• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - BAB I KHAFIF ALI AKBAR PPKn'16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - BAB I KHAFIF ALI AKBAR PPKn'16"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Didalam dunia pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun non

formal membutuhkan suatu sumber pembelajaran yang dapat dijadikan

sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan bagi siswa maupun guru.

Biasanya yang sering digunakan sebagai sumber pembelajaran adalah

buku teks ini karena buku teks merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa

untuk lebih memahami materi yang harus dikuasai. Walaupun Buku teks

merupakan bahan ajar sekaligus sumber belajar yang konvensional, namun

demikian buku teks dianggap masih cukup mampu memberikan kontribusi

dan peranan yang baik pada pembelajaran.

Dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar maka akan

mempermudah proses pembelajaran terutama bagi siswa, ini karena buku

teks merupakan sumber belajar yang praktis dan fleksibel. Disamping itu

juga buku teks sangat mudah dibawa kemana-mana dan murah dalam

pemeliharaannya. Dengan demikian buku teks bisa dijadikan sebagai

sumber belajar yang tidak hanya digunakan di sekolah saja. Buku dapat

digunakan diluar sekolah yang mempunyai waktu lebih banyak dibanding

di sekolah. Ada beberapa jenis buku yang dapat dipersiapkan dalam

pengajaran, salah satu contoh dari jenis buku tersebut adalah buku teks

(2)

2

pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang digunakan pada

kurikulum 2013.

Andriese, dkk (dalam Sitepu 2012:13) menjelaskan bahwa buku

teks adalah informasi tercetak diatas kertas yang dijilid menjadi satu

kesatuan, dimana buku memiliki empat sifat pokok, yaitu (1)berisi

informasi, (2) informasi itu ditampilkan dalam bentuk cetakan, (3) media

yang digunakan adalah kertas, (4) lembar-lembar kertas itu dijilid dalam

bentuk satu kesatuan.

Tarigan (dalam Komalasari 2013:42) mendefinisikan buku teks

sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, merupakan buku

standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk

maksud-maksud dan tujuan intruksional yang dilengkapi dengan sarana dan mudah

dipahami oleh para pemakainya, disekolah sekolah ataupun diperguruan

tinggi dalam menunjang pembelajaran.

Pendapat di atas menjelaskan bahwa buku teks adalah informasi

tercetak diatas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan yang dijadikan

bahan ajar atau sumber belajar yang digunakan dalam mempunyai

maksud-maksud dan tujuan intruksional dalam suatu pembelajaran di

bidang studi tertentu (dalam hal ini buku yang dimaksud adalah buku teks

pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kurikulum 2013) yang

dijadikan petunjuk atau anjuran didalam pemaparan simulasi kehidupan

sebenarnya dimasyarakat, sehingga pembelajaran dapat dimengerti dengan

(3)

3

acuan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam

kehidupan dimasyarakat sebenarnya.

Keberadaan buku teks sangat diperlukan dalam proses

pembelajaran. Selain sebagai bahan yang berisi materi pelajaran, buku teks

digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan belajar. Bagi guru, selain

sebagai buku pegangan, buku teks juga digunakan sebagai alat untuk

memantau seberapa jauh ketercapaian siswa dalam mengikuti pelajaran,

sedangkan bagi siswa buku teks dapat diajadikan teman belajar ketika

tidak sedang berada dalam lingkungan kelas. Keterbatasan waktu tatap

muka membuat siswa harus berupaya memperkaya pengetahuan melalui

berbagai sumber. Salah satunya melalui buku teks.

Sebagaimana dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2018 Buku

teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang

selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan

disatuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang

memuat materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan keimanan,

ketakwaan, ahlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis,

peningkatkan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar nasional pendidikan.

Beberapa pendapat para ahli diatas mengemukakan buku teks

adalah buku yang dijadikan acuan dalam pembelajaran baik didalam kelas

(4)

4

menguasai pelajaran, karena belajar bias dilakukan dimana saja tidak

hanya didalam kelas yang artinya siswa dapat menjadika buku teks

pelajaran menjadi sumber belajar ketika tidak berada di dalam kelas.

Barbara .S.B (2000:65) menjelaskan bahwa Buku teks (textbook)

ditulis untuk semua siswa diberbagai jenjang pendidikan, setiap buku ajar

dirancang dengan teliti untuk mencapai kelompok tingkat pembaca pada

tingkat pengetahuan yang ditentukan isi bahasannya. Buku ajar masa kini

cenderung menggunakan lebih banyak referensi temuan riset dari pada

sepuluh tahun yang lalu. Selain menunjukan sumber-sumber lain, sebuah

buku ajar seringkali dirancang dengan memperhitungkan aktivitas

pendidikan siswa. Sebagai contoh, setiap bab didahului dengan tujuan

belajar formal, prinsip-prinsip diterangkan secara jelas, dan setiap babnya

ditutup dengan soal-soal latihan atau studi kasus.

Berdasarkan pengertian ahli diatas dapat dijelas bahwa buku teks

(textbook) adalah buku yang ditulis untuk semua suatu jenjang pendidikan

yang dirancang secara teliti agar mudah dipahami oleh pembacanya.

Dimana buku ajar setiap babnya dicantukmkan tujuan belajar formal dan

ditutup dengan soal soal latihan sebagai bagian dari tolak ukur pemahan

siswa terhadap buku tersebut.

Buku teks memiliki peranan yang sangat penting. Greene dan petty

(dalam Komalasari 2013: 43) menyebutkan bahwa buku teks mengemban

(5)

5

a). Mencerminkan sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai

pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan

pengajaran yang disajikan.

b).Menyajikan pokok masalah atau subjek yang kaya, mudah dibaca, dan

bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa sebagai dasar

bagi program-program kegiatan yang disarankan,

ketrampilan-ketrampilan ekspresional, yang diperoleh dibawah kondisi-kondisi yang

menyerupai kehidupan yang seharusnya.

c).Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap, mengenai

ketrampilan-ketrampilan ekspresional dalam mengemban

masalah-masalah pokokdalam komunikasi.

d).Menyajikan metode dan media pembelajaran untuk memotivasi para

siswa.

e).Menyajikan Fiksasi (Peranan yang mendalam) awal yang perlu dan juga

sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktisi.

f).Menyajikan bahan evaluasi yang sesuai dan tepat guna.

Berdasarkan pendapat diatas secara fungsi yang telah diuraikan

tersebut, kita dapat memandang bahwa buku teks tersebut memainkan

perananan yang sangat penting dalam pembelajaran. Buku teks bukan

hanya menjadi pedoman/petunjuk atau pegangan utuk guru dan siswa saja,

(6)

6

sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik, sebagai

bahan evaluasi, sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan

kurikulum, sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang

akan digunakan pendidik. Kegiatan belajar mengajar pun akan menjadi

lebih terarah, dan siswa pun menjadi lebih siap dalam melaksanakan

proses pembelajaran, serta dapat mengulang atau mengingat kembali

pelajaran yang telah diajarkan tersebut dengan membaca buku teks

pelajaran.

Umumnya buku teks yang digunakan pada lembaga pendidikan

baik formal maupun non formal disesuaika dengan kurikulum yang

berlaku, ini dilakukan karena disetiap kurikulum mempunyai penekanan

pembelajaran yang berbeda-beda. Sebagai contoh pada penggunaan

kurikulum 2013 yang menekankan pada aspek pengetahuan, aspek

ketrampilan, aspek sikap, dan perilaku maka buku teks yang digunakanpun

buku yang menekankan ke empat aspek tersebut. Dimana yang dimaksud

dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.13

Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan). Pada kurikulum 2013

(Kurtilas) telah merumuskan berbagai standar minimal baik isi maupun

(7)

7

dikembangkan oleh masing-masing sekolah untuk mewujudkan

tercapainya tujuan ideal setiap mata pelajaran. Dalam upaya perwujudan

tercapai tujuan pendidikan dalam mata pelajaran PPKn serta memenuhi

standar yang ditetapkan dalam kurikulum antara lain dibutuhkan buku teks

pelajaran. Buku teks pelajaran digunakan sebagai fondasi atau bahan

pokok dalam menyampaikan berbagai kompetensi yang akan dicapai.

Buku teks merupakan salah satu sarana yang sering digunakan oleh setiap

guru dalam proses pembelajaran didalam kelas. Buku teks dijadikan

sebagai bahan pokok selain bahan tambahan lain untuk memperkaya

referensi. Namun demikian tidak jarang pula yang hanya mengacu pada

buku teks saja ini karena keterbatasan ketersediaan buku yang digunakan

atau diperuntukkan kurikulum 2013, salah satunya di SMP Negeri 2

Ajibarang. Oleh karena itu, buku teks memiliki peranan yang sangat

penting dalam pembelajaran PKn.

Berdasarkan Uraian diatas peneliti dapat mendefinisikan bahwa

yang dimaksud kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang

disusun dengan mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses

pembelajaran serta perkembangan individu. Dan didalam kurikulum

terdapat standar minimal baik isi maupun proses dalam setiap mata

pelajran dimana standar minimal tersebut dapat dikembangkang lagi oleh

sekolah agar dapat memenuhi standar mata pelajaran (PPKn). Dan untuk

memenuhi standar minimal tersebut dibutuhkan sumber belajar yang

(8)

8

(PPKn) sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

memenuhi standar yang diterapkan dalam kurikulum.

Berdasarkan hasil observasi awal guru di SMP Negeri 2 Ajibarang

yang sudah menggunakan kurikulum 2013 mendapati masih

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada saat mengajar di dalam

kelas. Dimana sekolah tersebut adalah salah satu dari empat sekolah

menengah pertama di Kab.Banyumas yang ditunjuk oleh Dinas

Pendidikan sebagai sekolah percobaan penerapan kurikulum 2013 tahap

awal serta diperkuat dengan pernyataan menteri pendidikan dan

kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan (Okezonekampus.com)

mengungkapkan bahwa belum semua sekolah menerima buku teks

kurikulum 2013. Distribusi buku teks belum maksimal, masih ada 22

persen buku SMA belum sampai di sekolah. Sedangkan di tingkat SMP,

masih 32 persen sekolah belum menerima buku, dan 19 persen SD

mengalami kondisi yang sama. Sebagian besar permasalahan buku yang

belum dicetak karena sekolah belum menandatangani berkas percetakan.

Hampir seperempat kabupaten di Indonesia yang belum kontak dengan

percetakan dan baru 77 persen distribusi yang sampai.

Beberapa hal tersebut yang membuat peneliti tertarik mengetahui

implementasi buku teks pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

krikulum 2013 tahap awal dengan judul penelitian “Analisis Implementasi

buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Kurikulum

(9)

9

B. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada

dalam penulisan karya ilmiah. Dengan adanya perumusan masalah

diharapkan proses pemecahan permasalahan dapat terinci secara jelas,

lebih terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang masalah diatas

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Kurikulum 2013?

2. Bagaimana kendala - kendala yang dialami guru dalam implementasi

buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kurikulum 2013?

3. Bagaimana upaya guru dalam implementasi buku teks Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan kurikulum 2013?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Untuk mendeskripsikan implementasi buku teks Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013.

2. Untuk mendeskripsikan kendala - kendala yang dialami guru pendidikan

pancasila dan kewarganegaran dalam implementasi buku teks

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013.

3. Untuk mengetahui upaya guru pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan dalam implementasi buku teks Pendidikan Pancasila

(10)

10

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai

Implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

kurikulum 2013.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapan memudahkan siswa dalam

menerima materi yang diajarkan oleh guru didalam kelas. Sehingga

siswa mengetahui secara jelas materi apa saja yang akan siswa

pelajari, nantinya siswa lebih siap dalam mengikuti pembelajaran.

b. Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

guru agar kedepannya dapat mempelajari dan mempersiapkan diri

dalam memahami buku teks kurikulum 2013 dan menanggulangi

kendalal-keldala yang dihadapi.

c. Sekolah

Manfaat praktis bagi pihak sekolah sebagai informasi

(11)

11

dan digunakan bagi terselenggaranya Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan yang baik.

d. Dinas Pendidikan

Manfaat praktis bagi dinas pendidikan maupun penyusun

buku teks sebagai informasi referensi dalam membantu

meningkatkan kualitas buku teks, khususnya pada mata pelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian kerja kontrak

Substansi norma agama Islam hanya dapat diterapkan dalam tata hukum nasional jika diundangkan secara konstitusional dan sesuai dengan Pancasila dan UUD-NRI Tahun 1945

[r]

The development of ICT especially games as a positive, an opportunity for the provision of an alternative environment for anti- corruption education for children