsumen atas Atribut Toko terhadap Minat Beli Konsumen. : Studi Kasus pada

Toserba Jacinto. Skripsi ini ditulis untuk salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Th. Sutadi , M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. L. Bambang Hanoto, M. Si., selaku dosen pembimbing II, yang

juga mangarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi

lebih sempurna

5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku anggota tim penguji yang telah

memberikan masukan yang sangat berguna.

6. Ibu Dra.Diah Utari BR., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing saya.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma .

8. Kepada Ayah dan Ibuku tersayang yang selalu memberikan kasih sayang,

dukungan, kebahagian, serta kehidupan yang layak bagiku. Terima kasih

(8)

viii

9. Kepada MamaBia tercinta yang telah memberikan dukungan serta doa doanya

yang dipanjatkan untukku dan bimbingannya.

10.Kepada saudara saudaraku terkasih terutama adekku Qnha yang menemani di

Jogja serta sepupu, tante dan segenap anggota keluarga atas segala

dukungannya. Serta terimakasih kepada Nelson atas semua motivasi,

pengertian dan kesabaran dalam mendengarkan keluh kesahku serta selalu ada

ketika dibutuhkan.

11.Kepada teman-teman asrama Syantikara yang telah mendukung serta

membantu terutama My best friend Evi yang selalu menemaniku dalam

mengerjakan skripsi sehingga skripsi ini bisa cepat selesai.

12.Kepada teman teman angkatan ‘07’ makasih atas segala bantuanya.

13.Kepada temanku Metha, Ivo, Lathy, Sonia, Elvis, Micalleto, Dude, Suzy, Ippi,

dan special Rigoberto Silveira makasih buat dukungan, doa, dan motivasi

yang diberikan, ILoopphhU All

14.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

bisa di sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan

dan pengalaman yang dimilik ipenulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini bermanfaatdandapat menjadi

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING … ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….…. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……… iv

PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ………... v

HALAMAN PERNYAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ……… vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ………..……… vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ……… viii

HALAMAN DARTAR ISI ………. x

HALAMAN DAFTAR TABEL ……….. xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ………. xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………. xiii

HALAMAN ABSTRAK ………. xiv

HALAMAN ABSTRACK………. xv

BAB I PENDAHULUAN……….………. 1

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Rumusan Masalah……… 5

C. Pembatasan Masalah……… 5

D. Tujuan Penelitian………. 5

E. Manfaat Penelitian……….. 6

(10)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 9

A. LandasanTeori ……….. 9

B. Penelitian Sebelumnya ……….. 30

C. Rumusan Hipotesis ……… 37

BAB III METODE PENELITIAN………. 38

A. Jenis Penelitian……… 38

B. Subjek dan Objek Penelitian………. 38

C. Waktu dan Lokasi Penelitian……….. 38

D. Pengukuran Variabel ………. 39

E. Defenisi Operasional ……….. 40

F. Populasi dan Sampel ……….. 41

G. Teknik Pengambilan sampel………..………. 41

H. Teknik Analisis Data……… 42

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN………. . 54

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ………..…… .… 54

B. Visi dan Misi Perusahaan ………. 56

C. Struktur Organisasi ……… 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……… 59

A. Profil Responden ……….. 59

B. Deskripsi Jawaban Kueisoner Responden ……… 61

C. Pengujian Hipotesis.……….. 66

D. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan .……… 77

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN…………. 80

DAFTAR PUSTAKA ……… 83

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III. 1. Hasil Uji Validitas Variabel Harga ……….…….… 39

III. 2. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ……….… 39

III. 3. Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi ………..………. 40

III. 4. Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Barang ………... 41

III. 5. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli ……….………...….. 41

III. 6. Hasil Uji Reabilitas ………..………..……. 43

V.1. Klasifikasi Responden berdasarkan Umur ………..………. 59

V.2. Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin……….…. 60

V.3. Klasifikasi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ……….…… 60

V.4. Hasil Deskripsi Kuesioner ……….…… 61

V.5. Hasil Analisis Regresi Berganda ………... 66

V.6. Hasil Pengujian Simultan ( Uji –F) ……… 67

V.7. Hasil Pengujian Parsial ( Uji – T) ……….. 68

V.8. Hasil Koefisien Determinasi ……….. 74

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

III.1. Kerangka Konseptual ………... 36

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul

Lampiran 1 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian..………. 86

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ……….……… 91

Lampiran 3 Hasil Penyajian Kuesioner ……… 95

Lampiran 3 Tabel Hasil Jawaban kuesioner ………. 110

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Toserba Jacinto ….……….. 121

(14)

xiv ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Pada toserba Jacinto Dili – Timor Leste

Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atas atribut toko (harga, lokasi, pelayanan dan kelengkapan barang) terhadap minat beli konsumen pada toserba Jacinto. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di toserba Jacinto tersebut sebanyak 3(tiga) kali, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang berada ditoserba Jacinto. Peneliti menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda membuktikan persepsi konsumen atas atribut toko meliputi harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dari atribut toko tersebut yang paling dominan mempengaruhi minat beli komsumen adalah kelengkapan barang pada toserba Jacinto.

(15)

xv ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CUSTUMERS’ PERCEPTION ON THE STORE

ATTRIBUTES TO THE CUSTUMERS’ PURCHASING INTEREST A case study in Jacinto store Dili – Timor Leste

Carla Mariela de Sousa Brites Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

This research was aimed to find out the influence of the custumers’ perception on the store attributes ( prices, location, service, completeness) to the custumers’ intention to buy at Jacinto store. The population research was a custumers’ of Jacinto store who had shopped three times. The sample sized 100 respondents. The research sample was taken accidental sampling technique. The data were colleted by distributing questionnaires to the custumers of Jacinto store. The data were analyzed using multiple regression analysis technique. The result of regression analysis proved that custumers’ perception on the store attributes normely price, location , completeness and good service had a significant influence on the custumers’ intention to buy either simultaneously and partially. The result of this research also showed that the completeness of Jacinto store was the most dominant factor influence the custumers’ intention to buy.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan

oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan

dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila mampu menjual produknya

pada konsumen dan memperoleh profit semaksimal mungkin.

Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan

dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan

untuk meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan pelanggan. Agar

tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan

dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan

kebutuhan dan keinginannya.

Konsumen sebagai salah satu elemen, memegang peranan penting

dimana dari waktu ke waktu mereka semakin kritis dalam menyikapi suatu

produk. Toserba Jacinto juga sebagai salah satu perusahaan dagang menyadari

bahwa berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan penjualan barang

tergantung pada usahanya di dalam memahami dan menerima kenyataan atas

(17)

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste yang semakin

maju dan berkembang khususnya di kota Dili, telah terjadi perubahan di

berbagai sektor, termasuk dibidang industri dan produksi. Perkembangan

bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari faktor meningkatnya jumlah

penduduk di Timor Leste dan juga meningkatkan jumlah pendapatan

perkapita penduduk Timor-Leste yang menyebabkan taraf hidup masyarakat

negara ini semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola

perilaku belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup

seseorang maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat

menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin

dibutuhkan. Perkembangan yang terus menerus berlangsung dalam

perdagangan eceran ini menunjukkan bahwa perdagangan eceran bersifat

dinamis. Hal ini terjadi tidak lain karena perdagangan eceran ingin selalu

berusaha memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

(perdagangannya). Bentuk usaha eceran yang mengalami perkembangan

cukup pesat adalah : supermarket (Toserba).

Dewasa ini perkembangan Toserba di tanah air, tampak cukup pesat.

Toserba sebagai ujung tombak pemasaran akan terus bertambah, dan yang

sudah ada terus dikembangkan hingga menjadi superstore yaitu Toserba yang

menyediakan kebutuhan masyarakat yang selengkap-lengkapnya. Namun

(18)

usahanya meningkatkan penjualan juga diliputi oleh persaingan. Dalam situasi

persaingan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu Toserba dengan

maksud untuk menandingi atau mengambil kesempatan yang ada. Timbulnya

keadaan seperti itu menandakan bahwa manajer atau pengusaha semakin

menyadari pentingnya mempertahankan dan memperluas pasar untuk

kesinambungannya.

Toko Jacinto ini adalah sebuah Toserba menyediakan berbagai jenis

perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh para konsumennya. Letak

toko ini sangat strategis karena berada di jalan raya umum kota Dili yang

dilalui setiap orang. Sehingga sering padat oleh kunjungan para konsumen

yang ingin berbelanja.

Akan tetapi Torserba memiliki kelemahan yaitu tidak tersedianya

tempat atau lapangan parkir yang memadai atau luas, sehingga setiap

konsumen yang membawa kendaraan untuk berbelanja di Toserba akan susah

sekali memarkirkan kendaraannya. Sehingga mereka sedikit enggan untuk

berbelanja disana. Semua kendaraan yang mengunjungi Toserba diparkir di

tepi jalan sehingga menganggu kendaraan lainnya yang ingin memakai jalan

raya.

Toko ini menjual produk produk dari berbagai harga. Mulai dari harga

(19)

Toserba menjual berbagai jenis peralatan rumah tangga , makanan , minuman

serta perlengkapan lainnya. Kelengkapan barang yang ditawarkan toko

tersebut kadang – kadang mengalami kekurangan stock barang pada hari - hari tertentu seperti misalnya: natal, tahun baru serta paskah sehingga

menyebabkan konsumen akan mencari bahan bahan lainnya ke Toserba

lainnya. Kualitas barang barang tersebut juga banyak yang mengalami cacat

karena kurangnya control dari para para karyawan.

Terhadap pelayanan yang diberikan oleh Toserba kepada konsumen

kurang memuaskan. Konsumen pada saat berbelanja mengambil barang yang

dibutuhkannya sendiri. Tetapi kadang ada barang yang harus diambilkan atau

dicarikan oleh karyawan sehingga konsumen harus menunggu , sedangkan

pada waktu Toserba sedang dalam keadaan ramai serta padat kadang

konsumen harus menunggu lama ketika para karyawannya mencarikan

barang yang di butuhkan. Para karyawan tersebut kurang ramah dalam

melayani konsumen. Oleh sebab itu ada beberapa konsumen yang merasa

kurang nyaman dalam hal pelayanan karyawan Toserba tersebut sehingga

tidak tertarik untuk berbelanja di Toserba tersebut.

Dengan adanya permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan memilih judul penelitian : Pengaruh Persepsi Konsumen Atas Atribut

(20)

B. Perumusan Masalah

1. Apakah persepsi konsumen atas harga, lokasi toko, kelengkapan barang

dan pelayanan berpengaruh terhadap minat beli pada Toserba Jacinto?

2. Atribut mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli

konsumen pada Toserba Jacinto?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu meluas dalam pembahasannya maka penulis

memberikan batasan sebagai berikut :

Penelitian dilakukan di Toserba Jacinto di jln. Rua Jacinto Candido – Dili, Timor-Leste. Ada 2 cabang lain yang tersebar di 2 tempat. Tetapi saya

memilih Toserba Jacinto yang berada pada alamat di atas karena :

1. Toserba Jacinto ini adalah Toserba yang terbesar dan banyak

pengunjung yang mengunjungi Toserba

2. Keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan

(21)

2. Untuk mengetahui atribut toko mana yang paling dominan dalam

mempengaruhi minat beli konsumen pada Toserba Jacinto.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian yang dapat

diambil, adalah :

1. Bagi Toserba

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu informasi dan bahan

pertimbangan bagi Toserba Jacinto dalam usaha mengantisipasi kepuasan

konsumen yang dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam usaha

peningkatan volume penjualan.

2. Bagi Penulis

Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku

kuliah untuk diterapkan pada kondisi yang nyata dalam suatu lingkungan.

3. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan,

pengetahuan, pelajaran dan bahan bacaan dalam perkuliahan.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam

(22)

secara garis besar mengenai keseluruhan penulisan dari bagian demi secara

sistematis.

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini terdiri dari : pengertian pemasaran, pengertian

manjemen pemasaran, konsep pemasaran, proses pemasaran,

perilaku konsumen, bauran pemasaran, minat beli konsumen,

atribut, hipotesis, kerangka konseptual dan penelitian

penelitian sebelumnya.

BAB III. Metode Penelitian

Dalam bab ini akan berisikan tentang jenis penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel

penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian,

tehnik pengambilan sampel penelitian, sumber data, tehnik

pengambilan data, tehnik pengukuran data, tehnik pengujian

(23)

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisikan sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi

perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini diuraikan diuraikan tentang deskripsi data,

analisis data, dan pembahasan.

BAB VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

Dalam bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan

hasil-hasil penelitian berdasarkan hasil-hasil pengolahan data memberikan

saran sebagai hasil pemikiran penulis, kemudian memaparkan

(24)

BAB II

Kajian Pustaka

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi

perusahaan karena sangat menentukan perkembagan perusahaan.

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang

untuk merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan

jasa agar dapat memuasakan kebutuhan pembeli saat ini. Salah satu

karakteristik terpenting dari pemasaran adalah tertuju pada pelanggan atau

keinginan pelanggan terhadap barang yang di butuhkan.

Menurut Philip Kotler (2006) pengertian pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggang dan mengelola hubungan pelanggang dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya.

Menurut Boyd Walker, Larenche ( 2004 ) pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan kegiatan - kegiatan yang penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) pengertian

(25)

Dari tiga definisi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah suatu rangkaian sistem yang saling berhubungan

satu sama lain untuk merencanakan, mempromosikan, serta

mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen (masyarakat)

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat

memuaskan konsumen.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta pengaturan

gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi

sasaran sasaran individu dan organisasi.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008) manajemen pemasaran adalah: seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih pertahanan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan unggul.

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2000) manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program - program yang di rancang untuk menciptakan membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dan sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

(26)

gagasan yang di rancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran

adalah Suatu proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan,

dan pengendalian yang mencakup barang jasa dan gagasan gagasan yang

tergantung pada pertukaran yang terjadi serta tujuan untuk menghasilkan

kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat.

3. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi yang di tetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi

lebih efektif di bandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar

sasaran yang terpilih.

Konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) adalah falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efesien daripada yang dilakukan oleh para pesaing.

(27)

pemuasaan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Theodore Levitt dan Harvard menjelaskan perbedaan antar konsep penjualan dan konsep pemasaran adalah : penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.

Menurut Kotler dan Keller (2009) penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan dan akhirnya mengkonsumsi

4. Proses Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2000 ) proses pemasaran

adalah proses menganalisis peluang pasar , menyediakan pasar,

menyelesaikan pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan

mengatur usaha pemasaran.

5. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses

pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh ,

mengkomsusmsi, dan mendisposisikan barang jasa dan ide serta

pengalaman.

Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang

dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak

(28)

memenuhi kebutuhannya. Tujuan kegiatan pemasaran adalah

mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa

perusahaan disaat mereka membutuhkan. Sebelum kegiatan pemasaran

dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen

termasuk segala sesuatu yang mempengaruhinya. Dengan mempelajari

perilaku konsumen manajer akan mengetahui kegiatan pemasaran yang

tepat kemudian dapat mengadakan segmentasi pasar.

Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh, mengkonsumsi, dan mendisposisi barang, jasa, ide, serta pengalamanan.

Menurut James F. Angel (2002) perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat didalam mendapatkan dan menggunakan barang - barang dan jasa ekonomis termasuk di dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat

disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan,

serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat

sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk

dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler

(29)

a. Faktor Kebudayaan.

Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku

konsumen. Faktor faktor kebudayaan tersebut terdiri dari:

1. Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi,

preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga

penting lain.

2. Sub-budaya

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil

yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi

anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama,

kelompok ras, dan daerah geografis.

3. Kelas sosial

Pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi

tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana anggota

kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak

dapat mengubah keanggotaan kasta mereka atau stratifikasi lebih

(30)

b. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh

faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta status

sosial.

1. Kelompok acuan

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang

memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung

terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki

pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok

keanggotaan.

Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti

keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi

dengan seseorang serta terus menerus dan informal. Orang juga

menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok

keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung

lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.

2. Keluarga

Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih

orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi

dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah

kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang

(31)

keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek dan nenek,

paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan. Keluarga

dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of

orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui

perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian

yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer

yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua

keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari

orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua,

seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi

serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli

tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya,

pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap

signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku

pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan

(suami atau istri) dan anak-anak.

3. Status sosial

Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang

hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan orang

(32)

dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan

dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan

status. Dengan status yang dimilikinya dimasyarakat, dapat

dipastikan ia akan mempengaruhi pola atau sikap orang lain dalam

hal berperilaku terutama adalah hal perilaku pembelian.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan

dan lingkungan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep

diri.

1. Usia dan Tahap Siklus Hidup.

Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama

hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun

awal kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada

waktu meningkat besar dan menjadi dewasa, dan memerlukan diet

khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera orang pun dalam

pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan dengan usianya.

2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya.

Seorang pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja,

(33)

perusahaan akan membeli pakaian wool yang mahal, bepergian

dengan pesawat terbang, menjadi anggota perkumpulan, dan

membeli kapal layar yang besar.

3. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia

kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan

“keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup mencerminkan sesuatu yang lebih dari kelas sosial di

satu pihak dan kepribadian di pihak lain.

4. Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan

mempengaruhi perilaku membeli. Kepribadian adalah ciri-ciri

psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan

terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama

terhadap lingkungannya. Sedangkan konsep diri atau citra diri

dibagi dua yaitu konsep diri ideal (bagaimana dia ingin

memandang dirinya sendiri) dan konsep diri menurut orang lain

(34)

d. Faktor Psikologis.

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi

utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan

pendirian.

1. Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

guna mencapai suatu tujuan. Akan tetapi secara definitif dapat

dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan

keinginan individu diarahkan pada tujuan untuk memperoleh

kepuasan.

2. Persepsi

Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap

sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan denga apa

mereka akan bertindak. Seseorang termotivasi siap untuk

bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan

dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi

adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk

memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasi masukan-masukan

informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

(35)

pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

keadaan individu yang bersangkutan.

Menurut Hani Handoko (1995) Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seseorang mengseleksi, mengorganisasikan dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya.

Menurut Kotler (2000) Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti baginya. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan.

Dari definisi persepsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi,

mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi

dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian

menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang

berarti.

3. Pembelajaran

Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku

yang terjadi sebagai hasil dari akibat adanya pengalaman.

(36)

dan bersifat lebih fleksibel. Hasil belajar ini akan memberikan

tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan

yang mempunyai tujuan tertentu.

Menurut Asseal (1992) dan Engel Blackwell belajar adalah Suatu proses penyebab perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengamatan masa lalu. Atau proses penyebab perubahan dalam pengetahuan., sikap dan perilaku.

4. Keyakinan dan Sikap.

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapat keyakinan dan

sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi pembelian mereka.

Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang

tentang suatu hal. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan,

pendapat, atau kepercayaan. Kesemuanya itu mungkin atau tidak

mungkin mengandung faktor emosional. Sikap adalah evaluasi,

perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari

seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.

(37)

6. Defenisi Bauran pemasaran

Marketing Mix merupakan salah satu unsur penting dalam

pemasaran, baik dalam penentuan sasaran maupun dalam penentuan

strategi. Strategi ini juga sangat menentukan keberhasilan dari perusahaan

dalam rangka menyampaikan produknya kepada konsumen. Ketepatan

dan kejelian dalam menentukan dan mengembangkan marketing mix ini

akan mampu mempengaruhi respon atau tanggapan dari para konsumen,

karena pada dasarnya para konsumen sebelum mengambil keputusannya

untuk menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu

selalu dengan turut mempertimbangkan komponen-komponen dari

marketing mix.

Menurut Philip Kotler 2000 bauran pemasaran ( marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran taktis yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaraanya dipasar sasaran.

Marketing mix terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan

untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Ada 4 kelompok variabel bauran pemasaran yang dikenal sebagai 4P yaitu

( Phlip Kotler, 1997 ) :

a. Product / Produk

Adalah segala sesuatu yang di tawarkan pada pasar untuk di

perhatikan, di peroleh dan di gunakan atau di komsumsi

(38)

b. Price atau Harga

Merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen

untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai

yang di rasakan oleh produk yang di tawarkan jika tidak

konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang

sama dari penjual saingannya. Harga adalah satu satunya alat

bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk

mencapai pasar sasarannya.

c. Place atau Tempat

Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk

tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat

sangatlah penting agar konsumen dapat memperoleh produk

yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.

d. Promotion atau Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan

meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka

hasilkan.

7. Minat beli Konsumen

Menurut Asseal 2001 minat beli merupakan kecenderungan konsumen

(39)

berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

8. Atribut

Adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak

dimiliki oleh objek. Ada dua kelas atribut yang telah di kemukankan

sebelumnya yaitu :

a. Atribut Intrinsik : segala sesuatu yang berhubungan sifat aktual

produk.

b. Atribut Ekstrinsik : segala sesuatu yang diperoleh dari aspek

eksternal produk seperti nama mrek, kemasan dan label.

Menurut Tjiptono Fandy ( 1995) atribut adalah

Unsur - unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen sehingga dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam pembelian.

Menurut Philip kotler (2002) atribut produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keiginan manusia maupun organisasi.

Menurut James F. Engel (1995) atribut-atribut yang mempengaruhi

(40)

a. Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang

menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur lain

menunjukkan biaya, sehingga dalam menentukan tingkat harga

suatu produk perlu adanya perhitungan yang tepat. Penetapan

harga yang tepat akan mendorong produk laku di pasaran sehingga

menguntungkan produsen

Menurut Kotler & Armstrong (2008), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Penentuan harga harus sesuai dengan produk yang akan dijual.

Jika harga yang ditawarkan diminati konsumen dan konsumen

membeli produk tersebut, berarti penetapan harga sudah baik. Jika

harga yang ditawarkan tidak diminati, berarti penetapan harga

kurang tepat. Karena pentingnya harga bagi pemasaran produk,

maka strategi penetapan harus dipahami dengan tepat. Harga suatu

produk sering menjadi konsumen sebagai indikator kualitas dan

merupakan kriteria utama dalam menentukan nilai. Penetapan

harga harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan

konsumen. Pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat

(41)

diberikan, ada juga yang menyukai harga rendah dan bersedia

datang ke suatu Toserba yang memasang harga yang rendah

walaupun dengan pelayanan yang minim. Supaya konsumen

datang berbelanja di Toserba nya, seorang pengecer harus tanggap

terhadap tingkat harga yang diinginkan konsumennya.

b. Lokasi

Adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-

hari. Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumen

adalah waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan

untuk mencapai tempat berbelanja tersebut. Selain itu kemudahan

dalam memarkir kendaraan, kelancaran arus lalu lintas turut

menjadi bahan pertimbangan konsumen. Adanya tempat belanja

lain pada lokasi yang sama dapat menjadi kendala bagi pengecer

dalam menarik konsumennya. Lokasi merupakan salah satu faktor

dimana pengecer menempatkan basis pemasarannya untuk

memasukkan suatu produk. Oleh karena itu lokasi pengecer yang

dapat dengan mudah mengakses pada konsumen adalah yang

berada pada daerah pemukiman.

Dalam mendirikan perusahaan lokasi menjadi salah satu faktor

penting, sebab salah memilih lokasi perusahaan akan

mengakibatkan keurgian bagi perusahaan. Seperti misalnya harus

(42)

dan kesulitan apabila akan melakukan Ekspansi (perluasan

perusaan). Bagi toserba lokasi yang strategis akan sangat

mempengaruhi konsumen untuk berbelanja di tokonya.

Pada umumnya konsumen sebelum melakukan pembelian akan

mempertimbangkan letak tempat penjualan. Hal ini disebabkan

karena faktor yang ada pada diri konsumen seperti keengganan

untuk menempuh jarak yang jauh yang akan menimbulkan

kelelahan dan membuang waktu. Ini merupakan kejadian yang

kerap kali terjadi. Oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk

menetukan dan memilih letak yang strategis untuk lokasi Toserba.

c. Kelengkapan barang

Ketika konsumen berbelanja , mereka menginginkan berbelaja

ditempat yang sudah menyedikan berbagai jenis barang yang ingin

dibeli. Oleh karena itu kelengkapan barang menjadi salah satu

penting dalam meningkatkan minat beli pada konsumen.

Kedalaman, luas, dan kualitas keragaman barang sering merupakan

determinan dalam memilih Toserba ini berlaku juga pada toko

pusat-pusat perbelanjaan. Pada masa kini banyak toko yang

meningkat dengan pesat dalam kemampuan bersaing.

d. Pelayanan

Dalam melakukan pelayanan kepada pembeli, maka proses

(43)

penjualan suatu produk yang bersangkutan beranjak dari proses

pelayanan. Pelayanan adalah kegiatan yang bermanfaat, yang

ditawarkan suatu pihak pada pihak lain, tidak berwujud dan tidak

menghasilkan kepemilikan atas sesuatu. Fasilitas Toserba yang

strategis kemudahan pengembalian barang, kredit dan pelayanan

barang menyeluruh ternyata merupakan pertimbangan yang

mempengaruhi konsumen dalam memilih Toserba. Selain itu

kelengkapan fasilitas yang diberikan seperti adanya ATM, juga

dianggap sebagai pelayanan yang dapat meningkatkan arus

pengunjung untuk memilih Toserba.

9. Jenis-jenis Pengecer

Menurut Kotler (1997) beberapa jenis bentuk retailer, yaitu :

a. Toko Khusus ( Speciality Store ) adalah pengecer yang

menjual kategori barang-barang tertentu dengan pilihan

merk yang banyak tetapi dalam jumlah yang terbatas.

Contoh toko buku.

b. Toko Serba Ada ( Departement Store ) adalah pengecer

yang mempunyai beberapa lini produk dimana setiap lini

produk dioperasikan sebagai sebuah departemen yang

(44)

untuk pria, wanita, anak-anak, alat rumah tangga, barang

elektronik dan sebagainya.

c. Pasar Swalayan ( Supermarket ) adalah pengecer yang

beroperasi secara besar, memiliki biaya yang rendah,

volume penjualan tinggi, bersifat swalayan yang dirancang

untuk melayani kebutuhan-kebutuhan total konsumen akan

produk perlengkapan rumah tangga.

d. Toko kebutuhan Sehari-hari ( Convenience Store ) adalah

pengecer yang relatif kecil dan berada pada

wilayah-wilayah pemukiman, waktu buka panjang, dan buka tujuh

hari atau seminggu serta memiliki lini produk yang terbatas

untuk kebtuhan sehari-hari yang memiliki perputaran

tinggi.

e. Toko Diskon (Discount Store) adalah pengecer yang

menjual barang-barang standar dengan harga yang lebih

rendah karena menerima margin yang lebih rendah dan

volume yang lebih tinggi.

f. Pengecer Pemberi Potongan Harga ( Off Price Retaile )

adalah pengecer yang membeli dengan harga yang lebih

rendah dari pada harga grosir yang umum dan membebani

(45)

jenis utama pengecer pemberi potongan harga, yaitu toko

pabrik, toko independen, dan toko gudang.

10. Review penelitian penelitian sebelumnya

Penelitian penelitian terdahulu yang dapat di jadikan dasar dalam

penelitian ini antara lain sebagai berikut

a. Judul penelitian pertama : Pengaruh atribut toko terhadap minat

beli konsumen pada swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar

Tujuan penelitian :

1. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan barang, pelayanan,

harga, lokasi toko dan kualitas barang terhadap minat beli

konsumen.

2. Variabel atribut yang paling dominan dalam mempengaruhi minat

beli konsumen pada swalayan sami makmur palur karanganyar.

Populasi yang mencakup adalah para pengunjung swalayan Sami

Makmur Palur Karanganyar dalam kategori dewasa yang sudah

pernah melakukan pembelian produk di swalayan sami makmur palur

karanganyar periode februari – april 2004. Sampel yang di gunakan oleh peneliti ini dengan menggunakan cara angket dan sampel yang di

ambil sebanyak 100 orang. Data yang dibutuhkan berasal dari data

(46)

- Angket yang diberikan kepada responden

- Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan

penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti

guna melengkapi data yang diperlukan

- Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan

pimpinan, staf, maupun karyawan-karyawati untuk

mendapatkan informasi yang lebih luas dan dalam.

Hasil penelitian dan pembahan menggunakan :

1. Uji intrumen penelitian (valid )

2. Uji validitas asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas dan

multikolinearitas)

3. Uji hipotesa ( persamaan regresi, uji statistik (uji ketepatan

model, uji F, dan uji t terhadap koefisien regresi.

Pembahasannya :

Pada pembahasan yang berkaitan dengan hasil regresi ini adalah

variabel kelengkapan barang, variabel pelayanan, variabel harga,

variabel lokasi toko, dan variabel kualitas barang. Hal ini dapat terjadi

berdasarkan penelitian, bahwa di Swalayan Sami Makmur Palur

Karanganyar ada variabel-variabel yang mampu mempengaruhi minat

beli konsumen dan ada variabel yang tidak mampu mempengaruhi

(47)

REKOMENDASI

Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta hasil pengamatan

langsung di Swalayan Sami Makmur Karanganyar, maka penulis

mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi pihak manajemen guna kemajuan dan

perkembangan swalayan, sebagai berikut

1. Ditinjau dari jumlah pembeli terlihat bahwa perempuan lebih

dominan melakukan pembelian dibanding laki-laki, sehingga

segmen laki-laki perlu digarap lebih serius lagi, misalnya: ragam

produk laki-laki ditingkatkan jenis dan jumlahnya.

2. Ditinjau dari aspek usia, bahwa konsumen remaja (15–25 tahun) hanya 26% saja. Hal ini sebenarnya dapat ditingkatkan mengingat

daerah Palur dan sekitarnya adalah daerah yang cukup banyak

segmen remajanya, mengingat banyaknya sekolah (perguruan

tinggi, akademi, lembaga pendidikan) yang berdiri di daerah itu.

Oleh karena itu manajemen perlu menjaring segmen remaja ini

dengan lebih serius, misalnya: mengadakan program-program

promosi yang sifatnya melibatkan segmen remaja, seperti

mengadakan lomba-lomba, kontes hiburan, dan sebagainya.

3. Ditinjau dari tingkat pendapatan bahwa sebagian besar konsumen

adalah golongan ekonomi menengah, oleh karena itu perlu adanya

(48)

yang ditempuh bisa dengan menata ulang lay-out swalayan

sehingga terkesan mewah dan tidak terkesan murahan.

4. Pada aspek ragam barang yang lengkap sebanyak 65% responden

Swalayan Sami Makmur tidak menyetujui atau memberikan

tanggapan negatif, oleh karena itu pihak manajemen perlu lebih

meningkatkan jenis dan ragam produk yang dijual sehingga dapat

memenuhi keinginan serta kebutuhan konsumen yang beraneka

ragam terutama di wilayah Palur dan sekitarnya.

5. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa

masing-masing variabel independen meliputi: variabel

kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang dapat

mempengaruhi variabel dependent, yakni minat beli konsumen di

Swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar yang untuk kemudian

hari perlu ditingkatkan secara komprehensif, baik dalam hal

kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang.

Sedangkan variabel pelayanan, dari hasil penelitian ternyata tidak

mampu mempengaruhi dan tidak memiliki hubungan yang

signifikan terhadap minat beli konsumen, sehingga perlu dilakukan

serangkaian strategi yang matang dan tepat dalam membangkitkan

minat beli konsumen dari aspek pelayanan, misalnya: (1)

memperbaiki penampilan (performance) karyawan/ karyawati; (2)

(49)

produk yang dijualnya; (3) meningkatkan kemampuan komunikasi

(communication) karyawan/ karyawati terhadap konsumen.

6. Variabel lokasi toko terbukti dari hasil penelitian mempunyai

pengaruh yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli

konsumen untuk di kemudian hari perlu mendapat perhatian yang

lebih serius dan perlu dilakukan usaha peningkatan yang lebih

intensif dan berkesinambungan dalam memaksimalkan daya tarik

lokasi toko, misalnya: adanya petugas khusus (satpam) yang

bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan lalu lintas

parkir di depan Swalayan Sami Makmur Palur Karanganyar,

sehingga pengunjung toko tidak merasa was-was selama

berbelanja.

b. Iwan Kusno Adi (2004)

Judul penelitiannya adalah Analisis Sikap Konsumen Terhadap

Atribut Produk HP Samsung. Study kasusnya di kecamatan

Laweyang, Surakarta dengan obyek penelitiannya adalah

karakteristik dari para konsumen, kepuasan para konsumen dan

atribut produk yang menjadi prioritasnya. Dengan populasi

konsumen yang membeli produk Hp Samsung dan teknik

pengambilan sampelnya adalah teknik Accindental Sampling

dengan 100 responden serta teknik analisisnya Multiattribute

(50)

(ideal ) dan keyakian (belief) menunjukan sikap yang sangat

positif dari konsumen yang sedang atau pernah menggunakan

ponsel Samsung

c. Yustinus D. Suprianto

Judul penelitianya Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut

Atribut Apotek. Study kasusnya pada apotek Master di sleman

Yogyakarta dengan objek penelitiannya adalah para pengunjung

apotek Master.Dengan populasi konsumen yang membeli di

Apotek dengan teknik pengambilan sampel menggunakan

Accindental Sampling dengan 100 responden serta teknik

analisisnya Multiattribute Attitude Model sehingga memperoleh

kesimpulan bahwa konsumen mempuyai sikap positif terhadap

(51)

11. Model atau Kerangka Konseptual

Untuk kemudahan dalam memahami penelitian ini maka penulis kemukan

kerangka konseptual sebagai berikut :

Keterangan :

Secara simultan

Secara parsial

Minat Beli Konsumen

Y Persepsi

Konsumen Terhadap Harga

Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan

X2

Persepsi Konsumen Terhadap Lokasi

X3

Persepsi Konsumen Terhadap Kelengkapan

(52)

12. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Hipotesis ini akan diuji kebenarannya dengan analisis yang

sesuai dengan permasalahan. Dari pengujian tersebut akan diperoleh

jawaban yang sebenarnya dengan didasari data dan fakta.Berdasarakan

kajian teori teori di atas maka penulis dapat menyimpulkan hasil

penelitian sementara yaitu

H0 : Persepsi konsumen atas atribut toko tidak berpengaruh terhadap

minat beli konsumen.

Ha : Persepsi konsumen atas atribut toko berpengaruh terhadap minat

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu penelitian yang

terperinci mengenai objek tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa

lalu dengan cukup mendalam dan menyeluruh ( Umar , 1997). Penelitian

dilakukan pada konsumen Toserba Jacinto yang pernah atau sering berbelanja

di Toserba tersebut, sehingga kesimpulan penelitian yang di peroleh hanya

berlaku pada daerah penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Toserba Jacinto. Jln Rua Jacinto Candido - Dili

Timor Leste.

C. Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan Juni 2012

D. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah para pengunjung dari Toserba Jacinto yang

sudah pernah melakukan pembelian produk di Toserba tersebut dengan syarat

para konsumen tersebut sudah berbelanja di Toserba tersebut minimal tiga

(54)

E. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah data yang di

peroleh dari konsumen di Toserba Jacinto mengenai pengaruh presepsi

konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen yang meliputi

harga, lokasi, kualitas barang, pelayanan dan kelengkapan barang.

F. Variable Penelitian

Yang merupakan variabel Dependent atau variabel terikat dalam penelitian

ini adalah minat beli konsumen. Sedangkan Variabel Independent atau

varibel bebas adalah harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan.

G. Pengukuran Variabel

Minat beli konsumen digali dengan menggunakan kuesioner yang berisi item

item pertanyaan yang berkaitan dengan minat beli dan keputusan pembelian

terhadap atribut toko yang di tawarkan oleh Toserba Jacinto. Adapun

pengukurannya menggunakan skala Likert dengan ketentuan :

Sikap Bobot

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

(55)

H. Defenisi operasional

Untuk mengukur sejauh mana pengaruh atribut toko terhadap minat beli

konsumen maka perlu dijelaskan terlebih dahulu defenisi operasional dari

atribut toko.

1. Toserba adalah : pengecer yang mempunyai beberapa lini produk dimana

setiap lini produk dioperasikan sebagai sebuah departemen yang terpisah

dengan menggolongkan barang-barang yang dijual untuk pria, wanita,

anak-anak, alat rumah tangga, barang elektronik dan sebagainya.

2. Harga : merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen

untuk mendapatkan produk tertentu. Dalam penelitian ini ukuran harga

yang ditawarkan oleh toserba adalah harga harus sesuai dengan kualitas

barang yang di jual sehingga konsumen mendapatkan kepuasan. Barang

barang yang ditawarkan mempunyai harga yang murah sehingga mampu

dijangkau oleh semua konsumen. Pada waktu tertentu toserba juga

memberikan potongan harga pada setiap produnya.

3. Lokasi : adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-

hari. Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumen adalah

waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan untuk

mencapai tempat berbelanja tersebut serta toserba juga menyediakan

tempat parkir bagi semua pelanggannya

4. Kelengkapan barang : ketika konsumen berbelanja , mereka menginginkan

(56)

ingin dibeli untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu kelengkapan

barang menjadi salah satu penting dalam meningkatkan minat beli pada

konsumen.

5. Pelayanan : kegiatan yang bermanfaat, yang ditawarkan suatu pihak pada

pihak lain, tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas

sesuatu. Seperti karywan yang selalu siap membantu konsumennya,

karyawan selalu ramah dan berpenampilan menarik.

6. Minat beli konsumen : kecenderungan konsumen untuk membeli suatu

barang atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian

yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan

pembelian.

I. Populasi

Populasi adalah pada penelitian ini adalah semua konsumen atau

pembeli yang pernah melakukan pembelian selama minimal tiga kali di

Toserba Jacinto.

J. Sampel

Karena jumlah anggota populasi yang cukup besar, maka sampel yang

diharapkan mewakili keseluruhan populasi diambil sebanyak 100 responden.

Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbanganm waktu, tenaga dan terbatasnya

(57)

penelitian adalah metode Accidental Sampling , yakni data diperoleh dengan

memberikan kuesioner kepada responden yang berada di Toserba saat

kuesioner dibagikan. Dengan ketentuan minimal tiga kali berbelanja ke

Toserba Jacinto.

K. Tehnik Pengujian Intrumen

1. Pengujian Validitas

Merupakan suatu alat ukur yang mengukur sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, dengan

menggunakan rumus korelasi Product Moment :

(58)

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji tingkat kesahihan butir

pertanyaan masing-masing variabel. Perhitungan tersebut

tersebut dapat diketahui validitas masing-masing butir

pertanyaan. Kriteria validitas adalah jika rxy r tabel pada

taraf signifikansi 5% dengan n = 100 adalah sebesar 0,195.

Hasil uji validitas pada variabel harga dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Variabel Harga

No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,460 0,195 Valid Butir 2 0,580 0,195 Valid Butir 3 0,534 0,195 Valid Butir 4 0,524 0,195 Valid Butir 5 0,453 0,195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel harga, diketahui seluruh

butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan

valid.

Hasil uji validitas pada variabel pelayanan dapat dilihat pada tabel

(59)

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan

No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,480 0,195 Valid Butir 2 0,504 0, 195 Valid Butir 3 0,534 0, 195 Valid Butir 4 0,670 0, 195 Valid Butir 5 0,395 0, 195 Valid Butir 6 0,440 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel pelayanan, diketahui

seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya

dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada variabel lokasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi

No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,535 0, 195 Valid Butir 2 0,538 0, 195 Valid Butir 3 0,524 0, 195 Valid Butir 4 0,413 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel lokasi, diketahui seluruh

butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya dinyatakan

valid.

Hasil uji validitas pada variabel kelengkapan barang dapat dilihat pada

(60)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Barang

No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,638 0, 195 Valid Butir 2 0,632 0, 195 Valid Butir 3 0,683 0, 195 Valid Butir 4 0,658 0, 195 Valid Butir 5 0,551 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kelengkapan barang,

diketahui seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga

seluruhnya dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada variabel minat beli dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli

No butir r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0,579 0, 195 Valid Butir 2 0,618 0, 195 Valid Butir 3 0,558 0, 195 Valid Butir 4 0,598 0, 195 Valid Butir 5 0,634 0, 195 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel minat beli, diketahui

seluruh butir diperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga seluruhnya

(61)

2. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil usaha

pengukuran dapat dipercaya dan di andalkan. Hasil pengukuran dapat

dipercaya apabila beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap

sekelompok subyek yang sama memperoleh hasil yang sama pula.

Selama aspek dalam diri subyek yang diukur belum berubah.

Untuk memperoleh koefisien terandalan tersebut digunakan rumus

Alpha Cronbach

Rumus Cronbach Alpha :

r =

dimana :

r = koefisien reabilitas instrumen (croncbach alpha)

= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= total varians butir

= total varians

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu pertanyaan menunjukkan bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Hasil

(62)

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien

AlphaCronbach

Keterangan

Harga 0,736 Reliabel Pelayanan 0,759 Reliabel Lokasi 0,714 Reliabel Kelengkapan barang 0,833 Reliabel Minat beli 0,809 Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui, seluruh variabel mempunyai

nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, instrumen penelitian

dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk pengambilan data

penelitian.

L. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh

persepsi konsumen atas atribut toko terhadap minat beli konsumen pada

toserba Jacinto. Dalam penelitian ini analisis regresi yang digunakan

adalah analisis regresi linier berganda. Rumus analisis regresi linier

berganda adalah sebagai berikut (Atmaja, 2000:341)

(63)

Keterangan

Y = Minat beli

a = Konstanta

b1-4 = Koefisien regresi

X1 = Harga

X2 = Lokasi toko

X3 = Kelengkapan Barang

X4 = Pelayanan

e = Standar error

= 0,05

2. Uji Secara Simultan (Uji F)

Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh

variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel

dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F

kritis (F tabel) dengan F hitung yang terdapat pada tabel analysis of

variance.

a. Menentukan Ho dan Ha

(64)

Harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan yang

dipersepsikan secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap minat beli konsumen pada Toserba Jacinto.

Rumus :

F =

Dimana :

K = Banyak variabel bebas

n = Banyak variabel sampel

R = Koefisien korelasi linier berganda

Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang

digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of

freedom) df = n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi,

kriteria uji yang digunakan adalah Jika F hitung > F tabel,

maka ditolak, dan apabila F hitung ≤ Ftabel, maka diterima.

: b1; b2; b3; b4; = 0, artinya harga, lokasi, kelengkapan

barang dan pelayanan bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap minat beli konsumen.

(65)

Harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan yang

dipersepsikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

minat beli konsumen pada Toserba jacinto.

Ha: minimal salah satu ≠ 0 artinya harga, lokaso, kelengkapan barang dan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat

beli konsumen.

b. Penerimaan dan Ha

diterima bila probabilitas (p) > 0,05

Ha diterima bila probabilitas (p) 0,05

3. Uji Secara Parsial (Uji T)

Untuk menguji pengaruh persepsi konsumen atas atribut toko ( harga,

lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan) secara parsial terhadap

minat beli konsumen pada Toserba Jacinto digunakan uji T.

Langkah-langkah uji T (Atmaja, 2000)

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho:β1atauβ2atauβ3 atau β4 = 0

Harga, lokasi toko, kelengkapan barang dan pelayanan secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

Gambar

Tabel  Judul  Halaman
Gambar Judul
Tabel Hasil Jawaban kuesioner ………………………………….   110
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang dilakukan oleh Anggraeni (2003), yang menyebutkan dari 69 responden 59 orang ibu melaksanakan stimulasi bermain pada bayi dengan baik. Hal ini disebabkan karena sebagai

10 SHE Indonesia Banking School Jakarta 11 SHE Selamat Sri Kendal 12 SHE Widya Manggala Semarang 13 STMIK AKAKOM Yogyakarta 14 UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru 15

PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kegiatan pelaksanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) tahun 2015 di Politeknik Negeri Sriwijaya sebanyak 1

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “ KEDUDUKAN NAFKAH SELAMA MASA TUNGGU (IDDAH) BAGI ISTERI YANG SEDANG HAMIL SETELAH DI

Pokja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2014 akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk

Penelitian ini bertujuan untuk: mengembangkan Ular Tangga Administrasi Pajak sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi

nmufakur yds reidaftd di Busa Elek Indonesia elma p€nodc 200r-2007 tlasil penelitis nenunjuH(d banwa Fcm pmial asimeti infomdi dd kelmilikd nmaFnd hc$ensaruh

cahaya cDR) yaiq dhubulkai daisan rY recodtr ( sepe pada