• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar - FELLA ERISKA BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar - FELLA ERISKA BAB II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, Abdurrahman (2003: 37). Menurut Sudjana (2010:22)hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Susanto (2013:5) hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,baik menyangkut aspek kognitif,afektif,dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran.

a. Tipe Hasil Belajar 1) Ranah Kognitif

(2)

a) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode. Kata kerja operasional yang digunakan: identifikasi, spesifikasi, menyatakan, mengutip, menyebutkan, membilang, menghafal, menamai, menandai, mempelajari, mengulang, dan meninjau.

b) Pemahaman mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. Kata kerja operasional yang digunakan: menerangkan, menyatakan kembali, menerjemahkan, memperkirakan, menjelaskan, menceritakan, mengkategorikan, merinci, mendiskusikan, membandingkan, menguraikan, membedakan, mencontohkan, mengemukakan, merangkum, dan menjabarkan.

(3)

d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Kata kerja operasional yang digunakan: menganalisis, membandingkan, mengkontraskan, menyeleksi, memecahkan, merasionalkan, menegaskan, dan mendeteksi. e) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Misalnya kemampuan menyusun suaru program kerja. Kata kerja operasional yang digunakan: merancang, mengembangkan, merencanakan, mengumpulkan, mengkombinasikan, menghubungkan, menciptakan, merekonstruksikan, mengatur, dan membangun.

f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Kata kerja yang dapat digunakan: menilai, mengukur memutuskan, menyimpulkan, mengarahkan, menafsirkan, memprediksi, membuktikan, merangkum, dan menimbang.

2) Ranah Afektif

(4)

a) Receiving (Penerimaan) yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Kata kerja operasionl yang digunakan: menerima, peduli, mendengar, memilih, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, dan meminati.

b) Responding ( menjawab) yakni reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Kata kerja yang digunakan: melengkapi, melibatkan, sukarela, menjawab, membantu, mengajukan, mengompromikan, menyenangi, menyambut, mendukung, menyetujui, menampilkan, melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, dan menolak.

c) Valuing (Menilai), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

terhadap gejala atau stimulus tadi. Kata kerja yang digunakan: menunjukan lebih senang, menghargai, menyatakan peduli, meyakini, dan mengusulkan.

d) Organization( mengorganisasi) yakni pengembangan dari nilai

(5)

mengombinasikan, mempertahankan, membangun, dan membentuk.

e) Characterization by value or value complex ( mengkarakteri

sasi atas dasar nilai kompleks) yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Kata kerja operasional yang dapat digunakan: menunjukan empati, menunjukan harapan, mengubah tingkah laku, melayani, mengkualifikasi, membuktikan, mempengaruhi, dan memecahkan.

3) Ranah Psikomotor

Menurut Sudjana (2010:23) Ranah psikomotor ini berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Menurut Dave dalam (Usman, 2006:36) ada 5 aspek psikomotor, yakni:

(6)

b) Manipulasi, menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan sesuatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja. Kata kerja yang dapat digunakan: memanipulasi, memperbaiki, mengidentifikasi, memilih, merancang, mengisi, menempatkan, dan membuat.

c) Ketepatan, memerlukan kecermatan, proporsi, dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respons-respons lebih terkoreksi dan keasalahan-kesalahan dibatasi sampai dengan tingkat minimum. Kata kerja yang digunakan: mengasumsikan dan posisi.

d) Artikulasi, menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda. Kata kerja yang digunakan: menggunakan, membentuk, memulai, dan menempel.

(7)

2. Pembelajaran Kolaboratif

Menurut Barkley, E, dkk (2012:6) Pembelajaran kolaboratif adalahperpaduan dua atau lebih pelajar yang bekerja bersama-sama dan berbagi beban kerja secara setara sembari, secara berlahan,mewujudkan hasil-hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran kolaboratif lebih menekankan pada pentingnya interaksi siswa daripada aktivitas mandiri siswa.

a. Teknik POE

Warsono (2013:93)mengemukakan POE adalah teknik pembelajaran yang banyak dikembangkan dalam pendidikan sains. Manfaat yang dapat diperoleh dari implementasi strategi POE adalah: 1) dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan awal siswa 2) memberikan informasi kepada guru tentang pemikiran siswa 3) membangkitkan diskusi

4) memotivasi siswa agar berkeinginan untuk melakukan eksplorasi konsep,

5) membangkitkan keinginan untuk menyelidiki.

b. Langkah-langkah pembelajaran teknik POE. (Warsono, 2013: 94) 1) Siswa dibagi menjadi kelompokkecil berkisar antara 3-8 orang. 2) Siapkan demonstrasi yang terkait dengan topik yang akan dipelajari. 3) Jelaskan pada siswa yang sedang dilakukan.

a) Langkah 1: melakukan prediksi(Predict)

(8)

2) Tanyakan pada siswa tentang apa yang mereka pikirkan terkait apa yang mereka lihat dan mengapa mereka berpikir seperti itu. b) Langkah 2 : Melakukan observasi (observation)

1) Siswa melaksanakan sebuah demonstrasi 2) Siswa menuliskan apa yang mereka amati c) Langkah 3 : Menjelaskan (explain)

1) Mintalah siswa memperbaiki atau menambahkan penjelasan kepada hasil observasinya.

2) Setelah siswa siap dengan makalah untuk penjelasan, laksanakan diskusi kelompok.

c. Kekurangan strategi ini adalah tidak cocok untuk diterapkan untuk semua pokok bahasan. Pokok bahasan yang tidak bersifat pengalaman langsung (hand-on) sulit atau tidak dapat menggunakan strategi ini (Warsono, 2013: 95)

3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(9)

gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Samatowa (2010:9) menyatakan bahwa para ilmuwan melakukan percobaan untuk menghasilkan teori, sedangkan anak melakukan kegiatan serupa untuk memahami konsep baru atau menguji berbagai ide. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang terkait dengan gejala-gejala alam dimana dalam pembelajarannya melalui metode ilmiah seperti observasi, dan eksperimen untuk memahami konsep atau menguji berbagai ide.

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diteliti Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 7. Memahami perubahan yang

terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah

a. Materi IPA

1) Proses Terbentuknya Tanah.

(10)

2) Jenis – Jenis Batuan Jenis-jenis batuan di Bumi:

a) Batuan beku

Magma yang mengalir dipermukaan bumi disebut lava. Lava akan membeku karena suhu dipermukaan bumi lebih dingin dibandingkan suhu dalam bumi. Lava yang membeku menjadi batuan.

b) Batuan sedimen

Batuan beku lambat laun lapuk,dan berubah menjadi batuan yang lebih kecil yaitu kerikil dan debu. Pecahan batuan ini dibawa angina tau air lalu mengendap disuatu tempat selanjutnya mengeras menjadi batuan sedimen.

c) Batuan metamorf

Batuan metamorf terbentuk bila batuan beku dan batuan sedimen yang mendapat panas atau tekanan tinggi.

3) Pelapukan batuan

a) Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan.

b) Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut.

(11)

4) Lapisan-lapisan Tanah

a) Lapisan atas tanah. Lapisan atas terdiri dari dua lapisan tanah yaitu tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah. Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Pada lapisan tanah atas inilah tumbuhan dapat tumbuh dengan subur.

b) Sementara itu tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus. Pada lapisan ini terdapat tanah liat yang mempunyai butiran tanah sangat halus.

c) Lapisan bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahan bahan asli hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya.

5) Penyerapan air oleh tanah

Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air. Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air.

a) Tanah Berhumus

Tanah ini mengandung banyak humus dan berwarna gelap. Tanah berhumus merupakantanah yang paling subur.

b) Tanah Berpasir

(12)

ada tanah berpasir yang subur, misalnya tanah berpasir di sekitar gunung berapi. Hal ini karena adanya abu vulkanik yang mengandung banyak unsur hara.

c) Tanah Liat

Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah dibentuk ketika basah. Oleh karena itu, tanah liat sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan batu bata dan gerabah.

d) Tanah Berkapur

Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus.

B. Hasil Penelitian Relevan

1. Penelitian oleh Kdk Angga Prabawa, Ni Kt Suarni, I Gd Margunayasa.tahun 2014 berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD

N di Desa Ringdikit”. Menunjukan hasil bahwa siswa yang belajar

mengikuti model pembelajaran Predict-Observe-Explain menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, model pembelajaran Predict-Observe-Explain berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN di desa Ringdikit.

2. Penelitian oleh Ni Kadek Juniari, Ni Nyoman Kusmariyatni, I Gede Margunayasatahun 2014 tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Poe

(13)

Menunjukkan hasil bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran POE dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional, (2) terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran POE dan motivasi belajar, (3) pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran POE dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional dan (4) siswa yang memiliki motivasi rendah terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran POE dengan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran POE menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar mengikuti pembelajaran konvensional kemudian terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran POE dan motivasi belajar. Sehingga peneliti memilih model POE untuk diterapkan didalam sebuah kelas untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa sekolah dasar.

C. Kerangka Pikir

(14)

konvensioanal dan pelajaran yang bersifatTeacher Centered. Interaksi belajar didominasi guru, siswa menjadi pasif tidak berani bertanya dan menyampaikan pendapat sehingga interaksi siswa tidak maksimal. Kurangnya pemanfaatan media dan alat peraga dalam proses pembelajaran membuat siswa menjadi cenderung diam. Melihat kondisi yang terjadi perlu adanya inovasi dalam metode pembelajaran khususnya pembelajaran IPA. Maka penerapan pembelajaran POE diharapkan hasil belajar siswa meningkat.

Kondisi awal

Metode yang digunakan masih

konvensional.

Kurangnya pengalaman langsung siswa dalam

proses pembelajaran

Kurang memaksimalkan media pembelajaran Belum menggunakan model

Hasil Belajar Rendah

Tindakan Siklus I pembelajaran menggunakan

Siklus II pembelajaran menggunakan kolaboratif

Gambar

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diteliti
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk parameter warna, aroma, dan tekstur menunjukkan hasil penilaian bahwa mutu warna, aroma dan tekstur dari sosis sampel yang diujikan memiliki mutu

 A.. Jika air mengalir tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran atau gunakan ember dan gayung, tampung air yang telah digunakan dalam sebuah ember dan buanglah di toilet..

Latihan ini dapat dilakukan didalam kelas, akan tetapi lebih efektif bila dilakukan di Laboratorium Bahasa, karena untuk peng- ucapan yang diperdengarkan melalui kaset kepada

Pengujian ini dilakukan sebanyak 35 kali dengan rincian 7 citra setiap motif dasar batik besurek. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa motif dasar batik besurek

Pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus yang dapat dikatakan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satu faktor yang sangat penting adalah pakan yang diberikan

 Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu

Prosedur pemberian kredit yang baik secara umum menurut Kasmir adalah tahap Pengajuan berkas-berkas, Penyidikan berkas pinjaman, Wawancara I, On the spot, Wawancara II,

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya dampak signifikan dari pelaksanaan program promosi jabatan (variabel X) sebagai variabel